Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Cendikia Vol. 14 No.

1 Cendikia 2017 ISSN: 0216-9436


Bandar Lampung, Oktober 2017

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN BAHAN BAKU BERBASIS CLIENT


SERVER PADA PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK
Musyofa1, Rico Dwi Saputra2
1)
Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Dian Cipta Cendikia Bandar Lampung
2)
Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Dian Cipta Cendikia Bandar Lampung
Jl. Cut Nyak Dien No. 65 Durian Payung (Palapa) Bandar Lampung
E-mail: musyofa@dcc.ac.id 1), ricodwisaputra1@gmail.com 2)

ABSTRAKS
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pakan ternak yang
beralamat di Jl. Ir Sutami KM 18,2 Lematang, Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Di setiap harinya,
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk selalu melakukan transaksi pembelian bahan baku. Dimana semua
transaksi pembelian bahan baku harus melalui proses timbangan (dosing weigher). PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk pada saat melakukan transaksi timbangan menggunkan metode manual, masih
menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel sebagai program penginputan data bahan baku yang
masuk, sehingga banyak kemungkinan kesalahan yang bisa terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan
mengunakan metode penelitian deskriptif. Metode yang menggambarkan alur mulai dari permintaan
barang atau yang di kenal dengan purchase order hingga pengolahan Bukti Barang Masuk, sehingga
dapat di ketahui dengan cepat bagai mana alur sistem yang berjalan dan dapat di ketahui apa saja
bahan baku yang masuk pada hari itu juga. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud akan membangun
sebuah aplikasi pembelian bahan baku melalui timbangan mobil (dosing weigher) dengan berbasis client
server. Nantinya diharapkan dari aplikasi yang telah dibangun bisa mempermudah admin dalam
mengelolah bahan baku yang akan dipesan oleh pihak perusahaan.

Kata Kunci : Pembelian Bahan Baku, Japfa, Client Server.

1. PENDAHULUAN pembelian bahan baku harus melalui proses


1.1 Latar Belakang timbangan (dosing weigher). Saat ini di PT.
Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi Japfa Comfeed Indonesia Tbk pada saat transaksi
mengalami perkembangan yang semakin pesat, timbangan menggunakan dua metode yang
perubahan yang terjadi baik di bidang teknologi, berbeda, yakni menggunakan metode otomatis
komunikasi, maupun di bidang informasi. dan menggunakan metode manual. Metode
Perubahan-perubahan itu disebabkan karena otomatis digunakan untuk beberapa pembelian
kemampuan dan potensi teknologi informasi itu bahan baku utama yang biasanya saat transaksi
sendiri, keterbatasan yang dahulu ada dalam pembelian bisa mencapai lebih dari 1000 ton,
komunikasi yang meliputi waktu dan kecepatan seperti Jagung (baik lokal maupun import), Feed
sekarang dapat diatasi dengan berkembangnya Wheat (Gandum), Soybean Meal (SBM), Wheat
ilmu pengetahuan dan teknologi, yang Brand Pellet, dan sebagainya. Sedangkan metode
memungkinkan manusia untuk saling manual digunakan untuk transaksi pembelian
berhubungan dan mendapatkan informasi dengan bahan baku pembantu yang saat transaksi
cepat, tepat, akurat dan tanpa batas. Sumber : biasanya tidak mencapai 1000 ton, seperti Meat
(Sumarsih, 2007) Bone Meal/MBM (Tepung Daging), Corn Gluten
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk adalah Meal (CGM), Corn Gluten Feed (CGF), Brand
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Pollard, dan sebagainya. PT. Japfa Comfeed
pakan ternak yang beralamat di Jl. Ir Sutami KM Indonesia Tbk pada saat melakukan transaksi
18,2 Lematang , Tanjung Bintang, Lampung timbangan menggunkan metode manual, masih
Selatan. PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk unit menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel
Lampung sendiri memiliki beberapa cabang di sebagai program penginputan data bahan baku
berbagai kota di Lampung, diantaranya yaitu: yang masuk, sehingga banyak kemungkinan
- PT. Japfa Corn Drier Ketapang kesalahan yang bisa terjadi.
- PT. Japfa Corn Drier Gunung Sugih Proses pembelian beberapa bahan baku
- PT. Japfa Corn Drier Metro Kibang pembantu yang masih terbilang manual
Di setiap harinya, PT. Japfa Comfeed menggunakan aplikasi Microsoft Excel, ini
Indonesia Tbk selalu melakukan transaksi mengakibatkan sulitnya dalam pencarian data
pembelian bahan baku. Dimana semua transaksi dan pembuatan laporan. Laporan yang telah

