Anda di halaman 1dari 38

LAMPIRAN TEKNIS - E

URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI


& PROGRAM KERJA

E.1. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Sebelum menetapkan pendekatan dan metodologi yang akan
digunakan dalam Penyusunan Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi
Kabupaten Gresik Tahun 2014, hal utama yang harus dipahami adalah sistem
yang akan dipergunakan. Dalam hal ini penyusunan pemetaan data dan
ruang wilayah investasi adalah memetakan data dan ruang wilayah investasi
yang berbasis pada Sistem Informasi dan Geografis. Beberapa hal yang perlu
dipahami adalah mengenai pengertian atau definisi dari sistem informasi data
dan ruang ruang itu sendiri. Pengertian atau definisi tersebut akan
dipergunakan sebagai dasar dalam penetapan konsep dari sistem informasi
yang berbasis Sistem Informasi Geografis.

E.1.1. PENGERTIAN / DEFINISI SISTEM


Menurut Jerry FithGerald; sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-samauntuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Kata
sistem sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yang mempunyai satu
pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan (Vaza, 2006).

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E- 1
Karakter atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki sistem antara lain adalah :
 Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-
komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-
sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem,
misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan
industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan
supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka
perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila
perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
 Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
 Lingkungan luar sistem (environment) ;
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem.
 Penghubung sistem (interface) ;

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem


yang lainnya.
 Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan
supaya sistemtersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E- 2
diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah
menjadi informasi.
 Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energiyang diolah oleh sistem.
 Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran
yang diinginkan.
 Sasaran sistem ;
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya.

Sedangkan klasifikasi yang dimiliki sistem adalah :


Sistem abstrak; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik (sistem teologia)
Sistem fisik; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer,
sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
Sistem alamiah; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem
matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
Sistem buatan manusia; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan
mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)
Sistem Tertentu (deterministic system); beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat
dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan
(contoh ; sistem komputer)
Sistem tak tentu (probabilistic system); sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
Sistem tertutup (close system); sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secarateoritis
sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-
benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E- 3
Sistem terbuka (open system); sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem yang lebih spesifik adalah sistem terotomasi, yang merupakan


bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu
atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan masyarakat
modern. Sistem terotomasi memiliki sejumlah komponen yaitu :
 Perangkat keras (CPU, hardisk, printer, scanner)
 Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol
komunikasi, program aplikasi)
 Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan,
mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang
mendukung sistem)
 Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu)
 Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem)

Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah kategori :


 On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung
input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan
output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka
dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya
ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara,
reservasi kereta api, perbankan dll.
 Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan,
perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang
dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan
dengan sistemon-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time
biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih
adalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan
lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai,
sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan
lingkungan yang dipetakan.
 Decision support system + strategic planning system. Sistem yang
memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para
manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan
organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan,

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E- 4
sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik,
paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan
data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan
menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana
laporan konvensional.
 Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati
kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP
dan PROLOG

Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :

 Sistem terspesialisasi; adalah sistem yang sulit diterakpan pada


lingkungan yang
berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)
 Sistem besar; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya
berfungsi melakukan
perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi
menghabiskan sebagian
besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
 Sistem sebagai bagiandari sistem lain; sistem selalu merupakan bagian
dari sistem
yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
 Sistem berkembang; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi
hampir semua sistem selalu berkembang.

Pelaku sistem sendiri terdiri dari 7 (tujuh) kelompok yaitu :

1. Pemakai ;
Pada umumnya ada 3 (tiga) jenis pemakai : operasional, pengawas,
dan eksekutif.
2. Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai
yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan,
manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri
dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan
sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E- 5
3. Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakandan bentuk alami
organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat
menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya
menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar
yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
4. Penganalisa Sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem
lama berjalan,
bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang
menyangkut sistem lama.
Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan
membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan
lain.
Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua
level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan
pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan
cara pandang yang sama.
Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selainitu
mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih
dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja,
adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan
menjadi porsi penganalisa sistem
5. Pendesain Sistem ;
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan
pemakai yang
tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian
ditransformasikan ke desain
arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6. Programmer ;
Mengerjakan hasil desain yang diterima dari pendesain sistem dalam
bentuk program.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E- 6
7. Personel Pengoperasian ;
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan,
keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan
dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang
berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk
menjalankan sistem.

Hal yang mendasar dalam pengembangan sistem adalah penganalisa sistem


merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang
memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai (user).
Pengembangan sistem dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :

 Produktivitas. Kebutuhan pada saat ini menuntut sistem yang lebih


banyak, lebih bagus, dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih
banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas. Selain itu
harus didukung oleh kerja ekstra keras, kemampuan pemakai untuk
mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang bagus,
perawatan sistem yang menunjang, serta disiplin teknis pemakaian
perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang
terotomasi.
 Realibilitas. Waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum
menelan waktu 50% dari waktu total pengembangan sistem. Banyak
kasus dari perusahaan-perusahaan mengalami kesalahan dalam
pengembangan sistem, dan masalah krusialnya adalah tidak mudah
untuk mengubah sistem tersebut. Terdapat 2 (dua) cara untuk
meminimalisir dampak dari kesalahan sistem tersebut, yaitu pelacakan
sumber kesalahan, dan menemukan cara untuk mengkoreksi dengan
mengganti program (menambah statemen/algoritma/bahasa
pemrograman)
 Maintabilitas. Perawatan sistem mencakup hal berikut ini :
 Modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk
meningkatkan kecepatan pemrosesan.
 Modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai.
Selama ini antara 50-80% pekerjaan yang dilakukan pada
pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,
peningkatan dan pelacakan kesalahan.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E- 7
E.1.2. DEFINISI INFORMASI
Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang
diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep,
ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas
dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau


situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,
pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan
informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan
informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang
disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada
definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai
contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel)
seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di
dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi,
sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi
konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.

Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan
data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang
memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data
bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya. Terdapat sebuah
transformasi data menjadi informasi, yaitu input – proses – output yang
digambarkan sebagai berikut ini :

input proses output

data informasi

Gambar E-01 Proses Transformasi Data Menjadi Informasi

Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E- 8
 Akurat, berarti informasi harus bebas darikesalahan-kesalahan dan tidak
bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan masudnya.
 Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat.
 Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda.

Nilai informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai
informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost
benefit.

E.1.3. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


A. DEFINISI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG) kemungkinan besar masih berkembang,


bertambah, dan sedikit bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG
yang telah beredar di berbagai sumber pustaka. Berikut adalaha beberapa
definisi SIG yang telah beredar :

a. Marbel et al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data


keruangan.
b. Burrough (1986), SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan
mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk
berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
c. Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta
otomatisasi data keruangan.
d. Aronoff (1989), SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki
kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu
pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir
(output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E- 9
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan
geografi.
e. Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan
keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi
lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di
lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi
yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak
dan struktur organisasi.
f. Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras,
perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga
yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di
permukaan bumi.

SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada


suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa, dan akhirnya
memetakan hasilnya. Data yang diolah pada SIG adalah data spasial yaitu
sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki
sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG
dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi,kondisi, tren, pola dan
pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem
informasi lainnya.

B. SEJARAH SIG

Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan
nama Data Banks for Development. Munculnya istilah Sistem Informasi
Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari
International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967.
Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian
GIS-SIG Kanada). CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan
mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-
Canadian Land Inventory) yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui
kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan
berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas
dan penggunaan tanah pada skala 1:250000.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 10
Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa
benua terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua
Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG
dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi
pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan
akademis (kampus). Dalam sejarahnya penggunaan SIG modern (berbasis
computer, digital) dimulai sejak tahun 1960-an. Pada saat itu untuk
menjalankan perangkat SIG diperlukan komputer mainframe khusus dan
mahal. Dengan perkembangan computer PC, kecanggihan CPU, dan
semakin murahnya memori, sekarang SIG tersedia bagi siapapun dengan
harga murah.

C. SUBSISTEM SIG

SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :

 Data Input.
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-
sistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau
mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang
dapat digunakan oeh perangkat SIG yang bersangkutan.
 Data Output
Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran
(termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau
sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun
hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.
 Data Management
Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel
atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa
hingga mudah dipanggil kembali atau di-retrieve, diupdate, dan diedit.
 Data Manipulation & Analysis
Sub-sistem ini menentukan informasi-informasi y ang dapat dihasilkan
oleh SIG. Selain itu sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi
dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis & logika) dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 11
Sub-sistem SIG di atas dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Gambar E-02 SUBSISTEM DALAM SIG

D. KOMPONEN SIG

Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, secara rinci SIG dapat
beroperasi dengan komponen- komponen sebagai berikut :
a. Orang yang menjalankan sistem meliputi orang yang mengoperasikan,
mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori
orang yang menjadi bagian dari SIG beragam, misalnya operator,
analis, programmer, database administrator bahkan stakeholder.
b. Aplikasi merupakan prosedur yang digunakan untuk mengolah data
menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi
geometri, query, overlay, buffer, jointable, dsb.
c. Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data
atribut.
 Data posisi/koordinat/grafis/ruang/spasial, merupakan data yang
merupakan representasi fenomena permukaan bumi/keruangan
yang memiliki referensi (koordinat) lazim berupa peta, foto udara,
citra satelit dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data
tersebut.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 12
 Data atribut/non-spasial, data yang merepresentasikan aspek-aspek
deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data sensus
penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.
d. Software, adalah perangkat lunak SIG berupa program aplikasi yang
memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis
dan penayangan data spasial (contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS,
MapInfo, dll)
e. Hardware, perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem
berupa perangkat komputer, printer, scanner, digitizer, plotter dan
perangkat pendukung lainnya.
f. Metode, sebuah SIG yang baik adalah yang didukung dengan metode
perencanaan dan desain sistem yang sesuai dengan business rule
pemakai atau organisasi/perusahaan/user SIG tersebut.

Gambar E-03 KOMPONEN SIG

E.1.4. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM


PERENCANAAN TATA RUANG
Berdasarkan desain awalnya, tugas utama SIG adalah untuk melakukan
analisa data spasial. Hal ini tentunya sangat berguna dalam perencanaan
tata ruang dan wilayah, dengan melibatkan sistem informasi berbasis SIG
dalam perencanaan tata ruang akan mempermudah dalam mengolah data,

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 13
memberi atribut lokasi, melakukan analisa, serta melakukan integrasi data lintas
sektoral dan lintas instansi.

Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru.
Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam
bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah
digunakannya data digital. Adapun tugas utama dalam SIG adalah sebagai
berikut :

a. Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut
harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi
data dari peta kertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan
digitizing. SIG modern bisa melakukan proses ini secara otomatis
menggunakan teknologi scanning.
b. Pembuatan Peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel
dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi
otomatis. Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas
dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan
ke dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai
skala dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan
karakteristik tertentu.
c. Manipulasi Data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau
manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan
sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk
memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang
tidak dibutuhkan.
d. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan
jumlah data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus
dilakukan adalah menggunakan database management system
(DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data.
e. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query
dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG
digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan
tren.
f. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis,
hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 14
efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis.
Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan
menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia.

Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam


mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut
suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya
terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini
merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga
para penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya
dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani
data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga
data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel, atau dalam
bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan
meringankan biaya yang diperlukan

Beberapa manfaat dari penggunaan SIG dalam perencanaan tata ruang dan
wilayah adalah :

1) SIG sangat efektif dalam membantu proses-proses pembentukan,


pengembangan, atau perbaikan mental yang telah dimiliki oleh setiap
orang yang selalu berdampingan dengan lingkungan dunia nyata.
2) SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang effektif, menarik,
dan menantang dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman,
pengertian, dan pendidikan mengenai ide atau konsep lokasi, ruang
(spasial), kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat
dipermukaan bumi berikut data atribut terkait yang menyertainya.
3) SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif
terhadap suatu masalah nyata yang terkait spasial permukaan bumi.
Semua entitas yang dilibatkan dapat divisualkan untuk memberikan
informasi baik yang tersirat (implisit) maupun yang tersurat (eksplisit).
4) SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi
hingga sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun
non-spasial, memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.
5) SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data
spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 15
simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur-unsur
permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah.
6) SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat
di permukaan bumi ke dalam bentuk layer, tematik, atau coverage
data spasial. Dengan layer ini permukaan bumi dapat ‘’direkonstruksi’’
kembali atau dimodelkan ke dalam bentuk nyata (real world tiga
dimensi) dengan menggunakan data ketinggian berikut layer tematik
yang diperlukan.
7) SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan
untuk selalu melakukan interpretasi secara manual. Dengan demikian,
SIG dengan mudah dapat menghasilkan data spasial tematik yang
merupakan (hasil) turuan dari data spasial yang lain (primer) dengan
hanya memanipulasi atribut-atributnya.

Berikut ini adalah contoh aplikasi SIG dalam semua sektor pembangunan
wilayah :

Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya


digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah
penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas
perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi.
Sumber Daya Alam: studi kelayakan untuk tanaman pertanian,
pengelolaan hutan, perencanaan tata guna lahan, analisis daerah
bencana alam dan analisis dampak lingkungan.
Lingkungan : pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan
lumpur di sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan pencemaran
udara, dll.
Perencanaan : pemukiman transmigrasi, tata ruang wilayah, tata kota,
relokasi industri, pasar, pemukiman, dll.
Ekonomi dan bisnis : penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk bank,
pasar swalayan, mesin ATM, show room, dll.
Kependudukan : penyediaan informasi kependudukan, pemilihan
umum, dll
Transportasi: inventarisasi jaringan (seperti jalur angkutan umum), analisis
rawan kemacetan & kecelakaan, manajemen transit perencanaan
rute, dll.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 16
Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan lokasi-lokasi BTS beserta
pemodelan spasialnya, sistem informasi pelanggan, perencanaan
pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan, dll.
Militer : penyediaan data spasial untuk rute perjalanan logistic,
peralatan perang, dll.

Gambar E-04 Ilustrasi Penggunaan SIG dalam Pertahanan Militer

Dalam sebuah organisasi pemerintahan, institusi perencanaan tata ruang


merupakan ujung tombak dalam upaya merencanakan dan melaksanakan
pembangunan wilayah. Dalam kaitan ini maka institusi perencanaan akan
selalu membutuhkan informasi, baik informasi aktual maupun informasi yang
terjadi pada masa lalu. Disini peran SIG sangat signifikan, khususnya dalam
membantu fungsi-fungsi institusi perencanaan seperti :

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 17
1. Central Intelligence
Fungsi central intelligence menyatakan bahwa organisasi perencanaan
memiliki tugas komprehensif dalam hal penataan socio-economic, land use
information, housing provision, dan census information dimana informasi-
informasi tersebut umumnya berkaitan dengan masalah perpetaan, foto
udara, laporan, dan data-data digital.
2. Pulse-Taking
Fungsi pulse taking berhubungan dengan pelayanan yang terkait dengan
Early Warning System. Aktivitas ini kadang membutuhkan analisa yang
tajam mengenai kondisi eksisting. Untuk mendukung hal ini, institusi
perencanaan harus dapat mengubah berbagai macam situasi dan
peristiwa yang terjadi di lapangan menjadi pola dan trend yang bermakna.
3. Policy Clarification
Fungsi policy clarification berkaitan dengan tugas institusi perencanaan
untuk memberikan sosialisasi, klarifikasi, serta justifikasi terhadap rencana
spatial dan scenarionya terhadap masyarakat atau stakeholders.
4. Development Planning
Fungsi development planning berkaitan dengan tugas institusi
perencanaan di dalam menyusun produk perencanaan spatial serta
mendayagunakannya untuk kepentingan urban development.
Ketersediaan berbagai jenis dan ragam informasi akan menjadi bagian dari
kegiatan institusi perencanaan.
5. Feedback and Review
Fungsi feedback and review berkaitan dengan dogma bahwa perubahan
akan selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah rencana
spatial. Institusi perencanaan akan memfasilitasi pelaksanaan feedback
and review dengan menggalang usul dan opini dari seluruh stakeholder.

Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang dapat digunakan untuk


menangkap, menyimpan, menganalisa, serta mengelola data dan karakteristik
yang berhubungan yang secara spasial mengambil referensi ke bumi. Lebih
jauh, sistem ini dapat didefinisikan sebagai sistem komputer untuk memadukan,
menyimpan, membagi, serta menampilkan informasi yang mengambil acuan
geografis. Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, ilmu ini memiliki

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 18
peranan yang sangat penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan
dukungan data dan informasi, baik spasial maupun non spasial, yang akurat
dan terkini, terutama data dan informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi
suatu wilayah. Perubahan kondisi wilayah pada daerah yang akan disusun
rencana tata ruangnya, perlu dipahami dengan baik oleh para perencana,
karena kualitas rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman para
perencana terhadap kondisi fisik wilayah perencanaan. Peta dasar (base
map) adalah informasi spasial utama yang diperlukan sebagai dasar
pemetaan rencana tata ruang, selain data spasial tematik yang terkait
dengan kondisi fisik wilayah, seperti kerentanan terhadap bencana,
keanekaragaman hayati, oseanografi, iklim dan geofisika, serta data fisik
wilayah yang berasal dari suatu proses kajian, analisa, dan survei, diantaranya
berupa data kesesuaian lahan, tutupan lahan, dan penggunaan lahan.

Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan


pesat, sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam
perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang
berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem
Informasi Geografis (SIG). Pada SIG dimungkinkan penggabungan berbagai
basis data dan informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun
survai lapangan, yang kemudian dituangkan dalam layer-layer peta. Sistem
informasi yang meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas peta dasar
membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi
perencana, serta dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan
oleh piranti lunak, sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat
lebih efisien dan efektif. SIG digunakan untuk berbagai kepentingan misal
untuk perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan atau kebijakan
daerah. Aplikasi SIG digunakan selama data yang diolah memiliki referensi
geografi. Murai (1999) mengartikan SIG sebagai sistem informasi yang
digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah,
menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi geografis, untuk mengambil
keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber
daya alam, transportasi, dan pelayanan umum lainnya.

SIG banyak digunakan untuk berbagai kegiatan terkait perencanaan suatu


kota, seperti analisis dan pengambilan keputusan atau kebijakan mengenai

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 19
suatu daerah meliputi pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam,
lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Dengan
menggunakan aplikasi SIG ini akan didapatkan sebuah perspektif yang lebih
riil. Hal ini karena tujuan pokok pemanfaatan SIG adalah untuk mempermudah
mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu
lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam SIG adalah
data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum
dispesifikasi (Dulbahri, 1993). Manfaat SIG dalam perencanaan wilayah dan
kota antara lain adalah :

a. Manajemen Tata Guna Lahan. Pemanfaatan dan pembangunan lahan


yang dimiliki oleh pemerintah daerah perlu dilakukan dengan
pertimbangan dari berbagai aspek. Lokasi fasilitas yang akan dibangun
di daerah perkotaan perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak
melanggar kriteria yang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Misal,
pembangunan tempat penampungan sampah. Dengan kemampuan
SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu
area, kriteria tersebut dapat digabungkan sehingga muncul irisan
daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan
kriteria. Tugas dari daerah adalah terlebih dahulu memasukkan informasi
tentang kondisi dan potensi daerahnya.
b. Inventarisasi Sumber Daya Alam. Data aneka sumber daya alam hasil
penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan
pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam inventarisasi
sumber daya alam adalah sebagai berikut :
 Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam
 Untuk pengawasan daerah bencana alam
 Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan
c. Bidang Sosial dan Budaya. Selain untuk inventarisasi sumber daya alam
dan manajemen tata guna lahan, SIG dapat dimanfaatkan dalam
bidang sosial dan budaya, antara lain sebagai berikut.
 Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
 Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
 Untuk pendataan dan pengembangan pusat pertumbuhan dan
pembangunan.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 20
d. Dalam Penataan Ruang. Peran GIS/SIG dalam penataan ruang wilayah,
adalah sebagai alat :
 Manajemen database : retrieval informasi keruangan, query,
pembuatan peta.
 Analisis dan Pemodelan Keruangan: analisis geoprocessing,
pengukuran.
 Konektivitas, dan pembuatan buffer
Keuntungan penggunaan GIS/SIG untuk penataan ruang, antara lain:
 Peningkatan analisis
 Komunikasi yang lebih baik dengan publik (user)
 Efisiensi dalam pengambilan informasi
Pemanfaatan Kemampuan GIS/SIG dalam penataan ruang wilayah
dan kota Fungsi penataan ruang wilayah dan kota mencakup 3 hal
pokok:
 Administrasi Umum
 Pengendalian Pembangunan
 Perencanaan Strategis

Gambar E-05 Ilustrasi Penggunaan SIG dalam Perencanaan Kota 3 Dimensi

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 21
E.1.5. METODOLOGI DAN TEKNIS ANALISA
Pada Penyusunan Penyusunan Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi
Kabupaten Gresik Tahun 2014, SIG digunakan sebagai pemutakhiran
database, dan alat analisa penggabungan data dan informasi spasial dan
non spasial.
Metode dan teknik analisa pada Penyusunan Penyusunan Pemetaan Data
dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik Tahun 2014 ini akan merujuk
pada mekanisme komponen SIG yang terdiri dari operator – hardware –
software – data – metode, yang dijabarkan sebagai berikut :
 Software
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu
melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi
geografis. Software yang digunakan dalam penyusunan Penyusunan
Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik Tahun 2014
ini adalah Arc Gis 9.3, dengan didukung aplikasi pengolah data seperti
ENVI, Global Mapper, dan plug in pendukung lainnya. Untuk kebutuhan
aplikasi minimum agar Arc Gis 9.3 dapat dijalankan maka dibutuhkan
software sebagai berikut :
 Microsoft Net Framework 2
 Internet Explorer 7.0 atau diatasnya
 Python untuk kebutuhan Geoprocessing
 Microsoft Windows Help patch apabila menggunakan windows 7
dan windows 8.

 Hardware

SIG membutuhkan hardware atau perangkat komputer yang memiliki


spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya untuk
menjalankan software-software SIG. berikut ini adalah kebutuhan minimum
untuk pengoperasian Arc Gis 9.3 dan software pendukungnya :

 CPU : 1.6 GHz dan rekomendasi diatas tersebut.


 Processor : Intel Core 2 Duo, AMD Dual Core, atau Xeon Processor
 Memory/RAM : 1 GB, rekomendasi 2 GB atau lebih.
 Display : 24 bit color
 Resolusi Layar : 1024 x 768, atau diatas tersebut
 Kapasistas Hardisk : minimum 3.2 GB
 VGA/Graphic Adapter : 24-bit capable graphic accelerator

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 22
 Operator

Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola


sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai
kondisi dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG
pun memiliki tingkatan tertentu , dari tingkat spesialis teknis yang mendesain
dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG
untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari. Untuk menghindari Maka
dibutuhkan pelatihan untuk operator dan user Sistem Informasi Rencana
Tata Ruang ini agar mereka dapat diandalkan di kemudian hari.

