PARIWISAT
TA KEAGAMA AAN DI MASSJID AGUNG JAWA TENG GAH
Oleh:
ndy Taftia Raamadhani1 d
Shin ahyono2
dan Hadi Wa
1
Mahasiswa a Jurusan Pere
encanaan Willayah dan Kotta, Fakultas Te
eknik, Universsitas Diponego
oro
2
Dosen Ju
urusan Perenccanaan Wilayaah dan Kota, Fakultas Teknnik, Universitaas Diponegoro
Email: shindyytaftiaramadh
hani@yahoo.cco.id
Abstrak
Masjid Aggung Jawa Te engah merupaakan salah sa atu obyek wissata keagam aan di Kota Semarang
yang menjadi daya a tarik bagi pa ara wisatawaan dan aset w wisata Jawa Te engah. Masjiid ini memilikii keunikan
atrakssi wisata yanng dapat me engundang w wisatawan un ntuk datang. Pertanyaan penelitian ini i adalah
Bagaiimana kondissi pariwisata keagamaan di Masjid Ag gung Jawa Te erngah berdaasarkan kelim ma elemen
sistem
m pariwisata?? Tujuan penelitian ini unntuk mengkajji pariwisata keagamaan ddi Masjid Ag gung Jawa
Tenga ah berdasarka an lima elemen sistem parriwisata diantaranya atrak ksi wisata, akkomodasi, akssesibilitas,
promo osi, dan wisa
atawan. Penellitian ini mennggunakan metode kualita atif deskriptif. Temuan pennelitian ini
meng gemukakan ba ahwa tidak ha anya keunikann atraksi wisa ata keagamaa an yang mam mpu menjadi d daya tarik
wisataawan, tetapi atraksi wisata bukan keaagamaan juga menjadi da aya tarik wisaatawan berkunjung ke
masjidd ini. Akan teetapi, jumlah wisatawan yaang berkunjun ng ke masjid ini mengalam mi pasang surrut, dilihat
dari ju
umlah kunjungan wisatawa an yang menggalami penuru unan pada tah hun 2010. Hall ini dikarenakkan belum
ada ppenambahan a atraksi wisataa, masih kuranng terawatnya a akomodasi serta aksesibiilitas dan prom mosi yang
dilaku
ukan masih terbatas.
t Rekoomendasi pennelitian ini leebih difokuska
an terhadap elemen yang g memiliki
penga aruh dan keku uatan rendah dan sedang uuntuk menarikk wisatawan d datang diantaaranya lebih d difokuskan
untukk memperbaikki dan lebih mengembangk
m kan elemen akomodasi, ak ksesibilitas, daan promosi. Sedangkan
S
elemeen atraksi wissata sudah memiliki
m penggaruh dan kekuatan tinggi untuk menaarik wisatawa an, hanya
diperttahankan dan n lebih ditambbah jenis‐jenis atraksinya. R Rekomendasi iini ditujukan kkepada pihak pengelola
Masjid Agung Jaw wa Tengah dan Dinas Pariw wisata untuk ikut serta mengembangkaan Masjid Ag gung Jawa
Tenga ah sebagai pa ariwisata keag gamaan berdaasarkan 5 elem men sistem pa ariwisata
Kata kkunci : Masjidd Agung Jawa a Tengah, 5 Ellemen Sistem Pariwisata
Abstractt
Masjid Ag gung Jawa Ten ngah is one off the religious tourist attracction in the citty of Semaran ng that the
main attraction fo or the touristts and tourism m assets in Central
C Java. This mosquee has a unique tourist
attracction to invitee tourists to come. Reseaarch question is the formu ulation of thee problem Wh hat is the
condittion of religioous tourism in Masjid Agunng Jawa Tenga ah radius of the tourism syystem based o on the five
elemeents? The purp pose of this sttudy to examiine the religious tourism in Masjid Agungg Jawa Tenga ah is based
on the five elemennts of the system such as tourism attra actions, accom mmodation, aaccessibility, promotion,
p
and to ourists. This rresearch uses descriptive qqualitative meethod. The findings of this study suggesst that not
only tthe uniquenesss of the religgious tourist attractions th hat can be a tourist attracction, but not religious
tourisst attraction iss also the maiin attraction oof tourists to vvisit this mosq que. However,, the number of tourists
who vvisit this mosq que have ups and downs, jjudging from the number of tourist arririvals, which d dropped in
2010. Because therre is no additio onal tourist atttraction, stilll less maintainned accommoodation and acccessibility
and ppromotion don ne is still limite
ed. This studyy focused on tthe elements tthat have influuence and strrength low
and mmedium to atttract tourists tto come includding more foccused to imprrove and furthher develop ellements of
accommmodation, accessibility,
a and
a promotioon. While eleements of to ourist attracttions already has high
influence and pow wer to attractt tourists, onnly sustained and more pllus other typpes of attracttions. This
recommmendation iss addressed to
t the managger of the Ma asjid Agung Ja
