Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI KEPEMIMPINAN IBU DYAH HAYUNING PRATIWI, S.E., B.

Econ di
MASA PANDEMI COVID-19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis pandemi Covid-19 melanda hampir di Seluruh negara di dunia dalam


waktu yang cepat. Berdasarkan data dari worldmeters.info tanggal 12 Januari
2021 bahwa kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 91.269.083 kasus, angka
kematian akibat Covid-19 berjumlah 1.951.792 jiwa dan angka pasien sembuh
mengalami kenaikan, yaitu tercatat 65.207.987 orang sembuh dari Covid-19. Krisis
ini menjadi tantangan sekaligus ancaman bagi pemimpin negara di dunia. Oleh
karena itu, pentingnya seorang pemimpin menyusun dan menerapkan strategi yang
tepat melalui komunikasi yang baik kepada publik dalam menghadapi krisis yang
menghantam wilayahnya. Diketahui sejumlah pemimpin negara-negara di dunia telah
melakukan berbagai upaya dalam mengatasi pandemi Covid-19. Meski demikian,
diketahui pula bahwa pemimpin di level daerah dalam beberapa hal menunjukkan
inovasi dan kemampuannya untuk menjadi pelopor dalam melakukan penanganan
pandemi Covid-19.
Covid-19 meluluhlantahkan semua sektor perekonomian, mengakibatkan
perputaran uang di kabupaten purbalinga kehabisan angina segar. Bagaimana tidak,
dengan adanya covid-19 memaksa seluruh kepala daerah memenuhi perintah dari
pemerintah pusat untuk melakukan pembatasan seluruh kegiatan. Pembatasan tersebut
benar-benar membatasi semua pergerakan, membuat masyarakat kabupaten
purbalingga khususnya sangat jenuh dan kekurangan finansial. Hal tersebut tentu
menjadi tantangan dan beban tersendiri bagi Bupati Purbalingga.
Demikin sudah menjadi kehendak alamiah bahwa setiap individu, kelompok,
Bangsa atau Negara selalu mendambakan terciptanya sebuah tatanan kehidupan yang
lebih baik. Namun, cita-cita tersebut tidak secara serta merta dapat diraih oleh setiap
individu, kelompok, Bangsa atau Negara tanpa adanya usaha-usaha luar biasa untuk
sampai pada keinginan tersebut. Sebuah proses yang sifatnya evolutif menjadi
keharusan dalam rangka menuju dan mendapatkan impian tadi. Selanjutnya kerangka
minimal untuk mendapatkan suatu masa depan yang lebih baik, aman, tentram dan
makmur (bahasa kekuasaan-pen) paling tidak pemimpin tentunya didalam
kepemimpinannya memiliki niat untuk maju "good will” dengan upaya-upaya
maksimal, dan proporsional (demokratis).
Berdasarkan latar belakang di atas maka menarik untuk dikaji mengenai Strategi
Kepemimpinan Ibu Dyah Hayuning Pratiwi, S.E., B.Econ di Masa Pandemi Covid 19.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah
Strategi Kepemimpinan Ibu Dyah Hayuning Pratiwi, S.E., B.Econ di Masa Pandemi
Covid 19?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi Kepemimpinan

Dalam kamus bahasa Indonesia kata strategi yang berarti siasat perang.
Sedangkan Strategi menurut istilah bahwa suatu cara atau trik-trik yang digunakan
seseorang untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Pengertian strategi
dalam kamus besar bahasa indonesia mempunyai arti “seni atau cara atau taktik
untuk melakukan sesuatu. Menurut Sudjana, Strategi adalah “suatu pola yang
direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau
tindakan”.1 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan strategi adalah suatu
cara atau trik-trik yang ditetapkan secara sengaja yang digunakan seseorang untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan
Kepemimpinan secara harfian berasal dari kata pimpin. Kata pimpin
mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga
menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik
secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang
dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang
mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. Menurut
Wahjosumidjo (2005: 17) kepemimpinan di terjemahkan kedalam istilah sifat- sifat,
perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola- pola, interaksi, hubungan
kerja sama antarperan, kedudukan dari satu jabatan administratif, dan persuasif, dan
persepsi dari lain- lain tentang legitimasi pengaruh.2 Miftah Thoha (2010: 9)
kepemimpinan adalah kegiatan untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni
memengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.3
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
1
Sudjana Nana, Penialaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 29
2
Wahdjo Sumidjo, 2005, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teori dan. Permasalahannya. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
3
Thoha Miftah., (2010), Pembinaan Organisasi, proses dianosa dan intervensi, Manajemen Kepemimpinan.
Yogyakarta, Gava Media.
organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi
ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut.
Menurut C. Turney (1992) dalam Martinis Yamin dan Maisah (2010: 74)
mandefinisikan kepemimpinan sebagai suatu group proses yang dilakukan oleh
seseorang dalam mengelola dan menginspirasikan sejumlah pekerjaan untuk
mencapai tujuan organisasi melalui aplikasi teknik- teknik manajemen. 4 George R.
Terry (Miftah Thoha, 2010: 5) mengartikan bahwa Kepemimpinan adalah aktivitas
untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Strategic leadership merupakan kepemimpinan strategis dengan enam
indikator, yaitu:
1. Menentukan arah strategis
2. Menjelajahi dan memelihara kompetensi inti yang unik,
3. Mengembangkan sumber daya manusia,
4. Mempertahankan budaya organisasi yang efektif,
5. Menekankan praktek etika dan membangun membangun kontrol organisasi
seimbang.

