PROPOSAL PELAKSANAAN
PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH
Dibiayai oleh :
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementrian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi
Sesuai dengan Kontrak Penelitian Tahun Anggaran 2018
TIM PENGUSUL
2018
i
ii
DAFTAR ISI Halaman
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Manajemen UKM Karya Bumi dan UKM Tunas Mekar ........................................... 4
Tabel 2. Identifikasi masalah pada UKM Karya Bumi dan UKM Tunas Mekar .....................7
Tabel 3. Target Luaran Kegiatan Tahun Pertama dan Indikator Capaian ................................8
Tabel 4 Target Luaran Kegiatan Tahun Kedua dan Indikator Capaian. ................................... 8
Tabel 5. Target Luaran Kegiatan Tahun Ketiga dan Indikator Capaian .................................. 9
Tabel 6. Prioritas Permasalahan dari kedua UKM pada setiap Tahun ..................................... 10
Tabel 7. Uraian Aspek Bisnis, Permasalahan Prioritas dan Ipteks yang Diterapkan ............... 11
Tabel 8. Sumber Dana dan Skema Penelitian Satu Tahun Terakhir ........................................ 12
Tabel 9. Organisasi Pelaksana PPPUD Berdasarkan Kepakaran dan Deskripsi Tugas ........... 13
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Analisis Situasi
a. Gambaran Mitra Usaha
Lokasi program Iptek bagi Produk Unggulan Daerah ini terletak di KelurahanSingosari
KecamatanMojosongo, Kabupaten Boyolali dan sekitar 75 km dari kampus
UniversitasDiponegoro. Wilayah Kelurahan Singosari memiliki batas-batas
sebagaiberikut:
- Sebelah Barat : Kelurahan Sukorejo Kecamatan Mojosongo
- Sebelah Timur : Kelurahan Tambak Kecamatan Mojosongo
- Sebelah Selatan : Kelurahan Kemiri Kecamatan Talang Kabupaten Klaten
- Sebelah Utara : Kelurahan Karangnongko Kecamatan Mojosongo
Secara tepat lokasi kedua UKM sasaran program berada di antara wilayah
Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali sehingga sangat strategis untuk usaha
agribisnis.Denah lokasi disajikan pada lampiran 3 sedangkan foto-foto layout UKM
disajikan pada lampiran 4.Usaha Kecil Menengah yang menjadi sasaran program adalah
UKM Karya Bumi dan UKM Tunas Mekar. Kedua UKM sama-sama masih mengelola
susu murni hasil panen dari pemerahan sapi ternaknya secara konvensional, yaitu
disamping juga menghasilkan produk susu murni sendiri. Kedua UKM kesemuanya
beranggotakan para peternak susu perah. Secara lebih jelas berikut dideskripsikan kondisi
kedua UKM.
UKM Karya Bumi dan UKM “Tunas Mekar” merupakan sebuah kelompok petani
dan peternak sapi perah yang masing-masing beranggotakan sebanyak 40 peternakdan 30
peternak dan masing –peternak mempunyai sapi perah rata-rata sejumlah 5-10 ekor. UKM
“Karya Bumi” didirikan pada tanggal 20 September 2004, sedangkan UKM “Tunas Mekar”
didirikan pada tanggal 10 September 2004.
1
pengujian kualitas susu dan peralatan penyimpanan susu sapi segar/ murni yang akan
dipasarkan. Kedua UKM mempunyai peralatan penyimpanan susu sapi segar untuk
mendukung penyimpanan susu segar sebelum dipasarkan, alat-alat tersebut adalah: cooling
unit, chooler, penampung sementara susu segar hasil pemerahan (cane), dan alat- alat
penyaring susu segar. Seperangkat alat cooling unit susu dipesan dari pabrik mesin alat
“Workshop Teguh Jaya” UngaranKota Semarang dengan kapasitas 1500 L dan 1000 L.
Cooling unit mempunyai suhu penyimpanan susu sebesar 4o C. Desain alat cooling unit
dapat dilihat padaLampiran.
c. Proses Produksi
Proses produksi susu murni pada kedua UKM memiliki beberapa tahapan proses
produksi. Adapun lay-outproses produksinya dijelaskan sebagaiberikut:
1. Penerimaan Susu Segar:Penyediaan susu segar sebagai bahan baku susu sapi segar
diambil dari para petani dan peternak sapi perah anggota pada kedua UKM. Susu
murni dikumpulkan dan dibawa dalam milk cane ke pengumpulsusu murni (UKM)
setiap harinya. Rata-rata volume susu murni yang didapat dari peternak sapi perah
adalah sekitar 5-10 liter dari masing- masing peternak. Dari total jumlah susumurni
yang didapat dari para peternak sapi perah, susu sapi segar mencapai 2500 liter per
harinya. Setelah terkumpul di tempat kedua UKM susu, susu murni kemudian
disaring dan selanjutnay disimpan di dalam cooling unit pada suhu 4o C sebelum
dikirim ke KUD atau pabrik pengolahan susu segar “Indolakto” di wilayah setempat.
2. Pendinginan: Susu murni yang telah disaring kemudian dimasukkan ke dalam plate
cooler berupa Plate Heat Exchanger (PHE) pada suhu maksimal 14 oC untuk
didinginkan hingga mencapai suhu 4 oC menggunakan media “chilled water” bersuhu
2 oC. Susu dialirkan ke plate-plate dengan arah yang berlawanan dengan media
pendingin. Dalam suhu rendah di dalam Plate Heat Exchangerini, mikroba –mikroba
patogen akan menjadi nonaktif, reaksi enzimatis terhambat serta reaksi kimia yang
menyebabkan kerusakan susu dapat dicegah.
2
3. Pengiriman
Susu sapi murni yang telah disimpan sementara di dalam alat penyimpanan
sementara “cooling unit” tidak boleh terlalu lama disimpan, paling lama 1x24 jam
susu harus sudah dikirim ke pabrik susu atau KUD setempat.
d. Spesifikasi Produk dan Prospeknya
Produk susu murni yang dihasilkan oleh kedua UKM adalah susu murni / susu
segar hasil pemerahan ternak sapi perah milik para petani peternak UKM “Karya Bumi”
dan UKM “ Tunas Mekar”. Susu murni hasil pemerahan ternak sapi milik kedua
peternak kedua UKM memiliki spesifikasi kandungan lemaknya 3,5 dan BJ susu antara
2,3 sampai 2,4. Susu murni adalah salah satu bahan pangan penting yang banyak
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mencukupi kebutuhan gizi. Susu segar dari hasil
pemerahan sapi perah sangat dikenal olehmasyarakat sejak jama dahulu karena cocok
dikonsumsi oleh masyarakat di segala umur. Sehingga susu murni terus mengalami
peningkatan permintaan setiap tahunnya.Potensi bisnis susu murni di Kabupaten
Boyolali ini mempunyai prospek yang sangat cerah untuk terus dikembangkan
mengingat sekarang ini pemerintah ingin meningkatkan jumlah konsumsi susu murni
per kapita bagi masyarakat Indonesia. Jumlah konsumsi susu murni per kapita di
Indonesia baru mencapai 11,09 liter setiap tahunnya, masih jauh di bawah negara-negara
lain yang konsumsi per kapitanya sudah mencapai 20 liter per kapita setiap tahunnya.
Melalui terobosan teknologi baru pengolahan susu murni menjadi susu
pasteurisasi dengan aneka rasa serta diversifikasi pengolahan susu murni menjadi
berbagai produk baru seperti yoghurt, keju, kerupuk susu dll diserta teknik pemasaran
yang baik diharapkan mampumendongkrak peningkatan nilai jual dan pendapatan kedua
UKM.Dari sisi produk, susu murni mengalami peningkatan kualitas baik dari segi gizi
maupun umur simpannya, sedangkan dari sisi para peternak, dengan adanya
peningkatan kualitas produk susu murninya, maka berefek pada meningkatnya
umur/masa jual, harga jual serta dan segmen pasarnya. Perluasan segmen pasar dan
peningkatan harga jual inilah yang pada akhirnya berpotensi pula meningkatkan
pendapatan perkapita para peternak sapi perah khususnya para peternak yang tergabung
dalam UKM ”Karya Bumi” dan UKM “Tunas Mekar”.
e. Manajemen
3
Sampai saat ini susu murni hasil produksi UKM “Karya Bumi” dan UKM “Tunas
Mekar”masih berdasarkan pemesanan oleh pabrik Indo Lakto dan KUD setempat.
Adapun klasifikasi manajemen kedua UKM susu sapi perah disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Manajemen UKM Karya Bumi dan Tunas Mekar
No Sarana Keterangan
1. Production planning Sudah ada
2. Accounting-bookkeeping Sudah ada
3. Auditing Belum ada
4. Perpajakan Sudah membayar pajak
5. Pola manajemen Bersifat kekeluargaan
6. HKI Belum ada
7. Inventory Belum menerapkan
f. Pemasaran
1) Daerah pemasaran produk susu murni kedua UKM sebagian besar masih
untukkonsumen lokal, belumsampai luar kota. Hal ini karena keterbatasan umur
susu sapi segar tersebut. Umur susu murni hanya sampai maksimal 1 x 24 jam,
sehingga harus segera disalurkan ke KUD dan pabrik susu setempat. Teknik
pemasaranproduk susu murni dari kedua UKM secara umum hanya ada 2 jalur
pengiriman yaitu dikirim ke pabrik susu “Indo Lakto” sejumlah lebih kurang 2500
liter dan dikirim ke KUD setempat sejumlah sekitar 500 liter. Sampai saat ini para
peternak susu yang tergabung di dalam kedua UKM belum mengenal teknik
pemasaran menggunakan blog ataupun teknologi informasi melalui internet untuk
mempromosikanproduk sus murninya.
2) Kisaran harga jual produk susu murni pada kedua UKM adalah Rp 5200,-/ liter.
3) Konsumen dari produk susu murni kedua UKM secara umum masih konsumen lokal
dan belumada yang berasal dari luar kota. Pembelian dan pemesanan susu murni
dilakukan secara langsung.
4
g. Sumber Daya Manusia
1). Sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga kerja diUKM “Karya Bumi” adalah para
peternak sapi perah sekaligus penduduk asli di Desa Dampit Kelurahan Singosari
Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali.Sedangkan sumber daya manusia di UKM
“Tunas Mekar” adalah juga penduduk asli dan peternak sapi perah di Desa Singosari,
Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali.
2). SDM dari UKM “Karya Bumi” berjumlah 40 orang dengan ketua Bapak Mukhtadi yang
beralamat di Desa Dampit RT 04 RW 03, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali.
Sedangkan SDM dari UKM “Tunas Mekar” berjumlah 30 orang dengan ketua Bapak Bajuri
yang beralamat di Desa Singosari RT 05 RW 02, Kecamatan Mojosongo Kabupaten
Boyolali.
Kualifikasi SDM pada kedua UKM rata-rata lulusan SMA dan SMK yang memungkinkan
untuk mengikuti pelatuhan untuk meningkatkan kemampuannya di bidang pelatihan
pengolahan susu murni menjadi susu pasteurisasi berbagai variasi rasa serta diversifikasi
pengolahan susu murni menjadi produk yang lain yang meningkatkan nilai jualnya.
i. Finansial
1). Modal UKM “Karya Bumi” dan UKM “ Tunas Mekar”untuk pembelian bahan baku
susu murni dalam satu kali produksi per hari adalah sekitar Rp 500.000,-
2).Kedua UKM belum mengenal dan memperhitungkan cash-flowserta analisis kelayakan
usaha secara mendetail karena belum memahami tentang NPV maupun IRR.
Tabel 2. Identifikasi masalah pada UKM Karya Bumi dan UKM Tunas Mekar
Teknis
Produk Hanya ada satu macam produk saja yaitu susu sapi segar
hasil pemerahan sapi ternak UKM
SOP pelatihan produk Belum ada SOP pelatihan pengolahan susu sapi segar
susu pasteurisasi menjadi produk susu pasteurisasi dengan beberapa variasi
rasa
SOP pelatihan Belum ada SOP pelatihan diversifikasi pengolahan susu
diversifikasi susu segar sapi segar menjadi produk yoghurt, keju, tahu susu dan
lain-lain
Bahan baku Bahan baku susu sapi segar bersumber dari hasil ternak
sendiri dan mengumpulkan dari peternak sapi anggota
UKM
Tenaga Kerja Terbatas tenaga local dari para peternak sendiri
SOP Keselamatan & Belum ada SOP keselamatan dan kesehatan kerja
Kesehatan Kerja
SOP Kecelakaan Kerja Belum ada SOP Kecelakaan Kerja dan Tanggap Darurat
& Tanggap Darurat
Non Teknis
7
Accounting Belum ada sistem accounting yang digunakan
Auditing Belum ada auditing
Perpajakan Sudah menjalankan sesuai hasil usaha, NPWP sudah ada,
dijalankan sesuai hasil usaha
HKI Belum mempunyai HKI
Promosi/Pemasaran Masih konvensional, belum memanfaatkan e-business
8
4. Promosi 5000 lembar leaflet/ Masyarakat bisa mengetahui
Brosur dan pembuatan blog produk kedua UKM melalui brosur
dan blog di web internet
5. Pelatihan Pelatihan manajemen Menguasai manajemen umum dan
umum dan sistem sistem informasi akuntasi untuk
informasi akuntasi untuk Auditing
auditing
9
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Setelah disusun analisis situasi pada kedua UKM maka dapat diketahui kendala-kendala
yang dihadapi oleh kedua UKM.Secara ringkas hal ini dapat dilihat pada Tabel 6 dimana
permasalahan yang terjadi disusun berdasarkan skala prioritas dan terdistribusi untuk tahun
I, II dan III.
Tabel 6. Prioritas Permasalahan dari kedua UKM pada setiap Tahun
Tahun Prioritas Permasalahan UKM Karya Makmur dan
UKM Tunas Mekar
I SOP Produk
SOP Keselamatan & Kesehatan Kerja
SOP Kecelakaan Kerja & Tanggap Darurat
Pachaging / Pengemasan
Promosi
II Perijinan
Packaging
Pengembangan SDM
Promosi
Pelatihan
III. Diversifikasi produk
Perijinan
Pengembangan SDM
Promosi
Packaging
Tujuan program PPPUD ini adalah memacu pertumbuhan komoditi unggulan daerah
yang berpotensi untuk pasar nasional atau global, meningkatkan kesiapan UKM dalam
menghadapi pasar nasional dan global yang semakin kompetitif, meningkatkan kualitas
danproses menghasilkan barang/jasa yang high quality, safety and security, serta
environmentally friendly dan sesuai dengan consumer preference. Disamping itu untuk
mempercepat proses transformasi dan aplikasi IPTEKS pada sektor ekonomi riil serta
menjamin link and match antara UNDIP- UKM serta stakeholder. Untuk mendukung tujuan
tersebut sasaran yang dicapai pada kegiatan PPPUD selama 3 tahun adalah:
1. Melakukan pelatihan dan pendampingan berbagai jenis kegiatan mulai dari tahap
penyusunan SOP pada proses produksi yang mempertimbangkan kualitas produk,
kesehatan dan keselamatan kerja hingga tahap pemasaran.
2. Memperbaiki kualitas produk dengan diversifikasi produk dan quality control
10
3. Penyusunan SOP perijinan produk
4. Pelaporan keuangan berbasis teknologi informasi
5. Promosi dan pemasaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
Introduksi sains dan Ipteks yang akan diterapkan pada setiap tahapan kegiatan diuraikan
dalam pola penyelesaian masalah dalam aspek bisnis UKM sebagai berikut.
Tabel 7. Uraian Aspek Bisnis, Permasalahan Prioritas dan Ipteks yang Diterapkan
Produk (susu Masih terbatas pada produk asli susu Meningkatkan umur simpan, kualitas
murni) murni (tanpa pengolahan lebih lanjut dan variasi produk sehingga
sehinggamempersempit pasar dan memperluas pasar dan meningkatkan
umur simpan) nilai jual
SDM Masih mempunyai ketrampilan Pelatihan pengolahan susu murni
terbatas dalam mengelola produk menjadi susu pasteurisasi danproduk
susu murninya serta diversifikasi yang meningkatkan nilai
jual dan pemasarannya
Promosi & Masih konvensional (produk asli Inovasi packaging produk dan
Pemasaran langsung dikirim ke KUD dan menerapkan teknik pemasaran
pabrik susu tanpa pengolahan berbasis teknologi informasi
apapun)
Finansial Belum memahami kelayakan Meningkatkan pengetahuan dan
usaha ketrampilan cara
menghitungkelayakan usaha
Manajemen Masih sederhana dan apaadanya Perbaikan manajemen dalamberbagai
aspekproduksi
Keselamatan & Standar K3 belum terpenuhiterutama Penyusunan SOP K3 dan
Kesehatan Kerja dari pakaian kerja pengadaanpakaian kerja yang
memenuhistandar
Administrasi Belum tertata dengan baik Penyediaan ruang administrasi
danpelatihan analisis keuangan
11
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Undip
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan oleh LPPM Undip
Semarangdalam bidang kewirausahaan dan penerapan Iptek ke masyarakat. Dalam 2
(dua)tahun terakhir tahun 2015 dan 2016 kegiatan dilakukan dengan dana dari DP2MDIKTI
yang terbagi menjadi beberapa skim. Terdapat juga kegiatan pengabdiankepada masyarakat
yang rutin dilakukan oleh dosen melalui dana PNBP DIPAUNDIP. Total dana dari kedua
sumber tersebut lebih dari 5 milyar rupiah per tahun.Selain itu juga dilaksanakan kegiatan
mahasiswa berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN)dengan Pembimbing Lapangan dari Dosen
yang ditugaskan.
Tabel 8. Sumber Dana dan Skema Penelitian Satu Tahun Terakhir
12
Tabel 9.
Organisasi Pelaksana PPPUD Berdasarkan Kepakaran dan Deskripsi Tugas
13
Melakukan pelatihan dan
pembinaanSDM untuk program
pengembangan
BAB 5
BIAYA DAN JADWAL
5.1 Biaya
Ringkasan anggaran biaya Program PPPUD yang diajukan setiap tahun disajikan
pada Tabel 10, sedangkan justifikasi anggaran secara rinci disajikan pada Tabel berikut :
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014.Susu Murni Sebagai Potensi Bisnis Kabupaten Boyolali.
http://bisnisukm.com/susu-murni-sebagai-potensi-bisnis-kabupaten-boyolali.html. Akalin AS,
Gonc S, dan Duzel S. 1997. Influence of yogurt and acidophillus yogurt on serum
cholesterol levels in mice. J. dairy Sci. 80:2721-2725.
Buckle, K.A., R.A.Edwards, G.H. Fleet, M. Wootton. 1985. Ilmu Pangan. Terjemahan oleh
Hadi Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.
Christanti, W. 1991. Pembuatan soygurt Berflavor dan Perubahan Mutunya selama Penyimpanan
[Skripsi]. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pengolahan Pangan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan
Gizi Institut Pertanian Bogor.
Hadiwiyoto, S. 1982. Teknik Uji Mutu Susu dan Olahannya. Liberty, Yogyakarta
Laniarti D. dan Syafei H. 1977. Penuntun Pengolahan Air Susu. Direktorat Bina Produksi
Peternakan. Jakarta.
Muchtadi, TR dan Sugiyono. 1989. Ilnu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Dirjen Pendidikan Tinggi PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor.
Mulyadi, A et al. 1995. Sistem Produksi dan Efisiensi Usaha Sapi Perah Rakyat di Pulau Jawa.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternak. Bogor.
Santoso, Agus Bambang dan Ir. Sutrisno. 2001. Buku Panduan teknis Beternak Sapi Perah.
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Diponegoro. Semarang .
Sukarya D, Wayan. 2003. Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pemanfaatan Potensi Desa di
Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang.
Surono, IS. 2004. Probiotik, Susu fermentasi dan Kesehatan. Tri Cipta Karya. Jakarta.
Tamime, AY dan Robinson, RK. 1999. Yoghurt Science and Technology, 2nd eds, Cambridge :
Woodhead Publishing.
Winarno, F.G. dan B.S. Laksmi. 1982. Kerusakan Bahan Pangan dan Cara Pencegahannya. Ghalia
Indonesia.
15
LAMPIRAN
Justifikasi Anggaran
BIAYA PERSONIL
Gaji/Upah
Jumlah Jml.
No. Pelaksana Kegiatan Jml. Honor/Jam Biaya (Rp)
Jam/Minggu Minggu
1 Pembantu Pelaksana 2 24 10 10.000 4.800.000
Jumlah Biaya 4.800.000
16
19 Manometer 1 unit 350.000 350.000
20 Kontrol Box 1 buah 500.000 500.000
21 Kabel dan Perlengkapan Instalasi 1 paket 500.000 500.000
22 Jasa Konstrusi Pasturizer 1 unit 4.000.000 4.000.000
23 Cup Plastik 10 gros 160.000 1.600.000
24 Gula pasir 100 kg 15.000 1.500.000
25 Essence 1 kg 900.000 900.000
26 Pakaian Kerja & safety 5 paket 250.000 1.250.000
27 Konsumsi Pelatihan 10 box 50.000 500.000
Penggandaan Laporan Kemajuan &
28 500.000
Akhir 10 eks. 50.000
Jumlah Biaya 54.500.000
3) Belanja Lain-lain
Biaya
No. Jenis Volume Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
1 Seminar Nasional 3 orang 400.000 1.200.000
2 Legalisasi PIRT & Merk 1 kali 1.500.000 1.500.000
3 Legalisasi Halal 1 kali 1.000.000 1.000.000
4 Publikasi 1 kali 1.500.000 1.500.000
Jumlah Biaya 5.200.000
17
18