 Data

Secara fundamental Arc Gis bekerja dengan dua tipe model data
geografis yaitu model data vektor dan model data raster.

Model Data Vektor. Informasi posisi point, garis dan polygon disimpan
dalam bentuk x,y koordinat. Suatu lokasi point dideskripsikan melalui
sepasang koordinat x,y. Bentuk garis , seperti jalan dan sungai
dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat point.
Bentuk poligon, seperti zona project disimpan sebagai pengulangan
koordinat yang tertutup.

Gambar E-06 Ilustrasi Data Vektor

Model Data Raster. Model data ini terdiri dari sekumpulan grid/sel
seperti peta hasil scanning maupun gambar/image. Masing-masing

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 23
grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada
bagaimana imagetersebut digambarkan. Sebagai contoh, pada
sebuah imagehasil penginderaan jarak jauh dari sebuah satelit,
masing – masing pixel direpresentasikan sebagai panjang
gelombang cahaya yang dipantulkan dari posisi permukaan bumi
dan diterima oleh satellit dalam satuan luas tertentu yang disebut
pixel. Pada image hasil scanning, masing - masing pixel
merepresentasikan keterangan nilai yang berasosiasi dengan point-
point tertentu pada image hasil scanning tersebut. Dalam SIG, setiap
data Geografis memiliki data tabular yang berisi informasi spasial.
Data tabular tersebut dapat direlasikan olehSIG dengan sumber
data lain seperti basis data yang berada diluar tools SIG.

Gambar E-07 Ilustrasi Data Raster

 Metode

SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan
dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda-beda
untuk setiap permasalahan.

Sebelum data geografi digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi
kedalam format digital. Proses tersebut dinamakan digitasi. Untuk mendigitasi
peta harus dilekatkan pada peta digitasi titik dan garis ditelusuri dengan kursor
digitasi atau keypad. Untuk SIG dengan teknologi yang lebih modern, proses
konversi data dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi scanning.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 24
Tipe data yang digunakan dalam SIG mungkin perlu ditransformasi atau
dimanipulasi
dengan beberapa cara agar sesuai dengan sistem. Misalnya terdapat
perbedaan dalam skala,
sehingga sebelum dimasukkan dan diintegrasikan harus ditransformasikan
dahulu kedalam skala yang sama. Transformasi ini bisa bersifat sementara
untuk ditampilkan saja atau secara
permanen untuk proses analisis. Transformasi juga berlaku untuk system
koordinat yang
digunakan.

Tahapan selanjutnya adalah editing merupakan tahap koreksi atas hasil


digitasi. Koreksi tersebut dapat berupa penambahan atau pengurangan arc
atau feature yaitu dengan mengedit arc yang berlebih (overshoot) atau
menambahkan arc yang kurang (undershoot). Editing juga dilakukan untuk
menambahkan arc secara manual seperti membuat polygon, line maupun
point.

Setelah data keruangan dimasukkan maka proses selanjutnya beralih ke


pengelolaan data – data deskrptif , dalam hal ini meliputi annotasi(pemberian
tulisan pada coverage) , labelling (pemberian informasi pada peta
bersangkutan) , dan attributingyaitu tahap dimana setiap Label ID hasil proses
labelling diberi tambahan atribut yang dapat memberikan sejumlah informasi
tentang poligon atau arc yang diwakilinya. Dalam proyek SIG yang kecil
informasi geografi cukup disimpan sebagai file-file – file komputer. Akan tetapi,
jika volume data dan jumlah pemakai data besar, langkah terbaik yang harus
digunakan adalah dengan DBMS
Query pada SIG pada dasarnyajuga merupakan proses analisis tetapi
dilakukan secara
proses tabular. Secara fundamental Analisis pada SIG menggunakan analisis
spasial. SIG memiliki banyak kelebihan dalam analisis spasial , tetapi dua hal
yang paling penting yaitu :

 Analisis Proximity, Analisis proximity merupakan analisis geografis yang


berbasis pada jarak antar layer. Dalam analisis proximity SIG
menggunakan proses yang disebut buffering (membangun lapisan

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 25
pendukung disekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menetukan
dekatnya hubunganantar sifat bagian yang ada.
 Analisis overlay, Proses integrasi data dari lapisan layer-layer yang
berbeda disebut overlay. Secara sederhana, hal ini dapat disebut
operasi visual, tetapi operasi ini secara analisa membutuhkan lebih dari
satu layer untuk dijoin secara fisik. Sebagai contoh overlay atau spasial
join yaitu integrasi antara data tanah, lereng dan vegetasi, atau
kepemilikan lahan dengan nilai taksiran pajak bumi.

Untuk beberapa tipe operasi geografi, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam
peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan
informasi geografis.

Bagan alir dari proses penyusunan Pemetaan dData dan Ruang Wilayah
Investasi Kabupaten Gresik ini dapat dilihat pada berikut ini :

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 26
Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik
E - 27
E.2. PROGRAM KERJA
Secara umum bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam Penyusunan
Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik Tahun 2014
merupakan pengejawantahan atau perwujudan dari proses perencanaan
yang meliputi kegiatan persiapan, digitasi peta, kalibrasi hasil digitasi dan
tahapan entry data, yang secara rinci terurai sebagai berikut :

E.2.1. TAHAP PERSIAPAN


Tahap persiapan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh konsultan sebelum
kegiatan pendataan dan identifikasi dilakukan. Dalam tahap persiapan,
kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Persiapan Administrasi
b. Mobilisasi Tim Konsultan
c. Melakukan pengecekan ulang terhadap peta spasial (terakhir) yang
pernah dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Gresik.
d. Cek Wilayah, terutama mengenai batas-batas wilayah termasuk
koordinat

E.2.2. KEGIATAN PENYUSUNAN LAPORAN


PENDAHULUAN
Kegiatan penyusunan Laporan Pendahuluan ini adalah merupakan tahapan
awal yang harus dilakukan oleh konsultan sebagai tahap awal persiapan,
sebelum pihak konsultan pelaksana pekerjaan yang menang melaksanakan
tahap survey dan pengumpulan data.

