Anda di halaman 1dari 28

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

a. Defenisi Sistem

Secara umum, setiap organisasi memiliki sistem informasi untuk

mengumpulkan, menyimpan, melihat dan mendistribusikan informasi untuk

desain sistem informasi.

Konsep dasar sistem adalah sekumpulan komponen berbasis komputer

yang dibuat oleh manusia ketika mengelola data, menyimpan,menyusun

kerangka kerja, dan mengkoordinasikan su mber daya manusia dan

komputer untuk mengubah sistem input menjadi sistem output untuk

mencapai 34tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.

Secara garis besar sistem merupakan suatu kumpulan komponen dan

elemen yang saling terintegrasi, komponen yang terorganisir dan bekerja

sama dalam mewujudkan suatu tujuan tertentu.

Terdapat beberapa pengertian dari sistem. Menurut Azhar Susanto

(2013:22) di dalam bukunya, “bahwa sistem adalah kumpulan atau grup dari

sub sistem/bagian/komponen atau apapun baik fisik ataupun non fisik yang

saling berhubungan satu sama lain dan dapat bekerja sama untuk mencapai

satu tujuan tertentu. Kemudian, dalam bukunya, Sutarman (2009:5)

menjelaskan bahwa sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi

5
6

dalam kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan

utama. Sedangkan menurut Jogiyanto (2009:34) dalam bukunya yang

berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi bahwa sistem dapat juga

didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan komponen. Sistem dan

prosedur adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang

lain. Suatu sistem baru dapat terbentuk jika di dalamnya ada beberapa

prosedur yang mengikutinya.” Menurut Mulyadi (2010:5) dalam bukunya

yang berjudul Sistem Akuntansi, menjelaskan “bahwa sistem merupakan

jaringan prosedur yang dibuat menurut pattern atau pola yang terpadu untuk

melakukan kegiatan utama dari perusahaan atau organisasi, sedangkan

prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, umumnya melibatkan orang dalam

satu departemen atau lebih yang dibuat sedemikian rupa untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara

berulang-ulang. Terdapat dua kelompok dasar.

b. Karakteristik Sistem

Dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi,

Mulyanto (2009:2) menjelaskan karakteristik sistem yang memiliki beberapa

komponen yang mendukung sistem, antara lain:

1) Komponen Sistem (System Components)

Suatu sistem tidak mungkin ada dalam lingkungan yang kosong,

“tetapi suatu sistem ada dan memiliki fungsi di dalam lingkungan

yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem juga terdiri dari beberapa

bagian yang saling berinteraksi satu sama lain dan melakukan


7

kerja sama dalam membentuk satu kesatuan. Jika sebuah sistem

merupakan salah satu dari bagian dari sistem lain yang lebih

besar, maka sebuah sistem tersebut akan disebut dengan

subsistem, sedangkan sistem lain yang lebih besar tersebut

merupakan lingkungannya.

2) Batasan Sistem (System Boundary)

Batas dari suatu sistem adalah pemisah atau pembatas antara

sistem tersebut dengan sistem lain atau dengan lingkungan

luarnya.

3) Lingkungan (Environment)

Lingkungan adalah “apapun di luar batas dari sebuah sistem yang

dapat mempengaruhi operasi dari sistem tersebut, baik pengaruh

yang merugikan ataupun yang menguntungkan. Pengaruh yang

merugikan ini tentunya harus ditahan dan dikendalikan sehingga

tidak mengganggu keberlangsungan sistem. Sedangkan

lingkungan yang menguntungkan harus dijaga agar dapat

mendukung keberlangsungan operasi dari sistem tersebut.”

4) Penghubung antar Komponen (Interface)

Penghubung antar komponen adalah medium antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Interface inilah yang

akan menjadi medium yang digunakan input (masukan) hingga

output (keluaran). Dengan subsistem yang lain membentuk satu

kesatuan.
8

5) Masukan (Input)

Masukan “atau data input adalah data yang dimasukkan ke dalam

suatu sistem. Masukan tersebut dapat berupa masukan perawatan

(maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem

tersebut dapat beroperasi dan masukkan sinyal (signal input),

yang merupakan masukan yang diproses untuk mendapatkan

keluaran.”

6) Pengolahan (processing)

Pengolahan (processing) adalah bagian dari suatu sistem yang

melakukan perubahan dari input untuk menjadi output yang

sesuai dengan tujuan dari sistem.

