Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Reformasi Pengelolaan BUMN/BUMD

TUTOR: Patricia Purba,MPA

OLEH:

NAMA : TITIS SANGHA MAHESWARI

NIM : 042484943

UNIVERSITAS TERBUKA

2022
Bab I

Pendahuluan

Sebuah organisasi akan berhasil atau akan gagal sebagian besar ditentukam oleh
kepemimpinan. Pimpinanlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu
pekerjaan, merupakan ungkapan yang mendudukan posisi pemimpin dalam organisasi pada
posisi yang terpenting. Betapa pentingnya pemimpin dan kepemimpinan dalam suatu kelompok
jika terjadi suatu konflik atau perselisihan di antara orang-orang dalam kelompok, maka orang-
orang mencari cara pemecahan supaya terjamin keteraturan dan dapat ditaati bersama.
Terbentuklah aturan-aturan, atau norma-norma tertentu untuk ditaati agar konflik tidak terulang
lagi. Disini orang-orang mulai mengidentifikasi dirinya pada kelompok kehidupan sangat
dibutuhkan, dan konflik perlu dihindari, dalam hal ini peranan pemimpin sangat dibutuhkan.

Krisis pandemi Covid-19 melanda hampir diseluruh negara di dunia dalam waktu yang
cepat. Pada awal kemunculan, seluruh negara yang dilanda pendemi ini tidak siap dalam
menghadapinya. Pademi Covid-19 tidak hanya berimbas terhadap terjadinya krisis pada bidang
kesehatan, namun juga berimbas pada berbagai bidang, namun juga berimbas pada berbagai
bidang. Berdasarkan data pada halaman covid19.who.int, sampai dengan tanggal 25 Mei 2021,
telah terjadi sebanyak 188.128.952 kasus terinfeksi Covid-19 diseluruh dunia dengan angka
kematian sebanyak 4.059.339 (Data sebaran Covid-19 Dunia, 2021). Di Inonesia sendiri,
berdasaekan pada situs covid19.go.id. Sampai dengan tanggal 19 November 2022, terkondirmasi
kasus positif sebanyak 6.603.195 dengan angka kematian sebanyak 159.348 (Data Covid-19
Nasional, 2022).

Krisis ini merupakan tantangan baru sekaligus ancaman yang menguji kemampuan
kepemimpinan dan komunikasi bagi para Pemimpin negara. Oleh karena itu, Pemerintah
Indonesia menetapkan kebijakan dalam rangka Kedaruratan Kesehatan Mayarakat Corona Virus
Disease 2019 melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) diantaranya adalah dengan
penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penrapan 3M yaitu memakai masker,
menjaga jarak dan mencuci tangan.
Provinsi Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata dunia dimana mobilitas
wisatawan dari mancanegara sangat tinggi. Melalui Instruksi Gubernur Yogyakarta Nomor
31/INSTR/2021, Gubernur Yogyakarta memberlakukan pembatasan sosial. Kebijakan yang
ditetapkan oleh Pemimpin lokal memiliki arti yang penting karena dampaknya dapat dirasakan
oleh masyarakat di daerah tersebut (Hanafi Imawan Ridho, Syafii Ima,. Ramadhan Surya M,
2020). Oleh karena itu, Pemimpin Daerah Yogyakarta mengambil kebijakan berupa membatasi
mobilitas masyarakat dengan bekerja dan belajar dari rumah, beribadah di rumah, serta dengan
ketat mengawasi mobilitas penduduk serta masyarakat yang masuk maupun keluar dengan
membuat pos-pos pemantauan yang akan melakukan pengecekan surat-surat serta menanyakan
maksud dan tujuannya (Pujaningsih & Sucitawathi, 2020)
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin, mempunyai awalan pe dan akhiran an yang
menunjukkan sifat yang dimiliki oleh pemimpin itu. Kata pimpin mengandung pengertian
mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun, dan juga menunjukkan ataupun
mempengaruhi. Menurut Dubin dalam Fieldler dan Chemers (1974), kepemimpinan
adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan pembuat keputusan. Kepimpinan
merupakan titik sentral dan dinamisator seluruhh proses kegiatan organisasi.
Kepemimpinan mutlak diperlakukan bila terjadi interaksi kerja sama antara dua orang
atau lebih dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan proses
pemimpin menciptakan visi, mempengaruhi sikap, perilaku, pendapat, nilai-nilai, norma,
dan sebagainya dari pengikut untuk merealisir visi. Kepemimpinan merupakan inti
daripada manajemen, dan manajemen adalah inti dari administrasi. Oleh karena itu,
dalam suatu proses yang di dalamnya melibatkan kegiatan usaha bersama antara 2 orang
atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik administrasi, manajemen
maupun kepemimpinan memiliki keterkaitan yang sangat erat.
B. Kepemimpinan Pemerintahan
Kepemimpinan adalah gejala universal dalam setiap kelompok makhluk hidup, termasuk
manusia. Apalagi manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang senang
berkelompok, bukan makhluk solitaire atau makhluk yang senang menyendiri. Dalam
konteks organisasi, kepemimpinan merupakan inti dari suatu organisasi. Begitu juga
kepemimpinan pemerintahan merupakan sesuatu yang melekat pada keberadaan
pemerintahan, bahkan dapat dianggap sebagai inti dari pemerintahan itu sendiri. Sistem
pemerintahan yang secara teoritik baik, hanya akan berjalan baik apabila dikendalikan
oleh pemimpin yang memiliki komitmen untuk mengoptimalkan fungsi, peranan, dan
tanggung jawabnya. Kepemimpinan pemerintahan berkaitan dengan bagaimana
seharusnya kekuasaan dikelola, bagaimana kehandalan pemimpin dalam melayani
masyarakat demi tegaknya keadilan, memberdayakan masyarakat agar kemandiriannya
terus menguat di dalam mengejar kemajuan bersama serta membangun untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari waktu ke waktu. Pengisian jabatan puncak
organisasi pemerintah biasanya dilakukan melalui pengangkatan maupun melalui
pemilihan, meskipun ada pula yang diisi berdasarkan garis keturunan. Kepemimpinan
pemerintah dapat dibedakan menjadi 2 yaitu kepemimpinan organisasional dan
kepemimpinan sosial. Kepimpinan organisasional timbul karena seseorang menjadi
pemimpin unit organisasi dengan pengikut sebagai bawahan yang patut dengan berbagai
ikatan norma-norma organisasi formal. Sedangkan Kepemimpinan sosialtimbul dalam
konteks kelembagaan karena kapasitas dan kualitas pribadi seseorang yang karismatik
dalam kehidupan masyarakat sehingga mampu menarik perhatian orang-orang untuk
menjadi pendukungnya (supporter).

Anda mungkin juga menyukai