Dengan adanya Laporan Pendahuluan ini, diharapkan pihak Pimpinan


Kegiatan maupun Tim Teknis yang akan membantu Pimpinan Kegiatan dalam
koreksi maupun penyiapan data kegiatan ini dapat mengetahui secara jelas
konsep/kerangka dasar kegiatan Pemetaan Data dan Ruang Investasi mulai
tahap input, proses sampai output yang dihasilkan serta rekomendasi dan
tahapan pelaksanaannya.

Penyusunan Laporan pendahuluan intinya berisikan tentang:

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 28
 Latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup studi serta
penyediaan prasarana dasar.

 Metodologi pendekatan studi

 Jadwal Penyelesaian

 Sistematika laporan kemajuan pekerjaan

 Struktur organisasi pelaksana pekerjaan

 Komposisi tenaga ahli.

E.2.3. TAHAP KEGIATAN SURVEY


Pokok-pokok pekerjaan pada langkah kegiatan survey beserta produk yang
dihasilkan adalah sebagai berikut :
a). Survey data instansional
b). Survey lapangan
c). Pengukuran di lapangan.

E.2.4. TAHAP KEGIATAN PENYUSUNAN PENGOLAHAN


DATA
A. Pengolahan Data
Pokok pekerjaan pada kegiatan Pengolahan Data adalah sebagai berikut :
a. Mentabulasi dan mensistematiskan data berupa fakta dan informasi
sesuai keperluan, sehingga mudah dibaca dan dimengerti serta siap
untuk dianalisa.
b. Menyusun data dan informasi profil wilayah/kawasan sesuai dengan
pokok bahasannya

B. Kelengkapan Data
Kelengkapan data yang harus diakomodasikan dalam penyusunan Pemetaan
data dan Ruang Wilayah Investasi Kecamatan Kedamean dan Kecamatan
Wringinanom di Kabupaten Gresik adalah :
a) Data Kebijaksanaan Pembangunan peruntukan kawasan yang
meliputi antara lain:

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 29
• Data jenis usaha/kegiatan investasi yang ada saat ini antara lain
Perumahan/real estate, jasa, pergudangan dan fasilitas umum,
industri & perdagangan, DUKS serta ;
• Data jenis perijinan yang sudah dimohonkan
b) Data Sumber Daya Alam dan fisik lingkungan ekcisting
• peta dan data penggunaan tanah
• peta pemetaan lahan (perpetakan kapling/persil);
• peta dan data hidrologi/sumberdaya air;
• peta dan data topografi dan morfologi;
• peta dan data geologi/sumberdaya mineral;
• peta dan data jenis tanah (informasi kemampuan daya
dukungnya, terhadap antara lain : pertanian, pengairan dan
bangunan)
c) Data Sumber Daya Buatan
• Data jumlah dan sebaran sarana/fasilitas ekonomi tiap kawasan;
• Data jumlah dan sebaran sarana/fasilitas sosial tiap Kawasan;
• Data jumlah dan sebaran sarana/prasarana/utilitas/fasilitas seperti
jaringan air, gas, listrik, telepon), perumahan/permukiman (lahan
kepemilikannya), infrastruktur (jalan real, saluran air), perumahan,
pendaftaran bangunan dan indutri;
• Data dan peta (sebaran, fungsi, jenis permukaan dan kualitas)
sarana dan prasarana transportasi (jaringan jalan dan transportasi
lainnya);
• Data kelengkapan jalan (lokasi, optimalisasi fungsi, bentuk dan
ukuran, kualitas/kondisi);

E.2.5. TAHAP KEGIATAN PERUMUSAN RANCANGAN


RENCANA
Kegiatan perumusan rancangan dilakukan dengan merumuskan rancangan
tampilan gambar dengan memadukan/pertampalan (overlay) antara peta
situasi eksisting dengan peta rencana RDTR kecamatan lebih dahulu,
kemudian rancangan/draft tersebut didiskusikan untuk memperoleh gambaran
rupa peta wilayah berbagai masukan.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 30
Adapun rujukan Rancangan Pemetaan Data dan Ruang Investasi Kabupaten
Gresik, meliputi :
A. Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan
1. Tujuan Pengembangan Kawasan Fungsional Kecamatan di Kabupaten
Gresik
2. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Gresik
a) Rencana Distribusi Penduduk Kawasan Perkotaan
b) Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan Kawasan Perkotaan
c) Rencana Sistem Jaringan Pergerakan
d) Rencana Sistem Jaringan Utilitas
3. Situasi Blok Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan ruang Kawasan fungsional yang menggambarkan
ukuran, fungsi serta karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam,
yang dituangkan dalam blok-blok peruntukan sesuai ekcisting.
4. Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Kawasan peruntukan
a. Arahan Perpetakan Bangunan
b. Arahan Garis Sempadan

E.2.6. KEGIATAN ENTRY DATA


Dengan entry data ini diharapkan :
a. Pihak pelaksana pekerjaan/pemberi pekerjaan dapat melakukan
program pembimbingan tehnik dan pembelajaran operasional serta
aplikasi system informasi/data yang tercakup dalam tahapan/proses
kegiatan sebelumnya
b. Pihak pelaksana pekerjaan/pemberi pekerjaan mendapatkan koreksi
guna perbaikan kualitas dan kuantitas data yang telah didapat
sebelumnya, serta arahan pada masa mendatang.
Bentuk diskusi/seminar yang dilakukan, serta pihak-pihak yang diundang
ditentukan oleh pihak pemberi pekerjaan kemudian (dengan atau
berdasarkan masukan dari pihak lain) Dalam kegiatan ini, pihak pelaksana
pekerjaan yang telah ditunjuk mempunyai kewajiban untuk menyiapkan
materi diskusi dan materi/bahan paparan yang merupakan ringkasan dari isi
draft laporan