BAB III

4
Yamin,Martinis & Maisah, (2010). Standarisasi kinerja guru. Jakarta: GP Press, hlm 10.
PEMBAHASAN

A. Strategi Kepemimpinan Ibu Dyah Hayuning Pratiwi, S.E., B.Econ di Masa


Pandemi Covid 19
Seorang pemimpin yang dapat menerapkan strategic leadership
(kepemimpinan strategis) berarti pemimpin tersebut memiliki kemampuan
konseptual untuk membuat keputusan strategis. Sedangkan strategi itu sendiri
merupakan rencana kegiatan untuk mencapai tujuan. Di samping itu,
kepemimpinan melibatkan pemimpin yang mempengaruhi kelompok, organisasi
atau komunitas, dimana harus melibatkan tim atau kelompok tersebut dalam
transaksi agar kepemimpinan terjadi. Hal ini terlihat dalam sinergi kepemimpinan
strategis yang dilakukan oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, S.E.,
B.Econ dalam mengatasi wabah pandemi Covid-19 di wilayah kepemimpinannya.
Sejak awal merebak wabah Covid-19 pada bulan Maret 2020 Pemerintah Kota
Tegal langsung mengambil langkah cepat sesaat setelah kota Tegal terdapat
kasus penyebaran Covid-19 dengan berbagai upaya melalui strategi khusus
dalam mengatasi penyebaran wabah tersebut. Strategi yang dilakukan pemimpin
strategis, menghubungkan tiga hal yaitu tujuan, cara dan alat yang digunakan.
Adapun analisis strateginya sebagai berikut :
1. Tujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten
Purbalingga
2. Cara yang dilakukan yaitu lockdown.

Dalam strategi yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Purbalingga, terlihat


memperhatikan komponen lingkungan strategis dalam kebijakan yang
diterapkannya, yaitu terkait komponen keamanan dan domestik dengan
memperhatikan persoalan politik dankonomi akibat pandemi Covid-19. Hal
tersebut dapat dilihat dari kebijakan menjalankan protokol kesehatan pada
semua lini, tetapi wirausaha dan ekonomi juga harus tetap berjalan dan
semakin baik, memperkuat interaksi, serta melakukan koordinasi lintas batas.
Meskipun di masa pandemi Covid-19 yang melumpuhkan hampir semua sektor,
Bupati Purbalingga mampu menunjukan prestasi yang luar biasa bersama
pemerintah daerah Kabupaten Purbalingga, dimana Pemerintah
Kabupaten Purbalingga kembali berhasil mempertahankan predikat Opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Tahun 2021. Raihan prestasi itu menandakan Pemkab Purbalingga telah
mendapatkan predikat opini WTP untuk yang ke-6 kalinya (2016 - 2021).Laporan
Hasil Pemeriksaan BPK RI itu diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi
Jawa Tengah, Ayub Amali, Senin 23 Mei 2022 kepada Bupati Purbalingga dan
Ketua DPRD Purbalingga. Hal tersebut menunjukan gaya kepemimpinan Bupati
Purbalingga sangat luar biasa, pandemi covid tidak semata-mata menjadi alasan
pemerintah daerah Kabupaten Purbalingga untuk tidak bergerak maju.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kepemimpinan strategis yang diterapkan oleh Bupati Purbalingga
menunjukkan upaya memfasilitasi kemampuan sistem sosial di Kabupaten
Purbalingga untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19 dan belajar
untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul pada masa pandemi secara
kolektif. Meskipun demikian, tentu saja capaian kepimimpinan strategis yang
diterapkan memerlukan kerja sama dengan pemangku kepentingan yang lebih
beragam yaitu mereka yang mewakili representasi masyarakat sipil. Meskipun
dimasa sulit pandemic Covid-19 Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga yang
dipimpin oleh Ibu Dyah Hayuning Pratiwi, S.E.B.Econ bergerak maju yaitu dengan
mendapatkan penghargaan predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2021. Raihan prestasi itu
menandakan Pemkab Purbalingga telah mendapatkan predikat opini WTP untuk
yang ke-6 kalinya (2016 - 2021).
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka untuk melakukan upaya ketahanan wilayah
Kabupaten Purbalingga di berbagai sektor yaitu dengan respon yang tepat dari
stakeholder dan masyarakat sebagai komunikasi krisis yang efektif. Oleh karena
itu, sinergi dan pengawasan semua pihak sangat diperlukan agar keberhasilan
yang telah dicapai tidak mengalami kemunduran atau bahkan kegagalan. Dengan
upaya tersebut nantinya akan dapat membangun satisfaction yang lebih kuat dan
capaian pada pelibatan stakeholder yang lebih mewakili sisi rakyat.
DAFTAR PUSTAKA

Martinis, Yamin & Maisah. 2010. Standarisasi kinerja guru. Jakarta: GP Press.

Miftah, Thoha. 2010. Pembinaan Organisasi, proses dianosa dan intervensi, Manajemen
Kepemimpinan. Yogyakarta, Gava Media.

Nana, Sudjana. 2005. Penialaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Sumidjo, Wahdjo. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teori dan.


Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai