Anda di halaman 1dari 290

Buku Potensi Wilayah

KABUPATEN MAJALENGKA
PROVINSI JAWA BARAT

KKN - T 2017
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KKN-T FEM IPB 2017

Buku Potensi Wilayah


Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat
Disusun berdasarkan laporan mahasiswa pada kegiatan KKN-Tematik
di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat
Tahun 2017

PANITIA PELAKSANA
KULIAH KERJA NYATA (KKN) - TEMATIK
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat


ii | KKN-T FEM IPB 2017

Judul Buku
Buku Potensi Wilayah Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat

Panitia KKN-T FEM IPB 2017


Penanggung Jawab : Prof. Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.Ec
Prof. Dr. Muhammad Firdaus, SP, M.Si
Dr. Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec
Pengarah : Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, MA.Ec
Dr. Mukhamad Najib, S.TP, MM
Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si
Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT
Dr. Jaenal Effendi, S. Ag, MA
Dr. Tanti Novianti, SP., M.Si
Wita Juwita Ernawati, S.TP, MM
Dr. Ir. Ahyar Ismail, M.Agr
Salahudin El Ayubi, Lc, MA
Ketua : Dr. Ir. Burhanuddin, MM
Wakil Ketua : Deni Lubis, SAg, MA
Sekretaris : Nurhadi Wijaya, STP, MM
Tursina Andita Putri, SE, M.Si
Anggota : Dr. Meti Ekayani, SHut, M.Sc
Danang Pramudita, SP, M.Si
Dina Lianita Sari, SE, M.Si
Maryono, SP, M.Sc
M. Syaefudin Andrianto, STP, M.Si
Eka Dasra Viana, SE, MAcc., Ak
Heni Hasanah, SE, M.Si
Khalifah M. Ali, SHut, M.Si
Asep Saefudin, SE
Abdul Yusuf, AMD
Desain Sampul
Rizky Prayogo Ramadhan, M.Si
Tata Letak Isi Buku
Rizky Prayogo Ramadhan, M.Si
Muhammad Rizki Mubarok, M.Si
Laily Fajrin, SE

Diterbitkan oleh:
Fakultas Ekonomi dan Manajemen - IPB
Jl. Agatis Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat 16680
Telepon: +62 251- 8626520 / Email: fem@apps.ipb.ac.id

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat


KKN-T FEM IPB 2017 | iii

KATA PENGANTAR
Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB
Prof. Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.Ec

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera untuk kita semua
FEM FEM FEM Dasyat!

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) tahun


2017 Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB telah selesai
dilaksanakan di tiga kabupaten di Jawa Barat, salah
satunya adalah di Kabupaten Majalengka. Melalui kegiatan
ini, diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk dapat hidup di tengah-tengah
masyarakat. Selain itu, mahasiswa diharapkan mampu
untuk mengidentikasi dan menangani permasalahan,
khususnya dalam bidang pertanian, lingkungan dan pembangunan dengan terlebih dahulu
mendiskusikannya bersama dengan masyarakat setempat.

Selama kegiatan KKN-T berlangsung, mahasiswa telah berhasil untuk mengidentikasi dan
merumuskan solusi bagi permasalahan di desa. Rumusan solusi tersebut diturunkan menjadi
beberapa program kegiatan yang dilaksanakan di desa dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya. Dalam pelaksanaan program tersebut, mahasiswa
bergerak atas dasar kompetensi dan pengetahuan yang dimilikinya. Keseluruhan hasil
pemikiran dan program-program yang dilakukan oleh mahasiswa selama di Kabupaten
Majalengka, kemudian kami susun menjadi sebuah buku yang mampu menangkap aktivitas
mahasiswa selama KKN-T 2017 berlangsung. Melalui buku ini diharapkan berbagai stakeholders,
khususnya Pemerintah Kabupaten Majalengka, dapat mengetahui kondisi faktual di desa dan
buku ini diharapkan dapat membantu dalam merumuskan kebijakan untuk pengembangan
daerah kedepannya. Selain itu, penyusunan buku ini diharapkan dapat menjadi acuan dan
bahan untuk studi literatur pendahuluan apabila di kemudian hari, terdapat universitas lain
yang akan menerjunkan mahasiswanya, sehingga dapat terlebih dahulu mengetahui kondisi di
lapangan.

Saya memberikan apresiasi yang tinggi, khususnya kepada Panitia Pelaksana KKN-Tematik
FEM IPB yang diketuai oleh Dr. Burhanuddin, MM, yang telah mampu untuk merancang,
mengelola dan mendokumentasikan seluruh kegiatan selama KKN-Tematik berlangsung,
termasuk menyusun buku ini sebagai salah satu output dari kegiatan tersebut. Semoga buku
ini dapat bermanfaat.

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat


iv | KKN-T FEM IPB 2017

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat


KKN-T FEM IPB 2017 | v

PENGANTAR EDITOR
Ketua KKN-T FEM IPB
Dr. Ir. Burhanuddin, MM

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera untuk kita semua
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-Tematik) IPB
Tahun 2017 sudah selesai dilaksanakan. Fakultas Ekonomi
dan Manajemen (FEM) sebagai salah satu host pelaksanaan
KKN-Tematik tahun 2017, mengelola 494 mahasiswa yang
terdiri dari 388 mahasiswa FEM dan sisanya sebanyak 106
mahasiswa berasal dari fakultas lain (Fakultas Pertanian,
Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Fakultas
Ekologi Manusia).

Selama berjalannya kegiatan, mahasiswa melakukan berbagai program yang bertujuan


untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat.
Mahasiswa juga melakukan identikasi potensi agar dapat dikembangkan lebih baik lagi
kedepannya demi kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa juga melakukan identikasi terkait
kebutuhan wilayah setempat, sehingga dapat dijadikan panduan bagi Pemerintah Kabupaten
Sumedang untuk mengembangkan wilayah tersebut kedepannya.

Berbagai hal yang telah dilakukan oleh mahasiswa ini, diapresiasi dengan baik dan
mendapat respon yang positif dari Pemerintah Kabupaten Majalengka. Pemerintah Kabupaten
juga telah berpartisipasi aktif dan berperan terhadap kesuksesan KKN-Tematik ini. Sebagai
bentuk ucapan terimakasih, buku potensi wilayah ini dihadirkan agar Pemerintah Kabupaten
Sumedang mengetahui keadaan faktual di desa. Buku ini juga hadir untuk menginformasikan
berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa selama kegiatan
KKN-Tematik berlangsung.

Akhirnya, Saya mewakili seluruh Panitia KKN-Tematik mengucapkan terimakasih kepada


berbagai pihak yang telah mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan KKN-Tematik
FEM IPB 2017, khususnya kepada Pemerintah Kabupaten Majalengka. Selain itu, Saya juga
memberikan apresiasi kepada tim yang terlibat dalam penyusunan buku ini. Semoga buku
ini dapat bermanfaat, khususnya bagi pembangunan wilayah di Kabupaten Majalengka.

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat


vi | KKN-T FEM IPB 2017

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat


KKN-T FEM IPB 2017 | vii

SELAYANG PANDANG
Konsep Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
FEM - IPB

Kegiatan KKN-Tematik FEM IPB mengacu pada konsep KKN-Tematik IPB sebagai salah satu
tanggungjawab akademik sivitas akademika FEM IPB kepada masyarakat. Kegiatan KKN-
Tematik FEM IPB merupakan kegiatan kurikuler yang dirangcang secara tematik dalam
memenuhi kewajiban tridharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
pada Masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat mengasah softskill kemitraan,
kerjasama tim lintas kompetensi dan leadership mahasiswa dalam mengelola program
pembangunan di masyarakat perdesaan. Selain itu, juga merupakan jembatan antara kampus
dengan masyarakat pedesaan dalam hal diseminasi dan implementasi inovasi dan teknologi
tepat guna.

Dalam kerangka memperkuat dan mempercepat proses difusi inovasi kampus melalui
kegiatan KKN-Tematik, FEM IPB melakukan penyempurnaan konsep KKN-Tematik yang
berorientasi kepada keberlanjutan program dan besaran dampak pada masyarakat pedesaan
(lihat Gambar). Mahasiswa KKN-Tematik FEM IPB mengembangkan program-program di
desa atas dasar tematik lokasi yang dirumuskan dari data terkini lingkungan sosial, ekonomi
dan budaya dari lokasi tersebut. Dalam pelaksanaan program, mahasiswa bergerak atas
dasar kompetensinya dengan melakukan identikasi potensi desa, merancang peta desa, dan
mengidentikasi kebutuhan desa. Berdasarkan tema dan kompetensi, mahasiswa kemudian
merancang pengembangan program-program pembangunan desa.

Keluaran dari KKN-Tematik FEM IPB dengan konsep diatas berupa Laporan KKN-Tematik per
Desa, Buku Potensi Desa, dan Video Prol Desa. Laporan KKN-Tematik merupakan bentuk
pertanggungjawaban akademik mahasiswa, sedangkan Buku Potensi adalah bentuk keberlanjutan
dan Video Prol merupakan cara memperbesar dampak KKN-Tematik FEM IPB, karena diupload
di internet dan media sosial.

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat


viii | KKN-T FEM IPB 2017

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat


KKN-T FEM IPB 2017 | ix

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Dekan FEM-IPB: Prof. Dr. Yusman Syaukat, M.Ec iii

Pengantar Editor
Ketua KKN-T FEM-IPB: Dr. Ir. Burhanuddin, MM v

Selayang Pandang:
Konsep Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik FEM - IPB vii

Daftar Isi ix

Kecamatan Argapura
1. Desa Argalingga 3
2. Desa Argamukti 15
3. Desa Cibunut 23
4. Desa Cikaracak 33
Kecamatan Sindangwangi
5. Desa Tejamulya 43
1. Desa Balagedog 157
2. Desa Bantaragung 167
Kecamatan Maja
3. Desa Lengkongkulon 175
1. Desa Anggrawati 57 4. Desa Sindangwangi 191
2. Desa Banjaran 67 5. Desa Ujungberung 201
3. Desa Nunuk Baru 79
4. Desa Paniis 89
Kecamatan Sukahaji
5. Desa Tegalsari 95
1. Desa Palabuan 215
2. Desa Cikoneng 229
Kecamatan Rajagaluh
3. Desa Ciomas 241
1. Desa Babakankareo 105 4. Desa Nanggewer 249
2. Desa Pajajar 117 5. Desa Tanjungsari 263
3. Desa Payung 125
4. Desa Sindangpano 133
5. Desa Teja 145

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat


x | KKN-T FEM IPB 2017

Kabupaten Majalengka, Jawa Barat


KECAMATAN ARGAPURA
KABUPATEN MAJALENGKA

KKN - T 2017
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kecamatan Argapura
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
02 | KKN-T FEM IPB 2017

Kecamatan Argapura
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 3

PROFIL DESA
ARGALINGGA

M. Nasrul Fatah (A24140089); Rismasain Prito Puruhita


(H14140027); Danang Wahyu Nugroho (H24140046);
Kenny Famelika (H34140015); Mega Puspita Dewi Sahara
(H34140078); Indah Risyani (H44140049)

Suprehatin, SP,MAB

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
4 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Potensi sumberdaya alam yang dimiliki


Desa Argalingga diantaranya Curug
Sawer dan Hutan Pinus Buper Panten.
Kedua potensi tersebut dapat dijadikan
kawasan wisata dan konservasi hutan.

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 5

GAMBARAN UMUM DESA ARGALINGGA

Desa Argalingga memiliki luas wila-


yah 244,3 Ha, berada pada ketinggian 1.200
meter di atas permukaan laut dengan letak
astronomis 6036’-5058’ LU-LS dan 108003’-
108019’BT. Adapun tanah yang terdapat di
Desa Argalingga merupakan tanah aluvial.
Curah hujan di Desa Argalingga sebesar
43% tergolong agak basah dan memiliki
suhu rata-rata 25°C.

Secara geografis Desa Argalingga


terletak di Kecamatan Argapura, Kabupat-
en Majalengka, Jawa Barat. Berjarak 5 km
dari kota kecamatan, Desa Argalingga ber-
batasan dengan Desa Gunung Wangi dan
Desa Cikaracak di sebelah Utara, Desa
Argamukti di sebelah Selatan, Taman Na-
Gambar 1. Peta desa sional Gunung Ciremai di sebelah Timur,
dan Desa Sukadana di sebelah Barat.
Secara administratif Desa Argalingga
terbagi menjadi lima dusun yaitu Blok
Taman, Blok Sukamukti, Blok Cipanas,
Blok Argalingga, dan Blok Sukamanah
dengan 15 RT dan 5 RW.

Lahan di Desa Argalingga dibagi


Gambar 2. Perangkat desa menjadi beberapa peruntukan, yaitu: 1)
pemukiman penduduk seluas 38 Ha; 2)
lahan persawahan irigasi setengah teknis
seluas 71,68 Ha; 3) persawahan tadah hu-
jan seluas 133,12 Ha; 4) pekarangan seluas
33,9 Ha; 5) perkantoran seluas 4,07 Ha; dan
6) prasaranan umum seluas 1,5 Ha. Argal-
ingga juga memiliki tanah kas seluas 1 Ha.

Gambar 3. Lahan pertanian

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
6 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 7

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
8 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 9

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
10 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 11

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
12 | KKN-T FEM IPB 2017

Program pengentasan kemiskinan di Desa Argalingga

Nama Program Kemiskinan Kegiatan


Pemerintah
 Transformasi beras untuk keluarga  Pembagian beras bagi arga yang ku-
sejahtera (Rastra) rang mampu
 Subsidi energi dan pupuk  Pemberian pupuk bagi petani
 Bantuan iuran jaminan kesehatan  Pembagian KIS kepada setiap rumah
melalui KIS (Kartu Indonesia Sehat) tangga yang membutuhkan bantuan
dalam hal kesehatan
 Bantuan pendidikan melalui KIP  Pembagian KIP kepada anak-anak
(Kartu Indonesia Pintar) yang kurang mampu dalam segi
ekonomi
Swasta
 Santunan dari pengusaha input dan  Pemberian sembako kepada warga
alat pertanian, perbankan, dll desa

Program pengentasan kemiskinan ini sangat diperlukan karena dapat membantu


meringankan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang kurang mampu. Akan
tetapi, program-program ini perlu diberikan kepada orang-orang yang memang
membutuhkan sehingga tepat sasaran dan lebih efisien. Oleh karena itu, dibutuh-
kan pendataan secara berkala dan sosialisasi program-program tersebut kepada
masyarakat. Dengan adanya sosialisasi masyarakat lebih mengetahui tujuan
program tersebut dan tidak disalahgunakan

Rata-rata pendapatan per bulan

Jenis Usaha Rataan pendapatan per bulan (Rp)


Pertanian Rp. 6.000.000
Peternakan Rp. 40.000.000
Perdagangan Rp. 6.000.000
Industri Pengolahan (makanan ringan) Rp. 4.000.000
Jasa Rp. 1.200.000

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 13

Potensi Sumber Daya Alam

Gambar 12. Curug Sawer (kiri) dan hutan pinus (kanan)

Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Desa Argalingga diantaranya Curug


Sawer dan Hutan Pinus Buper Panten. Kedua potensi tersebut dapat dijadikan
kawasan wisata dan konservasi hutan. Sumberdaya alam yang ada di Desa
Argalingga seperti curug dan lahan pertaniannya perlu dilestarikan. Selain itu
perlu adanya pengembangan potensi sumberdaya tersebut, misalnya dalam
perbaikan fasilitas dan akses ke curug serta promosi yang lebih memperkenal-
kan lagi desa Argalingga.

Kondisi Internak Wilayah

Kekuatan Kelemahan
 Keindahan alam yang asri  Rendahnya kepedulian menjaga
 Udara sejuk dan belum lingkungan
tercemar  Belum sadarnya masyarakat akan
 Pertanian yang potensial adanya peluang serta kesempatan
 Masyarakat yang agamis  Kurang menghargai sebuah proses
 SDA yang melimpah  Rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat
 Masyarakat kurang visioner dan tidak
memiliki orientasi tujuan hidup

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
14 | KKN-T FEM IPB 2017

Kondisi Eksternal Wilayah

Peluamg Ancaman
 Potensial untuk menjadi desa wisata  Pencemaran lingkungan
Agroedutourism  Kerusakan lingkungan
 Meningkatkan tingkat perekonomian  Lunturnya budaya setempat dan
masyarakat Desa Argalingga kearifan local
 Meningkatkan taraf hidup masyarakat  Program pengembangan desa seringkali
 Memotivasi masyarakat untuk terus salah sasaran
memajukan Desa Argalingga dari berbagai  Munculnya persaingan yang tidak sehat
aspek karena mengedepankan ego semata

Analisis Kebutuhan Program Pengembangan Desa

Strategi dengan analisis S-O Strategi dengan analisis W-O


 Program yang melibatkan peran  Memvisualisasikan pandangan atau visi
masyarakat untuk membangun s.d. kepada masyarakat guna membuka
mengembangkan objek wisata wawasan mereka dalam rangka menggapai
potensial di Desa Argaling cita-cita
 Meningkatkan pemanfaatan SDA  Memberikan pengertian kepada masyarakat
setempat untuk diolah menjadi produk akan pentingnya menghargai proses men-
bernilai jual lebih capai suatu tujuan tertentu
 Memberikan edukasi, penyuluhan, s.d.  Mengedukasi seluruh lapisan elemen
pendampingan tentang teknik bertani masyarakat agar dapat memanfaatkan mo-
modern yang mengedepankan efektifi- mentum sebaik mungkin sehingga peluang
tas dan efisiensi hasil pertanian atau kesempatan yang datang hanya sekali
dapat dimanfaatkan secara optimal
Strategi dengan analisis S-T Strategi dengan analisis W-T
 Pembekalan pendidikan wisata halal  Mengedukasi warga setempat untuk
mengingat lingkungan warga yang mengembangkan rumah-rumah yang bisa
agamis, hal ini akan menjadi hal digunakan untuk tempat singgah (home stay)
menarik bagi wisatawan yang berkun-  Mengadakan program pengembangan
jung karakter sederhana yang dibalut secara
 Menumbuhkan pola pikir masyarakat ringan agar mudah diterima dan tentunya
untuk melestarikan alam dan ling- tepat sasara
kungan  Menanamkan pola pikir pentingnya
 Melesterikan budaya setempat dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
kearifan lokal agar menjadi daya tarik tinggi mengingat masih rendahnya tingkat
tersendiri bagi para pendatang mau pendidikan masyarakat Desa Argalingga

Desa Argalingga, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 15

PROFIL DESA
ARGAMUKTI

Ayustia Damayanti (A24140138); Lintang Diani Ratri


(H14140004); Umi Chulsum (H24140054); Rizal Fahmi
Ramadhan (H34140073); Yesie Mutiarasyani
(H44140031); Ageng Prasetyo (H54140031); Tri Ayu
Lestari (I24140090)

Dr. Meti Ekayani, S.Hut, Msi

Desa Argamukti, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
16 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Selain komoditas pertanian petani


Desa Argamukti juga mengu-
sahakan hewan ternak seperti
sapi, ayam kampung, kambing,
domba, angsa, dan kelinci.

Desa Argamukti, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 17

GAMBARAN UMUM DESA

Gambar 1. Peta Desa Argamukti

Desa Argamukti memiliki luas wilayah 3.397.991 km, berada pada ketinggian 1200
meter di atas permukaan laut. Totpografi wilayah Desa Argamukti tergolong da-
taran tinggi dengan jenis tanah kering. Curah hujan di Desa Argamukti sebesar
1500 mm3/tahun dan memiliki suhu rata-rata harian sebesar 16°C.

Secara administratif Desa Argamukti berbatasan dengan Desa Argalingga di sebe-


lah Utara, Desa Tejamulya di sebelah Selatan, Taman Nasional Gunung Ciremai di
sebelah Timur, dan Desa Sukadana di sebelah Barat. Desa Argamukti terbagi
menjadi lima dusun yaitu Blok Apuy, Blok Cirahayu, Blok Babakan Kulon, Blok
Babakan Kaler, Blok Kopi Kawung dengan 11 RT dan 5 RW.

Lahan di Desa Argamukti dibagi menjadi beberapa peruntukan, yaitu: 1) pem-


ukiman penduduk seluas 29,066 Ha; 2) lahan persawahan seluas 61 Ha; 3) perke-
bunan seluas 2,057 Ha; 4) pekarangan seluas 29,066 Ha; 5) perkantoran dan prasa-
ranan umum seluas 8,587 Ha. Argamukti juga memiliki tanah kas berupa tanah
bengkok, tanah titisara, tanah kuburan, tanah milik rakyat, lapangan olahraga,
tanah sekolah dasar negeri, tanah bangunan balai desa/masjid dan alun-alun.

Desa Argamukti, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
18 | KKN-T FEM IPB 2017

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM DESA


Desa Argamukti memiliki jalan desa sepan-
jang 0,85 km. Sumber air bersih yang ada di
desa terdapat 5 unit mata air. dan jalan batu
sepanjang 5 km. Transportasi umum yang
terdapat di desa hanya ada satu unit motor.
Infrastruktur penerangan yang dimiliki desa
sejumlah 20 unit, komunikasi sejumlah dua
unit, dan air bersih sejumlah satu unit. Infra-
struktur pendidikan yang terdapat di Desa
Argamukti yaitu satu unit Sekolah Dasar
(SD), satu unit Taman Kanak-kanak (TK),
dan satu unit PAUD. Untuk infrastruktur
kesehatan, terdapat lima unit Posyandu,
infrastruktur ekonomi terdapat satu unit
BUMDes dan satu unit kelompok penggerak
pariwisata (Kompepar) sedangkan sarana
peribadatan terdapat lima unit masjid dan
Gambar 2. Jalan Desa Argamukti dua belas musholla

LEMBAGA MASYARAKAT DESA ARGAMUKTI

Aktif/ tidak
Nama Lembaga Jumlah Kegiatan
aktif
Badan Permusyawaratan Aktif 9 orang Merumuskan penye-
Desa lenggaraan desa
Lembaga Pemberdayaan Aktif 5 orang Memberdayaakan
Masyarakat masyarakat
PKK Aktif 7 orang Dasawisma
Karang Taruna Aktif 5 orang Bermain bola volly
Gapoktan Tidak aktif 14 orang Sosialisasi dan pen-
dampingan pertanian
Anggota Linmas 3 orang Ronda
Kelompok Tani Maju Jaya Aktif 5 orang Menjembatani
penjualan hasil
pertanian

Desa Argamukti, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 19

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA ARGAMUKTI


Jumlah penduduk di Desa Argamukti sebanyak 2533 orang yang terdiri dari 1.1172
laki-laki dan 1.361 perempuan. Seluruh penduduk Desa Argamukti beragama Islam
dan mayoritas berusia 15 hingga 45 tahun. Pendidikan terakhir mayoritas penduduk
desa berada pada jenjang Sekolah Dasar sebanyak 1.999 orang. Adapun mayoritas
penduduk Desa Argamukti bekerja sebagai petani dan buruh tani.

PROFIL PETANI BERHASIL


Nama Petani : Bapak Umi
Luas lahan : 6 ha
Produksi : sayuran
Produktivitas :10 ton/ha

Menanam sayuran tidak seperti menanam padi, harus selalu dikontrol dan disiram
sehari minimal sekali, dibutuhkan biaya dan modal yang besar buat memulai usaha.
Perlu pendampingan dan pengolahan off farm dari hasil pertanian.

KONDISI PERTANIAN DESA ARGAMUKTI


Pertanian Peternakan Perikanan Perkebunan Pekarangan
Kol Sapi Bawal air Kelapa Labu siam

Bawang Ayam kam- Ikan mas Mangga


daun pung
Kentang Domba Mujair Jambu air
Ubi jalar Kelinci Nila Nangka
Sawi putih Gurame Alpukat
Seledri Lele Pisang
Wortel Kesemek
Tomat
Cabai, bun-
cis, terong,
bawang me-

Desa Argamukti, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
20 | KKN-T FEM IPB 2017

Luas panen, produksi dan produkstivitas komoditi utama tanaman pangan


dan perkebunan yang dihasilkan

Jenis komoditi Luas (hektar) Produksi Produktivitas


(ton) (ton/hektar)
1. Tanaman Pangan
a. kacang tanah 0,28 0,504 1,8
b. ubi jalar 0,28 1,26 4,5
c. ubi kayu 0,14 0,21 1,5
2. Perkebunan
a. Mangga 3,5 0,56 0,16
b. jambu air 0,07 - -
c. nangka 0,07 - -

Sumber:: Laporan Keterangan Penyelenggara Pemerintah Desa Tahun 2016

Harga dan Tempat Penjualan serta Pembeli Komoditi Utama


Jenis komoditi Satuan Harga per satuan (Rp) Tempat
penjualan
Bawang daun kg 10.000 Pasar maja

Sawi putih Kg 8.000 Pasar maja

Kol Kg 11.000 Pasar maja

Wortel Kg 12.000 Pasar maja

Kentang Kg 12.000 Pasar maja

tomat Kg 10.000 Pasar maja

Desa Argamukti, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 21

Analisis usahatani bawang daun menunjukan rata-rata keuntungan yang didapat-


kan petani sebesar Rp 34.000.000 per hektar per musim tanam dengan komponen
biaya terbesar pada pupuk. Adapun permasalahan yang dihadapi petani di lahan
kering/tegalan yaitu: 1) produk tidak masuk standar pasar; 2) adanya hama ulat; 3)
modal terbatas; dan 4) harga input/output yang fluktuatif; dan 5) jarak yang jauh
untuk ke pasar.

Kondisi Peternakan di Desa Argamukti

Selain komoditas pertanian petani juga mengusahakan hewan ternak seperti sapi,
ayam kampung, kambing, domba, angsa, dan kelinci. Rata-rata kepemilikan ternak
per petani yaitu 1) sapi sebanyak tiga ekor; 2) ayam kampung sebanyak tiga belas
ekor; 3) kambing sebanyak tiga ekor; 4) domba sebanyak empat ekor; 5) angsa
sebanyak tiga ekor; dan 6) kelinci sebanyak dua ekor.

Program Pengentasan Kemiskinan

Tingkat kemiskinan di Desa Argamukti pada tahun 2015 hingga 2016 berdasar-
kan Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa mencapai 159 Kepala Keluarga
dari 759 Kepala Keluarga. Adapun program yang dilakukan oleh pemerintah un-
tuk menanggulangi hal tersebut yaitu dengan pemberian Raskin.

Desa Argamukti, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
22 | KKN-T FEM IPB 2017

KONDISI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH


(UMKM) DESA ARGAMUKTI

Jenis Usaha Jumlah


Mikro
1. Industri Pengolahan
a. penjahit rumah tangga 4 unit
b. Pengolahan rumah tangga bakul 1 unit
c. pembuat kusen dan meubeler 4 unit
2. Jasa
a. tukang kayu 11 orang
d. tukang jahit/ border 4 orang
c. Tukang cukur 1 orang
d. tukang servis elektronik/jam 4 orang
e. tukang gali sumur 3 orang
f. tukang urut/pengobatan tradisional 4 orang
tukang ojek 9 orang
g. tukang tambal ban 3 orang
h. guru ngaji 5 orang
i. operator hand traktor 5 orang
j. paramedic 1 orang
3. Perdagangan
a. toko/kios 6 unit
b. pengecer elpiji 14 unit
c. usaha peternak 14 unit
d. usaha perikanan 4 unit
e. warung kelontongan 50 unit
f. sayur mayor 3 unit
g. warung pulsa 3 unit
h. warung jajanan anak-anak 17 unit
warung kopi dan warung nasi, gado-gado, serabi dll 3 unit

i. warung alat tulis, buku dll 5 unit


j. perdagangan alat-alat rumah tangga 1 unit
k. pedagang keliling 15 unit

Desa Argamukti, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 23

PROFIL DESA
CIBUNUT

Erika Kartika Fitrianasari (H14140029); Hanifa Masthura


(H24140069); Layyinatul Kholiqoh (H34140030); Al-May
Abyan Izzy Burhani (H34140043); Erika Nurdhajmi Laela
(H44140033); Nurlatif Dalhariawan (A24140177)

Dr. Meti Ekayani, S.Hut, M.Sc

Desa Cibunut, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
24 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Potensi yang paling menjanjikan


adalah terdapat Bukit Cangkuang
di kawasan strategis Desa Cibunut
yang disinyalir bisa menyaingi
Bukit Penyaweuyan.

Desa Cibunut, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 25

Desa Cibunut, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
26 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Cibunut, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 27

Desa Cibunut, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
28 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Cibunut, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 29

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan UMKM

Aspek
UMKM Madu Kaliandra UMKM Gula Aren
Permasalahan
Produksi Butuh waktu lama, 4 Masih melalui proses
bulan 1x tradisional
Input Banyak lebah yang Sulit menemukan pohon
hijrah aren
Harga input/output Satu botol mampu Satu pcs dijual seharga Rp
menghasilkan profit Rp 5.000
130.000
Pemasaran Konsumen mendatangi Menjualnya ke pengepul,
lokasi rumah pribadi lalu dijual ke pasar

Dibutuhkannya percepatan proses produksi, baik itu melalui peningkatan


teknologi maupun menggunakan ilmu pengetahuan yang modern. Sehingga,
produktivitas dapat meningkat dan memperpendek siklus produksi.

Tingkat Kemiskinan di Desa Cibunut

Kemiskinan
Tahun
Jumlah (orang) Persentasi (%)
2011 405 24,107
2012 400 23,809
2013 393 23,392
2014 382 22,738
2015 378 22,5

Desa Cibunut, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
30 | KKN-T FEM IPB 2017

Program pengentasan kemiskinan di Desa Cibunut


Program pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah antara lain ratra
dan rutilahu. Kegiatan program ratra dengan membagikan beras sedangkan
kegiatan program rutilahu dengan kegiatan memberikan bantuan untuk rumah.
Program rastra sangat membantu masyarakat, namun kualitas beras yang
dibagikan belum cukup baik. Oleh karena itu, menurut kami aparatur desa harus
membantu mengusahakan masyarakat agar memperoleh bantuan beras dengan
kualitas yang baik dan layak konsumsi

Rata-rata pendapatan per bulan Masyarakat Desa Cibunut

Jenis usaha Rataan pendapatan per bulan (Rp)


Pertanian 10.000.000
Jasa 4.000.000
Buruh tani 1.500.000
Buruh non tani 1.000.000

Sumber Daya Alam Potensial

Sumberdaya alam yang terdapat di Desa Cibunut merupakan suatu potensi untuk
dikembangkan, mengingat Kabupaten Majalengka akan menjadi kota industri
dalam beberapa tahun ke depan, maka perlu diseimbangkan dengan terpeliharanya
lingkungan dan bahkan suatu kawasan yang bisa dikembangkan menjadi wisata.
Dewasa ini, wisata alam menjadi salah satu destinasi wisata yang menjanjikan. Oleh
karena itu, kami berinisiatif membuat business plan pengembangan wisata berbasis
alam. Potensi yang paling menjanjikan adalah terdapat Bukit Cangkuang di kawa-
san strategis Desa Cibunut yang disinyalir bisa menyaingi Bukit Penyaweuyan.

Desa Cibunut, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 31

Kondisi Internal Kekuatan dan Kelemahan Wilayah

Kekuatan Kelemahan
 Tanah yang subur  Kesulitan akses air
 Rasa kepedulian masyarakat yang masih  Sarana pendidikan kurang
guyub  Kualitas SDM yang masih
 Komoditi pertanian yang menjadi rendah
unggulan desa

Kondisi Eksternal Peluang dan Ancaman Wilayah

Peluang Ancaman
 Bantuan pemerintah rutin diseleng-  Masyarakat terbiasa membuang
garakan sampah sembarangan
 Membutuhkan modernisasi  Kurang sadarnya wisatawan un-
teknologi tuk ikut menjaga lingkungan
 Mengembangkan potensi komoditi,  Sudah adanya leader market dari
sehingga diolah menjadi produk beberapa produk olahan
sekunder

Analisis Kebutuhan Program Pengembangan Desa

Strategi dengan Analisis S-O Strategi dengan Analisis W-O


 Memaksimalkan bantuan pemerintah  Melakukan audiensi dengan desa
agar semakin mensejahterakan tetangga untuk masalah akses ter-
masyarakat hadap air
 Meningkatkan pengetahuan petani-  Meminta bantuan pemerintah untuk
petani terhadap pentingnya memperbaiki infrastruktur di desa
penggunaan teknologi  Memaksimalkan peran pemerintah
 Menjaga dan menjadi pelopor UMKM untuk mencerdaskan masyarakat
yang khas dari Desa Cibunut secara umum
Strategi dengan Analisis S-T Strategi dengan Analisis W-T
 Mempersiapkan para petani untuk  Menggunakan SDM yang ada untuk
meningkatkan value added guna ber- meraih tujuan dengan melakukan
saing di pasar yang ada berbagai evaluasi guna kesem-
 Menambah jumlah pelaku UMKM purnaan tujuan
agar memiliki daya saing yang tinggi  Membiasakan masyarakat untuk
 Menerapkan aturan untuk menjaga memiliki pola hidup bersih dan
lingkungan sebagai keindahan alam sehat
khususnya dalam lahan pertanian

Desa Cibunut, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
32 | KKN-T FEM IPB 2017

Prioritas Program Pembangunan Desa Menurut Sasaran Program,


Pelaksana, Promosi dan Media

Program Kegiatan Sasaran pro- Pelaksana Promosi dan


gram Media
Pengembangan Mencerdaskan Aparatur desa Inisiator Perintah
produk melalui aparatur desa program Kepala Desa

Melakukan Masyarakat Inisiator pro- Mulut ke


penyuluhan desa gram, apara- mulut,
tur desa pengeras

Proses pen- Masyarakat Inisiator pro-


dampingan desa gram, apara-
tur desa
G e r a k a n Mencerdaskan Aparatur desa Inisiator pro- Perintah
Mencintai aparatur desa gram (bisa Kepala Desa
Lingkungan arti pentingnya siapa saja)
menjaga ling-

Melakukan Masyarakat Inisiator pro- Mulut ke


penyuluhan desa gram, apara- mulut,
tur desa pengeras

Implementasi Masyarakat Iniator pro-


kegiatan desa gram, panitia
bersama
Perbaikan Melakukan Aparatur desa Kepala Desa Perintah
Akses Air audiensi Kepala Desa

Melakukan ne- PDAM, desa Perwakilan Undangan


gosiasi kepada tetangga desa resmi
PDAM setem-
pat maupun
desa pemilik
mata air
Follow-up PDAM, desa Perwakilan
kepastian tetangga desa
program

Desa Cibunut, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 33

PROFIL DESA
CIKARACAK

Ambar Setyowati (H24140044); Diah Yasmin Rahmawati


(H24140060); Igna Zaky Amiga (H34140088); Komang
Dessy Triandewi (H34140093); Diah Indah Komalasari
(H44140038); Muhammad Azzam B. (H54140062); Yedha
Ristya R. (I34140040)

Suprehatin, SP, MAB


Dr. Meti Ekayani, S.Hut, M. Sc

Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
34 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Sumberdaya alam yang terdapat di


Desa Cikaracak berupa tanaman
hortikultura yang terletak di sepan-
jang jalan utama desa ini. Potensi ini
dapat dijadikan sebagai tempat piknik,
berfoto, edu-wisata, maupun
agrowista.

Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 35

Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
36 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 37

Bulan
Jenis Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
C C C Bd Bd Bd K K K
Tegalan T T T S S S
Bd Bd Bd

Keterangan: C=Cabai; T=Tomat; Bd=Bawang daun; K=Kol; S=Sawi

Komoditas pertanian yang diusahakan oleh warga Desa Cikaracak yaitu cabai, tomat,
daun bawang, labu siam, kol, terong ungu, sawi putih, dan rebung. Hasil pertanian di
Desa Cikaracak dijual dengan harga sebagai berikut: 1) bawang daun dijual dengan
harga Rp 8.000/lg; 2) kol dijual dengan harga Rp 2.000 s.d Rp 3.000/kg; 3) sawi dijual
dengan harga . Rp 2.000 s.d Rp 3.000/kg; 4) cabai dijual dengan harga Rp 8.000/kg,
saat bulan puasa dijual dengan harga Rp 10.000 s.d Rp 15.000/kg; 5) tomat dijual
dengan harga Rp 8.000, saat bulan puasa dijual dengan harga Rp 10.000 s.d Rp
15.000/kg. Penjualan komoditi tersebut masih dilakukan di kebun kepada tengkulak.

Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
38 | KKN-T FEM IPB 2017

Berdasarkan hasil usahatani cabai, petani Desa


Cikaracak mendapat rata-rata keuntungun
sebesar Rp 1.252.932 per hektar per musim
tanam dengan komponen biaya terbesar pada
pupuk. Adapun permasalahan yang dihadapi
petani dalam pertanian lahan kering/tegalan
diantaranya: 1) produksi masih sangat di-
pengaruhi faktor cuaca; 2) obat-obatan untuk
menanggulangi hama dan penyakit masih ma-
hal; 3) modal masih berasal dari petani sendiri;
Gambar 6. Tanaman di Desa Cikaracak 4) harga input dan output masih berfluktuasi;
dan 5) rantai pemasaran masih panjang.

Selain sektor pertanian, warga desa Argalingga


juga mengusahakan ternak ayam broiler.
Produk yang dihasilkan berupa telur sebanyak
70 kg setiap harinya. Telur-telur ini dijual
dengan harga Rp 19.000/kg. Berdasarkan ana-
lisis usaha ternak, rata-rata keuntungan yang
bisa diperoleh sebesar Rp 420.000 per periode
produksi.Adapun permasalahan yang dihadapi
yaitu: 1) masih menggunakan modal pribadi
dan belum mendapatkan bantuan; 2) harga ber-
Gambar 7. Kandang ayam fluktuatif; dan 3) bersaing dengan agen telur
lainnya di pasar.

Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 39

Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
40 | KKN-T FEM IPB 2017

Rata-rata pendapatan per bulan

Jenis usaha Rataan pendapatan per bulan (Rp)


Pertanian 3.000.000
Peternakan 10.000.000
Industri pengolahan 1.600.000
Jasa 900.000
Buruh tani 1.000.000

Program pengentasan kemiskinan di Desa Cikaracak

Berdasarkan data Kestra tahun 2015 tingkat kemiskinan di Desa Cikaracak pada tahun
2015 mencapai 127 Kepala Keluarga. Adapun program pemerintah untuk menanggulangi
hal tersebut antara lain: 1) program raskin, dengan menyediakan beras yang murah; 2)
program BPJS dengan pemberian asuransi kesehatan untuk masyarakat; 3) program Kartu
Indonesia Sehat dengan pemberian bantua biaya kesehatan; dan 4) Kartu Indonesia Pintar
dengan pemberian bantuan pendidikan. Pemberian program pengentasan kemiskinan te-
lah dilakukan secara baik dan menyeluruh, perlu dipertahankan kedepannya. Selain itu
perlu adanya pemberdayaan ekonomi pertanian berbasis BUMDES/ Koperasi / bantuan
permodalan .

Sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan

Sumberdaya alam yang terdapat di


Desa Cikaracak berupa tanaman
hortikultura yang terletak di sepanjang
jalan utama desa ini. Potensi ini dapat
dijadikan sebagai tempat piknik,
berfoto, edu-wisata, maupun
agrowista.

Gambar 11. Tanaman hortikultura

Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 41

Kondisi Internal Kekuatan dan Kelemahan Wilayah

Kekuatan Kelemahan
 Tanah pegunungan yang subur  Rawan longsor
 Tanaman holtikultura yang tumbuh  Air yang kurang melimpah
subur  Sarana & prasarana (SMP, SMA,
 Jalur yang sudah aspal dan banyak- Perpustakaan, puskesmas) tidak
nya masjid serta musholla tersedia, alat transportasi umum
 Adanya bantuan dari Pemerintah yang sangat minim, tidak terdapat
Desa berupa dana untuk lembaga di sinyal dan jalanan yang curam
desa  Lembaga Pembinaan Kesejahter-
 Kegiatan gotong royong yang masih aan Keluarga (PKK), Karang Ta-
sangat melekat antar warga desa, runa dan Dewan Kemakmuran
rukun dan ramah Masjid (DKM) yang tidak berjalan
 Hasil pertanian yang melimpah se-  Kualitas SDM dalam hal pendidi-
bagai sumber untuk meningkatkan kan yang masih rendah
pendapatan warga  Belum banyak warga yang men-
golah dan memberikan nilai tam-
bah terhadap hasil pertaniannya

Kondisi Eksternal Peluang dan Ancaman Wilayah

Peluang Ancaman
 Program dana untuk desa  Masyarakat terbiasa membuang
 Adanya program posyandu sampah sembarangan
 Trend gaya hidup yang sehat dengan  Kurang sadarnya wisatawan un-
kembali ke alam tuk ikut menjaga lingkungan
 Terbukanya peluang wirausaha ma-  Sudah adanya leader market dari
kanan-makanan khas beberapa produk olahan

Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
42 | KKN-T FEM IPB 2017

Prioritas Program Pembangunan Desa Menurut Sasaran Program, dan Pelaksana,

Program Kegiatan Sasaran program Pelaksana


Inovasi pen- Mengolah beberapa Memotivasi warga Ibu-ibu warga Desa
golahan produk hasil panen yaitu to- Desa Cikaracak untuk Cikaracak dan tim
pertanian mat dan labu kuning membuat berbagai KKN-T IPB
menjadi wajit. olahan dari hasil
panennya
Penyuluhan mengenai Memotivasi warga Ibu-ibu warga Desa
UMKM dan olahan Desa Cikaracak untuk Cikaracak dan tim
rebung berwirausaha dan KKN-T IPB
membuat inovasi
olahan dari rebung
serta hasil panen
lainnya
Gerakan Cinta Pemberian penge- Memberikan penge- Siswa/i SDN
Lingkungan tahuan mengenai tahuan ke siswa/i ke- Cikaracak 01 kelas
sampah organik dan las IV, V, VI mengenai IV, V, VI dan TIM
anorganik di kelas pentingnya membuang KKN-T IPB
sampah pada tempat-
nya
Praktek memilah Memotivasi siswa/i Siswa/i SDN
sampah organik dan untuk membuang Cikaracak 01 kelas
anorganik di sekitar sampah pada tempat- IV, V, VI dan TIM
sekolah nya dengan memilah KKN-T IPB
antara sampah organik
dan anorganik
Gerakan Minum Lomba mewarnai dan Bersilaturahmi dan Siswa/i dan guru
Susu minum susu bersama bermain bersama Kober siang Desa
di Kober siang dengan siswa/i kober Cikaracak serta tim
serta memberitahukan KKN-T IPB
bahwa susu sangat
penting bagi kesehatan
Senam dan minum Memberikan penge- Siswa/i dan guru
susu bersama di SDN tahuan bahwa susu SDN Cikaracak 03
Cikaracak 3, Dusun dan berolahraga serta tim KKN-T
Kubang penting bagi kesehatan IPB
Perayaan HUT Perlombaan anak- Bersilaturahmi dengan Warga Desa Cika-
NKRI ke-72 anak, ibu-ibu, voli seluruh warga Desa racak, Perangkat
pemuda, dan hiburan Cikaracak serta mem- Desa Cikaracak
berupa dangdut bangun jiwa dan Tim KKN-T
nasionalisme IPB

Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 43

PROFIL DESA
TEJAMULYA

Fiqih Ridzko Saputra (D14140087); Reza Rizki Amalia


(H24140055); Made Adistha Alfiyanti Artami
(H24140074); Luriana Taslim (H34140115); Andrean
Muhammad Irham Rasyid (H54140034); Nevia Citra
Rusdiana (I14140101)

Dr. Meti Ekayani, S. Hut, M.Sc

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
44 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Potensi sumberdaya alam yang di-


miliki oleh Desa Tejamulya ialah
Terasering Panyaweuyan dan Bukit
Mercury. Kedua potensi ini dapat
dijadikan kawasan wisata alam.

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 45

GAMBARAN UMUM DESA

Ddesa Tej amulya berada di


kecamatan Argrapura Kabupaten
Majalengka Provinsi Jawa Barat. Desa
ini memuatan luasan 3.163,214 M
persegi. Berdasarkan topografinya,
desa ini merupakan dataran tinggi
dengan ketinggian 1500 mdpl. Jenis
tanah yang banyak ditemui di desa
ini adalah vulkanik. Desa Tejamulya
terdiri atas, 3 dusun desa, 5 Rw dan
16 RT. Luasan lahan berdasarkan
sumberdaya alam yang dimiliki Gambar 1. Peta desa

digunakan sebagai 1) pemukiman seluas 5.500; 2) persawahan seluas 30 Ha; 3)


perkebunan seluas 60 Ha; 4) tegalan seluas 243 Ha; 5) pekarangan seluas 1 Ha; 6)
hutan seluas 6,6 Ha; dan 7) prasarana umum seluas 0,5 Ha. Tanah kas yang dimiliki
desa Tejamulya seluas 6 Ha terdiri atas tanah bengkok, titisara dan sawah desa.

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
46 | KKN-T FEM IPB 2017

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM DESA

Desa Tejamulya memiliki jalan desa yang sudah diaspal sepanjang 3 km dan
jalan batu sepanjang 2,5 km. Transportasi umum yang terdapat di Desa
Tejamulya yaitu 10 unit mobil dan 3 unit motor. Kondisi infrastruktur pen-
erangan, komunikasi, dan air bersih tergolong baik. Infrastruktur pendidikan
yang terdapat di Desa Tejamulya yaitu dua unit Sekolah Dasar (SD), untuk infra-
struktur kesehatan yang terdapat di desa yaitu tiga unit Posyandu sedangkan
infrastruktur ekonomi terdapat satu unit BUMDes dan sarana peribadatan ter-
dapat empat unit masjid. Sebaiknya diadakannya infrastruktur alam pendidi-
kan, karena untuk membangun desa perlu pondasi pendidikan dari masyara-
katnya. Oleh karena itu, infrastruktur di desa pun harus mendukung agar
masyarakat desanya maju. Serta diadakannya infrastruktur Lembaga Keuangan
Mikro (LKM) untuk membantu UKM dalam hal pendanaan agar UKM nya
dapat berkembang.

Gambar 2. Masjid desa Gambar 3. Jalan berbatu di desa

Gambar 4. Transportasi umum Gambar 5. Kondisi Sekolah Dasar

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 47

LEMBAGA MASYARAKAT DESA TEJAMULYA


Lembaga masyarakat yang ada di Desa Tejamulya yaitu Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes), Kelompok Tani, serta Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK). BUMDes bertujuan menambah pendapatan desa, dengan kegiatannya yai-
tu Tagihan rekening listrik. Kelompok Tani bertujuan membina petani dan mem-
permudah akses petani untuk mengembangkan produksi tani mereka, adapun
kegiatan yang dilakukan yaitu pembinaan petani dan budidaya tanaman bawang
PKK bertujuan memberdayakan perempuan dengan kegiatan yang dilakukan yai-
tu senam rutin setiap pekan, Posyandu, MONEV (monitoring dan evaluasi), rapat
rutin desa dan kecamatan, sosialisasi PAUD, pengajian, dan sosialisasi 10 program
kerja. Sebaiknya kegiatan BUMDes tidak hanya tagihan listrik, tetapi dapat juga
seperti Bank Sampah mengingat masalah sampah di desa yang tidak ada tempat
pembuangan akhirnya. Kegiatan karang taruna pun harus ada agenda rutin, sep-
erti ketika ada 17 agustus diatur oleh panitia dari karang taruna, tidak mengandal-
kan dari pihak KKN yang datang ke desa.

Gambar 6. Liwetan Ibu-ibu PKK Gambar 7. kegiatan Posyandu

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA TEJAMULYA


Jumlah penduduk di Desa Tejamulya sebanyak 2.055 orang yang terdiri dari
1.032 laki-laki dan 1.023 perempuan. Seluruh penduduk Desa Tejamulya beraga-
ma Islam dan mayoritas berusia 15 hingga 59 tahun. Pendidikan terakhir mayori-
tas penduduk desa berada pada jenjang Sekolah Dasar sebanyak 163 orang. Ada-
pun mayoritas penduduk Desa Tejamulya bekerja sebagai petani dan buruh tani.

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
48 | KKN-T FEM IPB 2017

PROFIL PETANI BERHASIL

Nama Petani : Bapak Karja


Luas lahan : >1 Ha
Produksi : Bawang Merah
Produktivitas :
Satu kwintal bibit bawang merah
menghasilkan 5 kwintal panen
bawang merah

Gambar 8. Bawang merah Pak Karja

Kendala dalam bertani bawang merah yaitu ketika terserang hama, tetapi
bertani bawang merah menghasilkan keuntungan yang cukup banyak.
Perbandingan modal yang dikeluarkan dengan hasil yang di dapat yaitu 1:5.
Sebaiknya petani memperhatikan pupuk yang dipakai agar bawang merah
tidak rentan terserang hama.

Peternakan

Nama Petani : Bapak Koswara


Jumlah Ternak : 18 ekor
Produksi : Ternak Domba

Kendala dalam beternak domba yaitu


ketika musim kemarau, petani sulit
mendapatkan makanan untuk domba ka-
rena rumput kering, sedangkan rumput Gambar 9. Foto dengan pengusaha
ternak domba
adalah makanan utama domba.
Sebaiknya peternak menyiapkan makanan pengganti selain rumput yang dapat
dimakan oleh domba ketika musim kemarau tiba, agar ketika musim kemarau
tiba tidak kesulitan dalam mencari makanan.

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 49

KONDISI PERTANIAN DESA TEJAMULYA

Komoditas pertanian yang diusahakan oleh warga Desa Tejamulya yaitu


bawang daun, bawang merah, bawang musenep, cengkeh, dan pisang. Berdasarkan
informasi yang didapatkan dari para petani, pisang dijual dengan harga Rp 50.000
per tandan, bawang daun dijual dengan harga Rp 8.000/kg, bawang merah dijual
dengan harga Rp 14.000/kg, dan bawang sumenep dijual dengan harga Rp 16.000/
kg. Penjualan masih dilakukan di rumah warga.
Adapun permasalahan yang dihadapi para petani lahan basah atau sawah
ialah 1) adanya penyakit hama wereng, 2) modal tidak kembali ketika gagal panen,
3) harga output hanya sekedar untuk menutupi input sehingga keuntungan yang
didapat hanya sedikit, 4) hanya memasarkan dengan metode word of mouth. Perma-
salahan yang dihadapi petani tegalan adalah 1) jumlah lahan kering masih sedikit,
sehingga produksinya pun sedikit, 2) ketersediaan pupuk masih sedikit, 3) tidak
ada modal khusus untuk tanaman di lahan kering sehingga lebih dialokasikan un-
tuk modal bertanam di lahan basah, 4) harga output hanya sekedar untuk me-
nutupi input, sehingga keuntungan yang di dapat hanya sedikit, dan 5) hanya me-
masarkan melalui metode word of mouth. Permasalah yang dihadapi usaha perke-
bunan khususnya pisang ialah 1) belum ada lahan khusus sehingga hanya ditanam
jika ada lahan kering yang kosong, 2) tidak menggunakan pupuk, 3) tidak ada
modal khusus untuk bertanam pisang, 4) harga output hanya sekedar untuk me-
nutupi input sehingga keuntungan yang di dapat hanya sedikit, dan 5) hanya me-
masarkan melalui metode word of mouth.
Adapun saran yang dapat diberikan ialah Menggunakan pupuk organik agar
tidak merusak kesuburan tanah dan meningkatkan nilai jual dari tanaman-tanaman
tersebut sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dan mendapatkan
keuntungan (tidak hanya sekedar untuk menutupi harga input).

Gambar 10. Bawang daun Gambar 11. Bawang merah Gambar 12. Bawang Sumenep

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
50 | KKN-T FEM IPB 2017

Kondisi Peternakan Desa Tejamulya

Selain komoditas pertanian, warga desa Tejamulya juga mengusahakan ternak


domba. sektor peternakan seperti domba/kambing, ayam, dan burung puyuh. Rata
-rata kepemilikan petani terhadap ternak domba sebanyak delapan belas ekor. Ada-
pun permasalahan yang dihadapi peternak domba yaitu 1) produksi yang tidak
menentu, 2) input sulit, 3) HPT sulit, 4) hambatan dalam permodalan karena
keterbatasan modal yang dimiliki oleh peternak serta sulitnya akses pinjaman, 5)
harga input fluktuatif, harga output tergantung pada bandar penjual domba nya,
dan 6) Pemasaran masih sebatas menjual kepada warga di desa dan di kecamatan.
Sebaiknya perangkat desa memperhatikan permasalahan yang dialami oleh para
peternak, agar peternak dapat mengembangkan usahanya.

Gambar 13. Kandang sapi bagian dalam (kiri) dan kandang sapi tampak luar (kanan)

KONDISI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH


(UMKM) DESA TEJAMULYA
Jenis UMKM yang dijalankan oleh warga Desa Tejamulya diantaranya usaha pen-
golahan makanan, jasa jahit, ojeg, warung makan, dan toko kelontong. Adapun
UMKM Desa Tejamulya yang potensial untuk dikembanhkan ialah Surabi Bi Nenti.
Surabi Bi Nenti merupakan surabi terkenal di Desa Tejamulya hingga desa-desa
sekitar. Surabi Bi Nenti buka pukul 04.00 hingga 06.00. Dalam 2 jam tersebut dapat
memproduksi 50-60 porsi dengan modal 2 kg tepung beras. Harga surabi Rp 1.000.
per buah Bi Nenti merintis usahanya sejak ia lulus sekolah. Kendala yang dihadapi
yaitu tidak tersedia modal untuk mendirikan usaha di pasar yang lebih ramai dan
daya tahan tepung beras yang tidak lama, sehingga Bi Nenti hanya menyediakan
persediaan tepung beras 2 kg/hari.

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 51

Adapun masukan yang dapat diberikan sebaiknya dibuat inovasi rasa baru, agar
usaha lebih berkembang lagi. Pinjam modal ke lembaga keuangan untuk digunakan
membuka cabang di pasar yang lebih ramai seperti di jalan raya, dengan modal pin-
jaman tersebut dapat membuat surabi Bi Nenti lebih terkenal dan keuntungan yang
dihasilkan lebih banyak. Keuntungan tersebut dapat digunakan untuk menutup
kembali pinjaman.

Gambar 14. Surabi Bi Nenti Gambar 15. Bi Nenti

Permasalahan yang dihadapai dalam pengembangan UMKM non pertanian

Aspek UMKM Surabi Bi UMKM toko


UMKM Jahit
Permasalahan Nenti kelontongan
Produksi Produksi terbatas Tidak menentu Tidak produksi
hanya sebatas
jumlah input yang
tersedia
Input Input tidak tahan Tidak ada masalah Barang yang dijual
lama di toko tersedia di
kecamatan, sehing-
ga membutuhkan
kendaraan untuk
menjangkaunya
Modal Akses modal yang Tidak membutuh- Akses modal yang
sulit kan modal yang sulit
banyak
Harga harga output masih harga output masih harga output masih
input/output menutupi harga menutupi harga menutupi harga
input input input
Pemasaran Pemasaran belum Pemasaran belum Toko dikenal
luas karena terken- luas karena terken- dikalangan
dala modal dala modal masyarakat desa
saja

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
52 | KKN-T FEM IPB 2017

Program Pengentasan Kemiskinan oleh Pemerintah

Program yang diberikan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan ialah


dengan membagikan Raskin kepada warga desa yang membutuhkan. Selain itu
sebaiknya pihak desa melakukan penyuluhan kepada masyarakat seperti
mendirikan usaha. Tidak hanya bergantung kepada pihak pemerintah atau
swasta untuk melakukan penyuluhan.

Sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan

Potensi sumberdaya alam yang dimiliki oleh Desa Tejamulya ialah Terasering
Panyaweuyan dan Bukit Mercury. Kedua potensi ini dapat dijadikan kawasan
wisata alam. Terasering Panyaweuyan sebaiknya tidak hanya menampilkan
keindahan panoramanya tetapi juga memiliki beberapa spot foto serta kuliner
di sepanjang jalan sebelum memasuki wilayah terasering.

Kondisi Internal Kekuatan dan kelemahan Wilayah

Kekuatan Kelemahan
 Lahan subur, cocok untuk bertanam  Penerangan jalan kurang
 Sumber mata air melimpah  Sinyal internet yang belum me-
 Kondisi alam cocok dan menarik men- madai
jadi wisata alam  Belum ada angkutan umum
 Banyaknya usia produktif untuk  Kelembagaan kurang aktif
bekerja  Akses pelayanan kesehatan yang
 Pendapatan per keluarga cukup jauh dari warga

Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Wilayah

Peluang Ancaman
 Membangun wisata  Kondisi alam terganggu
 Mendirikan usaha kuliner  Masakan khas desa terancam kurang dige-
 Tower internet mari lagi

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 53

Analisis Kebutuhan Program Pengembangan Desa


Wisata yang memanafaatkan potensi alam
Wisata back to nature
di desa
Program dengan memanfaatkan pelu-
Program dengan memanfaatkan kekuatan
ang dengan menekan/memperbaiki
untuk mendapatkan peluang (S-O)
kelemahan (W-O)
Pemisahan lahan untuk wisata dan lahan
Perbaikan infrastruktur
untuk bercocok tanam
Program dengan menekan/
Program dengan memanfaatkan kekuatan
memperbaiki kelemahan untuk
untuk menghadapi ancaman(S-T)
menghadapi ancaman (W-T)

Prioritas Program Pembangunan Desa Menurut Sasaran Program,


Pelaksana, Promosi dan Media

Sasaran Promosi dan


Program Kegiatan Pelaksana
program Media
A. Utama Program Pem- Mening- Ibu-Ibu PKK Media sosial
bentukan katnya penda- dan Maha-
UMKM Pen- patan desa siswa KKN-T
golahan Pi- IPB
sang Menjadi
Keripik Pi-
sang
“Cunihin”
Khas Desa
Tejamulya
Publikasi Po- Wisata Desa Karang Ta- Media sosial
tensi Wisata Tejamulya runa dan Ma-
Desa Tejamul- apat dikenal hasiswa
ya melalui mancanegara
Media Sosial dan menjadi
pendapatan
bagi desa
Pembuatan Bukit Mercu- Mahasiswa Corel
Logo Bukit ry memiliki KKN-T IPB
Mercury Desa logo
Tejamulya tersendiri dan
dapat dikenal
oleh
mancanegara
melalui logo
tersebut

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
54 | KKN-T FEM IPB 2017

Sasaran Promosi dan


Program Kegiatan Pelaksana
program Media
B. Penunjang Pengembangan Anak-anak de- Guru dan Ma- Tidak ada
dan Pendidikan sa memiliki hasiswa KKN-T
Karakter di karakter yang IPB
Sekolah terdidik
Program Pen- Mengurangi Ibu-Ibu Posyan- Tidak ada
dampingan Balita jumlah balita du dan Maha-
Gizi Kurang gizi kurang siswa KKN-T
IPB
Program Konse Meningkatkan Ibu-Ibu Pusk- Tidak ada
ling Gizi Pus gizi masyarakat esmas dan Ma-
kesmas Desa Desa Tejamulya hasiswa KKN-T
Tejamulya IPB
Penyuluhan Kea- Meningkatnya Mahasiswa Slide berupa
manan Pangan pengetahuan KKN-T IPB gambar-
Jajanan Anak anak-anak gambar
Sekolah (JAS), mengenai JAS, mengenai Jas,
Perilaku Hidup PHBS, dan PGS PHBS, dan PGS
Bersih dan Sehat
(PHBS), dan Pe-
doman Gizi Seim-
bang (PGS)
Pendampingan Mendampingi Ibu-Ibu Posyan- Tidak ada
Posyandu kegiatan du dan Maha-
psoyandu siswa KKN-T
IPB
Sosialisasi Sampah Meningkatkan Mahasiswa Slide berupa
Organik dan Anor- pengetahuan KKN-T IPB gambar
ganik kepada War- mengenai Sam- mengenai
ga Desa Tejamulya pah Organik perbedaan
dan Anorganik sampah organ-
pada warga ik dan anorgan-
Desa Tejamulya ik
Pengadaan Tem- Teralokasinya Seluruh warga Tempat sam-
pat Sampah Or- pembuangan Desa Tejamulya pah
gaik dan Anorgan- sampah di Desa
ik di Lingkungan Tejamulya
Desa Tejamulya
Pengenalan Silase Peternak Peternak dan Bahan-bahan
untuk Pakan mengetahui Mahasoswa pembuatan
Domba cara pembu- KKN-T IPB silase
atan silase
9. Perayaan HUT Terciptanya Karang Taruna Peralatn untuk
RI ke-72 bersama kemakmuran dan Mahasiswa memeriahkan
Karang Taruna antar warga KKN-T IPB perlombaan
Desa Tejamulya desa sesuai jenis
lombanya

Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KECAMATAN MAJA
KABUPATEN MAJALENGKA

KKN - T 2017
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kecamatan Maja
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
56 | KKN-T FEM IPB 2017

Kecamatan Maja
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 57

PROFIL DESA
ANGGRAWATI

Siti Hazjah (D14140061); Ariq Valiandra (H14140063);


Ragil Pri Hartati (H24140052); Nur Wasilah (H24140077);
M. Habibur Rohman (H34140064); Arum Suci Rahmawati
(H44140028); Mega Aulia Mulindra (H54140039)

Danang Pramudita, SP, MSi

Desa Anggrawati, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
58 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Hutan Pinus di Desa Anggrawati,


dapat dikembangkan menjadi se-
buah wisata dataran tinggi. Se-
bagai gambaran bumi perkema-
han, tempat jalur pendakian dan
pusat wisata alam.

Desa Anggrawati, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 59

Desa Anggrawati, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
60 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Anggrawati, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 61

Desa Anggrawati, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
62 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Anggrawati, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 63

Desa Anggrawati, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
64 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Anggrawati, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 65

Kondisi Internal Kekuatan dan Kelemahan Wilayah


Kekuatan Kelemahan
 Dataran tinggi cocok untuk per-  Infrastruktur desa terutama jalan
tanian masih buruk
 SDM di desa masih memiliki se-  Perekonomian masyarakat masih
lemah karena produktivitas rendah
mangat gotong-royong yang tinggi
 SDM masih kurang motivasi untuk
berpikian maju

Kondisi Eksternal Peluang dan Ancaman Wilayah

Peluang Ancaman
 Terdapat anggaran yang cukup be-  Desa lain mulai mengembangkan
sar dari pemerintah untuk produk asli daerahnya sehingga men-
mengembangkan program desa jadi saingan produk Desa Anggrawati
 Gaya hidup masyarakat yang se-  Perkembangan teknologi harus diikuti
derhana mendorong perkem- dengan perkembangan usaha yang
bangan perekonomian baik, jika tidak akan ketinggalan zaman
 Teknologi komunikasi berkembang dan sulit untuk memenuhi permintaan
dengan cukup baik sehingga pasar.
meningkatkan kualitas komunikasi
dan pertukaran informasi masyara-
kat

Analisis Kebutuhan Program Pengembangan Desa

Strategi dengan Analisis S-O


Strategi dengan Analisis W-O

Strategi dengan Analisis S-T Strategi dengan Analisis W-T

Program pendidikan Pengembangan UMKM

Desa Anggrawati, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
66 | KKN-T FEM IPB 2017

Prioritas Program Pembangunan Desa Menurut Sasaran Program,


Pelaksana, Promosi dan Media

Program Kegiatan Sasaran Pelaksana Promosi dan


Program Media
A. Ekowisata 1. Pemetaan Masyarakat KKN-T IPB Facebook dan
hutan pinus Desa Instagram
Anggrawati

B. Pengem- 1. Desain label UMKM KKN-T IPB Facebook dan


bangan UMKM dan kemasan Instagram
2. Pemasaran
online

C. Pendidikan 1. Pengajaran Anak-anak KKN-T IPB Facebook dan


pemilahan sam- Sekolah Dasar Instagram
pah di Sekolah kelas 5 dan 6
Dasar
2. Pengajaran
pertanian di
Sekolah Dasar
3. Pengajaran
mimpi di
Sekolah Dasar
4. Pendidikan
pertanian me-
lalui pena-
naman polybag

D. Gerakan 1. Penyuluhan Ibu-ibu dan KKN-T IPB Facebook dan


Protein Sehat dan pembagian Anak-anak De- Instagram
paket susu dan sa Anggrawati
telur gratis
kepada ibu-ibu
dan anak-anak

Desa Anggrawati, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 67

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
68 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Program pengembangan Desa Banjaran antara lain


1) pengembangan agribisnis ubi jalar; 2) pelatihan
dan penyluhan pemasarab; 3) kegiatan peringatan
HUT RI dengan melibatkan pemuda desa; dan 4)
program cinta pertanian kepada siswa SD dan MI.

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 69

GAMBARAN UMUM DESA BANJARAN

Desa Banjaran memiliki luas wilayah 251.034 Ha, berada pada ketinggian 500
meter di atas permukaan laut dengan letak astronomis 6,8753954 LS dan
108,2938326 BT. Adapun tanah yang terdapat di Desa Banjaran merupakan
tanah liat. Curah hujan di Desa Banjaran sebesar 2.000 mm dengan suhu rata-
rata harian 23°C.

Secara geografis Desa Banjaran terletak di Kecamatan Maja, Kabupaten


Majalengka, Jawa Barat. Berjarak 2 km dari kota kecamatan, Desa Banjaran ber-
batasan dengan Desa Paniis Cicalung di sebelah Utara, Desa Maja Utara di
sebelah Selatan, Desa Paniis Maja Utara di sebelah Timur, dan Desa
Sindangkerta di sebelah Barat. Secara administratif Desa Banjaran terbagi
menjadi dua dusun yaitu Dusun Hegarmamah dan Dusun Sukaasih dengan 8
RT dan 4 RW.

Lahan di Desa Banjaran dibagi menjadi beberapa peruntukan, yaitu: 1)


pemukiman penduduk seluas 17,110 Ha; 2) lahan persawahan seluas 53 Ha; 3)
tegal/ladang seluas 17,11 Ha; 4) perkantoran seluas 0,05 Ha; 5) prasaranan
umum seluas 0,165 Ha; dan 6) pemakaman seluas 1.974 Ha Desa Banjaran juga
memiliki tanah kas seluas 130,5 Ha berupa tanah bengkok dan tanah titirasa.

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
70 | KKN-T FEM IPB 2017

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM DESA

Desa Banjaran memiliki jalan desa berupa jalan


aspal sepanjang 0,45 km, jalan gang sepanjang 3,7
km, dan jalan lintas desa sepanjang 0,69 km. Alat
transportasi umum yang terdapat di Desa Banjaran
yaitu 5 unit rental mobil, 7 unit angkutan barang,
dan 15 unit ojeg. Kondisi infrastruktur penerangan
dan komunikasi tergolong baik. Sumber mata air
bersih yang ada di desa yaitu 3 unit mata air, 280
unit sumur gali, dan 2 unit sungai.
Gambar 1. Jalan desa

Saat ini terdapat beberapa infrastruktur


dan fasilitas umum yang terdapat di
Desa Banjaran meliputi pendidikan,
kesehatan, ekonomi dan keagamaan.
Infrastruktur pendidikan yang terdapat
di Desa Banjaran yaitu dua unit Sekolah
Dasar (SD) dan satu unit Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), untuk
infrastruktur kesehatan yang terdapat Gambar 2. Sekolah

di desa yaitu satu unit Posyandu dan satu Poskesdes sedangkan insfrastruktur
ekonomi terdapat satu unit BUMDes dan satu unit Koperasi simpan pinjam. Sarana
peribadatan yang terdapat di desa yaitu satu unit masjid dan empat belas unit
musholla.

Gambar 3. Masjid Desa Gambar 4. angkutan umum desa

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 71

LEMBAGA MASYARAKAT DESA BANJARAN

Lembaga masayarakat yang aktif di Desa Banjaran yaitu kelompok tani, Karang
Taruna, dan PKK.

Kelompok tani
Kelompok Tani di Desa Banjaran berjumlah satu kelompok, kegiatan yang biasa
dilakukan ialah simpan pinjam Adapun masalah yang dihadapi adalah pem-
biayaan usaha tani yang dilakukan. Sehingga diperlukan pembangunan koperasi
usaha tani sehingga petani dapat menabung dan mengantisipasi keperluan pem-
biayaan usaha tani di masa depan.

Karang Taruna
Karang Taruna di Desa Banjaran biasa melakukan kegiatan kepemudaan. Adapun
masalah yang dihadapi yaitu belum terstukturnya organisasi karang taruna di De-
sa Banjaran. Selain itu, minat pemuda di Desa Banjaran terhadap kegiatan desa
belum maksimal. Sehingga diperlukan pembuatan struktur yang jelas sehingga
pembagian tugas antar anggota dapat lebih merata. Selain itu, diperlukan pembu-
atan program yang menarik sehingga meningkatkan partisipasi pemuda di Desa
Banjaran.

PKK
Kegiatan yang dilakukan oleh lembaga ini ialah pelatihan. Adapun masalah yang
dihadapi ialah kurangnya pemahaman para pengurus PKK terhadap pembagian
tugas dan program yang harus dijalankan. Antara program kerja satu dengan
lainnya masih bias batasan pembagian tugasnya dan minimnya pengetahuan
pengurus PKK mengenai penulisan data atau laporan yang benar. Untuk memini-
malisir kesalahpahaman program antar ba-
gian, dapat dilakukan sosialisasi beserta
contoh yang dapat diterapkan untuk mas-
ing-masing program kerja. Diperlukan pula
sosialisasi penulisan data atau laporan
yang benar agar memudahkan proses
administrasi PKK.

Gambar 5. Kegiatan PKK

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
72 | KKN-T FEM IPB 2017

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA BANJARAN


Jumlah penduduk di Desa Banjaran sebanyak 1.684 orang yang terdiri dari 872 laki
-laki dan 812 perempuan. Seluruh penduduk Desa Banjaran beragama Islam dan
mayoritas berusia 15 hingga 59 tahun. Pendidikan terakhir mayoritas penduduk
desa berada pada jenjang perguruan tinggi sebanyak 84 orang. Adapun mayoritas
penduduk Desa Banjaran bekerja sebagai petani.

PROFIL PETANI BERHASIL


Nama : Lili Ali Romli
Luas Lahan : 1 Hektar
Produksi : - 5 ton padi
- 18 ton ubi jalar
Produktivitas : - 5 ton/ha
- 18 ton/ha

Gambar 6. Foto bersama Pak Lili

Jumlah hasil tani yang tertera pada data diatas merupakan nilai yang bi-
asanya dihasilkan oleh para petani pada masa panen perhektar sawah. Namun,
pada 2 tahun terakhir jumlah hasil tani menurun drastis. Hal ini disebabkan oleh
penyakit dan serangan hama. Penyakit tersebut berupa kebusukan pada pangkal
batang tanaman ubi jalar yang disebabkan oleh defisiensi unsur hara Kalium se-
hingga mempengaruhi ketahanan tanaman dari serangan fungi maupun bakteri.
Sedangkan serangan hama wereng hijau yang menyerang tanaman padi juga
disebabkan oleh defisiensi unsur Kalium yang gunanya membantu memperkeras
batang padi. Sehingga, hasil tani menjadi 7 kuintal padi perhektar dan 1,7 ton ubi
perhektarnya. Petani dan pamong desa tidak tinggal diam, saat ini mereka se-
dang mencari solusi untuk menanggulangi permasalahan lahan tani yang sedang
dialami.
Saran yang dapat kami berikan adalah penambahan pupuk yang mengan-
dung unsur hara Kalium (contohnya KCl mutiara, pondska, dan NPK;0-0-15) dan
juga pencucian lahan (leaching). Dikarenakan melihat kondisi topografi mikro
dari lahan pertanian dianjurkan lahan yang berada pada ketinggian yang lebih
rendah lebih sering melakukan leaching atau pengurangan pemberian pupuk
yang mengandung Nitrogen. Untuk keseluruhan lahan dianjurkan dengan sangat
untuk melakukan penambahan bahan organik, ataupun pengembalian jerami un-
tuk lahan basah tanpa harus dilakukan pembakaran jeraminya terlebih dahulu.

