No/nim : 10/2002622010446
SOAL:
1) Jelaskan secara singkat latar belakang munculnya GCG serta jelaskan manfaat GCG bagi
3) Jelaskan praktik GCG pada salah satu perusahaan di Indonesia dan perusahaan di salah
satu negara Asia kemudian bandingkan apakah terdapat perbedaan penerapan praktik GCG
bagaimana kaitan struktur kepemilikan perusahaan dengan penerapan praktik GCG dalam
perusahaan tersebut.
5) Buatlah analisis mengenai praktik prinsip transparansi dan pengungkapan pada salah satu
perusahaan di Indonesia. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh para stakeholders
prinsip ini?
JAWABAN:
Sejarah lahirnya GCG muncul atas reaksi para pemegang saham di Amerika
Serikat pada tahun 1980-an yang terancam kepentingannya (Budiati, 2012). Maraknya
skandal perusahaan yang menimpa perusahaan – perusahaan besar, baik yang ada di
Indonesia maupun yang ada di Amerika Serikat, maka untuk menjamin dan
mengamankan hak-hak para pemegang saham, muncul konsep pemberdayaan
komisaris sebagai salah satu wacana penegakan GCG. Diindonesia, konsep GCG
mulai dikenal sejak krisis ekonomi tahun 1997 krisis yang berkepanjangan yang
dinilai karena tidak dikelolanya perusahaan-perusahaan secara bertanggungjawab,
serta mengabaikan regulasi dan sarat dengan praktek (korupsi, kolusi, nepotisme)
KKN (Budiati, 2012). Bermula dari usulan penyempurnaan peraturan pencatatan
pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) yang mengatur mengenai
peraturan bagi emiten yang tercatat di BEJ yang mewajibkan untuk mengangkat
komisaris independent dan membentuk komite audit pada tahun 1998, Corporate
Governance (CG) mulai di kenalkan pada seluruh perusahaan publik di Indonesia.
Manfaat GCG bagi perusahaan sendiri yaitu mewujudkan prinsip-prinsip good
corporate governance adalah meningkatnya produktivitas dan efisiensi usaha. Manfaat
lain adalah meningkatnya kemampuan operasional perusahaan dan
pertanggungjawaban kepada publik. Selain itu juga memperkecil praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, serta konflik kepentingan. Corporate governance yang baik
dapat mendorong pengelolaan organisasi yang lebih demokratis (partisipasi banyak
kepentingan), lebih accountable (adanya pertanggungjawaban dari setiap tindakan),
dan lebih transparan serta akan meningkatkan keyakinan bahwa perusahaan dapat
memberikan manfaat jangka panjang. Sedangkan manfaat bagi pihak luar yaitu
meningkatkan kualitas kepada public.
Prinsip ini menegaskan pentingnya kemudahan akses informasi yang mudah dipahami
oleh stakeholders (pemangku kepentingan) dengan tetap memperhatikan perlindungan
atas informasi yang bersifat rahasia.
b. Akuntabilitas (Accountability)
c. Pertanggungjawaban (Responsibility)
d. Kemandirian (Independency)
Berikut contoh penerapan GCG di Biofarma sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada,
melansir dari situs resminya.
-Pemberdayaan fungsi dan kemandirian organ perusahaan, yang terdiri RUPS, Dewan
Komisaris dan Direksi;
Perbedaan penerapan GCG di negara Indonesia dan Singapura, yaitu: Dampak tidak
menerapkan GCG bukan hanya dirasakan bagi perusahaan pada tingkat terparah tutupnya
perusahaan tersebut tapi juga perekonomian suatu negara. Banyak perusahaan di
Indonesia, baik swasta maupun BUMN yang belum menerapkan GCG secara
berkesinambungan sehingga berpotensi memicu terjadinya krisis keuangan. Penerapan
Pedoman Good Corporate Governance di Singapura oleh perusahaan hanya bersifat
voluntary. Oleh karena itu, tidak ada sanksi bagi perusahaan yang tidak menerapkannya.
Akan tetapi, perusahaan harus menjelaskan dengan rinci alasan untuk tidak
menerapkannya.
5. PT. Semen Gresik (Persero), Tbk , Perusahaan ini adalah salah satu BUMN (Badan
Usaha Milik Negara) yang sahamnya dimiliki oleh negara sebesar 51 % dan publik
memiliki saham PT. Semen Gresik (Persero), Tbk sebesar 48,9 %. Sebagai sebuah
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tentunya dalam menerapakan GCG yang dalam
hal ini prinsip Transparansi akan berpengaruh ke banyak hal, salah satu contohnya
seperti kepercayaan publik terhadap perusahaan tersebut akan meningkat.