Anda di halaman 1dari 6

Pendataan Rumah Tidak Layak Huni

Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

Bab I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Rumah merupakan salah satu aspek dari kesejahteraan masyarakat yang
harus dipenuhi. Karena rumah merupakan kebutuhan hidup manusia yang utama
selain sandang dan pangan dimana tempat manusia dapat berlindung, Rumah
tidak hanya memiliki fungsi fisik yaitu sebagai tempat berlindung tetapi juga
memiliki nilai strategis bagi kehidupan penghuninya. Nilai strategis tersebut
tercermin pada posisi rumah sebagai pusat kegiatan dalam melaksanakan
fungsinya, terutama fungsi dalam pendidikan anak-anak dan pembinaan anggota
keluarganya. Berdasarkan hal tersebut, setiap keluarga selalu berupaya untuk
memiliki rumah yang layak huni, meskipun secara obyektif belum seluruh keluarga
dapat mewujudkan keinginannya. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor,
terutama faktor ekonomi keluarga karena kemiskinan.
Selain itu rumah juga berfungsi sebagai pencerminan diri pribadi dalam
upaya peningkatan taraf hidup, pembentukan watak, karakter dan kepribadian
bangsa. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No. 1 Tahun 2011
tentang perumahan dan kawasan permukiman, bahwa Perumahan dan Kawasan
Permukiman diselenggarakan untuk menjamin terwujudnya rumah yang layak
huni dan terjangkau dalam lingkungan sehat, aman, serasi, teratur, terencana,
terpadu dan berkelanjutan. Maka dari itu pemerintah dan/atau pemerintah daerah
wajib memberikan kemudahan pembangunan dan perolehan rumah bagi
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai wujud komitmen pemerintah
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut data statistik sebagian besar masyarakat membangun rumahnya
secara swadaya, artinya perumahan swadaya menjadi tumpuan sebagian besar
rakyat Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010
I- 1|Laporan Pendahuluan
Pendataan Rumah Tidak Layak Huni
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

sebagian besar Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) berada di wilayah perdesaan. Hal
tersebut menjadi salah satu masalah yang harus segera ditangani terutama di
wilayah pedesaan yang sulit dijangkau oleh Pemerintah, beberapa faktor
penyebab adalah tidak memiliki akses prasarana dan sarana dasar lingkungan
yang memadai, dengan kualitas perumahan dan permukiman yang jauh dibawah
standar kelayakan, serta mata pencaharian yang tidak menentu
Dengan melihat hal tersebut, Pemerintah Daerah mencanangkan program
kegiatan yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara tepat dan
menyeluruh mengenai keadaan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Gresik.
Kegiatan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni merupakan program pemerintah
yang secara substansi untuk mendata masyarakat miskin yang mempunyai
keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk
memperoleh rumah yang layak huni dengan standar memiliki kecukupan luas,
kualitas dan kesehatan yang harus dipenuhi suatu bangunan rumah. Program
Kegiatan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni juga sebagai pendukung dari
penyelenggaraan Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni pada tahun – tahun
berikutnya agar tepat sasaran, penggunaan dan waktu.
Pelaksanaan kegiatan pendataan ini idealnya mampu menyajikan informasi
terkait kelompok sasaran MBR dan objek RTLH serta direkap dalam unit
administrasi terendah (misalnya RT/ RW atau desa/ kelurahan). Data mikro yang
lebih operasional dalam mengidentifikasi kelompok sasaran dan objek RTLH itu
sendiri, misalnya pemilik RTLH (seperti nama KK, alamat dan jumlah penghasilan)
serta karakter fisik dari RTLH (kualitas bangunan, luas bangunan, ketersediaan
sanitasi, dll).
Penyusunan pekerjaan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni memerlukan
kajian secara komprehensif. Hal ini dikarenakan kegiatan ini merupakan kegiatan
yang sifatnya multi-aspek, karena mencakup aspek manajemen, Kelembagaan,
keuangan, sosial, ekonomi dan lingkungan. Kelayakan dinilai oleh konsultan yang
memenuhi syarat untuk dibangun, kemudian akan dikaji untuk direkomendasikan
diajukan pembiayaannnya dengan Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni.
Untuk mengkaji dilakukan beberapa langkah verifikasi dan uji materi disemua
aspek yang terkait antara lain: Peraturan/Perundangan, Kelembagaan, Financial
I- 2|Laporan Pendahuluan
Pendataan Rumah Tidak Layak Huni
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

dan Perencanaan. Dari aspek inilah konsultan akan menyusun data Calon
Penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni guna menetapkan skala prioritas, di
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik yang paling masuk kriteria.