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 31
E.2.7. KEGIATAN PENYUSUNAN SIG PEMETAAN DATA &
RUANG WILAYAH INVESTASI
Langkah kegiatan penyusunan sistem informasi data dan pemetaan investasi
wilayah merupakan tahap akhir merupakan proses mensinergikan antara Peta
Situasi Kondisi ekcisting dengan hasil rencana RDTR Kecamatan dengan
disertai deskripsi base data bidang investasi yang ada. Didalam tahapan ini
pokok pekerjaan yang dilakukan serta produk yang dihasilkan sebagai berikut :
 Menyusun Basis Data Investasi pada kawasan Kecamatan Kedamean
dan Kecamatan Wringinanom
 Menyempurnakan rancangan rencana pemanfaatan RDTRK dan RTRW
sesuai saran dan masukan yang diperoleh pada forum seminar.
 Menyusun peta detail eksisting dimana pokok-pokok materinya sama
dengan pokok-pokok materi pada suatu peta situasi.

E.2.8. KEGIATAN PENYUSUNAN ALBUM PETA


Album peta disusun mengacu pada peta-peta yang memuat eksisting kondisi
lapangan sebagaimana tercantum dalam Laporan yang telah disetujui oleh
Pimpinan Kegiatan dan dikuatkan dengan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaa

E.3. ORGANISASI DAN PERSONIL

E.3.1. MEKANISME PELAKSANAAN PEKERJAAN


Di dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Pemetaan Data dan Ruang
Wilayah Investasi Kabupaten Gresik, konsultan membentuk team pelaksana
pekerjaan yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang professional,
berpengalaman sesuai dengan bidangnya dengan dibantu oleh tenaga-
tenaga pendukung yang professional.

Struktur organisasi yang dibentuk di dalam Penyusunan Pemetaan Data dan


Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik, dilakukan dengan tujuan agar
pekerjaan yang dilaksanakan oleh konsultan dapat dilaksanakan dengan baik,
tepat waktu dan sesuai dengan harapan pemberi pekerjaan

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 32
Sikap profesional konsultan ditunjukkan tidak hanya pada kemampuan individu
personil dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, tetapi juga
kemampuan dalam mensinkronkan tugas dan tanggungjawabnya dengan
tugas dan tanggungjawab personil lainnya dalam tim. Selain kemampuan
individu dan tim, kemampuan seorang Team Leader mengkoordinasi,
mengendalikan, mengelola dan menguasai terhadap lingkup pekerjaan dan
mengenali seluruh permasalahan pekerjaan yang ada di satuan wilayah
kerjanya serta mampu mendistribusikan/ mendelegasikan tugas dan peran
dengan baik kepada staf yang dipimpinnya adalah suatu hal yang diperlukan
dalam melaksanakan proyek.

Secara lebih rinci, Tim yang akan dibentuk oleh konsultan Penyusunan
Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik, sebagai
berikut :
1. Tenaga Ahli :
 Ketua Tim dengan latar belakang pendidikan S2 Teknik Informatika
 Tenaga Ahli Pemetaan/ Indraja dengan latar belakang pendidikan S1
Geografi / S1 Geodesi
 Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dengan latar belakang pendidikan
S1 Perencanaan Wilayah
2. Tenaga Pendukung
 Surveyor
 Drafter GIS
 Administrasi
Dalam struktur organisasinya, konsultan akan membagi ke dalam 2 (dua) jenis
hubungan yaitu:

1. Hubungan Struktural/Komando. Hubungan komando/struktural terjadi


antara Team leader dengan tenaga ahli dan tenaga pendukung, maupun
hubungan koordinasi Internal. Hubungan ini terjadi antar tenaga ahli,
tenaga sub ahli dan tenaga pendukung.
2. Hubungan Koordinasi Eksternal. Hubungan ini terjadi antara Tim Konsultan
dengan Pihak Pemberi Pekerjaan.

Secara rinci struktur organisasi Penyusunan Pemetaan Data dan Ruang Wilayah
Investasi Kabupaten Gresik Tahun 2014 dapat dilihat pada gambar E-08 dan E-
09

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 33
Bagan E-08
STRUKTUR ORGANISASI
Penyusunan Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik
Tahun 2014

KETUA TIM

TA SISTEM INFORMASI

TENAGA AHLI

1. TA PEMETAAN/ INDRAJA
2. TA. PERENCANAAN WILAYAH

TENAGA PENUNJANG

1. SURVEYOR
2. DRAFTER/ OPERATOR CAD
3. ADMINISTRASI
Bagan E-09

HUBUNGAN KERJA DENGAN PIHAK PEMBERI PEKERJAAN


Penyusunan Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik
Tahun 2014

Badan Penanaman Modal dan


Perizinan Kabupaten Gresik
(Selaku Pemberi Tugas)

PEJABAT PEMBUAT Asistensi, koordinasi aspek administrasi


KOMITMEN

TIM TEKNIS Asistensi, konsultasi aspek teknis

Asistensi, konsultasi aspek teknis TIM


INSTANSI/DINAS TERKAIT
KONSULTAN

 PRAKTISI GIS
 PENELITI Masukan, Saran
 PERGURUAN TINGGI
 DLL

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 34
E.3.2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL

Tugas dan tanggungjawab tenaga ahli sebagai anggota tim dalam


Penyusunan Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik
secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut.

1. TEAM LEADER
Team leader adalah seorang sarjana S2 teknik informatika. Adapun tugas dan
tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

 Mengkoordinir, mengarahkan, memberikan bimbingan baik dalam hal yang


subtantif maupun non-subtantif dalam pelaksanaan proyek
 Mengidentifikasi penggunaan & pemanfaatan tanah/lahan yang terdapat
di wilayah Obyek kegiatan
 Digitasi Memetakan penggunaan & pemanfaatan ruang/zona peruntukan
 Menetapkan atribute, Notasi, pertampalan arahan pemanfaatan ruang
sesuai dengan excisting
 Menyusun data base struktur kegiatan & perijinan kegiatan usaha
industri/perkantoran/jasa/pergudangan/perumahan

2. TENAGA AHLI PEMETAAN/INDRAJA


Tenaga Ahli Informatika adalah seorang sarjana S1 Geografi/ S1 Geodesi.
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

 Bertanggung jawab pada semua aspek yang terkait dengan peta wilayah
obyek kegiatan.
 Mengamati detil karakter fisik lokasi kegiatan pada tata ruang kawasan
yang ada saat ini.
 Meringkas data geografis melakukan pertampalan notasi, atribute ruang
wilayah.
 Mendigitasi dan Memetakan ruang wilayah kawasan kegiatan.
 Menganalisis dan mengembangkan sistim jaringan jalan kawasan.

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 35
3. TENAGA AHLI PERENCANAAN WILAYAH
Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah adalah seorang sarjana S1 Geografi/ S1
Geodesi. Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

 Mengkompilasi data dan system pendukungan informasi


 Menyusun system manajemen data base dan informasi detail perusahaan.
 Menyusun Rancangan design tampilan data base dengan peta wilayah

4. TENAGA PENUNJANG
Tenaga penunjang dalam Penyusunan Pemetaan Data dan Ruang Wilayah
Investasi Kabupaten Gresik adalah:

a. Operator CAD / Drafter


b. Administrasi
c. Surveyor

E.4. SISTEM PELAPORAN

Sistem pelaporan yang disyaratkan dalam KAK yang harus dipenuhi oleh
konsultan antara lain adalah :

 Laporan Pendahuluan
 Laporan Fakta dan Analisa
 Laporan Draft Rancangan Design dan Tampilan Data dan Peta
 GIS dan LIS Data entri dan Album Peta

Sesuai dengan tahapan kegiatan, maka keluaran (sistematika pelaporan)


dalam pelaksanaan Penyusunan Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi
Kabupaten Gresik dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. LAPORAN PENDAHULUAN, dibuat dalam rangka persiapan pekerjaan survey


berisikan latar belakang pekerjaan, maksud dan tujuan, lingkup pekerjaan,
metode dan pendekatan pekerjaan, jadwal pelaksanaan kegiatan maupun

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 36
instrumen-instrumen survey yang akan digunakan dilapangan pada saat
survey lapangan.

Adapun spesifikasi buku laporan pendahuluan adalah sebagai berikut :


Judul buku : Laporan Pendahuluan
Jumlah buku : 10 Eksemplar, 5 Eksemplar untuk penelitian, 5
Eksemplar diserahkan setelah revisi.
Ukuran Buku : A4 (29,7 x 21,5 cm2)
Spasi Pengetikan : 1.5 spasi, pada kertas HVS putih polos
Kulit/ Sampul Buku : Menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan antara
konsultan dan pemberi pekerjaan)

Laporan diselesaikan paling lambat 2 minggu sejak SPMK diterbitkan.

2. LAPORAN FAKTA DAN ANALISA, Merupakan laporan penyajian data primer


maupun sekunder hasil study literatur, hasil survey dan pengolahannya, hasil
analisa data terkait lainnya dan diskusi yang dilaksanakan dalam bentuk
tabulasi, matrik data. Penyajian dilakukan dengan analisis diskriptif kualitatif
maupun kuantitatif yang akan digunakan sebagai bahan untuk pembuatan
laporan akhir.

Adapun spesifikasi buku laporan pendahuluan adalah sebagai berikut :


Judul buku : Laporan Fakta dan Analisa
Jumlah buku : 10 Eksemplar, 5 Eksemplar untuk penelitian, 5
Eksemplar diserahkan setelah revisi.
Ukuran Buku : A4 (29,7 x 21,5 cm2)
Spasi Pengetikan : 1.5 spasi, pada kertas HVS putih polos
Kulit/ Sampul Buku : Menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan antara
konsultan dan pemberi pekerjaan)

Laporan diselesaikan paling lambat 8 minggu sejak SPMK diterbitkan.

3. Laporan DRAFT RANCANGAN DESIGN DAN TAMPILAN DATA DAN PETA,yang


Merupakan hasil pengkajian dari laporan Survey dan dan studi pustaka

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 37
memuat Konsep/Rancangan Notasi, element dan attribute peta wilayah yang
menyangkut pola pemanfaatan lahan, pola penataan dan tabulasi data
secara sistematis.

Adapun spesifikasi buku Draft laporan akhir adalah sebagai berikut :


Judul buku : Laporan Akhir
Jumlah buku : 10 Eksemplar (Summary 50 buku).
Ukuran Buku : A4 (29,7 x 21,5 cm2)
Spasi Pengetikan : 1.5 spasi, pada kertas HVS putih polos
Kulit/ Sampul Buku : Menarik dan komunikatif (sesuai kesepakatan antara
konsultan dan pemberi pekerjaan)

Laporan diselesaikan paling lambat 11 minggu sejak SPMK diterbitkan.

4. GIS dan LIS hasil entry data Kecamatan Kedamean dan Kecamatan
Wringinanom dari pendekatan planologis Dalam Laporan Akhir selain memuat
peta-peta dalam buku Laporan akhir dilengkapi dengan peta dengan skala
sesuai kebutuhan dan Album Peta dengan skala 1:10.000 untuk RDTR Kawasan

Adapun spesifikasi album peta adalah sebagai berikut :

Judul album : Album Peta Rencana


Jumlah Album : 4 Eksemplar dicetak warna, 4 Eksemplar dicetak hitam
putih.
Ukuran Garis : 60 X 80 cm
Skala Peta : 1 : 10.000

Laporan diselesaikan paling lambat 12 minggu sejak SPMK diterbitkan.

Ukuran garis

Skala peta
Laporan diselesaikan

Pemetaan Data dan Ruang Wilayah Investasi Kabupaten Gresik


E - 38

Anda mungkin juga menyukai