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 73

Penambahan bahan organik tersebut berguna untuk memperbaiki sifat fisik


agregat tanah agar lebih remah atau gembur, karena kondisi agregat tanah yang
sekarang diperkirakan memiliki kekuatan lebih dari 100 newton gaya tekanan
dengan kandungan mineral klei 2.21 yang mengakibatkan tanah menjadi pecah
ketika kering. Model penanaman atau metodenya lebih baik dilakukan dengan
metode jajar legowo karena akan lebih mengefisiensikan dalam penyerapan unsur
hara. Dalam satu rumpun dianjurkan untuk diisi dengan maksimum empat pohon
padi

Peternak Ayam Petelur


Nama : Aang Udin Komarudin
Jumlah Ternak : 220
Produksi : 11 kg/hari

Usaha peternakan ayam petelur Bapak Aang sudah


berjalan selama tiga tahun dengan jumlah ayam pe-
telur sebanyak 300 ekor. Tetapi saat ini ayam pete- Gambar 7. Foto bersama Pak Aang

lur Bapak Aaang berjumlah 220 ekor dikarenakan


80 ekor ayam petelur tidak produktif lagi. Apabila dalam kondisi yang baik, ayam
petelur dapat memproduksi 11 kilogram seharinya namun apabila kondisi ayam
kurang baik maka produksi akan turun menjadi 10 kilogram perharinya. Harga
jual telur ayam perkilogram antara Rp. 18.000-22.000 perkilogram. Pemasaran telur
Bapak Aang dilakukan di warung sekitar Desa Banjaran. Sehingga diperlukan ek-
spansi pasar untuk meningkatkan pendapatan Bapak Aang.

KONDISI PERTANIAN DESA BANJARAN


Pola Tanam

Bulan
Jenis Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
P1 P1 P1 P1
Persawahan P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2 P2
P3 P3 P3 P3 P3
Keterangan: P1 = Padi; P2 = Ubi jalar; P3 = Palawija

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
74 | KKN-T FEM IPB 2017

Luas Panen, Produksi dan Produkstivitas Komoditas Unggulan

Jenis Komoditi Luas Produksi Produktivitas


Pertanian
Ubi Jalar 0,250 ha 112.5 kw 450 kw/ha
Padi 0,25 ha 5 kw 20 kw/ha
Peternakan
Ayam petelur 125 orang 500 ekor 4
Domba 39 orang 352 ekor 9
Sapi 12 orang 28 ekor 2.3
Kerbau 4 orang 4 ekor 1
Perkebunan
Cengkeh 0,025 ha 200 kg 5 kg/ha

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari para petani, ubi jalar yang
dihasilkan dijual dengan harga Rp 4.000/kg sedangkan padi dijual dengan
harga Rp 400.000/kw. Penjualan dilakukan di pasar dalam desa kepada peda-
gang kecil maupun besar. Analisis usahatani yang telah dilakukan menun-
jukan rata-rata keuntungan yang didapatkan oleh petani padi sebesar Rp
7.550.000 per hektar per musim tanam sedangkan petani ubi jalar sebesar Rp
56.400.000 per hektar per musim tanam. Permasalahan yang dihadapi petani
lahan basah/sawah ialah adanya hama wereng hijau dan defisiensi unsur hara
kalium, sedangkan masalah yang dihadapi petani lahan kering/tegalah alah
adanya penyakit busuk pangkal dan defisiensi unsur hara kalium.

Kondisi Peternakan di Desa Banjaran

Selain komoditas pertanian, warga desa Banjaran juga


mengusahakan sektor peternakan yaitu komoditas sapi,
domba, ayam petelur dan kerbau. Rata-rata kepemilikian
ternak per petani yaitu: 1) sapi sebanyak 16 ekor; 2) dom-
ba sebanyak 67 ekor; 3) ayam petelur sebanyak 570 ekor;
dan 4) kerbau sebanyak 3 ekor. Sapi yang dihasilkan di-
jual dengan harga Rp 15.000.000/eko, sedangkan telur
dijual dengan harga Rp 20.000/kg. Penjualan dilakukan
di pasar luas desa kepada para pedagang. Berdasarkan
analisis usaha ternak, rata-rata keuntungan yang di-
peroleh oleh petani sapi (penggemukan) dengan periode
produksi satu tahun sebesar Rp 10.000.000 sedangkan
petani ayam petelur sebesar Rp 325.000/hari.
Gambar 8. Ternak di Desa Banjaran

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 75

KONDISI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH


(UMKM) DESA BANJARAN
Jenis UMKM yang dijalankan oleh warga Desa Banjaran diantaranya warung
makan, toko kelontong, pengolahan makanan seperti opak, ranggingang, klontong,
keripik singkong, rempeyek, dan bawang goreng. Adapun usaha jasa yang dil-
akukan oleh warga diantaranya cukur/salon, jahir, servis elektronik, gali sumur,
pengobatan alternatif, dan ojek.
Salah satu UMKM yang potensial untuk dikembangkan ialah usaha reng-
ginang milik Pak Toto Sumitra. Renggginang merupakan produk yang sangat
diminati dan memiliki potensi pasar yang tinggi. Hingga saat ini, pemilik masih
belum menentukan jumlah produksi harian secara pasti dikarenakan fluktuasi per-
mintaan akan produk yang berubah-ubah. Saran yang dapat kami berikan adalah
ditetapkan jumlah produksi yang pasti sehingga dapat menghemat biaya kegiatan
produksi. Selain itu, penggantian kemasan dari yang semula hanya plastik yang
diikat dengan tali, dapat dikemas dengan kemasan yang lebih menarik agar
menarik minat masyarakat dan dapat masuk kedalam pasar yang lebih luas.

Gambar 9. Foto bersama Pemilik UMKM Rengginang (kiri) dan proses produksi (kanan)
Harga, Tempat Penjualan serta Pembeli Produk UMKM
Jenis UMKM Satuan Harga Per Tempat
Pembeli
Satuan Penjualan
Opak Bungkus Rp 16.000 Rumah penjual Konsumen
Raginang Bungkus Rp 22.000 Rumah penjual Konsumen
Klontong Bungkus Rp. 22.000 Rumah penjual Konsumen
Keripik Bungkus Rp 12.000
Rumah penjual Konsumen
singkong
Rempeyek Bungkus Rp 22.000 Rumah penjual Konsumen
Bawang Kilogram Rp 20.000
Rumah penjual Konsumen
goreng

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
76 | KKN-T FEM IPB 2017

Tingkat Kemiskinan
Tahun Kemiskinan
Jumlah Presentase
2015 528 31,354
2016 500 29,691

Program Pengentasan Kemiskinan oleh Pemerintah

Nama Program Kemiskinan Kegiatan


Raskin Subsidi 15 kg/kepala keluarga.
Benih padi Subsidi 1,2 ton.
Program Keluarga Harapan Perlindungan sosial melalui pemberian
uang non tunai (7 warga).
Kartu Indonesia Sehat Jaminan kesehatan untuk warga Desa
Banjaran (500 warga).
Kartu Indonesia Pintar Menjamin serta memastikan seluruh
anak usia sekolah di desa Banjaran
mendapatkan pendidikan. (28 warga).

Saran yang dapat kami berikan untuk pengentasan kemiskinan yang terjadi di Desa
Banjaran adalah dengan memaksimalkan program yang diadakan oleh pemerintah
dan mengembangkan UMKM yang ada di Desa Banjaran dengan memanfaatkan
potensi desa serta sumberdaya manusia.

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 77

Analisis Program Pengembangan Desa

Kekuatan Kelemahan
 Dekat dengan pusat  Kurangnya pengetahuan
kota akan teknologi
 Berada di pinggir  Beberapa lembaga desa
jalan provinsi ada yang tidak akti
 Masyarakat berjiwa  Kurangnya pengetahuan
gotong royong tinggi tentang pasar
 Tanah yang cocok un-  UMKM sukses tidak mem-
tuk pertanian ubi jalar bawa nama desa

Peluang
 Bantuan
pemerintah da-
lam hal pertanian Pelatihan dan penyuluhan
Pengembangan agribisnis
 Terjangkau jarin- mengenai pemasaran baik
ubi jalar mulai dari hulu
gan internet pemasaran secara umum mau-
sampai hilir
 Belum ada usaha pun online
pengolahan ubi
yang mengatas-
namakan desa
Ancaman
Kegiatan lomba
Gaya hidup non per- Program cinta pertanian kepa-
peringatan 17 Agustus
tanian yang dianut da siswa SD dan MI
melibatkan pemuda desa
pemuda desa

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
78 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Banjaran, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 79

PROFIL DESA
NUNUK BARU

Muhammad Faiz (D14140092); Yeli Ardeya Nolita


(H14140045); Puji Lestari (H24140027); Nuriqsan
Jaka Purnama (H34140054); Julia Dhalianty
(H34140058); Elsyah Roesma Febrianti (H44140026);
Lavi Vinca Marina NK (H54140036)

Henni Hasanah, S.E, M.Si


Danang Pramudita, SP, M.Si

Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
80 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Desa


Nunuk Baru diantaranya Sungai Cilutung,
Curug Ciseeng, Curug Gelatik, dan Hutan.
Potensi tersebut dapat dijadikan lokasi wisata
dan konservasi hutan.

Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 81

Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
82 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 83

Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
84 | KKN-T FEM IPB 2017

Pola Tanam di Lahan Persawahan dan Lahan Kering

Bulan
Jenis Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persawahan P1 J J J J J J J J J P1 P1
2. Tegalan J J J J J J J J J J J J

Keterangan: P1= Budidaya Padi musim 1 J=Jagung

Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 85

Komoditas pertanian yang diusahakan oleh warga Desa Nunuk Baru yaitu
padi, jagung, bawang merah, dan cabai. Hasil produksi komoditas pertanian terse-
but dijual dengan harga sebagai berikut: 1) padi sebesar Rp 450.000/kg; 2) jagung
sebesar Rp 4.200/kg; 3) bawang merah sebesar Rp 12.000/kg; dan 4) cabai sebesar
Rp 7.000/kg. Penjualan dilakukan di lokasi pertanian untuk padi dan jagung,
sedangkan bawang merah dan cabai dijual di pasar kecamatan.

Berdasarkan hasil analisis usahatani menun-


jukkan bahwa rata-rata keuntungan per
hektar per musim tanam yang didapatkan
petani padi sebesar Rp 24.200.000, untuk
petani jagung sebesar Rp 19.850.000, petani
bawang merah sebesar Rp 53.500.000, dan
petani cabai sebesar Rp 4.000.000. Permasa-
lah yang dihadapi ialah cuaca ekstrim.
Gambar 11. Tempat Penjualan
Kondisi Peternakan di Desa Nunuk Baru Hasil Pertanian

Selain komoditas pertanian warga desa Nunuk Baru juga mengusahakan sektor
peternakan yaitu komoditas domba/kambing, ayam, dan kerbau. Rata-rata
kepemilikan petani terhadap ternak tersebut diantaranya domba/kambing
sebanyak tiga hingga empat ekor, ayam sebanyak lima ekor, dan kerbau
sebanyak dua ekor. Permasalahan yang dihadapi para peternak ialah cuaca dan
penyakit ternak. Ketika musim kemarau peternak kesulitan mendapatkan pakan
dan ketika ternak terserang penyakit, peternak cara mengobatinya.
Pemerintah hendaknya aktif memberikan penyuluhan mengenai peternakan
kepada warga Desa Nunuk Baru serta memberikan pelatihan cara membuat pa-
kan alternatif yang bisa dimanfaatkan ketika terjadi kekeringan yang menyebab-
kan kesulitan mendapatkan rumpur untuk pakan ternak.

Gambar 12. Peternakan domba Gambar 13. Peternakan sapi

Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
86 | KKN-T FEM IPB 2017

Program Pengentasan Kemiskinan di Desa Nunuk Baru

Menurut data aparat desa, tingkat kemiskinan di Desa Nunuk Baru mencapai
450 orang pada tahun 2016. Program pengentasan kemiskinan yang dilakukan
oleh pemerintah antara lain 1) Program Keluarga Harapan dengan kegiatannya
berupa pemberian bantuang uang tunai kepada rumah tangga sangat miskin; 2)
bantuan masyarakat, kegiatan yang dilakukan berupa pemberian input-input
pertanian seoerti pupuk dan benih untuk meningkatkan produktivitas pertanian;
3) pendataan rumah tidak layak huni.

Rata-rata Pendapatan per Bulan

Jenis usaha Rataan pendapatan per bulan (Rp)


Pertanian 2-3 juta
Peternakan 2-3 juta
Perdagangan 1,5 – 3 juta
Buruh tani 3 juta
Burun non tani 3 juta

Sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan

Gambar 14. Sungai Cilutung (kiri), Curug Ciseeng (tengah), dan Hutan (kanan)

Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Desa Nunuk Baru diantaranya Sungai Ci-
lutung, Curug Ciseeng, Curug Gelatik, dan Hutan. Potensi tersebut dapat dijadikan
lokasi wisata dan konservasi hutan. Sungai Cilutung memiliki arus yang tenang dan
terdapat banyak ikan. Di samping kanan kiri sungai terdapat lahan yang datar dan
luas yang berpotensi dijadikan sebagai tempat camping. Kondisi Sungai Ciutung ini
sangat cocok untuk dijadikan wisata yang selain dinikmati kindahan alamnya tapi
juga menawarkan permainan kano dan sepeda bebek serta penyewaan tempat un-
tuk camping.

Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 87

Kondisi Internal Kekuatan dan Kelemahan Wilayah


Kekuatan Kelemahan
 Kaya akan keindahan alam seperti  Infrastruktur jalan yang buruk
curug, sungai dan hutan yang mengakibatkan redahnya aksesibili-
dapat dijadikan sebagi wisata tas
 Lahan pertanian luas yang poten-  Kekurangan tenaga kesehatan seperti
sial ditanami tanaman pangan dokter atau mantra
maupun palawija  Tidak ada SMA
 Terdapat situs sejarah makam  Kekurangan SD dan SMP
 terdapat potensi yang besar untuk  Belum ada kegiatan ekonomi yang
dikembangkan peternakan seperti mampu menyejahterakan masyarakat
sapi dan domba  Belum optimalnya fungsi bumdes
 Terdapat pohon aren yang poten-  Di beberapa dusun kesulitan
sial dijadikan usaha pembuatan mendapatkan air bersih
gula merah  Jaringan buruk yang menyebabkan
 Terdapat potensi usaha mikro desa ini sering ketinggalan informasi
yang bisa berkembang seperti  Masih kurangnya pengetahuan
opak dan krupuk gadung masyarakat cara merawat dan me-
nangani ternak yang sakit
 Belum ada jaringan pemasaran yang
memadai, kebanyakan petani menjual
hasil pertanian ke tengkulak.
 Kurangnya kesadaran SDM Nunuk
Baru mengenai kelestarian ling-
kungan

Kondisi Eksternal Peluang dan Ancaman Wilayah


Peluang Ancaman
 Mendapatkan dana desa yang be-  Bantuan input pertanian seperti be-
sar dari pemerintah nih dan pupuk sering terlambat
 Pemerintah memproyeksikan De-  Teknologi komunikasi semakin
sa Nunuk Baru sebagai desa berkembang tetapi tidak untuk desa
wisata Nunuk Baru. Hal ini yang menyebab-
 Kelompok tani mendapat bantuan kan desa ini ketinggalan dengan desa
input pertanian dari pemerintah -desa lain
 Nunuk baru dikenal sebagai desa
penghasil jagung terbesar di keca-
matan maja

Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
88 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 89

PROFIL DESA
PANIIS

Indana Nabhan (H54140051); Nalida Tera Octavin


(H34140011); Qara Fatimah Khanum (H24140057);
Atika Aryanti (H14140030); Miftahurrohmah (H44140002);
Bonita Ratnasari (I14140006); Firli Azhar Dikdayatama
(E44140051)

Danang Pramudita, SP, M.Si


Heni Hasanah, SR, M.Si

Desa Paniis, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
90 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Potensi Sumberdaya alam yang dimiliki


oleh Desa Paniis ialah persawahan,
berlokasi di Bukit Bongkok. Potensi ini
dapat dijadikan pertanian moden dan
terasering.

Desa Paniis, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 91

Desa Paniis, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
92 | KKN-T FEM IPB 2017

LEMBAGA MASYARAKAT DESA PANIIS

Lembaga masyarakat yang ada di


Desa Paniis yaitu PKK, LPMD/LPMK,
Karang Taruna, dan organisasi keaga-
maan. PKK bertujuan mengembangkan
desa dengan kegiatannya yaitu gotong
royong, pangan, sandang, pendidikan,
dll. LPMD/LPMK bertujuan sebagai
kemasyarakatan desa dengan jumlah
anggota sebelas orang. Karang Taruna
bertujuan sebagai konseptor acara desa
Gambar 3. Sosialisasi PKK
dengan jumlah anggota empat belas
orang dan organisasi keagamaan sebagai kerohanian desa dengan jumlah
anggota dua puluh orang.

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA PANIIS


Jumlah penduduk di Desa Paniis sebanyak 3.743 orang yang terdiri dari 1.867
laki-laki dan 1.876 perempuan. Seluruh penduduk Desa Paniis beragama Islam
dan mayoritas berusia 15 hingga 59 tahun. Pendidikan terakhir mayoritas
penduduk desa berada pada jenjang Sekolah Dasar sebanyak 1.684 orang. Ada-
pun mayoritas penduduk Desa Paniis bekerja sebagai ibu rumah tangga, petani
dan wirausahawan.

KONDISI PERTANIAN DESA PANIIS

Potensi pertanian desa Paniis meliputi


pertanian padi, bawang Merah,
peternakan ayam, perikanan mujair
serta perkebunan cengkeh. Luasan
lah an tan aman pa n gan yan g
digunakan adalah 133 hektar dengan
produktivitas 6,5 ton/hektar. Luas
peekebunan cengkeh yang ada di desa
Gambar 4. Pemisahan gabah
paniis adalah 1 hektar.

Desa Paniis, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 93

KONDISI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH


(UMKM) DESA PANIIS
Jenis UMKM yang dijalankan oleh warga Desa Paniis diantaranya usaha
pengolahan makanan, industri pengolahan cengkeh, jasa angkutan umum, jasa
jahit, dan warung makan. Salah satu UMKM yang po-
tensial untuk dikembangkan ialah Jalakotek. Jalakotek
ini merupakan kuliner khas desa Paniis. Penjualan
produk ini sudah meluas dan cukup terkenal. Produksi
per- hari nya pun cenderung meningkat. Saran dari ke-
lompok KKN-T kami yaitu lebih di fokuskan dalam
berinovasi dan memperluas penjualan dengan e-
commerce agar keuntungan yang diperoleh lebih besar
serta ikut mempromosikan desa Paniis itu sendiri.
Gambar 6. Jalakotek
Selain itu, UMKM lain yang potensial untuk dikembangkan ialah Keripik “Si Raja
Pelem”. Keripik “ Si Raja Pelem” merupakan usaha kecil dengan penjualan produk
berbahan baku singkong yang diolah menjadi produk makanan ringan berupa
keripik dan stick. Pemasaran usaha keripik ini juga sudah meluas hingga ke luar
desa maupun kota. Keripik ini dijual dengan harga Rp 1.000 per bungkus kecil
dan Rp 20.000/kg. Saran dari kelompok KKN-T kami yaitu peningkatan inovasi
varian rasa dan packaging yang lebih menarik sehingga dapat meningkatan harga
jual di pasaran.

Gambar 7. Foto bersama dengan pemilik Gambar 8. Keripik “Si Raja Pelem”

Program Pengentasan Kemiskinan


Jumlah rumah tangga miskin di Desa Paniis berjumlah 454. Adapun program
yang diberikan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan yaitu dengan pem-
bagian raskin sebanyak 6.810 kg dan bantuan uang tunai sebesar Rp 10.896.000.
Harapannya program pengentasan kemiskinan tepat sasaran kepada warga desa
yang benar-benar berhak mendapatkannya.

Desa Paniis, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
94 | KKN-T FEM IPB 2017

Sumberdaya Alam Potensial

Potensi Sumberdaya alam yang dimiliki oleh Desa Paniis ialah persawahan, berlo-
kasi di Bukit Bongkok. Potensi ini dapat dijadikan pertanian moden dan terasering.

Kondisi Internal Kekuatan dan kelemahan Wilayah

Kekuatan Kelemahan
 Infrastruktur sudah cukup me-  Ekonomi : Tingkat pendapatan
madai. perkapita masih rendah.
 Kelembagaan aparat desa sudah  SDM yang berkompeten masih
baik dan terstruktur. belum banyak.
 Sebagian besar area persawahan
potensial dikembangkan.

Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Wilayah

Peluang Ancaman

 Perkembangan usaha apabila  Gaya hidup


mengalami kemajuan akan
meningkatan pendapatan desa. .
 Kebijakan pemerintah

Desa Paniis, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 95

PROFIL DESA
TEGALSARI

Irsyaad Kautsar (H34140060); Lyta Evalin Sinaga


(H24140051); Mutiara Nabila Ramadhania (H44140027);
Nadia Putri Amelia (A24140088); Naufal Qaffany
(H14140061); Novi Herdayanti (H54140037); Nurul
Hidayani (H24140076)

Henni Nurhasanah, S.E, M.Si


Danang Pramudita, Sp, M.Si

Desa Tegalsari, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
96 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Potensi sumberdaya alam yang dimiliki


Desa Tegalsari diantaranya pemandangan
alam dan sungai. Pemandangan alam ini
dapat dijadikan wista kuliner (rest area)
sedangkan sungai dapat dijadikan sebagai
wisata arum jeram.

Desa Tegalsari, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 97

Desa Tegalsari, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
98 | KKN-T FEM IPB 2017

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM DESA

Infrastruktur pendidikan yang terdapat di Desa


Tegalsari yaitu dua unit Sekolah Dasar (SD) dan
dua unit Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), un-
tuk infrastruktur kesehatan yang terdapat di desa
yaitu satu unit Posyandu dan satu poskesdes se-
dangkan sarana peribadatan terdapat dua unit
masjid dan empat belas musholla. Untuk men-
dukung kegiatan usaha dan ekonomi warga Desa
Tegalsari terdapat infrastruktur pendukung yaitu
tiga unit BUMDes, dua toko, dan tiga puluh
Gambar 4. Masjid desa
warung.

LEMBAGA MASYARAKAT DESA TEGALSARI


Aktif/tidak
Nama Lembaga Tujuan Jumlah
aktif
Kelompok tani Aktif 4
Kelompok Wanita Aktif 1
Tani (KWT)
PKK  Penghayatan dan penga- Aktif 1 (28)
malan pancasila
 Pembinaan Gotong
royong
 Pembinaan keterampilan
 Pangan

Gambar 5. Kegiatan KWT Gambar 6. Kegiatan PKK

Desa Tegalsari, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 99

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA TEGALSARI

Jumlah penduduk di Desa Tegalsari sebanyak 2840 orang yang terdiri dari 1.403 laki-
laki dan 1.437 perempuan. Seluruh penduduk Desa Tegalsari beragama Islam dan
mayoritas berusia 15 hingga 59 tahun. Pendidikan terakhir mayoritas penduduk desa
berada pada jenjang Sekolah Dasar sebanyak 935 orang. Adapun mayoritas
penduduk Desa Tegalsari bekerja sebagai petani dan buruh tani.

PROFIL PETANI BERHASIL

nama: Manta Sasmita


Luas lahan: 1/4 Hektar; jumlah kolam: 1;luas kebun: 125 m2 ;
luas pekarangan: 600 m2

produksi:
palawija: padi: 14 X 64 KG (DACIN);bawang daun: 2,2 ton; cabe:
50 kg x 8 kali panen; nsawi: sampingan 4 kuintalProduksi:
Gambar 7. Pak Manta
Produktivitas:
Permodalan (modal sendiri): modal padi: 5 kg x 12rb; traktor 250rb; tandur: 4
orang x 40 rb; pupuk: urea 2500/ kg x 15 kg ; toska 3000/ kg x 15 kg; ZA 2500
kg / 15 kg;
Pendapatan: Padi 5000 x 64 kg; bawang daun 4000 x 3 kuintal; 5500 x 2 kuintal;
ZA: 1 kuintal x 2500/kg; mutiara 10 rb / kg x 10; poska putih 8000/kg x 10; or-
ganik: 25 rb x 10 karung; obat 500rb; Tenaga kerja panen: 10 x 40 rb
Pendapatan: 17 kuintal x 10 rb/kg

Mulai rumah tangga (nikah) 30thn-an, 38 tahun menjadi petani pernah usaha
jual beli ayam (pemasok) KUD 11 tahun, taun 1984 masuk kelompok tani sam-
pai sekarang di BPD 30 tahun. Sebagai saran, pemerintah bagus bantuannya ha-
rus tepat waktu, harus ada pemetaan komoditi, petani harus sejahtera. bantuan
harus tepat sasaran.

Desa Tegalsari, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
100 | KKN-T FEM IPB 2017

KONDISI PERTANIAN DESA TEGALSARI

Komoditas pertanian yang diusahakan oleh warga Desa Tegalsari yaitu padi,
cabai, sawi, bawang daun, dan alpukat. Luas lahan yang digunakan untuk
budidaya padi sebesar 2100 m2 dengan produksi mencapai 96 kg. Lahan yang
digunakan untuk budidaya cabai seluas 700 m2 dengan produksi mencapai 500
kg, sedangkan untuk budidaya sawi lahan yang digunakan seluas 280 m2
dengan produksi mencapai 4 kuintal. Lahan yang digunakan untuk budidaya
bawang daun seluas 980 m2 sedangkan untuk perkebunan alpukat seluas 1.750
m2 dengan produksi mencapai 1 kuintal. Padi yang dihasilkan dijual dengan
harga Rp 5.000/kg, bawang daun dijual dengan harga Rp 10.000/kg, cabai
dijual dengan harga Rp 6.000 s.d Rp 50.000/kg sedangkan sawi dijual dengan
harga Rp 2.500/kg. Penjualan masih dilakukan kepada tengkulak. Permasala-
han yang dihadapi pertanian lahan basah/sawah yaitu hasil produksi sedikit,
modal yang digunakan besar, harga input yang tinggi, dan pemasaran masih
bergantung kepada tengkulak.

KONDISI EKONOMI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN


MENENGAH (UMKM) DESA TEGALSARI

Salah satu UMKM yang potensial untuk dikem-


bangkan ialah usaha pengolahan camilan Sadu-
lur Gaul. Pemilik UMKM ini bernama Pak
Haris, camilan Sadulur Gaul dijual dengan
harga Rp 3000 per bungkus. Penjualan dil-
akukan di Pasar Maja, Sindangwangi, dan Ra-
jagaluh. Modal usaha ini diperoleh dari uang
pribadi. Pemilik hanya menyayangkan adanya
bantuan-bantuan dari pemerintah yang diang-
gap tidak tepat sasaran. Bantuan diberikan
Gambar 8. Foto bersama Pak Haris kepada usaha yang baru akan berdiri saja tanpa
memperhatikan usaha yang sebenarnya masih
bisa dikembangkan. Kurangnya tenaga kerja salah satu penyebabnya adalah ku-
rangnya minat dari warga sekitar untuk bekerja di tempat tersebut. Selain itu, kurang
disiplinnya mengenai jam kerja oleh tenaga kerja yang saat ini dimiliki.

Desa Tegalsari, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 101

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan UMKM, yaitu: 1) tidak terse-


dianya mesin untuk bahan (aci) yang panas; 2) harga input cenderung meningkat
pada bulan puasa dan terjadinya kelangkaan garam; 3) pada kondisi tertentu retur
perhari diatas 10, permintaan rendah pada hari non aktif sekolah; 4) kurangnya
tenaga kerja salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat dari warga sekitar un-
tuk bekerja di tempat tersebut. Selain itu, kurang disiplinnya mengenai jam kerja
oleh tenaga kerja yang saat ini dimiliki; dan 5) daya tahan produk yang rendah,
masih belum mengetahui bagaimana mengolah limbah retur produk.

Program pengentasan kemiskinan di Desa Tegalsari

Program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah Desa Tegalsari


diantaranya pemberian Raskin, Kartu Indonesia Sehat, dan memberikan modal kepa-
da warga pengusaha UMKM.

Rata-rata Pendapatan Warga Desa Tegalsari

Jenis Usaha Rataan pendapatan per bulan (Rp)


Pertanian Rp. 1.000.000
Peternakan Rp. 1.200.000
Perdagangan Rp. 1.500.000
Jasa Rp. 1.200.000
Buruh Tani Rp 1.500.000
Uruh Non Tani Rp 1.000.000

Sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan

Potensi sumberdaya alam yang


dimiliki Desa Tegalsari dian-
taranya pemandangan alam yang
berlokasi di Cikebo dan sungai
yang berlokasi di Galumpit dan
Dusun Karangsari. Pemandangan
alam ini dapat dijadikan wista
kuliner (rest area) sedangkan
sungai dapat dijadikan sebagai
wisata arum jeram.

Desa Tegalsari, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
102 | KKN-T FEM IPB 2017

Kondisi Internal Kekuatan dan Kelemahan Wilayah

Kekuatan Kelemahan
1. Erat kekeluargaannya 1. Butuh modal
2. Infrastruktur sudah baik 2. tidak ada TPA
3. Terletak di pinggir jalan provinsi

Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Wilayah

Peluang Ancaman
Desa tersedia jaringan komunikasi dan Masyarakat kurang aktif dalam
internet yang baik kegiatan desa

Analisis Kebutuhan Program Pengembangan Desa

Kekuatan Kelemahan
1. Erat kekeluargaannya 1. Butuh modal
2. Infrastruktur sudah baik 2. tidak ada TPA
3. Terletak di pinggir jalan

Peluang
Desa tersedia jaringan
komunikasi dan inter- Tingkatkan Berjualan secara online
net yang baik

Program dengan memanfaat- Program dengan memanfaatkan pelu-


kan kekuatan untuk ang dengan menekan/memperbaiki
mendapatkan peluang (S-O) kelemahan (W-O)
Ancaman
Masyarakat kurang
aktif dalam kegiatan Gotong royong Penyuluhan
desa

Program dengan memanfaat- Program dengan menekan/


kan kekuatan untuk memperbaiki kelemahan untuk

Desa Tegalsari, Kecamatan Maja


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KECAMATAN RAJAGALUH
KABUPATEN MAJALENGKA

KKN - T 2017
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kecamatan Rajagaluh
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
104 | KKN-T FEM IPB 2017

Kecamatan Rajagaluh
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 105

PROFIL DESA
BABAKANKAREO

Inggra Dinata Erwin (H24140086); Adisfia Nur Henrista


(H14140040); Amalia Destya Paramita (H24140062);
Rahmania Fairuz (H34140097); Amrina Fachrunnisa
(H44140045); Syifa Fauziah (H54140045)

Dr. Ir. Joko Purwono, MS

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
106 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Sumber daya alam padi di Desa


Babakankareo dapat dijadikan sebagai
salah satu produk beras unggulan desa
melalui kerja sama Gapoktan,
pemerintah desa, Karang Taruna, dan
pabrik penggilingan gabah desa untuk
memperluas pemasaran produk dan
pengolahannya.

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 107

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
108 | KKN-T FEM IPB 2017

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM DESA

Infrastruktur jalan merupakan salah satu sarana


atau akses yang dapat menghubungkan
masyarakat maupun aktivitas masyarakat desa
dengan lokasi lain di sekitar desa. Hal tersebut
dianggap perlu sebab akses jalan yang baik dapat
mempercepat atau mempersingkat jarak tempuh
antar desa atau wilayah. Selain itu, aktivitas
Gambar 2. Jalan desa utama masyarakat Desa Babakankareo sebagian
besar bergantung pada pasar dan atau kantor-
kantor setempat yang berlokasi di Kecamatan
Rajagaluh dengan jarak tempuh sekitar 5 km
dari Desa Babakankareo. Kendaraan secara
umum bersifat pribadi bagi masyarakat Desa
Babakankareo. Belum ada akses angkutan
ataupun kendaraan umum besar yang melewati
atau mengarah ke desa. Kendaraan umum di
Desa Babakankareo sebagian besar didominasi
Gambar 3. Kendaraan umum
oleh kendaraan bermotor (ojek) sebab jarak
tempuh menuju keluar desa relatif lebih cepat dengan menggunakan
kendaraan tersebut. Selain itu, ruas jalan yang relatif kecil memungkinkan
untuk dilalui secara nyaman dengan kendaraan bermotor. Adapun
kendaraan beroda empat adalam mobil pickup yang umumnya digunakan
untuk mengangkut barang-barang muatan, mengantar siswa-siswi MTs, dan
menjualkan sayur mayur di desa. Desa
Babakankareo memiliki satu buah masjid yang
letaknya bersebelahan dengan Kantor Balai Desa
Babakankareo. Masjid tersebut berfungsi
sebagaimana masjid pada umumnya, yaitu
digunakan untuk solat berjamaah, pengajian, dan
sebagainya. Taman Kanak-kanak (TK) merupakan
salah satu infrastruktur sarana pendidikan yang
diperlukan bagi perkembangan setiap anak usia di
Gambar 4. Masjid desa
bawah hingga lima (5) tahun. Hal tersebut
ditujukan agar anak-anak siap memasuki dunia pendidikan sebelum sampai
pada tahap pendidikan Sekolah Dasar.

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 109

Selain itu, keberadaan TK dapat dimanfaatkan oleh


masyarakat desa yang memiliki anak-anak untuk
dijadikan sebagai tempat bermain anak yang tepat dan
terdekat, sehingga dapat menghemat biaya
transportasi. Selain infrastruktur TK, sarana
pendidikan Sekolah Dasar sangat diperlukan juga di
Desa Babakankareo guna memberi beberapa
Gambar 5. TK Desa Babakankaero pengetahuan dasar yang diperlukan oleh anak-anak
usia di bawah 15 tahun agar dapat melaksanakan
program wajib belajar 9 tahun dari pemerintah.
Sarana pendidikan tersebut digunakan sebagai
sarana mendidik dan melatih bakat/prestasi anak-
anak setempat untuk dijadikan sebagai bekal
memasuki pendidikan yang lebih tinggi di luar
desa. Pabrik penggilingan padi diperlukan di Desa
Babakankareo sebab sebagian besar masyarakat
berprofesi sebagai petani padi. Oleh sebab itu,
Gambar 6. SD Negeri Babakankaero
gabah hasil panen
baik yang akan dijual oleh petani maupun yang
akan dikonsumsi secara pribadi digiling di pabrik
penggilingan desa. Desa Babakankareo memiliki
tiga (3) pabrik penggilingan desa yang berlokasi di
Blok Pahing, Manis, dan Wage, sehingga
memungkinkan seluruh masyarakat desa untuk
dapat mengakses sarana tersebut dengan biaya
Gambar 7. Penggilingan padi terjangkau. Adapun saran yang dapat diberikan
Sebaiknya, akses jalan menuju ke SD dan TK diperbaiki untuk memudahkan
kegiatan belajar mengajar peserta didik. Selain itu, diperlukan pula rehabilitasi
fasilitas maupun gedung sekolah agar kegiatan belajar dan mengajar lebih efektif
dan mampu meningkatkan minat anak untuk menuntut pendidikan yang tinggi.
Kemudian fasilitas pemerintahan desa terus diupayakan untuk dikembangkan
seperti penyediaan gedung khusus untuk mengadakan acara/kegiatan dengan
kapasistas peserta yang besar. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat
melakukan kerjasama dengan Dinas Peternakan atau dinas terkait yang lainnya
untuk dapat mewujudkan rencana pembangunan peternakan desa. Sebaiknya
usaha penggilingan padi dapat menjadi mitra bisnis kelompok tani desa agar nilai
tambah produk hasil pertanian padi dapat meningkat dan menguntungkan semua
pihak yang terlibat.

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
110 | KKN-T FEM IPB 2017

LEMBAGA MASYARAKAT DESA BABAKANKAREO

Lembaga masyarakat yang ada di Desa Babakankareo yaitu Dewan


Kemakmuran Masjid (DKM), Kelompok Tani, BUMDes, Karang Taruna,
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM), dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
DKM berujuan sebagai wadah kegiatan keagamaan desa dengan kegiatan
yang dilakukan seperti pengajian, kebersihan masjid, dan kegiatan keagamaan lain.
Kelompok Tani bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan pertanian dan
memperkuat kerja sama antar petani untuk meningkatkan efisiensi usahatani,
adapun kegiatan yang dilakukan yaitu simpan pinjam usahatani, pengolahan
pupuk, menghadiri dan mengikuti penyuluhan/ pelatihan pertanian, yang diada-
kan oleh pemerintah daerah. BUMDes bertujuan memfasilitasi kebutuhan warga
desa dan memperluas usaha luar desa, dengan kegiatan yang dilakukan yaitu
simpan pinjam, sewa peralatan (panggung, tarub, sound system, diesel
penerangan), POM mini. Karang Taruna bertujuan menampung aspirasi remaja de-
sa untuk mengembangkan keorganisasian di berbagai bidang, adapun kegiatan
yang dilakukan seperti menjadi panitia Hari Besar Nasional.
PKK bertujuan untuk memberdayakan keluarga untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga, adapun kegiatan yang dilakukan yaitu arisan bulanan,
kegiatan pengolahan jajanan, posyandu, dan pengkaderan. LPM bertujuan untuk
meningkatkan prakarsa dan swadaya masyarakat dalam pelaksanaan program
pembangunan sedangjan BPD bertujuan untuk menjadi wahana demokrasi dan
memberikan pengawasan melalui sistem pengendalian sosial.

