Anda di halaman 1dari 50

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

A. Pengertian Sistem

Menurut Kristanto (2018:1) pengertian ”Sistem merupakan kumpulan elemen

– elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input)

yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai

menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan”.

Maka, Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang

tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan yang

dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.

Kemudian, menurut Hutahaean (2014:2) menyatakan bahwa :


Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk
melakukan sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan
jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam
sistem.

Menurut Marimin (2015:1) “Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri

dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu

tujuan dalam suatu lingkungan kompleks”.

Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa sistem merupakan

keterikatan antar elemen dalam suatu hubungan yang saling berkesinambungan untuk

memulai masukan, kemudian memproses, dan menghasilkan keluaran dalam

mencapai suatu target.

6
7

a. Elemen Sistem

Menurut Kristanto (2018:2), terdapat elemen – elemen dalam sistem yang

meliputi :

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem dibuat. Tujuan sistem dapat berupa

tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu

organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan yang ingin diraih

organisasi tersebut.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan

sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu

organisasi, aspek biaya yang dikeluarkan, orang yang ada dalam sebuah

organisasi, fasilitas yang baik sebagai sarana dan prasarana maupun batasan yang

lain.

3. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan

pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol

terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (output), kontrol

terhadap umpan balik dan lain sebagainya.

4. Masukan (Input)

Input atau masukan merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima

seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi

pemasukan data, dan sebagainya.


8

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau

memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

Misalkan sistem produksi akan mengolah bahan baku yang berupa mentah

menjadi bahan jadi yang siap untuk digunakan.

6. Keluaran (Output)

Output atau keluaran merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian

pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan

grafik, diagram batang, dan sebagainya.

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas untuk mengevaluasi

bagian dari output yang dikeluarkan dimana elemen ini sangat penting demi

kemajuan sebuah sistem. Umpan balik dapat diartikan sebagai perbaikan sistem,

pemeliharaan sistem.

b. Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2014:6), klasisikasi sistem dapat diklasifikasikan dalam

beberapa sudut pandang :

1. Klasifikasi sistem sebagai :

a. Sistem abstrak (abstrak system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik.

b. Sistem fisik (physical system)

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

a. Sistem alamiyah (natural system)


9

Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

b. Sistem buatan manusia (human made system)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

a. Sistem tertentu (deterministicl system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beropasi dengan tingkah laku yang sudah

beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran

sistem yang dapat diramalkan.

b. Sistem tak tentu (probalistic system)

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

a. Sistem tertutup (close system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan

dengan lingkungan luar, sistem bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur

lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyatannya tidak ada

sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

b. Sistem terbuka (open system)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar

atau subsitem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar

maka harus mempunyai pengendali yang baik.


10

c. Analisis Sistem

Menurut Kristanto (2018:6) “Dalam analis sistem 3 perangkat yang

dibutuhkan meliputi; perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat manusia”.

Perangkat keras dapat berupa komputer, sedangkat perangkat lunak adalah program,

lalu perangkat manusia dapat berupa manajer, analis sistem, programer, dan lain

sebagainya.

Menurut Mulyani (2016:38) menyimpulkan :


Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem
dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan
tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan
komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan
atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan atau kelebihan
dari sistem.

Dengan demikian analisis sistem mempunyai artian berupa perangkat yang

menganalisa adanya suatu permasalah untuk memudahkan kinerja dalam sebuah

organisasi untuk mencapai suatu tujuan.

B. Pengertian Informasi

Menurut Kadir (2014:45) “Informasi adalah data yang telah ditelah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan

keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Sedangkan menurut Kristanto (2018:7) menyimpulkan “Informasi merupakan

kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerima”.

Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan

akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya informasi maka organisasi tersebut

tida bisa berjalan dan tidak beroperasi dengan semestinya.


11

Menurut Hutahaean (2014:9) berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang

diolah menjadi lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.

Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan pada saat tertentu. Dari pengertian diatas, penulis

menyimpulkan bahwa informasi memiliki artian sejumlah data yang telah diolah

menjadi beberapa pendapat sehingga menghasilkan bentuk manfaat yang dapat

menghasilkan keputusan yang diinginkan untuk semua pihak.

a. Kualitas informasi

Menurut kristanto (2018:11) “Kualitas informasi tergantung dari hal yang

sangat dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi dan

relevan”. Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Akurat

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan –kesalahan dan tidak

meneysatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Dalam prakteknya,

mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak sekali gangguan-gangguan

datang yang dapat merubah isi dari informasi tersebut. Ketidakakuratan dapat

terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan

sehingga merusak atau merubah data-data asli.

2. Tepat Waktu

Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab jika informasi yang

diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna. Informasi yang

usang tidak memiliki nilai yang baik, sehingga jika digunakan sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal. Kondisi demikian

menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk

mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan ternologi terbaru.


12

3. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi ini akan

digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pencarian suatu

permasalahan. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang sangat berbeda.

Misalnya informasi mengenai sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan

perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada

ahli teknik perusahaan.

4. Ekonomis, efisien dan dapat dipercaya

Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat lebih besar dibandingkan dengan

biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir

keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi berdasarkan nilai efektifitasnya.

Selain itu, informasi yang dihasilkan harus dapat dipercaya kebenarannya dan

tidak mengada-ada.

C. Pengertian Data

Menurut Kristanto (2018:8) menyimpulkan “Data menggambarkan suatu

kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam

sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem”.

Menurut Kadir (2014:45) secara konsep menyatakan bahwa :

Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang

mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”. Data

seringkali disebut sebagai bahan mentah informasi, melalui transformasi data yang

dibuat akan menjadi bermakna.

Secara rinci data dapat disimpulkan sebagai suatu kenyataan yang

menggambarkan banyak kejadian-kejadian dalam satu kesatuan nyata. Kejadian


13

adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu, sebagai contoh : dalam dunia bisnis

kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan suatu nilai yang disebut dengan

transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai

uang atau nilai piutang.

a. Pengolahan Data

Pengertian pengolahan data menurut Kristanto (2018:8) “Pengolahan data

merupakan waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data

menjadi informasi yang yang memiliki kegunaan”.

Semakin banyak data dan kompleksnya aktivitas pengolahan data dalam suatu

organisasi, baik itu organisasi besar maupun organisasi kecil, maka metode

pengolahan data yang tepat sangat dibutuhkan. Salah satu metode untuk mengolah

data adalah dengan media pengolahan data yang menggunakan komputer. Dengan

media ini semua permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara cepat baik itu

permasalahan yang mengunakan perhitungan matematis atau fungsi-fungsi lainnya.

Selain itu dengan komputer, permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik.

Operasi yang dilakukan dalam pengelolahan data antara lain:

1. Input Data Meliputi:

a. Mencatat transaksi data ke sebuah pengelolahan data medium, contohnya

dengan memasukkan angka-angka ke dalam kalkulator.

b. Melakukan pengkodean transaksi data dalam bentuk lain, contohnya dengan

melakukan konversi atribut kelamin female ke huruf F.

c. Menyimpan data atau informasi untuk pengambilan keputusan.

2. Transformasi Data Meliputi:

a. Calculating, adalah operasi aritmatika terhadap data field yang dimasukan.


14

b. Summarizing, adalah proses akumulasi beberapa data seperti ketika menjumlah

jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja perminggu.

c. Classifying, data grup-grup tertentu:

1. Categorizing atau mengkategorikan data kedalam suatu grup berdasarkan

karakteristik tertentu, contohnya dengan pengelompokkan data mahasiswa

berdasarkan semester yang sedang aktif.

2. Sorting data ke dalam bentuk yang berurutan seperti pada pengurutan nomor

induk karyawan secara asceding.

3. Merging, atau menggabungkan dua atau lebih kumpulan data berdasarkan

kriteria tertentu, contohnya adalah menggabungkan data penjualan Januari,

Februari, Maret ke dalam grup triwulan.

4. Matching data berdasarkan keinginan pengguna terhadap grup data,

contohnya ketika memilih karyawan yang total pendapatannya lebih dari 15

juta pertahun.

3. Output Data

a. Displaying result, yaitu menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai

melalui monitor atau cetakan.

b. Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang

membutuhkan.

c. Telecommunication, penyimpanan data secara elektronik melalui komunikasi.


15

Sumber : Kadir (2018:45)

Gambar II.1
Transformasi Data Menjadi Informasi

D. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Kristanto (2018:12) menyimpulkan bahwa “Sebuah sistem informasi

merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta

perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan

perangkat lunak tersebut”.

Menurut Kadir (2018:8) pengertian “Sistem infromasi adalah jumlah

komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu

yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu

sasaran atau tujuan”.

Di dalam sistem informasi, data sangat berpengaruh penting karena data akan

dimasukkan sebagai formulir-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya.

Maka, sistem informasi dapat diartikan sebagai sekumpulan prosedur pada sebuah

organisasi yang akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan sebagai

pengendali organisasi.
16

a. Komponen Sistem Informasi

Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa

komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi. Kristanto

(2018:15) menyusun komponen-komponen sistem sebagai berikut :

1. Input

Input disini merupakan semua data yang dimasukan ke dalam sistem infromasi.

Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen-dokumen, formulir-

formulir dan file-file. Dokumen tersebut dikumpulkan dan dikonfirmasikan ke

suatu bentuk sehingga dapat diterima oleh pengelola meliputi pencatatan,

penyimpanan, pengujian dan pengkodean.

2. Proses

Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang

kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah

menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima. Dalam komponen

proses bertugas untuk merubah segala masukan menjadi keluaran seperti manusia,

metode dan prosedur, peralatan komputer, penyimpanan data.

3. Output

Merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi suatu

informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima. Komponen ini berhubungan

langsung dengan si pemakai sistem informasi yang merupakan tujuan akhir dari

pembuatan sistem informasi.

4. Teknologi

Bagian yang berfungsi untuk memasukan input, mengolah input dan

menghasilkan keluaran. Ada 3 bagian dalam teknologi ini meliputi perangkat

keras, perangkat lunak, dan perangkat manusia.


17

Perangkat keras contohnya : keyboard, mouse. Perangkat lunak contohnya :

program untuk mengelolah data dan perangkat manusia contohnya : analis sistem,

programer, teknisi dan sebagainya.

5. Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang

disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan

perangkat lunak. Basis data sendiri memiliki artian sebagai kumpulan file-file

yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk

satu kesatuan bangunan data.

6. Kendali

Sebagai suatu tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut

agar bisa berjalan lancar dan tidak mengalami gangguan. Komponen ini sangat

penting agar sistem informasi secara keseluruhan memiliki validasi dan integritas

yang tinggi, biasanya dalam kendali memiliki komponen seperti backup file,

reindexing, pengujian kebenaran data tiap entry yang dilakukan.

b. Peranan Sistem Informasi Dalam Bisnis

Menurut Kristanto (2018:17) terdapat 3 peranan sistem informasi terhadap

suatu bisnis secara vital sebagi berikut:

1. Mendukung Operasi Bisnis

Pada bagian accounting, sistem informasi digunakan untuk mencatat order

customer, menyediakan informasi bagi pihak manajemen dalam operasi bisnis

yang digunakan sehari-hari. Respon yang lebih cepat menjadi sangat penting,

dikarenakan kemampuan sistem informasi untuk menggabungkan dan

mengintegrasikan informasi menjadi hal yang krusial. Sebagai contoh:

kemampuan dalam mengatasi perubahan dalam item produk penjualan sebagai


18

hasil dari pengembangan perusahaan akan mempengaruhi bagian inventori dan

sistem pemesanan (ordering), dengan sistem informasi semua item akan selalu

terjaga tingkat ketersediaannya.

2. Mendukung Dalam Pengambilan Keputusan Managerial

Sistem informasi dapat mengkombinasikan infromasi untuk membantu proses

bisnis menjadi lebih baik. Informasi tersebut juga dapat membantu seorang

manager untuk mengindentifikasikan tren dan mengevaluasi hasil dari keputusan

sebelumnya. Sistem informasi membantu manager agar dapat membuat keputusan

dengan lebih baik, lebih cepat, dan lebih banyak informasi yang dihasilkan.

Dengan sistem informasi membuat manager lebih update mengenai informasi

serta dapat melakukan pengevaluasian terhadap apa yang telah diterima dari

sumber informasi.

3. Meraih Keuntungan Strategik

Sistem informasi didesain untuk suatu tujuan yang strategik untuk membantu

perusahaan/organisasi dalam meraih keuntungan pasar (marketplace) yang

kompetitif. Kebutuhan akan sistem informasi dalam organisasi diatur dari mulai

tingkat terendah hingga tertinggi : Database Information System, Transactional

Information System, dan Executive Information System. Tiap tingkatan

pemrosesan informasi bisa menggunakan data yang dihasilkan tingkatan

dibawahnya atau menambahkan data baru, tetapi tidak dapat menggunakan data

diatasnya. Dengan adanya sistem informasi akan mampu menambah kemudahan

dalam bekerja dan juga mengurangi terjadinya kesalahan yang berulang. Sistem

informasi mampu membuat pekerjaan yang sulit menjadi lebih mudah.


19

Sumber : Kristanto (2018:18)

Gambar II.2
Peranan Sistem Informasi

c. Evaluasi Sistem Informasi

Menurut Kadir (2018:423) “Evaluasi Sistem Informasi merupakan evaluasi

terhadap sistem-sistem informasi yang diperoleh melalui berbagai cara yang telah

digunakan. Evaluasi digunakan untuk menyeleksi sistem informasi yang akan

dimasukan dalam rencana strategi”.

Evaluasi sistem informasi diperlukan untuk mengingat adanya keterbatasan

dana, waktu, dan sumber daya manusia sehingga harus ada prioritas terhadap sistem

yang terjaring pada pencarian kebutuhan sistem informasi. Metode yang biasa

digunakan dalam evaluasi sistem informasi antara lain metode analisis biaya

manfaat, metode analisis investasi modal, analisis risiko. Dengan adanya evaluasi

akan mempermudah dalam pengaturan informasi yang diperoleh sehingga

menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, akurat, serta sesuai kebutuhan.


20

Berikut penjabaran mengenai metode yang digunakan dalam evaluasi sistem

informasi beserta dengan karakteristiknya.

Tabel II.1.
Metode-Metode Untuk Mengevaluasi Sistem

Metode Karakteristik

Analisis Biaya Manfaat • Biaya dijabarkan dalam bentuk uang


• Menyertakan manfaat tidak terlihat
• Analisis yang paling komprehensif

Analisis Investasi Modal • Berkomunikasi dalam istilah bisnis


• Mengangkakan pedoman pemilihan

Analisis Risiko • Mengidentifikasi bahaya bisnis


• Risiko sulit untuk diangkakan
• Mengabaikan manfaat

Sumber : Kadir (2018:423)

E. Pengertian Pengendalian

Menurut Assauri dalam Rahmawati dan Sholihach ( 2018:3) mengemukakan


bahwa:
Pengendalian persediaan dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan untuk
menetukan tingkat dan komposisi dari pada persediaan parts, bahan baku, dan
barang hasil produksi sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran
produksi dan penjualan serta kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan
efektif dan efisien.

F. Definisi Persediaan

Menurut Nasution dalam Apriyani dan Ahmadi (2017:132) :


Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle recources) yang menunggu
proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lanjut tersebut adalah
berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada
sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pada sistem rumah tangga”.
21

Menurut Apriani dan Muhsin (2017:132) bahwa persediaan merupakan :


Suatu kegiatan yang berupa kekayaan lancar perusahaan dalam bentuk
persediaan yang dapat disimpan untuk mengantisipasi permintaan konsumen
dan sewaktu-waktu akan digunakan dalam proses produksi untuk dioleh lebih
lanjut yang memiliki tujuan tertentu”.

Sedangkan menurut Alexandri dalam Lahu dan Jacky (2017:4176)


menjelaskan :
Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu
atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses
produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya
dalam proses produksi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan kegiatan

yang dilakukan untuk mengisi banyak jenis barang secara teratur tanpa adanya

kekurangan atau kelebihan sebagai ketentuan ketika terjadinya pengiriman.

a. Fungsi Persediaan

Fungsi persediaan menurut Rangkuti dalam Rahmawati dan Sholihach

(2018:2) adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Batch Stock atau Lot SizeInventoryv

Penyimpanan persediaan dalam jumlah besar dengan pertimbangan adanya

potongan harga pada harga pembelian, efisiensi produksi karena proses produksi

yang lama, dan adanya penghematan biaya angkut.

2. Fungsi Decoupling

Merupakan fungsi perusahaan untuk mengadakan persediaan decouple, dengan

mengadakan pengelompokan operasional secara terpisah-pisah.

3. Fungsi Antisipasi

Merupakan penyimpanan persediaan bahan yang fungsinya untuk penyelamatan

jika keterlambatan datangnya pesanan bahan dari pemasok.


22

b. Jenis – Jenis Persediaan

Heizer dan Render dalam Lahu dan Jacky (2017:4177) berdasarkan proses

produksi, persediaan terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) adalah bahan – bahan yang

telah dibeli tetapi belum diproses. Bahan – bahan dapat diperolah dari sumber

alam atau dibeli dari supplier (penghasil bahan baku).

2. Persediaan barang setengah jadi (work in process) atau barang dalam proses

adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati sebuah proses

produksi/telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai atau

akan diproses kembali menjadi barang jadi.

3. Pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi (maintenance, repair, operating) yaitu

persediaan – persediaan yang disediakan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan

operasional yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses

tetap produktif.

4. Persediaan barang jadi (finished good inventory) yaitu produk yang telah selesai di

produksi atau diolah dan siap dijual. Dalam persediaan ini akan distok ulang jika

sudah batas stok sudah terjadi.

c. Tujuan Pengendalian Persediaan

Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu perusahaan suatu

tentu mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Tujuan pengendalian persediaan menurut

Assauri dalam Rahmawati dan Sholihach (2018:3) secara terinci dapat dinyatakan

sebagai berikut:
23

1. Menjaga agar kegiatan produksi tetap berjalan.

2. Menjaga agar tidak terjadi pembengkakan persediaan yang dapat menyebabkan

pembengkakan biaya.

3. Menjaga agar dihasilkan biaya pemesanan minimum.

G. Definisi Bahan Baku (Material)

Menurut Hanggana dalam Lahu dan Jacky (2017:4177) menyatakan bahwa

pengertian “Bahan baku atau materiasl adalah sesuatu yang digunakan untuk

membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu dengan barang jadi”.

H. Konsep Dasar Program

Menurut Harumy, dkk. (2016:4) mengungkapkan bahwa “Program adalah

formulasi sebuah algoritma dalam bentuk bahasa pemrograman, sehingga siap untuk

dijalankan pada mesin komputer.”

Menurut Kadir (2018:192) bahwa “Program adalah sekumpulan instruksi

yang digunakan untuk mengatur perangkat keras komputer agar melaksanakan

tindakan tertentu”.

Secara umum pengertian program adalah himpunan atau kumpulan instruksi

tertulis yang dibuat oleh programmer atau suatu bagian executable dari suatu

software. Kegiatan yang berkaitan dengan penulisan program disebut pemograman.

Menciptakan program yang efisien, simpel, mudah dipahami dan tersusun

berdasarkan algoritma yang sederhana tentu menjadi pilihan bagi setiap programmer.

a. Pengertian Bahasa Pemograman

Pemrograman sering dikatakan sebagai seni dalam menggunakan satu atau

lebih algoritma yang saling berhubungan dengan menggunakan bahasa pemrograman


24

tertentu sehingga menjadi sebuah program komputer. Manusia dapat berkomunikasi

dengan komputer, pemrogram perlu menuliskan program dalam bahasa yang bisa

dimengerti oleh komputer. Bahasa inilah yang disebut dengan bahasa pemograman.

Menurut Kadir (2018:192) mengungkapkan bahwa “Bahasa pemograman

terdiri atas sekumpulan instruksi yang ditujukan agar orang bisa menuangkan

perintah yang nantinya akan dijalankan oleh komputer”.

Karakteristik bahasa pemograman sangat bergantung pada tujuan yang akan

dicapai, sebagai contoh program yang ditujukan pada pemrosesan secara batch

berbeda dengan program yang ditujukan untuk pemrosesan real-time. Bahasa yang

ditujukan untuk aplikasi Web berbeda dengan yang ditujukan pada aplikasi non-

Web. Bahasa program yang digunakan untuk mengatur perangkat keras komputer

telah mengalami evolusi beberapa kali, dan sejauh ini dikenal adanya lima generasi

bahasa pemograman yaitu, bahasa mesin, bahasa rakitan, bahasa prosedural, bahasa

non- prosedural, dan bahasa kecerdasan buatan.

Sumber : Abdul Kadir (2018:193)

Gambar II.3
Generasi Bahasa Pemrograman
25

I. Pengertian Pemrograman Berorientasi Objek

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:104) menyimpulkan bahwa

“Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan

berdasarkan metode berorientasi objek”.

Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat

lunak yang mengorganisir perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data

dan operasi yang diberlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek

didasarkan pada prinsip kompleksitas yang meliputi rangkaian aktivitas analisi

berorientasi objek, perancangan berorientasi objek, pemrograman berorientasi objek,

dan pengujian berorientasi objek. Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu

teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem

perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi

akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan yang

berkorespondensi dengan objek dunia nyata. Pendekatan berorientasi objek saat ini

berkembang cukup pesat karena mempunyai kelebihan dalam peningkatan

produktivitas karena mempunyai reusability yang cukup tinggi dibanding pendekatan

lainnya. Kelas-kelas pemrograman berorientasi objek dapat mudah dimanfaatkan

untuk sistem lain yang dikembangkan. Dalam pemrograman berorientasi objek dapat

diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat

lunak. Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan b

erdasarkan metode berorientasi objek berdasarkan metode berorientasi objek adalah

suatu sistem yang komponennya dibungkus (enkapsulasi) menjadi kelompok data

dan fungsi. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat

komponen lainnya serta dapat berinteraksi satu sama lain. Berikut contoh gambar
26

ilustrasi pendekatan berorientasi objek dengan pendekatan terstruktur pada sistem

akademik :

Sumber : Sukamto dan Salahuddin (2018:111)

Gambar II.4
Ilustrasi Perbandingan OO vs Terstruktur

a. Java

Menurut Sugiarti ( 2018:15) mengemukakan bahwa “Java adalah bahasa

pemograman multi-platform. Java tidak menyediakan IDE khususu seperti halnya

bahasa pemograman yang lain”.

Sedangkan menurut Sukamto dan Salahuddin (2018:101) berpendapat bahwa

“Java merupakan bahasa pemrograman yang paling konsisten dalam

mengimplementasikan paradigm pemrograman berorientasi objek”.

Java dikembangkan oleh perushaan Sun Microsystem. Menururtnya java

adalah sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak

pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Sejak awal

dikembangkan kini Java sudah beberapa kali mengalami perubahan. Sejarah

perkembangan Java paling tidak sudah mengalami sembilan versi. Zaman sekarang,
27

Java sangat penting untuk dikuasi karena memiliki banyak kegunaan. Secara singkat,

Java dapat digunakan untuk keperluan berikut :

1. Pengembangan Aplikasi Dekstop (komputer).

2. Web Aplikasi.

3. Aplikasi Perusahaan.

4. Aplikasi Mobile (Android).

5. Sistem Tertanam.

6. Robot, Games, dan sebagainya.

Java memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah mudah untuk

dipahami oleh semua orang karena syntax (tata bahasa) yang mirip dengan bahasa

manusia. Selain itu, sudah banyak artikel atau tutorial yang membahas bahasa

pemrograman Java di internet sehingga memudahkan untuk mempelajari semua hal

yang ada pada pemrograman Java. Salah satu yang membuat Java sangatb populer

karena mempunyai konsep bahasa OOP (Object Oriented Programming). Oleh

karena itu, untuk mengembangkan jauh lebih mudah, serta menjaga sistem tetap

modular, fleksibel, dan extensibel. Java berdiri atas sebuah mesin interpreter yang

diberi nama Java Virtual machine (JVM). JVM inilah yang akan membaca bytecode

dalam file class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang

berisi bahasa mesin dan mengeksekusinya sehingga secara konsep bisa dianggap

sebagai sebuah interpreter. Oleh karena itu bahasa Java disebut bahasa

pemorograman yang portable karena dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi.

Dengan cara ini, sebuah program Java yang telah dikompilasi akan dapat berjalan di

platform mana saja asalkan ada JVM. Java merupakan bahasa pemrograman objek

murni karena semua kode programnya dibungkus dalam kelas. Saat ini Sun
28

Microsystem sudah diakuisisi Oracle Corporation sehingga pengembangan Java

diteruskan oleh Oracle Corporation.

Sumber : Sugiarti (2018:3)

Gambar II.5
Proses Pengeksekusian Program Java

J. Pengertian NetBeans

Pengertian Neatbeans menurut Haqi (2017:3) “Netbeans adalah Integrated

Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystem yang

berjalan diatas Swing”.

Dalam Netbeans, pemrograman dilakukan berbasis visual. IDE adalah

lingkup pemrograman yang diintegrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak

yang menyediakan pembangunan Grapihic User Interface (GUI), suatu text atau

kode editor, suatu compiler atau interpreter, dan suatu debugger. Awal Netbeans

dikenal pada tahun 1996 sebagai Xelfi (word bermain pada Delphi). Netbeans

merupakan software development yang Open Source dengan kata lain software ini

dibawah pengembangan bersama. Netbeans juga disebut sebagai sebuah proyek

Open Source yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus

tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra. Neatbeans dapat digunakan secara gratis
29

dan kompatibel, namun juga terdapat kekurangan seperti hanya bisa support 1

pengembangan JAVA GUI yaitu Swing. Dalam penggunaanya Netbeans memiliki

kelebihan, salah satunya karena gratis serta sangat kompatibel dengan Swing karena

dikembangkan langsung oleh Sun yang merupakan pengembang Swing. Sedangkan

kekurangannya Netbeans hanya mampu mensupport 1 pengembangan Java GUI.

K. iReport

Menurut Haqi (2018:6) pengertian "iReport adalah utilitas (perkakas)

pelaporan yang dikembangkan di lingkungan Java guna membantu user dan

developer (pengembang/programmer) mendesain laporan secara visual”.

Melalui antarmuka yang simple namun kaya akan fitur, iReport menyediakan

fungsi yang paling penting untuk membuat laporan yang kompleks dengan mudah

sehingga akan menghemat banyak waktu. iReport menggunakan library

JasperReports untuk membuat laporan. JasperReports, dalam hal ini adalah inti dari

iReport. JasperReports sendiri memiliki arti sebagai utilitas pelaporan open source

yang paling populer di dalam teknologi Java, sedangkan iReport adalah designer

visual untuk JasperReports.

iReport dapat terhubung ke database apapun dan memperoleh data dari

sumber yang berbeda. Selain itu, dapat mengekspor laporan ke PDF, XHTML,

OpenOffice, Word, Excel, XML, Text, dan lain-lain. User Interface (UI) dari iReport

sangat user friendly karena dapat memberikan beberapa langkah mudah untuk

menghasilkan laporan dengan mudah menggunakan bantuan Wizard laporan. Fitur

antar muka di iReport termasuk fasilitas Drag-and-Drop (tarik dan letakkan) untuk

Elments Report (elemen laporan). Window Pallete terdiri dari Report Elements dan

Tool Navigasi yang mudah dari report objects melalui Report Inspector.
30

L. Pengertian Basis Data

Menurut Enterpise (2016:6) “Database adalah sebuah sistem untuk

menyimpan dan mengelolah sekumpulan data”.

Menurut Sukamto dan Salahuddin (2018:43) “Basis data adalah media untuk

penyimpanan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Menurut Marlinda yang dikutip oleh Syaifudin, dkk dalam jurnal (Asmara,
2016:84) bahwa :
Sistem basis data adalah suatu sistem menyususn dan mengelola record –
record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta
memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan
sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan
pemakai untuk proses pengambilan keputusan.

Setiap database mempunyai API tertentu untuk membuat, mengakses,

mengatur, mencari, dan menyalin data yang ada di dalam sehingga dapat

dimanfaatkan oleh aplikasi lainnya. Secara prinsip, dalam suatu database tercakup

dua komponen penting, yaitu data dan informasi. Data adalah fakta, baik berupa

sebuah objek, orang dan lain-lain yang dapat dinyatakan dengan suatu nilai tertentu

(angka, simbol, karakter tertentu). Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah

sehingga bernilai guna dan dapat dijadikan bahan dalam pengambil keputusan.

Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi dengan tujuan utamanya adalah

memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia

saat dibutuhkan. Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan

basis data apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database management

System (DBMS). DBMS ini sudah berkembang mulai sejak tahun 1960, kemudian

sekitar 1970 mulai berkembang teknologi DBMS berbasis relasional. Pada tahun

1980 mulai berkembang Object Oriented DBMS yang berkembang seiring dengan

perkembangan teknologi perkembangan pemrograman berorientasi objek. OODBMS


31

merupakan DBMS yang memandang data sebagai suatu objek. Kebutukan basis data

dalam sistem informasi meliputi :

1. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data.

2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2018:44)

Gambar II.6
Ilustrasi Basis Data

a. DBMS (Database Management System)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:44) DBMS atau sistem manajemen

basis data adalah “ Suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan,

mengelola, menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi

persyaratan minimal sebagai berikut :

1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data.

2. Mampu menangani integritas data.

3. Mampu menangani akses data yang dilakukan.

4. Mampu menangani backup data.

Karena pentingnya data bagi suatu organisasi atau perusahaan, maka hampir

sebagian besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka
32

miliki. Pengelola DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis

menangani DBMS yang disebut sebagai DBA (Database Administrasi).

Untuk menampung dan mengatur data yang begitu banyak biasanya

menggunakan Relational Database Management System (RDBMS) karena semua

data yang disimpan dalam tabel berbeda dan dihubungkan berdasarkan relasi satu

dengan lainnya menggunakan primary key dan foreign key. Relational Database

Management System (RDBMS) sendiri memiliki arti sebagai program yang melayani

sistem basis data yang entitas utamanya terdiri dari tabel-tabel yang mempunyai

relasi dari satu tabel ke tabel yang lain. DBMS dibagi menjadi dua yaitu komersial

dan open source,

Berikut beberapa DBMS versi open source yang cukup berkembang dan

paling banyak digunakan saat ini :

a. MySQL

b. PostgreSQL

c. Firebird

d. SQLite

Salah satu jenis Relational Database Management System (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License) adalah

MySQL. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam

database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL merupakan

sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah

secara otomatis.
33

b. Komponen DBMS

Komponen-komponen DBMS menurut Howe yang dikutip oleh Dzacko

dalam Asmara (2016:84) terdiri dari:

1. Interface, yang didalamnya terdapat bahasa manipulasi data (data manipulation

language).

2. Bahasa definisi data (data definition language) untuk skema eksternal, skema

konsepsual dan skema internal.

3. Sistem kontrol basis data (Database Control System) yang mengakses basis data

karena adanya perintah dari bahasa manipulasi data. Contoh bahasa menggunakan

komponen-komponen tersebut adalah SQL (Structured Query Language). SQL

merupakan bahasa standar yang digunakan oleh kebanyakan aplikasi-aplikasi

DBMS.

c. Pengertian XAMPP

Menurut Yudhanto dan Purbaya dalam Supriyatna (2015:10) “XAMPP

merupakan program paket PHP dan MYSQL berbasis open source yang saat ini

merupakan andalan para programer PHP dalam melakukan programing dan

melakukan testing hasil programnya”

Selain itu , menurut Haqi (2017:7) mengungkapkan bahwa “XAMPP adalah

perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, dan merupakan

kompilasi dari beberapa program”.

Fungsi dari XAMPP sendiri yaitu sebagai server yang berdiri sendiri, yang

terdiri dari beberapa program antara lain : Apache HTTP Server, MySQL database,

dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan pemrograman PHP dan Perl. Program ini

tersedia dalam GNU dan bebeas yang merupakan web server yang mudah digunakan
34

dan dapat menampilkan halaman web dinamis. Jadi, XAMPP merupakan paket

program web lengkap yang dapat dipakai untuk pemrograman.

d. PhpMyAdmin

Pengertian PhpMyAdmin menurut Nugroho dalam Abdurahman (2017:20) “

PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi open source berbasis web”. Aplikasi ini dibuat

menggunakan pemrograman PHP. Fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses

database MySQL.

Menurut Rahman dalam Supriyanta dan Nisa (2015:36)“PHPMyadmin adalah

sebuah software berbasis pemrograman PHP yang dipergunakan sebagai

administrator MySQL melalui browser (web) yang digunakan untuk management

database”.

PhpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelola basis

data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi (relations), indeks, pengguna (users),

perijinan (permissions), dan lain-lain). Melalui PhpMyAdmin, user dapat melakukan

perintah Query tanpa harus mengetikan seperti pada MS DOS. Perintah tersebut

misalnya administrasi user dan privilages, export dan import database, manajemen

database, manajemen tabel dan struktur tabel, dan sebagainya. Dapat diartikan bahwa

PhpMyAdmin merupakan alat untuk memudahkan dalam mengoperasikan database

MySQL.

e. MySQL

Menurut Sibero dalam Supriyanta dan Nisa(2015:37) bahwa:


MySQL atau dibaca “My Sekuel” dengan suatu RDBMS (Relational
Database Management System) merupakan aplikasi sistem yang menjalankan
fungsi pengolahan data. MySQL sendiri pertama dikembangkan oleh MySQL
AB yang kemudian diakuisisi oleh Sun Microsystem dan terakhir dikelola
oleh Oracle Coorporation.
35

MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu suatu

database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan datanya. MySQL

merupakan database yang bersifat client server, dimana data diletakan di server yang

bisa diakses melalui komputer client. Pengertian lain mengatakan bahwa MySQL

merupakan perangkat lunak yang berguna untuk menambahkan, mengakses, dan

memproses data yang tersimpan dalam suatu database. Karena komputer sangat

unggul dalam menangani sejumlah besar data, system manajemen database

(Database Management System) memainkan suatu peran yang penting dalam

komputasi, baik sebagai utilitas standalone maupun bagian dari aplikasi lainnya.

Dengan kata lain MySQL adalah database tempat penyimpanan data.

M. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:4) “Rekayasa perangkat lunak

merupakan pembangunan dengan menggunakan prinsip atau konsep rekaya dengan

tujuan menghasilkan perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang dipercaya dan

bekerja secara efisien menggunakan mesin”.

a. Model Prototipe

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:33) “Model prototipe cocok

digunakan untuk menggali spesifikasi kebutuhan pelanggan secara lebih detail tetapi

beresiko tinggi terhadap membengkaknya biaya dan waktu proyek”.

Model prototipe dapat digunakan untuk menyambung ketidakpahaman

pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang

diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Model prototipe ini

dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang

akan dibuat. Dengan metode prototipe ini pengembang dan pelanggan dapat saling
36

berinteraksi satu sama lain selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang

pelanggan hanya dapat mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa

menyebutkan secara detail output apa yang dibutuhkan, pemrosesan, dan data-data

apa saja yang dibutuhkan.

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2018:32)

Gambar II.7
Model Prototipe

Mock-up adalah sesuatu yang digunakan sebagai model desain yang

digunakan untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi design, promosi, atau keperluan

lain. Sebuah mock-up disebut prototipe perangkat lunak jika menyediakan atau

mampu mendemonstrasikan sebagian besar fungsi sistem perangkat lunak dan

memungkinkan pengujian desain sistem perangkat lunak. Seiring dengan

mengembangkan prototipe maka sistem perangkat lunak yang sebenernya

dikembangkan juga sehingga sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau user .

N. Jurnal Terkait

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mengumpulkan beberapa referensi

dari jurnal penelitian yang berkaitan dengan latar belakang persediaan barang.
37

Berikut beberapa jurnal penelitian yang digunakan oleh penulis :

1. Jurnal penelitian Vol. 6 No. 1 (2016), yang disusun oleh M. Rifqi Tsani dengan

berjudul “ Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Java PT. Andhika Sarana

Mitra Jakarta Pusat. Penelitian ini merancang sistem informasi persediaan barang

menggunakan Java. Metode perancangan yang digunakan adalah Unified

Modeling Language (UML) dengan metode pengembangan software

menggunakan metode waterfall dan, aplikasi NetBeans IDE 7.2 serta SQL Server

2008 untuk perancangan basis datanya. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini

merupakan permasalahan dalam pengelolahan data sehingga menimbulkan

keterlambatan dalam memperoleh data informasi yang akurat. Dengan

menggunakan sistem informasi persediaan barang berbasis Java ini dapat

mempermudah dan mempercepat kinerja bagian gudang serta dapat mengontrol

jumlah persediaan barang.

2. Jurnal penelitian Vol.3 NO.1 Agustus 2017 E-ISSN: 2527-4864, yang disusun

oleh Oki Irnawati dengan judul “Perancangan Program Persediaan Barang Dengan

Java Dekstop di PT. Pakartel. Dalam penelitian ini mengambil masalah pada

persediaan barang seperti pendataan barang yang tidak akurat, pengelolahan data

yang tidak efektif serta penyajian laporan yang membutuhkan waktu yang lama.

Penelitian ini didukung dengan model pengembangan sistem waterfall sehingga

menghasilkan rancangan program terkomputerisasi sesuai kebutuhan pengguna,

dengan desain menggunakan bahasa pemrograman Java untuk merancang

program persediaan barang serta mysql untuk mengelola databasenya.

3. Jurnal penilitian Vol.4 NO.2 Desember 2016, disusun oleh Eka Wida

Fridayanthie dan Tias Mahdiati dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi

Permintaan Atk Berbasis Intranet”. Dalam penelitian ini membahas masalah yang
38

berkaitan dengan sistem yang manual dalam mendata barang ATK, pengelolahan

data laporan yang lambat. Penelitian ini membuat interface yang dapat

mempermudah user dalam mengolah data report dan memperoleh informasi yang

cepat, akurat dan tepat sesuai kegiatan pengadaan barang ATK yang dilakukan

oleh perusahaan yang terkait. Hal tersebut dapat membantu perusahaan untuk

mendapatkan data keuangan yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan

perusahaan. Penelitian ini juga didukung dengan metode waterfall sebagai

pengembangan software.

4. Jurnal penelitian Vol. 5 No. 1 Maret 2019, disusun oleh Annisa Rizki, Anna

Mukhayaroh, dan Erene Gernaria Sihombing yang berjudul “ Sistem Informasi

Persediaan Barang Pada Toko Mainan Nanda Toys Bekasi “. Penelitian ini

mengambil permasalahan mengenai proses pengelolahan persediaan yang masih

menggunakan media konvensional yang mengakibatkan kesalahan dalam

persediaan barang, sehingga dibuatlah sistem informasi untuk memudahkan

pengelolahan data secara efisien dan menghasilkan laporan yang cepat dan akurat.

Metode pengembangan software yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

metode prototype.

5. Jurnal penelitian Vol. 7 No. 2 2018, disusun oleh Fransiska Natalia dan Cristine

Januariani dengan judul penelitian “ Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Barang Dengan Metode Lifo Pada Sutra Fashion Johar “. Dalam

penelitian disebutkan bahwa masalah yang akan dibahas merupakan penggunaan

sistem yang masih manual yang dapat menimbulkan kesalahan input data.

Sehingga, penelitian ini menyarankan penggunaan sistem informasi untuk

memudahkan proses input data , output data, serta proses pembuatan laporan dan
39

pencarian data. Metode pengembangan software yang digunakan yaitu metode

waterfall.

2.2. Teori Pendukung

A. Konsep Dasar UML ( Unified Modeling Language)

Menurut Sukamto dan Shalahudin (2018:137) “UML merupakan bahasa

visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Menurut Sugiarti (2018:5) mengungkapkan bahwa “UML adalah bahasa

grafis yang kompleks dan kaya fitur”.

Sedangkan, menurut Gata, Grace dalam jurnal (Hendini, 2016:108)

mengemukakan bahwa “UML atau Unified Modeling Language adalah bahasa

spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasi,

dan membangun perangkat lunak”.

Sehingga, UML bisa diartikan sebagai metodologi dalam mengembangkan

sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan

sistem. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem,

dengan UML dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi peranti lunak,

dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada peranti keras, sistem operasi dan

jaringan apapun serta ditulis dalam bahsa pemrograman apapun. Namun, karena

UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya maka ia lebih

cocok untuk penulisan peranti lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C++,

Java, C#, atau VB.Net. Namun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk

modeling, aplikasi prosedural dalam VB atau C. UML mendefinisikan notasi dan

syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk


40

menggambarkan berbagai diagram peranti lunak. Notasi UML diturunkan kedalam 3

notasi yang telah ada sebelumnya seperti: Grady Booch OOD (Object-Oriented

Design), James Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson

OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

Sejarah UML sendiri cukup panjang, sampai tahun 1990 diketahui puluhan

metodologi pemodelan berorientasi objek yang diantaranya: Metodologi Booch,

Metodologi Coad, Metodologi OOSE, Metodologi OMT, Metodologi Shlaer-Mellor

dan lain sebagainya. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri

yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerja sama dengan grup

perushaan lainnya dengan menggunakan metodologi berbeda. Dimulai pada bulan

Oktober 1994 Booch, Rumbaugh, dan Jacobson meupakan tiga tokoh yang bisa

dikatakan metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan

metodologi pendesain berorientasi objek.

Sumber : Sugiarti (2018:101)

Gambar II.8
Metodologi Pemodelan Berorientasi Objek
41

Memahami UML sebagai bahasa visual merupakan hal penting karena untuk

membedakan dengan bahasa pemrograman yang lebih dekat dengan mesin. Karena

tergolong bahasa visual, UML mengedepankan penggunaan diagram untuk

menggambarkan aspek sistem yang dimodelkan. Terdapat empat bagian dari UML

yaitu:

1. View.

2. Diagram.

3. Model Element.

4. General Mechanism.

Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari Structural Classification, Dynamic

Behavior, dan Model Management. Berikut tabel yang mendeskripsikan mengenai

konsep dasar diagram utama dari UML :

Tabel II.2.
Diagram Main Concept UML

Major Area View Diagrams Main Concepts

Structural Static View Class Diagram Calss, Association, ,


Dependency, Realization,
Interface
Usecase View Usecase Diagram Usecase, Actor,
Association, Extend,
Include, Usecase
Generalization
Implementation Component Component, Interface,
View Diagram Dependency, Realization
Deployment Deployment Node, Component,
View Diagram Dependency, Location
Dynamic State Machine Statechart State, Activity,
View Diagram Completion Transition,
Fork, Join
Interaction View Sequence Interaction, Object,
Diagram Message, Activation
Collaboration Collaboration, Interaction,
Diagram Collaboration role,
Message
42

Model Model Class Diagram Package, Subsystem,


Management Management Model
View
Extensibility All All Constraint, Stereotype,
Tagged Values
Sumber : Sugiarti (2018:102)

a. Diagram UML

UML menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:140) terdiri dari 13 macam

diagram yang dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu Structure Diagrams,

Behavior Diagrams, dan Intraction Diagrams. Berikut penjelasan singkat dari

pembagian kategori tersebut :

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2018:140)

Gambar II.9
Diagram UML
43

a. Structure Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

b. Behavior Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada

sebuah sistem.

c. Intraction Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar

subsistem pada suatu sistem.

a. Use Case Diagram

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:155) menyatakan “Use Case atau

diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi

yang akan dibuat”.

Dengan pengertian yang cepat, diagram use case digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang

berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Use case mendeskripsikan sebuah

interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use

case memiliki deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks

sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat dilakukan oleh activity

diagram. Use case digambarkan hanya yang dilihat dari luar oleh aktor (keadaan

lingkungan sistem yang dilihat user) dan bukan bagaimana fungsi yang ada di dalam

sistem.

Syarat penamaan pada use case menurut Sukamto dan Shalahuddin

(2018:155) adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada
44

dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut dengan aktor dan

use case.

1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinterasi dengan sistem

informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi

walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang.

Actor1

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2018:156)

Gambar II.10
Simbol Aktor

2. Use case merupakan fungionalitas yang disediakan sistem unit-unit yang saling

bertukar pesan antar unit atau aktor.

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2018:156)

Gambar II.11
Simbol Use Case

Pada use case nantinya akan menjadi kelas proses pada diagram kelas

sehingga perlu dipertimbangkan penamaan “apa” yang dilakukan sistem dan bukan

“bagaimana” yang diperbuat sistem.