7) Tujuan (Goal) dan Sasaran (Objective)

Sebuah “sistem pasti mempunyai sasaran (objective) atau tujuan

(goal). Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi

dari sistem tersebut tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang

mengarahkan kemana suatu sistem tersebut berjalan. Tanpa

adanya tujuan yang mengarahkan sistem, maka suatu sistem

menjadi tidak terarah dan tidak terkendali.”

8) Keluaran (Output)

Keluaran (output) adalah “hasil dari pemrosesan suatu sistem.

Output dapat berupa informasi untuk selanjutnya digunakan

sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai keluaran

akhir.”
9

9) Umpan Balik (Feedback)

Umpan balik “umumnya diperlukan oleh bagian kendali sistem

(system control) untuk mengecek terjadinya proses yang

menyimpang dalam suatu sistem untuk kemudian

mengembalikannya ke dalam kondisi normal.”

C. Ciri ciri Sistem

1. Memiliki Tujuan

Tujuan dapat dikatakan sebagai goals yang harus tercapai. Dalam

konteks apapun, tujuan selalu ada. Begitu juga dalam sistem, sistem

tentu akan memiliki sebuah tujuan tergantung dari dalam aspek apa

sistem tersebut digunakan. Perbedaan penggunaan sistem dalam suatu

bidang dapat mempengaruhi tujuan dari sistem tersebut.

2. Memiliki Batas

Batas merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh sistem.

Dimana batas merupakan suatu batasan sebuah sistem untuk

menunjukkan adanya pemisah antara sistem dengan lingkungan

eksternalnya. Dengan adanya batasan inilah sistem dapat ditentukan

konfigurasinya, ruang lingkupnya, dan kemampuan dari sistem itu

sendiri.

3. Subsistem

Subsistem ini menggambarkan adanya sebuah sistem yang saling

terkait dan berhubungan satu sama lain. Sehingga dalam proses

pencapaian tujuannya akan lebih mudah.


10

4. Ada keterikatan

Sama halnya dengan subsistem, dalam sebuah sistem pasti akan

memiliki keterkaitan antar subsistem atau komponen lainnya yang

mendukung. Hal ini agar tujuan dari sistem tersebut lebih mudah

dicapai.

D. Unsur-Unsur Sistem

Unsur-unsur yang ada pada Sistem ialah:

1. Terdapat kumpulan objek

2. Terdapat hubungan atau interaksi antara unsur-unsur atau elemen.

3. Terdapat sesuatu yang mengikat unsur-unsur tersebut menjadi

suatu satu kesatuan.

4. Terdapat pada suatu lingkungan yang utuh dan kompleks.

5. Terdapat tujuan bersama (output) sebagai hasil akhirnya.

2.1.2. Konsep Dasar Informasi

a. Defenisi Informasi

Pengertian Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah

diproses dan diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan sesuatu yang

bisa dipahami dan memberikan manfaat bagi penerimanya. Data dan fakta

adalah “bahan baku” informasi, tetapi tidak semuanya bisa diolah menjadi

informasi.

Menurut Anggraeni dan Irviani (2017:13) menjelaskan bahwa

“informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang diorganisasi atau diolah

dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima”.


11

Abdul Kadir (2002:31) McFadden dkk (1999) mendefinisikan

informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga

meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi,

menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan

arti dan manfaat.

Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain

Sistem Informasi, berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat

disimpulkan oleh penulis bahwa Informasi adalah “suatu data yang telah

diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk

menghasilkan sebuah keputusan.”

b. Karakteristik sistem informasi

Sistem memiliki karakteristik atau atribut tertentu, yaitu:

1. Komponen (componens) tersusun dari bilangan-bilangan yang

saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

Batas sistem adalah area yang membatasi sistem dari sistem lain

dan lingkungan eksternal.

2. Lingkungan di luar sistem adalah segala sesuatu yang

mempengaruhi operasi sistem di luar batas sistem.

3. Kontak (interface) adalah media kontak antar subsistem, yang

memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke


12

subsistem lainnya.

4. Input adalah energi yang masuk ke dalam sistem, dan dapat

dalam dua bentuk: input pemeliharaan dan input sinyal.

5. Output adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan.

2.1.3 Kualitas Informasi

Menurut Delone McLean dalam Eko Budi Setiawan (2016:1), kualitas

informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut :

1. Akurat (Accurate), Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya.

2. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampa

ipenerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang hfdapat

mengubah atau merusak informasi tersebut.