Gambar 8. Usaha POM Mini Gambar 9. . Kegiatan UP2KM oleh PKK Gambar 10. Arisan PKK

Keaktifan organisasi Karang Taruna bersama dengan PKK perlu ditingkatkan. Hal
tersebut dapat didukung dengan membentuk organisasi kewirausahaan berbasis
UMKM untuk dapat meningkatkan perekonomian desa dan pendanaan melalui
kerja sama antar organisasi/kelembagaan desa dibantu oleh BUMDes.

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 111

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA BABAKANKAREO


Desa Babakankareo memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.614 jiwa yang terdiri
dari 810 berjenis kelamin laki-laki dan 804 berjenis kelamin perempuan dengan 451
Kepala Keluarga (KK). Desa Babakankareo dibagi menjadi 10 Rukun Tetangga (RT)
dan 5 Rukun Warga (RW) yang umum disebut sebagai Blok. Masing-masing Blok
memiliki dua (2) RT. Blok Manis (RW 01), Pahing (RW 02), dan Pon (RW 03) terletak
di Dusun Babakansari. Sedangkan Blok Wage (RW 04) dan Kliwon (RW05) terletak
di Dusun Babakanjaya. Penduduk paling banyak berada di Dusun Babakansari, Blok
Pon. Sumber daya manusia di desa tersebut sangat mendukung di mana sebagian
besar penduduk berprofesi sebagai wiraswasta dan petani. Permasalahan atau tan-
tangan yang dihadapi yaitu para pemuda-pemudi desa lebih memilih untuk meran-
tau atau mencari pekerjaan di luar daerah, seperti di Jakarta dan beberapa daerah
lain di Pulau Jawa maupun di luar negeri dibandingkan menjadi petani maupun
wirausahawan di daerah setempat

PROFIL PETANI BERHASIL

Nama Petani : H. Ikin Sarikin


Luas lahan : 0.857 ha (600 bata)*
Produksi : 4000 kg
Produktivitas : 48 ton/ha
(*1 bata = 7 m x 2 m = 14 m2)
Beliau mulai melakukan pekerjaan sebagai petani dari
tahun 2012. Lahan sawah yang dimiliki oleh beliau
Gambar 11. Gabah Pak Ikin merupakan hasil dari pembelian secara cicil dari ta-
hun ke tahun. Beliau sangat menyukai pengetahuan
baru terkait dengan pertanian. Segala ilmu yang didapatkan dari berbagai
penyuluhan selalu diterapkan. Salah satu yang diterapkan oleh beliau adalah
penanaman dengan teknik jajar legowo dan dari teknik tersebut beliau berhasil
mendapatkan hasil panen yang lebih banyak dari petani lain. Karena kegi-
gihannya di bidang pertanian, beliau pun ditugaskan menjadi Ketua Gapoktan
dan banyak dari ilmunya yang disampaikan ke petani lainnya. Ilmu yang disam-
paikan oleh bapak Ikin ke petani lainnya baru tersampaikan ke beberapa petani
saja. Kami memberikan saran agar beliau, sebagai salah satu Ketua Gapoktan
dan jajarannya lebih aktif dan gencar untuk memberikan ilmu secara menye-
luruh kepada petani yang ada di Desa Babakankareo agar dapat mengaktifkan
kembali beberapa kelompok tani yang saat ini sedang tidak aktif.

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
112 | KKN-T FEM IPB 2017

KONDISI PERTANIAN DESA BABAKANKAREO

Pola Tanam di Lahan Persawahan dan Lahan Kering

Bulan
Jenis Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persawahan P1 P1 P2 P2 P2 P2 P3 P3 P3 P3 P1 P1
2. Tegalan Tidak ada

Keterangan: P1= Budidaya Padi musim I; P2=Budidaya Padi musim II; P3=Budidaya Padi
musim III

Komoditas pertanian yang di-


usahakan oleh warga Desa Baba-
kankareo adalah padi dan melinjo.
Berdasarkan inf ormasi yan g
didapatkan luas lahan yang
digunakan untuk budidaya padi di
desa ini seluas 46,24 Ha dengan
produksi mencapai 231,2 ton dan
Gambar 12. Lahan pertanian di desa produktivitas sebesar 17.78 ton/Ha.
Gabah yang dihasilan oleh petani
dijual dengan harga Rp 50.000/kuintal sedangkan untuk tangkil melinjo dijual
dengan harga Rp 3.500/kg. Penjualan gabah selama ini dilakukan di tempat peng-
gilingan padi dan penjualan melinjo dilakukan di tempat pengumpul melinjo.
Bersdasarkan analisis usahatani padi, rata-rata keuntungan yang didapatkan petani
padi sebesar Rp 2.556.942 per hektar per musim tanam. Adapaun permasalahan
yang dihapai petani ialah adanya hama
wereng hijau. Selain komoditas pertanian
warga Desa Babakankareo juga mengu-
sahakan sektor peternakan seperti domba/
kambing, ayam kampung, dan itik. Rata-rata
peternak memiliki domba/kambing
sebanyak 3 ekor, ayam kampung sebanyak 5

Gambar 13. Kandang domba/kambing

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 113

KONDISI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)


DESA BABAKANKAREO
Jenis UMKM yang dijalankan oleh warga Desa Babakankareo diantaranya industri
pengolahan makanan, industri penggilingan padi, industri kerajinan rotan, industri
pengolahan batu bata, jasa bengkel, jasa ojek, dan toko kelontong.

UMKM POTENSIAL

Nama : Bapak Isna Suryana dan Ibu Ratna


Produksi : Rata-rata pesanan 50 kg/bulan.
Dipasarkan per 200 gram seharga Rp8.000,00
(tanpa kemasan), 250 gram dengan kemasan
dan label Rp10.000,00 , dan kemasan per 1 kg
seharga Rp50.000,00.
Gambar 14. Produk Ghina Rasa

Pak Isna Suryana (Pak Ulis) bersama dengan istrinya memulai usaha olahan
jajanan ringan sejak tahun 2013. Usaha tersebut dilakukan untuk mengisi waktu
luang keduanya. Kemasan makanan ringan tersebut telah memperoleh nomor
PIRT pada tahun 2015. Pemasaran produk telah dilakukan di Majalengka pada
pusat oleh-oleh dan rumah-rumah warga. Suplier bahan baku produk diperoleh
dari petani ubi dari beberapa daerah. Namun berdasarkan pengalaman, di daerah
Payung dan Kuningan yang mendominasi bahan baku produksi karena kualitas
bahan baku relatif bagus. Beberapa kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha uta-
manya adalah jumlah pesanan. Jumlah pesanan akan memengaruhi ketersediaan
modal yang dimiliki, bahan baku berkualitas yang cenderung sulit didapatkan,
waktu pengolahan, dan tenaga kerja produksi. Selama kegiatan produksi, modal
terbesar yang digunakan adalah pada bahan baku ubi, gula putih, dan wijen.
Berdasarkan pengalaman pelaku usaha ada lebih baiknya jika pengalaman-
pengalaman usaha tersebut dapat dibagikan kepada pelaku usaha lain di desa dan
digunakan sebagai sarana untuk mengaktifkan kegiatan PKK desa. Selain itu,
pelaku usaha dapat melakukan perencanaan pemasaran produk ke supermarket
untuk memperluas jaringan pemasaran dan membangun kemitraan usaha. Ada-
pun permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan UMKM Ghina Rasa yaitu
1) kekurangan tenaga kerja ketika permintaan banyak; 2) ketidakpastian bahan ba-
ku berkualitas; 3) modal yang terbatas; 4) harga input dan output yang fluktuatif;
dan 5) pemasaran masih terbatas dilingkup Desa Babakankareo saja.

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
114 | KKN-T FEM IPB 2017

Program Pengentasan Kemiskinan di Desa Babakankareo

Program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah Desa Baba-


kankareo diantaranya pemberian Beras Sejahtera (Rastra) setiap satu bulan sekali
dengan harga beras rendah, memberikan cicilan pinjaman melalui program Usaha
Pemberdayaan Perempuan Keluarga Miskin (UP2KM), pemberian pinjaman uang
setiap tiga bulan sekali melalui program Keluarga Harapan (PKH) dan pemberian
akses kesehatan gratis melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Sumber Daya Alam yang Potensial untuk Dikembangkan

Sumber daya alam padi sebagai komoditas utama akan menarik dan lebih baik jika
dapat dijadikan sebagai salah satu produk beras unggulan desa melalui kerja sama
Gapoktan, pemerintah desa, Karang Taruna, dan pabrik penggilingan gabah desa
untuk memperluas pemasaran produk dan pengolahannya. Selain itu, hal serupa jua
dapat diterapkan terhadap komoditas melinjo. Komoditas tersebut sebaiknya diolah
dengan baik menjadi beberapa produk khas unggulan yang memiliki nilai tambah
dan nilai manfaat yang unik dan tinggi bagi masyarakat, sehingga memiliki nilai jual
lebih tinggi.

Gambar 15. Gabah Padi Gambar 16. Pohon Melinjo

Kondisi Internal Kekuatan dan Kelemahan Wilayah

Kekuatan Kelemahan
1. Memiliki keunggulan sumber 1. Kondisi jalan relatif kecil dan ber-
daya berupa lahan sawah dan bukit.
perkebunan rakyat yang cukup
2. Tenaga kerja/ masyarakat usia
luas.
produktif lebih banyak yang me-
2. Memiliki infrastruktur jalan yang rantau ke luar desa.
sudah baik karena telah diperbai-
ki.

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 115

Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Wilayah

Peluang Ancaman
1. Program pemerintah dalam pem- 1. Regulasi pemerintah terkadang
bangunan infrastruktur desa memiliki memperlambat beberapa proses
peluang untuk memajukan seluruh rencana pembangunan desa.
aktivitas masyarakat desa. 2. Perkembangan UMKM di luar desa
2. Gaya hidup masyarakat pedesaan dapat menambah persaingan usaha.
yang masih menjunjung tinggi
gotong royong berpotensi untuk
meningkatkan kerja sama masyarakat
dalam mengembangkan UMKM desa.
3. Perkembangan UMKM desa berpelu-
ang untuk memajukan perekonomian
desa.

Analisis Kebutuhan Program Pengembangan Desa

Program dengan Strategi S-O Program dengan Strategi W-O

Terbentuknya desa dengan berbagai  Kondisi geografis yang berbukit ber-


macam bentukan UMKM (produk olahan potensi sebagai pengembangan
makanan ringan maupun produk olehan wisata melalui pembuatan wisata
lain) dari sumber daya alam unggulan terasering lahan sawah dan se-
sekitar yang tersedia di dalam wilayah bagainya dalam jangka panjang.
Desa Babakankareo.  Meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat sejak dini
terhadap sumber daya lokal desa.
Program dengan Strategi S-T Program dengan Strategi W-T

Melakukan kemitraan dengan beberapa Memanfaatkan keterbatasan kondisi


pelaku bisnis (UMKM/UKM) yang telah geografis untuk melakukan beberapa
sukses untuk dapat mengembangkan po- inovasi untuk menciptakan peluang
tensi UMKM desa. wisata desa berbasiskan kreativitas.

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
116 | KKN-T FEM IPB 2017

Prioritas Program Pembangunan Desa Menurut Sasaran Program, Pelaksana,


Promosi, dan Media

Sasaran Promosi
Program Kegiatan Pelaksana
program dan Media
A. Terbentuknya 1. Peningkatan Masyarakat BUMDes dan Media ce-
desa unggul minat masyara- Desa PKK bersama tak, media
UMKM me- kat melalui so- Babakankareo Pemerintah elektronik
lalui pem- sialisasi (utama: Desa Baba- dan media
anfaatan UMKM. UMKM desa) kankareo sosial
berbagai sum-
2. Praktik pen-
ber daya lokal
golahan secara
desa.
bersama-sama
untuk mening-
katkan kerja
sama paguyu-
ban.
3. Pengenalan
pemasaran
global secara
cepat dan tepat
untk perkem-
bangan dan
perluasan
UMKM.
B. Berkolaborasi Melakukan kese- Kawasan desa Pemerintah Media
dengan be- pakatan dan kerja wisata di Desa cetak,
berapa objek sama dalam sekitar Desa media
wisata di be- bidang pembagian Babakankareo elektronik
berapa desa objek wisata. dan media
tetangga un- sosial
tuk pemben-
tukan kawa-
san desa
wisata terin-
tegrasi

Desa Babakankareo, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 117

PROFIL DESA
PAJAJAR

Nurul K D (D24140042); Nilda Nurmala (H34140035);


M. Hafizh Fadhilah (H24140075); Adi Syah Putra
(H34140079); Medeline Claudya Pihahey (H34140081);
Dinda Ratnasari (H44140040); Fathimah Zahra Salsabila
(I14140001)

Romli, M.Ag

Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
118 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Perbedaan ketinggian air antara blok


minggu desa Pajajar dan wilayah Desa
Pajajar pada umumnya dapat dimanfaatkan
untuk membuat pembangkit listrik tenaga
mikrohidro. Hal ini diperkuat dengan hutan
serapan air yang masih baik di Desa Pajajar
dan juga kelimpahan sumberdaya airnya.

Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 119

Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
120 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 121

KONDISI PERTANIAN DESA PAJAJAR

Pola Tanam di Lahan Persawahan dan Lahan Kering


Bulan
Jenis Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persawahan P1 P1 P1 P1 P2 P2 P2 P2 P3 P3 P3 P3
2. Tegalan H H H H H H H H H H H H

Keterangan: P1= Budidaya Padi musim 1; P2=Budidaya Padi musim II; P3= Budidaya Padi
musim III; H=Holtikultura
Komoditas pertanian yang diusahakan oleh warga Desa Pajajar yaitu padi dan horti-
kutura. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik luas la-
han yang digunakan untuk budidaya padi sebesar 104,635 Ha dengan produksi
mencapai 6732,22 ton dan produktivitas sebessar 64,34 ton/Ha. Analisis usahatani
padi menunjukan rata-rata keuntungan yang didapatkan petani sebesar Rp
9.800.000 per hektar per musim tanam. Adapun permasalahan yang dihadapi petani
yaitu: 1) produksi tidak tetap; 2) adanya hama wereng; 3) modal terbatas; dan 4)
harga input/output yang fluktuatif.

KONDISI EKONOMI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN


MENENGAH (UMKM) DESA PAJAJAR

Jenis UMKM yang dijalankan oleh warga Desa


Pajajar diantaranya toko kelontong, toko sapro-
tan, warung nasi, dan air isi ulang. Toko ini
adalah milik bapak Sadili. Usaha yang dil-
akukan oleh Pak Sadili utamanya adalah ber-
jualan pupuk-pupuk pertanian. Selain itu beliau
juga berjulan sembako dan beberapa kebutuhan
rumah tangga serta bahan bakar minyak. Pak
Salidi sudah berjualan selama kurang lebih 5
tahun. Usahanya cukup berkembang dikare-
Gambar 5. Toko Pak Sadili nakan sebagian besar masyarakat Desa Pajajar
berprofesi sebagai petani sehingga kebutuhan
terhadap saprotan khususnya pupuk sangatlah tinggi. Adapun saran yang dapat
diberikan sebaiknya Pak Sadili menambahkan produk strategis untuk dijual seperti
alat-alat produksi pertanian dan sarana produksi pertanian.

Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
122 | KKN-T FEM IPB 2017

Program pengentasan kemiskinan di Desa Pajajar

Tingkat kemiskinan di Desa Pajajar pada tahun 2017 berdasarkan laporan


pertanggung jawaban desa sebanyak 260 orang. Adapun program yang dilakukan
untuk menanggulangi hal tersebut diantaranya program raskin, program e-petani,
dan subsidi pupuk.

Rata-rata Pendapatan Warga Desa Pajajar

Jenis Usaha Rataan pendapatan per bulan (Rp)


Pertanian Rp. 3.500.000
Perdagangan Rp. 4.500.000
Jasa Rp. 2.500.000
Buruh Tani Rp 2.500.000
Buruh Non Tani Rp 2.500.000

Sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan

Perbedaan ketinggian air


antara blok minggu desa
Pajajar dan wilayah Desa
Pajajar pada umumnya
dapat dimanfaatkan untuk
membuat pembangkit listrik
tenaga mikrohidro. Hal ini
diperkuat dengan hutan
serapan air yang masih baik
Gambar 6. Potensi alam Desa Pajajar di Desa Pajajar dan juga
kelimpahan sumberdaya
airnya. Dengan demikian air yang ada di Desa Pajajar dapat dimanfaatkan untuk
membuat Desa Pajajar lebih mandiri. Selain itu potensi keindahan alam dan juga
luasnya areal sawah dan juga pembibitan holtikultura juga dapat dimanfaatkan
untuk membuat eduwisata pertanian. Hal ini juga didukung oleh sarana dan
prasarana yang baik untuk bisa datang ke Desa Pajajar. Selain itu area Desa Pajajar
yang strategis dengan adanya obyek wisata Prabu Siliwangi menambah keuntungan
bagi masyarakat Pajajar apabila eduwisata pertanian ini dapat dimanfaatkan.

Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 123

Kondisi Internal Kekuatan dan Kelemahan Wilayah


Kekuatan Kelemahan
 letak yang strategis dan infra-  SDM yang masih lemaah dan ren-
struktur memadai dahnya tingkat penddikan
 Banyaknya dan baiknya kualitas  kurangnya kesadaran akan pendidikan
air di Desa pajajar  kurangnya kesadaran akan lingkungan
 Ekonomi tumbuh baik dengan
adanya pembibitan holtikultura
dan obyek wisata Prabu Siliwangi

Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Wilayah


Peluang Ancaman
 Adanya intruksi pemaksimalan  Banyaknya pengunjung obyek wisata
obyek wisata dengan adanya pem- membawa perubahan gaya hidup teru-
bangunan mega proyek bandara tama dikalangan pemuda
Kertajati
 Banyaknya wisatawan membuat
pedagang-pedagang mengalami
kenaikan omzet

Analisis Kebutuhan Program Pengembangan Desa

Program dengan Strategi S-O Program dengan Strategi W-O


Pembuatan desa wisata dengan me- Dialog dan seminar pendidikan. Dengan
manfaatkan potensi alam yang melim- program ini, masyarakat terus didorong
pah dan kerarifan lokal yang baik serta untuk sadar akan pentingnya pendidikan.
sarana dan prasarana yang juga cukup
baik
Program dengan Strategi S-T Program dengan Strategi W-T
Pengadaan fieldtrip kampung mandiri Pembuatan komonitas peduli pendidikan
dan fieldtrip agroedutourism kepada dan komonitas pemuda desa berdaya
pemuda/i agar tetap tinggal di desa dan dengan memberikan pembimbing desa un-
mau mengoptimalkan potensi desanya. tuk terus mau memberantas rendahnya
tingkat pendidikan pemuda dan juga pem-
anfaatan potensi desa oleh pemuda agar
dapat meningkatkan nilai ekonomis desa
dan wisata desa.

Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
124 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 125

PROFIL DESA
PAYUNG

Sri Intan (H14140033); Rachel Christy (H24140061);


Rani Agustin (H24140073); Ridhwan Ridho Baraja
(H34140090); Hauzan Rabbani (H54140066);
Mutia Salsabila (I24140035)

Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
126 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Potensi sumberdaya alam yang


dimiliki Desa Payung diantaranya
Situ Janawi, Curug Cinini, dan
Cikadongdong. Ketiga potensi ini
dapat dijadikan lokasi wisata

Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 127

Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
128 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 129

Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
130 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 131

Tingkat Kemiskinan

Kemiskinan
Tahun
Jumlah (orang)
2010 410
2013 367
2016 246
Sumber: wawancara perangkat desa

Program pengentasan kemiskinan dari Pemerintah

Nama Program Kemiskinan Kegiataan


1. Raskin Pembagian beras
2. Rutilahu Pembangunan rumah tidak layak huni
3. BLT Pembagian uang 100.000/bulan setiap 3

Rata-rata pendapatan per bulan warga Desa Payung

Jenis usaha Rataan pendapatan per bulan (Rp)


Pertanian 3.500.000
Peternakan 5.000.000

Sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan

Potensi sumberdaya alam yang dimiliki


Desa Payung diantaranya Situ Janawi,
Curug Cinini, dan Cikadongdong. Keti-
ga potensi ini dapat dijadikan lokasi
wisata. Sebaiknya wisata alam yang ada
diberi batas agar jelas batas wilayahnya
dan memudahkan untuk ticketing se-
hingga dapat menghasilkan bagi Desa
Payung.
Gambar 8. Potensi alam Desa Payung

Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
132 | KKN-T FEM IPB 2017

Analisis Kebutuhan Program Pengembangan Desa

Kekuatan Kelemahan
 Memiliki Lahan luas  SDA yang belum di-
manfaatkan secara optimal
 SDA yang berlimpah
 BumDes belum bekerja
 Memiliki potensi
secara optimal
objek wisata yang
banyak

Peluang  Program Pem-  Program Pengembangan


berdayaan Masyara- UMKM : Mengolah salah
 Menjadi Desa
kat terkait Wisata satu bahan baku yang
Wisata
Bertani dan Berkebun melimpah di desa sehingga
 Perintisan dan untuk Wisatawan memiliki nilai tambah
pengembangan
 Program Pengem-  Program Pengembangan
UMKM
bangan UMKM : BumDes
Pengemasan dan
Pemasaran
 Program Pengem-
bangan Objek
Wisata : Masterplan
atau Materi
mengenaiTata Letak

Program dengan me- Program dengan memanfaat-


manfaatkan kekuatan kan peluang dengan
untuk mendapatkan menekan/memperbaiki
peluang (S-O) kelemahan (W-O)
Ancaman
 Hasil pertanian Program Pertanian Ko- Program Pemberian Penge-
dan perkebunan moditas Lain (yang ber- tahuan serta Keterampilan
yang hampir beda dan bisa ditanam di Masyarakat dalam Bertani un-
sama seperti di Desa Payung) tuk meningkakan kualitas SDM
desa-desa
lainnya
Program dengan me-
Program dengan menekan/
manfaatkan kekuatan
memperbaiki kelemahan untuk
untuk menghadapi an-
menghadapi ancaman (W-T)
caman(S-T)

Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 133

PROFIL DESA
SINDANGPANO

Nida Fauziah (A34140095); Vernanda Fairuz


(H14140039); Muhammad Abdi Ridha; Yusuf Sayyid
Athif (H34140094); Riska Dwi; Sarah Salsabila
(H54140053); Cahya Rizky Winardi

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
134 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Daerah Sindangpano memiliki topografi


wilayah yang indah sehingga sangat
potensial untuk dibangun ekowisata
berbasiskan pertanian, yaitu ekowisata yang
menawarkan keindahan alam berupa
persawahan.

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 135

GAMBARAN UMUM DESA SINDANGPANO

Desa Sindangpano terletak di kecamatan Rajagaluh kabupaten Majalengka.


Desa Sindangpano memiliki luas wilayah seluas 280,35 hektar yang dibagi
menjadi beberapa dusun. Dusun tersebut adalah dusun adipati dan candranala.
Dari keseluruhan dusun, Desa Nenggawer memiliki jumlah RT sebanyak 11 dan
RW sebanyak 3. Desa Sindangpano menggunakan kekayaan sumberdaya alam
yang ada diwilayahnya menjadi pemukiman, persawahan, perkebunan,
pekarangan, perkantoran, dan prasarana umum. Tanah kas desa adalah tanah
yang merupakan kekayaan desa dan menjadi milik desa sesuai dengan Pasal 2
ayat 1 jo Pasal 3 ayat 1 Permendagri 4/2007. Desa Nenggawer memiliki luasan
tanah kas seluas 50 Ha yang merupakan tanah bengkok

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
136 | KKN-T FEM IPB 2017

LEMBAGA MASYARAKAT DESA SINDANGPANO

Nama Lem- Aktif/ tidak Jumla


Tujuan Kegiatan
baga aktif h
Remaja masjid Terciptanya Aktif 2 Mengajar ngaji
kereligiusan di pesantren,
desa panitia qurban
Kelompok Menunjang Aktif 3 Sosialisasi pro-
tani kegiatan per- gram pertanian
tanian dari pemerintah
dan edukasi
Karang Ta- Aktif 10 Panitia 17
runa agustus-an
PKK Aktif 10 senam dan
arisan

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA SINDANGPANO

Jumlah penduduk di Desa Sindangpano sebanyak 2.587 orang yang terdiri dari
1.337 laki-laki dan 1.260 perempuan. Seluruh penduduk Desa Sindangpano be-
ragama Islam dan mayoritas berusia 15 hingga 59 tahun. Pendidikan terakhir
mayoritas penduduk desa berada pada jenjang Sekolah Dasar sebanyak 320
orang. Adapun mayoritas penduduk Desa Sindangpano bekerja sebagai petani
dan wirausahawan.

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 137

PROFIL PETANI BERHASIL

Ibu Fatima
Luas lahan : 4.200 m2
Produksi: 12-24 karung atau ½ kuintal
Produktivitas:520.000/kuintal
Tuliskan sekelumit pengalaman mereka:
Ibu fatima atau biasa dipanggil ibu empat ini
memiliki luas lahan sebanyak 300 bata. Ia sehari-hari
melakukan aktivitasnya dengan bertani untuk
membiayai kehidupannya. Ia dalam memproduksi padi, bisa mencapai 24
karung ketika musim panas namun ketika musim hujan ia hanya dapat
memproduksi sampai 12 karung saja. Ia menjual hasil padinya kepada
tengkulal atau pembeli langganannya yang sering datang kerumahnya.
Terkadang jika mengalami kerugian ia mendapatkan modalnya pinjam dari
beberapa orang atau dari penghasilan yang lain, seperti dari hasi jualan buah-
buahan, tanaman maupun sayuran dari pekarangannya. Sebagai ide dan
masukan, seharusnya ibu empat menjual hasil padinya tidak kepada
tengkulak karena mendapatkan keuntungannya sedikit atau yang lebih

Bapak Suhadi
jumlah ternak : 6 kambing
Produksi : +/- 15 kg
Produktivitas : 1.100.000-1.300.000 per 15 kg-an
Pengalaman :
Bapak telah memiliki ternak kambing selama 1,5 tahun. Ia tidak
mengeluarkan biaya apapun dalam mengurus ternaknya. Dikarenakan
makanan kambing atau rumputnya ada di sekitaran rumahnya. Namun ia
memiliki permasalahan pada permintaan. Yang mana
permintaannya ini tidak tetap. Tidak tetap disini
adalah tergantung permintaan atau pemesanan
masyarakat. Ide atau Saran, seharusnya bapak tidak
hanya menjual dagingnya saja melainkan juga
membuka penjualan untuk susu kambing. Agar
memperoleh pendapatan lain selain dari daging
kambing.

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
138 | KKN-T FEM IPB 2017

KONDISI PERTANIAN DESA SINDANGPANO

Komoditas yang diusahakan warga Desa Sindangpano

Pertanian Peternakan Perikanan Perkebunan Pekarangan


Padi Ayam Ikan nila Bayam Tomat
Kambing Ikan mas Caisin Daun bawang
bebek Ikan gurame Pisang Cabai
sapi Ikan bawal Timun Jambu

Luas panen, produksi dan produkstivitas komoditi utama

Jenis komoditi Luas (hektar) Produksi (ton) Produktivitas (ton/

1. Tanaman Pangan
a. Padi 4.2000 m2 0.05 ton atau ½ 520.000 per kuintal

2. Perkebunan
Bayam dan caisin 100 m2 1.000-1.500

Harga dan Tempat Penjualan serta Pembelian Komoditas Utama

Jenis komoditi Satuan Harga per Tempat Pembeli

Padi 12-24 520.000 per rumah Tengkulak


karung kuintal
Bayam dan caisin Per ikat 1.000-1.500 Rumah Pedagang
kecil desa
atau tukang

Permasalahan yang dihadapi para petani lahan basah/sawah yaitu hasil produksi
yang menurun ketika musim hujan, harga obat yang mahal, ketika rugi maka modal
harus meminjam lagi, pemasaran masih bergantung kepada tengkulak sedangkan
permasalahan yang dihadapi para petani pekerbunan yaitu pemasaran masih dil-
akukan kepada pedagang kecil desa.

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 139

Kondisi Peternakan dan Perikanan Desa Sindangpano

Selain komoditas pertanian warga


Desa Sindangpano juga mengu-
sahakan sektor peternakan seperti
kambing/domba dan bebek. Jumlah
kepemilikan tiap petani yaitu kamb-
ing/domba sebanyak dua ekor dan
bebek sebanyak dua ratus ekor.
Kambing yang dihasilkan dijual
dengan harga Rp 1.100.000 hingga
Rp 1.300.000 per ekor, sapi dijual dengan harga Rp 20.000.000 hingga Rp
25.000.000 per ekor, dan daging bebek dijual dengan harga Rp 50.000 hing-
ga Rp 80.000. Penjualan dilakukan di Cibitung dan rumah pelaku usaha
kepada pedagang kecil baik di dalam maupun luar desa.

Warga Desa Sindangpano juga mengu-


sahakan sektor perikanan dengan
membudidayakan ikan nila dan ikan
bawal. Rata-rata kepemilikan ikan per
petani yaitu ikan nila sebanyak 0,04 ton
dan ikan bawal sebanyak 0,05 ton. Ikan
bawal dijual dengan harga Rp 20.000
dan ikan nila dijual dengan harga Rp
15.000. Penjualan masih dilakukan di
rumah pelaku usaha kepada pedagang
kecil dan besar luar desa.

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
140 | KKN-T FEM IPB 2017

KONDISI UMKM DESA SINDANGPANO

Kegiatan UMKM yang dilakukan oleh warga Desa Sindangpano diantaranya industri
pengolahan padi, salon, bengkel motor, jasa jahit, bidan, warung atau toko, penjualan
sayur, penjualan bakso, dan penjualan roti.

UMKM POTENSIAL
Bapak Endun Dul Halim
Produksi: 680 buah roti
Produktivitas: 4000/buah
Pengalaman :
Bapak sudah menjalni usaha rotinya ini selama 4
tahun dan sekarang memiliki 4 pegawai. Ia telah
memiliki cabang yang berada di Rajagaluh. Biasanya
roti yang telah ia produksi dijual ke pedagang kaki lima dan ia jual dengan harga
400 per buah untuk roti tawar. Sedangkan yang telah diberikan selai harganya
5000 per buah. Pembuatan roti biasanya dilakukan tiap hari dari pagi sampai
dzuhur. Sebagai saran dan masukan,walaupun terlihat sudah sangat maju, usaha
roti yang dimiliki bapak endun sebenarnya masih bisa untuk dikembangkan sa-
lah satunya adalah dengan membuat merek sendiri sehingga pelanggan lebih
memili loyalitas terhadap produk roti pak endun. Selain itu pemasaran secara
online juga dapat dicoba oleh pak ndun agar jangkauan produknya dapat lebih
luas lagi.

Bapak H. Soleh
Produksi : tergantung dari petani
Produktivitas : 850.000 per kuintal
Pengalaman :
Bapak telah menjalani usaha penggilingan padi dari tahun 1982.
Ia memiliki mesin penggilingan sebanyak 2 buah, yang mana
tenaga kerjanya hanya 2 orang. Ia menggilingkan padinya
tergantung pemesanan dari para petani sekitar atau para
tengkulak. Setelah itu ia kirim ke Cirebon dan Bandung. Sebagai saran dan
masukan, pengolahan yang dimiliki pak soleh sudah tergolong besar namun
masih memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Salah satu cara mengem-
bangkannya adalah dengan memiliki merek beras sendiri sehingga lebih dikenal
oleh konsumen dan berpotensi untuk berkembang menjadi produsen salah satu
padi sendiri.

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 141

Bapak Ikin
Produksi : tergantung pemesanan
Pengalaman;
Bapak memiliki mesin jahit sebanyak 5-6 buah, ia
memiliki tenaga kerja sekitaran 4 orang. Selama
menjalani usaha jahitnya ia memiliki banyak
permasalahan. Permasalahan yang ia hadapi mulai
dari permasalahan modal, tenaga kerjanya yang
kerjanya kurang bagus atau malas,pembayaran
dari hasil jahitannya yang macet,dll. Ia pernah
mendapatkan pesanan dari sekolah namun pembayaran dari hasil jahitannya
macet. Terkadang saat tidak memiliki modal ia pinjam modal ke bumdes
untuk menjalani usahanya. Sebagai saran, sebiaknya pak ikin tidak hanya
mencari pesanan di sekitar daerah sindnagpano saja tetapi dapat
menggunakan system online sehingga dapat menerima pesanan dari tempat
dengan jangkauan yang lebih luas.

Permasalahan UMKM
Aspek Permasalahan UMKM Roti UMKM Jahit
1. Produksi - Hanya bila ada pesanan
2. input - -
3. Modal - Sulitnya mendapatkan pinjaman
Harga (input/output) - -
5. Pemasaran Masih di sekitar -
majalengka

Rata-rata Pendapatan Warga per bulan


Jenis usaha Rataan pendapatan per bulan (Rp)
Pertanian 150.000
Peternakan 100.000-25.000.000
Perikanan 25.000
Perkebunan 70.000
Perdagangan 170.000
Industri Pengolahan 300.000
Jasa 10.000
Buruh tani 130.000-160.000
Burun non tani 450.000

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
142 | KKN-T FEM IPB 2017

Program pengentasan kemiskinan di Desa Sindangpano

Nama Program Kemiskinan Kegiataan


Pemerintah
1. Pengembangan Usaha Penguatan modal BumDes, pemberian
Ekonomi modal usaha kecil
2. Peningkatan Kesejahteraan Tunjangan dan OPS (untuk BPD, LPM,
Penyelenggara Pemerintah Desa Karang Taruna), Insentif kader
posyandu, Insentif dan OPS kader PKK,
Insentif pengurus perpustakaan,

3. Pelatihan Usaha Ekonomi, Pengadaan pelatihan budi daya


Pertanian, Perikanan, dan perikanan, pengadaan penanggulangan
Perdagangan hama tanaman pangan, pelatihan
pembibitan tanaman pangan, pelatihan
home industry, pelatihan montir/

Sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan

Daerah sindangpano memiliki topografi wilayah yang indah sehingga sangat poten-
sial untuk dibangun ekowisata berbasiskan pertanian, yaitu ekowisata yang mena-
warkan keindahan alam berupa persawahan.