AMIK DCC Bandar Lampung 33


Jurnal Cendikia Vol. 14 No. 1 Cendikia 2017 ISSN: 0216-9436
Bandar Lampung, Oktober 2017

dibuat pun terkadang masih banyak kesalahan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan
karena proses penginputannya masih manual dan yang sama.
dilakukan satu per satu. Maka dari itu, atas dasar 3. Murdick R. G Sistem adalah seperangkat
beberapa hal dan latar belakang diatas, penulis
elemen yang membentuk kumpulan atau
menjadi termotivasi untuk membangun sebuah
Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku pada prosedur-prosedur atau bagan-bagan
PT. Japfa Comfeed Indonesia yang bertujuan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian
untuk mempermudah dalam transaksi pembelian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan
bahan baku pembantu menggunakan proses data dan/atau barang pada waktu rujukan
timbangan. tertentu untuk menghasilkan informasi
dan/atau energi dan/atau barang.
4. Davis G. B Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang beroperasi bersama-
sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.

A. Klasifikasi Sistem
Ada beberapa klasifikasi sistem, antara lain
yaitu: (Pratama, 2015)
1. Sistem abstrak : sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik (contoh : sistem teologia).
2. Sistem fisik : sistem yang ada secara fisik
Gambar 1. Pembelian Bahan Baku (contoh : sistem komputer, sistem akuntansi,
sistem produksi, dll).
3. Sistem alamiah : sistem yang terjadi melalui
proses alam (contoh : sistem matahari, sistem
luar angkasa, sistem reproduksi dll).
4. Sistem buatan manusia : sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi manusia
dengan mesin disebut human-machine system
(contoh : sistem informasi).
Gambar 2. Total Harga Pembelian Bahan 5. Sistem Tertentu (deterministic system) :
Baku sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
1.2 Referensi yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
1.2.1 Pengertian Sistem bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang pasti sehingga keluaran dari sistem dapat
saling berkaitan dan bertanggung jawab diramalkan (contoh: sistem komputer).
memproses masukan (input) sehingga 6. Sistem tak tentu (probabilistic system):
menghasilkan keluaran (output). Suatu sistem
sistem yang kondisi masa depannya tidak
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul dapat diprediksi karena mengandung unsur
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan probabilitas.
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang 7. Sistem tertutup (close system): sistem yang
tertentu. (Sucipto, 2010) tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
Ada banyak pendapat tentang pengertian dan dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja
definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa secara otomatis tanpa adanya turut campur
ahli. Berikut pengertian dan definisi sistem
tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis
menurut beberapa ahli: (Ashkaf, 2013)
1. Indrajit Sistem adalah kumpulan-kumpulan sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak
dari komponen-komponen yang memiliki ada sistem yang benar-benar tertutup, yang
unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. ada hanyalah relatively closed system (secara
2. Lani Sidharta Sistem adalah himpunan dari relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
bagian-bagian yang saling berhubungan,

AMIK DCC Bandar Lampung 34


Jurnal Cendikia Vol. 14 No. 1 Cendikia 2017 ISSN: 0216-9436
Bandar Lampung, Oktober 2017

