Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh


manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.

Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat


bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut
terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat. Memahami konsep dasar sistem
informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru agar konsep dasar sistem itu sendiri bisa tercapai dalam satu tujuan.

1
B. Rumusan Masalah

Dalam menyusun makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah


berkaitan dengan :

1) Konsep Dasar Sistem


2) Metode Sistem
3) Konsep Dasar Informasi

C. Tujuan Penulisan

1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen I


2) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dasar konsep sistem
3) Untuk mengetahui metode sistem
4) Dan mengetahui konsep dasar informasi / sistem informasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR SISTEM

Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai


suatu tujuan tertentu.

Menurut Jerry FithGerald ; Sistem adalah suatu jaringan kerja dari


prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

 Karakteristik Sistem

1. Memiliki komponen. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang


saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung
komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu
dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem,
misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri
yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem.
Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat
disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai
suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

2. Batas sistem (boundary). Batas sistem merupakan daerah yang membatasi


antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai
suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.

3
3. Lingkungan luar sistem (environment). Adalah apapun di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (interface). Merupakan media penghubung antara satu


subsistem dengan subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (input). Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam


sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah
menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (Output). Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh
sistem.

7. Pengolah sistem (Process). Merupakan bagian yang memproses masukan


untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran sistem. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya.

 Klasifikasi Sistem

1. Sistem abstrak. Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik (sistem teologia)

2. Sistem fisik. Merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer,
sistem akuntansi, sistem produksi dll.)

3. Sistem alamiah. Sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari,
sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.

4
4. Sistem buatan manusia. Sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-
machine system (contoh ; sistem informasi)

5. Sistem Tertentu (deterministic system). Beroperasi dengan tingkah laku yang


sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem
komputer)

6. Sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem tertutup (close system). Sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut
ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup).

8. Sistem terbuka (open system). Sistem yang berhubungan dan terpengaruh


dengan lingkungan luarnya.

Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;

a) Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape). Perangkat lunak (sistem


operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program
aplikasi).
b) Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan,
mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang
mendukung sistem).
c) Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
d) Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).

Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :

5
a) On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung
input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output
yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan.
Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer.
Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api,
perbankan dll.
b) Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan,
perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang
dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan
dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time
biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih
dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya,
on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time
berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
c) Decision support system + strategic planning system. Sistem yang
memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer
mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi.
Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi
dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran
dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga
fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi
dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
d) Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati
kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.

Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :

a) Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada


lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan
ke darat)

6
b) Sistem besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya
berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai
sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan
makan dan makan).
c) Sistem sebagai bagian dari sistem lain ; sistem selalu merupakan bagian
dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih
kecil.
d) Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi
hampir semua sistem selalu berkembang.

Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :

1. Pemakai. Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas


dan eksekutif.

2. Manajemen. Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen


pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan,
manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan
manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem
pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat
dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang,
misalnya ;

“sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus
dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari
departemen w, dengan biaya sebesar x”.

3. Pemeriksa. Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami
organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan
kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala
sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada
banyak perusahaan sejenis.

4. Penganalisa sistem. Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :

7
 Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama
berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang
menyangkut sistem lama.
 Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
 Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level,
antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem
yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang
sama.
 Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat
penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu
pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika
penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.

5. Pendesain sistem ; Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem


berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu,
yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan
dapat diformulasikan oleh programmer.

6. Programmer ; Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang


telah diterima dari pendesain.

7. Personel pengoperasian ; Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer


misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak,
pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang
berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk
menjalankan sistem.

 Hal mendasar dalam pengembangan sistem :

Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan


sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir.
Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :

8
a) Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus
dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan
penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan
pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih
baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 %
sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis
pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang
terotomasi.
b) Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum
menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun
waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan
mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk
mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan,
yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara
untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program,
menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah
statement baru.
c) Maintabilitas, perawatan mencakup ; modifikasi sistem sesuai
perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan
pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian
sistem), modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai.
Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan
pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi,
konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
 Pengendalian Sistem

Pengendalian adalah proses untuk mengukur kinerja sekarang dan


membimbingnya pada sasaran yang telah ditetapkan, dengan kata lain untuk
mencapai efektivitas pancapaian tujuan.

Elemen kunci pengendalian:

9
 Tujuan & tandar, maksud, sasaran ditetapkan terlebih dahulu
 Untuk mengukur kinerja
 Untuk membandingkan, mendeteksi berbagai perbedaan
 Untuk mengoreksi dan menyesuaikan
 Feedback dan feedback loop

B. METODE SISTEM

 Blackbox Approach

Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya
tidak diketahui atau tidak terdefinisi. Metode ini hanya dapat dimengerti oleh
pihak dalam (yang menangani) sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan
dan hasilnya. Sistem ini terdapat pada subsistem tingkat terendah. Contoh : bagian
pencetakan uang, proses pencernaan.

 Analityc Sistem

Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk
menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi
pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya. Dalam metode ini beberapa
langkah diberikan seperti di bawah ini :

a. Menentukan identitas dari sistem


 Sistem apa yang diterapkan
 Batasannya
 Apa yang dilaksanakan sistem tersebut
b. Menentukan tujuan dari sistem
 Output yang dihasilkan dari isi sistem
 Fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi
lingkungan

c. Bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masing-
masing bagian tersebut :

10
 Tujuan masing - masing bagian sistem harus jelas
 Cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan
subsistemlain

d. Bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan


menjadi satu kesatuan

C. KONSEP DASAR INFORMASI

Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang


memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.
Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi input - proses -
output.

Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi


dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang
memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data
bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.

Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk


mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data dan cara-cara yang
diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan
informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Informasi adalah hasil pengolahan data yang diperoleh dari setiap elemen
sistem menjadi bentuk yang mudah dipahami oleh penerimanya dan informasi ini
menggambarkan kejadian-kejadian nyata untuk menambah pemahamannya
terhadap fakta-fakta yang ada, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan suatu
keputusan. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata.

11
 Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu :
a) Akurat (accurate) : Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas.
b) Tepat waktu (timelines) : Informasi yang sampai pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi.
Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
c) cRelevan (relevance) : Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dan lainnya
pasti berbeda.
 Siklus Informasi

Data yang diolah melalui proses (transformasi) akan menghasilkan


informasi, kemudian informasi dapat dipakai oleh pengguna untuk mendukung
pembuatan suatu keputusan atau mengambil suatu tindakan yang kemudian
menghasilkan data-data yang baru. Proses ini disebut dengan siklus informasi.

Dalam siklus informasi ini, informasi dihasilkan dari proses yang


memerlukan input yang dibutuhkan, yaitu data, dan informasi yang dihasilkan
dapat juga menjadi input (sebagai data) bagi proses berikutnya dalam
menghasilkan informasi lainnya.

Siklus informasi :

a) Input (data) yang diolah melalui suatu model (process) menjadi output
(informasi)
b) Diterima oleh penerima informasi (recipient) kemudian dibuat keputusan
(decision) dan melakukan tindakan (action)
c) Hasil tindakan tersebut (result) akan kembali menjadi data yang akan
ditangkap (captured) sebagai input dan diproses kembali melalui model dst
membentuk suatu siklus
d) Siklus tsb disebut sebagai information cycle atau data processing cycle

12
Pendapat lainnya mengenai kualitas informasi ini dikemukakan oleh James A.
Senn yang menyatakan bahwa informasi yang berkualitas (memiliki nilai bagi
pengambilan keputusan), memiliki karakteristik / ciri-ciri sbb:

a. Akurat (accuracy) ; bebas dari kesalahan, tidak bisa/menyesatkan, jelas


mencerminkan maksudnya
b. Bentuk (form); kualitatif atau kuantitatif, numerical atau berupa grafik,
ringkas atau rinci, dsb
c. Frekuensi (frequency); seberapa sering informasi dibutuhkan,
dikumpulkan, atau dihasilkan d.
d. Kelebarannya (breadth); ruang linkup, meliputi berbagai bidang atau
hanya satu bidang saja
e. Asal (origin); informasi berasal dari dalam atau luar perusahaan/organisasi
f. Orientasi Waktu (time horizon); informasi dapat berorientasi pada masa
lalu, masa kini, dan masa mendatang
g. Tepat pada waktunya (timeliness); informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan tidak boleh terlambat, keterlambatan dapat
mengakibatkan informasi tidak mempunyai nilai lagi
h. Relevan (relevance); mempunyai manfaat untuk digunakan sebagaimana
mestinya, sesuai peruntukannya
i. Lengkap (completeness); mengandung semua data-data penting yang
dibutuhkan pengguna informasi Ekonomis (economies); informasi yang
dihasilkan melalui proses yang ekonomis (dari segi biaya) k. Sederhana
(simple); informasi sebaiknya tidak terlalu kompleks, tidak bertele-tele,
sehingga memudahkan penentuan prioritas. Dapat dibuktikan (approved);
informasi harus dapat dibuktikan, dapat dicek kebenarannya.
 Manfaat adanya sistem informasi yaitu:
a) Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan suatu keputusan.
b) Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.
c) Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.

13
 Komponen Sistem Informasi
1) Tujuan. Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau
lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara
kaseluruhan.
2) Input. Data harus dikumpulkan dan dimasukan sebagai input ke dalam
sistem, dan sebagian besar input berupa data transaksi.
3) Output. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem. Output sebuah
sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan
laporan internal seperti daftar umur piutang, anggaran dan proyek arus
kas.
4) Penyimpan data. Data yang disimpan untuk dipakai lagi dimasa yang
akan mendatang, data yang tersimpan harus diperbaharui untuk
menjaga keterkinian data.
5) Pemproses. Pemprosesan data untuk menghasilkan informasi dengan
menggunakan komponen pemproses.
6) Instruksi dan prosedur. Sistem informasi tidak dapat memproses data
untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur secara rinci.
7) Pemakai. Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan
informasi yang dihasilkan oleh sistem.
8) Pengamanan dan pengawasan. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah
sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagi kesalahan dan
terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas
informasi semacam itu, maka sistem pengamanan dan pengawasan
harus dibuat dan melekat pada sistem.
 Perancangan Sistem Informasi

Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari


sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama
diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

14
Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb :

a) Analisis Sistem : Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan


kemungkinan solusinyauntuk sistem informasi dan proses organisasi.
b) Perancangan Sistem : Merancang output, input, struktur file, program,
prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk
mendukung sistem informasi
c) Pembangunan dan Testing Sistem : Membangun perangkat lunak yang
diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat.
Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan
mengoperasikan perangkat lunak
d) Implementasi Sistem : Beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan
pelatihan dan panduan seperlunya.
e) Operasi dan Perawatan : Mendukung operasi sistem informasi dan
melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
f) Evaluasi Sistem : Mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan
seberapa bagus sistem telah dioperasikan.

Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan


model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti
prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.

 Komponen Sistem Informasi dalam Konteks Organisasi

Sistem informasi pada dasarnya merupakan bagian/komponen dari organisasi,


oleh karena itu komponen-komponen sistem informasi juga merupakan komponen
dari organisasi.

Dalam suatu organisasi sistem informasi merupakan suatu alat yang dapat
memberikan informasi yang diperlukan kepada semua pihak yang berkepentingan.
Demikian pula sebaliknya, bila diperluas, dilihat dari sudut pandang/konsep
organisasi, komponen organisasi adalah juga komponen sistem informasi.

15
Komponen dalam suatu organisasi dapat berupa :

 Tempat kerja (workplace); merupakan tempat di mana SDM membuat dan


memasarkan produk & jasa.
 SDM operasional; merupakan SDM yang berhubungan langsung dengan
proses produksi & distribusi (di luar SDM Informasi/ Brainware).
 Budaya organisasi; merupakan cara-cara yang dilakukan oleh para
anggota/karyawan dalam suatu organisasi yang dapat menjadi perekat sosial
di dalam organisasi tersebut
 Kekayaan (asset); tangible asset: mesin, peralatan, uang,dsb, intangible asset:
paten, hak cipta, dsb.
 Pengaruh; pengaruh timbal balik yg terjadi antara perusahaan dengan
lingkungannya merupakan akibat dari adanya interaksi terus menerus.

16
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Sistem : Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai


suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Jerry FithGerald ; Sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu.

Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang


memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.
Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi input - proses -
output.

Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk


mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data dan cara-cara yang
diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan
informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

B. Saran

Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena


keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih
bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber
yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna
mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.

17
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan pada Sumber dari segala Ilmu Pengetahuan,
Sang Maha Kuasa Allah SWT, yang telah memberikana kami nikmat kesempatan
dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah dalam bentuk yang sangat
sederhana ini. Tak lupa shawalat serta salam kami curahkan pada Baginda Besar
yang telah menyebarkan agama Islam yang sudah terbukti kebenaranya dan
semakin terbukti kebenarannya Rasulullah Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa makalah “Konsep Dasar Sistem” mata Kuliah


Sistem Informasi Manajamenen I ini masih jauh dari tingkat kempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dimasa
yang akan datang. Kami juga sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kami, baik dalam segi motivasi, penulisan, dan output dari
penyelesaian makalah ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas amal yang telah
diberikan kepada kami dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya
dan masyarakat pada umumnya. Amiin

Cikaliung, 24 April 2015

Penyusun

i
18
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3

A. Konsep Dasar Sistem .......................................................... 3

B. Metode Sistem ..................................................................... 10

C. Konsep Dasar Informasi ...................................................... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................... 17

A. Kesimpulan .......................................................................... 17

B. Saran .................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
19
DAFTAR PUSTAKA

http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/konsep-dasar-sistem.html

http://indri8.ilearning.me/bab-1/bab-ii-landasan-teori/2-1-konsep-dasar-sistem/

http://setya21.blogspot.com/2010/10/konsep-dasar-sistem.html

http://repository.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/921/bab2.pdf?sequence
=6

http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi1.html

20
MAKALAH
“ KONSEP DASAR SISTEM “

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen I

Disusun Oleh :
Nama : Mulyadi
NIM : E11140035

Universitas Mathla’ul Anwar Banten


Fakultas Informatika dan Komputer
2015

21

Anda mungkin juga menyukai