mengedepankan etika, agar nantinya misi dan visi perusahaan yang telah
digariskan mampu tercapai. Jika etika bisnis yang sehat merupakan sesuatu yang
ingin dicapai oleh perusahaan, maka menerapkan suatu prinsip Good Corporate
Governance dapat menjadi salah satu satu alat untuk mencapai etika bisnis yang
kepentingan pemilik memang tidak mudah. Tapi pasti ada manfaat yang diperoleh
PENDAHULUAN
perusahaan atau organisasi untuk mampu menangkap peluang bisnis baik secara
manfaat seperti pengenalan teknologi baru, adanya akses ke pasar baru dan
advantage). Selain itu juga dalam era globalisasi suatu perusahaan juga dituntut
(Barbey, 2000).
Untuk menjawab tantangan dan isu-isu global tersebut oleh perusahaan maka
diperlukan adanya sistem pengelolaan perusahaan yang baik dan setiap personil
yang mengedepankan etika, agar nantinya misi dan visi perusahaan yang telah
digariskan mampu tercapai. Bahkan GCG telah dijadikan bagian dari keunggulan
pemerintah, karyawan dan masyarakat) (Chi-Kun Ho, 2005). Isu ini menjadi
penting karena masyarakat internasional saat ini menuntut suatu perusahaan yang
demikian diharapkan dengan adanya perubahan dan transformasi peran dan fungsi
sumber daya manusia dari bersifat mendasar dan tradisional menjadi peran dan
fungsi bisnis dan strategis diharapkan akan mampu mewujudkan sistem tata kelola
kesetaraan.
Etika bisnis adalah salah satu yang terpenting dalam upaya penerapan GCG
iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan merupakan salah satu sumbangsih
besar yang dapat diberikan oleh dunia usaha untuk mendorong terciptanya pasar
yang efisien, transparan dan mampu memberikan manfaat yang besar bagi seluruh
bisnis merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan dalam menjalankan
Jika etika bisnis yang sehat adalah yang dicapai oleh perusahaan, maka
dapat sebagai salah satu satu alat untuk mencapai etika bisnis yang baik tersebut.
Pentingnya tata kelola perusahaan yang sehat untuk stabilitas pasar dan
kepercayaan pasar penerapan GCG sebagai bagian dari etika bisnis ini pada
tinggi.Perusahaan
memang tidak mudah. Tapi pasti ada manfaat yang diperoleh oleh perusahaan,
dan bukan hanya sesaat tetapi jangka panjang. Memang ada biaya tambahan yang
harus dikeluarkan, namun akan sangat membantu memastikan kita untuk terus
dapat mengembangkan bisnis. Jika perusahaan tidak perlu dikelola dengan baik,
siapa yang dapat memastikan bahwa ada perlindungan kepada semua stakeholder?
Kalau sudah hilang kepercayaan pasar, apakah kira-kira masih besar kesempatan
untuk berkembang?
DEFINISI
belahan dunia. Isu isu yang terkait dengan corporate governance seperti insider
Corporate governance juga telah menjadi salah satu isu paling penting bagi para
tadinya hanya bersifat marginal kini telah menjadi isu sentral. Oleh sebab itu,
hal yang sia sia bahkan berbahaya bila kita sekedar mengikuti trend atau
digunakan oleh pimpinan perusahaan dan para pegawai agar segala tindakan
yang digunakan harus mengikuti kaidah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Governance (GCG).
sebagai berikut :
sistem, dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan (Direksi, Dewan
Laporan ini dipandang sebagai titik balik (turning point) yang sangat
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain
secara keseluruhan.
Pengertian Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata etika yaitu
ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan. Maryani & Ludigdo (2001) Etika adalah Seperangkat aturan atau
norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan
maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan
yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara
etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang
Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Dan etika profesi terdapat suatu
kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin
Etika adalah Seperangkat prinsip moral yang membedakan yang baik dan yang
buruk, merupakan bidang ilmu yang bersifat normatif berperan menentukan mana
yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dalam Al Quran disebut
dengan khuluk (etika), Khayr (kebaikan), Birr (kebenaran), Qist (persamaan), adl
peraturan, kerahasiaan informasi, dan pelaporan terhadap perilaku yang tidak etis.
TUJUAN
baru dirilis tahun 2006 lalu berjudul Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia.
transparan,dan efisien.
penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan efektif maka
Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung oleh
manajemen.
panjang.
ditempuh perusahaan.
dengan Pedoman GCG ini dalam laporan tahunannya. Pernyataan tersebut harus
disertai laporan tentang struktur dan mekanisme kerja organ perusahaan serta
informasi penting lain yang berkaitan dengan penerapan GCG. Dengan demikian,
menilai sejauh mana Pedoman GCG pada perusahaan tersebut telah diterapkan.
Penerapan GCG memiliki dua faktor yang memegang peranan yang menentukan
Faktor Internal
Faktor internal adalah pendorong keberhasilan pelaksanaan praktek GCG yang
berasal dari dalam perusahaan. Beberapa factor yang dimaksud antara lain:
perusahaan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah beberapa faktor yang berasal dari luar perusahaan yang
implementasi GCG.
RUANG LINGKUP
dapat diterapkan secara fleksibel sesuai dengan keadaan, budaya, dan tradisi,
dimasing masing Negara. Prinsip prinsip diharapkan menjadi titik rujuk bagi
corporate governance. Bagi para pelaku usaha dan pasar modal prinsip prinsip
ini dapat menjadi guidanceatau pedoman dalam mengelaborasi best practice bagi
Pertanggungjawaban (Responsibility).
berkepntingan lainnya.
Transparansi (Transparency)
yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami
Akuntabilitas (Accountability)
kewajaran.
Independensi (Independency)
konsekuensi logis dari adanya wewenang; menyadari akan adanya tangung jawab
Publik) maupun perusahaan tertutup pada dasarnya bersifat comply and explain.
Etika adalah cabang filosofi yang menyatakan tentang perilaku apa yang benar
atau yang seharusnya dilakukan (Brooks & Paul, 2012:130). Etika dapat pula
diartikan sebagai pandangan hidup untuk berperilaku sesuai norma yang berlaku.
Ada empat teori etika yang biasanya digunakan yaitu utilitarianism, deontology,
di dalam level masyarakat, tidak hanya level individu. Misalnya pemberian bonus
kepada CEO juga harus mempertimbangkan kepuasan tenaga kerja yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut. Karena bisa saja dengan pemberian bonus tersebut akan
mengurangi jatah upah tenaga kerja. Jika ini dilakukan maka kesenangan yang
diperoleh hanya ada pada level CEO. Dengan utilitarianism, pengambil keputusan
fairness membahas tentang keadilan merupakan kebutuhan yang lahir karena sifat
serakah manusia. Misalnya dua orang manusia memiliki keinginan yang sama,
diperoleh dengan cara menjalani hidup dengan kebaikan. Sehingga virtue ethics
yang membahas dari sisi konsekuensi dari perbuatan atau seperti deontology yang
yang melibatkan akuntan. Kita juga dapat menyaksikan betapa besarnya dampak
membuat informasi akuntansi yang menyesatkan. Sampai saat ini kita masih
berkepentingan.
Tahun 2009, Bernard L. Madoff, mantan CEO NASDAG (Bursa Saham untuk
sejumlah kasus korupsi, kolusi, manipulasi dan penyuapan baik yang terjadi di
para pejabat dan petinggi maupun yang dilakukan oleh pegawai atau karyawan.
Hal ini semua menunjukkan kepada kita betapa umat manusia sekarang ini sedang
sendiri. Graffikin (2008- hal 167), menyatakan bahwa ketika menguji isu etika ada
yang berpengaruh pada pengertian etika yaitu : agama (teori perintah Tuhan ),
Etika dalam profesi akuntan sendiri sudah terdapat etika profesi, akan tetapi etika
ini dibangun atas rasionalisme sekuler dan ternyata tidak mampu menghindari
nafsu keserakahan manusia terhadap keuntungan material itu. Setiap profesi yang
akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan
akuntansi, terutama kesadaran diri dari pada para akuntan untuk bersikap etis.
Kesadaran diri ini dapat diperoleh dari pemahaman dan pengalaman spiritual
seseorang.
Akuntansi
maupun non-atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada.
pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan
mengutamakan integritas. Peran akuntan dalam perusahaan tidak bisa terlepas dari
Prinsip Kewajaran.
Laporan keuangan dikatakan wajar bila memperoleh opini atau pendapat wajar
tanpa pengecualian dari akuntan publik. Laporan keuangan yang wajar berarti
tidak mengandung salah saji material, disajikan secara wajar sesuai prinsip
kewajaran penyajian.
Prinsip Akuntabilitas.
audit, minimum sebanyak 3 orang dan salah satu anggotanya harus akuntan.
Prinsip Transparansi.
akuntan manajemen dituntut menyediakan informasi jelas, akurat, tepat waktu dan
Prinsip Responsibilitas.
Prinsip ini berhubungan dengan tanggungjawab perusahaan sebagai anggota
mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Seiring perubahan sosial
perusahaan.
Mengacu pada teori egoism bahwa setiap manusia memiliki egoism di dalam
kepentingan masing-masing.
Selanjutnya lahirnya konsep good corporate governance untuk mengatasi
permasalahan di atas. Terutama pada sistem ekonomi pasar bebas, pihak yang
beroperasi. Good corporate governance akan menemukan benang merah atau titik
Sementara itu, good corporate governance akan terlaksana jika setiap perusahaan
dengan memberikan pengembalian yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
Maka perusahaan harus juga menyediakan informasi yang akurat dan relevan.
tinggi.
etis dalam setiap keputusan yang dibuatnya, integritas tinggi tersebut akan muncul
stakeholder.
pemegang saham, tenaga kerja, dan stakeholder lainnya. Penerapan perilaku etis
berkesinambungan.
PENUTUP
yang maksimal baik bagi perusahaan maupun bagi semua pihak stakeholder.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal Badroen, dkk., 2007. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Kencana.
https://www.ecgi.org/codes/documents/indonesia_cg_2006_id.pdf.
https://www.worldbank.org/ifa/rosc_cg_idn_2010.pd
Leonard J. Brooks and Paul Dunn (2012). Business & Professional Ethics for
edition.
Muhammad Djafar, 2012.Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan
Siswanto Sutojo dan Aldridge, E. John., 2005. Good Corporate Governance: Tata
Stiglitz. J. E, (2002), Globalization and Its Discontent, New York : W.W Norton
& Company.
Studi Implementasi Good Corporate Governance Di Sektor Swasta, BUMN Dan