8. Sistem terbuka (open system): sistem yang bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
berhubungan dan terpengaruh dengan bagi yang menerimanya.
lingkungan luarnya. Secara Etimologi, Informasi berasal dari
bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387)
9. Sistem sederhana dan Sistem kompleks.
yang diambil dari bahasa latin informationem
B. Klasifikasi Sistem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi
Sistem yang baik mempunyai sembilan juga dapat diartikan sebagai data yang telah di
karakteristik, yaitu: (Mulyanto, 2009) olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
1. Mempunyai Komponen Sistem (Components lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sistem) A. Kualifikasi Informasi
2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary) Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga)
3. Mempunyai Lingkungan (Environment) hal yang sangat domain yaitu: (Mulyanto, 2009)
4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar 1. Informasi harus akurat.
Sebuah informasi harus akurat karena dari
Komponen
sumber informasi hingga penerima informasi
5. Mempunyai Masukan (input) kemungkinan banyak terjadi gangguan yang
6. Mempunyai Pengolahan (processing) dapat mengubah atau merusak informasi
7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila
8. Mempunyai Keluaran (output) informasi tersebut tidak bias atau
9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back) menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan
dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
C. Tujuan Sistem 2. Informasi harus tepat waktu.
Adapun tujuan sistem menurut (Susanto, Informasi yang dihasilkan dari suatu proses
2013) adalah sebagai berikut: “Tujuan sistem pengolahan data, datangnya tidak boleh
merupakan target atau sasaran akhir yang ingin terlambat (usang). Informasi yang terlambat
dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tidak akan mempunyai nilai yang baik,
tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran karena informasi merupakan landasan dalam
tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri- pengambilan keputusan.
ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu 3. Informasi harus relevan.
sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria Informasi dikatakan berkualitas jika relevan
dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa
tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri informasi tersebut harus bermanfaat bagi
atau kriteria dapat juga digunakan sebagai pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-
tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya
B. Nilai Informasi
suatu pengendalian“.
Nilai adalah suatu informasi dikatakan
1.2.2 Pengertian Informasi bernilai bila informasi lebih efektif
Informasi berarti data yang telah dibentuk dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
dalam suatu format yang mempunyai arti dan Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi
berguna bagi manusia. Sebaliknya data hal ketidakpastian didalam proses pengambilan
merupakan sekumpulan baris fakta yang keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari
mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi informasi ditentukan dari dua hal yaitu
atau lingkungan fisik sebelum diolah dalam manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan
suatu format yang dapat dipahami dan digunakan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi
orang. Sistem informasi juga bermanfaat untuk yang digunakan didalam suatu sistem,
lingkungan eksternal. (Sucipto, 2010) informasi umumnya digunakan untuk beberapa
Telah diketahui bahwa informasi merupakan kegunaan. (Mulyanto, 2009)
hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam
1.2.3 Definisi Pembelian
pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa
Suatu pristiwa atau tindakan yang dilakukan
ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut:
oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan
1. Menurut Agus Mulyanto Informasi adalah
barang atau jasa dengan menggunakan alat
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
transaksi yang sah dan sama-sama memiliki
berguna dan lebih berarti bagi yang
kesepakatan dalam transaksinya, dalam
menerimanya, sedangkan data merupakan
pembelian terkadang akan terjadi tawar menawar
sumber informasi yang menggambarkan
antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan
suatu kejadian yang nyata.
kesepakatan harga yang kemudian akan
2. Menurut Jogiyanto mengemukakan definisi
melakukan transaksi penukaran barang atau jasa
informasi adalah data yang diolah menjadi

AMIK DCC Bandar Lampung 35


Jurnal Cendikia Vol. 14 No. 1 Cendikia 2017 ISSN: 0216-9436
Bandar Lampung, Oktober 2017

dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua dilakukan oleh analis sistem dan programmer
belah pihak. (Setiawan, 2015) dalam membangun sistem informasi. Langkah
Definisi Pembelian menurut beberapa ahli: yang digunakan meliputi:
1. Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa 1. Melakukan survei dan menilai kelayakan
secara umum pembelian bisa didefinisikan proyek pengembangan sistem informasi.
sebagai: “managing the inputs into the 2. Mempelajari dan menganalisis sistem
organization’s transformation (production informasi yang sedang berjalan.
process).” Pendapat tersebut kurang lebih 3. Menentukan permintaan pemakai sistem
mempunyai arti bahwa pembelian merupakan informasi.
pengelolaan masukan ke dalam proses 4. Memilih solusi atau pemecahan masalah
produksi organisasi. yang paling baik.
2. Bodnar dan Hopwood (2001:323) Pembelian 5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan
adalah proses bisnis dalam memilih sumber perangkat lunak (software).
daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan 6. Merancang sistem informasi baru.
barang atau jasa. 7. Membangun sistem informasi baru.
8. Mengkomunikasikan dan
A. Jenis-jenis Pembelian mengimplementasikan sistem informasi baru.
Secara umum pembelian terbagi kedalam dua 9. Memelihara dan melakukan
jenis, yaitu: (Purwanto, 2014) perbaikan/peningkatan sistem informasi baru
1. Pembelian Secara Cash atau tunai adalah bila diperlukan.
pembelian yang dilakukan sekali transaksi SDLC (System Development Lyfe Cycle)
dengan menerima barang yang di beli dan adalah keseluruhan proses dalam membangun
memberikan uang sebagai alat tukar yang sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa
sesuai dengan jumlah yang disepakati. model SDLC. Model yang cukup populer dan
2. Pembelian Credit atau Berkala adalah banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa
pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali model lain SDLC misalnya fountain, spiral,
transaksi, pada transaksi pertama pembeli rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan
memberikan sejumlah uang sebagai uang synchronize & stabilize.
muka dan penjual memberikan barang yang Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat lima
di beli dengan catatan akan terjadi langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi
pembayaran kedua. lain mungkin berbeda, namun secara umum
1.2.4 Definisi Bahan Baku adalah sama. Langkah tersebut adalah:
Bahan baku merupakan salah satu unsur yang 1. Analisis Sistem, yaitu membuat analisis
paling aktif di dalam perusahaan yang secara aliran kerja manajemen yang sedang berjalan.
terus-menerus diperoleh, diubah yang kemudian 2. Perancangan Sistem, yaitu membuat desain
dijual kembali. Sebahagian besar dari sumber- aliran kerja manajemen dan desain
sumber perusahaan-perusahaan juga sering pemrograman yang diperlukan untuk
dikaitkan dalam persediaan bahan baku yang pengembangan sistem informasi.
akan digunakan dalam operasi perusahaan 3. Implementasi dan Pengembangan Sistem,
pabrik. yaitu tahap pengembangan sistem informasi
Bahan baku adalah bahan baku yang diolah dengan menulis program yang diperlukan.
menjadi produk bahan jadi dan pemakaian dapat 4. Pengujian Sistem, yaitu melakukan pengujian
diindentifikasikan secara langsung atau diikuti terhadap sistem yang telah dibuat.
jejaknya atau merupakan integral dari produk 5. Pemeliharaan Sistem, yaitu menerapkan dan
tertentu. memelihara sistem yang telah dibuat.
Di samping itu bahan baku merupakan faktor
penting dalam penetapan harga pokok produksi,
karena jika perusahaan mampu untuk menekan
biaya bahan baku ini maka perusahaan akan
dapat meningkatkan keuntungan yang
diperolehnya. (Purwanto, 2014).
1.3 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem dalam
membangun sebuah Sistem Informasi Pembelian
Bahan Baku dengan menggunakan metode
SDLC (System Developer Life Circle).
SDLC (System Development Life Cycle) Gambar 3. Diagram SDLC (System
adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang Development Life Cycle)

AMIK DCC Bandar Lampung 36


Jurnal Cendikia Vol. 14 No. 1 Cendikia 2017 ISSN: 0216-9436
Bandar Lampung, Oktober 2017

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, B. Perancangan Basis Data


mulai dari langkah pertama hingga langkah Basis data atau juga disebut database, terdiri
keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dari dua penggalan kata yaitu data dan base,
dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
user, terutama dalam langkah spesifikasi konseptual, database diartikan sebuah koleksi
kebutuhan dan perancangan sistem untuk atau kumpulan data-data yang saling
memastikan bahwa langkah telah dikerjakan berhubungan (relation), disusun menurut aturan
dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak tertentu secara logis, sehingga menghasilkan
maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau informasi. Selain itu, untuk mengelola dan
kembali ke langkah sebelumnya. (Saputra, memanggil query basis data agar dapat disajikan
2008). dalam berbagai bentuk yang diinginkan
dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem
A. Perancangan Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut
Perancangan adalah suatu bagian dari Database Management System (DBMS).
metodologi pengembangan pembangunan suatu Penggabungan Database Management System
perangkat lunak yang dilakukan setelah tahapan (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk
analisis yang dimaksudkan untuk memberikan satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.
gambaran secara terperinci. Sistem adalah Sistem Basis Data adalah suatu sistem
tahapan lanjutan dari analisis sistem, dimana penyusunan dan pengelolaan record-record
pada perancangan sistem digambarkan rancangan dengan menggunakan komputer, dengan tujuan
sistem yang akan dibangun sebelum untuk menyimpan atau merekam serta
dilakukannya pengkodean kedalam suatu bahasa memelihara data operasional lengkap sebuah
pemerograman. organisasi/perusahaan sehingga mampu
1. Diagram Konteks menyediakan informasi yang diperlukan pemakai
untuk kepentingan proses pengambilan
keputusan. (Rahma, 2012).
1. Entity Relationship Diagram (ERD)
kode_barang * id_supplier *

