Anda di halaman 1dari 22

Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

MODUL I
KONSEP SISTEM DAN PERANCANGAN SISTEM

Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang :


Sistem, sistem informasi dan stakeholder, konsep perancangan sistem serta tahap-tahap perancangan
sistem.

A. SISTEM
Sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling terintegrasi serta melaksanakan
fungsinya masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Karakteristik sistem terdiri dari :


1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama
membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Batasan merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan
lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandangsuatu kesatuan. Batasan
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan
sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya.
Pengolah akan mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai
sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.

STMIK Pelita Nusantara 1


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

Interface
Environments

Input Sub Sub

Sistem Sistem
Process

Output Sub Sub

Sistem Sistem

Boundary
Boundary

Gambar 1 : Karakteristik Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem fisik (physical sistem). Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural sistem) dan sistem buatan manusia (human made
sistem).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem
perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia yang
melibatkan antara manusia dengan mesin yang sering disebut dengan human-machine sistem atau ada
yang menyebutnya man-machine sistem. Misalnya sistem informasi, karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu (probabilistic
sistem).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misalnya sistem komputer.
Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem). Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem lainnya.

B. SISTEM INFORMASI

STMIK Pelita Nusantara 2


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat sekarang atau yang akan datang. Informasi juga
merupakan fakta-fakta atau data yang telah diproses sedemikian rupa atau mengalami proses
transformasi data sehingga berubah bentuk menjadi informasi.

Kualitas dari suatu informasi tergantung pada tiga hal yaitu :


1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber
informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat
merubah atau meruasak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah
usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Kualitas Informasi

Tepat Waktu

Relevan
Akurat

Gambar 2 : Pilar Kualitas Informasi

Sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem di dalam organisasi yang merupakan
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur kombinasi yang penting.

Di dalam suatu sistem informasi terdapat beberapa komponen-komponen, yaitu:


1. Perangkat keras (hardware): mencakup piranti-piranti fisik seperti monitor, printer, scanner, keyboard,
dan mouse.
2. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras
untuk dapat memproses data.
3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan
keluaran yang dikehendaki.
4. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan
penggunaan sistem informasi.
5. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan
data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan satu sumber dipakai
secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

STMIK Pelita Nusantara 3


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

C. STAKEHOLDER SISTEM
Stakeholder adalah orang yang memiliki ketertarikan pada sistem informasi yang telah ada atau
ditawarkan. Stakeholder bisa termasuk pekerja teknis dan nonteknis, bisa juga termasuk pekerja
dalam dan luar.

Beberapa stakeholder sistem terdiri dari :


1. Manajer Proyek (Project Manager)
Profesional berpengalaman yang bertanggung jawab merencanakan, memonitor dan
mengontrol proyek dengan dengan memperhatikan jadwal, anggaran, produk jadi, kepuasan
pelanggan, standar teknis dan kualitas sistem.
2. Analis Sistem (System Analist)
Spesialis yang mempelajari masalah dan kebutuhan sebuah organisasi untuk menentukan
bagaimana orang, data, proses dan teknologi informasi dapat mencapai kemajuan terbaik
untuk bisnis.
3. Pembangun Sistem (System Builder)
Spesialis teknis yang membangun sistem informasi dan komponen yang didasarkan pada
spesifikasi desain yang dihasilkan oleh desainer sistem.
4. Desainer Sistem (System Designer)
Spesialis teknis yang menerjemahkan persyaratan bisnis pengguna sistem dan pembatas
solusi teknis (yang mendisain database, input, output, screen (layar/tampilan), jaringan dan
perangkat lunak komputer yang akan memenuhi persyaratan pengguna sistem).
5. Pengguna Sistem (System User)
Pelanggan yang akan menggunakan atau terpengaruh sistem informasi pada basis regular
yang memvalidasikan,memasukkan, menanggapi, menyimpan dan bertukar data dan
informasi.
6. Pemilik Sistem (System Owner)
Sponsor sistem informasi dan advokad eksekutif, biasanya bertanggung jawab atas
penandaan proyek pengembangan, pengoperasian dan perawatan sistem informasi.

STMIK Pelita Nusantara 4


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

Gambar 3 : Stakeholder Sistem

D. PERANCANGAN SISTEM
Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem yang baru. Dalam tahap ini harus
dapat dipastikan bahwa semua prasyaratan untuk menghasilkan dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang
harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi.

Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :


1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh

STMIK Pelita Nusantara 5


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

dan berfungsi , termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak


dan perangkat keras dari suatu sistem.

Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :


1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Tujuan dari perancangan secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user
tentang sistem yang baru. Perancangan sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukkan
bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi
perancang sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke
temuan.

Pada fase ini, profesional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari model dasar yang
dibuat selama analisis sistem. Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba
untuk memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya adalah : berinteraksi dengan user, periksa dengan
anggota tim, periksa dengan teknisi (pemrogram); desain ulang dan periksa kembali tetapi jangan coba-coba
untuk membangun detail yang lebih rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan dilakukan jika
salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih untuk implementasi.

Latihan dan Tugas :


1. Jelaskan klasifikasi sistem beserta dengan contohnya!
2. Gambarkan siklus informasi dan jelaskan!
3. Uraikan tugas-tugas stakeholder sistem beserta dengan peranannya dalam pembangunan sistem
informasi !
4. Analisis sebuah sistem dan jelaskan apa saja yang akan menjadi kebutuhan dalam membangun sistem
tersebut dan solusi apa yang anda tawarkan untuk membangun sistem dibawah ini!

STMIK Pelita Nusantara 6


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

MODUL II
ANALISIS SISTEM

Tujuan pembelajaran untuk mempelajari dan memahami tentang :


Analisis sistem, pendekatan-pendekatan analisis sistem, pendekatan analisis model-driven dan
pemodelan analisis sistem, fase pengembangan sistem dan metode analisis kebutuhan sistem .

A. ANALISIS SISTEM
Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem
menjadi beberapa bagian komponen-komponen dengan tujuan mempelajari kinerja dari masing-
masing komponen dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Analisis sistem digunakan sebagai
pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat desain sistem untuk
sistem yang akan dibuat ataupun sistem yang akan diperbaharui.

Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Desain sistem merupakan teknik pemecahan masalah (setelah kegiatan analisis sistem) dengan
menyatukan kembali bagian-bagian komponen menjadi sebuah sistem yang utuh/lengkap. Desain
sistem bertujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki sistem lama.

Analisis sistem merupakan fase pengembangan dalam sebuah proyek pengembangan sistem yang
pada intinya berfokus pada masalah persyaratan-persyaratan bisnis. Repository merupakan lokasi
yang mejadi tempat para analis sistem, desainer sistem dan pembangun sistem dalam menyimpan
semua dokumentasi yang berhubungan dengan satu atau lebih sistem/proyek.

Analisis Sistem merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan, mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu upaya perbaikan-perbaikannya.
Tahapan pembangunan sistem dapat diilustrasikan pada gambar dibawah ini :

STMIK Pelita Nusantara 7


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap
ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Langkah-langkah Analisis Sistem :


Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah- langkah yang
dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap
perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis
Sistem yaitu :
1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah
• Mengindentifikasikan penyebab masalah
• Mengidentifikasikan titik keputusan
• Mengidentifikasikan personil-personil kunci
2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
• Menentukan jenis penelitian
• Merencanakan jadual penelitian
• Mengatur jadual wawancara
• Mengatur jadual observasi
• Mengatur jadual pengambilan sampel
• Membuat penugasan penelitian
• Membuat agenda wawancara
• Mengumpulkan hasil penelitian
3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem
• Menganalisis kelemahan Sistem
• Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis
Tujuan :
• Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
• Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh
analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
• Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen

STMIK Pelita Nusantara 8


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

• Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

B. PENDEKATAN-PENDEKATAN ANALISIS SISTEM


Beberapa pendekatan analisis sistem antara lain yaitu :
1. Information Engineering (IE)
Information engineering (Teknik Informasi) adalah sebuah teknik yang berpusat pada data
tetapi berhubungan erat dengan proses. Teknik ini digunakan untuk merencanakan,
menganalisis dan mendisain sistem informasi. Model-model (IE) menggambarkan ilustrasi
dan sinkronisasi dataserta proses-proses sistem. Pemodelan yang digunakan untuk IE adalah
Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram).
2. Structure Analiysis (Analisis terstruktur)
Structure Analiysis merupakanteknik yang berpusat pada proses yang digunakan untuk
menganalisis sistem yang ada, mendefenisikan persyaratan-persyaratan bisnis untuk sebuah
sistem baru atau keduanya. Pemodelan yang digunakan untuk Structure Analiysis adalah
Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram).
3. Discovery Prototyping
Sebuah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasikan persyaratan-persyaratan bisnis
pengguna dengan membuat para pengguna bereaksi pada implementasi quick and dirty
(bijaksana dan efektif tapi tanpa cacat atau efek samping yang tidak diinginkan) persyaratan-
persyaratan tersebut. Pemodelan yang digunakan untuk Discovery Prototyping adalah
Microsoft Access (pembuatan database sederhana) atau aplikasi pembuatan database lainnya
berhubungan pada pembuatan database.
4. Object-oriented analysis (OOA)
Object-Oriented Analysis (Analisis Berorientasi Objek) merupakan sebuah teknik yang
mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yang disebut objek. Model OOA
menggambarkan ilustrasi pada objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti
struktur, kelakuan dan interaksi objek-objek. Pemodelan yang digunakan untuk OOA adalah
Unified Modelling Language (UML).

