Anda di halaman 1dari 14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem


Pada umumnya setiap organisasi mempunyai sistem informasi dalam
mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi dalam
membuat perancangan sistem informasi.
Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja yang terdiri dari
prosedur- prosedur yang saling berhubungan, kemudian berkumpul bersama-
sama untuk melakukan atau menyelesaikan kegiatan dan mencapai suatu
sasaran tertentu (Rahmawati dan Bachtiar ,2018:78).
Konsep dasar sistem merupakan sekelompok komponen berbasis
komputer yang dibuat oleh manusia dalam mengelola data, menyimpan,
menghimpun kerangka kerja serta mengkoordinasikan sumber daya manusia
dan komputer untuk mengubah sistem masukan menjadi sistem keluaran untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.1.1. Sistem
Menurut Ferdinand Magaline, Billy N Mahamudu, Edwin HO,
(2019:1) Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang
erat hub ungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana suatu
sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
unsur,komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,
saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara
umu, yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur? unsur
2. Unsur? unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Menurut Rini Asmara, S.Kom, M. Kom (2016:82)
mengemukakan bahwa “Keunggulan dari sistem yang diusulkan
adalah dari kecepatan dalam pengolahan data, keakuratan data lebih
terjamin, penyajian informasi lebih cepat, media penyimpanan tidak
membutuhkan tempat yang besar sehingga efisiensi dan kecepatan
kerja dapat tercapai, menghasilkan laporan yang terstruktur dan bisa
menyimpan image surat yang masuk, maupun yang keluar”.
Sedangkan menurut Adi Widarma & Sri Rahayu, (2018:10)
menyatakan bahwa “Dari proses sistem ini, dapat diketahui bahwa
untuk menyusun suatu sistem yang baik, tahap-tahap yang perlu
dilakukan adalah dengan mempelajari sistem yang ada atau yang
berlaku saat ini, merumuskan masalah yang ada, mencari alternatif
penyelesaian untuk masalah yang ada, kemudian membuat suatu sistem
yang dapat mengatasi masalah”.
Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa sistem merupakan suatu kumpulan komponen dari subsistem
yang saling bekerja sama dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan untuk menghasilkan tahap-tahap dari sistem untuk
kemudian penyelesaian untuk masalah, sehingga mencapai tujuan
tertentu.

2.1.2. Perancangan Sistem


Perancangan sistem merupakan merancang output, input
struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak
yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi, atau perancangan
sistem merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang
ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama di
harapkan sudah teratasi pada sistem yang baru (Bernad Ludu & Irwan
Lasaleh, 2018:22).

2.1.3. Klasifikasi Sistem


Menurut Ferdinand Magaline, Billy N Mahamudu, Edwin HO,
(2019:6) “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu
komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang
berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem
tersebut”.
Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa
sudut pandang, diantaranya :
a. Sistem abstrak atau sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang
berupa pemikiran atau ide? ide yang tidak tampak secara
fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran
hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan
sistem secara fisik, misalnya sistem komputer.
b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah
sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia,
misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia
merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan
mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi
berbasis internet merupakan contoh human machine system karena
menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
manusia.
c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik Sistem deterministik
adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diprediksi. Sistem probabilistik dalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilistik.
d. Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkunagn luarnya.
Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
subsistem lainnya. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak
terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem
ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.

2.1.4. Karakteristik Sistem


Menurut Handayani (2016:39) Suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat dan komponen-komponen tertentu, yaitu :
a. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen
yang saling berintegrasi (berhubungan) satu sama lain yang
membentuk satu kesatuan.
b. Batasan sistem
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan
ruang lingkup (skope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar sistem (environment) dari suatu sistem
adalah di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar ini ada yang menguntungkan dan
ada yang merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dengan demikian harus tetap
terpelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
d. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung
antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lainnya.
Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya
mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem yang lainnya.
Keluaran dari sub sistem akan menjadi masukan sub sistem
yang lainnya melalui penghubung.
e. Masukan sistem
Masukan sistem (input) merupakan energi yang
dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses sehingga
menghasilkan keluaran. Masukan dapat berupa masukan
perawatan (maintenanceinput) dan masukan sinya
(signalinput). Maintenanceinput adalah energi yang
dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input
energy yang diproses menghasilkan keluaran. Sebagai
contoh dalam sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah
menjadi informasi.
f. Keluaran sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah
dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
sub sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer,
panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna
dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi
adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolahan sistem
Suatu sistem mempunyai pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan
lain yang menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem
akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi
laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang
dibutuhkan oleh manajemen.
Sasaran sistem
h. Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran. Kalau tidak
mempunyai sasaran, operasi sistem tidak ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang

2.1.5. Distribusi
Dalam dunia bisnis, mungkin sering di dengar dengan istilah
distribusi . Peran penting dari kegiatan jual beli barang, distribusi secara
sederhana bisa diartikan sebagai aktivitas penyaluran barang dari pabrik
atau produsen kepada para konsumen dan pedagang eceran. Distribusi
sangat berperan penting karena tanpa proses ini sebuah bisnis akan sulit
berjalan karena sebuah perusahaan tidak memiliki jembatan yang bisa
menghubungkan pembuat produk dan pembeli.
menurut para ahli pengertian distribusi adalah sebagai berikut :
- Menurut Reynold. Y, Mulyadi, & Abdul Haris (2015:531-532)
Distribusi merupakan sebuah proses pemindahan barang / jasa dari
satu tempat ke tempat yang lain.Memiliki tiga macam komponen
yaitu : Waktu, Tempat dan Utilitas Kepemilikan. Distribusi dibagi
menjadi 2 bagian ;
1) Distribusi langsung, yaitu distribusi yang memindahkan barang/
jasa langsung dari produsen ke konsumen
2) Distribsi tidak langsung, yaitu distribusi yang menggunakan
lebih dari satu perantara pemasaran yang memindahkan barang/
jasa antara produsen dan konsumen atau pengguna bisnis.
3) Distribusi juga dapat didefinisakan sebagai perantara yang
terhubung erat antara satu dengan yang lainnya dalam kegiatan
penyaluran produk-produk kepada konsumen.

2.1.6. Program Aplikasi


Menurut Dani Azhar, (2019:5) “Aplikasi adalah program siap
pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari
pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang
lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut,
aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan
salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu
pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun
pemrosesan data yang diharapkan”.Dalam sebuah komputer aplikasi
ini disiapkan sesuai kebutuhannya masing-masing.
Pendapat dari Palit, Rindengan, dan Lumenta (2015:2-3)
pembahasan program aplikasi yang biasa digunakan pembuatan
program, Sebagai Berikut :
1. XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak
sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.
Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost),
yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database,
dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman
PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat
sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program
ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas,
merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat
melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk
mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.
2. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas
untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan
bias digunakan pada HTML. PHP merupakan singkatan dari “PHP
: Hypertext Preprocessor”, dan merupakan bahasa yang disertakan
dalam dokumen HTML, sekaligus bekerja di sisi server (server-
side HTML-embedded scripting). Artinya sintaks dan perintah
yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi
disertakan pada halaman HTML biasa, sehingga script-nya tak
tampak disisi client. PHP dirancangan untuk dapat bekerja sama
dengan database server dan dibuat sedemikian rupa sehingga
pembuatan dokumen HTML yang dapat mengakses database
menjadi begitu mudah. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah
untuk membuat aplikasi di mana aplikasi tersebut yang dibangun
oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web
browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.
3. MySQL
MySQL adalah database server open source yang cukup popular
keberadaanya. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki,
membuat software database ini banyak digunakan oleh praktisi
untuk membangun suatu project. Adanya fasilitas API (Application
Programming Interface) yang dimiliki oleh Mysql, memungkinkan
bermacam-macam aplikasi Komputer yang ditulis dengan berbagai
bahasa pemograman dapat mengakses basis data MySQL.
4. Metode Waterfall

Gambar II.1. Waterfall Model Pressman

Sumber : Palit, Rindengan, dan Sumber Lumenta (2015:2-3)

(Gambar II.1.), Waterfall Model menyarankan pendekatan yang


sistematik dan sekuensial dalam pengembangan piranti lunak.yang
dimulai dari spesifikasi kebutuhan pelanggan dan dilanjutkan
dengan perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan pemeliharaan.
5. Analisa Kebutuhan Sistem
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari
keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk
software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat
berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware,
database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
6. Analysis
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada
software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat,
maka para software engineer harus mengerti tentang domain
informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user
interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan
sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan
kepada pelanggan.
7. Design
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan- kebutuhan
diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software
sebelum coding dimulai. Desain harus dapat
mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada
tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini
juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
8. Code
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer,
maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang
dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman
melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari
tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh
programmer.
9. Testing
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan
software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar
software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai
dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
2.2. Teori Pendukung
2.2.1. Unified Modeling Language (UML)
Berdasarkan jurnal menurut Julianto Simatupang, (2019:15-
20) mengungkapkan :
“UML merupakan Bahasa visul untuk pemodelan dan komunikasi
mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks
pendukung”. UML hanya berfungsi untuk melakukan permodelan.
Untuk UML terdiri dari 13 diagram yang dikelompokkan dalam 3
kategori. Untuk Pembagian kategori dan macam-macam diagram
tersebuat dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar II.2.2.1 Diagram UML

Sumber : Simatupang Julianto dan Sianturi Setiawan(2019:16)


Dalam pemodelan sistem penulisan ini menggunakan
beberapa diagram dari 13 diagram UML yaitu:
1. Use Case Diagram
Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan sistem
informasi yang akan dibangun. Use case mendeskripsikan sebuah
interaksi anatra satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang
akan dibangun. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa
saja yang ada pada sebuah sistem informasi dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Berikut ini adalah
simbol-simbol diagram use case, seperti yang terlihat pada
dibawah ini :
1. Use case

Gambar II.2.2.2. use case


Sumber : Simatupang Julianto dan Sianturi Setiawan (2019:16)
Funsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit atau actor, biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.
2. Aktor/ Actor

Gambar II.2.2.3. actor


Sumber : Simatupang Julianto dan Sianturi Setiawan(2019:16)
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar
orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.
3. Asosiasi/ association

Gambar II.2.2.4. association

Sumber : Simatupang Julianto dan Sianturi Setiawan(2019:16)


Komunikasi antara aktor dan use case yang berpatisipasi pada
use case atau use case memiliki interaksi dengan actor.
4. Ekstensi/ extends

Gambar II.2.2.4.extends
Sumber : Simatupang Julianto dan Sianturi Setiawan(2019:16)
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case
yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case
tambahan itu, mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman
berorientasi objek, biasanya use case tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan use case yang ditambahkan misal Arah
panah mengarah pada use case yang ditambakan; biasanya use case
yang menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use
case yang menjadi induknya.
5. Generalisasi/ generalization

Gambar II.2.2.5. generalization


Sumber : Simatupang Julianto dan Sianturi Setiawan(2019:17)
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum – khusus) antara
dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari lainnya, misalnya: arah panah mengarah pada use
case yang menjadi generalisasinya (umum).

Ubah

Mengolah data

Hapus

Gambar II.2.2.6. generalisasi (umum)


Sumber : Simatupang Julianto dan Sianturi Setiawan(2019:17)
6. Menggunakan/ include/ uses

<<include>>

<<uses>>

Gambar II.2.2.7. include dan uses


Sumber : Simatupang Julianto dan Sianturi Setiawan(2019:17)
Relasi use case tambahan ke sebuah use caseI di mana use case
yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini ada dua
sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case:
1.) Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu
dipanggil saat use case tambahan dijalankan, misal pada
kasus berikut:
2.) Include berarti use case yang tambahan akan selalu
melakukan pengecekan apakah use case yang ditambahkan
telah dijalankan sebelum use case tambahan dijalankan,
misal pada kasus berikut:
Kedua interpretasi diatas dapat dianut salah satu atau keduanya
tergantung pada pertimbangan dan interpretasi yang dibutuhkan.
2. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan
workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses
bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak
3. Sequence Diagram
Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan
dan diterima antar objek. untuk menggambar diagram sekuen maka
harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case
beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi
menjadi objek itu.
4. Class Diagram
class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun
sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau
operasi.
2.2.2. Entity Relation Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah konsep yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan dan didasarkan pada
persepsi dari sebuah dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek,
disebut entiti & relasi diantar objek objek tersebut. Atau juga bisa
disebut suatu model jaringan (network) yang menggunakan susunan
data yang disimpan dari sistem secara abstrak (Bernad Ludu & Irwan
Lasaleh, 2018).

2.2.3. Logical Relationship Structure (LRS)


Menurut Joko Dwi Mulyanto, Supriatiningsih, & Iqmi
Chalimah (2018:26) “LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity
Relational Ship (ERS) beserta atributnya sehingga bisa terlihat
hubungan-hubungan antar entitas”.
Dalam pembuatan LRS terdapat 3 hal yang dapat
mempengaruhi yaitu:
a. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one),
maka digabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity),
atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih
sedikit.
b. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one to-
many), maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas
yang tingkat hubungan banyak.
c. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-
many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan di
gabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah
LRS.

Anda mungkin juga menyukai