awa Tengah aand the Depa artment of
Tourissm to particip
pate in develo
oping the Maasjid Agung Ja awa Tengah as religious ttourism tourissm system
basedd on the 5 elem ments
Keywwords: Masjid A Agung Jawa T Tengah, 5 Eleements Tourissm System
PENDDAHULUAN
Pariwisata pada hakika atnya berkaaitan Ibukota Jawwa Tengah yang massih terus
dengan obyek wisata dan daaya tarik wissata. berupaya meningkatka
m an aset pariwisata
Salah
h satu jeniss pariwisata yang mennarik alam dan keagamaann
k nya. Salah satu
s aset
beruppa pariwisata keagam maan mennjadi wisata keagamaan Jawaa Tengah dan berada
popular di kalaangan maya arakat, hal ini di Kota Semarang adalahh Masjid Agung Jawa
dikarenakan masyarakaat semaakin Tengah yang merupakaan salah sattu masjid
membutuhkan pariwisata
a keagam maan termegah di Indonesia, dan saat ini sebagai
diban
ndingkan pariwisata
p yang berssifat salah satu ikon Jawa Tengah. Gambar
duniaawi. Kota Semarang
S yaang merupaakan dibawah in ni menunjuukan lokassi MAJT
Sumberr: Hasil Analiisis, 2013
GAMBAR 1 1
LOKASI MA AJT
Meskipun Masjid Agun
ng Jawa Tenngah dengan masjid‐masjid lainnya, aka
an tetapi
memiliki keunikan yang membedakannyaa masih belum berkembbang karena a kurang
didukung oleh penyediaan 5 elemen sistem Minggu pagi, serta berbagai acara yang ada
pariwisata yang baik. Pertama, atraksi wisata di convention hall seperti resepsi
yang ditawarkan kepada wisatawan di pernikahan. Keempat, promosi yang
Masjid Agung Jawa Tengah ini tidak ada dilakukan pengelola Masjid Agung Jawa
penambahan jenis atraksi lainnya Tengah masih minim, promosi yang
mengakibatkan wisatawan kurang tertarik dilakukan oleh pihak pengelola Masjid Agung
untuk mengunjungi obyek wisata tersebut. Jawa Tengah hanya masih sebatas melalui
Kedua, pelayanan yang disediakan oleh web dengan alamat www.majt.org ,
pihak pengelola Masjid Agung Jawa Tengah www.masjidagungjateng.com dan akun
untuk menarik minat wisatawan sudah facebook. Sedangkan promosi melalui media
cukup memadai. Akan tetapi pelayanan cetak juga masih sebatas brosur dan koran.
tersebut kurang dirawat dan dijaga dengan Kelima, dengan masih belum
baik dikarenakan minimnya biaya untuk berkembangnya sistem pariwisata yang
melakukan perawatan terhadap berbagai terdiri dari atraksi wisata, pelayanan,
pelayanan yang ada di masjid ini. Ketiga, aksesibilitas dan promosi, dapat berakibat
agar wisatawan merasa nyaman menuju terjadi penurunan jumlah wisatawan yang
masjid ini sudah seharusnya memiliki datang ke Masjid Agung Jawa Tengah ini.
aksesibilitas yang baik berupa jalan yang Dilatarbelakangi oleh berbagai kondisi
lebar dan banyaknya angkutan umum yang dan situasi kawasan pariwisata Masjid Agung
melewati masjid ini. Namun pada Jawa tengah berdasarkan lima elemen
kenyataanya, aksesibilitas ke Masjid Agung sistem pariwisata, maka perlu dilakukan
Jawa Tengah dapat dikatakan kurang suatu penelitian tentang pariwisata
memadai. Minimya angkutan umum yang keagamaan di Masjid Agung Jawa Tengah,
melewati masjid ini serta akses jalan yang sehingga dapat digunakan untuk memahami
sempit hanya ada dua jalur, masing‐masing 1 kondisi dan karakteristik Masjid Agung Jawa
jalur untuk menuju dan meninggalkan Tengah dilihat dari kelima elemen sistem
Masjid Agung Jawa tengah ini tentu saja pariwisatanya yang dapat menjadi nilai
berdampak sering terjadi kemacetan ketika tambah bagi Masjid Agung Jawa Tengah
weekend, adanya pasar tumpah di hari untuk mengundang para wisatawan.
KAJIAN LITERATUR SARANA PERIBADATAN SEBAGAI OBYEK WISATA
TABEL I
KISI‐KISI PENELITIAN
No Sasaran Kisi‐Kisi Penelitian Sumber Acuan
1 Mengkaji atraksi wisata di obyek
a. Atraksi non fisik (peristiwa atau acara khusus Clare.A Gunn (1992)
wisata keagamaan Masjid Agung yang mencirikan obyek wisata tersebut) Fandeli, Chafid. (1995)
Jawa Tengah b. Atraksi fisik Robinson, H. (1976)
‐ Arsitektur bangunan masjidnya
‐ Payung raksasa
‐ Convention Hall
‐ Ruang utama masjid
‐ Menara Al Husna
‐ Perpustakaan
‐ Office Hall
‐ Radio DAIS
‐ Mushaf Al Akbar
‐ Replika Bedhug Purworejo
2 Mengkaji wisatawan yang datang a. Jumlah dan perkembangan Clare.A Gunn (1992)
ke Masjid Agung Jawa Tengah b. Asal usul wisatawan datang ke MAJT Pendit, Nyoman S. (1999)
c. Motivasi wisatawan datang ke MAJT Smith, Stephen L. J.
