Anda di halaman 1dari 40

18

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.1 Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu

yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur Menurut Jogiyanto

Hartono, MBA, PhD, (Analisis & Desain, 2005, hal. 1) yaitu:

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasasran yang tertentu”. Sedangkan pendekatan sistem yang

lebih menekankan komponennya “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen

yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.

Defenisi dari pendekatan sistem sebagai kumpulan elemen-elemen atau

subsistem-subsistem merupakan defenisi yang sangat luas. Defenisi ini lebih

banyak diterima, karena kenyataan pada suatu sistem terdiri dari elemen-elemen

yang berinteraksi.

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu, ada yang menyebutkan maksud

dari suatu sistem adalah mencapai tujuan (goal) dan ada juga yang mengatakan

untuk mencapai suatu sasaran (objective). Tujuan biasanya dihubungkan dengan

ruang lingkup yang luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.
19

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang merupakan

ciri dari sistem tersebut. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Bagian-bagian yang membentuk satu sistem disebut juga

subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat yang

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Yaitu garis yang membatasi sistem dengan lingkungannya,

batasan ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu

kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem

Segala sesuatu yang berada diluar sistem yang berinteraksi

dengan sistem dan mempengaruhi sistem itu sendiri. Lingkungan

luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan

sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi

bagi sistem dan lingkungan luar yang merugikan harus

dikendalikan agar tidak menganggu daur hidup sistem.

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara suatu sub sistem dengan

sub sistem lainnya. Melaui penghubung ini memungkinkan

mengalirnya sumber daya dari satu sub sistem ke sub sistem


20

lainnya dengan kata lain keluaran dari satu sistem menjadi

masukan bagi sub sistem lainnya.

5. Masukan Sistem

Segala sesuatu yang diperoleh dari lingkungannya untuk

mencapai tujuan. Sebagai energi bagi sistem, masukan dapat

berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input

energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input

adalah energi yang dimasukan untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari masukan yang diproses oleh

sistem. Keluaran dari satu sub sistem dapat menjadi masukan sub

sistem lainnya.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau

sistem itu sendiri sebagai pengolahannya. Pengolahan sebagai

proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem akan mempunyai suatu tujuan (goal) atau sasaran

(objective). Suatu operasi sistem tidak akan berguna jika tidak

memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran dari suatu sistem akan

menentukan masukan (input) yang dibutuhkan oleh sistem dan

keluaran (output) yang akan dihasilkan. Sistem akan dikatakan

berhasil apabila bisa mencapai tujuan dan sasarannya.


21

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Dilihat dari sudut pandangnya sistem dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut :

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

1. Sistem Abstrak (Abstract System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

2. Sistem Fisik (Physical System)

Sistem fisik merupakan sistem yang berbentuk fisik.

b. Sistem Tertentu (Determinan System) dan Sistem Tak Tentu

(Probabilistic System)

1. Sistem Tertentu (Determinan System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah

laku yang dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya

dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat

diramalkan.

2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tak tentu merupakan kebalikan dari sistem tertentu,

yaitu suatu sistem dimana kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksikan sehingga keluarannya pun tidak dapat dipastikan.


22

c. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

1. Sistem Tertutup (Closed System)

Sistem tertutup adalah suatu sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak di luarnya.

2. Sistem Terbuka (Open System)

Sistem terbuka adalah suatu sistem yang berhubungan dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan data dan

menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang

lainnya.

d. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode

System)

1. Sistem Alamiah (Natural System)

Sistem alamiah terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh

manusia.

2. Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)

Sistem buatan manusia adalah system yang dirancang oleh manusia dan

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.


23

2.1.4 Informasi

Sumber informasi adalah data, dimana data tersebut diperoleh dari

transaksi-transaksi atau fakta-fakta yang terjadi. Informasi didefenisikan oleh

Jogiyanto yaitu: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya”. Setiap informasi

yang dihasilkan akan berguna bagi penggunanya untuk membuat suatu

keputusan untuk melakukan tindakan lain.

Informasi dibutuhkan untuk dasar pengambilan keputusan, mengelola

kompleksitas hubungan antara organisasi dan lingkungannya, serta

menjadikannya sebagai dasar pengendalian bagi manajemen.

Informasi yang lebih baik adalah informasi mempunyai kualitas dan

kualitas suatu informasi tergantung pada 3 (tiga) hal (Jogiyanto Hartono,

MBA, PhD, Pengenalan Komputer, 1999, hal.696), yaitu:

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bisa menyesatkan,

akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat Waktu

Berarti informasi yang datang pada pemakai tidak boleh terlambat,

informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena

informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal bagi

organisasi.
24

c. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.

Relevansi mengenai sebab-sebab kerusakan mesin produksi kepada

akuntan perusahaan labih relevan bila ditunjukkan kepada ahli teknik

perusahaan.

Nilai dari informasi ditentukan dari 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan

biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya

lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.1.5 Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-

elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk satu

kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta

mendistribusikan informasi.

Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis (Jogianto Hartono MBA,Phd,

Analisis & Desain, 2005, hal. 6 ), mendefenisikan sistem informasi

“Sistem informasi adalah suatu informasi didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sistem Informasi dibutuhkan untuk dapat menciptakan dan

membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan

dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.


25

Jonh Burch dan Gary Grudnitski mengemukan bahwa sistem

informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah:

1. Blok Masukan (Input Block), masukan mewakili data yang masuk

kedalam sistem informasi termasuk metode dan media untuk

menangkap data yang akan di inputkan.

2. Blok Model (ModelBlock), blok ini terdiri dari kombinasi prosedure,

logika dan model matematika yang akan memanipulasi data yang

tersimpan didalam database dengan cara tertentu untuk menghasilkan

suatu keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari informasi adalah keluaran

yang merupakan informasi berkualitas.

4. Blok Teknologi (Technology Block), teknologi merupakan “kotak alat”

(Toolbox) dalam sistem informasi yang digunakan untuk menerima

input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses dari sistem

secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data (Database Block), data perlu disimpan didalam

database untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

6. Blok Kendali (Control Block), mengatasi semua hal yang dapat

merusak sistem informasi.

2.1.6 Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem adalah menghimpun dan merangkai

ketergantungan data dari setiap bagian. Pengembangan sistem merupakan


26

penyusunan atau perancangan suatu sistem yang baru untuk menggantikan

sistem yang lama atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama

perlu diperbaiki disebabkan karena ada beberapa hal, seperti :

1. Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

2. Peningkatan terhadap hasil kerja sehingga lebih efektif.

3. Peningkatan terhadap pengendalian kesalahan-kesalahan yang

terjadi.

4. Peningkatan terhadap efisiensi operasi.

2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah-langkah utamanya

yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

1. Tahap Kebijakan dan Perencanaan Sistem (system planning)

Kebijakan pengembangan sistem oleh pihak manajemen puncak dilakukan

untuk mendapatkan dukungan pihak manajemen. Kebijakan sistem

(System Policy) merupakan landasan untuk membuat perencanaan sistem

yang mana perencanaan sistem (System Planning) merupakan pedoman

dalam melakukan pengembangan sistem. Perencanaan adalah tahap

memahami permasalahan yang muncul dan mendefenisikannya, kemudian

menentukan tujuan pembuatan sistem.

Kegiatan dalam perencanaan meliputi :

a. Permintaan suatu sistem yang ada

b. Investigasi awal
27

c. Studi Kelayakan

2. Tahap Analisis Sistem (system analysis)

Tahap ini dilakukan setelah tahap perencanaan dan merupakan tahap yang

kritis. Di dalam tahap ini terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan yaitu :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, memahami kerja dari sistem yang sedang berjalan.

3. Analyze, menganalisa sistem.

4. Report, membuat laporan dari hasil analisa yang dilakukan.

3. Tahap Desain Sistem (system design)

Pada tahap ini sistem analis sudah mendapatkan gambaran tentang

sistem yang akan dibuat. Desain sistem ini terbagi atas dua bagian:

a. Disain sistem secara umum

Bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem yang akan

dibuat. Disain ini merupakan gambaran umum dari disain sistem

selanjutnya.

b. Disain sistem secara terinci

Ini merupakan tahap lanjutan dari disain sistem secara umum disini

akan digamabarkan secara terinci komponen-komponen utama dari

sistem informasi yang akan dibuat.

4. Tahap Seleksi Sistem (system selection)

Pada tahap ini dilakukan penyeleksian komponen-komponen fisik untuk

sistem yang dikembangkan. Komponen fisik ini adalah komponen


28

teknologi berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

(software).

5. Tahap Implementasi Sistem (system implementation)

Tahap ini dilakukan setelah sistem telah siap untuk di operasikan.

Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut :

1. Penerapan rencana implementasi.

2. Pelaksanaan kegiatan implementasi.

3. Tindak lanjut implementasi.

6. Tahap Perawatan Sistem (system maintenance)

Tahap ini adalah tahap akhir dari pengembangan sistem dimana perawatan

sistem dilakukan agar sistem dapat terus berjalan optimal dan sampai batas

waktu yang dinginkan.

Dari siklus pengembangan sistem yang telah dijelaskan, maka tahap

pengembangan sistem yang terutama adalah analisa sistem, disain sistem dan

implementasi sistem. Berikut ini adalah gambaran siklus hidup pengembangan

sistem:
29

Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Sumber: Buku Analis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto.H.M,1998

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

2.3 Konsep Dasar Perancangan Sistem

2.3.1 Pengertian Perancangan Sistem

Perancangan sistem didefinisikan oleh Robert J.Verzello atau Jhon Ruler

III dalam bukunya “Data Processing : System and Concept” (Jogiyanto Hartono,

MBA, PhD, Analisis & Desain, 2005, hal. 196 ), yaitu :


30

“Tahap setelah analisis dan siklus pengembangan sistem adalah pendefinisian

dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun

implementasi yaitu : suatu sistem dibentuk”.

Menurut George M.Scott dalam bukunya yang berjudul “Principles of

Management Information System” (Jogiyanto Hartono, MBA, PhD, Analisis &

Desain, 2005, hal. 196 ), yaitu :

“Rancangan sistem untuk menentukan bagaimana suatu sistem akan

menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahapan ini meyangkut

mengkonfigurasikan komponen-komponen dari perangkat keras dari suatu sistem

sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan “.

Dengan demikian rancangan sistem informasi dapat diartikan sebagai berikut :

1. Tahapan setelah analisis dari siklus pengembangan sistem informasi.

2. Pendefenisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4. Menggambarkan bagaimana sistem informasi dibentuk. Dapat berupa

penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan

berfungsi.

5. Termasuk untuk mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat

lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.


31

2.3.2 Proses Perancangan Sistem Informasi

Dengan memahami sistem sebelumnya dan kriteria-kriteria sistem yang akan

dibangun, tim pembuat dapat membuat rancangan sistem terlebih dahulu. Selain

memperhatikan hasil rekomendasi yang dihasilkan dalam tahap study kelayakan, tim

pembuat juga harus memperhatikan :

1. Kebutuhan perusahaan, yaitu dengan memahami bidang bisnis yang dikembangkan,

sasaran pasar yang diinginkan serta media yang akan digunakan.

2. Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk memperoleh sistem yang

mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang interaktif. Kebutuhan

operator ini dapat diperoleh melalui wawancara atau kuesioner.

3. Kebutuhan pemakai, keinginan-keinginan dari pemakai SI, dalam hal ini konsumen

yang akan melakukan transaksi, seperti jaminan keamanan, standarisasi tampilan,

kecepatan akses dan kemudahan dalam pengoperasian.

4. Kebutuhan teknis, yaitu meliputi arsitektur dan konfigurasi sistem. Secara teknis

peralatan dan teknologi yang digunakan termasuk di dalamnya pertimbangan

penggunaan peralatan yang tidak standar, seperti peralatan multimedia, kebutuhan

interface, database, dan perangkat lunaknya.

2.3.3 Tujuan Perancangan Sistem Informasi

Tujuan utama dari perancangan sistem informasi yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem Informasi.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap

pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang lainnya yang terlibat.
32

Kedua tujuan tahap perancangan sistem informasi di atas lebih cenderung pada

perancangan sistem terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan

lengkap yang akan digunakan untuk mencapai tujuan analis sistem.

2.3.4 Alat bantu dalam perancangan sistem informasi

Dalam merancang sistem dan membuat program diperlukan alat bantu

berupa:

2.3.4.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)

Aliran Sistem Informasi (ASI) sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang ada pada suatu sistem. Dari sini dapat diketahui apakah sistem

informasi tersebut masih layak dipakai atau tidak, masih manual atau sudah

komputerisasi. Jika sistem informasinya tidak layak dipakai lagi maka perlu

adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan sistem

informasi yang cepat dan akurat serta menghasilkan suatu keputusan yang lebih

baik.

Simbol-simbol standar yang akan digunakan dalam pembuatan ASI dapat

dilihat pada tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1 Simbol- Simbol Dalam Pembuatan ASI

Simbol Nama simbol Keterangan

Dokumen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan

semua jenis dokumen. Merupakan formulir

yang digunakan untuk merekam data suatu


33

transaksi yang menunjukkan input output baik

untuk proses manual, mekanik, atau komputer.

Proses manual Simbol ini digunakan untuk menggambarkan

keterangan manual atas pekerjaan yang

dilakukan tanpa menggunakan komputer.