1.2. DASAR HUKUM


Pelaksanaan pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan salah
satu implementasi atas peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, dan
untuk Standart Teknis Kita sebagai Konsultan Berpedoman bedasarkan peraturan
Pemerintah yaitu :
1. UU No 28 tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. Permenpera No 22 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimum Bidang
Perumahan Rakyat
3. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 08/PERMEN/M/2007
tentang Pedoman Pembangunan Perumahan Swadaya
4. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor:
403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah
Sederhana Sehat (Rs Sehat)
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1077/Menkes/PER/V/2011 tentang
Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
13/PRT/M/2016 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
33/PRT/M/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Dana Alokasi
Khusus Bidang Infrastruktur

Dalam menyusun pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melihat juga
Referensi Hukum sebagai berikut :
1. Undang - undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
2. Undang - undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
3. Undang - undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
I- 3|Laporan Pendahuluan
Pendataan Rumah Tidak Layak Huni
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah


5. Keppres No. 63 Tahun 2003 tentang Badan Kebijakan dan Pengendalian
Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional (BKP4N)
6. Inpres No. 5 Tahun 1990 tentang Peremajaan Permukiman yang Berada di
Atas Tanah Negara
7. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No.1/Permen/M/2005 tentang
Pengadaan Perumahan Dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas
Subsidi Perumahan Melalui KPR/KPRS Bersubsidi.
8. Keputusan Menteri Negara Perumahan dan Permukiman No.
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan
dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (RP4D)
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2007 tentang
Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat
10. Keputusan Menteri KIMPRASWIL No.217/KPTS/M/2002 tentang Kebijakan
Dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman
11. PP 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap
Bangun Yang Berdiri Sendiri
12. Peraturan Bupati Gresik No. 49 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Dinas
Perumahaan dan Kawasan Permukiman

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN


1.3.1 Maksud
Maksud dari pekerjaan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni di Kecamatan
Manyar Kabupaten Gresik adalah untuk menyediakan data calon penerima
Bantuan Rumah Tidak Layak Huni yang valid, paling terbaru dan memenuhi
kriteria

1.3.2 Tujuan
Tujuan dari pekerjaan pendataan Rumah Tidak Layak Huni meliputi :
1. Tersusunnya database Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Gresik baik
berupa tabulasi dan deskripsi jelas yang menguraikan karakteristik rumah
2. Mengklasifikasikan Rumah Tidak Layak Huni ke dalam Rumah Rusak
I- 4|Laporan Pendahuluan
Pendataan Rumah Tidak Layak Huni
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

Ringan, Rumah Rusak Sedang, Rumah Rusak Berat dan Pembangunan


Baru.
3. Mengetahui kebutuhan Rumah (BackLog) dari penduduk yang memiliki
Rumah Tidak Layak Huni
4. Melakukan pemetaan persebaran lokasi Rumah Tidak Layak Huni di
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

1.4. RUANG LINGKUP


1.4.1. LINGKUP MATERI KEGIATAN
1) Melakukan Survey lapangan dan instasional guna menghimpun data primer
dan sekunder tentang Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada
Pemerintah Kabupaten Gresik yang dilengkapi dengan foto dan peta;
2) Melakukan Identifikasi kondisi eksisting di kawasan Kecamatan Manyar
Kabupaten Gresik
Dari penjelasan di atas hanya Untuk mendukung pelaksanaan Pendataan Rumah
Tidak Huni (RTLH) dan sesuai dengan Hasil yang di harapkan

1.4.2. Lingkup wilayah kegiatan


Lingkup wilayah Pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Lokasi
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

1.5 SISTEMATIKA LAPORAN


Sistematika laporan buku Laporan Pendahuluan Pendataan Rumah Tidak Layak
Huni (RTLH) di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik diatur sesuai dengan tatanan
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan, tujuan,
ruang lingkup Pendataan RTLH dasar hukum serta sistematika
penyajian yang digunakan pada penyusunan laporan pendahuluan.

I- 5|Laporan Pendahuluan
Pendataan Rumah Tidak Layak Huni
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN


Bab ini berisikan uraian mengenai kondisi Kabupaten Gresik dan
dan Rumah Tidak Layak huni di Kabupaten Gresik.
BAB III KETENTUAN TEKNIS
Bab ini berisikan uraian singkat tentang standarisasi Rumah Tidak Layak
Huni di Kabupaten Gresik
BAB IV RENCANA KERJA
Bab ini berisikan singkat tentang Pelaksanaan Pekerjaan Rumah Tidak
Layak Huni di Kabupaten Gresik

I- 6|Laporan Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai