LANDASAN TEORI
Definisi Sistem
Sebuah sistem yang tepat guna akan memberikan dampak positif bagi suatu
perusahaan dalam pencapaian sasaran serta tujuan perusahaan. Menurut Moekijat
dalam Prasojo (2011:152) “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari objek-objek,
unsur-unsur, komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu
sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan
pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”. Pengertian sistem menurut Yakub
dalam bukunya Pengantar Sistem Informasi (2012:1), “Sistem adalah sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”,
sedangkan menurut Tata Sutabri (2012:6) “Sistem adalah sekelompok unsur yang
erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Sementara itu, Bonita J.Campbel (1979) dalam Bambang
Hartono (2013:10) mendefinisikan sistem sebagai himpunan bagian-bagian atau
komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak
untuk mencapai suatu tujuan”.
Karakteristik Sistem
Klasifikasi Sistem
Definisi Informasi
Secara Etimologi, kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno
Informacion (1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informastionem yang
berarti “Konsep, ide, atau garis besar”. Informasi ini merupakan kata benda dari
informare yang berarti aktivitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan”.
Definisi informasi menurut McLeod yang dikutip oleh Yakub (2012:8) adalah
“Data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimannya”. Pendapat lain mengatakan, “Informasi adalah sekumpulan fakta
(data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti
bagi si penerima” (Sutarman, 2012:14). Sementara itu, Tata Sutabri (2012:22)
berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah
atau dinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.
Mutu Informasi
Menurut Sutarman (2012:14) nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal
yaitu untuk:
Menurut Jogiyanto (1999) yang dikutip oleh Yakub (2012:9) nilai dari
informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya dan suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus
akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut
dipaparkan menurut Tata Sutabri (2013:43), di bawah ini:
1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya
informasi harus akurat karena biasannya dari sumber informasi sampai
penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat
mengubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat Waktu (Timelines)
Tepat waktu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena
informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan,
terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
3. Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya di mana
relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang
menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal
yaitu manfaat dan biaya.
3.1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Tidak hanya tujuan tetapi sistem informasi memiliki kegunaan yang lebih dalam
melakukan suatu pekerjaan, dibawah ini adalah kegunaan sistem informasi
dilingkungan perusahaan:
1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
2. Menjamin tersediannya kualitas dan ketrampilan dalam memanfaatkan
sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif
4. Mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung
sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengatifikasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari
sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemahaman.
3.1.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup sistem informasi dimulai dari fase perencanaan, fase pengembangan
(investigasi, analisis, desain, implementasi) dan dievaluasi secara terus menerus
untuk menetapkan apakah sistem informasi tersebut masih layak diaplikasikan.
Penjelasan mengenai fase-fase dari siklus hidup pengembangan sistem informasi,
yaitu sebagai berikut :
1. Fase Perencanaan
Perencanaan pengembangan sistem informasi bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi apa yang akan
dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu
pelaksanaan, serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang
akan melaksanakan.
2. Fase Pengembangan
Fase pengembangan sistem informasi disebut juga sebagai siklus hidup
pengembangan sistem informasi yang garis besarnya terdiri dari 6 langkah.
Tahapan utama dalam proses pengembangan sistem informasi adalah
sebagai berikut :
a. Investigasi Sistem
Manfaat dai fase pengelidikan/investigasi ini adalah untuk menentukan
masalah-masalah atau kebutuhan yang timbul.
b. Analisis system
Tahap analisisi bertitik tolak pada kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas
dimana sistem yang berjalan dipelajari lebih mendalam, konsepsi, dan
usulan dibuat untuk menjadi landasan bagi sistem baru yang akan
dibangun.
c. Desain Sistem
Pada tahap ini sebagian besar kegiatan yang berorientasi ke computer
dilaksanakan. Rencana pembuatan program dilaksanakan dan juga
testing programnya.
d. Implementasi Sistem
Tahap ini adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain
sistem yang ada dalam dokumen desain sistem disetujui dan menguji,
menginstall dan memulai penggunaan sistem baru atau sistem yang
diperbaiki.
e. Pemeliharaan Sistem
Disarankan adanya dua tahap review yang harus dilakukan. Pertama kali
tidak terlalu lama setelah penerapan sistem. Review berikutnya dapat
dilakukan kira-kira setekah enam bulan berjalan.
Cara yang ditempuh dalam penerapan tahapan pengembangan sistem
informasi, yaitu sebagai berikut :
f. Waterfall
Setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum di
teruskan ketahap berikutnya untuk menhindari terjadinya pengulangan
tahapan.
Definisi Data
Dari poin-poin di atas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan
gambaran, kejadian atau fakta yang berbentuk nilai seperti teks, citra, audio dan
video menunjukan suatu situasi.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi,
karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai.
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system.
Sistem basis data (database system) adalah suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam
didalam suatu organisasi.
Dengan sistem basis data ini tiap-tiap orang atau bagian dapat memandang database
dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Bagian kredit dapat memandangnya
sebagai data piutang, bagian penjualan dapat memandangnya sebagai data
penjualan, bagian personalia dapat memandangnya sebagai karyawan, bagian
gudang dapat memandangnya sebagai data persediaan. Semua terintegrasi dalam
sebuah data yang umum, berbeda dengan sistem pengolahan data tradisional
sumber data ditangani sendiri-sendiri untuk tiap aplikasi.