Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis
Disusun oleh:
NPM : A10180134
Manajemen-S1
2019/2020
PENDAHULUAN
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi
kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu
sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja
bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut
menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam
konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai- nilai moral.
Jika etika bisnis yang sehat merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
perusahaan, maka menerapkan suatu prinsip Good Corporate Governance dapat
menjadi salah satu satu alat untuk mencapai etika bisnis yang baik tersebut. Penerapan
GCG dan mengedepan etika dibandingkan dengan kepentingan pemilik memang tidak
mudah. Tapi pasti ada manfaat yang diperoleh oleh perusahaan, dan bukan hanya sesaat
tetapi jangka panjang.
Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering
dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal
tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis yang
ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga
mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain
untuk memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor
tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis melakukan pelanggaran
etika dengan berbagai cara.
MASALAH YANG DITEMUKAN
Etika bisnis adalah salah satu yang terpenting dalam upaya penerapan GCG
tersebut. Menerapkan etika bisnis secara konsisten hingga dapat mewujudkan iklim
usaha yang sehat, efisien dan transparan merupakan salah satu sumbangsih besar yang
dapat diberikan oleh dunia usaha untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien,
transparan dan mampu memberikan manfaat yang besar bagi seluruh stakeholder-nya.
Belakangan banyak muncul pertanyaan mengenai apakah etika bisnis merupakan suatu
hal yang penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Seandainya
tidak dilaksanakan, suatu entitas tetap dapat berjalan dengan baik dan mmberikan
keuntungan.
Etika bisnis merupakan seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika
untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks dalam praktek
bisnis. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen
bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang
mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Penerapan etika bisnis menghalau
citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan penuh tipu muslihat.
Jika etika bisnis yang sehat adalah yang dicapai oleh perusahaan, maka
menerapkan suatu prinsip Good Corporate Governance oleh suatu perusahaan dapat
sebagai salah satu satu alat untuk mencapai etika bisnis yang baik tersebut. Pentingnya
tata kelola perusahaan yang sehat untuk stabilitas pasar dan kepercayaan pasar
penerapan GCG sebagai bagian dari etika bisnis ini pada gilirannya dapat mempengaruhi
pasar dan menjadi bahan pertimbangan yang penting dalam proses pengambilan
keputusan..Perusahaan tidak dapat memberikan pengembalian terhadap investasi
pemegang saham, jika produk yangdihasilkannya tidak dibeli oleh konsumen. Maka
penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa kebutuhan konsumen dipenuhi
dengan barang dan jasa yang kompetitif.
Prinsip-prinsip GCG
Secara umum terdapat lima prinsip dasar dari good corporate governance yaitu:
Manfaat GCG ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga dalam jangka panjang
dapat menjadi pilar utama pendukung tumbuh kembangnya perusahaan sekaligus pilar
pemenang era persaingan global. Akan tetapi, keberhasilan penerapan GCG juga
memiliki prasyarat tersendiri. Di sini, ada dua faktor yang memegang peranan, faktor
eksternal dan internal.
Faktor Eksternal
Yang dimakud faktor eksternal adalah beberapa faktor yang berasal dari luar
perusahaan yang sangat mempengaruhi keberhasilan penerapan GCG. Di antaranya:
a. Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin berlakunya supremasi
hukum yang konsisten dan efektif.
b. Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/ lembaga pemerintahaan yang
diharapkan dapat pula melaksanakan Good Governance dan Clean Government menuju
Good Government Governance yang sebenarnya.
c. Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat (best practices) yang dapat menjadi
standard pelaksanaan GCG yang efektif dan profesional. Dengan kata lain, semacam
benchmark (acuan).
d. Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung penerapan GCG di masyarakat.
Ini penting karena lewat sistem ini diharapkan timbul partisipasi aktif berbagai kalangan
masyarakat untuk mendukung aplikasi serta sosialisasi GCG secara sukarela.
e. Hal lain yang tidak kalah pentingnya sebagai prasyarat keberhasilan implementasi GCG
terutama di Indonesia adalah adanya semangat anti korupsi yang berkembang di
lingkungan publik di mana perusahaan beroperasi disertai perbaikan masalah kualitas
pendidikan dan perluasan peluang kerja. Bahkan dapat dikatakan bahwa perbaikan
lingkungan publik sangat mempengaruhi kualitas dan skor perusahaan dalam
implementasi GCG.
Faktor Internal
Maksud faktor internal adalah pendorong keberhasilan pelaksanaan praktek
GCG yang berasal dari dalam perusahaan. Beberapa faktor dimaksud antara lain:
a. Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture) yang mendukung penerapan GCG
dalam mekanisme serta sistem kerja manajemen di perusahaan.
b. Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan mengacu pada
penerapan nilai-nilai GCG.
c. Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada kaidah-kaidah
standar GCG.
d. Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang efektif dalam perusahaan untuk
menghindari setiap penyimpangan yang mungkin akan terjadi.
e. Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu memahami setiap gerak dan
langkah manajemen dalam perusahaan sehingga kalangan publik dapat memahami dan
mengikuti setiap derap langkah perkembangan dan dinamika perusahaan dari waktu ke
waktu.
Di luar dua faktor di atas, aspek lain yang paling strategis dalam mendukung
penerapan GCG secara efektif sangat tergantung pada kualitas, skill, kredibilitas, dan
integritas berbagai pihak yang menggerakkan organ perusahaan
PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus tersebut dapat kita lihat bahwa Investasi tidak menerapkan
lima prinsip GCG yaitu Transparency (keterbukaan informasi), Accountability
(akuntabilitas), Responsibility (pertanggungjawaban), Independency (kemandirian),
Fairness (kesetaraan dan kewajaran). Perusahaan menawarkan keuntungan yang
fantastis tanpa melampirkan asal-usul cara menghitung bonus kepada setiap
anggotanya. Perusahaan juga memberikan hadiah yang tidak wajar, yang
mengakibatkan anggotanya tertipu. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis tersebut selain
tidak menerapkan GCG pada perusahaannya juga telah menyalahi etika bisnis, dimana
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. etika bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, masyarakat.
Berikut adalah hal-hal yang menyimpang dari Etika Bisnis dan penerapan
GCG yang dilakukan oleh MeMiles:
https://smf-indonesia.co.id/korporasi/tata-kelola-perusahaan-yang-baik/
https://www.dosenpendidikan.co.id/etika-bisnis-adalah/
https://www.kompasiana.com/sabirinsaiga/57df999e7593733941aef017/etik-dan-
good-corporate-governance-ggc-sebuah-cara-mewujudkan-entitas-bisnis-yang-
sehat?page=all
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200111193804-37-129368/waspada-ini-
skema-investasi-bodong-memiles-beromset-rp750-m
https://kolom.tempo.co/read/1300226/memiles
http://the-johan.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo_18.html