Gambar 4. Diagram Konteks


BARANG SUPPLIER
2. Diagram Level 0
Memesan Barang Data Supplier
file supplier

1
SUPPLIER Data Barang R1 R2
file barang
MEMBUAT PO
(PURCHASE ORDER)
Data PO
PURCHASING file PO no_po * kode_barang ** id_supplier ** username **
no_kip * username **
PO Berlaku Data PO

Barang Dikirim Data KIP file KIP


2 KIP PO
Data Pendaftaran
PENDAFTARAN file KIM

ADM_DAFTAR
R3
R6 R4
R5
3
Data KIM
Mobil Sudah Didaftar
TIMBANG MOBIL username * no_kim * no_kip ** no_po ** username **
Data Timbangan
Uang Pembayaran/ ADM_TIMBANG
Transfer
Mobil TBG
Laporan Supplier
LOGIN R7 KIM R13
file timbangan
4
MEMBUAT BBM
BBM (BUKTI BARANG Data Timbangan Data Barang
MASUK)
R8 R9 R10
file BBM ADM_TIMBANG
Laporan BBM no_bbm * no_timbang ** username ** no_timbang * no_kim ** username **

Data BBM BBM

5
BBM R11 TIMBANG
PEMBAYARAN

PURCHASING
Data Bayar 6

Sdh Dibayar PEMBUATAN


Laporan Pembayaran LAPORAN R12
file bayar
PURCHASING no_nota * no_po **
id_kavling *

Laporan
KAVLING PEMBAYARAN
ACCOUNTING

Gambar 6. ERD (Entity Relationship Diagram)


Gambar 5. Diagram Level 0

AMIK DCC Bandar Lampung 37


Jurnal Cendikia Vol. 14 No. 1 Cendikia 2017 ISSN: 0216-9436
Bandar Lampung, Oktober 2017

2. Normalisasi B. Menu Utama


BARANG SUPPLIER
Id_suppl *
Menu Utama merupakan pusat dari segala
Kode_barang *
Nama_barang R1
Nama_suppl
Alamat transaksi dimulai, dimana semua form yang ada
Harga No_telfon
Fax berawal dari mengklik button yang ada di Menu
R2 Utama. Di Menu Utama terdapat beberapa button
KIP PO
No_kip * No_po * toolbar antara lain KIP, KIM, Timbang,
Tanggal_kip Tanggal_po
Jam_kip Jam_po Supplier, PO, Barang dan Logout. Dan juga
No_polisi R3 Kode_barang **
Nama_sopir
Status
Id_supplier **
Berat_total
memiliki beberapa menu antara lain Master,
Username **
R5
Username ** Transaksi, Timbangan, User dan Laporan.
R4 R6
LOGIN KIM
No_kim *
Id *
Tanggal_kim
Nama
Jam_kim
Username
No_kip **
Password
No_po **
R13
Hakakses R7
Berat_sj
Status
R11 Username **
BBM
No_bbm * R8
Tanggal_bbm R9 TIMBANG
Jam_bbm No_timbang *
No_timbang ** Tanggal_timbang
Id_kavling ** Jam_timbang
Username ** No_kim **
R10 Berat_timbang1
R12 Berat_timbang2
KAVLING Netto
Username **
Id_kavling
Nama_kavling PEMBAYARAN
No_nota *
No_po **
Berat_total
Bayar

Gambar 7. Normalisasi

2. PEMBAHASAN
Penggunaan komputer pada PT. Japfa Gambar 9. Halaman Utama
Comfeed Indonesia Tbk telah mencapai tingkat
maksimum, sehingga perlu adanya sebuah sistem C. Master Supplier
Untuk mengaktifkan form supplier dapat
yang bisa terintegrasi satu sama lain. Oleh
mengklik di menu Master dan pilih master
karena itu dalam hal ini penulis membuat sebuah
Supplier, maka akan muncul tampilan form user
program yang nantinya bisa membantu proses
seperti berikut ini:
kerja pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Dengan cara observasi dan terjun langsung ke
lapangan, maka penulis akhirnya bisa
menyelesaikan sebuah sistem yang berjudul
“Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku Pada
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk”.
A. Halaman Login
Form Login adalah tampilan yang muncul
setelah Form Launcher Progress telah mencapai
loading 100%. Secara otomatis ketika brainware
memasukkan username dan password dengan
benar (sesuai yang ada di database) , maka kita
akan dibawa ke tampilan selanjutnya yaitu Menu
Utama. Gambar 10. Form Supplier
D. Master Bahan Baku
Untuk mengaktifkan form barang dapat
mengklik di menu Master dan pilih master
Barang, maka akan muncul tampilan form user
seperti berikut ini :

