Anda di halaman 1dari 14

ETIKA BISNIS, GCG, CSR DALAM

MENDUKUNG MANAJEMEN
STRATEGIS

Anis sholikhah, M.Pd.


Etika Bisnis Dan Manajemen Strategis

 Etika  bisnis adalah aplikasi pemahaman kita


tentang apa yang baik dan benar untuk beragam
institusi,  teknologi, transaksi , aktivitas dan
usaha yang di sebut dengan bisnis. Etika bisnis
merupakan elemen yang wajib dimunculkan
dalam kegiatan transaksi yang disebut bisnis.
Seiring dengan peningkatan peradaban manusia
dan semakin ketatnya persaingan, terkadang
bahkan tidak jarang pengusaha melakukan
berbagai cara untuk mencapai tujuan
Etika Bisnis Dan Permasalahan Di Negara Berkembang

 Bentuk permasalahan yang paling sering


terjadi di negara berkembang dan Indonesia
merupakan salah satu negara dengan tingkat
pelanggaran etika yang paling tinggi. Dengan
begitu pembahasan dan pengkajian tentang
bagaimana pembangunan etika bisnis di
Indonesia menjadi tanggung jawab dan
perhatian berbagai pihak khususnya
pemerintah dan dunia usaha sendiri.
Definisi Good Corporate Governance (GCG) Dan
Manajemen Perusahaan

 Istilah Good Corporate Governance (GCG)


pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury
Commite tahun 1992 dalam laporrannya yang
dikenal sebagai Cadbury Report (Tjager dkk,
2003). Good Corporate Governance dipahami
sebagai kepemerintahan atau penyelenggaraan
kepemerintahan atau organisasi yang bersih
dan efektif sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
Etika Bisnis Dan Good Corporate Governance (GCG)

 Pada saat ini salah satu aturan yang terjelaskan


secara tegas bahwa suatu perusahaan yang ingin
atau berkeinginan untuk gopublik adalah
perusahaan tersebut harus memiliki konsep
serta mengaplikasikan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG). Penegasan ini
menjadi jelas pada saat melihat bagaimana
beberapa perusahaan sebelumnya yang
dianggap bermasalah di pasar modal (capital
market) karena kinerja perusahaan rendah atau
bermasalah.
Good Corporate Governance (GCG) Dalam Konteks Bisnis
Masa Depan

 Berdasarkan penjelasan diatas dapat dimengerti jika penerapan


Good Corporate Governance (GCG) bukan sebuah syarat lagi namun
sudah kebutuhan pokok untuk harus dilaksanakan. Dari hasil
penelitian menyebutkan jika perusahaan multinasional lebih
bersungguh-sungguh menerapkan GCG dibandingkan dengan
perusahaan domestik.
 Keinginan mereka menerapkan GCG adalah bentuk dari usaha
mereka menghargai tata konsep bisnis modern. Kerena bisnis tidak
lagi bisa dijalankan secara konvensional seperti dahulu, yaitu pemilik
(owners) memiliki kekuasaan yang begitu tinggi dan dengan mudah
memerintah serta memecat setiap agent ynag dianggap tidak bisa
bekerja dengan baik. Sifat arogansi ini secara nilai-nilai etika bisnis
menjadi salah, karena keputusan yang arogan dianggap tidak
mengedepankan etika bisnis namun lebih mengedepankan keinginan
untuk meraih keuntungan semata atau profit.
Permasalahan Yang Timbul Dalam Penerapan Good
Corporate Governance (GCG)

 Pemahaman tentang konsep GCG pada beberapa manajer di Indonesia


masih kurang. Seiring mereka memahami konsep GCG secara general dan
tidak spesifik, terutama berdasarkan bentuk organisasi bisnis yang
diijalankan.
 Sebagai pihak yang menganggap konsep GCG dianggap sebagai
penghambat berbagai keputusan perusahaan, karena perusahaan tidak lagi
bias leluasa dalam pengambilan keputusan khususnya harus patuh pada
aturan GCG.
 Appenegak hukum harus dibekali konsep pemahaman GCG secara luas,
termasuk adanya jurnal dan buku teks yang menjelaskan secara khusus
tentang GCG dalam konteks prespektif Indonesia.
 Herwidayatno (2000), praktik-praktik di Indonesia yang bertentangan
dengan konsep GCG dapat dikelempokkan menjadi (a.)adanya konsentrasi
kepemilikan oleh pihak tertentu yang memungkinkan terjadinya
hubungan afiliasi antara emilik, pengawas, dan direktur perusahaan. (b.)
tidak efektifnya dewan komisaris, dan (c.) lemahnya low enforcement.
Corporate Social Responsibility Dan Kebijakan Perusahaan

