Anda di halaman 1dari 21

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Sistem
2.1.1.1 Pengertian Sistem
Definisi sistem menurut Hall (2011: 5) berpendapat bahwa “A system is a group of

two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose.”

Artinya sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari dua atau lebih, atau

subsistem yang memiliki tujuan yang sama.

Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Akuntansi, “Sistem adalah kumpulan dari subsistem/bagian/komponen

apapun baik fisk ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan

bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”

Menurut Mulyadi, (2010:5) menyatakan bahwa “Sistem adalah jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan pokok perusahaan sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal,

biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat

untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara

berulang-ulang.”

O’Brien dan Marakas (2008) mengatakan bahwa, “Sistem adalah sekumpulan

komponen – komponen yang saling berkaitan satu sama lain, yang memiliki batasan –

batasan tertentu yang jelas. Lebih lanjut dikatakan pula, bahwa sistem dapat saling

5
BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    6

bekerjsa bersamaan dalam mencapai tujuan, dengan cara menerima input dan

menghasilkan output dalam suatu proses yang terorganisir.”

Pada umumnya sistem merupakan rangkaian dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, yang disusun sesuai dengan rancangan menyeluruh untuk mencapai

tujuan tertentu dari perusahaan. Fungsi dari sistem adalah untuk menghasilkan suatu

informasi yang dapat membantu mengambil keputusan manajemen.

2.1.1.2 Karakteristik Sistem


Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu:
a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan

inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem

menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan

sistem yang lain berbeda.

b. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang

berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

c. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa

informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    7

saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan

mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

d. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

e. Batas
Yang disebut batas sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem

(lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau

kemampuan sistem.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik


Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik, yang

mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik

masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan

sesuai dengan tujuan.

g. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa

berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau

menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus

ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,

sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu

terhadap kelangsungan hidup sistem.

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    8

2.1.1.3 Klasifikasi Sistem


Menurut Jogiyanto (1998: 11), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, yaitu:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik


Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem

komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sistem lainnya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.


Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, bukan buatan

manusia (sistem perputaran bumi). Sistem buatan manusia adalah sistem yang

dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara

manusia dengan mesin disebut human machine system atau ada yang menyebut

dengan nama manmachine system (sistem informasi akuntansi).

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu


Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Interaksi di antara bagian-bagian dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran

dari sistem dapat diramalkan (sistem komputer). Sistem tidak tentu adalah sistem

yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai suatu sistem tertutup dan sistem terbuka.


Sistem ini tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja sacara otomatis tanpa

adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    9

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima

masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang

lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya,

maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.1.2 Informasi
2.1.2.1 Pengertian Informasi

Secara etimologi, informasi merupakan kata atau istilah yang berasal

dari informacion (Bahasa Perancis Kuno, tahun 1387). Sedangkan dalam bahasa

Latin, informasi berasal dari kata Informationem yang mempunyai arti sebagai

konsep ide atau garis besar. Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

informasi merupakan suatu pengetahuan yang dapat dikomunikasikan dengan metode

tertentu. Berikut pengertian informasi menurut beberapa ahli:

1. Azhar Susanto (2004:46) menyatakan bahwa “Informasi adalah hasil pengolahan

data yang memberikan arti dan manfaat.”

2. Menurut Jogianto (2004:8) mengatakan bahwa, “Informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.”

Menurut Agus Mulyanto (2009: 12) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Konsep dan Aplikasi: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data

merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata.”

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    10

Menurut Gordon B. Davis (1974) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Manajemen: “Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk

yang nyata dan berguna bagi penerimannya yang dapat berupa nilai yang mudah

dipahami dalam mengambil keputusan di masa sekarang maupun di masa yang akan

datang.”

Kesimpulan dari pengertian yang telah dijelaskan diatas adalah pada mulanya

informasi adalah sebuah data yang telah diolah sedemikian rupa agar menjadi

berguna dan nyata bagi penerimanya dan informasi juga mempunyai nilai untuk

mengambil keputusan.

2.1.2.2 Karakteristik Informasi


Menurut Gelinas dan Dull (2012: 11), terdapat beberapa karakteristik informasi yang
berkualitas, seperti:

- Efektif, berkaitan dengan informasi yang relevan dan berkaitan dengan proses

bisnis yang disampaikan dengan tepat waktu, benar, konsisten, dan dapat

digunakan.

- Efisiensi, menyangkut penyediaan informasi melalui penggunaan (paling produktif

dan ekonomis) yang optimal dari sumber daya.

- Kerahasiaan, menyangkut perlindungan sensitivitas informasi dari pengungkapan

yang tidak sah.

- Integritas, berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi serta validitas

sesuai dengan nilai-nilai bisnis dan harapan.

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    11

- Ketersediaan, berkaitan dengan informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh

proses bisnis baik sekarang maupun di masa depan. Hal ini juga menyangkut

pengamanan sumber daya yang diperlukan dan kemampuan yang terkait.

- Kerelaan, berkaitan dengan mematuhi undang-undang: peraturan, dan perjanjian

kontrak di mana proses bisnis merupakan subjek.

- Dapat dipercaya, berkaitan dengan penyediaan informasi yang tepat bagi

manajemen untuk mengoperasikan entitas dan melaksanakan tanggung jawab serta

tata kelola.

2.1.2.3 Faktor Kualitas Informasi


Beberapa faktor yang menentukan kualitas informasi menurut Budi Sutedjo
(2002:16-17):
a. Keakuratan dan teruji kebenarannya
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.

b. Kesempurnaan informasi
Informasi disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, dan

pengubahan.

c. Tepat waktu
Informasi harus disajikan secara tepat waktu, karena menjadi dasar dalam

pengambilan keputusan.

d. Relevansi
Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut dapat

diterima oleh mereka yang membutuhkan.

e. Mudah dan murah

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    12

Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang

menjadi tidak berminat memperolehnya atau akan mencari alternatif substitusinya.

2.1.3 Sistem Informasi


Laudon dan Laudon (2010) mengatakan bahwa, “Sistem informasi adalah suatu

komponen yang saling bekerja satu sama lain untuk mengumpulkan, mengolah,

menyimpan dan juga menyebarkan informasi untuk mendukung kegiatan suatu

organisasi, seperti pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis

masalah, dan juga visualisasi dari organisasi.”

Menurut Kertahadi (2007) Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan

informasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah

untuk memberikan informasi dalam perencanaan, memulai, pengorganisasian,

operasional sebuah perusahaan yang melayani sinergi organisasi dalam proses

mengendalikan pengambilan keputusan.

O’Brien (2005:5) mengatakan bahwa, “Sistem Informasi adalah suatu

kombinasi terartur dari orang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan

basis data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam

suatu bentuk organisasi.”

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    13

Hanif Al Fatta (2009:9), “Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan

data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh

dari pada sekedar penyajian.”

Sutabri (2005:42) mengatakan bahwa, “Sistem informasi adalah suatu sistem

di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”

Sistem Informasi pada umumnya dapat terbentuk dengan beberapa kegiatan


operasi tetap berikut ini:
- Pengumpulan data
- Pengelompokan data
- Penghitungan data
- Analisa topik masalah
- Penyajian laporan

Sedangkan sasaran dari suatu sistem informasi yakni:


- Dengan adannya sistem informasi maka penyelesaian tugas atau pekerjaan akan

semakin meningkat

- Proses pengerjaan tugas atau pekerjaan akan mempunyai nilai efektivitas yang

tinggi secara keseluruhan

- User dituntut untuk lebih produktif supaya memperoleh output yang berkualitas

- Sistem yang dibuat harus bersifat “easy to use” atau mudah penggunaannya

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    14

- Keluaran yang berkualitas akan mendatangkan pendapatan atau keuntungan yang

lebih besar daripada biaya pembuatan dan perawatan (maintenance) sistem itu

sendiri

- Efektifitas ekonomi dapat meningkat.