3. Tepat Waktu (Timelines), Informasi yang datang pada si penerima tidak

boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai

nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam

pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka

dapat berakibat fatal bagi organisasi.

4. Relevan (Relevance), Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu

berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai

informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.


13

2.1.4 Nilai Informasi

Sebuah informasi dapat diukur dengan parameter yang ditentukan daridua hal

pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Akan tetapi perlu diperhatikan

bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi pada umumnya

digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit

untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu

dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati

tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Nilai suatu informasi

berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau

keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari

keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang

informasi tersebut.

2.1.5. Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Meilinda (2016:146) menyimpulkan bahwa, “Sistem adalah

sekumpulan komponen atau himpunan dari unsur yang saling berinteraksi, saling

tergantung untuk mencapai tujuan yang sama”

Menurut Mulyadi (2016:4) Menyimpulkan bahwa, Sistem adalah suatu

jaringan prosedur yang dibuat menurut pola, yang terpadu untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan. Berdasarkan teori para ahli diatas dapat di simpulkan

bahwa, Sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen

yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama

lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Sumber Daya Manusia (Human Resource)


14

Manusia “memiliki peran yang sangat penting bagi sistem informasi. Manusia

dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia juga

dapat dikategorikan kedalam dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem

informasi. Pengguna akhir adalah manusia yang menggunakan informasi yang telah

dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi yaitu manusia

yang bertugas dalam mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.”

1) Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware Resource)

2) Sumber daya “perangkat keras atau hardware merupakan semua

peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan informasi. Sumber

daya ini tidak terbatas hanya komputer saja, tetapi semua media data

seperti kertas-kertas dan disk magnetic atau alat optikal.

3) Sumber Daya Perangkat Lunak (Software Resource)

Sumber “daya perangkat lunak atau software ialah semua rangkaian

perintah (instruction) yang digunakan untuk terjadinya proses

pengolahan informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program

saja, tetapi juga berupa prosedur. “

4) Sumber Daya Data (Data Resource)

Sumber “daya data tidak hanya sekedar input atau bahan baku untuk

masukan sebuah sistem informasi, akan tetapi sebagai dasar dalam

membentuk sumber daya organisasi.”

5) Sumber Daya Jaringan (Network Resource)

Sumber “daya jaringan adalah media komunikasi yang


15

menghubungkan antara komputer, untuk melakukan proses

komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software

komunikasi. Sumber daya ini dapat berbentuk media komunikasi

seperti satelit, kabel, dan dukungan jaringan lain seperti modem,

software pengendali, serta prosesor antar jaringan.

2.1.5 Konsep Dasar Analisa

a. Definisi Analisa Sistem

Definisi Analisa sistem menurut Sri Mulyani (2016:38) “Sebuah teknik

penguraian sebuah sistem menjadi beberapa komponen komponen dengan

tujuan untuk mempelajari bagaimana komponen-komponen pembentuk

sistem tersebut saling bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan

sistem”. Penulis menyimpulkan Analisa Sistem merupakan kegiatan

penguraian dari suatu sistem informasi untuk mengidentifikasi system yang

berjalan dan mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem itu sendiri.

b. Tujuan Analisa Sistem

Menurut Siagian, (2016:120) “Analisis sistem adalah cara” Atau teknik

untuk menggambarkan masalah dan mencari gambaran umum Sistem yang

ada atau yang sedang berjalan dan cari tahu Kelemahan sistem saat ini”

Tahapan analisis ini adalah untuk mendapatkan pemahaman Informasi

lebih mendalam tentang spesifikasi persyaratan sistem Atau perangkat lunak

dan dapatkan deskripsi Spesifikasi kebutuhan yang relatif mudah dipelihara,

di Waktu akan sangat membantu kita mendapatkan strukturnya Seluruh

sistem atau perangkat lunak (termasuk struktur sistem).


16

2.2 Donatur

2.2.1 Definisi Donatur

Pengertian dari donatur. Menurut Santoso Brotodiharjo (1995:7), Donatur

adalah orang yang secara tetap memberikan sumbangan berupa uang kepada suatu

perkumpulan,

1. Donatur

Definisi secara umum dari donatur ini adalah perorangan atau

kelompok maupun lembaga yang mempunyai minat dan potensi untuk

memberikan bantuan khususnya masalah financial. (www.sekolah-

dhuafa.org, 2010. Para donatur bertindak berdasarkan kebiasaan yang baik

untuk kepentingan umum. Ini merupakan tradisi dalam memberi dan berbagi

yang utama pada kualitas hidup. Untuk memastikan dan menghormati serta

kepercayaan dari masyarakat umum, donatur atau calon donatur agar dapat

memiliki keyakinan penuh pada organisasi nirlaba dan menyebabkan adanya

dukungan.

2. Sumbangan atau Donasi

Sumbangan atau donasi atau derma (bahasa Inggris: donation yang

berasal dari bahasa latin: donum) adalah sebuah pemberian pada umumnya

bersifat secara fisik oleh perorangan atau badan hukum, pemberian ini

mempunyai sifat sukarela dengan tanpa adanya imbalan bersifat keuntungan,

walaupun pemberian donasi dapat berupa makanan, barang, pakaian, mainan

ataupun kendaraan akan tetapi tidak selalu demikian, pada peristiwa darurat

bencana atau dalam keadaan tertentu lain misalnya donasi dapat berupa
17

bantuan kemanusian atau bantuan dalam bentuk pembangunan, dalam hal

perawatan medis donasi dapat pemberian transfusi darah atau dalam hal

transplantasi dapat pula berupa pemberian penggantian organ. Pemberian

donasi dapat dilakukan tidak hanya dalam bentuk pemberian jasa atau barang

semata akan tetapi sebagaimana dapat dilakukan pula dalam bentuk

pendanaan kehendak bebas (http://id.wikipedia.org, 2010).

2.2.2 Hak Dasar Donatur

Para donatur juga mempunyai hak-hak sebagai berikut

(www.sinarharapan.co.id, 2010):

1. Memperoleh kepastian bahwa sumbangan yang

dikeluarkan itu dibelanjakan untuk hal-hal yang telah disepakati

bersama

2. Mendapat kepastian bahwa sumbangan yang diberikan dikelola

secarabenar sesuai hukum yang berlaku;

3. Mengetahui apakah pihak yang meminta sumbangan adalah staf

organisasi atau sukarelawan;

4. Mendapat keleluasaan untuk bertanya dan menerima jawaban secara

cepat, tepat, dan jujur;

5. Meminta supaya nama para donatur tidak diumumkan secara

terbukakepada publik.

Dari beberapa pengertian yang menyangkut dengan donatur di atas, dapat

disimpulkan bahwa donatur adalah seseorang atau suatu kelompok yang

berkeinginan untuk memberikan dukungan atau menyumbangkan dalam bentuk


18

harta maupun jasa yang dimiliki dengan tujuan-tujuan tertentu.

2.3 Yayasan

2.3.1 Definisi Yayasan

Yayasan pada mulanya digunakan sebagai terjemahan dari istilah Stichting

yang berasal dari kata Stichen yang berarti membangun atau mendirikan dalam

Bahasa Belanda dan Foundation dalam Bahasa Inggriss. Yayasan adalah suatu

badan yang menjalankan usaha yang bergerak dalam segala macam badan usaha,

baik yang bergerak dalam usaha yang nonkomersial maupun yang secara tidak

langsung bersifat komersial.

Untuk dapat mengetahui apakah yayasan itu ada beberapa pandangan para

ahli, antara lain :

1. Menurut Poerwadarminta dalam kamus umumnya memberikan pengertian

yayasan sebagai berikut :

a. Badan yang didirikan dengan maksud mengusahakan sesuatu

seperti sekolah dan sebagainya (sebagai badan hukum bermodal, tetapi

tidak mempunyai anggota).

b. Gedung-gedung yang teristimewa untuk sesuatu maksud yang

tertentu (seperti : rumah sakit dsb).

Dari kesimpulan diatas penulis menyimpulkan bahwa Yayasan adalah

suatu badan hukum yang bergerak dalam usaha nonkomersial maupun

komersial dalam bidang Pendidikan, sosial dan sebagainya. Dan tidak

mempunyai anggota.
19

2.4 Konsep Pendaftaran

a. Pendaftaran Donatur Baru

Menurut Herek (1982:9) pada dasarnya pendaftaran ini untuk

memperlancar dan mempermudah proses pendaftaran donatur baru,

pendataan. Sehingga dapat terorganisir, teratur dengan cepat dan tepat dengan

beberapa persyaratan yang telah ditentukan oleh lembaga tertentu. Proses

pendaftaran donatur baru merupakan salah satu kewajiban pihak lembaga.

b. Metode Waterfall

1. Konsep Dasar Model Pengembangan Sistem

Model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan

dalam membangun software. Berikut ini ada dua gambaran dari waterfall

model. Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi pressman.

Communicationn
nn Planning
Modeling
Contruction
Deployment

Sumber: Pressman (2010:29)

Gambar 2.1. Waterfall Pressman

a. Communication ‘

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software,

dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan

melakukan pertemuan dengan pihak sekolah, maupun


20

mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal,

artikel, maupun dari internet.

b. Planning

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication

(analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen

user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang

berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software,

termasuk rencana yang akan dilakukan.

c. Modeling

Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke

sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum

dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data.

Arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma)

procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang

disebut software requirement.

d. Construction

Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau

pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang

bisa di kenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan

transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan

tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya

penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.


21

Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap

sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah

menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk

demikian bisa diperbaiki.

e. Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah

software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan

pengkodean maka system yang sudah jadi akan digunakan oleh

user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan

pemeliharaan secara berkala.

2.5 Penelitian Sebelumnya / Relevan

Banyak penelitian sebelumnya dilakukan mengenai Sistem Informasi

Penerimaan Donatur Pada Yayasan Berbasis Web dan penelitian lainnya

yang berkaitan :

Penelitian ini pernah dilakukan oleh Iqbal Muhammad Salman pada

tahun 2011 yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan

Donatur Berbasis Web Pada Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa” penelitian

ini dilakukan untuk membantu pihak Yayasan dalam mengelola data

manajemen donatur dan mendukung proses kinerja Yayasan dalam

melakukan pelayanan terhadap donatur.

Penelitian ini pernah dilakukan oleh Dewi Rizki Anggraini pada tahun

2018 yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Donasi Berbasis Website


22

pada BSMI Cabang Surabaya” Penelitian ini bertujuan untuk membantu

pihak BSMI dalam mengolah data donasi dan membantu para donatur dalam

melakukan donasi dengan mudah dimanapun dan kapanpun.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawaty pada tahun 2019 yang

berjudul “Rancang Bangun Sistem Donasi Sekolah Pelosok Kuri Caddi

Maros Berbasis WEB” Penelitian ini bertujuan untuk membantu

pengelolaan dana donasi pada sekolah Kuri Caddi Maros dan

mempermudah proses penyumbangan donasi bagi donatur.

2.6 Tools Yang Digunakan

2.6.1 UML (Unifield Modelling Language)

Menurut A.S Rosa dan M.Shalahudin (2013:133) “UML

(Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa

yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan

requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan

arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Berikut adalah diagram UML (Unified Modeling

Language) yang digunakan dalam pemodelan sistem diantaranya

adalah :

a. Use Case Diagram

Menurut A.S Rosa dan M.Shalahudin (2013:155) “Use

Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk


23

kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor

dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kuat, use case

digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam

sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak

menggunakan fungsi-fungsi itu.

Berikut adalah simbol yang ada pada diagram use case :

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem ebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit

atau aktor, biasanya dinyatakan dengan

menggunakan kata kerja di awal frase nama

use case.

Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat di luar sistem informasi yang akan

dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol

dari aktor adalah gambar orang; biasanya

dinyatakan menggunakan kata benda di awal

frase nama actor.


24

Asosiasi / association Komunikasi antara aktor dan use case yang

berpatisipasi pada use case atau use case

memiliki interaksi dengan aktor.

Ekstensi / extend Relasi use case tambahan ke sebbuah use case

dimana use case yang ditambahkan dapat


<<extend>>

berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan

itu; mirip dengan prinsip inheritance pada

pemrograman berorientasi objek; biasanya use

case tambahan memliki nama depan yang

sama dengan use case yang

ditambahkan.

Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi

(umum-khusus) antara dua buah use case

dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang

lebih umum dari lainnya

Menggunakan / include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah use case
<<include>>

yang ditambahkan memerlukan use case ini

untuk menjalankan fungsinya atau sebagai

syarat dijalankan use case ini

Ada dua sudut pandang yang cukup besar

engenai include di use case:

a. Include berarti use case yyang

ditambahkan akan selalu dipanggil saat


25

use case tambahan dijalankan.

b. Include berati use case yang tambahan

akan selalu melakukan pengecekan

apakah use case yang ditambahkan

telah dijalankan sebelum use case

tambahan dijalankan.

Kedua interpretasi di atas dapat dianut salah

satu atau keduanya tergantung pafa

pertimbangan dan interprettasi yang

dibutuhkan.

Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa A. S dan M. Shalahuddin)

b. Class Diagram

Menurut A.S Rosa dan M.Shalahudin (2013:141)

“Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur

sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat

untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut

atrinut dan metode operasi.

a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki

oleh suatu kelas.

b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang

dimiliki oleh suatu kelas.


26

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas :

Tabel 2.2 Simbol Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas Kelas pada struktur sistem


nama_kelas
-+atribut
++operasi(+)()

Antarmuka / interface Sama dengan konsep interface dalam

pemrograman berorientasi objek.


Nama_interface

Asosiasi / association Relasi antarkelas dengan makna umum,

aosiasi biasanya juga disertai dengan

multiplicity.

Asosiasi berarah / directed Relasi antarkelas dengan makna kelas

association yang satu digunakan oleh kelas yang lain,

asosiasi biasanya juga disertai

dengan multiplicity.

Generalisasi Relasi antarkelas dengan makna

generalisasi-spesialisasi (umum-khusus).

Kebergantungan/ dependency Relasi antarkelas dengan makna.

Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa A. S dan M. Shalahuddin)


27

c. Activity Diagram

Menurut A.S Rosa dan M.Shalahudin (2013:161)

“Diagram aktivitas atau activity diagram mengga, barkan work-

flow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau sebuah

sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat

lunak. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa diagram

aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang

dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram

aktivitas :

Tabel 2.3 Simbol ActivityDiagram

Simbol Deskripsi

Status awal Status awal aktivitassistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah

status awal.

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,

aktivitas biasanya diawali dengan

aktifitas kata kerja.


28

Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika

ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan lebih dari

satu aktivitas digabungkan menjadi

satu.

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem,

sebuah diagram aktivitas memiliki

sebuah status akhir.

Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang

bertanggung jawab terhadap aktivitas

yang terjadi.

Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa A. S dan M. Shalahuddin)

d. Sequance Diagram

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan


perilaku pada sebuah skenario. Kegunaannya untuk
menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga
interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu
dalam eksekusi sistem.
29

Tabel 2.4 Simbol Sequance Diagram

Simbol Keterangan
Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi
nama_aktor walaupun symbol dari actor adalah gambar orang, tapi
Atau actor belum tentu merupakan orang; biasanya
Nama aktor dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase
nama actor.
tanpa waktu aktif

Garis hidup/lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi-metode


1.nama_metode() yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri,

1 : nama_metode()

arah panah mengarah kepada objek yang memiliki


operasi/metode, karena ini memnaggil operasi/metode
maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada
diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang
berinteraksi.

2.6.2. XAMPP

Xampp merupakan paket PHP dan MYSQL berbasis open source

yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi


30

berbasis PHP. (Riyanto, 2014:1)

2.6.3. PHP

PHP adalah satu bahasa Server-side yang didesain khusus

aplikasi web. (Sutarman, 2007:94)

PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan

dilisensikan serta dapat di-download secara bebas dari situs

resminya. (Kasiman, 2006:2)

Menurut Sutarman (2007:95) “Kelebihan-kelebihan dari PHP,

yaitu :

1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam

sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem

operasi UNIX, Windowa Xp, Windows NT dan Macintosh.

3. PHP diterbitkan secara gratis.

4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal

Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.

5. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel

atau diletakkan dalam tag HTML).

6. PHP termasuk server-side programming.


31

2.6.4 Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Riyanto (2011:54), “Cascading Style Sheet (CSS)

merupakan template yang mengontrol pemformatan tag HTML

(HyperText Markup Language) pada sebuah halaman web”.

Konsep style sheet mirip dengan template pada Microsoft Word.

Anda dapat mengubah tampilan pada dokumen Word dengan

mengubah format pada style dokumen. Begitu pula anda dapat

mengubah tampilan halaman web dengan mengubah format pada

tag HTML tertentu melalui style sheet, untuk selanjutnya

mengganti spesifikasi default dari browser untuk tag-tag tersebut.

2.6.5 MySQL

Menurut Anhar (2010:45) “MySQL (My Structure Query

Language) adalah salah satu DataBase Management System

(DBMS) yang berfungsi untuk mengolah database menggunakan

bahasa SQL”. Menurut Prasetio (2012:181) “MySQL adalah

sebuah server database open source yang sepertinya paling

populer keberadaaannya. MySQL umumnya digunakan

bersamaan dengan script PHP untuk membuat aplikasi server

yang dinamis dan powerful.”


32

2.7 Kerangka Kerja Teoritis

Gambar 2.2 Kerangka kerja teoritis

Anda mungkin juga menyukai