(1989)
HASIL PEMBAHASAN KAJIAN LIMA ELEMEN komponen wisatawan sebagai pasar wisata
SISTEM PARIWISATA KEAGAMAAN DI dengan komponen yang lainnya, yaitu
MASJID AGUNG JAWA TENGAH transportasi, akomodasi, dan informasi
Kajian Atraksi Wisata Terkait dengan hal tersebut,
Masjid Agung Jawa Tengah sebagai wisatawan yang berkunjung ke Masjid Agung
salah satu obyek wisata keagamaan yang Jawa Tengah ini juga didasarkan oleh
sudah memiliki atraksi wisata yang menarik, berbagai atraksi wisata yang terdapat di
seperti yang dikatakan Gunn (1992) bahwa masjid ini. Jika Masjid Agung Jawa Tengah ini
atraksi wisata adalah sesuatu yang dapat tidak memiliki berbagai keunikan atraksi
menarik wisatawan untuk datang ke tempat wisata, maka sudah pasti sedikit wisatawan
wisata. Masjid Agung Jawa Tengah sudah yang datang ke masjid ini.Wisatawan cukup
memiliki daya tarik tersendiri sehingga tertarik dengan keunikan dan kemegahan
wisatawan berkunjung ke Masjid Agung masjid ini yang berbeda dengan masjid
Jawa Tengah ini. lainnya, semua umur dan kalangan bisa
Atraksi wisata yang terdapat di Masjid menikmatinya meskipun memang dalam
Agung Jawa Tengah ini bisa dilihat dari perkembanganya mengalami pasang surut
adanya atraksi non fisik berupa periwtiwa jumlah wisatawan dikarenakan tidak adanya
atau acara khusus serta atraksi fisiknya. penambahan atraksi wisata di masjid ini.
Atraksi fisik utama keagamaan mampu
menarik minat wisatawan untuk berkunjung, Kajian Aksesibilitas
diantarannya ruang utama masjid, Menurut Gunn (1992), aksebilitas
sedangkan atraksi fisik utama non merupakan fungsi dari jarak atau tingkat
keagamaan yang mampu menarik minat kemudahan untuk mencapai daerah wisata
wisatawan diantarannya arsitektur dengan berbagai daerah tujuan wisata . Agar
bangunan, payung raksasa, convention hall wisatawan mudah berkunjung ke obyek
dan menara Al Husna. Sedangkan atraksi wisata, akses ini harus tetap memperhatikan
fisik pendukung yang belum terlalu menarik kondisi jalan menuju lokasi obyek wisata,
minat wisatawan diantarannya kelancaran lalu lintas menuju obyek wisata,
perpustakaan, office hall, radio DAIS, mushaf selain itu jarak dan ketersediaan sarana dan
Al Akbar dan replika bedhug Purworejo. prasarana transportasi ke dalam wisata
Berdasarkan kajian atraksi wisata, merupakan hal terpenting. (Mill dan
maka dihasilkan kesimpulan bahwa atraksi Morison,1985).
wisata yang terdapat di Masjid Agung Jawa Terkait pendapat Gunn (1992) serta
Tengah ini bisa dilihat dari adanya atraksi Mill dan Morison (1985), Masjid Agung Jawa
non fisik berupa peristiwa atau acara khusus Tengah sebagai obyek wisata tentu saja
serta atraksi fisiknya. Atraksi fisik terbagi membutuhkan aksesibilitas yang layak serta
menjadi atraksi fisik utama keagamaan, transportasi yang memadai sehingga
atraksi fisik utama bukan keagamaan, serta wisatawan tidak merasa kesusahan ketika
atraksi fisik pendukung. Keunikan atraksi ingin menuju atau meninggalkan masjid ini,
wisata yang terdapat di Masjid Agung Jawa akan tetapi pada kenyataanya aksesibilitas
Tengah ini tidak hanya atraksi wisata ini masih kurang layak terlihat dari akses
keagamaan namun juga atraksi wisata bukan jalan yang sempit, sering terjadi kemacetan
keagamaan mampu menjadi daya tarik serta minimnya angkutan umum menuju
wisatawan. MAJT.
Berdasarkan kajian aksesibilitas, maka
Kajian Wisatawan dihasilkan kesimpulan bahwa meskipun
Menurut Gunn (1992), wisatawan aksesibilitas menuju Masjid Agung Jawa
datang ke suatu tempat sangat ditentukan Tengah ini masih kurang layak terlihat dari
oleh motivasi dan keinginan. Sehingga akses jalan yang sempit, sering terjadi
timbul hubungan yang erat antara kemacetan serta minimnya angkutan umum