Anda di halaman 1dari 4

1.

Pada E-goverment semua hal E-governance di implementasikan dalam bentuk aplikasi dan
layanan berbasis teknologi informasi, sedangkan e-governance digunakan konsep
pemanfaatan teknologi untuk mengatur jalanya pemerintahan dan perlu peraturan didalam
pemerintahan.
2. -Keselarasan Strategi (Strategic Alignment). “IT Alignment is a journey not a
destination” – menggambarkan bahwa keselarasan strategi TI dengan strategi TI
dengan strategi bisnis adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam penerapan tata kelola TI dengan bisnis untuk masa sekarang dan masa yang
akan dating saja yang menjadi pokok utama dalam Stategic Alignment , tetapi juga
kemampuan untuk meningkatkan nilai bisnis yang dapat meningkatkan kinerja
perusahaan.

- Penciptaan Nilai (Value Delivery). Menurut ITGI (IT Governance Institute, 2006),
Layan TI sendiri tidak akan mampu memberikan manfaat secara langsung terhadap
bisnis. Manfaat tersebut hanya bisa dihasilkan bila TI (Teknologi Informasi )
diimplementasikan bersama-sama dengan peningkatan dalam bisnis, bisnis proses,
kompetensi dan prinsip kerja tiap individu dalam perusahaan, serta perubahan-
perubahan yang dilakukan didalam perusahaan itu sendiri. Prinsip - prinsip dasar IT
value adalah tepat waktu, sesuai anggaran dan dengan manfaat yang dimaksudkan.
Oleh karenanya proses TI harus dirancang, digunakan dan dioperasikan dengan cara
yang efisien dan efektif yang memenuhi tujuan dan harapan perusahaan yang
ditentukan oleh business value driver yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
- Manajemen Sumber Daya (Resource Management). Pengelolaan sumber daya TI
harus dilakukan secara tepat untuk kebutuhan bisnis. Sumber daya TI tersebut
meliputi : perangkat lunak, perangkat keras, infrastruktur IT, peningkatan kualitas
SDM dalam bidang TI dan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan dalam
bidang teknologi.

-Manajemen Risiko (Risk Management). Manajemen resiko menitikberatkan pada


hal-hal yang berkenaan dengan pengendalian internal dan hubungan antara
perusahaan dengan pelanggan, stakeholder dan shareholder. Segala kemungkinan
resiko harus dapat diidentifikasikan sehingga dapat dilakukan langkah-langkah
antisipasi untuk mengurangi dampak dari terjadinya resiko tersebut. Untuk
melaksanakan pengelolaan terhadap risiko, dibutuhkan kesadaran anggota organisasi
dalam memahami adanya risiko, kebutuhan organisasi, dan risiko-risiko signifikan
yang dapat terjadi, serta menanamkan tanggung jawab dalam mengelola risiko yang
ada di organisasi. Manajemen risiko pada teknologi informasi merupakan hal yang
sangat penting. Risiko yang biasa dihadapi pada teknologi informasi antara lain
serangan virus yang dapat melumpuhkan kerja teknologi informasi, serangan pihak
lain dengan tujuan untuk mengacaukan sistem maupun untuk mencuri data, kesalahan
sistem, kerusakan sistem pendukung misalnya jaringan listrik putus, dan lain-lain.
Semua risiko yang mungkin dihadapi tersebut harus diantisipasi sehingga ketika risiko
tersebut terjadi tidak menyebabkan kerugian yang fatal.

- Pengukuran Kinerja (Performance Measurement). Pengukuran kinerja akan menjadi


tolok ukur keberhasilan penerapan tata kelola teknologi informasi. Hal ini dapat
memberikan gambaran apakah hasil kinerja terhadap domain tata kelola TI sudah
sesuai dengan tujuan masing-masing. Pada accountability, investasi teknologi
informasi harus dapat dipertanggung jawabkan. Pertanggungjawaban ini berdasarkan
suatu ukuran / kriteria tertentu sehingga investasi tersebut dapat
dipertanggungjawabkan. Kriteria tersebut dinilai berdasarkan kinerja yang dihasilkan
oleh teknologi informasi terhadap proses bisnis dan tujuan organisasi secara
keseluruhan. Penelusuran dan pengawasan implementasi dari strategi, pemenuhan
proyek yang berjalan, penggunaan sumber daya, kinerja proses dan penyampaian
layanan dengan menggunakan kerangka kerja seperti Balanced Scorecard yang
menerjemahkan strategi ke dalam tindakan untuk mencapai tujuan terukur
dibandingkan dengan akuntansi konvensional.

3.
a. Government to Citizens (G2C) memikirkan kembali lokasi dan desain tempat kerja federal
untuk memaksimalkan layanan agensi kepada rakyat Amerika. ... G2C memberdayakan agensi
untuk membuat keputusan lokasi berdasarkan data yang dapat mengoptimalkan proses
front/back office, menjangkau talenta, dan menyediakan layanan publik yang efisien.

Berikut beberapa penerapan Government to Citizen/Customer: sistem pajak online, layanan


kesehatan, website pencari kerja disnaker, penerbitan dokumen pribadi (KTP, Akte, KK, Paspor
dll), kantor imigrasi dan lain sebagainnya.

b. Business to government (B2G) adalah penjualan dan pemasaran barang dan jasa kepada agen
federal, negara bagian, atau lokal. Dalam istilah modern, ada tiga model bisnis dasar: bisnis ke
konsumen (B2C), bisnis ke bisnis (B2B), dan bisnis ke pemerintah (B2G).

Contoh penerapan Government to Business di Indonesia saat ini seperti pajak perseroan,
pengurusan pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintahan, hak paten merk dagang, ijin
usaha dan lain sebagainnya.

Kelebihan E-Government
 Untuk memperbaiki kualitas layanan dari pemerintah kepada semua pihak yang
membutuhkan hubungan dengan pemerintahan. Dengan adanya E-Government diharapkan
pelayanan bisa lebih efektif dan efisien.
 Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas para penyelenggara negara dalam
rangka menerapkan pemerintahan yang bersih bebas dari tindak pidana korupsi dan
tindakan sejenisnya.

c. Jenis ini memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen atau
lembaga pemerintahan melalui basisdata terintegrasi, seperti konsultasi secara online,blogging
untuk kalangan legislatif, pendidikan secara online, pelayanan kepada masyarakat secara
terpadu.

d. Tidak hanya kepada para masyarakat saja, Government juga melayani lebih spesifik kepada
para pegawai atau karyawan. Tujuannya agar memberikan pelayanan dan kenyamanan
terhadap para pegawai dan karyawan. Beberapa layanan G2E antara lain:

 BPJS Kesehatan
Aplikasi BPJS Kesehatan ini menjadi asuransi yang dimiliki oleh setiap pekerja di Indonesia.
Setiap bulan anggota dimintai iuran dengan nominal tertentu, tujuannya jika ada pegawai atau
karyawan sakit sudah tidak perlu lagi membayar biaya rumah sakit, semua sudah dicover
dengan BPJS Kesehatan. Jadi untuk jaminan kesehatan para pegawai atau karyawan beserta
keluarganya sudah aman.
 BPJS Ketenagakerjaan
Aplikasi BPJS Ketenagakerjaan ini memberikan fasilitas kepada semua anggota untuk
jaminan hari tua. Setiap bulannya per anggota dimintai potongan iuran berapa persen dari gaji
pokok. Nantinya saldo yang terkumpul dalam akun BPJS Ketenagakerjaan dan akan
diakumulasikan sehinga bisa diambil setelah tidak bekerja atau pensiun.

4.

