Bab I PENDAHULUAN
sebagian besar Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) berada di wilayah perdesaan. Hal
tersebut menjadi salah satu masalah yang harus segera ditangani terutama di
wilayah pedesaan yang sulit dijangkau oleh Pemerintah, beberapa faktor
penyebab adalah tidak memiliki akses prasarana dan sarana dasar lingkungan
yang memadai, dengan kualitas perumahan dan permukiman yang jauh dibawah
standar kelayakan, serta mata pencaharian yang tidak menentu
Dengan melihat hal tersebut, Pemerintah Daerah mencanangkan program
kegiatan yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara tepat dan
menyeluruh mengenai keadaan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Gresik.
Kegiatan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni merupakan program pemerintah
yang secara substansi untuk mendata masyarakat miskin yang mempunyai
keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk
memperoleh rumah yang layak huni dengan standar memiliki kecukupan luas,
kualitas dan kesehatan yang harus dipenuhi suatu bangunan rumah. Program
Kegiatan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni juga sebagai pendukung dari
penyelenggaraan Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni pada tahun – tahun
berikutnya agar tepat sasaran, penggunaan dan waktu.
Pelaksanaan kegiatan pendataan ini idealnya mampu menyajikan informasi
terkait kelompok sasaran MBR dan objek RTLH serta direkap dalam unit
administrasi terendah (misalnya RT/ RW atau desa/ kelurahan). Data mikro yang
lebih operasional dalam mengidentifikasi kelompok sasaran dan objek RTLH itu
sendiri, misalnya pemilik RTLH (seperti nama KK, alamat dan jumlah penghasilan)
serta karakter fisik dari RTLH (kualitas bangunan, luas bangunan, ketersediaan
sanitasi, dll).
Penyusunan pekerjaan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni memerlukan
kajian secara komprehensif. Hal ini dikarenakan kegiatan ini merupakan kegiatan
yang sifatnya multi-aspek, karena mencakup aspek manajemen, Kelembagaan,
keuangan, sosial, ekonomi dan lingkungan. Kelayakan dinilai oleh konsultan yang
memenuhi syarat untuk dibangun, kemudian akan dikaji untuk direkomendasikan
diajukan pembiayaannnya dengan Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni.
Untuk mengkaji dilakukan beberapa langkah verifikasi dan uji materi disemua
aspek yang terkait antara lain: Peraturan/Perundangan, Kelembagaan, Financial
I- 2|Laporan Pendahuluan
Pendataan Rumah Tidak Layak Huni
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik
dan Perencanaan. Dari aspek inilah konsultan akan menyusun data Calon
Penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni guna menetapkan skala prioritas, di
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik yang paling masuk kriteria.
Dalam menyusun pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melihat juga
Referensi Hukum sebagai berikut :
1. Undang - undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
2. Undang - undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
3. Undang - undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
I- 3|Laporan Pendahuluan
Pendataan Rumah Tidak Layak Huni
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari pekerjaan pendataan Rumah Tidak Layak Huni meliputi :
1. Tersusunnya database Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Gresik baik
berupa tabulasi dan deskripsi jelas yang menguraikan karakteristik rumah
2. Mengklasifikasikan Rumah Tidak Layak Huni ke dalam Rumah Rusak
I- 4|Laporan Pendahuluan
Pendataan Rumah Tidak Layak Huni
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan, tujuan,
ruang lingkup Pendataan RTLH dasar hukum serta sistematika
penyajian yang digunakan pada penyusunan laporan pendahuluan.
I- 5|Laporan Pendahuluan
Pendataan Rumah Tidak Layak Huni
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik
I- 6|Laporan Pendahuluan