Anda di halaman 1dari 12

Makalah Perekonomian Indonesia tentang Investasi dan

Penanaman Modal

Disusun Oleh :
1. Eryasa Putra (22212554)
2. Lina Maryani (24212213)
3. Mukti Wibowo (25212152)
4. Rini Astuti (26212410)
5. Uut Utari (27212536)

UNIVERSITAS GUNADARMA
2013

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Investasi dan Penanaman
Modal.Selain sebagai tugas, makalah yang penulis buat ini bertujuan memberi informasi
kepada para pembaca tentang keseluruhan dari Investasi dan Penanaman Modal.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu ,selesainya makalah
ini bukan semata karena kemampuan penulis, banyak pihak yang mendukung dan membantu.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang
telah membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kedepannya kami
mampu lebih baik lagi.
Bekasi,21 Maret 2013

Penyusun

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................................iv
1.1. LATAR BELAKANG.......................................................................................................iv
1.2. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................v
1.3. TUJUAN.............................................................................................................................v
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................................1
1. PengertianInvestasi?,............................................................................................................1
* Apa yang dimaksud dari Teori Investasi?.........................................................................1
* Apa saja yang termasuk dalam Kriteria Investasi?..........................................................1
* Apa saja yang mempengaruhi Tingkat Investasi?............................................................1

2. Apa yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing (PMA)?........................................2


* Faktor apa saja yang mempengaruhi penarikmasukan Penanaman Modal Asing?............2
3. Apa yang dimaksud dengan Penanaman modal dalam negeri (PMDN)?.........................3
4. Apa saja Undang-undang yang termasuk dalam PMA dan PMDN?....................................4
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita semua. Dunia globalisasi telah
masuk kesemua Negara tak heran globalisasi membawa hal yang baik dan buruknya. Globalisasi
juga telah berkembang merambat kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada
suatu sector industry.

Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap orang dapat
mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial
di masa depannya. Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya
dengan menabung dan sebagainya.

Karena banyak sekali jenis dari investasi tersebut ,Jangan sampai terbuai dengan iming-iming
menarik yang tinggi, tapi uang Anda habis sia-sia. Investasi pun banyak jenis dan macamnya jadi
harus pandai melihat ke sector mana kita akan menanamkan saham kita. Peran penting sekali dari
beberapa pihak baik dari pemerintah dan tiap individu .

Peran individu sangatlah penting dalam berperan aktif karena dapat mencegahnya harga barang
yang tak terkontrol. Pemerintah sebaiknya mengatur beberapa aturan tentang peraturan penanaman
modal, karena, sejak pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan kepres
khusus mengenai penanaman modal karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor
yang ingin membuka usaha di daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses pengurusan izin
usaha. Investor seringkali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelit-belit sehingga membutuhkan
waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan yang cukup besar.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah.
Sebagai berikut :
1. Pengertian Investasi ?
* Apa yang dimaksud dari Teori Investasi?
* Apa saja yang termasuk dalam Kriteria Investasi?
* Apa saja yang mempengaruhi Tingkat Investasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing (PMA)?
* Faktor apa saja yang mempengaruhi penarikmasukan Penanaman Modal Asing?
3. Apa yang dimaksud dengan Penanaman modal dalam negeri (PMDN)?
4. Apa saja Undang-undang yang termasuk dalam PMA dan PMDN?
iv

1.3 Tujuan
1. Untuk mempelajari dan memahami apa yang dimaksud dengan Investasi dan
Penanaman Modal.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari apa yang dimaksud dengan penanaman modal
asing.
3. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan penanaman modal
dalam negeri.
4. Untuk mengetahui Undang-undang dalam PMA dan PMDN.
iv

BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk biasanya berjangka panjang dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional
atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung. Keputusan investasi
dapat dilakukan individu, dari investasi tersebut yang dapat berupa capital gain/loss dan
yield. Alasan seorang investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih baik di masa yang akan datang serta untuk menghindari merosotnya nilai
kekayaan yang dimiliki.
Saham merupakan salah satu alternatif dalam aset finansial. Kebutuhan akan informasi yang
relevan dalam pengambilan keputusan investasi dalam aset finansial di pasar modal sangat
dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar modal
sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham dipasar
modal yang dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi adalah
pendekatanfundamental dan teknikal. Pendekatan secara fundamental mendasarkan
analisanya pada suatu anggapan bahwa setiap saham mempunyai nilai intrinstik dihasilkan.
Salah satu indikator yang dapat digunakan yaitu apabila semakin rendah harga suatu saham
maka semakin bagus untuk melakukan investasi, hal tersebut dikarenakan harga saham dapat
terjangkau oleh kemampuan investor dan memiliki nilai resiko yang kecil.
TEORI INVESTASI
Perhitungan Investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang
dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunan / kontruksi, maupun
persediaan barang jadi yang masih baru.
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena dihitung selama satu internal
periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia
(capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar
pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
a. Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan
Yang tercangkup dalam invesatasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction)
adalah pengeluaran pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-
peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru. Karena daya
tahan barang modal dan bangunan pada umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini
disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment).

1
b. Investasi persediaan
Berdasarkan pertimbangan, perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak daripada
target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2.000 adalah
50.000 unik. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya
melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan,
untuk mengatisipasinya berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan
meningkatkan penghasilan / keuntungan.
Kriteria Investasi
Minimal ada 4 kriteria investasi yang digunakan dalam praktik, yaitu :
1. Payback Period
Payback period (periode pulag pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang
direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas.
Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik.
Kendatipun kita harus mempertimbangkan criteria payback ini. Sebab, ada investasi yang
baru menguntungkan dalam jangka panjang (>5 tahun).
2. Benefit / cost ratio (B/C Ratio)
B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan disbanding hasil output
yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (Cost). Output yang dihasilkan
sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1 maka B = C yang dihasilkan sama dengan
biaya yang dikeluarkan.
3. Net Present Value (NPV)
Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung
menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih
inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0,
sebab nilai sekarang dari permintaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.
4. Internal Rate of return ( IRR )
Internal rate of return ( IRR ) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihirung pada saat
NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian
investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan
berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang di inginkan
(r). jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal invastasi ditolak.
Begitu juga sebaliknya.

1
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi
a. Tingkat pengembalian Yang Diharapkan ( Expected Rate Of Return )
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi
oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.
1. Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal adalah factor-faktor yang berada di bawah control perusahaan, misalnya
tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek tersebut
berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya, makin tinggi
tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka tingkat pengembalian yang diharapkan
makin tinggi.
2. Kondisi Eksternal Perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi
terutama adalah perkiraan tentang tingkat produkdi dan pertumbuhan ekonomi domestic
maupun internasional. Jika diperkirakan tentang masa depan ekonomi nasional maupun dunia
bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat pengembalian investasi
dapat dinaikkan.
Selain perkiraan kondidi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat
menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikkan paak, misalnya, diperkirakan akan
menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun.
Factor sosial politik juga menentukan gairah investasi, jika sosial-politik makin stabil,
investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula factor keamanan (kondisi keamanan
Negara).
b. Biaya investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bungan pinjaman ; makin
tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi
makin menurun. Namun , tidak jarang,walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minta akan
investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya tota investasi masih tinggi. Factor yang
mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.
c. Marginal efficiency of capital (MEC), tingkat bunga, dan marginal efficieny of
investment (MEI)
1. Marginal efficiency of capital (MEC),Invetasi, dan tingkat bunga
Yang dmaksud dengan marginal efficiency of capital (MEC) atau efisiensi modal marjinal
(EMM) adalah tingkat pengembalian yang di harapkan (expected rate of return) dari setiap
tambahan barang modal.

1
2. Marginal efficiency of capital (MEC) dan marginal efficiency of investment (MEI)
Sama halnya dengan kurva permintaan akan investasi, kurva MEC secara nasional dapat di
turunkan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva MEC dari perusahaan-
perusahaan yang ada dalam perekonimian tetapi ada beberapa ekonom yang tidak
sependapatan dengan cara penurunan kurva MEC. Padahal jika permintaan barang akan
modal secara nasional meningkat, logikanya tingkat bunga akan naik. Akibatnya kenaikan
permintaan akan investasi tidak sebesar lurva MEC . kurva yang lebih relevan adalah kurva
yang marginal efficiency of investment (MEI) atau efisiensi investasi marginal (EIM)
Jadi,dapat disimpulkan bahwa Investasi (Penanaman Modal) adalah pengeluaran atau
perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal
dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Investasi atau pembentukan
modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.Dan
Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal
asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara
langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini
dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik
modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal.