A. Untuk menjalankan good governance tersebut tentu harus ada strategi yang dimiliki atau
dilakukan. Adapun strataegi yang dilaksanakan dalam good governance sering disebut
dengan 5C, yaitu :

·         Core (inti)


·         Consequences (konsekuensi)
·         Customer (pelanggan)
·         Control (pengawasan)
·         Culture (budaya)
            Artinya dalam pelaksanaan good governance tersebut stategi yang dirancang haruslah
memiliki core (inti), maksudnya harus ada inti dari hal yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
good governance itu apa. Kemudian harus bisa memprediksikan consequences (konsekuensi)
tentunya dalam setiap pelaksaan yang akan dilakukan, potensi adanya hal yang tidak
diinginkan akan selalu ada oleh karena itu kita harus bisa memprediksikan dan
memperhitungkan konsekuensinya seperti apa. Kemudian dalam pelaksaan strategi good
governance tersebut kita juga perlu customer (pelanggan) untuk melancarkan segala proses
yang ingin dicapai. Dalam pelaksanaan good governance tersebut pula kita perlu melakukan
control (pengawasan) agar semuanya bisa terkendali dan berjalan dengan sebagai mana
mestinya. Fungsi pengawasan itu sangatlah penting untuk dilakukan. Dan yang terakhir
dalam proses pelaksaan good governance tersebut kita juga perlu culture (budaya)
maksudnya kita haruslah mempunyai budaya baik dalam proses pelaksaan strategi tersebut,
kita harus bisa bertanggung jawab dalam segala tugas dan tanggung jawan yang diberikan
kepada kita.
            Dari  hal ini saya menyimpulkan bahwa good governance sangatlah penting untuk
diterapkan dalam sebuah Negara. Hala tersebut penting dilakuakn untuk melaksanakan
sebuah sistem kepemerintaha yang baik. Terlaksananya good governance tersebut tentunya
akan membauat berbagai macam sector dalam sebuah Negara akan terlaksana dengan
optimal. Dan untuk mewujudkan good governance tersebut tentunya ada startegi yang harus
kita lakukan. Startegi tersebut sering disebut dengan 5C, yaitu : Core (inti), Consequences
(konsekuensi), Customer (pelanggan), Control (pengawasan), dan Culture (budaya). Kelima
hal ini diharapkan akan mampu untuk menjadi strategi dalam proses pelaksanaan good
governance.

B. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bahwa sebelum pengumuman opsi saham, manajer
melakukan manajemen laba dengan pola penurunan pendapatan, sehingga harga pelaksanaan ESOP
akan rendah, dan untuk mendapatkan bukti statistik bahwa manajemen laba atas harga pelaksanaan
opsi saham adalah dipengaruhi oleh kebaikan moderasi tata kelola perusahaan. Ada 49 perusahaan
yang mengadopsi saham program rencana opsi selama 1999 - 2012. Berdasarkan jumlah tersebut,
33 c perusahaan NS dipilih sebagai sampel dengan metode purposive sampling. Regresi yang
dimoderasi analisis (MRA) digunakan sebagai teknik analisis data. Analisis menunjukkan bahwa
manajemen laba berpengaruh dan signifikan terhadap pelaksanaan opsi saham harga dan
penghasilan man manajemen pada harga pelaksanaan opsi saham tidak dipengaruhi oleh moderasi
tata kelola perusahaan yang baik.

C. Perkembangan teknologi informasi semakin maju dan cepat. Banyak teknologi masuk ke bidang
lain seperti pertanian. Teknologi yang paling sering digunakan adalah IoT. Semua bentuk Teknologi
IoT akan berhubungan dengan internet. Teknologi ini dapat memudahkan masyarakat dalam bidang
pertanian seperti membuat nutrisi hidroponik secara otomatis dengan aplikasi website. Tentunya
teknologi ini membutuhkan alat mikrokontroler, sensor dan alat robotik lainnya. Untuk terhubung
dengan alat sensor dan aplikasi website, diperlukan mikrokontroler sebagai pusat kendali. Membuat
aplikasi website menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sedangkan untuk mikrokontroler
menggunakan bahasa pemrograman C++. Pada website akan ditampilkan data dalam bentuk grafik.
Proses pengiriman data sensor ke website melalui server lokal. Mikrokontroler yang digunakan
adalah Wemos D1R1 yang memiliki modul wifi. Hasil dari penelitian ini adalah mikrokontroler
berhasil berjalan dengan baik dengan adanya aplikasi website. Sistem kontrol dan pemantauan PH,
konsentrasi dan volume air yang mengalir sesuai dengan setpoint yang ditentukan oleh pengguna.
Antarmuka Pengguna yang sederhana dan mudah dipahami.

Anda mungkin juga menyukai