45

Sumber : Jurnal Tsani (2016:38)

Gambar II.12
Contoh Use Case Diagram

b. Activity Diagram

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:161) meny “ Activity diagram atau

diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah

sistem atau proses bisnis”.

Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan

aktor, jadi yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak

digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut :

1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan

merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan,

2. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap

aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.


46

3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

Sumber : Jurnal Fridayanthie dan Mahdiati (2016:134)

Gambar II.13
Contoh Activity Diagram
47

c. Class Diagram

Menurut Sukamto dan Shalahudin (2018:141) “ Diagram kelas atau class

diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang

akan dibuat untuk membangun sistem”. Dalam kelas memiliki apa yang disebut

atribut dan metode atau operasi:

1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas .

2. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat

kelas-kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi

perancangan dan perangkat lunak sinkron. Jadi, kelas-kelas yang ada pada struktur

sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem.

Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis

kelas berikut:

1. Kelas main

Kelas yang memiliki fungsi awal diekseskusi ketika sistem dijalankan

2. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.

3. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)

Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian

use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses

bisnis pada perangkat lunak.

4. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)

Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah

kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua tabel yang

dibuat di basis data dapat dijadikan kelas, namun untuk tabel dari relasi atau
48

atribut multivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri dapat juga tidak

asalkan pengaksesannya dapat dipertanggungjawabkan atau tetap ada di dalam

perancangan kelas.

Sumber : Jurnal Priskila (2018:98)

Gambar II.14
Contoh Class Diagram
49

d. Sequence Diagram

Menurut Sukamto dan Shalahudin (2018:165) “Diagram sequence

menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup

objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu,

untuk menggambarkan diagram sequen maka harus diketahui objek-objek yang

terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimilki kelas yang

diinstansiasi menjadi objek itu. Use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya

pesan sudah dicakup pada diagram sequen sehingga semakin banyak use case yang

didefinisikan maka diagram sequence harus dibuat semakin banyak juga. Metode di

dalam kelas harus ada didalam sequence, jika tidak berarti perancangan metode di

dalam kelas itu kurang baik. Penomoran pesan berdasarkan urutan interaksi pesan,

penggambaran letak pesan harus berurutan, pesan yang lebih atas dari lainnya adalah

pesan yang berjalan terlebih dahulu.

Sumber : Jurnal Budiman dan Mulyani (2017:377)

Gambar II.15
Contoh Squence Diagram
50

B. ERD ( Entity Relationship Diagram )

Menurut Sukamto dan Shalahudin (2018:53) “ ERD adalah bentuk paling

awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan

OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model teknik pendekatan yang

menyatakan atau menggambarkan hubungan suatu model. Didalam hubungan ini

tersebut dinyatakan yang utama dari ERD adalah menunjukan objek data (Entity) dan

hubungan (Relationship), yang ada pada Entity berikutnya. ERD memiliki beberapa

aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker

(dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot,

dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen.

ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah

entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi ternary

(satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi menghubungkan

banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak mengizinkan

hubungan ternary atau N-ary. Berikut contoh bentuk hubungan relasi dalam ERD :

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2018:52)

Gambar II.16
Bentuk Hubungan Relasi Dalam ERD
51

Beberapa metode perencanaan ERD memberikan solusi untuk perencanaan

ERD yang tidak binary diubah sebagai berikut :

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2018:52)

Gambar II.17
Cara Menghindari Relasi Ternary

Entitas E4 berasal dari relasi R1 yang dijadikan entitas, karena banyak

metodeperencanaan ERD yang menyatakan bahwa jika terjadi relasi ternary,

makasebenernya relasinya layak dijadikan entitas dibandingkan menjadi relasi.

Sumber : Jurnal Tsani (2018:38)

Gambar II.18
Contoh ERD (Entity Relationship Diagram)
52

Terdapat suatu simbol/notasi dasar yang digunakan pada diagram E-R

menurut Priyadi (2014:20), yaitu:

a. Entitas

Entitas merupakan notasi untuk mewakili suatu objek dengan karakteristik sama,

yang dilengkapi oleh atribut, sehingga pada suatu lingkungan nyata setiap objek

akan berbeda dengan objek lainnya. Pada umumnya, objek dapat berupa benda,

pekerjaan, tempat, dan orang.

b. Relasi

Relasi merupakan notasi yang digunakan untuk menghubungkan beberapa entitas

berdasarkan fakta pada suatu lingkungan.

c. Atribut

Atribut merupakan notasi yang menjelaskan karakteristik suatu entitas dan

relasinya.

d. Garis Penghubung

Garis Penghubung merupakan notasi untuk merangkaikan keterkaitan antara

notasi-notasi yang digunakan dalam Diagram E-R, yaitu entitas, relasi, dan

atribut.

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lainnya. Kardinalitas Relasi yang

terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) menurut Fathansyah

(2015:79), yaitu:

a. Satu ke Satu (One to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya
53

setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan

satu entitas pada himpunan A.

Sumber : Jurnal Irnawati (2017:108)

Gambar II.19
Contoh Relasi One to One

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan banyak entitas

pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada

himpunan B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas

A.

Sumber : Jurnal Irnawati (2017:108)

Gambar II.20
Contoh Relasi One to Many

c. Banyak ke Satu (Many to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana
54

setiap entitas pada himpunan A berhubungan dengan paling banyak satu entititas

pada himpunan entitas B.

Sumber : Jurnal Irnawati (2017:108)

Gambar II.21
Contoh Relasi Many to One

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, di mana setiap

entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada

himpunan entitas A.

Sumber : Jurnal Irnawati (2017:108)

Gambar II.22
Contoh Relasi Many to Many

C. LRS (Logical Record Sructure)

Menurut Simarmata dalam Fridayanthie dan Mahdiati (2016:132) “ LRS

merupakan representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk


55

dari hasil relasi antar himpunan entitas”.

Menurut Hasugian dan Shidiq dalam Rizki dkk (2019:64) memberikan

batasan bahwa “Logical Record Struktured (LRS) adalah sebuah model sistem yang

digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan

permodelan tertentu”.

Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record

Strutured) berdasarkan Entity Relationship Diagram :

a. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua

entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.

b. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many.

c. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi dua

foreign key yang berasal dari kedua entitas.

Sumber : Jurnal Natalia dan Januariani (2018:94)

Gambar II.23
Contoh LRS (Logical Record Sructure)

Anda mungkin juga menyukai