Secara garis besar, sistem informasi bisa diartikan sebagai sistem yang saling

terintegrasi satu sama lain secara penuh atau optimal sehingga pengolahan,

penyimpanan, pengelolaan, pemprosesan dan penyajian informasi suatu perusahaan

atau organisasi dapat tersaji dalam berbagai jenis informasi yang akurat sehingga

nantinya dapat dijadikan sebagai acuan penentu keputusan guna berhasil mencapai

tujuan yang telah disepakati bersama.

2.1.4 Akuntansi
2.1.4.1 Pengertian Akuntansi
American Insitute of Certified Public Accounting (AICPA) mendefinisikan akuntansi

sebagai “seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu

dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat

keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.”

American Acounting Association (AAA) mendefinisikan akuntansi sebagai

“proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi untuk

memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi

pengguna informasi tersebut.”

Keputusan Menteri Keuangan mengatakan bahwa, “Akuntansi

adalah suatu proses pengumpulan, penganalisaan, pengklarifikasian, pencatatan,

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    15

peringkasan, dan pelaporan terhadap suatu transaksi keuangan dari kesatuan ekonomi

untuk menyediakan sebuah informasi keuangan bagi yang memerlukan informasi

tersebut yang gunanya dalam pengambilan sebuah keputusan.”

ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen (1995 : 3)

mendefinisikan Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang untuk menyediakan suatu

informasi kuantitatif, terutama yang memiliki sifat dalam suatu pengambilan

keputusan ekonomis dalam memberikan keputusan pilihan-pilihan yang logis diantara

berbagai tindakan alternatif.

Jadi akuntansi adalah proses pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan

infromasi ekonomi umumnya bersifat keuangan. Hasil dari akuntansi ini

menghasilkan penilaian dan keputusan yang dapat digunakan oleh pengguna

informasi yang membutuhkan.

2.1.4.2 Laporan Keuangan


Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk

menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya.

Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita,

dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan.

Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah

laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan

suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba

rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    16

- Neraca adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva,

utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai

daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam

neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan

perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh

tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi

tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik

yang ada di dalam perusahaan tersebut.

- Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu

perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh

dan rugi yang dialami.

- Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal

untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan

perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode

tertentu.

- Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat

mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk

likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas

dimasa mendatang.

2.1.5 Sistem Informasi Akuntansi


2.1.5.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006) sistem informasi akuntansi yang

diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa, “Sistem informasi

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    17

akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang

dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi,

informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.”

Menurut Mulyadi (2008) mengatakan bahwa, “Suatu sistem informasi

akuntasi merupakan suatu bentuk sistem informasi yang memiliki tujuan untuk

menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha, memperbaiki informasi yang

dihasilkan oleh sistem yang sudah ada sebelumnya, memperbaiki pengendalian

akuntasi dan juga pengecekan internal, serta membantu memperbaiki biaya klerikal

dalam pemeliharaan catatan akuntansi.”

Menurut Sanyoto Gondodiyoto (2007:122) “sistem informasi akuntansi

merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber

daya fisik dan komponen lain untuk merubah data transaksi keuangan atau akuntansi

menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi

bagi para pengguna atau pemakainya”.

Jones dan Rama (2006) mengatakan bahwa, “Sistem informasi akuntansi

merupakan sebuah subsitem dari sistem informasi manajemen, dimana subsistem

tersebut menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, bersamaan dengan

informasi lainnya dalam proses transaksi akuntansi yang rutin.”

Pengertian lainnya dari sebuah sistem informasi akuntasi diungkapkan oleh

Romney dan Steinbart (2004:12), Agar suatu sistem informasi akuntansi berguna

sebagai informasi yang berdaya guna harus memperhatikan karakteristik informasi

sebagai berikut:

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    18

a. Relevan, Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian memperbaiki

kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasi atau

memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya.

b. Andal Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan

secara akurat mewakili kejadian atau aktivitas di organisasi.

c. Lengkap Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari

kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya.

d. Tepat waktu Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk

memungkinkan pengambil keputusan menggunakan dalam membuat keputusan.

e. Dapat dipahami Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat

dipakai dan jelas.

f. Dapat diverifikasi Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan

yang baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan

informasi yang sama.

2.1.5.2 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Mulyadi (2010:3-5) mengungkapkan unsur-unsur sistem akuntansi sebagai

berikut:

1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Formulir sering disebut dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa

yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.

2. Jurnal

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    19

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,

mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal

ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan

yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

3. Buku Besar

Buku besar terdiri dari rekening-rekening pembantu yang digunakan untuk

meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-

rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi

yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

4. Buku Pembantu

Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang terinci data

keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar

dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (book of final entry), yang

berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan

digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu.

5. Laporan

Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan

dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca,

laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok

produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur

piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat

penjualannya.

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    20

2.1.6 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan


Menurut Bodnar (2003;16) sistem akuntansi penjualan adalah “Kegiatan administrasi

berupa pencatatan – pencatatan formulir – formulir dan prosedur dan alat –  alat yang

digunakan untuk menerima pengelolaan kas dalam bentuk laporan –  laporan yang

diperlukan untuk pihak manajemen dan kreditur untuk mengawasi usahanya dan juga

pihak pemerintah”.

Menurut Azhar Susanto (2008:170), aktivitas penjualan adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan. Kurang

dikelolanya aktivitas penjualan dengan baik secara langsung akan merugikan

perusahaan karena selain sasaran penjualan tidak tercapai, juga pendapatan

akan berkurang.

2. Pendapatan dan hasil penjualan merupakan sumber pembayaran perusahaan

maka perlu diamankan.

3. Akibat adanya penjualan akan merubah posisiharta yang menyangkut:

a. Timbulnya piutang kalau penjualan secara kredit masuknya uang kontan

kalau tunai.

b. Kuantitas barang yang akan berkurang dari gudang karena penjualan

yang terjadi.

Menurut Mulyadi (2008:202) mengatakan bahwa, “Kegiatan penjualan terdiri

dari tranksaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai.

Dalam transaksi penjualan, tidak semua penjualan berhasil mendapatkan pendapatan

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    21

bagi perusahaan. Adakalanya pembeli mengembalikan barang yang telah dibelinya

kepada perusahaan.”

2.1.7 Kepuasan

Menurut Guimaraes, Staples, dan McKeen (2003) definisi kepuasan pengguna sistem

merupakan cakupan yang relatif, dikarenakan berbedanya pandangan kepuasan setiap

individu dalam penggunaan sistem tersebut, maka dari itu faktor-faktor yang

mempengaruhi pandangan pengguna terhadap kepuasan sistem tersebut menarik

untuk diteliti. Kepuasan pemakai terhadap suatu sistem informasi adalah bagaimana

cara pemakai memandang sistem informasi secara nyata, tapi tidak pada kualitas

sistem secara teknik.

Menurut Marihot Tua Effendi Hariandja (2009:290) berpendapat bahwa,

“Kepuasan kerja adalah merupakan salah satu elemen yang cukup penting dalam

organisasi. Hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja

seperi malas, rajin, produktif, dan lain-lain, atau mempunyai hubungan beberapa jenis

perilaku yang sangat penting dalam organisasi.”

     Kesimpulan yang dapat diambil dari definisi diatas adalah kepuasan kerja adalah

keadaan psikis yang menyenangkan yang dirasakan oleh pekerja dalam suatu

lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya kebutuhan secara memadai.

2.1.8 Kinerja Individu

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    22

Menurut Ilyas (1993) Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara

kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan

maupun kelompok. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja individu,

perlu dilakukan pengkajian terhadap teori kinerja. Secara umum faktor fisik dan non

fisik sangat mempengaruhi. Berbagai kondisi lingkungan fisik juga akan sangat

mempengaruhi kondisi karyawan dalam bekerja. Selain itu, kondisi lingkungan fisik

juga akan mempengaruhi berfungsinya faktor lingkungan non fisik yang sangat

melekat dengan sistem yang dipakai oleh perusahaan (Cokroaminoto, 2007).

Menurut Prawirosentono (1999) kinerja seorang pegawai akan baik, jika

pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya

imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan. Secara teoritis ada

tiga kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu, yaitu

variabel indvidu, variabel organisasi dan variabel psikologis (Cokroaminato, 2007).

Jadi, kinerja individu dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor fisik dan faktor

non fisik sangat mempengaruhi bagaimana individu bekerja. Keahlian individu dalam

pekerjaan yang diberikan mempengaruhi kinerja mereka.

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    23

1.9 Riset Empiris

No. Nama Judul Tujuan Penelitian Metode Hasil Penelitian

Peneliti Penelitian Analisis

dan Data

Tahun
1 Iranto Pengaruh 1. Apakah kualitas Partial 1.Kualitas pelayanan
(2012) Kepuasan pelayanan Least tidak berpengaruh
Pengguna berpengaruh positif Square terhadap kepuasan
Sistem terhadap kepuasan pengguna sistem
Informasi pengguna informasi.
Terhadap sistem informasi? 2.Kualitas sistem
Kinerja 2. Apakah kualitas berpengaruh positif
Individu: Studi sistem berpengaruh terhadap kepuasan
Kasus PT. positif terhadap pengguna sistem
PLN kepuasan pengguna informasi.
(PERSERO) sistem 3.Kualitas informasi
Distribus Jawa informasi? berpengaruh positif
Tengah dan 3. Apakah kualitas terhadap
DIY informasi kepuasan pengguna
berpengaruh positif sistem informasi.
terhadap kepuasan 4.Kepuasan
pengguna pengguna
sistem informasi? berpengaruh positif
4.Apakah kepuasan terhadap kinerja
pengguna sistem individu.
informasi
berpengaruh positif
terhadap
kinerja individu?
Tabel 2.1 Riset Empiris

2.2 Rerangka Pemikiran

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    24

Teknologi sudah berkembang dengan sangat pesat, membuat para akuntan tidak lagi

memasukkan data secara manual dikarenakan banyaknya transaksi yang dapat

menyebabkan kesalahan material jika dilakukan secara manual dan perkembangan

teknologi saat ini telah membuat suatu sistem informasi yang dapat membantu para

karyawan dalam mengerjakan tugasnya (Wibowo, 2016). Sistem informasi yang

memberikan kemudahan dapat menimbulkan kepuasan pengguna sistem itu sendiri

yang mana akan meningkatkan kinerja individu (Guimaraes, Staples, danMcKeen,

2003).

Kepuasan pemakai terhadap suatu sistem informasi adalah bagaimana cara

pemakai memandang sistem informasi secara nyata, tapi tidak pada kualitas sistem

secara teknik (Guimaraes, Staples, dan McKeen, 2003). Sistem informasi dipandang

oleh perusahaan sebagai hal yang sangat penting untuk menjalankan kegiatan sehari-

hari perusahaan (Irianto, 2012).

Diharapkan kemudahan yang sudah tersedia ini kepuasan pemakai terhadap

suatu sistem informasi semakin meningkatkan kinerja individu. Menurut Ilyas (1993)

Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun

kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kepuasan

pengguna sistem informasi akuntansi penjualan (X) terhadap kinerja pengguna bagian

akuntansi penjualan (Y). Dengan demikian, maka model penelitian tugas akhir ini

dapat dijelaskan di halaman selanjutnya.

Universitas Kristen Maranatha


BAB II Landasan
Teori                                                                                                                                                                                    25

Kepuasan Kinerja Individu


Pengguna Sistem Bagian Akuntansi
Informasi H Penjualan
Akuntansi
(Y)
Penjualan
(X)

Keterangan:
X = Variabel Dependen
Y = Variabel Independen
H = Hipotesis

Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran

2.3 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan latar belakang perumusan masalah dan kerangka penelitian yang telah di

uraikan, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H0: Kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi penjualan tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja individu bagian akuntansi penjualan.

H1: Kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi penjualan berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja individu bagian akuntansi penjualan.

Universitas Kristen Maranatha

Anda mungkin juga menyukai