MODUL I
KONSEP SISTEM DAN PERANCANGAN SISTEM
A. SISTEM
Sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling terintegrasi serta melaksanakan
fungsinya masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Interface
Environments
Sistem Sistem
Process
Sistem Sistem
Boundary
Boundary
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem fisik (physical sistem). Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia (human made
sistem).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem
perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia yang
melibatkan antara manusia dengan mesin yang sering disebut dengan human-machine sistem atau ada
yang menyebutnya man-machine sistem. Misalnya sistem informasi, karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu (probabilistic
sistem).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misalnya sistem komputer.
Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem). Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem lainnya.
B. SISTEM INFORMASI
Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat sekarang atau yang akan datang. Informasi juga
merupakan fakta-fakta atau data yang telah diproses sedemikian rupa atau mengalami proses
transformasi data sehingga berubah bentuk menjadi informasi.
Kualitas Informasi
Tepat Waktu
Relevan
Akurat
Sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem di dalam organisasi yang merupakan
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur kombinasi yang penting.
C. STAKEHOLDER SISTEM
Stakeholder adalah orang yang memiliki ketertarikan pada sistem informasi yang telah ada atau
ditawarkan. Stakeholder bisa termasuk pekerja teknis dan nonteknis, bisa juga termasuk pekerja
dalam dan luar.
D. PERANCANGAN SISTEM
Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem yang baru. Dalam tahap ini harus
dapat dipastikan bahwa semua prasyaratan untuk menghasilkan dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang
harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi.
Tujuan dari perancangan secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user
tentang sistem yang baru. Perancangan sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukkan
bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi
perancang sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke
temuan.
Pada fase ini, profesional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari model dasar yang
dibuat selama analisis sistem. Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba
untuk memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya adalah : berinteraksi dengan user, periksa dengan
anggota tim, periksa dengan teknisi (pemrogram); desain ulang dan periksa kembali tetapi jangan coba-coba
untuk membangun detail yang lebih rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan dilakukan jika
salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih untuk implementasi.
MODUL II
ANALISIS SISTEM
A. ANALISIS SISTEM
Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem
menjadi beberapa bagian komponen-komponen dengan tujuan mempelajari kinerja dari masing-
masing komponen dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Analisis sistem digunakan sebagai
pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat desain sistem untuk
sistem yang akan dibuat ataupun sistem yang akan diperbaharui.
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Desain sistem merupakan teknik pemecahan masalah (setelah kegiatan analisis sistem) dengan
menyatukan kembali bagian-bagian komponen menjadi sebuah sistem yang utuh/lengkap. Desain
sistem bertujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki sistem lama.
Analisis sistem merupakan fase pengembangan dalam sebuah proyek pengembangan sistem yang
pada intinya berfokus pada masalah persyaratan-persyaratan bisnis. Repository merupakan lokasi
yang mejadi tempat para analis sistem, desainer sistem dan pembangun sistem dalam menyimpan
semua dokumentasi yang berhubungan dengan satu atau lebih sistem/proyek.
Analisis Sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan, mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu upaya perbaikan-perbaikannya.
Tahapan pembangunan sistem dapat diilustrasikan pada gambar dibawah ini :
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap
ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Analisis model driven merupakan analisis dengan menggunakan gambar/bagan yang digunakan
untuk mengkomunikasikan masalah-masalah, persyaratan-persyaratan dan solusi-solusi bisnis.
Contohnya flowchart, bagan terstruktur (hirarkis) dan struktur organisasi.Pendekatan model driven
dapat digambarkan dengan penggunaan perangkat lunak grafis general purpose seperti : visio
professional.
Untuk membangun Sistem Informasi Nilai, dilakukan pengamatan terhadap sistem yang berjalan.
Pengamatan dilakukan dengan meninjau prosedur dan cara kerja sistem, kendala-kendala selama sistem
dijalankan serta mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Hasil dari pengamatan tersebut akan
dijadikan acuan dalam membangun sistem informasi yang diusulkan.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui kecocokan antara data yang diperoleh dengan prosedur
yang sedang berjalan, sehingga kebutuhan sistem terpenuhi.
4. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan referensi-referensi yang dapat dijadikan acuan
teoritis dalam pembangunan Sistem Informasi Nilai, Studi Kepustakaan diperoleh baik melalui buku-
buku, jurnal, internet ataupun bahan referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang ada.
Analisis sistem berjalan dilakukan dengan melakukan analisis terhadap dokumen masukan, prosedur-
prosedur serta laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem yang sedang berjalan.
Analisis Masukan
Salah satu dokumen yang digunakan untuk sistem pengolahan nilai adalah daftar nilai ujian akhir
semester. Dokumen ini yang memberikan rincian nilai mahasiswa permata kuliah dalam satu semester.
Contoh dokumen daftar nilai ujian akhir semester dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
MODUL III
DATA FLOW DIAGRAM
Tujuan pembelajaran :
Pada session ini akan dijelaskan tentang teknik-teknik penggambaran DFD beserta dengan contoh
penggambarannya sehingga mahasiswa mampu untuk merancang DFD.
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan
arus data dari suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika,
terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang
sedang berjalan secara logis.
4. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan sedangkan flowchart sering menunjukkan proses
perhitungan.
Untuk membangun Sistem Informasi Nilai pada STMIK ABC, dilakukan pengamatan terhadap sistem yang
berjalan. Pengamatan dilakukan dengan meninjau prosedur dan cara kerja sistem, kendala-kendala selama
sistem dijalankan serta mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Hasil dari pengamatan
tersebut akan dijadikan acuan dalam membangun sistem informasi yang diusulkan.
Analisis sistem berjalan dilakukan dengan melakukan analisis terhadap dokumen masukan, prosedur-
prosedur serta laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem yang sedang berjalan.
• Analisis Masukan
Salah satu dokumen yang digunakan oleh STMIK ABC untuk sistem pengolahan nilai adalah daftar
nilai ujian akhir semester. Dokumen ini yang memberikan rincian nilai mahasiswa STMIK ABC
permata kuliah dalam satu semester. Contoh dokumen daftar nilai ujian akhir semester STMIK ABC
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Analisis prosedur akan digambarkan dengan flowchart dokumen (flow of document) sebagai
berikut:
• Analisis Laporan
PENYELESAIAN KASUS
ATURAN PENGGAMBARAN DFD
1. Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output
Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.
Contoh Kasus : “Perancangan Sistem Informasi Nilai pada STMIK ABC”
Indentifikasi sistem :
a. Entity : b. Kebutuhan Input : c. Kebutuhan Output :
• Mahasiswa • Data Mahasiswa • KHS
• Bagian Evaluasi • Data Matakuliah • Laporan Data Mahasiswa
Pendidikan (BEP) • Data Dosen • LaporanData Matakuliah
• Dosen • Data Nilai • Laporan Data Dosen
• PUDIR I • Laporan Data Nilai
Gambar dibawah ini merupakan Ilustrasi maping berdasarkan identifikasi sistem yang akan dibangun :
Tugas:
Baca dengan teliti studi kasus berikut ini!
Pelayanan penjualan pada sebuah perusahaan PT. XYZ dimulai dari kegiatan menerima pesanan
pelanggan, melakukan pengecekan apakah pesanan itu diterima atau ditolak oleh bagian
marketing, dilanjutkan dengan kegiatan bagian gudang menyiapkan barang pesanan untuk
dikirim ke pelanggan, pengiriman barang, menerima retur (bila ada) dari pelanggan, dan akhirnya
bagian keuangan akan melakukan penagihan.
Pelanggan mengirimkan surat pesanannya ke bagian penjualan dan diterima oleh petugas
penjualan. Petugas penjualan akan memeriksa pesanan tersebut dengan file persediaan dan
file pelanggan. Bila persediaan suatu barang mencukupi maka pesanan akan dilayani dan bila
tidak, akan ditolak. Jadi hanya barang-barang yang memenuhi permintaan saja yang boleh
diproses menjadi sales order.
Sales order diteruskan kepada manajer penjualan untuk dimintakan persetujuannya. Manajer
akan memeriksa besarnya piutang dan batas limit kredit pelanggan tersebut. Manajer akan
melihat file pelanggan dan file kredit.
Kontrol Persediaan
Apabila pesanan pelanggan tersebut disetujui maka sales order akan ditandatangani oleh
manajer penjualan lalu diteruskan ke administrasi penjualan. Unit ini akan mengadministrasikan
sales order tersebut dan membuatkan delivery order. Delivery order diserahkan ke bagian
gudang sehingga mereka dapat menyiapkan barang pesanan tersebut, mengepaknya dan
menyiapkan surat jalan yang diperlukan untuk mengirim pesanan tersebut. Pesanan akan
diantar sendiri oleh unit pengiriman yang berada dibawah kendali bagian gudang.
Penagihan
Bila pesanan sudah diterima oleh pelanggan, maka pelanggan akan memeriksa kondisi (yaitu baik
atau rusak), jumlah dan jenis pesanan dengan mencocokkan surat pesanannya. Bila ternyata
kiriman tersebut terdapat barang yang cacat, maka pelanggan cukup menuliskannya pada surat
jalan. Surat jalan dan barang rusak dibawa lagi oleh pengirim untuk diserahkan ke administrasi
penjualan, sedangkan barang yang rusak tadi dikembalikan ke gudang. Administrasi penjualan
akan mengirimkan copy surat jalan yang sudah dibubuhi tanda terima oleh pelanggan kepada
bagian akuntansi.
Bagian Keuangan
Bagian keuangan akan mencocokkan sales order dari pelanggan, delivery order yang telah
ditandatangani oleh pelanggan dan catatan retur dari pelanggan untuk selanjutnya bagian ini
membuatkan surat tagihan yang kemudian dikirimkan kepada pelanggan sebagai dasar
pembayarannya.