Anda di halaman 1dari 4

Titis Sangha Maheswari (042484943)

1. Apa yang saudara ketahui dengan  Good corporate governance

Istilah Corporate Governance diperkenalkan pertama kali oleh Komite Caadbury pada tahun
1992 dalam laporannya yang dikenal sebagai Cadbury Report. Corporate Governance
semakin berkembang ketika terjadi peristiwa ekonomi penting terjadi, seperti krisis keuangan
Asia pada tahun 1997. Penerapan corporate governance didasarkan pada teori agensi, yang
menjelaskan hubungan antara manajemen dengan pemilik. Manajemen sebagai agen
bertanggung jawab akan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Konsep Good
Corporate Governance secara definitive merupakan system yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua
skateholder. Dapat disimpulkan bahwa Corporate Governance adalah system, proses, dan
seperangkat peraturan yang mengandung hubungan antara berbagai pihak yang
berkepentingan terutama dalam arti sempit, hubungan antara pemegang saham, dewan
komisaris dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi. Corporate Governance
dimaksudkan untuk mengatur hubungan tersebut dan mencegah terjadinya kesalahan yang
signifikan dalam strategi koporasi serta untuk memastikan bahwa kesalahan yang terjadi
dapat segera diperbaiki.

2. Seberapa pentingkah Good corporate governance hingga perlu dilakukan!

Good corporate governance merupakan langkah yang penting dalam membangun


kepercayaan pasar (market confidence) dan mendorong arus investasi international yang
lebih stabil dan bersifat jangka panjang. Adapun tujuan dari penerapan Good Corporate
Governance adalah sebagai berikut:

 Menciptakan nilai tambah (value added) bagi semua pihak yang berkepentingan
(stakeholders).
 Memastikan bahwa sasaran yang ditetapkan telah dicapai.
 Memastikan bahwa aktiva perusahaan dijaga dengan baik.
 Memastikan perusahaan menjalankan praktik-praktik usaha yang sehat.
 Memastikan kegiatan-kegiatan perusahaan bersifat transparan.
Manfaat langsung yang dirasakan perusahaan dengan mewujudkan prinsip-prinsip good
corporate governance adalah meningkatnya produktivitas dan efisiensi usaha. Manfaat lain
adalah meningkatnya kemampuan operasional perusahaan dan pertanggungjawaban kepada
publik. Selain itu juga memperkecil praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta konflik
kepentingan. Corporate governance yang baik dapat mendorong pengelolaan organisasi yang
lebih demokratis (partisipasi banyak kepentingan), lebih accountable (adanya
pertanggungjawaban dari setiap tindakan), dan lebih transparan serta akan meningkatkan
keyakinan bahwa perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang.

3. Bagaimanakah Penerapan azas GCG bagi kepentingan stakeholder?

Dalam penerapannya agar terlaksana dengan efektif dan efisien untuk mewujudkan konsep
Good Corporate Governance (GCG), setidaknya terdapat 5 pilar GCG ayng ditetaplan oleh
Komite Nasional Kebijakan Government, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menko
Ekuin Nomor: KEP/31/M. EKUIN/08/1999 yang kemudian dikenal dengan konsep TARIF
(Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness).

a. Transparansi: Prinsip dasarnya adalah bahwa untuk menjaga objektivias dalam


menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu,
memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku
kepentingan sesuai dengan haknya.
b. Akuntabilitas: Prinsip dasarnya adalah bahwa perusahaan harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar.
c. Responsibilitas: Prinsip dasarnya adalah bahwa organ perusahaan harus berpegang pada
prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by-laws) serta melaksanakan tanggung jawab
social terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan
sehingga kesinambungan usaha dalam jangka panjang dapat terpelihara dan mendapat
pengakuan sebagai good corporate citizen.
d. Independensi: Prinsip dasarnya adalah bahwa perusahaan ahrus dikelola secara
independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan
tidak dapat diintervensi oleh pihak lain
e. Kewajaran dan Kesetaraan: Prinsip dasarnya adalah bahwa dalam melaksanakan
kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

4. Mengapa GCG perlu diterapkan pada badan usaha milik negara/daerah?

Penerapan praktek-praktek GCG merupakan salah satu langkah penting bagi Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan (corporate
value), mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional,transparan dan efisien dengan
cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab
dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada pemegang saham,
dewan komisaris, mitra bisnis, serta stakeholders lainnya. Lebih lanjut, pihak direksi, dewan
komisaris, manajemen dan staf berkomitmen untukmenerapkan praktek-praktek GCG dalam
pengelolaan kegiatan usaha BUMN. Kesadaran akan pentingnya GCG bagi BUMN adalah
karena keinginan untukmenegakkan integritas dalam menjalankan bisnis yang sehat.

Program Pengembangan dan Penerapan Praktek GCGBeberapa hal yang perlu dilakukan
BUMN dalam rangka program pengembangandan penerapan praktekpraktek GCG:

1. Mengembangkan kebijakan dan peraturan yang dapat menciptakan


lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan praktek-praktek GCG;
2. Mengembangkan model pengelolaan perusahaan yang mampu mendukung
tumbuhnya profesionalitas, transparansi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggungjawab
3. Mengembangkan sikap dalam melihat implementasi GCG sebagai
kebutuhandan tuntutan etik, bukan semata sebagai kepatuhan terhadap regulasi

5. Sejauhmanakah Korelasi penerapan asas GCG dengan kepentingan pemegang saham,


kepentingan manajemen dan karyawan, dengan kepentingan publik?
a. Penerapan Asas GCG Dengan Pemegang Saham adalah mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Selain itu, bagi para investor jangka panjang kepentingannya adalah
keberlangsungan usaha dari perusahaan. Dalam kaitannya ini, penerapan asas GCG
memegang peranan penting sebagai sarana untuk mengukur kinerja perusahaan dan
penopang utama pemenuhan beragam kepentingan para pemegang saham suatu
perusahaan. Hal ini tentu saja perlu dibarengi dengan pemahaman yang menyeluruh dari
para pemegang saham atas hak-hak yang dimilikinya.
b. Penerapan Asas GCG dengan Kepentingan Manajemen dan Karyawan adalah kebutuhan
akan manajemen perusahaan yang harmonis dan sistematis dalam rangka menghasilkan
kinerja yang efektif dan efisien. Untuk itu, manajemen dan karyawan harus mendapat
perlakuan yang seimbang dan wajar, sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
Penerapan asas GCG disini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan manajemen dan
karyawan sebagai bagian integral dari stakeholders perusahaan.
c. Penerapan Asas GCG dengan Kepentingan Publik disini ditujukan pada tanggung jawab
perusahaan terhadap segala produk yang dihasilkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan dapat menjamin terjaganya keselarasan hubungan antara
perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar di mana perusahaan beroperasi.

Sumber:

Buku Materi Pokok ADPU4337


https://www.scribd.com/document/374783188/Good-Corporate-Governance-BUMN

Google Books “Good Corporate Governance (GCG)” oleh Eko Sudarmanto, dkk.

Anda mungkin juga menyukai