1
1.2 Penanaman Modal Asing (PMA)
A. Pengertian Penanaman Modal Asing.
Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal
asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara
langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini
dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik
modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.
Pengertian modal asing dalam Undang-undang ini menurut pasal 2 ialah :
a. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa
Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan
perusahaan di Indonesia.
b. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing dan
bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Indonesia, selama alat-alat
tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia.
c. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini diperkenankan
ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia.
Adapun modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk valuta asing, tetapi
meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan di
Indonesia, penemuan-penemuan milik orang/badan asing yang dipergunakan dalam
perusahaan di Indonesia dan keuntungan yang boleh ditransfer ke luar negeri tetapi
dipergunakan kembali di Indonesia.
B. Bentuk Hukum, Kedudukan dan Daerah Berusaha
Menurut pasal 3 UPMA perusahaan yang dimaksud dalam pasal 1 yang dijalankan untuk
seluruhnya atau bagian terbesar di Indonesia sebagai kesatuan perusahaan tersendiri harus
berbentuk Badan Hukum menurut Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
Penanaman modal asing oleh seorang asing, dalam statusnya sebagai orang perseorangan,
dapat menimbulkan kesulitan/ketidak tegasan di bidang hukum Internasional. Dengan
kewajiban bentuk badan hukum maka dengan derai-kian akan mendapat ketegasan mengenai
status hukumnya yaitu badan hukum Indonesia yang tunduk pada hukum Indonesia. Sebagai
badan hukum terdapat ketegasan tentang modal y ditanam di Indonesia.
C. Badan Usaha Modal Asing
Dalam pasal 5 PMA disebutkan, bahwa :
a. Pemerintah menetapkan perincian bidang-bidang usaha yang terbuka bagi modal asing
menurut urutan prioritas, dan menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penanam-
an modal asing dalam tiap-tiap usaha tersebut.

2
b. Perincian menurut urutan prioritas ditetapkan tiap kali pada waktu Pemerintah
menyusun rencana-rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang, dengan
memperhatikan perkembangan ekonomi serta teknologi.
Bidang-bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal asing secara penguasaan penuh
ialah bidang-bidang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup rakyat banyak
menurut pasal 6 UPMA adalah sebagai berikut :
a. pelabuhan-pelabuhan
b. produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk umum
c. telekomunikasi
d. pelayaran
e. penerbangan
f. air minum
g. kereta api umum
h. pembangkit tenaga atom
i. mass media
FAKTOR-FAKTOR PENARIKMASUKNYA PENANAMAN MODAL ASING (PMA)
LANGSUNG KE INDONESIA
Terbatasnya sumber daya dalam negeri untuk pembiyaan investasi di lndonesia, mendorong
pemerintah untuk menarik modal dari luar negeri. Salah satu bentuk modal asing tersebut
adalah penanaman modal asing langsung (PMA).
Untuk menarik PMA lebih besar ke dalam negeri, perlu diketahui faktor apa saja yang
mempengaruh PMA berlokasi di lndonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
1. mengetahui perkembangan PMA di lndonesia.
2. meneliti pengaruh faktor penentu PMA masuk ke lndonesia.
3. membuat perkiraan PMA sampai tahun 2010. Data yang dipergunakan dari tahun 1976
sampai dengan 1997 adalah data sekunder yang didapatkan dari instansi terkait dengan
penelitian ini.
Untuk menentukan faktor yang mempengaruhi masuknya PMA dibagi atas dua bagian yaitu
faktor eksternal dan
faktor internal.

2
Faktor eksternal yang mempengaruhinya adalah
1. Kebijaksanaan dan political will negara pemilik modal
2. Kurangnya kesempatan berusaha dinegara maju.
3. Langka sumber daya.
4. Nilai mata uang menaik.
5. Perubahan teknologi.
Faktor internal yang mempengaruhi adalah:
1. Cicilan utang negara berkembang semakin membengkak.
2. Kebijaksanaan dan situasi politik dinegara penerima.
3. Tersedianya sumber daya yang melimpah.
4. Laju pertumbuhan ekonomi
5. Nilai mata uang yang menurun.
1.3 Penanaman modal dalam negeri (PMDN)
Penananaman modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan
usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal
diwilayah negara Republik Indonesia.

3
Penanaman Modal
PENANAMAN MODAL ASING PENANAMAN MODAL DALAM
(PMA) UU Nomor 1 Tahun 1967 NEGERI (PMDN)
Jo UU Nomor 11 Tahun 1970 UU Nomor 6 Tahun 1968 Jo UU
Pasal 1 : Nomor 12 Tahun 1970
Penanaman modal asing di dalam Pasal 1 :
undang undang ini hanyalah 1. Yang dimaksud dalam Undang
Penanaman modal asing secara Undang ini dengan Modal Dalam
langsung yang dilakukan menurut Negeri ialah Bagian dari pada
atau berdasarkan ketentuan kekayaan masyarakat Indonesia
ketentuan undang undang di termasuk hak hak dan benda benda
Indonesia, dalam arti bahwa yang dimiliki oleh Negara maupun
pemilik modal secara langsung Swasta Nasional atau swasta Asing
menanggung resiko dari yang berdomisili di Indonesia yang
penanaman modal tersebut. disisihkan/disediakan guna
menjalankan sesuatu usaha sepanjang
Pasal 2 : modal tersebut tidak diatur oleh
Pengertian modal asing dalam ketentuan Pasal 2 UU No. 1 Tahun
undang undang ini ialah 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
a. Alat pembayaran luar negeri
yang tidak merupakan bagian dari 2. Pihak Swasta yang memiliki modal
kekayaan devisa Indonesia yang dalam negeri tersebut dalam ayat 1
dengan persetujuan pemerintah pasal ini dapat terdiri atas perorangan
digunakan untuk pembiayaan dan / atau badan hukum yang didirikan
perusahaan di Indonesia. berdasarkan hokum yang berlaku di
b. Alat alat untuk perusahaan, Indonesia.
termasuk penemuan penemuan Pasal 2 :
baru milik orang asing dan bahan Yang dimaksud dalam undang
bahan yang dimasukan dari luar ke undang ini dengan Penanaman Modal
dalam wilayah Indonesia, selama Dalam Negeri ialah Penggunaan dari
alat alat tersebut tidak dibiayai pada kekayaan seperti tersebut dalam
dari kekayaan devisa Indonesia. Pasal 1, baik secara langsung atau tidak
c. Bagian dari hasil perusahaan langsung untuk menjalankan usaha
yang berdasarkan undang menurut atau berdasarkan ketentuan
undang ini perkenankan ditransfer UU ini.Penjelasan undang undang
tetapi dipergunakan untuk nomor 6 tahun 1968
membiayai perusahaan Indonesia Pasal 1 :
Modal Dalam Negeri diartikan
Sebagai Sumber produktif dari
Masyarakat Indonesia yang dapat
digunakan bagi pembangunan ekonomi
pada umumnya.

Modal alam negeri adalah modal yang


merupakan bagian dari kekayaan
masyarakat Indonesia, termasuk hak-
hak dan benda-benda (bergerak dan
tidak bergerak), yang dapat disisihkan /
disediakan untuk menjalankan suatu
usaha/perusahaan
(contoh dari kekayaan termasuk adalah
: tanah, bangunan, kayui di hutan, dan
lain-lain). Kekayaan tersebut dapat
dimilki oleh negara (pemerintah) dan
swasta.Disamping itu alat-alat
pembayaran luar negeri yang dimilki
oleh negara dan swasta nasional yang
disisihkan/disediakan untuk
menjalankan usahanya di Indonesia
termasuk pula sebagai modal dalam
negeri
Pasal 2 :
Yang dimaksud dengan Penanaman
modal dalam negeri ialah penggunaan
modal tersebut dalan pasal 1 bagi
usaha-usaha yang mendorong
pembangunan ekonomi pada
umumnya. Penanaman tersebut dapat
dilakukan secara langsung, yakni oleh
pemiliknya sendiri atau tidak langsung,
yakni melalui pembelian obligasi-
obligasi, surat-surat kertas
perbendaharaan negara, emisi-emisi
lainnya (saham-saham) yang
dukeluarkan oleh perusahaan, serta
deposito dan tabungan yang berjangka
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan
menggunakan modal dalam negeri.
Penanam modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan WNI, badan usaha Negeri,
dan/atau pemerintah Negeri yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik
Indonesia. Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali
bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan dan
batasan kepemilikan modal Negeri atas bidang usaha perusahaan diatur didalam Peraturan Presiden
No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang
Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.Sedangkan Penanaman Modal Asing
(PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi
perusahaan.
Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya jangka
panjang, banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka
lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang berkembang mengingat
terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja.
Saran :
) Indonesia harus bisa membenahi terlebih dahulu sistem politik dan hukum agar para investor
akan lebih banyak yang tertarik untuk menginvestasi di Indonesia.
) Tidak mempersulit para investor dengan peraturan peraturan yang menyebabkan mereka tidak
mau berinvestasi.
) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya dengan memberikan pelatihan pelatihan
tentang industrilialisasi.
) Jangan selalu menjadi pekerjanya saja tapi cobalah untuk menjadi seseorang yang
mengendalikan para pekerja dari luar.
) Memperbaiki infrastruktur yang dapat dimanfaatkan bagi para investor maupun para pekerjanya

5
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/377/jiptummpp-gdl-s1-2010-nikoyulfiy-18807-
BAB+I.pdf
http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_1785.html
http://petanitangguh.blogspot.com/2010/06/penanaman-modal-asing.html
http://www.inhu.go.id/info_pm02.php
http://amertapersada.com/?p=83
http://repository.unand.ac.id/5279/

Anda mungkin juga menyukai