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 143

Kondisi Internal Kekuatan dan Kelemahan Wilayah

Kekuatan Kelemahan
 memiliki topografi yang indah  jalan utama menuju desa sin-
 terdapat banyak sekali sum- dangpano masih rusak
berdaya alam baik pertanian mau-  akses masih sulit dan belum banyak
pun perikanan termanfaatkan
 infrastruktur pertanian cukup me-  infrastruktur untuk pendidikan
madai dinilai masih kurang
 terdapat banyak SDM yang belum  kelembagaan dinilai masih pasif dan
termanfaatkan dan kebanyakan kurang berperan
mencari kerja keluar daerah  kebanyakan SDM belum memiliki
majalengka ketrampilan yang tinggi
 tingkat ekonomi masyarakat ke-
banyakan adalah menengah ke-
bawah

Kondisi Eksternal: Peluang dan Ancaman Wilayah

Peluang Ancaman
 pemerintah elah mengelurkan banyak ke-  rentan terjadinya penye-
bijkan untuk peningkatan ekonomi desa. Sa- lewengan
lah satunya adalah dengan penyaluran dana  dana yang diberikan tidak
desa. sesuai peruntukan
 pemerintah desa sendiri telah melakukan be-  sulitnya akses komunikasi
berapa kebijakan diantaranya adalah pem- khususnya internet membu-
berian insentif terhadapa masyarakat yang at masyarakat dapat keting-
menjalankan usaha galan informasi di dunia
 alokasi anggaran saat ini dipusatkan untuk sekitar
pembenahan infrastruktur desa sehingga
mempermudah masyarakat untuk beraktifi-
tas.
 gaya hidup masyaraat sindangpano masih
tergolong sederhana.
 masyarakat desa sindangpano masih banyak
yang berorientasi pada bekerja (buruh) jadi
masih sedikit sekali produk khas sindangpao
sehingga itu akan berpeluang unutk dikem-

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
144 | KKN-T FEM IPB 2017

Analisis Kebutuhan Program Pengembangan Desa

Program dengan Strategi S-O Program dengan Strategi W-O

 menggunakna alokasi anggaran un-  menggunakna dana desa untuk memper-


tuk pembuatan ekowisata pertanian baiki infrastruktur jalan
 memberdayakan masyarakat desa  peningkatan inffrastruktu pendidikan
dengan memfasilitasi pertanian desa dan memperbanyak pelatihan ket-
menggunakna lahan yang belum ter- rampilan
manfaatkan.
 menggunakan SDM yang berlebih
untuk membangun BUMDES ber-
basis bisnis pengolahan hasil per-
tanian desa

Program dengan Strategi S-T Program dengan Strategi W-T

- -

Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 145

PROFIL DESA
TEJA

Ade Yahya Tri Azista (H24140079); Gilang Rangga Dia


(A34140094); Dewinta Ayu Masitafani (H24140049);
Inggi Dwi Novia (H44140055); Atikah Nur Utami
(H54150070); Sipa Rizkina Paojiyah (H34140075);
Yasmin Nindyasari (I24140012);

Dr. Djoko Purwono

Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
146 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Desa


Teja yaitu Curug Tonjong, Lapangan, dan
perbukitan Sampora. Curug Tonjong dapat di-
jadikan lokasi wisata, lapangan yang berlokasi di
Blok Sabtu dapat dijadikan bumi perkemahan
sedangkan Perbukitan Sampora dapat dijadikan
area paralayang.

Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 147

GAMBARAN UMUM DESA TEJA

Desa Teja Kecamatan Rajagaluh Kab


Majalengka Provinsi Jawa Barat memiliki luas
wilayah seluas 879,870 Ha. Letak geografis
desa teja mencakup 6 o 49’35,9”LU-
108o20’54,7”LS. Berdasarkan topografinya, de-
sa teja berada di dataran tinggi dengan keting-
gian wilayah desa 54.2 mdpl. Jenis tanah yang
dimiliki desa teja adalah vulkanik. Perbatasan
desa Teja di sebelah selatan adalah dengan
kecamatan argapura, sebelah utara dengan de-
sa kumbung, sebelah timur dengan desa
payung dan sebelah barat dengan desa pajajar.
Bedasarkan luasan wilayahnya, desa Teja
terbagi menjadi 3 rukun warga dan 23 rukun Gambar 1. Peta desa
tetangga. Dari keseluruhan wilayah, desa teja terbagi menjadi dua dusun yaitu
dusun satu dan dusun dua. Sruktur desa teja dapat terlihat pada gambar struktur di
samping. Desa Teja menggunakan kekayaan sumberdaya alam yang ada
diwilayahnya menjadi pemukiman, persawahan, perkebunan, pekarangan,
perkantoran, dan prasarana umum. Tanah kas desa adalah tanah yang merupakan
kekayaan desa dan menjadi milik desa
sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3
ayat 1 Permendagri 4/2007.
Kepemilikan tanah kas di desa Teja
meliputi tanah bengkok seluas 9,723 Ha,
kebun desa seluas 2,5 Ha dan sawah
desa seluas 12,313. Total kepemilikin
tanah kas yang berada di desa Teja
adalah 24,537

Gambar 2. Tanah kas Desa Teja

Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
148 | KKN-T FEM IPB 2017

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM DESA

Panjang jalan desa yang ada di desa Teja mencakup


jalan aspal dan jalan tanah. Jalan yang sudah diaspal
sepanjang 4,862 km sedangkan panjang jalan yang belum
diaspal (tanah) sepanjang 1,650 km. Fasilitas penerangan
jalan sudah dilalui oleh PLN. Sedangkan untuk sumber air
bersih adalah mata air. Tempat peribadatan yang dimiliki
desa teja adalah 2 unit masjid dan 28 unit musholla.
Infrastruktur penunjang
lainnya adalah pendidikan
dimana desa teja memiliki 2 unit
Gambar 3. Jalan desa paud, 1 unit MD dan 2 unit TK/
Paud. Sebagai penunjang kesehatan, desa teja
memiliki 3 unit posyandu. Desa Teja belum
memiliki sarana penunjang ekonomi seperti
BUMdes.
Gambar 3. Sekolah PAUD

LEMBAGA MASYARAKAT DESA TEJA

Aktif/
Nama
Tujuan tidak Jumlah Kegiatan
Lembaga
aktif
1. Remaja -Memakmurkan masjid Aktif 5 -Bakti sosial; Santunan
mesjid - Memajukan kegiatan anak yatim; Marawis;
keagamaan Maulid Nabi
2. Kelompok -Membantu anggota Aktif 4 Pengadaan traktor keti-
tani dalam melakukan ka musimpanen;
kegiatan bertani penyuluhan hama dan
- Membantu petani da- penyakit
lam memperoleh ban-
tuan pemerintah
3. Karang Memberdayakan SDM Aktif 1 -Turnamen voli;
taruna dalam kalangan remaja kepanitiaan HUT RI;
Kemasyarakatan;
kebersihan

Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 149

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA TEJA


Jumlah penduduk di Desa Teja sebanyak 3.055 orang yang terdiri dari 1.562 laki-
laki dan 1.493 perempuan. Seluruh penduduk Desa Teja beragama Islam dan
mayoritas berusia 15 hingga 59 tahun. Pendidikan terakhir mayoritas penduduk
desa berada pada jenjang Sekolah Dasar sebanyak 190 orang. Adapun mayoritas
penduduk Desa Teja bekerja sebagai petani dan buruh tani.

KONDISI PERTANIAN DESA PAJAJAR

Pola Tanam di Lahan Persawahan dan Lahan Kering

Bulan
Jenis Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persawahan P1 P2 P2 P2 P2 P3 P3 P3 P1 P1 P1
2. Tegalan - - - - - - - - - - - -
Keterangan: P1= Budidaya Padi musim 1; P2=Budidaya Padi musim II; P3= Budidaya Padi
musim III; H=Holtikultura

Komoditas pertanian yang diusahakan oleh warga Desa Teja yaitu padi, melinjo,
jeruk, dan jamur. Luas lahan yang digunakan untuk budidaya padi di Desa Teja
sebesar 110 hektar, gabah yang dihasilkan kemudian dijual dengan harga Rp
400.000 hingga Rp 600.000 per kuintal. Penjualan masih dilakukan di rumah pelaku
usaha kepada pedagang kecil dari luar dan dalam desa. Berdasarkan hasil analisis
usahatani, rata-rata keuntungan yang dapat diperoleh petani padi sebesar Rp
9.005.000 per periode per musim tanam dengan komponen biaya terbesar pada
pupuk. Permasalahan yang dihadapi para petani dalam usaha pertanian lahan
basah/sawah yaitu adanya penyakit busuk
tangkai leher, modal terbatas, harga input yang
mahal, dan rendahnya harga output sedangkan
permasalahan yang dihadapi petani tegalan
ialah produksi masih tergantung cuaca dan
adanya jamur pada tanaman jeruk. Adapun ma-
sukan yang dapat diberikan sebaiknya petani
menggunakan pestisida dan pupuk sesuai
dengan dosis yang dianjurkan, menerapkan sis-
tem pengendalian Hama Terpadu (PHT), dan
memanfaatkan bahan bahan alami sebagai pes- Gambar 5. Membersihkan gabah
tisda atau pupuk nabati.

Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
150 | KKN-T FEM IPB 2017

Kondisi Peternakan dan Perikanan di Desa Teja

Selain komoditas pertanian warga desa Teja juga mengusahakan sektor peter-
nakan seperti domba/kambing, ayam ras, itik, dan kerbau. Rata-rata kepemilikan
ternak per petani yaitu 1) domba/kambing sebanyak 56 ekor, 2) ayam ras sebanyak
1.570 ekor, 3) itik sebanyak 78 ekor, dan 4) kerbau sebanyak 38 ekor. Kambing yang
dihasilkan dijual dengan harga Rp 500.000 per ekor, penjualan di rumah peternak
kepada pedagang desa. Berdasarkan analisis usaha ternak rata-rata keuntungan
yang didapatkan peternak sebesar Rp 500.000 per ekor per periode produksi (11 bu-
lan). Warga Desa Teja juga mengusahakan sektor perikanan seperti ikan mas, ikan
nila, dan ikan lele. Ikan mas dijual dengan harga Rp 26.000/kg, ikan nila dijual
dengan harga Rp 28.000/kg, dan ikan lele dijual dengan harga Rp 22.000/kg.
Penjualan ikan tersebut masih dilakukan di rumah pelaku usaha kepada pedagang
luar desa. Berdasarkan analisis usaha perikanan rata-rata keuntungan yang didapat-
kan para petani ikan baik ikan mas, ikan nila, maupun ikan lele sebesar Rp 5.000 per
periode produksi.
Adapun permasalahan yang dihadapi peternak domba ialah masih rawannya
anakan mati dan rendahnya harga output, sedangkan untuk usaha ikan mas dan
ikan nila permasalahan yang dihadapi ialah kurangnya modal dan sedikitnya per-
mintaan di dalam desa. Saran yang dapat diberikan, kandang sebaiknya diperluas
sehingga mengurangi resiko anak domba yang terinjak oleh induknya, pemberian
supplement untuk memperkuat daya tahan domba sehingga menurunkan potensi
sakit dan kematian lalu untuk sektor perikanan Dapat menggunakan sistem bagi
hasil atau dikelola secara berkelompok, menyebarkan luaskan keberadaan penjual
ikan

GAmbar 6. Kandang domba Gambar 7. Kolam ikan

Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 151

KONDISI EKONOMI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN


MENENGAH (UMKM) DESA PAJAJAR

Jenis UMKM yang dijalankan oleh warga Desa


Teja diantaranya industri pengolahan
makanan , ojeg, jasa angkutan umum, warung,
dan toko. Adapun UMKM yang potensial un-
tuk dikembangkan ialah keripik emping milik
Bu Karsi. Ibu Karsi adalah pengusaha emping
melinjo dengan kapasitas produksi 50 Kg/
tahun. Akibat panen melinjo yang lama
menyebabkan Bu Karsi harus membeli bahan
baku dari penjual melinjo lainnya. Kendala lain
Gambar 8. Foto bersama Bu Karsi yang dihadapi oleh Bu Karsi yaitu pembeli
yang tidak menentu, Bu Karsi hanya menunggu

pembeli datang ke rumah. Banyaknya pesaing usaha produk emping mengakibatkan


turunnya harga jual emping di pasaran. meningkatkankan pemasaran emping dan
membuat nilai tambah pada produk emping. Mendiferensiasi produk dengan cara
menambahkan variasi rasa pada produk empingnya sehingga dapat meningkatkan
nilai tambah dan dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Selain keripik melinjo Ibu Karsi, ada pula UMKM jamur milik Ibu Annisa yang
potensial untuk dikembangkan. Selain melakukan budidaya jamur, Ibu Annisa juga
mengolah jamur tersebut menjadi camilan Jamur Crispy. Dalam sehari beliau mampu
memproduksi jamur crispy hinga 5 kg per hari. Namun, kare-
na kurangnya tenaga kerja pengolahan jamur tidak optimal.
Jamur Crispy dijual dengan harga Rp 2.000 untuk ukuran 25
gram, Rp 5.000 untuk ukuran 25 gram, dan Rp 10.000 untuk
ukuran 100 gram. Penjualan dilakukan di warung-warung
sekitar desa dan luar desa dengan pembeli pedagang kecil baik
dalam maupun luar desa.
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pengem-
bangan UMKM Emping yaitu produksi melinjo hanya setahun
sekali, kurangnya modal, persaingan yang tinggi sedangkan
untuk UMKM Jamur yaitu produksi bibit jamur enurun, ku-
rangnya modal, dan harga bibit jamur yang mahal.

Gambar 9. Jamur Crispy

Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
152 | KKN-T FEM IPB 2017

Tingkat Kemiskinan di Desa Teja

Kemiskinan
Tahun
Jumlah (orang) Persentasi (%)
2010 500 16,17%
2011 450 14,55%
2012 420 13,57%
2013 400 12,93%
2014 365 11,8%
2015 310 10,02%
2016 250 8,08%
2017 190 6,14%
Sumber: Data profil desa (2017)

Program pengentasan kemiskinan

Program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Teja dian-
taranya program Raskin dengan memberian bantuan beras kepada masyarakat
miskin sebesar 15 kg per kepala keluarga, program traktor dengan memberikan
traktor untuk memudahkan petani dalam menggemburkan tanah. Sedangkan pro-
gram yang diberikan oleh pihak swasta ialah program CSR dengan merehab rumah
dan memberikan sarana air bersih serta irigasi.

Sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan

Potensi sumberdaya alam yang dimil-


iki Desa Teja yaitu Curug Tonjong,
Lapangan, dan perbukitan Sampora.
Curug Tonjong dapat dijadikan lokasi
wisata, lapangan yang berlokasi di
Blok Sabtu dapat dijadikan bumi
perkemahan sedangkan Perbukitan
Gambar 10. Potensi alam Desa Teja Sampora dapat dijadikan area para-
layang. Untuk curug tonjong lebih
diperluas media promosinya, mengadaan tempat sampah.Untuk bumi perkemahan,
fasilitas ditambah serta memperbaiki akses ke lokasi.Untuk bukit sampora akses jalan
ke lokasi diperbaiki, dibuat penunjuk jalan, dibuatnya suatu pos peristirahatan

Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 153

Analisis Kebutuhan Program Pengembangan Desa

Kekuatan Kelemahan
1. SDA 1. SDM
2. Ekonomi 2. Kelembagaan
3. Infrastruktur 3.
Peluang - Pembangunan waduk dan - Pemberdayaan dan
1.Program wisata paralayang guna pelatihan masyarakat da-
pemerintah menambah obyek wisata lam pengorganisasian
2. Teknologi - Pencarian bantuan modal BUMDES
3.Pengembang guna pengembangan UMKM
an usaha - Pemasaran produk UMKM
melalui internet
Ancaman - Pemberdayaan remaja da- - Pemberdayaan remaja
1. Gaya hidup lam mengelola SDA yang dalam kegiatan-kegiatan
2. dimiliki desa
3.

Program Kegiatan Sasaran program


A. Program dengan me- 1.Pembangunan Masyarakat seki-
manfaatkan kekuatan untuk waduk dan wisata tar dan
mendapatkan peluang paralayang guna wisatawan luar
menambah obyek desa
wisata

2. Pencarian bantuan
modal guna pengem-
bangan UMKM
3. Pemasaran produk
UMKM melalui in-
ternet
B. Program dengan memanfaat- 1.Pemberdayaan dan
kan peluang dengan menekan/ pelatihan masyarakat
memperbaiki kelemahan dalam pengorgan-
isasian BUMDES

Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
154 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KECAMATAN SINDANGWANGI
KABUPATEN MAJALENGKA

KKN - T 2017
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kecamatan Sindangwangi
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
156 | KKN-T FEM IPB 2017

Kecamatan Sindangwangi
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
158 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Desa Balagedog memiliki potensi sumberdaya air hangat yang


dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata pemandian air
hangat. Selain itu Desa Balagedog juga dikenal sebagai desa
pengrajin bambu, ini merupakan peluang yang besar untuk
mengenalkan hasil dari kerajinan bambu yang dibuat sendiri
oleh masyarakat sekitar yaitu dengan menciptakan wisata
kerajian bambu di Desa Balagedog.

Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 159

GAMBARAN UMUM DESA BALAGEDOG

Desa Balagedog terletak di kecamatan


Sindangwangi kabupaten Majalengka.
Desa Balagedog memiliki luas wilayah
seluas 301 hektar yang dibagi menjadi
beberapa dusun. Dusun tersebut adalah
dusun senin, selasa, rabu, kamis, jumat,
sabtu, dan minggu. Dari keseluruhan
dusun, Desa Nenggawer memiliki jumlah
RT sebanyak 16 dan RW sebanyak 7. Desa
Balagedog menggunakan kekayaan
sumberdaya alam yang ada diwilayahnya
menjadi pemukiman, persawahan,
perkebunan, pekarangan, perkantoran,
dan prasarana umum. Desa Balagedog
berdasarkan letak topografinya berada di
dataran tinggi dengan ketinggian wilayah
350 mdpl.

Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
160 | KKN-T FEM IPB 2017

TANAH KAS DESA

Tanah kas desa adalah tanah yang merupakan kekayaan desa dan menjadi
milik desa sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3 ayat 1 Permendagri 4/2007.
Desa Balagedog memiliki tanah kas yang diantaranya tanah bengkok, titisara,
kuburan, lapangan olahraga, SD, sarana desa, dan lain-lain. Secara
keseluruhan, tanah kas di Desa Balagedog seluas 27,9 Ha.

Desa Balagedog, memiliki 15,4 Ha tanah bengkok, kemudian 3,7 Ha tanah


titisara, serta tanah kuburan 2,7 Ha..Selain itu, Desa Balagedog memiliki
tanah desa yang digunakan untuk fasilitas umum, seperti untuk lapangan
olahraga (seluas 1,4 Ha), tanah untuk Sekolah Dasar Negeri (seluas 0,4 Ha),
tanah bangunan untuk balai desa dan sarana peribadatan seluas 0,2 Ha, serta
untuk keperluan lain-lain (seperti jalan desa, lingkungan dan sungai) seluas
4,1 Ha.

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM


Kondisi infrastruktur di Desa Balagedog sudah
cukup memadai. Jalan desa sepanjang 9,79 km
mayoritas sudah teraspal dengan baik. Kemudian
sudah tersedia kendaraan umum atau ojeg untuk
transportasi desa. Untuk sarana penerangan juga
sudah memadai. Selain itu, untuk sarana air bersih
bersumber dari mata air dan sumur gali.

Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 161

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM

Infrastruktur lainnya yang ada di Desa


Balagedog adalah berupa sarana pendidikan,
sarana kesehatan dan ekonomi di Desa. Untuk
sarana pendidikan, terdapat tiga buah Sekolah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) , sebuah
Taman Kanak-Kanan dan dua buah Sekolah
Dasar. Untuk saran kesehatan, terdapat tujuh
buah posyandu dan sebuah poskesdes.
Sedangkan untuk sarana ekonomi desa,
terdapat sebuah BUMDes dan sebuah Lembaga
Keuangan Mikro.

Saran dan Masukan:

Sebaiknya BUMDes Balagedog lebih berperan aktif lagi dalam pembangunan desa
khususnya untuk Usaha Kecil dan Menengah. Sebaiknya untuk posyandu yang ada di
Desa Balagedog memiliki bangunan sendiri, bukan di rumah pribadi para kadernya dan
peralatan posyandu juga sebaiknya diperbaharui agar terhindar dari hal yang tidak
diinginkan.

LEMBAGA MASYARAKAT DESA BALAGEDOG


Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Saat ini Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga masyarakat yang aktif dan
memiliki 9 orang anggota. Tujuannya adalah untuk untuk memberikan pedoman kepada
anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap sesuai dengan
kedudukannya menghadapi masalah dalam masyarakat yang menyangkut kebutuhan
masyarakat.

Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
162 | KKN-T FEM IPB 2017

LEMBAGA MASYARAKAT DESA BALAGEDOG


Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Salah satu lembaga masyarakat yang masih aktif dan beranggotakan sebanyak 17
orang. Tujuannya adalah untuk membantu pemerintah desa dalam mewujudkan
harmonisasi hubungan antara aparatur pemerintahan desa dengan lembaga-
lembaga desa serta seluruh lapisan masyarakat dalam memberdayakan masyara-
kat guna mencapai kehidupan masyarakat desa yang tertib, aman, tentram, sehat,
sejahtera, mandiri, dinamis dan maju berdasarkan kepastian hukum yang dilan-
dasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.

Karang Taruna
Berisikan para pemuda dan pemudi di wilayah desa
sebanyak 53 orang. Lembaga ini berutjuan untuk mem-
berikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para
generasi muda dalam bidang keorganisasian, ekonomi,
olahraga, keterampilan, advokasi, keagamaan dan kese-
nian.

PKK
Kelompok PKK beranggotakan 20 orang dan bertujuan
untuk memberdayakan keluarga untuk meningkatkan
kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan
mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta
kesadaran hukum dan lingkungan.

Gabungan Kelompok Tani


Lembaga Gapoktan bertujuan untuk Meningkatkan pengetahuan keterampilan
dan sikap serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani
sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta ke-
hidupannya yang lebih sejahtera.

Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 163

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA BALAGEDOG

Jumlah penduduk di Desa Balagedog sebanyak 4.864 orang yang terdiri dari 2.532
laki-laki dan 2.332 perempuan. Seluruh penduduk Desa Balagedog, beragama Islam
dan mayoritas berusia 15 hingga 59 tahun. Pendidikan terakhir mayoritas
penduduk desa saat ini berada pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sebanyak 432
orang. Adapun mayoritas penduduk Desa Balagedog bekerja sebagai wirausaha.
Sisanya bekerja sebagai petani, buruh tani, PNS, karyawan swasta serta pelajar/
mahasiswa

KONDISI PERTANIAN DESA BALAGEDOG


Luas rata-rata lahan pertanian di Desa Balagedog yang dimiliki oleh petani adalah
seluas 0,5 hingga 1,0 Ha. Luas lahan tersebut dimanfaatkan oleh petani untuk beberapa
komoditas, diantaranya adalah padi, ubi kayu dan tanaman mangga. Secara
keseluruhan, luas sawah di Desa Balagedog adalah 93 Ha yang memiliki produktivitas
sebesar 5 ton per hektar. Sedangkan tanaman ubi kayu memiliki produktivitas
sebanyak 2 ton per hektar. Dan tanaman mangga dapat menghasilkan buah sebanyak
1,2 ton per hektar.

Terdapat juga komoditas peternakan yang diusahakan oleh penduduk Desa


Balagedog. Komoditas sektor peternakan yang banyak diusahakan oleh penduduk
adalah komoditas bebek. Selain itu, terdapat juga ayam potong, sapi, kerbau, kambing,
domba dan kelinci yang menjadi komoditas yang diusahakan oleh penduduk desa
setempat.

Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
164 | KKN-T FEM IPB 2017

KEGIATAN EKONOMI & KONDISI UMKM


DESA BALAGEDOG

Perdagangan Pengolahan Jasa Lainnya


Pengecer elpiji Industri rumah Tukang kayu Kasatgas linmas/
tangga bakul hansip
Usaha peternakan Penjahit rumah Bengkel Kelompok ronda

Pengolahan kayu Pembuat kusen dan Tukang jahit/


meubeller bordir
pengecer gas dan Tukang
bahan bakar service
elektronik
Usaha air minum Tukang gali
kemasan/isi ulang sumur

Jenis usaha kecil, mikro dan menengah


(UMKM) di Desa Balagedog seluruhnya masih
masuk dalam kategori usaha mikro. Selain
karena modal yang terbatas, penduduk juga
kesulitan untuk mengembangkan pasar dari
produk yang dihasilkan. Beberapa produk
UMKM yang dihasilkan antara lain: pembuatan
bakul bambu, usaha pembuatan kerajian
tangan, serta pembuatan meubeul. Di Desa
Balagedog, terdapat paguyuban bambu yang diketuai oleh Pak Didi, ketua RW di Blok
Senin. Selama ini, produk yang dihasilkan memang sudah dapat diekspor ke wilayah
Eropa. Beberapa masukan untuk paguyuban ini adalah agar dapat meningkatkan
inovasi produk sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih beragam serta dapat
memperluas pasar produk tersebut.

Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 165

KONDISI ALAM DAN


POTENSI WISATA
DESA BALAGEDOG

Di Desa Balagedog untuk saat ini


tidak memiliki wisata alam. Padahal
Desa Balagedog memiliki potensi
sumberdaya air hangat yang dapat
dijadikan sebagai salah satu obyek
wisata pemandian air hangat. Selain
itu Desa Balagedog juga dikenal
sebagai desa pengrajin bambu, ini
merupakan peluang yang besar untuk
mengenalkan hasil dari kerajinan
bambu yang dibuat sendiri oleh
masyarakat sekitar yaitu dengan
menciptakan wisata kerajian bambu
di Desa Balagedog. Dalam
mewujudkan semua itu diperlukan
pengelolaan yang baik seperti
kemudahan akses menuju tempat
wisata serta sarana dan prasarana
yang memadai.

Dengan sumberdaya alam dan kemampuan sumberdaya manusia yang ada di Desa
Balageodg ini diharapkan dapat mengembangkan dan memperkenal potensi-potensi
yang ada. Peranan pemerintah untuk mengembangkan dua potensi ini juga perlu
nyata dilakukan. Pemerintah dapat mulai ikut memperkenalkan produk-produk hasil
kerajinan masyarakat desa setempat, sehingga dapat membantu untuk memperluas
pasar dari produk yang dihasilkan. Selain itu, pemerintah juga dapat ikut mengem-
bangkan wisata pemandian air panas yang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata di
wilayah tersebut dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
wilayah tersebut.

Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
166 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
168 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Terdapat beberapa potensi wisata di Desa Bantaragung yang dapat


dikembangkan, antara lain: 1) Curug, terletak di Dusun Cipeuteuy, dengan
objek wisata berupa wisata alam; 2) kawasan hutan di daerah Dusun
Awilaga yang dapat digunakan dan dikembangkan menjadi kawasan
perkemahan; serta 3) sawah di daerah Cioboer yang dapat dioptimalkan
untuk kegiatan pertanian.

Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 169

GAMBARAN UMUM DESA BANTARAGUNG

Desa Ban taragun g terletak di


Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten
Majalengka. Luas wilayah Desa
Bantaragung adalah 42,72 km persegi
dengan topografi wilayah berupa
pegunungan. Jenis tanah di Desa
Bantaragung adalah tanah litosol atau
andosol. Untuk iklim sendiri, Desa
Bantaragung memiliki curah hujan
yang cukup tinggi yaitu dengan jumlah
bulan hujan selama 8 bulan dan suhu
rata-rata antara 25O C sampai 30O C.
Desa Bantaragung berbatasan dengan
Desa Sindangwangi di sebelah utara,
Hutan Nasional Gunung Ciremai di
sebelah selatan, Desa Padaherang di
sebelah timur dan Desa Payung di
sebelah barat.

Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
170 | KKN-T FEM IPB 2017

PEMERINTAH DESA BANTARAGUNG

KEPALA DESA

MAMAN SURAHMAN,
S.Sos
SEKRETARIS DESA

ARNEDI

KASI
KASI EKBANG KASI KESRA

SAEHUNA CAHYADI PUPI SUPIARTO, SE AHYANI

KAUR UMUM KAUR KEUANGAN KAUR ASET

UUS RUSWITA EEN SUHAENI, S.Pd LILY KAOSYAR

KADUS LOKAPRAJA KADUS MERTASELA KADUS TIRTAWANA KADUS PASIR AYU

USAERI SAMHARI SUNARSA UDI

Struktur pemerintahan Desa Bantaragung dikepalai oleh Bapak Maman Surahman,


S.Sos. Bapak Maman memiliki seorang Sekretaris Desa, yaitu Arnedi. Kemudian
terdapat tiga orang Kepala Seksie, yaitu Kepala Seksie Ekbang (Saehuna Cahyadi),
Kepala Seksie Pemerintahan (Pupi Supiarto, SE), dan Kepala Seksie Kesejahteraan
Rakyat (Ahyani). Selain itu, terdapat pula tiga orang Kepala Urusan (Kaur) dan
Kepala Dusun (Kadus). Kadus di Desa Bantaragung membawahi 11 Rukun Warga
dan 21 Rukun Tetangga. Wilayah tersebut dibagi menjadi sembilan dusun, yaitu Blok
Desa, Blok Burujul, Blok Cibaduyut, Blok Gibug. Blok Cirumput, Blok Babakan, Blok
Pasir, Blok Kupa, dan Blok Malarhayu.

TANAH KAS DESA


Desa Bantaragung memiliki tanah kas
seluas 45 Ha yang terbagi menjadi
tanah bengkok seluas 15 Ha, tanah
titisara seluas 1 Ha dan Kebun Desa
seluas 29 Ha.

Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 171

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM

Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi


memiliki infrastruktur jalan yang sudah
cukup baik. Jalan aspal sudah dominan
sepanjang 46 km, sedangkan sisanya merupa-
kan jalan batu dan jalan tanah. Untuk sarana
transportasi, tidak ada alat transportasi
umum yang berkeliling di Desa Bantaragung.
Untuk infrastruktur penerangan, rumah-
rumah di Desa Bantaragung sudah teraliri
listrik dengan baik. Rumah-rumah tersebut
juga sudah teraliri dengan air bersih yang ber-
sumber dari bak penampungan air bersih.
Selain itu, sarana komunikasi juga sudah
terbangun dengan baik. Faktanya 90%
masyarakat Desa Bantaragung memiliki
handphone. Untuk fasilitas sarana ibadah,
sebagai desa yang penduduknya mayoritas
muslim, Desa Bantaragung memilki masjid
sebanyak 7 unit yang tersebar di setiap dusun.

Untuk sarana pendidikan, kesehatan, dan


ekonomi, Desa Bantaragung memilki 2 unit
Sekolah Dasar dan 1 unit Sekolah Menengah
Pertama. Sedangkan untuk infrastruktur sara-
na kesehatan, terdapat 6 unit Posyandu dan
satu buah Poskesdes di Desa Bantaragung.
Untuk sarana ekonomi, hanya terdapat satu
buah BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)
yang dimiliki oleh Desa Bantaragung.

Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
172 | KKN-T FEM IPB 2017

LEMBAGA MASYARAKAT DESA

Desa Bantaragung memiliki dua buah lembaga


masyarakat yang masih aktif berkegiatan hingga
saat ini. Kelompok pertama adalah kelompok
remaja masjid yang beranggotakan sebanyak 7
orang. Sedangkan kelompok yang kedua adalah
kelompok tani yang berjumlah sebanyak 7 buah.
Adapun kegiatan pada kelompok tani tersebut
adalah mengadakan kegiatan penyuluhan
untuk para petani.

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA BANTARAGUNG


Jumlah penduduk Desa Bantaragung adalah sebanyak
3.953 jiwa dengan rincian sebanyak 2.039 laki-laki dan
1.914 perempuan. Seluruh penduduk Desa Banta-
ragung beragama Islam, sehinnga sarana ibadah yang
ada di desa ini hanyalah masjid dan musholla. Ada-
pun mayoritas usia penduduk berada pada kisaran 15
-59 tahun. Pendidikan terakhir yang diikuti oleh
penduduk Desa Bantaragung sampai saat ini yaitu
pada jenjang Sekolah Dasar. Mayoritas penduduk De-
sa Bantaragung adalah sebagai ibu rumah tangga, se-
dangkan yang lainnya berprofesi sebagai petani,
wirausahawan, buruh tani, PNS, karyawan swasta
maupun buruh non tani (tukang bangunan).

Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 173

KONDISI PERTANIAN DESA BANTARAGUNG


Luas rata-rata lahan pertanian di Desa Bantaragung yang dimiliki oleh petani adalah
kurang dari 0,5 Ha. Luas lahan tersebut dimanfaatkan oleh petani untuk beberapa
komoditas, diantaranya adalah padi, jagung dan tanaman lainnya. Secara keseluruhan,
luas sawah di Desa Bantaragung adalah 65 Ha. Sedangkan untuk lahan penanaman
jagung diusahakan pada lahan seluas 125 Ha. Selain dua komoditas ini, sebagian
masyarakat juga mengusahakan tanaman cengkeh.

Terdapat juga komoditas peternakan yang diusahakan oleh penduduk Desa


Bantaragung, seperti sapi, domba, ayam potong, dan ayam kampung. Sedangkan
komoditas di sektor perikanan yang diusahakan warga adalah ikan nila, ikan gurame,
ikan lele dan ikan mas. Untuk tanaman yang biasa ditanam di pekarangan warga yaitu
tomat, cabai, sawi, dan seledri.

POLA TANAM PERTANIAN


Bulan
Jenis Lahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Contoh P1 P2 P2 P2 P2 J J J P1 P1 P1
1.
P1 P1 P1 P1 P2 P2 P2 P2
Persawahan
2. Tegalan J J

Keterangan: P1= Budidaya Padi musim 1; P2=Budidaya Padi musim II; J=Jagung

Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
174 | KKN-T FEM IPB 2017

UMKM DI DESA BANTARAGUNG


Perdagangan Pengolahan Jasa Lainnya
warung Emping melinjo Salon
Toko Keripik pisang Sopir
Minuman Ojek
Mebel Tukang kayu
Tukang batu
penjahit
Bengkel
Service

POTENSI WISATA DI DESA BANTARAGUNG


Terdapat beberapa potensi wisata di Desa Bantaragung yang dapat dikembangkan,
antara lain: 1) curug, terletak di Dusun Cipeuteuy, dengan objek wisata berupa wisata
alam; 2) kawasan hutan di daerah Dusun Awilaga yang dapat digunakan dan
dikembangkan menjadi kawasan perkemahan; serta 3) sawah di daerah Cioboer yang
dapat dioptimalkan untuk kegiatan pertanian. Potensi ini dapat dikembangkan untuk
membantu kehidupan masyarakat di wilayah sekitar.

Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
176 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Terdapat beberapa potensi sumberdaya alam yang potensial di


Desa Lengkongkulon yaitu kawasan wisata telaga herang dan
telaga pancar serta kawasan hutan pinus. Kawasan wisata telaga
herang dan telaga pancar, dapat dimanfaatkan sebagai wahana
rekreasi alam, arena berenang maupun area photo shoot.
Sedangkan kawasan hutan pinus dapat dijadikan sebagai camping
ground, kegiatan rekreasi keluarga ataupun outbond.

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 177

GAMBARAN UMUM DESA LENGKONGKULON

Desa Lengkongkulon terletak di Kecamatan


Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Desa
Lengkongkulon memiliki luas wilayah seluas 200
hektar yang dibagi menjadi beberapa dusun. Dusun
tersebut adalah Blok 1, 2, 3 dan 4. Dari keseluruhan
dusun, Desa Nenggawer memiliki jumlah RT
sebanyak 14 dan RW sebanyak 4. desa
Lengkongkulon secara topografi berada di dataran
tinggi atau pebukitan dengan ketinggian 250 mdpl.
Jenis tanah yang umumnya terdapat di desa
Lengkongkulon adalah vulkanik karena berada di
perbukitan. Tanah kas desa adalah tanah yang
merupakan kekayaan desa dan menjadi milik desa sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 jo
Pasal 3 ayat 1 Permendagri 4/2007. Desa Nenggawer memiliki luasan tanah kas
seluas 18,22 hektar. Pembagian penggunaan tanah kas tersebut meliputi tanah
bengkok, titisara, kolam desa, dan sawah desa.

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
178 | KKN-T FEM IPB 2017

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM DESA

Panjang jalan yang sudah dilakukan Untuk infrastruktur lainnya, di Desa


pengaspalan di Desa Lengkongkulon Lengkongkulon sudah terdapat beberapa
adalah sepanjang 8 km. Selain jalan yang infrastruktur pendukung, seperti infra-
sudah diaspal, infrastruktur transportasi struktur pendidikan, kesehatan dan
di Desa Lengkongkulon juga sudah ekonomi. Infrastruktur pendidikan di
cukup baik. Hal ini diketahui bahwa ada Desa Lengkongkulon terdiri dari sebuah
mobil desa yang dapat digunakan. Se- Taman Kanak-Kanak dan sebuah Sekolah
bagai desa dengan semua penduduknya Dasar. Namun, di lokasi sarana pendidi-
beragama Islam, Desa Lengkongkulon kan ini sebaiknya dilakukan penghijauan
memiliki 5 buah masjid yang tersebar di yang lebih intensif agar suasana sekolah
wilayah desa. Untuk infrastruktur dan tidak gersang. Sedangkan untuk in-
sarana penerangan sudah terdapat lampu fratruktur kesehatan terdiri dari empat
jalan. Sedangkan untuk ketersediaan air buah bangunan Posyandu dan sebuah
bersih di desa sangat melimpah serta sebuah Puskesmas Desa. Selain itu, infra-
berkualitas baik, karena berasal dari mata struktur ekonomi yang ada di Desa
air dan telaga yang berada di wilayah Lengkongkulon terdiri dari tiga unit Ba-
pegunungan yang mengelilingi Desa dan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan se-
Lengkongkulon. buah tempat pelelangan ikan.

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 179

LEMBAGA MASYARAKAT
DESA LENGKONGKULON

Lembaga masyarakat yang masih aktif berkegiatan di Desa Lengkongkulon, Keca-


matan Sindangwangi adalah Kelompok PKK dan Kelompok Tani,

Kelompok PKK
Kelompok PKK di Desa Lengkongkulon merupakan lembaga masyarakat yang
beranggotakan 20 orang ibu-ibu. Kegiatan rutin yang biasa dilakukan adalah men-
gadakan kegiatan Jumat sehat dan Jumat bersih, serta kumpul PKK rutinan

Kelompok Tani
Kelompok Tani di Desa Lengkongkulon berjumlah lima kelompok. Kegiatan rutin
yang biasa dilakukan oleh kelompok tani ini adalah melakukan kegiatan bertani
dan penyuluhan terkait pertanian.

Kegiatan bulanan PKK se-Kecamatan Sindangwangi

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
180 | KKN-T FEM IPB 2017

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA LENGKONGKULON


Jumlah penduduk di Desa Lengkongkulon sebanyak 2.827 orang yang terdiri dari
1.414 laki-laki dan 1.413 perempuan. Seluruh penduduk Desa Lengkongkulon be-
ragama Islam dan mayoritas berusia kurang dari 15 tahun. Pendidikan terakhir
mayoritas penduduk desa berada pada jenjang Sekolah Dasar sebanyak 325 orang.
Mayoritas penduduk Desa Lengkongkulon berprofesi sebagai petani.

POTENSI PERTANIAN DESA LENGKONGKULON

Pertanian Peternakan Perikanan Pekarangan


Padi Ayam Buras Ikan Nila Pisang
Soang Ikan Mas Mangga
Kambing Ikan Gurame

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 181

LUAS KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN

Padi sawah luas lahan 79 hektar dengan produktivitas


mencapai 5,46 ton/ha

HARGA DAN TEMPAT PENJUALAN SERTA


PEMBELIAN KOMODITAS UTAMA (PERTANIAN)
Jenis Satuan Harga per satu- Tempat Pembeli**
an penjualan*
Komoditas
Ikan Gurame Kg Grosir: 36.000 UPTD Pasar Pedagang kecil luar desa
Ikan dan pedagang besar
Eceran: 40.000
luar desa
Ikan Mas Kg Grosir: 25.000 UPTD Pasar Pedagang kecil luar desa
Ikan dan pedagang besar
Eceran: 32.000
luar desa
Ikan Nila Kg Grosir: 18.000 UPTD Pasar Pedagang kecil luar desa
Ikan dan pedagang besar
Eceran: 27.000
luar desa
Ikan Patin Kg Grosir: 17.000 UPTD Pasar Pedagang kecil luar desa
Ikan dan pedagang besar
Eceran: 20.000
luar desa
Ikan Bawal Kg Grosir: 17.000 UPTD Pasar Pedagang kecil luar desa
Ikan dan pedagang besar
Eceran: 20.000
luar desa

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
182 | KKN-T FEM IPB 2017

Uraian Padi ANALISIS USAHATANI


A. Penerimaan per hektar 7.140.000
KOMODITAS UTAMA
Nilai jual output
B. Pengeluaran per hektar 5.305.000 Analisis usahatani untuk komoditas
1. Benih 450.000 utama menunjukkan bahwa penda-
patan atau keuntungan yang di-
2. Tenaga kerja 4.000.000
peroleh petani untuk setiap musim
3. Sewa alat pertanian -
tanam adalah sebesar Rp 1.835.000
4. Pupuk 550.000
dengan struktur biaya terbesar di-
5. Obat-obatan HPT 155.000 peruntukkan bagi tenaga kerja.
6. Penyusutan peralatan 50.000 Perolehan yang tidak terlalu besar
7. biaya lainnya 100.000 ini salah satunya diakibatkan kare-
C. Pendapatan/Keuntungan 1.835.000 na kepemilikan lahan petani yang
per hektar (A-B) cukup sempit.

Aspek Pertanian lahan basah/


ASPEK Permasalahan sawah
PERMASALAHAN 1. Produksi Sudah 4 pegasan
produksi menurun bi-
UTAMA SEKTOR asanya 2 ton/hektar
sekarang hanya 4-5
PERTANIAN
2. Hama Penyakit Serangan virus/bakteri
Terdapat beberapa aspek permasa- Tanaman yang belum diketahui
lahan utama yang dihadapi sektor menurunkan produk-
tivitas, obat belum
pertanian di Desa Lengkongkulon, diberikan oleh Balai
Kecamatan Sindangwangi. Aspek Penyuluhan Pertanian
permasalahan tersebut meliputi (BPP)
3. Modal Pupuk tidak dibagikan
produksi, hama penyakit tanaman,
oleh ketua kelompoknya
permodalan, fluktuasi harga input
4. Harga Untuk harga input
dan output serta kesulitan dalam maupun output sering
input/output
pemasaran. terjadi fluktuasi harga
5. Pemasaran Dijual ke pengumpul
gabah berupa
perusahaan besar di
daerah Majalengka

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 183

POTENSI TERNAK DESA

Potensi ternak yang dimiliki di desa Lengkongkulon adalah kambing, domba,


dan ayam.

HARGA DAN TEMPAT PENJUALAN SERTA


PEMBELIAN KOMODITI UTAMA (PETERNAKAN)
Jenis ternak Satuan Harga per Tempat Pembeli**
satuan (Rp) penjualan

Ayam Buras Ekor 30.000 Rumah Pedagang kecil


Penjual dalam dan luar
desa
Kambing ekor 1.000.000 – Rumah Pedagang kecil
1.500.000 Penjual dalam dan luar
desa

ANALISIS USAHA TERNAK KOMODITI UTAMA


Jenis Ternak Periode Penerimaan Biaya (Rp) Pendapatan
produksi (Rp)per per unit (keuntungan)
(bulan) unit (Rp)
Kambing 8 - 12 1.300.000 800.000 500.000
Ayam Buras 3 -5 30.000 7.000 23.000

ASPEK PERMASALAHAN PETERNAK


Aspek Peternak Kambing
Permasalahan
Produksi Usaha yang dijalankan masih skala mikro sehingga produksi
pun dilakukan hanya untuk memenuhi permintaan event-
event besar seperti idul adha saja
Input Kambing berasal dari peranakan yang dikawinkan sendiri,
dan untuk input makanan ternak diambil dari kebun sendiri
sehingga masih belum optimal dalam pertumbuhannya
Modal Modal masih kecil sehingga hanya mampu memiliki sedikit

Harga Dikarenakan harga fluktuatif sesuai pasaran, petani hanya


(input/output) bisa menjadi price taker
Pemasaran Masih dilakukan dengan mulut ke mulut

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
184 | KKN-T FEM IPB 2017

POTENSI PERIKANAN DI DESA

Potensi perikanan di Desa Lengkongkulon diketahui dari banyaknya warga mem-


budidayakan beberapa jenis ikan. Diantaranya adalah ikan gurame, ikan nila, ikan
mas, ikan patin dan ikan bawal. Jenis-jenis ikan tersebut biasa dijual di UPTD Pasar
Ikan dan dibeli oleh pedagang dari luar desa. Berikut rinciannya:

Harga dan Tempat Penjualan serta Penjualan Komoditas Utama

Jenis komoditi Satuan Harga per satuan Tempat Pembeli**


(Rp) penjualan*
Ikan Gurame Kg Grosir: 36.000 UPTD Pasar Pedagang kecil luar
Ikan desa dan pedagang
Eceran: 40.000
besar luar desa
Ikan Mas Kg Grosir: 25.000 UPTD Pasar Pedagang kecil luar
Ikan desa dan pedagang
Eceran: 32.000
Ikan Nila Kg Grosir: 18.000 UPTD Pasar Pedagang kecil luar
Ikan desa dan pedagang
Eceran: 27.000
Ikan Patin Kg Grosir: 17.000 UPTD Pasar Pedagang kecil luar
Ikan desa dan pedagang
Eceran: 20.000
Ikan Bawal Kg Grosir: 17.000 UPTD Pasar Pedagang kecil luar
Ikan desa dan pedagang
Eceran: 20.000
besar luar desa

WARGA YANG SUKSES


Nama petani : Danu Sakiwijaya
Jumlah kolam : 20 kolam ikan
Produksi :
Pembenihan sampai dengan ribuan per me-
ter. Benih 1-2 bulan dipindahkan. Pem-
besaran 15 ekor (ikan nila) / 30 ekor (ikan
gurame) per meter. Pembesaran tergantung
debit air: gurame, patin, lele di air diam
kalau ikan mas dan nila di air mengalir.

Saran dan Masukan: Akan lebih baik apabila dilakukan pertemuan rutin antar pen-
gusaha ikan agar dapat terjadi sharing informasi antara pengusaha sukses dan yang
belum sukses. Selain itu, perlu dilakukan pengembangan jaringan pemasaran untuk
memperluas jangkauan pasar.

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 185

ASPEK PERMASALAHAN PERIKANAN

Permasalahan yang dihadapi pada sektor perikanan di


Desa Lengkongkulon meliputi permasalahan pada input
dan penyakit. Permasalahan input yaitu mahalnya harga
pakan ikan. Sedangkan masalah penyakit terkait dengan
air di kolam.

KEGIATAN EKONOMI DAN UMKM

Perdagangan Pengolahan Jasa


Rumah makan Kue Laundry
Pedagang makanan keliling Rengginang Salon
Air minum Opak
Kios/warung

UKM POTENSIAL:

Ibu Nining Kurniasih adalah pemilik usaha Cinta


Laundry dengan kapasitas usaha 40-50 Kg. Ide awalnya
membangun usaha laundry karena banyak air di desa. Bi-
asanya kalau musim hujan permintaan meningkat karena
cucian lebih susah kering. Kalau di desa ini paling banyak
bukan cucian baju tapi selimut, bed cover, sprei yang lebih
susah untuk dicuci sendiri. Kendala kalau dari tenaga ker-
ja misalnya terlalu banyak cucian biasanya menyetrikanya
kurang rapih, lalu kalau dari segi konsumennya biasanya
komplain kurang wangi atau noda kurang bersih. Selain
itu warga juga banyak yang belum paham laundry express
(kalau ingin lebih cepat selesai maka harus bayar 2 kali
lipatnya). Biasanya yang jadi daya pikat dari laundry ada-
lah variasi pewangi yang digunakan dan wangi yang lebih
daripada biasanya.Bisa disediakan pilihan beberapa
pewangi untuk konsumen agar lebih menarik lagi.

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
186 | KKN-T FEM IPB 2017

SUMBERDAYA ALAM POTENSIAL

Terdapat beberapa potensi sumberdaya alam yang potensial di Desa


Lengkongkulon Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Potensi
alam tersebut terdiri dari kawasan wisata telaga herang, kawasan wisata telaga
pancar dan hutan pinus. Kawasan wisata telaga herang dan telaga pancar,
dapat dimanfaatkan sebagai wahana rekreasi alam, kawasan wisata untuk
berenang maupun area photo shoot. Sedangkan kawasan hutan pinus dapat
dijadikan sebagai camping ground, kegiatan rekreasi keluarga ataupun outbond
serta dapat dijadikan sebagai arena photo shoot.

Potensi alam ini perlu untuk dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik
agar mampu meningkatkan kehidupan ekonomi warga setempat serta
mendukung pertumbuhan ekonomi di Desa Lengkongkulon. Peran
pemerintah dibutuhkan untuk bersama-sama menggerakkan warga dalam
melakukan pengelolaan kawasan wisata tersebut.

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 187

KONDISI INTERNAL WILAYAH


Aspek yang Kondisi Internal Desa
dilihat
Kekuatan Kelemahan
1. Geografis Terletak di bawah kaki gunung Terletak diperbatasan
ciremai dan terletak dekat Majalengka dan Cirebon se-
dengan jalan utama Majaleng- hingga sepengamatan peneli-
ka (Rajagaluh) ti kurang mendapat per-
hatian dari pemerintah dae-
rah Majalengka

2. Sumberdaya Memiliki sumber daya alam Belum sepenuhnya dikelola


alam yang indah dan air yang dengan baik (kemelimpahan
melimpah air yang belum digunakan
secara optimal)

3. Infrastruktur Jalan sudah berupa aspal Jalan aspal belum semuanya


semua dan memiliki pen- dapat dimasuki oleh mobil,
erangan jalan yang cukup baik, penerang jalan belum sepe-
memiliki jembatan hubung nuhnya ada disetiap sudut
yang baik desa
4. Kelembagaan Telah memiliki kelembagaan Perlu pengawasan badan
yang baik yakni berupa terkait guna mengawasi
Karang Taruna serta BUMDes kegiatan yang
yang memiliki anggota yang diselenggarakan oleh
aktif kelembagaan yang berada di

5. SDM Memiliki sumber daya manu- Sumber daya manusia di de-


sia yang banyak sa ini hampir setengah
pemudanya melakukan ur-
banisasi ke kota dan mencari
pekerjaan di kota besar se-
hingga meninggalkan desa
6. Ekonomi Kondisi ekonomi di desa ini Banyak potensi desa yang
cukup baik dan sejahtera belum termanfaatkan dalam
pengelolaannya padahal apa-
bila termanfaatkan akan
dapat menambah pema-
sukan desa dan mengangkat
perekonomian desa

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
188 | KKN-T FEM IPB 2017

KONDISI EKSTERNAL WILAYAH

Aspek yang dilihat Kondisi ekternal Desa


Peluang Ancaman
1. Kebijakan - -
Pemerintah

2. Program Pemeri- Pemerintah sedang me- Banyak lahan produktif yang


nah rencanakan Majalengka dialihfungsikan menjadi wila-
untuk menjadi Aero City yah Aero City

3. Alokasi Anggaran - -
4. Gaya hidup Hidup sederhana dan Gaya hidup masyarakat yang
hemat tercermin dalam seperti itu akan membuat pa-
kehidupan warga ra investor kesulitan melirik
Majalengka, terlihat dari potensi pengembangan wila-
konsumsi sehari-hari yah penjualan (mall atau su-
warga yang tidak ber- perblock)
lebih-lebihan
5. Teknologi komu- Operator telepon di Banyak masuknya operator –
nikasi Majalengka belum be- operator telpon swasta yang
ragam, ini merupakan dikelola oleh warga asing
sebuah peluang untuk yang masuk ke wilayah
mengembangkan opera- Majalengka
tor yang lebih luas lagi
disini
6. Perkembangan Masih sedikitnya usaha- Dengan masuknya pengusaha
usaha usaha yang besar di -pengusaha dari luar
Majalengka, ini membuat Majalengka, ini dapat menjadi
pengusaha-pengusaha sebuah ancaman bagi warga
dapat mencoba perun- asli Majalengka yang tidak
tungannya di wilayah ini dapat bersaing

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 189

ANALISIS PROGRAM KEBUTUHAN


PEMBANGUNAN DESA
Kekuatan Kelemahan
1. Memliki sumber daya air 1. Potensi yang dimiliki be-
yang sangat melimpah lum semuanya dioptimal-
2. Potensi alam yang banyak kan
dan asri 2. Keterbatasan Sumber
3. Merupakan salah satu Daya Manusia terutama
destinasi pariwisata Indone- pemuda (umur produktif)
sia di Majalengka (telah ma- dikarenakan SDMnya me-
suk visit Indonesia) yang rantau ke kota besar
membuat turis atau 3. Infrastruktur yang belum
wisatawan banyak berkun- semuanya memadai, seperti
jung jalan aspal yang cukup be-
sar untuk mobil belum sepe-
nuhnya terbuat, belum
adanya pelebaran jalan un-
tuk akses bus atau lainnya
Peluang Dengan melihat potensi Karena Majalengka ingin
1. Majalengka akan menjadi yang ada di desa Lengkong dijadikan sebagai Aero City
Aero City Kulon kita dapat menghub- maka dampak baiknya ada-
ungkan peluang yang dimil- lah potensi yang belum op-
2. Perkembangan bisnis
iki yakni membuka bisnis timal dari Desa Lengkong
kuliner masih sedikit di De-
kuliner, dikarenakan lokasi Kulon akan dioptimalkan
sa Lengkong Kulon
tersebut pusat dari tempat oleh investor-investor yang
3. Majalengka akan mem- pariwisata sehingga tepat masuk, sehingga kawasan
iliki bandara Internasional rasanya apabila kita mencip- ini pun akan mengalami
takan bisnis kuliner di ka- peningkatan dan perkem-
wasan tersebut bangan.
Ancaman Dengan melihat potensi Dengan memanfaatkan dan
1. Akan masuk investor luar yang dimiliki oleh Desa mengoptimalkan potensi
yang memiliki modal besar Lengkong Kulon harusnya alam yang masih belum
dan kepemilikan lahan akan pihak pengembang terkelola dengan baik akan
berpindah ke tangan mengerti harus dibawa menghentikan pem-
penduduk luar kearah mana pengem- bangunan industri diatas
bangan desa ini ke de- lahan yang produktif, yang
2. Akan terjadi penga-
pannya, jangan sampai men- sebaiknya digunakan untuk
lihfungsian lahan dari lahan
galihfungsikan lahan pertanian atau pariwisata
produktif menjadi infra-
produktif menjadi sesuatu pertanian namun diali-
struktur atau gedung - ge-
yang merusak lingkungan hfungsikan menjadi
dung perkantoran
dan merugikan masyarakat bangunan ataupun infra-
sekitar struktur, dll

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
190 | KKN-T FEM IPB 2017

Desa Lengkongkulon, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
192 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Terdapat beberapa potensi wisata yang ada


di Desa Sindangwangi, yaitu Curug
Cipeuteuy, Curug Cikuda, Telaga Biru dan
Telaga Pancar yang dapat dijadikan sebagai
wisata alam yang berbasis taman bermain
air. Selain itu, terdapat pula wilayah Batu
Luhur yang merupakan wilayah konservasi
tanaman Pepaya California.

Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 193

GAMBARAN UMUM DESA SINDANGWANGI

Desa Sindangwangi terletak di


Kecamatan Sindangwan gi
Kabupaten Majalengka. Desa
Sindangwangi memiliki luas
wilayah sebesar 302,815 hektar
yang dibagi menjadi beberapa
dusun, yaitu Dusun Pon, Dusun
Manis, Dusun Pahing, Dusun
Wage dan Dusun Kliwon. Dari
keseluruhan dusun tersebut,
Desa Sindangwangi memiliki 23
Rukun Tetangga dan 5 Rukun
Warga. Desa Sindangwangi
menggunakan kekayaan
sumberdaya alam yang ada di
wilayahnya menjadi
pemukiman , persawah an ,
perk ebun an , peka r an gan ,
perkantoran, dan prasarana
umum. Desa Sindangwangi
dipimpin oleh Kepala Desa
bernama Dadan Armadani dan
Sekretaris Desa yaitu Nani
Suryani.

Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
194 | KKN-T FEM IPB 2017

TANAH KAS DESA (SAWAH DESA)


Tanah kas desa adalah tanah yang merupakan kekayaan desa dan menjadi milik de-
sa sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3 ayat 1 Permendagri 4/2007. Desa Neng-
gawer memiliki luasan tanah kas seluas 18,4 hektar. Pembagian penggunaan tanah
kas tersebut meliputi tanah sawah seluas 17,6 Ha, tanah pekarangan 0,3 Ha dan ko-
lam seluas 0,5 Ha.

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM DESA


Infrastruktur jalan di Desa Sindangwangi Selain itu, terdapat pula saran prasarana
sudah dalam kondisi yang baik, walau- pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sa-
pun masih terdapat jalan yang berbatu rana pendidikan di Desa Sindangwangi
maupun jalan tanah. Selain itu, alat trans- terdiri dari tiga unit Sekolah Dasar, dua
portasi umum masih kurang memadai. unit Sekolah Menengah Pertama, satu
Jika melihat infrastruktur penerangan unit MTs, tiga unit PAUD, satu unit
jalan dan komunikasi, dua infratruktur Raudatul Atfal, dan satu unit Taman Ka-
tersebut masih dalam kondisi yang be- nak-Kanak. Untuk sarana kesehatan ter-
lum baik, sehingga diperlukan upaya un- dapat satu unit Posyandu dan satu unit
tuk memperbaiki infrastruktur tersebut Puskesmas. Sedangkan untuk infra-
kedepannya. Penyediaan air bersih di struktur / sarana-prasarana ekonomi ter-
Desa Sindangwangi sudah dalam dapat satu buah Badan Usaha Milik Desa
keadaan baik dan memiliki sumber mata (BUMDes).
air yang bersih. Untuk sarana
peribadatan, terdapat masjid dan masjid
jami’ yang memadai. Terdapat juga
mushollah-musholla yang tersebar di
wilayah desa.

Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 195

LEMBAGA MASYARAKAT DESA SINDANGWANGI

Nama Tujuan Aktif/ Jumlah Kegiatan


Lembaga tidak
aktif
Remaja Mengelola seluruh Aktif 20 - Mengajar ngaji anak-anak
Masjid kegiatan di Masjid Al- - Latihan marawis
Hidayah - PHBI
Kelompok Memperkuat kerjasama Aktif 13 - Memberikan benih, bibit,
Tani antarpetani didalam dan sayuran kepada warga
lingkungan organisasi - Memberikan penyuluhan
kelompok tani ataupun pertanian kepada warga
pihak lainnya
Badan Memberikan pedoman Aktif 9 Orang Mengusulkan
Permusya- kepada masyarakat, pengangkatan dan
waratan menjaga keutuhan pemberhentian Kepala
Desa masyarakat, dan sebagai Desa.
wahana, demokrasi di
desa.
Badan Mewujudkan kemadirian Aktif 12 Mengadakan kerja program
Lembaga masyarakat yang berbasis Orang desa
Pem- kepada pembangunan
berdayaan manusia seutuhnya
Masyara- menuju kesejahteraan
kat masyarakat
Tim Meningkatkan Aktif 8 Orang Bakti sosial (Jum’at berkah)
Penggerak produktivitas ibu rumah membagikan sembako
Program tangga kepada fakir miskin dan
Keluarga janda
Sejahtera
(PKK)
Karang Memberikan pembinaan Aktif 10 -panitia acara HUT RI
Taruna dan pemberdayaan kepada Orang -budidaya ikan lele
Mekar para generasi muda
Wangi
Perlindun Untuk melindungi Aktif 10 - Ronda malam
gan keamanan masyarakat Orang - Patroli Desa
Masyarak
at

Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
196 | KKN-T FEM IPB 2017

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA SINDANGWANGI


Jumlah penduduk di Desa Sindangwangi sebanyak 4.762 orang yang terdiri dari
2.366 laki-laki dan 2.396 perempuan. Seluruh penduduk Desa Sindangwangi be-
ragama Islam dan mayoritas berusia antara 15 hingga 59 tahun. Pendidikan tera-
khir mayoritas penduduk desa cukup memprihatinkan karena mayoritas
penduduk tidak sekolah. Mayoritas penduduk Desa Sindangwangi berprofesi se-
bagai seorang wirausaha (pedagang, pengrajin dan penyedia jasa).

POTENSI PERTANIAN DESA LENGKONGKULON


Pertanian Peternakan Perikanan Perkebunan Pekarangan
Padi Sapi Nila Manggis Cabai
Kambing Lele Durian Tomat
Kerbau Gurame
Ayam
Itik
Kelinci

Jenis komoditi Luas (hektar)


1. Tanaman Pangan
a. Gabah 109,972 Ha
2. Perkebunan 108,315 Ha

Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 197

PERMASALAHAN UTAMA PERTANIAN DI DESA

Masih banyak yang harus dilakukan Desa Sindangwangi agar mempunyai suatu
komoditas yang unggul dan bersaing, dimulai dari penghapusan sistem tengkulak
dan memulai dengan membangun koperasi, produksi tanaman yang berkualitas
dengan perawatan memakai pupuk organik secara berkala, dan produksi penjualan
yang dapat menarik konsumen dari kualitas, kemasan, dan inovasi produk. Dan tentu
juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sumberdaya dengan adanya
berbagai penyuluhan dan pembinaan.

Aspek Permasala- Pertanian la- Pertanian lahan ker- Perkebunan


han han basah/ ing/tegalan
sawah

1. Produksi Produksi mangggis


menurun, pepaya tidak
tumbuh dengan baik
2. HPT Tanaman hortikultura
banyak yang dirusak
oleh ayam
3. Modal Kurangnya modal berupa
materi (uang) dan non
materi (pupuk mahal)
4. Harga Karena masih buatan
input/output rumahan harga yang
ditawarkan pada pasar
mahal, sehingga kalah
saing dengan produk
pabrik.

5. Pemasaran Masih Kurangnya ekspansi Kurangnya daya tarik


berlakunya pemasaran cabai. produk pada pasar dimulai
sistem Karena kualitas dari bahan baku, kemasan,
tengkulak tanaman kalah saing dan harga
oleh para dengan cabai lain.
warga.

Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
198 | KKN-T FEM IPB 2017

PROFIL PETANI BERHASIL DI DESA SINDANGWANGI


Pak Umi merupakan salah satu peternak dan penghasil berbagai tanaman sukses
yang ada di Sindangwangi pak ambang memulai peternakan ini sejak tahun 2000,
awalnya beliau melakukan berbagai percobaan kepada tanaman cabai dengan
melakukan pemupukan dengan pupuk organik namun lambat laun cabai-cabai ter-
sebut layu dan mati. Pak Umi tergolong mempunyai lahan tanah yang luas sehing-
ga beliau mulai mencoba berternak ikan dimulai dengan ikan nila, lele, dan Gu-
rame namun produksi gurame masih sedikit karena perawatannya yang masih su-
lit. Pak Umi sudah sangat baik memanfaatkan lahan tanahnya seefisien mungkin
akan lebih baik jika produksinya ditambah dan bisa dipasarkan.

Saran dan Masukan:


Pak Umi sudah sangat baik memanfaatkan lahan tanahnya seefisien mungkin akan
lebih baik jika produksinya ditambah dan bisa dipasarkan.

POTENSI UMKM DI DESA SUNDANGWANGI


Perdagangan Pengolahan Jasa
Warung Sembako Keripik Emping Ojek
Warung Nasi Keripik Singkong Pembuat kerajinan tangan
Keripik Sukun
Keripik Pisang

Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 199

UMKM POTENSIAL

Bu Kartika merupakan pengusaha


kripik. Berawal dari keripik buatan
rumah, bu Kartina awalnya tidak
memproduksi keripik-keripiknya namun
seriring banyaknya tetangga yang
menawarkan harga keripik tersebut bu
Kartina akhirnya membuka produksi
keripiknya dan menjualnya kepada para
tetangga, lalu beliau ekspansi penjualan
ke toko-toko di pasar Rajagaluh. Keripik Bu Kartina merupakan salah satu
keripik yang sudah mempunyai merk dan nama yaitu keripik “SAHARA”.
Beliau pun sudah mempunyai sertifikasi halal pada keripik pisang dan
keripik sukun. beliau mempunyai 3 karyawan yang membantunya selama
produksi. Sebagai saran dan masukan, Bu Kartina merekrut lebih banyak
anggota agar banyak warga yang dapat mengikuti jejak suksesnya beliau.
Hingga saat ini produksi keripik bu kartina masih di prosuksi sebatas
permintaan saja sehingga penjualan yang dihasilkan masih sedikit, dengan
perekrutan anggota produksi yang dihasilkan akan semakin banyak dan
keuntungan penjualan akan semakin naik.

Berawal dari keripik buatan rumah, bu


Kartina awalnya tidak memproduksi
keripik-keripiknya namun seriring
banyaknya tetangga yang menawarkan
harga keripik tersebut bu Kartina
akhirnya membuka produksi keripiknya
dan menjualnya kepada para tetangga,
lalu beliau ekspansi penjualan ke toko-
toko di pasar Rajagaluh. Keripik Bu
Kartina merupakan salah satu keripik yang sudah mempunyai merk dan
nama yaitu keripik “SAHARA”. Beliau pun sudah mempunyai sertifikasi
halal pada keripik pisang dan keripik sukun. beliau mempunyai 3 karyawan
yang membantunya selama produksi. Sebagai saran dan masukan, Bu
Kartina merekrut lebih banyak anggota agar banyak warga yang dapat
mengikuti jejak suksesnya beliau. Hingga saat ini produksi keripik bu kartina
masih di prosuksi sebatas permintaan saja sehingga penjualan yang
dihasilkan masih sedikit, dengan perekrutan anggota produksi yang
dihasilkan akan semakin banyak dan keuntungan penjualan akan semakin
naik.

Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
200 | KKN-T FEM IPB 2017

SUMBERDAYA ALAM POTENSIAL

Jenis sumberdaya alam Potensi Pengembangan


Curug Cipeuteuy Wisata Alam
Batu Luhur Konservasi Tanaman Pepaya California
Curug Cikuda Wisata Alam
Saderehe Wisata Alam
Telaga Biru Wisata Alam
Telaga Pancar Wisata Alam

Adanya fasilitas yang memadai seperti infrastruktur, penunjuk arah dan sumberdaya
untuk mengelola, Sindangwangi dapat mengembangkan wisata alam yang ada. Ada-
pun dengan mensosialisasikannya di berbagai media online karena di era modern ini
informasi dapat mudah tersebar dengan menggunakan media online. Yang paling
terkenal di Sindangwangi adalah Curug Cipeuteuy.

Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
202 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Terdapat beberapa potensi sumberdaya alam yang potensial di


Desa Ujungberung yaitu kawasan agropolitan durian yang terletak
di Dusun Sinapeul dapat diperuntukkan bagi kebun wisata. Selain
itu, terdapat wisata alam gunung di Desa Sinapeul yang dapat
dijadikan sebagai lokasi wisata alam.

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 203

GAMBARAN UMUM DESA UJUNGBERUNG

Desa Ujungberung terletak di Kecamatan Sindawangi, Kabupaten Majalengka. Desa


Ujungberung memiliki luas wilayah seluas 243,87 hektar yang dibagi menjadi
beberapa dusun. Dusun tersebut adalah Dusun Asem 1, Dusun Asem 2, Dusun
Sinapeul, Dusun Desa Lama, dan Dusun Leujiawi. Dari keseluruhan dusun, Desa
Ujungberung memiliki jumlah memiliki wilayah administratif sebanyak 19 Rukun
Tetangga dan 9 Rukun Warga. Desa Ujungberung menggunakan kekayaan
sumberdaya alam yang ada di wilayahnya menjadi pemukiman, persawahan,
perkebunan, pekarangan, perkantoran, dan prasarana umum. Berdasarkan letak
topografinya maka desa Ujungberung berada di dataran tinggi. Dengan ketinggian
500 mdpl. Jenis tanah yang yang umum ditemui di desa adalah latosol dengan
batuan vulkanik. Luas persawahan di Desa Ujungberung adalah seluas 423,551 Ha.
Selain itu, Desa Ujungberung memiliki perkebunan rakyat dan wilayah pekarangan
yang cukup luas.

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
204 | KKN-T FEM IPB 2017

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS


UMUM DESA
Tanah kas desa adalah tanah yang merupakan
kekayaan desa dan menjadi milik desa. Tanah kas
di Desa Ujungberung seluruhnya digunakan
untuk keperluan sawah desa seluas 700,9 Ha.
Tidak ada data yang menunjukkan penggunaan
tanah kas untuk keperluan lainnya.

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM DESA


Desa Ujungberung memiliki sarana trans- Untuk infrastruktur lainnya, di Desa
portasi yang memadai, yaitu berupa Ujungberung sudah terdapat beberapa
angkutan perkotaan yang sebenarnya infrastruktur pendukung, seperti infra-
masih jarang tersedia karena hanya aktif struktur pendidikan dan kesehatan. Ada-
beroperasi pada sore hingga malam hari. pun infrastruktur pendidikan terdiri dari
Tetapi disana terdapat ojeg untuk memu- dua buah taman kanak-kanak, lima buah
dahkan transportasi masyarakat desa. madrasah, dan dua unit Sekolah Dasar.
Sedangkan untuk sarana penerangan, Sedangkan untuk sarana kesehatan, di
masih kurang memadai. Penerangan di Desa Ujungberung terdapat lima buah
desa hanya menggunakan pencahayaan Posyandu. Sedangkan masih belum ter-
yang berasal dari rumah warga. Untuk dapat infrastruktur ekonomi seperti
sarana komunikasi, sudah cukup me- BUMDes dan LKM. Padahal terdapat
madai dan memiliki sinyal yang baik. peluang berkembangnya usaha kecil
Untuk infrastruktur berupa air bersih menengah di masyarakat desa. Selain itu,
cukup baik dan dalam keadaan bersih. saat ini juga semakin berkembang usaha-
Sedangkan sarana peribadatan terdiri usaha kecil yang dilakukan oleh warga
dari masjid sebanyak 3 buah dan mushol- masyarakat.
la sebanyak 16 buah.

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 205

LEMBAGA MASYARAKAT DESA UJUNGBERUNG

Nama Tujuan Aktif/ tid- Jumlah Kegiatan


Lembaga ak aktif
1. LPMD Memberdayakan Aktif n/a Melakukan
masyarakat dan perencanaan &
melakukan pengelola kegiatan
pembangunan Pembangunan
desa
2.Paguyub Peningkatan Tidak Ak- n/a Kegiatan pertanian,
an produksi dan tif peternakan ,
GAPOK- pendapatan perkebunan, dan
TAN petani kegiatan konservasi

3. Ibu PKK Memberdayakan Aktif 14 Melangsungkan


keluarga untuk kegiatan yang
meningkatkan berkaitan dalam
kesejahteraan upaya mencapai
kesejahteraan

4. Linmas Perlindungan Aktif 10-14 Bergerak dibidang


masyarakat kemanan dalam
berbagai kegiatan
desa
5. Simaong Memberikan Tidak n/a Bergerak di kegiatan
Sima pembinaan dan Aktif masyarakat
(Karang pemberdayaan (olahraga, sosial, &
Taruna) kepada anggota Keagamaan)
karang taruna

Sebagai ide dan saran, diadakan kegiatan kebersamaan untuk meningkatkan


kekompakan para anggota di dalam kelompok, sehingga dalam
melaksanakan tugasnya dalam acara-acara besar desa, para LINMAS dapat
menjalankan tugasnya dengan penuh semangat.

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
206 | KKN-T FEM IPB 2017

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA UJUNGBERUNG


Jumlah penduduk di Desa Ujungberung adalah sebanyak 3.253 orang yang terdiri
dari 1.635 laki-laki dan 1.618 perempuan. Pekerjaan utama penduduk Desa Ujung-
berung adalah sebagai wirausahawan dan petani. Selain itu ada pula yang ber-
profesi sebagai PNS/TNI/POLRI, buruh tani, buruh non-tani ataupun ibu rumah
tangga.

POTENSI PERTANIAN DESA UJUNGBERUNG

Potensi pertanian di Desa Ujungberung meliputi pertanian dan perkebunan.


Komoditas pertanian yang diusahakan adalah padi. Sedangkan, komoditas
perkebunan yang diusahakan adalah Jati, Durian, Bambu dan Rotan.

Jenis Satuan Harga per satuan Tempat Pembeli


Komoditi (Rp) penjualan

Beras Karung 50-70 Ribu Rumah Pedagang Kecil- Besar

Durian Buah 30-50 Ribu Kios Konsumen Akhir/


Pedagang Kecil
Rotan Batang 10.000-15.000 Rumah Pengrajin

Bambu Batang 5.000-10.000 Rumah Pengrajin

Rambutan Ikat Tidak Dijual n/a n/a


(Konsumsi Pribadi)

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 207

PERMASALAHAN PADA SEKTOR PERTANIAN

Aspek Pertanian Lahan Pertanian Lahan Perkebunan


Permasalahan Basah/Sawah Kering/Tegalan
Produksi Sedang maraknya n/a Lamanya waktu
penyakit padi panen Durian
kerdil
Hpt n/a n/a n/a

Modal n/a n/a Biaya untuk


pengembangan
taman wisata
terkait durian

ANALISIS USAHATANI KOMODITAS UTAMA


Uraian Pertanian Perkebunan

Padi Durian Rotan Bambu

1. Penerimaan Per Hektar 1.920.000 5.000.000- 500.000- 400.000-


10.000.000 1.200.000 1.000.000
Nilai Jual Output 4.800/Kg 30.000- 10.000- 5.000-10.000/
50.000/Buah 15.000/Btg Btg

2. Pengeluaran Per Hektar

Benih 20.000- n/a n/a n/a


100.000
Tenaga Kerja n/a n/a n/a n/a

Sewa Alat Pertanian n/a n/a n/a n/a

Pupuk 100.000- n/a n/a


150.000
Obat-Obatan HPT 10.000- n/a n/a n/a
50.000
Penyusutan Peralatan 10.000- n/a n/a n/a
30.000
Biaya Lainnya n/a n/a n/a n/a

3. Pendapatan/Keuntungan 1.610.000 5.000.000- 500.000- 400.000-


Per Hektar (A-B) 10.000.000 1.200.000 1.000.000

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
208 | KKN-T FEM IPB 2017

POTENSI EKONOMI DAN UMKM DESA


Perdagangan Pengolahan Jasa
Durian Sale Pisang Ojeg
Toko Kelontong Anyaman Rotan dan Bam- Pijat/Urut
bu
Sale Pisang Tahu UJB Laundry
Tahu UJB

Jenis Usaha Jumlah (unit)


Mikro Kecil Menengah
1. Industri Pengolahan
Industri Olahan Makanan 8 5 2

b. Industri Kasur n/a 1 n/a


2. Jasa
Salon n/a n/a n/a
Ojeg 3 n/a n/a
Bidan 1 n/a n/a
Pijat/Urut 2 n/a n/a
3. Perdagangan
Toko Kelontong 8 1 n/a
Toko Durian 5 1 n/a

Pembuatan Sale Pisang

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 209

UMKM POTENSIAL DESA

Bapak Suponon dan Ibu Mimin


merupakan pengusaha pisang sale.
Kapasitas produksi yang mampu
dihasilkan mencapai 400-600 Kg/bulan.
Usaha sale pisang milik sepasang suami
istri bermula dari keinginan Bapak
Supono untuk menghasilkan olahan pi-
sang yang digemari oleh semua ka-
langan. Sehubungan dengan belum
adanya pesaing sale pisang disekitar
Majalengka dan Cirebon , Bapak Supono
dan istri mulai merintis usaha sale pi-
sang. Adapun selama merintis usahanya Bapak Supono dan istri melakukan banyak
percobaan untuk menghasilkan sale pisang dengan cita rasa yang enak dan
berkualitas. Awal mulanya, usaha sale pisang dikembangkan saat mereka menetap
di Sindangwangi. Akan tetapi, dengan semakin berkembangnya permintaan pasar
yang berpegaruh pada peningkatan produktivitas mengharuskan Bapak Supono
dan istri mencari tempat dengan lahan yang lebih luas. Hingga akhirnya kini usaha
sale pisang telah berkembang tidak hanya di Majalengka, tetapi juga Cirebon. Se-
bagai saran, pasar Sale Pisang Ujungberung akan semakin meningkat dengan adan-
ya nomor izin produksi atau PIRT sehingga dapat menembus pasar skala besar.

Bapak Ma`sum adalah seorang pengusaha


tahu dengan kapasitas produksi mencapai
200Kg/bulan. Awal mula Bapak Ma’sum da-
lam membuka usaha tahu UJB ini adalah
dengan terdorongnya beliau karena melihat
masih belum banyaknya pesaing disekitar de-
sa Ujungberung yang memproduksi jenis
olahan tahu yang serupa, sehingga hal ini
meyakinkan beliau untuk segera belajar kepa-
da kenalannya yang beliau sebut guru, di
Sumedang untuk mengetahui cara dalam
membuat tahu sumedang. Dengan berbekal
ilmu tersebut, beliau langsung memprak-
tekannya di Desa Ujungberung dan terbukti beliau dapat menghasilkan produk ta-
hu yang mempunyai cita rasa seperti tahu sumedang yang diberi nama tahu UJB.

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
210 | KKN-T FEM IPB 2017

POTENSI SUMBERDAYA ALAM

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan merubah pola pikir warga
Desa Ujungberung untuk menjadi masyarakat yang paham akan kebutuhan bagi
kawasan wisata seperti mengertinya kepentingan kebersihan sebagai awal daya tarik
bagi pengunjung yang datang, dan juga memerlukan niat yang ekstra dari setiap
pelaksana kegiatan sumber daya alam sehingga kelestarian situs dapat terjaga.

Terdapat beberapa potensi sumberdaya alam yang potensial di Desa


Ujungberung yaitu kawasan agropolitan durian yang terletak di Dusun Sinapeul
dapat diperuntukkan bagi kebun wisata. Selain itu, terdapat wisata alam gunung
di Desa Sinapeul yang dapat dijadikan sebagai lokasi wisata alam.

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 211

KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL WILAYAH

KONDISI INTERNAL WILAYAH

Aspek yang dilihat Kondisi Internal Desa


Kekuatan Kelemahan
1. Geografis 1. Kepedulian akan Sulitnya mengalokasikan dana
2. Sumberdaya alam potensi wisata desa desa dikarenakan banyak aspek
yang lebih penting
3. Infrastruktur 2. Kepemimpinan
4. Kelembagaan yang menurut kami
cukup baik
5. SDM
6. Ekonomi

KONDISI EKSTERNAL WILAYAH


Aspek yang dilihat Kondisi Ekternal Desa
Peluang Ancaman
1. Kebijakan Pemerintah Potensi dibentuknya Ag- Sulitnya merencanakan sistem
ropolitan Durian Sin- manajerial yang efektif dan
2. Program Pemerinah
apeul khas Desa Ujung- efisien untuk segala aspek yang
3. Alokasi Anggaran berung mempunyai tar- diperlukan untuk menjalankan
4. Gaya hidup get konsumen yang be- situs wisata agropolitan tersebut.
lum dapat dipenuhi oleh
5. Teknologi komunikasi wisata-wisata alam di
6. Perkembangan usaha Desa lain

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
212 | KKN-T FEM IPB 2017

ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM


PEMBANGUNA DESA

Kekuatan Kelemahan
1.Brand Image Desa Du- 1.Kurangnya pemuda sebagai
rian penggerak kegiatan desa
2.Akses Jalan Raya 2.Pola pikir pemuda yang
Provinsi masih kuno, berbasis bekerja
3.Ketersediaan Air yang kepada orang lain dibanding
cukup berusaha.
3.Seringnya terjadi kesalahan
komunikasi
Peluang Program utama yang Perlu diadakan sosialisasi
1.Menjadi desa harus dilakukan adalah berkelanjutan mengenai pan-
wisata dengan situs dengan mempersiapkan dangan Desa Ujungberung un-
ter-unik dibanding situs Agropolitan dengan tuk 10 tahun kedepan, yaitu
desa lain matang dalam aspek menjadi desa wisata. Sehingga,
2.Menambah pema- produksi dan operasi warga dapat mulai me-
sukan desa melalui nya, yang baru kemudi- nyesuaikan diri sedikit demi
kunjungan ke desa an dapat mulai di sedikit
iklankan sehingga dapat
3.Menjadi pusat dari
menarik wisatawan dan
perekonomian
tidak memberi kesan
dikarenakan lokasi
yang mengecewakan
yang strategis dalam
dikarenakan tidak sesuai
kebutuhan bahan
nya ekspektasi
baku maupun
pengunjung akan wisata
pemasaran produk
agropolitan tersebut

Ancaman Program yang dilakukan Program yang perlu dilakukan


1.Kesalahan adalah musyawarah adalah dengan melakukan sur-
pengambilan ke- dengan meyakinkan para vey menyeluruh terkait peneta-
bijakan dalam petinggi desa bahwa di pan situs Agropolitan Durian
operasional situs Desa Ujungberung dapat sehingga tidak perlu untuk me-
agropolitan menjadi pusat durian, nutup Agropolitan tersebut ke-
2.Minimnya tingkat sehingga masing-masing dua kali nya setelah dibuka un-
kepedulian dusun akan sadar dan tuk umum.
masyarakat akan mulai tergerak untuk
sampah ikut serta membantu da-
lam pembangunan dan
3.Pola pikir
perwujudan visi Desa
masyarakat yang
Ujungberung yang akan
belum siap untuk
menjadi desa wisata.
menjadikan Desa
Ujungberung se-
bagai desa wisata.

Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KECAMATAN SUKAHAJI
KABUPATEN MAJALENGKA

KKN - T 2017
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kecamatan Sukahaji
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
214 | KKN-T FEM IPB 2017

Kecamatan Sukahaji
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
216 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Terdapat potensi alam utama di Desa Palabuan, yaitu berupa


embung atau waduk yang terletak di Blok Kamis, Desa Palabuan.
Embung atau waduk ini berpotensi untuk menjadi sumber ca-
dangan air untuk pengairan dan pengembangan tanaman pangan
dan sarana wisata yang prosfektif.

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 217

GAMBARAN UMUM DESA PALABUAN

Desa Palabuan terletak di


Kecamatan Sukahaji
Kabupaten Majalengka.
Kondisi desa dapat terlihat
pada tabel dan gambar.
Desa Palabuan memiliki luas
wilayah seluas 278,825
hektar yang dibagi menjadi
empat dusun. Dusun tersebut adalah blok kamis, blok jumat, blok sabtu,
dan blok ahad. Dari keseluruhan dusun, Desa Nenggawer memiliki jumlah
RT sebanyak 29 dan RW sebanyak 4.

Jenis penggunaan/SDA Luas (hektar)


Pemukiman 71, 7615
Persawahan 2,134,170
Irigasisetengah teknis 2,134,170
Perkantoran 0,1345
Prasarana umum 21,056
Total 287,825

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
218 | KKN-T FEM IPB 2017

TANAH KAS
Tanah kas desa adalah tanah yang merupakan kekayaan desa dan menjadi milik desa
sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3 ayat 1 Permendagri 4/2007. Desa Palabuan
memiliki luasan tanah kas seluas 29,6202 hektar. Pembagian penggunaan tanah kas
tersebut meliputi tanah bengkok seluas 26,7418 Ha dan tanah titisara seluas 2,8784 Ha.

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM


Infrastruktur yang terdapat di Desa Palabuan dapat terlihat pada table. Kondisi fasili-
tasnya dapat dikatakan sudah cukup memadai, hal inik terlihat dari sudah adanya
SMA dan jalan yang telah di aspal, Namun, perlu adanya peningkatan pada fasilitas
kesehatan.

Jenis infrastruktur

Jalan aspal 1800 km

Penerangan PLN

Peribadatan (unit)
Mesjid 5
Mushola 12
Pendidikan (unit)
SD 3
SMP 1
SMA 1

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 219

LEMBAGA MASYARAKAT
DESA PALABUAN

Nama Lembaga Tujuan Aktif/ tidak Jumlah Kegiatan


Kelompok tani Wadah komunikasi Aktif 9 Pengadaan
antarpetani pengairan
sawah

Karang Taruna Memberikan pembinaan Aktif 1 Mengadakan


dan pemberdayaan kepa- kegiatan so-
da para remaja, misalnya sialisasi desa
dalam bidang keorgan-
isasian, ekonomi,
olahraga, advokasi,
keagamaan dan kesenian.

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
220 | KKN-T FEM IPB 2017

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA PALABUAN


Aspek Demografi Jumlah Persen
(orang)
1. Jenis kelamin
a. Laki-laki 2605
b. Perempuan 2617
Total 5222 100
2. Agama
a. Islam 5222
b. Non Islam 0
Total 5222 100
3. Usia
a. < 15 tahun 1178
b. 15 – 59 tahun 3475
c. ³ 60 tahun 569
Total 5222 100
4. Pendidikan
a. Belum sekolah 629
b. Tidak sekolah 85
b. SD 1935
c. SMP sederajat 919
d. SMA sederajat 561
e. Perguruan tinggi 137
Total 4266 100
5. Pekerjaan
a. Petani 535
c. PNS/TNI/Polri 81
d. Karyawan swasta 214
e. Wirausahawan 332
f. Buruh tani 937
g. Buruh non tani 238
Total 2337 100

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 221

POTENSI PERTANIAN

Luas Pemilikan lahan Jumlah Petani (%)

Tidak Memiliki 24,9


< 1 hektar 70,8
1 - 5 hektar 3,1
5- 10 hektar 1,2
Total 100,0

Potensi pertanian yang dimiliki oleh desa Palabuan meliputi pertanian


jamur, peternakan kambing, serta pembudidaya cacing dan jangkrik. Adapun
luasan lahan pertanian yang dimiliki oleh para petani di desa dapat
ditampilkan pada tabel diatas.

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
222 | KKN-T FEM IPB 2017

ASPEK PERMASALAHAN PERTANIAN UTAMA


Permasalahan di dalam pertanian pangan utama yang dihadapi oleh petani khu-
susnya pada pertanian lahan basah atau sawah adalah HPT yang disebabkan wereng,
keong, dan tikus. Selain itu permasalahan lainya adalah pemasaran, dimana pemasa-
ran difokuskan pada tengkulak.

POTENSI PETERNAKAN

Peternakan merupakan salah satu aspek pertanian yang diusahakan di desa


Palabuan. Dengan kepemilikan rata-rata hewan ternak meliputi 5 ekor
kambing/ domba dan 2 ekor Ayam ras per petani. Hewan ternak yang
dimiliki merupakan komoditas usaha yang dijual kepada para penjagal/
individu di Labuan Makmur seharga Rp 800.000 khusunya pada hewan
Kambing/ Domba. Biaya pembesaran yang dibutuhkan untuk domba sendiri
mencapai Rp.500.000 sehingga, petani mampu memperoleh untung mencapai
Rp 300.000 untuk tiap ekor yang diusahakannya. Permasalahan utama pada
peternakan terjadi pada fase produksi, dimana anakan hewan ternak tidak
memperoleh susu dari indukannya.

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 223

POTENSI USAHA MIKRO KECIL


DAN MENENGAH DESA

Potensi UMKM yang dimiliki desa usaha mikro. Adapun analisis


Palabuan meliputi perdagangan perhitungan harga serta tempat
tusuk sate, makanan ringan dan penjualan dapat diilustrasikan
pengolahan genteng. Dimana melalui tabel dibawah ini :
secara keseluruhan skala usaha
tersebut masih tergolong sebagai

Jenis UMKM Satuan Harga per satu- Tempat Pembeli


an penjualan
Sistik bungkus 6.000 (250 gr); Palabuan Reseller dari
(makanan rin- 12.000 (500 gr) Karawang, Jakar-
gan) ta, Cirebon
24.000 (1 kg)
Tusuk Sate ikat 3500 Blok Ahad Tengkulak
Palabuan Majalengka

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
224 | KKN-T FEM IPB 2017

UMKM UNGGULAN DESA

Stik aneka rasa. Di mulai dari tahun 2013 dengan modal pribadi sebesar Rp
50.000 dengan mencoba menjual keripik pisang, keripik bawang, dan pastel
hingga akhirnya fokus pada cemilan sistik. Di jual dari warung ke warung
dan sekarang sudah banyak reseller yang datang. Saat ini bisnis tersebut su-
dah mempunyai 8 orang karyawan, dan lokasi produksinya dilakukan di ru-
mah pemiliknya sendiri. Produk yang dihasilkan perharinya biasanya sebesar
200 kg. Pemasarannya sejauh ini menggunakan teknik word of mouthdan in-
ternet, dimulai dari Karawang, Jakarta, Bekasi, Cirebon, Tegal, Bangka Beli-
tung. Produk Sistik ini sudah memiliki nomor dari dinas kesehatan. Adapun
harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 6.000 sampai Rp.24.000 dengan ukuran
mulai dari 250gr sampai dengan 1Kg. Sebagai saran dan masukan, sebaiknya
ditambah inovasi pembuatan bahan baku, seperti terbuat dari tepung pisang
atau bayam agar banyak varian rasa.

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 225

PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN

Pendapatan rata-rata di desa Palabuan masih jauh dari angka upah minimum
yang di terapkan di Provinsi jawa barat pada tiap pekerjaan yang dikerjakan
oleh para warganya. Oleh sebab itu, perlu adanya program yang mampu
dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan di desa.

Nama Program Kemiskinan Kegiataan


A. Pemerintah
Raskin Diberikan 7 ton 6 kg ke desa Palabuan

Bantuan anak yatim Diberikan ATK dan uang Rp 500.000

Pemberian bahan baku (sujen) Diberikan 3 bambu per pengrajin


BPJS Subsidi kesehatan
Bantuan kelompok tani Diberikan bantuan benih dan pupuk

Sasaran rumah kumuh, bantuan dana 60%


Rutilahu bangunan, 40% usaha dilaksanakan per-
tahun.

Sasaran balita dengan bantuan makanan


PMT
tambahan per bulan.
B. Swasta

Rumah zakat Langsung ke sasaran penerima zakat

PKH (Program Keluarga Harapan) Jompo, paud, anak sekolah SMA

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
226 | KKN-T FEM IPB 2017

SUMBERDAYA ALAM POTENSIAL

Jenis sumberdaya Lokasi Potensi untuk apa


alam
Embung / Waduk Blok Kamis Desa Sumber cadangan air untuk
Palabuan pengairan dan pengem-
bangan tanaman pangan dan
sarana wisata yang prosfek-
tif.

Saran dan Masukan:


Maasukan yang dapat diberikan dalam memamnfaatkan sumberdaya alam
yang kami katakana potensial adalah. Pemanfaatan embung untuk budidaya
ikan. Pembenahan fasilitas dan infrastruktur sekitar embung seperti pencaha-
yaan, toilet umum, dan lahan parkir. Penanaman pohon di sekitar embung
untuk menambah nilai estetika wisata. Membuat taman di sekitar embung

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 227

KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL WILAYAH

KONDISI INTERNAL WILAYAH

Aspek yang dilihat Kondisi internal Desa


Kekuatan Kelemahan
1. geografis Desanya terluas dan kekeringan
cukup besar
penduduknya dari
sekecamatan Sukahaji
2. Sumberdaya alam Batu, pasir Kurangnya air
3. infrastruktur Jalan, irigasi Belum semuanya bagus
4. Kelembagaan Lembaga sudah lengkap Peran lembaga belum op-
timal
5. SDM Cukup aktif dalam beker- Masih bersifat individual-
ja sama is
6. Ekonomi Tergolong rata-rata
menengah kebawah

KONDISI EKSTERNAL WILAYAH

Aspek yang dilihat Kondisi ekternal Desa


Peluang Ancaman
1. Kebijakan FDS
Pemerintah
2. Program Pemeri- Rastra, BPJS Belum merata
nah
3. Alokasi Anggaran Dana desa, ADD Penyelewengan dana

4. Gaya hidup Sederhana


5. Teknologi komu- Media social UU ITE, internet belum terjangkau
nikasi semua
6. Perkembangan Pemasaran lewat Persaingann yang ketat
usaha internet

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
228 | KKN-T FEM IPB 2017

ANALISIS PROGRAM PEMBANGUNAN


Kekuatan Kelemahan
1. Merupakan wilayah 1. Pemikiran masyarakat
pendiri pengrajin tusuk yang masih tradisional
sate
2. Bersifat individual
2. Wilayah yang berpo-
3. Anggaran dana yang be-
tensi untuk pengem-
lum mencukupi untuk
bangan tusuk sate
melakukan pembangunan
3. Wilayah berpotensi embung
pengembangan ekow-
isata embung / waduk
Peluang Mengadakan penyuluhan
Program penyuluhan
dan pemberian informasi
Banyak masyara- kepada masyarakat pen-
mengenai keuntungan pem-
kat yang berpo- grajin tusuk sate untuk
bentukan kelompok pen-
tensi membuat dapat meningkatkan
grajin tusuk sate agar
tusuk sate nilai jual tusuk sate agar
mempunyai nilai tambah
Dapat dijadikan mencapai pasar yang lu-
yang lebih baik
tempat wisata as
Membuat rencana anggaran
waduk Membuat masterplan
pembangunan embung un-
atau perencanaan pem-
tuk dikonsultasikan kepada
buatan embung
pemerintah desa
Ancaman
1. Dengan adanya ker-
1.Banyak pesaing
jasama dengan BUMDes 1. Membuka wawasan dan
dari luar desa
agar dapat memberikan cara berpikir masyarakat
yang mulai
manfaat yang lebih baik, desa untuk mau berkem-
menyaingi
menggunakan teknologi bang dengan cara bekerja
produk unggulan
informasi untuk secara berkelompok guna
desa
mengembangkan pem- meningkatkan nilai tambah
2. Sumber daya bangunan desa suatu produk
manusia yang
2. Melakukan 2. Melakukan perencanaan
masih tradisional
perencanaan pem- pembuatan masterplan em-
pemikirannya
bangunan embung secara bung secara terstruktur
3. Lahan yang detail serta berkonsultasi dengan memperhatikan
kering me- dengan kasi ekonomi lingkungan secara berke-
nyebabkan pembangunan beserta lanjutan.s
pengairan yang aparat desa lainnya
susah ke sawah

Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
230 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Jumlah penduduk di Desa Cikoneng sebanyak 2.273 orang yang


terdiri dari 1.126 laki-laki dan 1.147 perempuan. Seluruh
penduduk Desa Cikoneng beragama Islam dan mayoritas berusia
antara 15 hingga 59 tahun. Pendidikan terakhir mayoritas
penduduk desa berada pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama.

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 231

GAMBARAN UMUM DESA CIKONENG

Desa Cikoneng terletak di kecamatan Sukahaji kabupaten Majalengka.


Kondisi desa dapat terlihat pada tabel dan gambar. Desa Ciomas memiliki
luas wilayah seluas 176,2 hektar yang dibagi menjadi beberapa dusun. Dusun
tersebut adalah blok satu, dua, tiga, empat, dan lima. Dari keseluruhan
dusun, Desa Cikoneng memiliki jumlah RT sebanyak 9 dan RW sebanyak 5.
Penggunaan lahan yang dimiliki oleh desa Cikoneng dapat terlihat pada tabel
dibawah ini.

Jenis penggunaan/SDA Luas (hektar)


Pemukiman 14
Irigasi setengah teknis 64,5
Sawah tadah hujan 22,5
Tegal/ladang 75,5
Perkantoran 0,55
Prasarana umum 21,55
Total 198,6

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
232 | KKN-T FEM IPB 2017

TANAH KAS
Tanah kas desa adalah tanah yang merupakan kekayaan desa dan menjadi milik desa
sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3 ayat 1 Permendagri 4/2007. Desa Nenggawer
memiliki luasan tanah kas seluas 26,9 hektar. Pembagian penggunaan tanah kas
tersebut meliputi tanah bengkok seluas 16,17 Ha dan tanah titisara seluas 0,73 Ha.

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM

Jenis infrastruktur Keterangan


Jalan Desa (km)
Jalan aspal 3
Jalan batu 1
Jalan tanah 4
Alat transportasi umum (unit)
Bus umum 1
Pendidikan (unit)
TK 1
SD 1
TPA 1
Kesehatan (unit)
Posyandu 3

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 233

LEMBAGA MASYARAKAT DESA CIKONENG

Kelembagaan di desa Cikoneng meliputi ramaja masjid, kelompok tani, LPM,


PKK, Karang Taruna, BUMDes, Posyandu, Forum Komunikasi Kader
Pemberdayaan Masyarakat, KGR, serta Organisasi keagamaan. Dilihat dari
keaktifannya, seluruh organisasi yang ada di desa Cikoneng masih aktif.
Sedangkan sebagai saran dan masukan khusunya pada PKK sebaiknya arisan
ibu-ibu PKK di adakan pada hari minggu, agar semua ibu-ibu dapat
mengikuti kegiatan tersebut.

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA CIKONENG


Jumlah penduduk di Desa Cikoneng sebanyak 2.273 orang yang terdiri dari 1.126
laki-laki dan 1.147 perempuan. Seluruh penduduk Desa Cikoneng beragama Islam
dan mayoritas berusia antara 15 hingga 59 tahun. Pendidikan terakhir mayoritas
penduduk desa berada pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Per-
tama. Mayoritas penduduk desa berprofesi sebagai buruh tani dan petani. Sisanya
bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI, karyawan swasta, dan buruh non tani.

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
234 | KKN-T FEM IPB 2017

KOMODITAS PERTANIAN DESA

Pertanian Peternakan Perikanan Perkebunan


Padi sawah Ayam Lele Tebu
kampung
Ubi kayu ayam broiler Mas Mangga
Ubi jalar Domba Mujaer
Jagung Bebek Bawal
Kacang kedelai

POLA TANAM PERTANIAN DESA


Jenis Lahan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
.Persawahan v v v v v x x x x v v v

persawahan air v v v v v v v v v v v v
irigasi
Tegalan x x x x x x x x x x x x

Jenis komoditi Luas (hektar) Produktivitas (ton/hektar)

1. Tanaman Pangan
a. padi sawah 87 5
b. Jagung 5 4
c. ubi jalar 8 13
d. ubi kayu 10 12
e. kacang kedelai 4 4
2. Perkebunan
a. Mangga 30 40
b. Rambutan 5 6
c. Pisang 2 2

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 235

LOKASI JUAL BELI


KOMODITAS UTAMA

Jenis Satuan Harga Tempat Pembeli


komoditi per penjualan
satuan
Padi kg 4.500 Rumah Pedagang kecil
(GKG) petani/ desa dan
penggiling pedagang besar
an padi luar desa

Mangga pohon - Rumah Pedagang


petani besar luar
desa/

ANALISIS USAHA TANI PERTANIAN


KOMODITI UTAMA (HA/MUSIM)

Uraian Padi
A. Penerimaan per hektar
Nilai jual output 9.450.000
B. Pengeluaran per hektar
1. Benih 262.500
2. Tenaga kerja 1.820.000
3. Sewa alat pertanian 700.000
4. Pupuk 3.080.000
5. Obat-obatan HPT 210.000
6. Penyusutan peralatan -
7. air 700.000
C. Pendapatan/Keuntungan per hektar (A-B) 2.677.500

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
236 | KKN-T FEM IPB 2017

ASPEK PERMASALAHAN PERTANIAN UTAMA

Aspek Pertanian lahan basah/ Perkebunan (mangga)


Permasalahan sawah
1. Produksi Musim kemarau air susah di Output sangat
dapat dipengaruhi oleh musim

2. HPT Cekek, tikus, sunep, bodas Jamur

3. Modal Terbatas, mengandalkan


poduksi sebelumnya
4. Harga harga pupuk mahal, Harga output ditentukan
sedangkan harga jual gabah oleh tengkulah dan umur
input/output
ditentukan oleh tengkulak tanaman

5. Pemasaran Sulit, dan kebanyakan dibeli Buah sudah dibeli oleh


oleh tengkulak tengkulak bahkan
sebelum pohon berbuah

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 237

POTENSI PETERNAKAN DI DESA

Potensi hewan ternak yang ada di desa Cikoneng meliputi Domba, Ayam ras
dan Itik. Rata-rata kepemilikan akan hewan ternak di desa Cikoneng adalah 2
ekor domba, 5 ekor Ayam dan 2 ekor itik tiap petani. Biaya yang dibutuhkan
untuk membesarkan Domba mencapai Rp. 1.400.000 dan dapat dijual
mencapai Rp 3.000.000 kepada pedagang besar di luar desa. Dengan begitu,
petani akan mendapatkan untung mencapai Rp.1.600.000 untuk tiap ekornya.
Permasalahan yang dihadapi dari peternak domba adalah, dari sisi pakan
yang semakin sedikit untuk jumlah pakan hijau dan sisi penjualan yang
hanya dapat melalui tengkulak.

POTENSI PERIKANAN DI DESA

Potensi perikanan di desa Cikoneng meliputi ikan Mujaer dan Lelel.


Kapasitas produksi dari masing-masing komoditas tersebut mencapai 200 Kg
dan 80 Kg. Adapun, periode produksi untuk tiap jenis ikan adalah per 3
bulan. Harga jual yang diterapkan saat ini untuk ikan lele mencapai Rp
15.000 per Kg dan Rp. 28.000 untuk ikan mujaer. Penjualan dilakukan di
rumah petani dengan pembeli adalah para tengkulak. Potensi keuntungan
yang dapat diperoleh petani mencapai Rp.980.000 untuk ikan Lele dan Rp.
4.275.000 untuk ikan Mujaer. Aspek permasalahan yang ditemui meliputi
ketergantungan dalam produksi, harga bibit ikan yang mahal, penyakit,
harga input yang menyesuaikan dengan usaha lain, dan pembeli hanyalah
tengkulak.

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
238 | KKN-T FEM IPB 2017

POTENSI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

Perdagangan Pengolahan Jasa Lainnya

Toko kelontong Industri Jasa angkutan Tukang kayu


makanan umum
Industri Industri Industri Tukang batu
peternakan kerajinan Caroseri/cat
mobil
Pengecer gas Tukang jahit

Tukang besi

JUMLAH DAN JENIS UMKM (NON-PERTANIAN)

Jumlah (unit)
Jenis Usaha
Mikro Kecil Menengah
1. Industri Pengolahan
a. Industri pengolahan makanan V

b. industri pembuatan tusuk sate V


c. industri pengolahan opak V

industri pengolahan kerupuk V

2. Jasa
a. Salon V
b. ojeg V
c. angkutan umum V
3. Perdagangan
a. warung makan/restoran V
b. toko kelontong V

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 239

MASYARAKAT SUKSES

Ibu Tatik memiliki usaha toko


kelontong sejak 4 tahun yang lalu.
Alasan ibu tatik mendirikan sebuah
warung kelontong adalah tingginya
biaya hidup. Beliau hidup dengan
anak-anaknya yang masih sekolah.
Barang yang dijual adalah sembako,
sayuran, dan kebutuhan dapur

Bapak Asta merupakan petani yang


mengusahakan berbagai macam komoditas
pertanian. Kepemilikan lahan yang dimiliki
adalah 400 bata sawah dan 3 kolam ikan.
Produktivitas dari padi yang diusahakan
sebesar 2,1 ton GKG dan untuk ikan
sebanyak 80 Kg per panen. Pekerjaan bapak
Asta sebagai petani merupakan warisan dari
orang tuanya. Beliau sejak kecil sudah
mengikuti jejak orang tuanya menjadi petani.
Bapak Asta tidak hanya memiliki sawah,
namun beliau juga memiliki ternak domba
dan ternak ikan lele. Sebaiknya bapak Asta
memisahkan penerimaan dan biaya antar
usahatani agar bisa mengetahui keuntugan
yang didapatnya.

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
240 | KKN-T FEM IPB 2017

KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL WILAYAH

KONDISI INTERNAL WILAYAH


Aspek yang Kondisi internal Desa
dilihat Kekuatan Kelemahan

Geografis banyaknya lahan pertanian jenis tanah kurang cocok untuk


pertanian
letak desa yang strategis,
Sumberdaya alam dilewati oleh jalan antar cuaca panas disertai angin yang
kabupaten kencang

Infrastruktur jalan dan infrastruktur warga masih membuang sampah


memadai di sungai

lembaga dan organisasi cukup BUMDes belum berjalan semstinya


Kelembagaan
berperan aktif
Potensi alam tidak ada yang
banyak jenis UMKM yang dikembangkan
SDM
dijalankan warga
Banyak warga yang tidak memiliki
perekonomian keluarga sudah modal dalam menjalankan UMKM,
Ekonomi
cukup serta pemasaran yang tidak
optimal

KONDISI EKSTERNAL WILAYAH


Aspek yang dilihat Kondisi ekternal Desa
Peluang Ancaman
Kebijakan Pemerintah Pemerintah sedang gencar Kebanyakan pemuda desa
Program Pemerinah dalam membuat berbagai lebih memilih kerja di luar
Alokasi Anggaran kebijakan dan memberikan desa daripada
Gaya hidup pendanaan untuk membangun desa.
Teknologi komunikasi mengembangkan desa
Perkembangan usaha Kurangnya pemuda yang
Teknologi informasi dan tinggal di desa membuat
komunikasi semakin canggih warga yang mengerti akan
dan maju teknologi sedikit

Berdirinya Bandara Tidak adanya oenerus


Internasional Jawa Barat yang untuk melanjutkan
akan diresmikan tahun 2018 UMKM

Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
242 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Program pemerintah dalam rangka mengentaskan kemiskinan di


Desa Ciomas, yaitu 1) Program raskin, berupa pembagian beras
untuk konsumsi kepada 75 kepala keluarga serta 2) Kartu
Indonesia Sehat, yaitu berupa kegiatan pemberian kartu jaminan
kesehatan bagi warga yang kurang mampu.

Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 243

GAMBARAN UMUM DESA CIOMAS

Desa Ciomas terletak di kecamatan Sukahaji kabupaten Majalengka. Kondisi desa


dapat terlihat pada tabel dan gambar. Desa Ciomas memiliki luas wilayah seluas
141 hektar yang dibagi menjadi beberapa dusun. Dusun tersebut adalah dusun
senin, selasa, rabu, kamis, jumat, dan sabtu. Dari keseluruhan dusun, Desa
Nenggawer memiliki jumlah RT sebanyak 6 dan RW sebanyak 18. Desa Ciomas
menggunakan kekayaan sumberdaya alam yang ada diwilayahnya menjadi
pemukiman, persawahan, perkebunan, pekarangan, perkantoran, dan prasarana
umum.

TANAH KAS
Tanah kas desa adalah tanah yang merupakan kekayaan desa dan menjadi milik
desa sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3 ayat 1 Permendagri 4/2007. Desa
Ciomas memiliki luasan tanah kas seluas 107,1 hektar. Pembagian penggunaan
tanah kas tersebut meliputi tanah bengkok seluas 19,1 Ha, tanah titisara seluas 2
Ha dan sawah desa 86 Ha

Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
244 | KKN-T FEM IPB 2017

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM

Jenis infrastruktur Jumlah


1. Jalan Desa (km)
a. Jalan aspal 15
2. Alat transportasi umum

a. mobil 1
b. motor 2
3. Peribadatan (unit) 7
a. Mesjid 7
b. Gereja -
4. Pendidikan (unit)
a. SD 1
b. SMP -
c. TK 1
d. Tempat bermain anak 1
5. Kesehatan (unit)
a. Posyandu 3
b. Puskesmas Pembantu 1
6. Ekonomi
BUMDes 1
Pasar 1

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA CIOMAS

Desa Ciomas memiliki penduduk sebanyak 2.175 orang dengan jumlah


penduduk laki-laki sebanyak 1.067 orang dan penduduk perempuan berjumlah
1.108 orang. Semua penduduk Desa Ciomas beragama Islam. Saat ini, mayoritas
penduduk Desa Ciomas berada pada rentang usia 15 hingga 59 tahun dengan
tingkat pendidikan terakhir adalah pada jenjang Sekolah Dasar. Pekerjaan yang
menjadi sumber mata pencaharian utama penduduk Desa Ciomas adalah sebagai
wirausahawan dan buruh tani. Selain itu, penduduk desa juga bekerja sebagai ibu
rumah tangga, petani, PNS/TNI/POLRI, karyawan swasta dan buruh non tani.

Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 245

POTENSI PERTANIAN DESA CIOMAS

Potensi pertanian yang dimiliki oleh desa Ciomas meliputi tanaman pangan
gabah dan ubi jalar. Produktivitas dari masing-masing komoditas mencapai 4
ton untuk gabah dan 10 ton untuk ubi jalar. Permasalahan yang sering
dihadapi adalah terkait hama tikus dan wereng. Sebagian besar penduduk
desa tidak memiliki lahan pertanian sendiri. Adapun yang memiliki lahan
pertanian hanya seluas 0,5—1 Ha.

Pola Tanam pada Lahan Persawahan dan Lahan Kering


Keterangan: P1= Budidaya Padi musim 1; P2=Budidaya Padi musim II;
J=Jagung; U=Ubi

Jenis La- Bulan


han 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Contoh P1 P2 P2 P2 P2 J J J P1 P1 P1
Sawah P1 P2 P2 U U U U U P1 P1 P1

Tegalan - - - - - - - - - - - -

Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
246 | KKN-T FEM IPB 2017

POTENSI USAHA MIKRO, KECIL, & MENENGAH


Potensi UMKM yang dimiliki desa Ciomas meliputi pedagang gorengan,
Pengolahan emping jagung dan jasa transportasi berupa Ojeg. Jumlah
UMKM di desa Ciomas dapat terlihat pada tabel di bawah ini.

Jenis Usaha Jumlah (unit)


Mikro
1. Industri Pengolahan
a. Industri pengolahan makanan 16
b. Industri anyaman 1
c. Industri lain 2
d. Pengolahan kayu 1
2. Jasa
a. Salon 1
b. Ojeg 10
c. Penggilingan tepung 1
d. Bengkel 6
e. Percetakan 1
f. Warung Internet 2
3. Perdagangan
a. warung makan/restoran 5
b. toko 12
c. Pedagang keliling 25

UMKM UNGGULAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Emping Jagung Dahlia berdiri pada tahun 2006.
Usaha ini dimiliki oleh Ibu Acih dan Bapak
Aang yang pada awalnya hanya mencoba-coba
untuk membuat cemilan yang terbuat dari
bahan utama jagung. Untuk varian rasa
terdapat tiga jenis yaitu original (asin), pedas
manis, dan manis asin. Emping Jagung Dahlia
diproduksi di Blok Rabu Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten
Majalengka. Untuk satu kilogram Emping Jagung dibandrol dengan harga
Rp40.000,-. Sebaiknya UMKM Emping Jagung Dahlia memasarkan produknya
dalam bentuk matang dengan menggunakan label sendiri. Selain itu kemasan
yang digunakan sebaiknya plastik yang lebih praktis.

Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 247

KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL DESA

KONDISI INTERNAL WILAYAH


Aspek yang dilihat Kondisi internal Desa
Kekuatan Kelemahan
1. geografis Desanya terluas dan kekeringan
cukup besar
penduduknya dari
sekecamatan Sukahaji
2. Sumberdaya alam Batu, pasir Kurangnya air
3. infrastruktur Jalan, irigasi Belum semuanya bagus
4. Kelembagaan Lembaga sudah lengkap Peran lembaga belum op-
timal
5. SDM Cukup aktif dalam beker- Masih bersifat individual-
ja sama is
6. Ekonomi Tergolong rata-rata
menengah kebawah

KONDISI EKSTERNAL WILAYAH


Aspek yang dilihat Kondisi ekternal Desa
Peluang Ancaman
1. Kebijakan Pemerintah 1. Bantuan dana 1. Intervensi pihak luar
2. Program Pemerintah 2.Peningkatan kese- 2. Program salah sasaran
jahteraan
3. Alokasi Anggaran
3. RPJMDes
3. Penyalahgunaan ang-
garan
4. Gaya hidup
4.rasa gotong 4. provokator
5. Teknologi komunikasi royong tinggi

5. teknologi tersedia
5. penggunaan dan
6. Perkembangan usaha pengawasan kurang

6. faktor produksi 6. pemanfaatan kurang


tersedia

Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
248 | KKN-T FEM IPB 2017

PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN

Program pemerintah dalam rangka mengentaskan kemiskinan di Desa


Ciomas, yaitu 1) Program raskin, berupa pembagian beras untuk konsumsi
kepada 75 kepala keluarga serta 2) Kartu Indonesia Sehat, yaitu berupa
kegiatan pemberian kartu jaminan kesehatan bagi warga yang kurang
mampu.

Program Kegiatan Sasaran Pelaksana Promosi dan


program Media
A.Pengemban Pembangunan Masyarakat Masyarakat Perangkat
gan infra- MD desa desa Desa dan
struktur Ibu PKK
Pembaharuan Masyarakat Ibu PKK Ibu PKK
kegiatan po- desa yang (sosialisasi)
syandu memiliki
balita
B.Pengemban Pelatihan pem- Masyarakat Ibu PKK/ Ibu PKK
gan UMKM buatan produk desa Pemateri
baru
Pelatihan Masyarakat Ibu PKK/ Ibu PKK
pemasaran desa Pemateri
C.Edukasi dan Sosialisasi Masyarakat Perangkat Perangkat
pelatihan kebersihan desa Desa Desa
masyarakat lingkungan dan
penggunaan air
bersih
D.Pengadaan Pembangunan Masyarakat Masyarakat Perangkat
sarana TPS desa desa Desa
Pembangunan Masyarakat Masyarakat Perangkat
Gedung desa desa Desa
Olahraga
(GOR)
E.Pengadaan Musyawarah Masyarakat Masyarakat Perangkat
kegiatan blok Desa Desa Desa dan
rutinan Masyarakat
Wisata bersama Masyarakat Masyarakat Perangkat
Desa Desa Desa dan
Masyarakat

Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
250 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Potensi pertanian yang ada di Desa Nanggawere meliputi Padi,


ternak kambing dan domba garut, serta perkebunan jeruk limo.
Produktivitas untuk padi di Desa Nanggawer mencapai 3 ton
sedangkan untuk jeruk limo mencapai 12 ton. Luas lahan yang
ditanami padi di Desa Nanggawer mencapai 2 hektar, sedangkan
luasan lahan untuk menanam jeruk limo mencapai 40 hektar.

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 251

GAMBARAN UMUM DESA NANGGEWER

Desa Nanggawer terletak di Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka.


Kondisi desa dapat terlihat pada tabel dan gambar Desa Nanggawer
memiliki luas wilayah seluas 169,815 hektar yang dibagi menjadi beberapa
dusun. Dusun tersebut adalah dusun satu dan dusun dua. Dari
keseluruhan dusun, Desa Nanggawer memiliki jumlah Rukun Tetangga
(RT) sebanyak 14 buah dan Rukun Warga (RW) sebanyak 7 buah. Desa
Nanggawer menggunakan kekayaan sumberdaya alam yang ada
diwilayahnya menjadi pemukiman, persawahan, perkebunan, pekarangan,
perkantoran, dan prasarana umum. Untuk wilayah pemukiman seluas 30,5
Ha, areal persawahan seluas 123,815 Ha dengan lahan sawah merupakan
lahan irigasi setengah teknis dan perkebunan 51 Ha.

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
252 | KKN-T FEM IPB 2017

TANAH KAS
Tanah kas desa adalah tanah yang merupakan kekayaan desa dan menjadi milik
desa sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3 ayat 1 Permendagri 4/2007. Desa
Nanggewer memiliki tanah kas seluas 23,182 Ha dengan luasan tanah bengkok
sebesar 18,638 Ha dan tanah titisara seluas 4,54 Ha.

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM


Infrastruktur dan fasilitas umum di Desa Nanggewer masih perlu dikembangkan
kembali. Saat ini panjang jalan yang sudah diaspal adalah sepanjang 5,5 km se-
dangkan sepanjang 7 km masih dalam bentuk jalan berbatu. Selain itu, kondisi pen-
erangan dan komunikasi perlu diperbaiki kembali. Sedangkan fasilitas sumber air
di Desa Nanggewer sudah baik. Sebagai desa dengan seluruh penduduknya be-
ragama Islam, Desa Nanggewer memiliki masjid sebanyak satu buah dan musholla
sebanyak 11 buah.

Selain itu, untuk infastruktur pendidikan, Desa Nanggewer memiliki satu unit
PAUD, satu unit Taman Kanak-Kanak, satu buah Sekolah Dasar dan satu buah
Madrasah Diniyah. Sedangkan untuk sarana prasarana kesehatan, Desa Nanggewer
memiliki satu buah Poskesdes dan tiga buah Posyandu. Untuk infrastruktur
ekonomi, terdapat satu unit Badan Usaha Milik (DUM) Desa, satu buah Lembaga
Keuangan Mikro dan satu unit kios milik desa. Selain itu, sarana olahraga juga ter-
dapat di Desa Nanggewer, seperti lapangan bola voli dan lapangan sepak bola.

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 253

LEMBAGA MASYARAKAT DESA NANGGEWER

Kelompok tani bertujuan sebagai


wadah belajar mengajar antar
anggota guna meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan
kerjasama sehingga dapat
menciptakan produktivitas yang
meningkat. Status kelembagaan ini
masih aktif dengan jumlah 7
kelompok. Kegiatan yang
dilakukan adalah Musyawarah
besar yang dilakukan setiap bulan,
diskusi setiap kelompok tani, mengikuti penyuluhan dan pelatihan yang
diadakan oleh Dinas Pertanian Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka,
budidaya tanaman pangan, budidaya tanaman holtikultura, penangkaran
bibit, dan menjual hasil produksi dan bibit tanaman.

BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)


bertujuan untuk meningkatkan dan
memperkuat perekonomian desa yang
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan
potensi desa. Status kelembagaanya
saat ini masih aktif dengan jumlah
anggota 10 orang. Adapun kegiatan
yang dilakukan adalah menyediakan
peralatan pertanian seperti traktor
untuk disewakan kepada petani di
desa, memberikan 1 ekor kambing
kepada warga desa di setiap blok
untuk melakukan penggemukan
kambing dan dilakukan penjualan pada setiap 6 bulan sekali, dan
menyediakan pinjaman modal bagi warga desa yang memerlukan bantuan.

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
254 | KKN-T FEM IPB 2017

LEMBAGA MASYARAKAT DESA NANGGEWER

Majelis taklim bertujuan untuk


membina dan memperat hubungan
antara sesama umat muslim dan
meningkatkan ketaqwaan kepada
Allah SWT. Statusnya sampai saat
ini masih dikatakan aktif dengan
jumlah kelompok 2. adapun
kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan pengajian rutin setiap
minggunya, menghadiri undangan
baik pengajian maupun kajian
keagamaan dari organisasi
maupun majelis taklim lain, sholat taraweh dan tadarus dibulan Ramadhan, dan
memanfaatkan hari besar islam dengan mengisi kegiatan dalam rangka syiar
islam maupun pendalaman pengetahuan keagamaan.

Kelompok PKK di desa Nanggawer


bertujuan untuk membangun keluarga
berazaskan Pancasila, UUD 1945 dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa sehingga mewujudkan keluarga
sejahtera yang selalu hidup dalam
suasana damai, aman, tertib, tentram,
makmur, dan sejahtera dalam rangka
Ketahanan Nasional. Status
kelembagaannya saat ini aktif dengan
jumlah anggota 25 orang. Kegiatan
yang dilakukannya adalah penyuluhan
terhadap masyarakat mengenai bahaya
kekerasan pada anak, mengikuti pelatihan yang diselengarakan oleh TP PKK
Kecamatan dan instansi lain dalam meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan para pengurus TP PKK dan kader PKK desa, penyuluhan tentang
makanan B2SAH (Beragam, Bergizi, Seimbang Aman dan Halal),
melaksanakan Posyandu setiap satu bulan sekali di 3 Posyandu dan
memberikan PMT pada balita di setiap Posyandu.

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 255

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA NANGGEWER


Aspek Demografi Jumlah (orang) Persen
(%)
1. Jenis kelamin
a. Laki-laki 1023 49,3
b. Perempuan 1050 50,7
Total 2073 100,0
2. Agama
a. Islam 2073 100,0
b. Non Islam - 0
Total 2073 100,0
3. Usia
a. <6 tahun 213 10,3
b. 7 - 18 tahun 318 15,3
d. 19 - 23 tahun 141 6,8
e. > 24 tahun 1401 67,6
Total 2073 100,0
4. Pendidikan
a. Belum sekolah 162 7,8
b. Tidak sekolah 240 11,6
b. SD 1112 53,6
c. SMP sederajat 315 15,2
d. SMA sederajat 186 9
e. Perguruan tinggi 58 2,8
Total 2073 100,0
5. Pekerjaan
a. Petani 486 24,6
b. Nelayan 0 0
c. PNS/TNI/Polri 10 0,5
d. Karyawan swasta 154 7,8
e. Wirausahawan (pedagang, pengrajin, jasa) 1210 61,2
f. Buruh 98 4,1
j. Petukangan 20 1
k. Pensiunan 15 0,8
Total 1977 100,0

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
256 | KKN-T FEM IPB 2017

POTENSI PERTANIAN

Potensi pertanian yang ada di Desa Nanggawere meliputi Padi, ternak


kambing dan domba garut, serta perkebunan jeruk limo. Produktivitas
untuk padi di Desa Nanggawer mencapai 3 ton sedangkan untuk jeruk limo
mencapai 12 ton. Luas lahan yang ditanami padi di Desa Nanggawer
mencapai 2 hektar, sedangkan luasan lahan untuk menanam jeruk limo
mencapai 40 hektar. Harga jual kedua komoditas tersebut adalah untuk padi
Rp. 450.000– Rp.500.000 untuk satu kwintal sedangkan untuk jeruk limo
seharga Rp. 13.000 per kilogram. Penjualan dilakukan di rumah petani atau
di pasar. Kepada para pedagang besar.

Luas Pemilikan lahan Jumlah Petani (%)


Tidak Memiliki 24,9
< 1 hektar 70,8
1 - 5 hektar 3,1
5- 10 hektar 1,2
Total 100,0

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 257

ANALISIS USAHATANI
Uraian Padi Jeruk Limo
A. Penerimaan per hektar
Nilai jual output Rp 15.000.000 Rp 4.500.000
B. Pengeluaran per hektar
1. Benih Rp 400.000 Rp 70.000
2. Tenaga kerja Rp 2.500.000 Rp 900.000
3. Sewa alat pertanian Rp 490.000 -
4. Pupuk Rp 400.000 Rp 25.000
5. Obat-obatan HPT Rp 500.000 -
6. Penyusutan peralatan - -
7. biaya lainnya Rp 70.000 Rp 100.000
C. Pendapatan/Keuntungan Rp 10.640.000 Rp 3.405.000

per hektar (A-B)

ASPEK PERMASALAHAN PERTANIAN UTAMA


Permasalahan utama yang sering dihadapi adalah serangan hama wereng yang
dapat menyebabkan jumlah produksi menurun. Selain itu sumber air yang terletak
sangat jauh mengakibatkan perlu adanya biaya tambahan.

POTENSI PETERNAKAN DI DESA


Potensi ternak di Desa Nanggawer meliputi komoditas kambing dan Domba Garut.
Jumlah kepemilikan rata-rata hewan ternak adalah 7 ekor kambing dan 11 ekor
Domba. Harga jual masing-masing komoditas tersebut adalah Rp. 2.500.000 sampai
dengan Rp. 3.000.000 untuk jambing dan Rp 10.000.000 untuk domba garut. Adapun
tempat penjualannya adalah Rumah para petani. Untuk pembelinya adalah para
pedagang kecil dari luar desa. Karena kedua hewan ini bukan menjadi komoditas
usaha utama petani, maka biaya yang perlu dikeluarkan sangat kecil, dimana biaya
untuk budidaya domba hanya sebesar Rp.100.000 dan untuk Kambing mencapai
Rp. 62.500 per ekor. Sehiangga besaran keuntungan perekor yang didapat petani
mampu mencapai Rp.9.900.00 untuk domba dan Rp.2.937.500 untuk kambing. Dari
segi aspek permasalahan, yang menjadi maslaha para peternak adalah pakan ternak
yang semakin berkurang jumlahnya.

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
258 | KKN-T FEM IPB 2017

POTENSI USAHA MIKRO KECIL


DAN MENENGAH DESA

Terdapat beberapa potensi usaha kecil mengenah yang dapat dikembangkan


di Desa Nanggewer, seperti pembuatan kerajinan tangan, anyaman bambu,
maupun dengan pembuatan baju. Berikut dilampirkan potensi
pengembangan UMKM di Desa Nanggewer yang ada di sektor perdagangan,
pengolahan maupun jasa.

Pembagian Potensi UMKM di Desa Nanggewer


Perdagangan Pengolahan Jasa
Kerajinan Anyaman Kue Gudir Jahit Pakaian
Pakaian Telur Asin Cuci Steam Motor
Perabotan Rumah Tangga Bengkel
Warung Kelontong Service Elektronik
Warung Sayur Ojek
Pijat

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 259

MASYARAKAT DESA YANG BERHASIL

Nama: Ibu Umila


Produksi: Tampah, Bakul, Kempluk, Pengangen, Piring Anyaman
Produktivitas: 5 kodi anyaman/bulan
Pengalaman
Pengusaha memulai usahanya sejak berumur 18 tahun yaitu sekitar 31
tahun yang lalu. Pada awalnya pengusaha menggunakan dana sendiri
untuk memulai usahanya, namun hanya sedikit yang bisa ia produksi.
Untuk mengembangkan usaha tersebut, pengusa bergabung menjadi
anggota PNPM dengan pinjaman dana sebesar Rp 5.000.000. Pengusaha
juga tergabung dalam kelompok usaha wanita yang bernama “Bahagia”
dengan beranggotakan 13 orang dan ia bertanggungjawab sebagai
bendahara pada kelompok Bahagia. Keahlian anyaman di dapat
pengusaha dari seorang ahli penganyam rotan di Desa Nanggewer yaitu
Bapak Sandy. Keahliannya pun meningkat dan hasil anyamannya pun
mulai terkenal. Hasil anyamannya juga dihargai lebih mahal dari
penganyam lain karena anyamannya yang lebih kuat dan rapi. Saat ini
pengusaha dapat menghasilkan 5 kodi setiap bulannya dengan bantuan
suaminya.
Saran dan Masukan
Produk pengusaha sudah memiliki kualitas yang lebih baik dari
penganyam lain, maka sebaiknya produk anyaman dapat dipasarkan
lebih luas dengan cara melalui E-Commerse atau online agar terjangkau
dimana pun calon konsumen berada. Selain itu, pengusaha juga
sebaiknya mempunyai nama produk sendiri dan dibuatkan label produk.

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
260 | KKN-T FEM IPB 2017

KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL WILAYAH


KONDISI INTERNAL WILAYAH

Aspek yang dilihat Kondisi internal Desa

Kekuatan Kelemahan

1. Geografis

2. Sumberdaya alam Sebagai salah satu desa


penghasil jeruk limo yang
cukup besar di Kabupaten
Majalengka.
3. infrastruktur Terdapat sarana dan prasa-
rana desa di bidang pendidi-
kan (Kober, TK, SD, dan
Madrasah Diniyah), bidang
keagamaan (Masjid dan
Musholla), bidang kesehatan
(Posyandu dan Bidan), serta
bidang pemerintahan (Balai
Desa) yang sudah cukup
memadai.
4. Kelembagaan
5. SDM Banyak sekali warga yang Banyak pemuda yang
mahir dalam menganyam berorientasi pada uang se-
bambu, baik itu sebagai hingga tidak ingin melanjut-
pekerjaan utamanya kan pendidikan ke tingkat
maupun sebagai pengisi berikutnya
waktu luang. Selain itu juga
banyak SDM yang berjiwa
wirausaha tinggi, terbukti
dengan banyaknya
pengusaha-pengusaha
sukses yang memiliki omzet
puluhan hingga ratusan juta
per bulan

6. Ekonomi Banyak pengusaha sukses Tergolong rata-rata menen-


yang terdapat di Desa gah kebawah
Nanggewer yang juga me-
manfaatkan masyrakat seki-
tar sebagai karyawannya
sehingga penyerapan tenaga
kerja yang cukup tinggi.

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 261

KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL WILAYAH

KONDISI EKSTERNAL WILAYAH

Aspek yang dilihat Kondisi ekternal Desa


Peluang Ancaman
1. Kebijakan
Pemerintah
2. Program
Pemerinah
3. Alokasi Ang- Jika alokasi anggaran yang
garan diterima dapat direalisasikan
sebagaimana kegunaannya
sehingga akan tepat sasaran
sesuai dengan tujuan maka Desa
Nanggewer akan menjadi Desa
yang terus maju dan semakin
baik.

4. Gaya hidup Masyarakat Desa


Nanggewer lebih mem-
iliih menjadi perantau
sebagai pedagang kredit
harian ketimbang men-
jadi petani, sehingga pa-
ra petani yang sudah
sepuh tidak memiliki
regenerasi lagi

5. Teknologi Belum masuknya jaringan inter-


komunikasi net dari pemerintah merupakan
salah satu penyebab akses infor-
masi yang masih minim
6. Perkembangan Pemasaran lewat internet Persaingann yang
usaha ketat

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
262 | KKN-T FEM IPB 2017

ANALISIS PROGRAM PEMBANGUNAN


Kekuatan Kelemahan

Peluang Masuknya akses internet Jumlah warga Desa


dari pemerintah dapat Nanggewer yang tidak
meningkatkan kualitas terlalu banyak membuat
perekonomian serta pemerintah desa lebih
sumberdaya manusia di mudah memperhatikan
Desa Nanggewer. serta mengurangi tingkat
pengangguran.

Ancaman Perekonomian yang Perlu adanya ruang untuk


cukup baik di Desa pemuda Desa Nanggewer
Nanggewer terutama berkarya di desa agar para
dari para pengusaha pemuda memiliki semangat
dapat menutupi ang- untuk mengabdi di desa
garan-anggaran yang dan memajukan desa. Dan
kerap kali mandek dari juga dibutuhkan edukasi
pemerintah kabupaten terkait pertanian agar para
ataupun pusat. pemuda dapat dengan
kreatif serta inovatif
mengembangkan pertanian
desa untuk mendapatkan
nilai tambah di bidang
pertanian dan tidak serta
merta meninggalkan
pertanian desa tanpa
adanya regenerasi dari para
pemuda.

Desa Nanggewer, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
264 | KKN-T FEM IPB 2017

“ Curug Ciborete dapat digunakan untuk wisata air dimana di da-


lamnya terdapat permainan, seperti flying fox, arung jeram, atau
permainan yang lainnya. Bekas tambang batu dapat digunakan
untuk tanaman teratai sehingga dapat menjadi spot foto.Curug
ciborete saat ini masih mengalami kendala dalam akses jalan
menuju curug.

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 265

GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

Desa Tanjungsari terletak di


kecamatan Sukahaji kabupaten
Majalengka. Kondisi desa dapat
terlihat pada tabel dan gambar. Desa
Tanjungsarimemiliki luas wilayah
seluas 143 hektar yang dibagi menjadi
dua dusun yaitu dusun sinomjaya dan
dusun sudahanten. Dari keseluruhan
dusun, Desa Nenggawer memiliki
jumlah RT sebanyak 9 dan RW
sebanyak 2. Desa Tanjungsari
menggunakan kekayaan sumberdaya
alam yang ada diwilayahnya menjadi
pemukiman, persawahan,
perkebunan, pekarangan,
perkantoran, dan prasarana umum.
Adapun luasan penggunaannya dapat dilihat pada tabel.

Tanah kas desa adalah tanah yang merupakan kekayaan desa dan menjadi
milik desa sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3 ayat 1 Permendagri 4/2007.
Desa Tanjungsari memiliki luasan tanah kas seluas 130,398 hektar.
Pembagian penggunaan tanah kas tersebut meliputi tanah bengkok seluas
130,398 Ha dan tanah titisara seluas 2,249 Ha.

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
266 | KKN-T FEM IPB 2017

INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM

Pasar Tradisional Desa Tanjungsari didirikan pada tahun 2015.Pasar tersebut


dikelola oleh Koperasi Desa Tanjungsari. Namun setelah didirikannya pasar
tersebut, masyarakat Desa Tanjungsari kurang berminat dalam
menggunakan pasar tersebut. Saran dan masukan, Perlu adanya sosialisasi
dari pihak desa tentang pentingnya keberadaan pasar tradisional di desa.
Memberikan subsidi untuk pedagang dalam penyewaan kios. Pendampingan
dari pihak desa untuk setiap UMKM agar memasarkan produknya di pasar
tradisional.

Selain itu, terdapat jalan desa sepanjang 7,5 km yang sudah diaspal sehingga
memudahkan untuk melintas. Kemudian sebagai desa dengan penduduk se-
luruhnya beragama Islam, Desa Tanjungsari memiliki satu buah masjid dan 4
musholla. Untuk infrastruktur pendidikan, Desa Tanjungsari memiliki 5 unit
Sekolah PAUD, satu unit Taman Kanak-Kanak, dua unit Sekolah Dasar dan
satu unit Sekolah Menengah Pertama. Untuk infrastruktur kesehatan terdapat
4 unit Posyandu di seluruh wilayah desa. Sedangkan infrastruktur ekonomi
terdapat BUMDes dan Pasar Tradisional Tanjungsari.

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 267

LEMBAGA MASYARAKAT DESA TANJUNGSARI

Nama Lembaga Tujuan Aktif/ Jumlah Kegiatan


tidak
aktif
1. Dewan Ke- -Mengurus fisik Aktif 1 -Mengelola Masjid
makmuran Masjid masjid dan
(DKM) kegiatan ibadah di
dalamnya

2. Kelompok -Meningkatkan Aktif 4 -Peternakan Dom-


Usaha Bersama kemampuan be- ba
(KUBE) rusaha peternak
domba
3. Karang Taruna -Wadah Pengem- Aktif 1 -Mengadakan
bangan generasi Acara di Desa
muda di desa
-Bertanggungjawab
dalam pemungu-
tan kebersihan
Pasar Tanjungsari
4. PKK -Memberdayakan Aktif 1 - Posyandu
keluarga untuk
meningkatkan
kesejahteraan
keluarga

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
268 | KKN-T FEM IPB 2017

DEMOGRAFI PENDUDUK DESA TANJUNGSARI


Aspek Demografi Jumlah orang) Persen
(%)
1. Jenis kelamin
a. Laki-laki 2,732 48.73
b. Perempuan 2,874 51.27
Total 5,606 100.0
2. Agama
a. Islam 5,606 100.0
b. Non Islam 0 0
Total 5,606 100.0
3. Usia
a. < 15 tahun 1,233 21.99
b. 15 – 59 tahun 4,032 71.42
c. ³ 60 tahun 341 6.54
Total 5,606 100.0
4. Pendidikan
a. Belum sekolah / Tidak sekolah 1,355 24.17
b. SD 2,948 52.58
c. SMP sederajat 825 14.71
d. SMA sederajat 384 6.84
e. Perguruan tinggi 94 1.70
Total 5,606 100.0
5. Pekerjaan
a. Petani 117 3.72
b. Nelayan 1 0.03
c. PNS/TNI/Polri 28 0.89
d. Karyawan swasta 199 6.33
e. Wirausahawan (pedagang, pengrajin, jasa) 952 30.28
f. Buruh tani 78 2.48
g. Buruh non tani 261 8.30
h. Ibu RT 1,507 47.97
Total 3,143 100.0

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 269

POTENSI PERTANIAN

Potensi pertanian di desa Tanjung sari meliputi pembibitan dan peternakan


domba. Adapun sebagai contoh peternak yang berhasil adalah kelompok
usaha bersama (KUBE). Basli Jayasari merupakan kelompok usaha dalam bi-
dang peternakan domba yang berada di RT 009 Blok Cemplang Kaler, Dusun
Sudahanten, Desa Tanjungsari. Kelompok tersebut didirikan pada tahun 2015
dengan bantuan dana dari desa untuk pembelian domba. Anggota KUBE ter-
sebut sebanyak 7 orang.Pemeliharaan domba dalam pemberian pakan dan
pembersihan kandang dilakukan dengan sistem piket.
Permasalahan yang dihadapi oleh KUBE Basli Jayasari yaitu pada saat musim
kemarau, peternak sulit untuk mendapatkan pakan hijau.Peternak harus
mengambil dari Desa Gunung Kuning yang jaraknya cukup jauh.Dengan
jumlah domba yang banyak, peternak kesulitan dalam memeliharanya, sehing-
ga terdapat rencana dari para anggota untuk menjual beberapa domba dan
dibelikan sapiagar pengelolaannya lebih mudah.
Sebagai saran dan masukan, dalam mengatasi pasokan pakan hijau yang sulit
pada saat musim kemarau, peternak dapat membuat pakan silase.Pakan silase
merupakan pakan fermentasi yang dibuat dari rumput kering atau jerami
dengan campuran dedak dan molases untuk mempermudah fermenta-
si.Pemberian pakan silase tersebut dapat membantu peternak saat kesulitan
mencari pakan hijau.

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
270 | KKN-T FEM IPB 2017

POTENSI PETERNAKAN
Potensi ternak di desa tanjung sari meliputi peternakan Domba dimana rata-
rata kepemilikan domba per peternak adalah sebanyak 25 ekor. Harga jual
persatuan domba dihargai Rp. 2.500.000. tempat penjualan domba berada di
kandang KUBE dimana pembeli dapat membeli langsung. Pembeli yang
datang umumnya adalah perorangan atau pedagang besar dari luar desa.
Permasalahan yang dihadapi oleh para peternak meliputi keterbatasan SDM
di KUBE, kandang yang sudah mulai rusak serta dari segi HPT dimana
kesulitan dalam mendapatkan pakan dimusim kemarau.

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 271

POTENSI USAHA MIKRO KECIL


DAN MENENGAH DESA

Potensi UMKM yang dimiliki desa analisis perhitungan harga serta


Tanjungsari meliputi pengolahan tempat penjualan dapat
opak ketan, kerajinan anyaman diilustrasikan melalui tabel
dari limbah plastik, dan kue. dibawah ini :
Dimana secara keseluruhan skala
usaha tersebut masih tergolong
sebagai usaha mikro. Adapun

Jenis UMKM Satuan Harga Tempat jual Pembeli

Opak Ketan Mak Keping 300 -Rumah -Perorangan


Onding Produksi
-Pedagang
-Warung Kecil

Kerajinan Anyaman Buah 50,000 -Rumah -Perorangan


Limbah Plastik Produksi

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
272 | KKN-T FEM IPB 2017

UMKM UNGGULAN DESA

Bu Ety merupakan pemilik kerajinan anyaman dari limbah pelastik yang


dibuat berdasarkan pesanan. Keterampilan dalam pembuatan kerajinan ini
diperoleh Bu Eti dari saudaranya dan kemudian beliau melanjutkannya
dengan kreativitas Bu Eti sendiri.Hasil karya ini biasanya dipamerkan dalam
setiap acara yang diikuti oleh perangkat desa.Bu Eti sudah mencoba untuk
mengajarkan keterampilan tersebut kepada ibu-ibu di sekitar rumah beliau,
tetapi hasil dari tangan warga sekitar berbeda dengan hasil karya Bu
Eti.Warga sekitar enggan untuk melanjutkan membuat kerajinan terse-
but.Akan tetapi Bu Eti tidak patah semangat untuk berkarya.

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 273

PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN

Pendapatan rata-rata di Desa Tanjungsari masih jauh dari angka upah


minimum yang di terapkan di Provinsi Jawa Barat pada tiap pekerjaan yang
dikerjakan oleh para warganya. Oleh sebab itu, perlu adanya program yang
mampu dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan di desa.

Nama Program Kemiskinan Kegiatan


A. Pemerintah
Raskin Pembagian beras miskin kepaa warga dari
pemerintah pusat

Pemberian sembako pada saat acara desa


Bantuan langsung
Peminjaman modal oleh BUMDes
Permodalan BUMDes
Membentuk usaha bersama ternak domba
KUBE
Perbaikan rumah bagi rumah warga miskin
Rutilahu
yg tidak layak huni

POTENSI SUMBERDAYA ALAM DESA


Curug Ciborete dapat digunakan un-
tuk wisata air dimana di dalamnya
terdapat permainan, seperti flying
fox, arung jeram, atau permainan
yang lainnya. Bekas tambang batu
dapat digunakan untuk tanaman ter-
atai sehingga dapat menjadi spot fo-
to.Curug ciborete saat ini masih men-
galami kendala dalam akses jalan
menuju curug.Akan lebih baik lagi
jika dibentuk struktur manajemen
wisata, baik manajemen pem-
bangunan wisata dan manajemen
pemasaran agar curug tersebut
dikunjungi oleh banyak orang.

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
274 | KKN-T FEM IPB 2017

KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL WILAYAH

KONDISI INTERNAL WILAYAH

Aspek yang Kondisi Internal Desa


dilihat Kekuatan Kelemahan
1. Geografis 1. Terletak jauh dari 1. Cuaca menjadi panas
pegunungan sehingga pada siang hari.
mempermudah dalam
akses infrastruktur.
2. Sumberdaya 2. Dengan adanya tambang
Alam 2. - Terdapat curug cibo-
batu, dapat merusak ling-
rete sehingga berpotensi
kungan curug karena se-
untuk ekowisata.
makin lama batu akan se-
- Terdapat tambang batu makin habis dan dapat
sehingga dapat di- menghilangkan curug yang
3. Infrastruktur manfaatkan untuk mata ada di desa tersebut.
pencaharian warga seki-
3. Terdapat sebagian infra-
tar.
struktur yang tidak ter-
3. Dengan infrastruktur manfaatkan oleh masyara-
yang ada saat ini, sangat kat.
4. Kelembagaan berpotensi dalam
pengembangan masyara-
kat, baik segi ekonomi,
pendidikan, dan lainnya. 4. -
4. Dapat mengoptimalkan
potensi SDM dan SDA
yang terdapat di desa.

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 275

KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL WILAYAH

KONDISI EKSTERNAL WILAYAH

Aspek yang dilihat Kondisi Ekternal Desa

Peluang Ancaman
1. Alokasi Anggaran 1. Infrastruktur desa 1. Terdapat kecem-
menjadi lebih baik dan buruan sosial pada
meningkatkan ekonomi masyarakat jika alo-
masyarakat jika di- kasi anggaran tidak
manfaatkan dengan baik. merata.

2. Teknologi Komu-
nikasi 2. Mengoptimalkan po- 2. Memberikan
tensi desa untuk dapat dampak negatif ter-
dikenal di daerah lain. hadap moral pemu-
da dan anak-anak
jika dimanfaatkan
dengan tidak
sesuai.

3. Perkembangan Usaha
3. Memberikan contoh 3. Pengusaha kecil
kepada pengusaha lain yang lain merasa
untuk dapat untuk dapat takut untuk dapat
mengembangkan usahan- bersaing dengan
ya. pengusaha yang
besar dan sudah
berkembang.

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
276 | KKN-T FEM IPB 2017

ANALISIS PROGRAM PEMBANGUNAN


Kekuatan: Kelemahan:

1. Banyaknya Potensi 1.Dibungkus dengan


UMKM di Desa Tan- plastik transparan biasa
jungsari. dan tanpa label sehingga
tidak dapat masuk ke
2. Memanfaatkan
toko oleh-oleh.
Potensi Curug Cibo-
rete yang masih ala- 2. UMKM hanya
mi. dipasarkan di warung
dan toko.

Peluang:

Dipasarkan di toko oleh-


oleh khas Majalengka
dengan memanfaatkan
BankInternasional Jawa
Barat (BIJB) dan Ekow- Pemasaran Produk
Pembuatan Label pada
isata Curug Ciborete. UMKM oleh BUM-
Setiap Produk UMKM
Des
Dapat mudah bersaing
dengan produk lain dan
dapat mudah untuk ma-
suk ke toko

Ancaman:

1. Tambang batu yang


semakin lama semakin
Penggunaan Pasar
merusak lingkungan Pembuatan Ekow-
Tradisional untuk
alam sekitar. isata Curug Ciborete
Menjual Hasil UMKM
2. Produk UMKM hanya
akan dibeli tengkulak

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
KKN-T FEM IPB 2017 | 277

Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji


Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
Kabupaten Majalengka adalah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang berjarak 91
km dari pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Majalengka memiliki luas 1204,24 km
persegi atau sekitar 2,71% dari luas Propinsi Jawa Barat. Wilayah bagian utara Kabupaten Majalengka
merupakan dataran rendah, sementara wilayah tengah berbukit-bukit dan wilayah bagian selatan
merupakan wilayah pegunungan dengan puncaknya Gunung Ceremai yang berbatasan dengan
Kabupaten Kuningan serta Gunung Cakrabuana yang berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya
dan Kabupaten Sumedang. Secara administratif, Kabupaten Majalengka berbatasan dengan
Kabupaten Indramayu di bagian utara, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis di bagian
selatan, Kabupaten Sumedang di bagian barat, serta berbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan
Kabupaten Cirebon di bagian timur. Terdapat beberapa potensi alam dan wisata yang terletak di
Kabupaten Majalengka, yaitu wisata air terjun (Curug Muara Jaya yang terletak di Desa Argamukti,
Kecamatan Argapura; Curug Sempong yang terletak di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka);
wisata danau (Situ Sangiang yang terletak di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran; Situ Cipadung
yang terletak di Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh; dan lain-lain); Wisata Panorama Alam, seperti
Taman Buana Marga yang terletak di Desa Lemahsugih, Kecamatan Lemahsugih dan Panorama
Panyaweuyan yang terletak di Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura; serta wisata sejarah dan
budaya.

KKN - T 2017
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Anda mungkin juga menyukai