Proses Simbol ini menggambarkan kegiatan proses

komputer pengolahan data dengan komputer secara

online.

Arsip Simbol ini digunakan untuk menggambarkan

file komputer/non komputer yang disimpan

sebagai arsip. Didalam simbol ini bisa ditulis

huruf F atau huruf A.

Garis alir Simbol ini menunjukkan aliran atau arah dari

proses pengolahan data

2.3.4.2 Context Diagram

Context Diagram merupakan gambaran secara global atau umum dari

sistem yang dirancang secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik

tempat data itu mengalir atau tempat data itu disimpan.


34

Tabel 2.2 Simbol Context Diagram

Nama Simbol Keterangan

Eksternal Entity Merupakan kesatuan luar sistem yang


dapat berupa orang, organisasi atau
(Kesatuan Luar) sistem lainnya yang berada dilingkungan
luarnya yang akan memberikan input
atau menerima ouput sistem.
Data Flow Arus data mengalir diantara proses,
simpanan data dan kesatuan. Arus data
(Arus Data) ini menunjukkan arus dari data yang
masuk ke dalam proses system.
Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
orang, mesin atau komputer dari hasil
Identifikasi suatu arus data yang masuk kedalam
Process
Nama proses untuk dihasilkan arus data yang
(Proses) proses akan keluar dari proses.

2.3.4.3 Data Flow Diagram (DFD)

Merupakan gambaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada

perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Keuntungan

dari DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai komputer untuk

mengerti sistem yang akan dikembangkan.

Simbol-simbol standar yang akan digunakan dalam pembuatan DFD dapat

dilihat pada tabel 2.2 berikut :


35

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Standar Dalam Pembuatan DFD

Simbol Nama simbol Keterangan

Eksternal entity Merupakan sumber atau tujuan data suatu

(kesatuan luar) bagian /orang yang berada di luar sistem

tapi berhubungan dengan sistem tersebut,

baik itu memasukkan data maupun

mengambil data dari sistem.

Proses Symbol ini digunakan untuk melakukan

proses pengolahan data yang menunjukkan

suatu kegiatan yang mengubah aliran data

masuk (Input) menjadi aliran data keluar

(output).

Penyimpanan Simbol ini berfungsi sebagai tempat

data (data penyimpanan dokumen/file yang

source) dibutuhkan dalam suatu sistem informasi.

Aliran data Simbol ini menunjukkan arus dalam proses,

dimana simbol aliran data ini mempunyai

nama sendiri.

2.3.4.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua table

yang dapat digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi, yaitu satu-satu, satu
36

banyak, dan banyak-banyak. Penggambaran ini akan membantu analis sistem

dalam melakukan perancangan proses yang kelak akan dituangkan dalam bentuk

baris-baris program. Simbol-simbol standar yang akan digunakan adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.4 Simbol-simbol standar dalam pembuatan Entity Relationship

Diagram

Symbol Nama simbol Keterangan

Entity Simbol ini menyatakan identitas ini bisa

berupa suatu elemen lingkungan, sumber

daya atau transaksi, yang begitu pentingnya

bagi perusahaan hingga didokumentasikan

dengan data.

Atribute Simbol ini digunakan untuk menunjukkan

nama-nama atribute yang ada pada entity.

Primary key Simbol atribut yang digaris bawahi berfungsi

attribute sebagai kunci (key) diantara nama-nama

attribute yang ada pada suatu entity.

Relational Simbol ini menyatakan himpunan relasi. Ini

ship digunakan untuk menunjukkan hubungan

yang ada antara entity satu dengan yang

lainnya.
37

Link Sebagai penghubung antara himpunan relasi

antara entitas dan entitas dengan attribute.

2.3.4.5 Program Flowchart

Flowchart merupakan algoritma yang dinyatakan dan di gambarkan

dengan menggunakan simbol-simbol atau gambar. Ada dua jenis flowchart yaitu

program flowchart dan sistem flowchart . Program flowchart merupakan diagram

alir yang digambarkan berdasarkan urutan logika, sedangkan sistem flowchart

adalah diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang

digunakan dalam pengolahan data serta hubungan antara peralatan tersebut.

Simbol-simbol standar yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5 Simbol- Simbol Dalam Pembuatan Struktur Program

Symbol Nama symbol Keterangan

Proses terdefinisi Simbol ini menunjukkan suatu

proses yang terdefenisi.

Input/output
Digunakan untuk mewakili
data input/output

Untuk menyatakan apakah suatu


Decision
kondisi dipenuhi atau tidak
38

Preparation Untuk memberikan harga awal


pada suatu variabel

Untuk menyatakan awal atau


Terminal
akhir dari suatu proses

Proces Untuk proses atau pengolahan


data

Untuk penghubung antar halaman


Connector
atau halaman yang sama

Untuk menunjukkan arah aliran


Arrow proses

2.3.5 Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Tahap dalam perancangan sistem informasi yaitu :

1. Pendefenisian masalah, yaitu menentukan hal-hal sebenarnya yang menjadi

masalah dalam perusahaan sehingga kita dapat menentukan pemecahan

masalah yang sesuai.

2. Analisa masalah, yaitu meneliti dengan sebaik-baiknya masalah yang sudah

ditentukan dan memikirkan alternatif terbaik dalam memecahkan masalah

perancangan sistem yang baru saja digambarkan.

3. Perancangan global, yaitu merancang secara global sistem yang baru dengan

menggunakan metode-metode perancangan secara garis besar.


39

4. Perancangan detail, yaitu menentukan bentuk-bentuk perancangan secara

terinci, dengan menggunakan metode-metode perancangan yang sering

digunakan seperti desain output, desain input, desain file, struktur program.

5. Program, yaitu merancangan sistem baru dengan menggunakan bahasa

pemrograman tertentu sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan.

6. Testing, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem informasi yang dirancang

sesuai dengan keinginan yang dikehendaki dalam perancangan sebelumnya.

7. Implementasi, yaitu penerapan program yang telah dibuat ke dalam sistem

baru, sesuai dengan yang diinginkan.

8. Evaluasi, operasi dan perawatan, yaitu melakukan operasi terhadap program

dan juga melakukan penawaran secara umum untuk memelihara program yang

ada.

9. Dokumentasi, yaitu menduplikasikan data melalui program yang dibuat

sehingga apabila sewaktu-sewaktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka

kita dapat mengatasinya.

2.4 Konsep Pengolahan Data

2.4.1 Pengertian Data

Data adalah kumpulan dari karakter, fakta, kejadian maupun jumlah-

jumlah yang merupakan masukan ( Input ) bagi sistem informasi, data belum

dapat digunakan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak

manajemen.
40

2.2.2 Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu hal yang sering kita temui yang

menggunakan informasi.Pengolahan data yang menggunakan komputer disebut

dengan pengolahan data elektronik ( PDE ) yaitu: kumpulan kejadian yang

diangkat dari suatu kenyataan. Data dapat berupa angka, simbol-simbol khusus

atau gabungan dari keduanya.

2.4.3 Siklus Pengolahan Data


Proses pengolahan data (Data Processing Cycle) menurut Jogiyanto

dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Komputer, terdiri dari Input, Processing

dan Output.

Input Processing Output

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data

Dari ketiga tahapan diatas maka siklus pengolahan data dapat

dikembangkan. Siklus pengolahan data yang dikembangkan dapat ditambah 3

tahapan lagi, yaitu: Origination, Storage dan Distribution.

Origination Input Processing Output Distributionm

Storage

Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan


41

2.5 Konsep dasar pemrograman visual basic

Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer,

bahasa pemrograman adalah perintah-perintah atau instruksi-instruksi yang

dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Visual Basic (yang sering disebut dengan VB) selain disebut sebagai

bahasa pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (Tool) untuk

menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan windows. Beberapa

kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya adalah:

a. Untuk membuat program aplikasi berbasiskan windows.

b. Untuk membuat objek-objek pembantu seperti misalnya Control Active

x, file help, aplikasi internet dan sebagainya.

c. Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir

berakhiran exe yang bersifat executable atau dapat langsung dijalankan.

2.5.1 Lingkungan Pemrograman Visual Basic 6.0

Layar Visual Basic hampir sama dengan layar program-program aplikasi

windowspada umumnya, kita dapat memindah-mindahkan, menggeser,

memperbesar, atau memperkecil ukuran setiap komponen layar Visual Basic

seperti kita memanipulasi jendela windows.

Komponen-komponen dari lingkungan Visual Basic tersebut antara lain

adalah:
42

1. Control Menu

Control Menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi

jendela Visual Basic. Dari menu ini kita bisa mengubah ukuran,

memindahkan, atau menutup jendela Visual Basic atau jendela windows

lainnya. Untuk mengaktifkan Control Menu ini, klik tombol mouse pada pojok

kiri atas jendela. Berikutnya akan muncul menu Control Menu, dimana kita

bisa memilih salah satu dari perintah berikut ini:

a. Restore : Mengubah ukuran jendela keukuran sebelumnya.

b. Move : Untuk memindahkan letak jendela.

c. Size : Untuk mengubah ukuran jendela.

d. Minimize : Untuk meminimalkan ukuran jendela.

e. Maximize : Untuk memaksimalkan ukuran jendela.

e. Close : Untuk menutup jendela.