 Corporate Social Responsibility adalah komitmen


perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi
dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan
dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan
antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Secara konseptual, CSR adalah sebuah
pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan
dalam interaksi mereka dengan para pemangku
kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip
kesukarelaan dan kemitraan.
Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Bagi Perusahaan

 Memepertahankan dan mendongkrak reputasi serta


citra mereka perusahaan.
 Mendapatkan lisensi untuk beroprasi secara social
 Mereduksi risiko bisnis perusahaan
 Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha
 Membuka peluang pasar yang lebih luas
 Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak
pembuangan limbah
 Memperbaiki hubungan dengan stakeholders
 Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
 Peluang mendapatkan penghargaan
Indicator Keberhasilan Corporate Social Responsibility
(CSR) Dan Model Penerapan Di Indonesia

 Secara umum, keberhasilan CSR dapat dilihat dari


capaian nilai etika yang dikandungnya yaitu turut
menegakkan social justice, suistainability dan equity.
 Secara social, keberhasilan CSR dapat dinilai dari
tinggi rendahnya legimitasi social korporasi
dihadapan stakeholder sosialnya.
 Secara bisnis, keberhasilan CSR dapat dinilai dari
meningkatnya nilai saham akibat peningkatan
corporate social image.
 Secara teknis, keberhasilan CSR dapat dilhat dari
capaian program hasil evaluasi teknis lapangan.
Corporate Social Responsibility (CSR) Dan Pembangunan
Ekonomi Berkelanjutan

 Secara konsep hubungan yang erat antara CSR


dan konsep pembangunan ekonomi
berkelanjutan. Pembangunan ekonomi
berkelanjutan merupakan suatu keinginan
membangun tatanan ekonomi masyarakat
yang bersifat makmur dan sejahtera, aman
serta sentosa. Dengan mengedepankan konsep
pembangunan ekonomi secara terencana dan
konsisten.
Etika Bisnis Dan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada
Perusahaan Pertambangan

 Opini banyak menggarisbawai pertumbuhan jumlah asset


korporasi khususnya MNC (multional coorporation)
tambang dan migas menunjukkan angka yang
spektakuler tingginya, namun pertumbuhan ini tidak
diikuti dengan pertumbuhan kesejahteraan masyarakat
secara nyata khususnya masyarakat sekitar tambang.
Secara realita memang menunjukkan dominasi
perusahaan tambang dari asing di Indonesia sangat
banyak sekali, dan penguasaan mereka tersebut dibanyak
sisi tidak selalu menguntungkan masyarakat sekitar,
namun bahkan ada yang telah menimbulkan kerugian
dan pengrusakan alam di wilayah seputar
perusahaantersebut berada.
Beberapa Permasalahan Dalam Bidang Corporate
Social Responsibility (CSR) Secara Umum

 Masih kurangnya pemahaman pihak korpoorasi dalam melihat


keuntungan penerapan CSR bagi perusahaan.
 Masih banyak perusahaan yang tidak mau menjalnkan program
CSR karena melihat hal tersebut hanya sebagai pengeluaran
biaya.
 Tekanan dari emerintah belum kuat. Dan itu termasuk lemahnya
tekanan dari pihak lembaga swadaya masyarakat(LSM). Dan ini
terbukti tidak adanya sanksi kuat bagi perusahaan yang
melanggar ketentuan dari CSR tersebut.
 Beberapa perusahaan masih menganggap konsep CSR sebagai
kosmetik belum dalam arti sesunggunya.
 Lebih jauh konsep CSR dilihat sebagai keputusan yang dilakukan
atas dasar bisa memberi keuntungan pada perusahaan. 
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai