Oleh :
Kharisma Adinda M.J
192303102188
Selagi otak mulai bersantai dan kinerjanya melambat, otak juga sekaligus
memproduksi gelombang lambat yang disebut dengan gelombang alpha. Selama
periode tahapan tidur ini, Anda mungkin mengalami sensasi aneh namun terasa
sangat nyata, dikenal sebagai halusinasi hypnagogic. Contoh umum dari fenomena
ini termasuk perasaan seperti terjatuh atau mendengar seseorang memanggil nama
Anda. Familiar, bukan?
Peristiwa lain yang sangat umum terjadi selama periode ini dikenal sebagai
sentakan mioklonik. Jika Anda pernah terkejut mendadak tanpa alasan apapun,
artinya Anda mengalami fenomena ini. Mungkin tampak mengkhawatirkan, namun
sentakan mioklonik sebenarnya cukup umum.
Ketika memasuki tahapan tidur kedua, gerak mata berhenti dan gelombang otak
melambat, dengan kehadiran semburan gelombang cepat sesekali, yang disebut
spindle tidur. Selain itu, tahap 2 tidur NREM juga ditandai oleh adanya K-
complex, yaitu puncak tegangan tinggi negatif pendek. Kedua fenomena ini
bekejera sama melindungi tidur dan menekan respon terhadap rangsangan luar,
juga untuk membantu penggabungan memori berbasis tidur dan pengolahan
informasi. Tubuh kita bersiap-siap untuk tidur nyenyak.
Karena Anda bisa melewati tahapan ini beberapa kali sepanjang malam, ada lebih
banyak waktu yang dihabiskan di tahapan tidur kedua daripada tahap-tahap
lainnya, dan biasanya mencakup 45-50% dari total waktu tidur orang dewasa,
bahkan dewasa muda.
Akan sangat sulit untuk membangunkan seseorang yang sedang nyenyak terlelap.
Biasanya, jika terbangun, ia tidak bisa sesegera mungkin menyesuaikan diri
dengan perubahan dan seringnya merasa grogi dan kebingungan selama beberapa
menit setelah bangun. Beberapa anak mengalami ngompol, teror malam,
atau sleepwalking selama tahapan tidur nyenyak.
Periode tidur REM pertama biasanya terjadi sekitar 70 sampai 90 menit setelah
kita tertidur. Sebuah siklus tidur lengkap membutuhkan waktu 90 sampai 110
menit rata-rata. Setelah sekitar 10 menit dalam tidur REM, otak biasanya siklus
kembali melalui tahap tidur non-REM. Rata-rata, empat periode tambahan tidur
REM terjadi, masing-masing memiliki durasi lebih lama.
Siklus tidur pertama setiap malam mengandung periode REM yang relatif singkat
dan jangka waktu tidur nyenyak. Saat malam berlangsung, periode tidur REM
meningkat durasinya, sementara kenyenyakan tidur menurun. Pada pagi hari, orang
menghabiskan hampir seluruh waktu mereka terlelap di tahapan tidur 1, 2, dan
REM.
Anda akan kehilangan beberapa kemampuan untuk mengatur suhu tubuh selama
berada di bawah pengaru tidur REM, sehingga suhu panas atau dingin yang minta
ampun di lingkungan tidur dapat mengganggu pulasnya tidur Anda.
Penting pula untuk dipahami bahwa Anda tidak melalui keseluruhan tahapan
tidur ini secara berurutan. Tidur dimulai pada tahap 1 dan maju ke tahap 2, dan
kemudian 3. Setelah tahapan tidur 3, tahap 2 tidur diulang sebelum memasuki tidur
REM. Setelah tidur REM berakhir, tubuh biasanya kembali ke tahap 2. Jika tidur
REM terganggu, tubuh kita tidak mengikuti perkembangan siklus tidur mormal,
begitu momen berikutnya kita tertidur. Sebaliknya, kita sering tergelincir langsung
ke tahapan tidur REM dan mengalami periode REM yang diperpanjang sampai kita
“mengejar ketertinggalan” di tahapan tidur ini.