2. Menu

Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basic yang dapat dipilih

untuk melakukan tugas tertentu. Terdiri dari menu ini sebagian hampir sama

dengan program-program windows pada umumnya. Untuk memilih menu,

caranya juga sama dengan program windows lainnya.

a. Dengan mouse

c. Klik mouse pada menu dan sub menu.

b. Dengan keyboard

d. Tekan ALT dan karakter bergaris bawah untuk memilih menu,

misalnya ALT+F untuk membuka menu file.


43

e. Beberapa perintah juga memiliki shortcut (Tombol Cepat), seperti

misalnya Ctrl+N untuk membuat proyek baru.

3. Toolbar

Toolbars adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tetentu dari

Visual Basic. Setiap tombol tersebut dapat dapat langsung diklick untuk

melakukan perintah tertentu. Biasanya tombol-tombol ini merupakan perintah-

perintah yang sering digunakan dan terdapat pula pada menu Visual Basic.

Gambar 2.4 Toolbar Standar Visual Basic

Pada Visual Basic, terdapat berbagai toolbar yang dapat digunakan untuk

menampilkan macam-macam toolbar yang ada, pilih menu View > Toolbar.

Kegunaan masing-masing tombol pada toolbar standar Visual Basic dapat

dilihat pada tabel Tabel 2.6

Tabel 2.6 Fungsi-fungsi Toolbar standar pada Visual Basic

Toolbar Nama Fungsi

Add Project Menambahkan proyek yang sudah ada

Add Item Menambahkan komponen atau object kedalam jendela


form
44

Menu Editor Menampilkan Menu Editor yang mengubah tampilan


menu

Project Menampilkan jendeka Project Explorer


Explorer

Properties Menampilkan jendela Properties


Windows

Data View Menampilkan data View Windows


Windows

Open Project Menambah Project kedalam Project yang sudah ada.

Save Project Menyimpan project Visual Basic Kedalam Komputer


Group (Media Penyimpanan).

Undo Menambahkan Perintah atau Tindakan yang terakhir

Rendo Mengurangin perintah atau tindakan terakhir yang di


batalkan

Start Menjalankan Project yang di Buat pada Visual Basic

Break Menghentikan Raning Program Untuk sementara

End Menghentikan Raning Program


45

Find Mencari text tertentu

Project Menampilkan jendela Project Explore


Explore

Propeties Menampilkan jendela propeties


Window

Form Layout Menampilkan Jendela Form Layout


Window

Toolbox Menampilkan Jendela Toolbox

Visual Menampilkan jendela Component Manager


Component
Manager

Cut Memotong elemen yang di pilih pada layar.

Copy Meng-Copy elemen yang di pilih pada layar.

4. Form Window

Form Window atau jendela form adalah daerah kerja utama, dimana kita akan

membuat program-program aplikasi Visual Basic, pada form ini, kita akan

meletakkan berbagai macam objek interaktif seperti teks, gambar, tombol-

tombol perintah, scroolbar dan sebagainya.. Jendela form inilah yang nantinya

akan menjadi latar belakang dari aplikasi.


46

Gambar 3.5 Jendela Form

5. Toollbox

Toolbox adalah sebuah “ Kotak Piranti” yang mengandung semua object atau

control yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program aplikasi. Control

adalah suatu object yang akan menjadi penghubung ( Interface ) antara program

aplikasi dan usernya dan semuanya harus diletakkan di dalam jendela form di

atas.

Gambar 2.6 Toolbox Project Explorer


47

Jendela Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file di dalam

aplikasi Visual Basic. Setiap aplikasi dalam Visual Basic disebut dengan istilah

proyek (Project) , dan setiap project bisa mengandung lebih dari satu file. Pada

Project Explorer ditampilkan semua file yang terdapat pada aplikasi (Project ),

misalnya Form, Modul, Class dan sebagainya.

Gambar 2.7 Jendela Project Explorer

1. Jendela Properties

Jendela Properties adalah jendela yang mengandung semua informasi

mengenai object yang terdapat pada aplikasi Visual Basic. Properti adalah

sifat dari sebuah object, misalnya seperti namanya, warna, ukuran, posisi dan

sebagainya. Setiap object sebagian besar besar memiliki jenis properti yang

sama, tetapi ada pula yang berbeda-beda. Dibagian paling atas dari jendela

properties ini terdapat kotak yang menunjukkan nama object yang sedang

aktif, sedangkan propertinya ditampilkan pada bagian bawah jendela

properties tersebut.
48

Gambar 2.8 Jendela Properties

2. Form Layout Window

Form Layout Window adalah jendela yang menggambarkan posisi dari form

yang ditampilkan pada layar monitor, posisi form pada form layout window

inilah yang merupakan petunjuk dimana aplikasi akan ditampilkan pada layar

monitor saat dijalankan nanti.

Gambar 2.9 Form Layout Window

3. Jendela Code

Jendela Code adalah salah satu jendela yang penting di dalam Visual Basic.

Jendela ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi

untuk aplikasi Visual Basic. Setiap objek pada Visual Basic dapat ditambahi
49

dengan kode-kode program untuk melakukan tugas-tugas tertentu misalnya,

menutup aplikasi, membatalkan perintah dan sebagainya.

Gambar 2.10 Jendela Code

2.5.2 Tata Cara Penulisan Dalam Visual Basic

2.5.2.1 Penamaan Variabel

Pada prakteknya diperlukan lebih dari satu variabel. Agar tidak rancu

maka masing-masing variable diberi nama.Untuk kemudahan dan ketertiban ada

beberapa tata cara penamaan variable yaitu :

• Diawali dengan huruf

• Maksimal karakter 255 karakter

• Nama variabel harus berbed

Nilai dari suatu variable dapat dirubah dengan menetapkan tipe variabel.

Pemberian nilai variabel ini harus sama dengan nilai yang ada, misal untuk data

string dapat digunakan untuk angka dan numeric, tipe angka integer dapat

digunakan hanya untuk angka numeric saja.

Misal :
50

Syntax : Dim nama_variabel As nama_data

Pengkodeannya : Dim Biru As Integer

Dim Pesan As String

Tugas variabel Biru adalah menampung data dengan jenis integer,

misalnya angka 3456 atau -215, sedangkan tugas variabel Pesan yang berisikan

kata atau kalimat, misalnya “ Menanam Ilmu Berbuah Sukses”.

2.5.2.2 Rentan Nilai Tipe Data

Visual Basic 6.0 membagi data menjadi tujuh jenis yaitu, Numeric, String,

Boolean, Date, Object, Byte dan Variant. Pada tipe Numeric dibedakan atas

Currency, Double, Integer, Long, Single. Masing-masing tipe data ini memiliki

batas nilai tersendiri, yang selengkapnya dapat dilihat pada table 2.7

Tabel 2.7 Batasan Nilai Tipe Data

Tipe Rentan Nilai Ukuran

Integer -32.768 s/d 32.767 2 Byte

Single -3.403823 e38 s/d -1.401298 e-45 (negative) 4 Byte

1.401298 e-45 s/d 3.403823 e38 (positif)

Duble -1.79769313486232 e308 s/d -4.94065645841247 e324 8 Byte

(negative)

4.9406564581247 e324 s/d 1.79769313486232 e308 (positif)


51

Currency -922.337.203.685.477.5808 s/d 922.337.203.685.477.5807 8 Byte

String 0 s/d 65.500 karakter (Win31) 1Byte/ kar

0 s/d 2e32 karakter (Win95/NT)

Boolean True atau False 2 Byte

Date 1 Januari 100 s/d 31 Desember 9999 8Byte

Object Referensi Object 4 Byte

Byte 0 s/d 255 1 Byte

Variant Null, Error, Numeric dengan tipe Double, Karakter Teks, 16 Byte

Object atau Array

Long -2.147.483.648 s/d 2.147.483.647 4 Byte

2.5.2.3 Contoh Pemakaian Tipe Data

1. A% =100 (variabel A adalah tipe data integer dengan nilai bilangan 100)

2. C! (Variabel C merupakan tipe data single)

3. C@ (Variabel C merupakan tipe data currency)

4. C# (Variabel C merupakan tipe data double)

5. X% (Variabel merupakan tipe data Long Integer)

Pada Visual Basic tipe data yang baru ditambahkan adalah tipe data Byte, oolean

dan Date.
52

2.5.3 Alur Program

a. Percabangan IF

Pencabangan dengan If untuk menilai dua atau beberapa keadaan. Secara

diagram proses seperti gambar 2.11

P e rn y a t a a n a
E k s p re s i T ru e P e rn y a t a a n b
T ru e / F a ls e .. .. ......
P e rn y a t a a n z

F a ls e

P e rn y a t a a n 1
P e rn y a t a a n 2
.. .. .. ....
P e rn y a t a a n n

Gambar 2.11 Alur If – Then – Else

Ekspresi sebagai kondisi yang dinilai, dengan nilai True atau False. Jika

nilai True maka proses akan mengeksekusi pernyataan a, b dan seterusnya.

Sebaliknya kondisi bernilai False, maka proses akan mengeksekusi pernyataan 1,

2 dan seterusnya.

Selanjutnya aturan penulisannya dapat dilihat dibawah ini :

If Ekspresi > Then


Pernyataan a>
………
Else
Pernyataan 1>
End If
53

b. If Bersarang

Percabangan dengan If ini terdiri atas beberapa kondisi. Dengan adanya

tingkatan ini akan diperoleh lebih banyak alternative. Diagram alirnya dapat

dilihat pada gambar 2.12

E k sp re si 1 F a ls e E k s p re s i 2
T r u e /F a ls e T r u e /F a ls e

T ru e

P e r n y a ta a n 1 P e r n y a ta a n 2

P e r n y a ta a n 1 + z

Gambar 2.12 Diagram If Bersarang

Jika ekspresi 1 bernilai False maka akan dilanjutkan ke kondisi 2, begitu

seterusnya sampai ditemukan kondisi bernilai True. Kondisi 1 bernilai True akan

dilanjutkan dengan proses yang diinginkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada aturan penulisannya dibawah ini :

If <Ekspresi1> Then

<Pernyataan>

……

Else If <Ekspresi2> Then

<Pernyataan>
54

Else If <Ekspresi 2> Then

<Pernyataan>

……

End If

c. Percabangan Case

Case ini digunakan untuk sederetan statement berdasarkan nilai tertentu.

Penulisan case sangat ringkas dan lebih mudah dimengerti.

Program akan menilai setiap kondisi dan akan mengeksekusi

pernyataan yang berada pada lokasi terbentuknya nilai true.

Select Case ….

Case ….

<Pernyataan 1>

Case ….

<Pernyataan 2>

Case ….

<Pernyataan n>

End Select

Diagram alir percabangan case dapat dilihat pada gambar 2.13 dibawah ini

:
55

E k sp re si 1 T ru e
P e r n y a ta a n 1
T r u e /F a ls e

F a ls e

E k s p re s i 2 T ru e
P e r n y a ta a n 2
T r u e /F a ls e

F a ls e

E k s p re s i 2 T ru e
P e r n y a ta a n 1 + z
T r u e /F a ls e

F a ls e

Gambar 2.13 Diagram Select Case

d. Percabangan Do….Loop

Do….Loop melakukan proses berulang-ulang selama kondisi masih

bernilai true (nilai batas yang ditetapkan belum tercapai) dan akan berhenti jika

kondisi bernilai false (nilai batas telah tercapai).

Aturan penulisan Do…Loop melibatkan Until dan While, yaitu :

Do Until nama_variabel = nilai batas

Pernyataan 1

Pernyataan 2

------

Loop

Atau

Do While nama_variabel = nilai batas


56

Pernyataan 1

Pernyataan 2

------

Loop

e. Perulangan dengan For….Next

For….Next melakukan perulangan sebanyak jumlah yang ditentukan.

Penentuan ini berupa nilai awal, nilai akhir dan nilai selang, nilai selang dapat

berupa penambahan dan pengurangan.

For nama_variabel = nilai awal to nilai akhir step nilai selang


Pernyataan 1
Pernyataan 2
-----
Next nama_variabel

Nilai selang secara default bernilai 1 (tidak harus dituliskan), sedangkan

step digunakan untuk menentukan langkah penambahan.

2.5.4 Keuntungan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0

Ada beberapa keuntungan bahasa pemrograman visual basic, diataranya

sebagai berikut:

1. Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama

Developer Studio, yang memiliki lapilan dan sarana yang sama

dengan Visual C++ dan Visual J++.


57

2. Memiliki compiler andal yang dapat menghasilkan file executable

yang lebih cepat dan lebih evesian dari sebelumnya.

3. Memeiliki beberapa tambahan saranWizard yang baru.Wizard adalah

sarana yang mempermudah didalam pembuatanaplikasi dengan

mengotomalisasi tugas-tugas tertentu.

4. Tambahan control-kontrol baru yang lebih canggihserta peningkatan

kaidah struktur bahasa Visual Basic.

5. Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas Internet yang lebih

banyak.

6. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat

aplikasi database yang berkemampuan tinggi.

7. Visual Basic 6 memiliki beberapa Versi atau edisi yang disesuaikan

dengan kebutuhan pemakainya.

Anda mungkin juga menyukai