Econ di
MASA PANDEMI COVID-19
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Strategi Kepemimpinan
Dalam kamus bahasa Indonesia kata strategi yang berarti siasat perang.
Sedangkan Strategi menurut istilah bahwa suatu cara atau trik-trik yang digunakan
seseorang untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Pengertian strategi
dalam kamus besar bahasa indonesia mempunyai arti “seni atau cara atau taktik
untuk melakukan sesuatu. Menurut Sudjana, Strategi adalah “suatu pola yang
direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau
tindakan”.1 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan strategi adalah suatu
cara atau trik-trik yang ditetapkan secara sengaja yang digunakan seseorang untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan
Kepemimpinan secara harfian berasal dari kata pimpin. Kata pimpin
mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga
menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik
secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang
dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang
mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. Menurut
Wahjosumidjo (2005: 17) kepemimpinan di terjemahkan kedalam istilah sifat- sifat,
perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola- pola, interaksi, hubungan
kerja sama antarperan, kedudukan dari satu jabatan administratif, dan persuasif, dan
persepsi dari lain- lain tentang legitimasi pengaruh.2 Miftah Thoha (2010: 9)
kepemimpinan adalah kegiatan untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni
memengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.3
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
1
Sudjana Nana, Penialaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 29
2
Wahdjo Sumidjo, 2005, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teori dan. Permasalahannya. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
3
Thoha Miftah., (2010), Pembinaan Organisasi, proses dianosa dan intervensi, Manajemen Kepemimpinan.
Yogyakarta, Gava Media.
organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi
ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut.
Menurut C. Turney (1992) dalam Martinis Yamin dan Maisah (2010: 74)
mandefinisikan kepemimpinan sebagai suatu group proses yang dilakukan oleh
seseorang dalam mengelola dan menginspirasikan sejumlah pekerjaan untuk
mencapai tujuan organisasi melalui aplikasi teknik- teknik manajemen. 4 George R.
Terry (Miftah Thoha, 2010: 5) mengartikan bahwa Kepemimpinan adalah aktivitas
untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Strategic leadership merupakan kepemimpinan strategis dengan enam
indikator, yaitu:
1. Menentukan arah strategis
2. Menjelajahi dan memelihara kompetensi inti yang unik,
3. Mengembangkan sumber daya manusia,
4. Mempertahankan budaya organisasi yang efektif,
5. Menekankan praktek etika dan membangun membangun kontrol organisasi
seimbang.
BAB III
4
Yamin,Martinis & Maisah, (2010). Standarisasi kinerja guru. Jakarta: GP Press, hlm 10.
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Kepemimpinan strategis yang diterapkan oleh Bupati Purbalingga
menunjukkan upaya memfasilitasi kemampuan sistem sosial di Kabupaten
Purbalingga untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19 dan belajar
untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul pada masa pandemi secara
kolektif. Meskipun demikian, tentu saja capaian kepimimpinan strategis yang
diterapkan memerlukan kerja sama dengan pemangku kepentingan yang lebih
beragam yaitu mereka yang mewakili representasi masyarakat sipil. Meskipun
dimasa sulit pandemic Covid-19 Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga yang
dipimpin oleh Ibu Dyah Hayuning Pratiwi, S.E.B.Econ bergerak maju yaitu dengan
mendapatkan penghargaan predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2021. Raihan prestasi itu
menandakan Pemkab Purbalingga telah mendapatkan predikat opini WTP untuk
yang ke-6 kalinya (2016 - 2021).
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka untuk melakukan upaya ketahanan wilayah
Kabupaten Purbalingga di berbagai sektor yaitu dengan respon yang tepat dari
stakeholder dan masyarakat sebagai komunikasi krisis yang efektif. Oleh karena
itu, sinergi dan pengawasan semua pihak sangat diperlukan agar keberhasilan
yang telah dicapai tidak mengalami kemunduran atau bahkan kegagalan. Dengan
upaya tersebut nantinya akan dapat membangun satisfaction yang lebih kuat dan
capaian pada pelibatan stakeholder yang lebih mewakili sisi rakyat.
DAFTAR PUSTAKA
Martinis, Yamin & Maisah. 2010. Standarisasi kinerja guru. Jakarta: GP Press.
Miftah, Thoha. 2010. Pembinaan Organisasi, proses dianosa dan intervensi, Manajemen
Kepemimpinan. Yogyakarta, Gava Media.
Nana, Sudjana. 2005. Penialaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.