Gambar 8. Halaman Login

AMIK DCC Bandar Lampung 38


Jurnal Cendikia Vol. 14 No. 1 Cendikia 2017 ISSN: 0216-9436
Bandar Lampung, Oktober 2017

G. Transaksi Kartu Izin Masuk (KIM)

Gambar 11. Form Bahan Baku


E. Transaksi Purchase Order
Gambar 15. Form Kartu Izin Masuk

Gambar 12. Form Transaksi PO


F. Transaksi Kartu Izin Parkir (KIP)
Gambar 16. Kartu Izin Masuk
H. Transaksi Kamar Timbang 1

Gambar 13. Form Kartu Izin Parkir


Gambar 17. Transaksi Timbang 1
I. Transaksi Kamar Timbang 1

Gambar 14. Kartu Parkir Gambar 18. Transaksi Timbang 2

AMIK DCC Bandar Lampung 39


Jurnal Cendikia Vol. 14 No. 1 Cendikia 2017 ISSN: 0216-9436
Bandar Lampung, Oktober 2017

Gambar 19. Struk Hasil Timbang


J. Transaksi Bukti Barang Masuk (BBM)
Gambar 23. Struk Pembayaran

3. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis
laksanakan di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk
mengenai pembelian bahan baku, penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan adanya program yang penulis buat,
nantinya sistem pembelian bahan baku bisa
lebih terintegrasi dengan baik.
2. Dalam pencarian datanya bisa lebih tepat dan
akurat, dan itu sangat dibutuhkan oleh user-
user pemakai program ini.
Gambar 20. Transaksi BBM (Bukti Barang
Masuk)
PUSTAKA
Ashkaf, A. (2013, Mei 28). Sistem Dan
Informasi. Dipetik Mei 20, 2017, dari
Pengertian Dan Definisi Sistem:
http://jagatsisteminformasi.blogspot.co.id/20
13/05/pengertian-dan-definisi-sistem.html
Jogiyanto. (2005). Flowchart Dan Simbol-
Simbolnya. Analisa Perancangan Sistem,
502.
Jogiyanto. (2005). Tahapan Perancangan Sebuah
Sistem Informasi. Analisa Perancangan
Sstem, 23-30.
Gambar 21. Struk BBM (Bukti Barang
Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi Konnsep
Masuk)
dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Pratama, A. (2015, November 26). Sistem
K. Transaksi Pembayaran
Informasi. Dipetik Mei 20, 2017, dari
Pengertian Sistem: http://www.definisi-
pengertian.com/2015/11/pengertian-
sistem.html
Purwanto, S. (2014, September 21). Ilmu
Manajemen Dan Ekonomi. Dipetik Mei 12,
2017, dari Pembelian Cash Dan Credit:
http://belajartanpabuku.blogspot.co.id/2013/0
3/pengertian-pembelian_2.html
Rahma, D. (2012, Oktober 08). Analisa Dan
Perancangan Database. Dipetik Mei 22, 2017,
dari Database Management System (DBMS):
http://teorimatakuliah.blogspot.co.id/
Gambar 22. Transaksi Pembayaran

AMIK DCC Bandar Lampung 40


Jurnal Cendikia Vol. 14 No. 1 Cendikia 2017 ISSN: 0216-9436
Bandar Lampung, Oktober 2017

Saputra, R. D. (2008, November). System


Development Life Cycle. Dipetik Mei 04,
2017, dari Sistem Informasi Manajemen:
http://www.academia.edu
Setiawan, W. (2015). Definisi Pembelian
Menurut Beberapa Ahli. Mari Berbagi
Wawasan dan Ilmu Pengetahuan, 34.
Sucipto. (2010). Konsep dan Teknik
Pengembangan Sistem berbasis Teknologi
Informasi. Banten: Agromedia Pustaka.
Sudharta, W. (2014, Januari 15). Metode
Penelitian. Dipetik Juni 05, 2017, dari
http://widisudharta.weebly.com/metode-
penelitian-skripsi.html
Sumarsih. (2007). Sistem informasi Pembelian
Bahan Baku. 1-25.
Susanto, A. (2013). Sistem Informasi Akuntansi.
Bandung: Media Kita.

AMIK DCC Bandar Lampung 41

Anda mungkin juga menyukai