5. Rapid Architected Analysis


Rapid Architected Analysis suatu pendekatan yang mencoba untuk memperoleh model-
model sistem dari sistem-sistem yang ada atau prototype- prototype discovery. Pemodelan
yang digunakan untuk Rapid Architected Analysis Teknologi reverse engineering.

C. PENDEKATAN ANALISIS MODEL-DRIVEN


Analisis terstruktur, teknik informasi dan analisis berorientasi objek adalah contoh-contoh dari
model driven.

Analisis model driven merupakan analisis dengan menggunakan gambar/bagan yang digunakan
untuk mengkomunikasikan masalah-masalah, persyaratan-persyaratan dan solusi-solusi bisnis.
Contohnya flowchart, bagan terstruktur (hirarkis) dan struktur organisasi.Pendekatan model driven
dapat digambarkan dengan penggunaan perangkat lunak grafis general purpose seperti : visio
professional.

D. FASE PENGEMBANGAN SISTEM


Adapun tahapan pengembangan terdiri dari :

STMIK Pelita Nusantara 9


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

1. Software Concept (Menentukan konsep perangkat lunak)


Pada tahapan ini dilakukan kegiatan :
a. Document Concept (Konsep Dokumen)
b. Statement Of Work (Statement Dari Pekerjaan)
c. Project Charter (Piagam Proyek)
d. RFP and Proposal (RFP dan Proposal)
2. Requirements (Menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem )
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan :
a. Requirements Document (Penentuan Syarat-Syarat Dokument)
b. Work Breakdown Structure (Pembuatan Struktur Uraian Pekerjaan)
3. Analysis (Menganalisa sistem yang akan dirancang)
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan pembuatan :
a. Functional Specification (Sfesifikasi Fungsional)
b. Entity Relational Diagram (Diagram Hubungan Entitas)
c. Data Flow Diagram (Diagram Aliran Data)
4. Design (Mendisain sistem)
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan :
a. Detailed Design Specification (Sfesifikasi Desain Terinci)
b. Object Diagram (Pembuatan Diagram Objek)
c. Detailed Data Model (Model Data Terinci)
5. Coding and debugging
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan :
a. Coding Standart (Patokan-Patokan Pengkodean / Standart Listing)
b. Working Code (Pengkodean Pekerjaan)
c. Unit Tests (Pengujian Unit)
6. Systems Testing (Pengujian sistem)
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan :
a. Integrated Modules (Modul-Modul Yang Terintegrasi)
b. Tested Application (Pengujian Aplikasi)
c. Acceptance Test Sign Off (Mengakhiri Tahapan Uji Penerimaan)
7. Deployment and Maintenance
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan :
a. Maintenance Specification (Sfesifikasi Pemeliharaan)
b. Deployed Application (Penyebaran Aplikasi)
c. Post Performance Analysis (Pusat/Tempat Analisis performansi)
d. Software Development Plan (Rencana Pengembangan Perangkat Lunak)

STMIK Pelita Nusantara 10


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

Gambar 1 : Fase Pengembangan Sistem

E. METODE ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

Analisis kebutuhakan sistem Merupakan proses menemukan, memperbaiki, memodelkan dan


menspesifikasikan.

Untuk membangun Sistem Informasi Nilai, dilakukan pengamatan terhadap sistem yang berjalan.
Pengamatan dilakukan dengan meninjau prosedur dan cara kerja sistem, kendala-kendala selama sistem
dijalankan serta mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Hasil dari pengamatan tersebut akan
dijadikan acuan dalam membangun sistem informasi yang diusulkan.

I. Teknik Pengumpulan Data


Agar Sistem Informasi Nilai yang akan dibangun sesuai dengan prosedur, maka dilakukan pengumpulan
data dengan teknik :
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati sistem yang sedang berjalan, dengan membuat resume cara
kerja sistem, kelemahan sistem, kendala-kendala yang dihadapi serta prosedur pengolahan nilai.
2. Sampling dan Investigasi
Dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan mulai dari contoh dokumen
inputan sampai dengan laporan-laporan yang dihasilkan, seperti kartu hasil studi (KHS), form daftar
nilai ujian mid semester dan akhir semester.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun kepada pegawai di bagian evaluasi pendidikan.

STMIK Pelita Nusantara 11


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui kecocokan antara data yang diperoleh dengan prosedur
yang sedang berjalan, sehingga kebutuhan sistem terpenuhi.
4. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan referensi-referensi yang dapat dijadikan acuan
teoritis dalam pembangunan Sistem Informasi Nilai, Studi Kepustakaan diperoleh baik melalui buku-
buku, jurnal, internet ataupun bahan referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang ada.

II. Analisis Sistem Berjalan

Analisis sistem berjalan dilakukan dengan melakukan analisis terhadap dokumen masukan, prosedur-
prosedur serta laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem yang sedang berjalan.

Analisis Masukan

Salah satu dokumen yang digunakan untuk sistem pengolahan nilai adalah daftar nilai ujian akhir
semester. Dokumen ini yang memberikan rincian nilai mahasiswa permata kuliah dalam satu semester.
Contoh dokumen daftar nilai ujian akhir semester dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 1. Daftar Nilai Ujian Akhir Semester


II. Analisis Laporan

Selain menganalisis dokumen masukan, dilakukan juga pengamatan terhadapat dokumen-dokumen


keluaran pada sistem nilai yang sedang berjalan. salah satu dokumen yang akan dijadikan contoh untuk
membangun Sistem Informasi Nilai yang diusulkan yaitu laporan data nilai per mahasiswa yang sering
disebut dengan Kartu Hasil Studi. Kartu Hasil Studi dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

STMIK Pelita Nusantara 12


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

Gambar 2. Laporan Data Nilai per Mahasiswa (KHS)

Latihan & Tugas:

1. Jelaskan pendekatan-pendekatan analisis sistem!


2. Jelaskan kegiatan-kegiatan dalam fase pengembangan sistem!
3. Jelaskan pemodelan yang digunakan dalam analisis sistem!
4. Untuk studi kasus yang telah anda kerjakan pada BAB I, jabarkanlah deskripsi dan perencanaan
proyeknya.

STMIK Pelita Nusantara 13


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

MODUL III
DATA FLOW DIAGRAM

Tujuan pembelajaran :
Pada session ini akan dijelaskan tentang teknik-teknik penggambaran DFD beserta dengan contoh
penggambarannya sehingga mahasiswa mampu untuk merancang DFD.

DEFENISI DATA FLOW DIAGRAM

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan
arus data dari suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika,
terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang
sedang berjalan secara logis.

Pengertian Data Flow Diagram Menurut Para Ahli


• Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wijaya (2007)Adalah gambaran grafis yang
memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang
mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.
• Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Kristanto, 2003 adalah suatu model logika data atau
proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang
keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebu
• Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Jogiyanto Hartono, 2005-701 adalah Diagram yang
menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data sistem dokumentasi dari sistem
informasi yang ada atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.

SIMBOL DATA FLOW DIAGRAM

Simbol-simbol yang digunakan untuk penggambaran DFD sebagai berikut :

STMIK Pelita Nusantara 14


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

SYARAT PENGGAMBARAN DFD


1. Berikan nama untuk setiap simbol DFD
2. Berikan nomor pada setiap proses
3. Hindari penggambaran DFD yang rumit
4. Pastikan DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

KESALAHAN PENGGAMBARAN DFD


1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole
(lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke
dalam lubang hitam.
2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle
(ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses.
4. Data Store tidak memiliki keluaran.
5. Data Store tidak memiliki masukan.
6. Hubungan langsung antar entitas luar.
7. Masukan langsung entitas data store.
8. Keluaran langsun dari data store ke Entitas luar.
9. Hubungan langsung antar data store.
10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store.

PERBEDAAN DFD DENGAN FLOWCHART


1. Proses pada DFD dilakukan secara paralel, sedangkan flowchart cenderung hanya menunjukkan
proses urut.
2. DFD lebih menjelaskan arus data pada suatu sistem sedangkan flowchart menjelaskan arus dari
prosedur.
3. Pada DFD menunjukkan aliran data melalui sistem dimana looping dan branching tidak ditunjukkan .
Pada flowchart menunjukkan rangkaian proses dengan algoritma atau program yang menyertakan
looping dan branching.

STMIK Pelita Nusantara 15


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

4. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan sedangkan flowchart sering menunjukkan proses
perhitungan.

STUDI KASUS DFD


DESKRIPSI PROYEK
Sistem Informasi Nilai merupakan perangkat lunak yang akan digunakan untuk mengolah data nilai secara
akurat. Sistem informasi ini akan digunakan untuk membantu STMIK ABC dalam memberikan pelayanan
informasi nilai kepada mahasiswa maupun pihak yang berkepentingan.

Untuk membangun Sistem Informasi Nilai pada STMIK ABC, dilakukan pengamatan terhadap sistem yang
berjalan. Pengamatan dilakukan dengan meninjau prosedur dan cara kerja sistem, kendala-kendala selama
sistem dijalankan serta mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Hasil dari pengamatan
tersebut akan dijadikan acuan dalam membangun sistem informasi yang diusulkan.

III. Teknik Pengumpulan Data


Agar Sistem Informasi Nilai yang akan dibangun sesuai dengan prosedur pada STMIK ABC, maka
dilakukan pengumpulan data dengan teknik :
5. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati sistem yang sedang berjalan, dengan membuat resume
cara kerja sistem, kelemahan sistem, kendala-kendala yang dihadapi serta prosedur pengolahan
nilai pada STMIK ABC di bagian evaluasi pendidikan.
6. Sampling dan Investigasi
Dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan mulai dari contoh dokumen
inputan sampai dengan laporan-laporan yang dihasilkan, seperti kartu hasil studi (KHS), form daftar
nilai ujian mid semester dan akhir semester.
7. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan dan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun kepada pegawai di bagian
evaluasi pendidikan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kecocokan antara data yang
diperoleh dengan prosedur yang sedang berjalan, sehingga kebutuhan sistem terpenuhi.
8. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan referensi-referensi yang dapat dijadikan acuan
teoritis dalam pembangunan Sistem Informasi Nilai, Studi Kepustakaan diperoleh baik melalui buku-
buku, jurnal, internet ataupun bahan referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang
ada.

II. Analisis Sistem Berjalan

Analisis sistem berjalan dilakukan dengan melakukan analisis terhadap dokumen masukan, prosedur-
prosedur serta laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem yang sedang berjalan.

• Analisis Masukan

Salah satu dokumen yang digunakan oleh STMIK ABC untuk sistem pengolahan nilai adalah daftar
nilai ujian akhir semester. Dokumen ini yang memberikan rincian nilai mahasiswa STMIK ABC
permata kuliah dalam satu semester. Contoh dokumen daftar nilai ujian akhir semester STMIK ABC
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

STMIK Pelita Nusantara 16


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

Gambar 1. Daftar Nilai Ujian Akhir Semester


• Analisis Prosedur

Analisis prosedur akan digambarkan dengan flowchart dokumen (flow of document) sebagai
berikut:

Gambar 2. Prosedur Pengolahan Nilai

STMIK Pelita Nusantara 17


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

• Analisis Laporan

Selain menganalisis dokumen masukan, dilakukan juga pengamatan terhadapat dokumen-dokumen


keluaran pada sistem nilai yang sedang berjalan. salah satu dokumen yang akan dijadikan contoh
untuk membangun Sistem Informasi Nilai yang diusulkan yaitu laporan data nilai per mahasiswa
yang sering disebut dengan Kartu Hasil Studi. Kartu Hasil Studi STMIK ABC dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

Gambar 2. Laporan Data Nilai per Mahasiswa (KHS)

STMIK Pelita Nusantara 18


Rekayasa Perangkat Lunak Sulindawaty, M.Kom.

PENYELESAIAN KASUS
ATURAN PENGGAMBARAN DFD
1. Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output
Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.
Contoh Kasus : “Perancangan Sistem Informasi Nilai pada STMIK ABC”
Indentifikasi sistem :
a. Entity : b. Kebutuhan Input : c. Kebutuhan Output :
• Mahasiswa • Data Mahasiswa • KHS
• Bagian Evaluasi • Data Matakuliah • Laporan Data Mahasiswa
Pendidikan (BEP) • Data Dosen • LaporanData Matakuliah
• Dosen • Data Nilai • Laporan Data Dosen
• PUDIR I • Laporan Data Nilai

Gambar dibawah ini merupakan Ilustrasi maping berdasarkan identifikasi sistem yang akan dibangun :

STMIK Pelita Nusantara 19


Rekayasa Perangkat LUnak Sulindawaty, M.Kom.

2. Lakukan tahapan penggambaran dengan urutan sebagai berikut :


a. Data flow diagram konteks
Merupakan gambaran secara umum dari sistem yang akan dibangun.

b. Data flow diagram level 0


Merupakan gambaran secara rinci dari sistem yang akan dibangun. Penggambaran DFD level
0 harus mengacu pada DFD Konteks.

STMIK PELITA NUSANTARA 20


Rekayasa Perangkat LUnak Sulindawaty, M.Kom.

c. Data flow diagram level detil (Level 1, Level 2, …. , dst)


Merupakan gambaran secara detail dari sistem yang akan dirancang berdasarkan DFD level 0.
Data flow diagram level detil ini merupakan dekomposisi dari DFD level 0 atau dekomposisi
dari DFD level sebelumnya.

Tugas:
Baca dengan teliti studi kasus berikut ini!

STMIK PELITA NUSANTARA 21


Rekayasa Perangkat LUnak Sulindawaty, M.Kom.

KASUS : PENJUALAN DAN PERSEDIAAN

Pelayanan penjualan pada sebuah perusahaan PT. XYZ dimulai dari kegiatan menerima pesanan
pelanggan, melakukan pengecekan apakah pesanan itu diterima atau ditolak oleh bagian
marketing, dilanjutkan dengan kegiatan bagian gudang menyiapkan barang pesanan untuk
dikirim ke pelanggan, pengiriman barang, menerima retur (bila ada) dari pelanggan, dan akhirnya
bagian keuangan akan melakukan penagihan.

Penerimaan Pesanan Pelanggan

Pelanggan mengirimkan surat pesanannya ke bagian penjualan dan diterima oleh petugas
penjualan. Petugas penjualan akan memeriksa pesanan tersebut dengan file persediaan dan
file pelanggan. Bila persediaan suatu barang mencukupi maka pesanan akan dilayani dan bila
tidak, akan ditolak. Jadi hanya barang-barang yang memenuhi permintaan saja yang boleh
diproses menjadi sales order.

Sales order diteruskan kepada manajer penjualan untuk dimintakan persetujuannya. Manajer
akan memeriksa besarnya piutang dan batas limit kredit pelanggan tersebut. Manajer akan
melihat file pelanggan dan file kredit.

Kontrol Persediaan

Apabila pesanan pelanggan tersebut disetujui maka sales order akan ditandatangani oleh
manajer penjualan lalu diteruskan ke administrasi penjualan. Unit ini akan mengadministrasikan
sales order tersebut dan membuatkan delivery order. Delivery order diserahkan ke bagian
gudang sehingga mereka dapat menyiapkan barang pesanan tersebut, mengepaknya dan
menyiapkan surat jalan yang diperlukan untuk mengirim pesanan tersebut. Pesanan akan
diantar sendiri oleh unit pengiriman yang berada dibawah kendali bagian gudang.

Penagihan

Bila pesanan sudah diterima oleh pelanggan, maka pelanggan akan memeriksa kondisi (yaitu baik
atau rusak), jumlah dan jenis pesanan dengan mencocokkan surat pesanannya. Bila ternyata
kiriman tersebut terdapat barang yang cacat, maka pelanggan cukup menuliskannya pada surat
jalan. Surat jalan dan barang rusak dibawa lagi oleh pengirim untuk diserahkan ke administrasi
penjualan, sedangkan barang yang rusak tadi dikembalikan ke gudang. Administrasi penjualan
akan mengirimkan copy surat jalan yang sudah dibubuhi tanda terima oleh pelanggan kepada
bagian akuntansi.

Bagian Keuangan

Bagian keuangan akan mencocokkan sales order dari pelanggan, delivery order yang telah
ditandatangani oleh pelanggan dan catatan retur dari pelanggan untuk selanjutnya bagian ini
membuatkan surat tagihan yang kemudian dikirimkan kepada pelanggan sebagai dasar
pembayarannya.

Untuk proses bisnis pada Latihan I diatas, gambarkanlah:


a. Context DFD
b. System DFD level 1

Catatan : Diperbolehkan menambah beberapa asumsi, jika dibutuhkan.

STMIK PELITA NUSANTARA 22

Anda mungkin juga menyukai