2. A’am Marifatus Solikha (201701171) 3. Dedy Habib Rohman (201701168) 4. Yudianto (201701158) 5. Mokhammad Hanif Nur R (201701163) Pengertian Kata spiritualitas berasal dari bahasa latin spiritus, yang berarti bernafas atau angin. Jiwa memberikan kehidupan bagi seseorang. Ini berarti segala sesuatu yang menjadi pusat semua aspek dari kehidupan seseorang. Menurut Florence Nightingle, spiritualitas adalah suatu dorongan yang menyediakan energi yang dibutuhkan untuk mempromosikan lingkungan rumah sakit yang sehat dan melayani kebutuhan spiritual sama pentingnya dengan melayani kebutuhan fisik. Gambaran Spiritualitas Spiritualitas mengacu bagaimana menjadi manusia yang mencari makna melalui hubungan intra-, inter-,intrans-personal(Reed,1998). Spiritualitas secara umum melibatkan keyakinan dalam hubungan dengan sesuatu yang lebih tinggi,berkuasa, memiliki kekuatan mencipta, dan bersifat ketuhanan,atau memiliki energi yang tidak terbatas. Lanjutan… Spiritualitas mencakup aspek berikut (Martsolf & Mickley,1998) : Makna (memiliki tujuan, membuat hidup hidup lebih hidup) Nilai (memiliki keyakinan dan standar yang dihargai) Transenderns (menghargai dimensi yang berada di luar negri) Berhubungan (berhubungan dengan orang lain,alam,Yang Maha Agung) Menjadi (mencakup refleksi,memperkenankan hidup untuk terungkap,dan mengetahui seseorang itu sebenarnya). Kebutuhan Spiritualitas Karena setiap orang memiliki dimensi spiritual,semua klien memiliki kebutuhan yang mencerminkan spiritualitas mereka. Kebutuhan ini sering muncul akibat penyakit atau krisis kesehatan lain. Klien yang memiliki keyakinan spiriyual yang jelas dapat merasa behwa keyakinan mereka ditantang oleh situasi kesehatan mereka, klien yang tidak memiliki keyakinan yang jelas dapat tiba-tiba berhadapan langsung dengan pertanyaan yang menantang terkait makna dan tujuan hidup. Perawat harus peka terhadap indikasi kebutuhan spiritua klien dan berespon secara tepat,seperti yang dibahas kemudian. Pemenuhan kebutuhan spiriual klien juga dapat meningkatkan pelaku kopingdan memperluas sumber-sumber penting yang tersedia untuk klien. Kesejahteraan Spiritual Kesehatan spiritual atau kesejahteraaan spiritual dimanifestasikan dengan perasaan menjadi “secara umum hidup,bertujuan,dan memuaskan”(Ellison,1983). Menurut Pilch (1988), kesejahteraan spiritual adalah “cara hidup,gaya hidup yang memandang,dan menghidupkan hidup menjadi bertujuan dan menyenangkan, yang mencari pilihan yang menompang hidup dan memperkaya hidup untuk dipilih secara bebas pada setiap kesempatan, dan yang menanamkan akarnya secara kuat kedalam nilai spiritual atau keyakinan agama tertentu. Disstress Spiritual Disstress spiritual mengaacu pada tantangan terhadap kesejahteraan spiritual atau terhadap sistem keyakinan yang memberi kekuatan, harapan,dan makna hidup. NANDA Internasional (1003)menetapkan batas karakteristik distres spiritual, sebagai berikut : Mengekpresikan harapan,makna,tujuan hidup,pengampunan terhadap diri sendiri Mengekpresikan perasaan diabaikan oleh atau merasa marah terhadap Tuhan Menolak interaksi dengan teman,keluarga Perubahan tiba-tiba dalam praktik spiritual Permintaan untuk bertemu tokoh agama Tidak tertarik dengan alam,membaca literatur spiritual Konsep Terkait Agama Iman Harapan Transendensi Pengampunan Perkembangan Spiritual Selain secara fisik, kognitif, dan moral, individu juga berkembang secara spiritualitas. Beberapa ahli teologi mengidentifikasi tahap linier tertentu yang melalui oleh individu sementara ia mencapai kemtangan spiritualitas.Westerhoff,(1976), sebagai contoh, menggambarkan iman sebagai satu cara berperilaku yang timbul dari keyakinan yang diarahkan oleh orang tua dan orang lain semasa bayi dan kanak-kanak hingga iman diri sendiri yang diinternalisasi pada masa dewasa dan bertindak sebagi pengarah tindakan. Beberapa aspek perkembangan spiritual dan perilaku keagamaan yang sehat pada setiap tahap perkembangan . Praktik Keperawatan yang Memenuhi Asuhan Keperawatan Hari raya Kitab suci Simbol sakral Do’a dan Meditasi Keyakinan yang mempengaruhi diet dan nutrisi Keyakinan terkait pakaian Proses Keperawatan 1. Pengkajian Kepercayaan/Keyakinan Kaji sumber otoritas dan petunjuk yang klien gunakan dalam hidup untuk memilih dan bertindak menurut kepercayaan mereka. Tentukan apakah klien memiliki sumber petunjuk keagamaan yang bertentangan dengan rencana pengobatan medis. Kehidupan dan Tanggung Jawab Diri Kesejahteraan spiritual melibatkan kehidupan dan yanggung jawab diri. Individu yang memiliki tingkat kesejahteraan spiritual yang lebih tinggi akan menerima perubahan dalam hidup, membuat keputusan tentang kehidupan mereka, dan dapat memaafkan orang lain pada saat yang sulit. Selama sakit, klien sering kali tidak dapat menerima keterbatasan atau tidak mengetahui cara mendapatkan kembali fungsi dan arti hidup. Keterhubungan Berdoa merupakan komunikasi pribadi dengan tuhan mereka. Hal ini memberikan harapan, kekuatan, dan keamanan, dan merupakan bagian dari kepercayaan. Bantu klien dengan tetap menghargai setiap pemahaman spiritual klien. Kaji apakah klien kehilangan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar darinya. Kepuasan Hidup Pengkajian kepuasan hidup akan memberikan petunjuk asuhan keperawatan yang sesuai. Ketika individu merasakan kepuasan dalam hidupnya, banyak energy yang tersedia untuk mengatasi kesulitan yang baru dan menyelesaikan masalah. Budaya Spiritualitas merupakan pengalaman pribadi dalam suatu konteks budaya. Penting untuk memahami asal budaya klien dan mengkaji nilai-nilai yang dimiliki klien. Ini sering ditemukan pada banyak budaya dimana individu merasa bahwa mereka telah menjalani kehidupan yang bermanfaat dan bertujuan. Kaji klien dengan menanyakan kepercayaan dan system kepercayaan mereka merupakan permulaan yang baik untuk memahami hubungan antara budaya dan spiritualitas. Hubungan Persahabatan dan Masyarakat Hubungan persahabatan merupakan jenis hubungan yang dimiliki individu dengan individu lainnya. Gali jaringan pendukung yang dimiliki klien. Sangat tidak bijaksana jika menganggap bahwa jaringan yang ada menawarkan jenis dukungan sesuai dengan keinginan klien. Ritual dan Ibadah Mengkaji ritual dan ibadah membantu perawat memahami spiritualitas klien. Ritual termasuk pastisipasi dalam pemujaan, berdoa, sakramen, berpuasa, bernyanyi, meditasi, membaca kitab, dan membuat penawaran atau menyerahan. Agama yang berbeda memiliki ritual yang berbeda pada kejadian hidup. Pekerjaan Perawat menentukan apakah penyakit atau perawatan di rumah sakit yang selama ini mengubah kemampuan untuk mengungkapkan beberapa aspek spiritualitas berhubungan dengan pekerjaan atau aktivitas harian seseorang. Ekspresi spiritualitas sangat bersifat individual dan termasuk menunjukkan suatu penghargaan atas hidup dalam berbagai hal yang individu lakukan, hidup untuk saat ini dan tidak mengkhawatirkan hari esok, menghargai alam, mengungkapkan rasa cinta terhadap orang lain, dan menjadi produktif. 2. Diagnosa keperawatan a. Gangguan penyesuaian terhadap penyakit yang ber- hubungan dengan ketidakmampuan untuk merekon- silasi penyakit dengan keyakinan spiritual. b. Koping individual tidak efektif yang berhubungan dengan kehilangan agama sebagai dukungan utama (merasakan ditinggalkan oleh Tuhan). c. Takut yang berhubungan belum siap untuk meng- hadapi kematian dan pengalaman kehidupan setelah kematian. d. Berduka yang disfungsional: Keputusasaan yang berhubungan dengan keyakinan bahwa agama tidak mempunyai arti. e. Keputusasaan yang berhubungan dengan keyakinan bahwa tidak ada yang peduli termasuk Tuhan. f. Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan pera- saan menjadi korban. g. Gangguan harga diri yang berhubungan dengan ke- gagalan untuk hidup sesuai dengan ajaran agama. h. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan konflik nilai. i. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan dis- tres spiritual. j. Risiko tindak kekerasan terhadap diri sendiri berhu- bungan dengan perasaan bahwa hidup ini tidak berarti. 3. Intervensi Selama perancanaan langkah proses keperawatan , bangun suatu rencana perawatan untuk setiap diagnosis keperawatan klien. Pemikiran kritis pada langkah ini penting karena anda akan berefleksi pada pengalaman sebelumnya, dan mempergunakan pengetahuan dan sikap berfikir kritis serta standart dalam memilih intervensi yang paling sesuai. Pengalaman sebelumnya dalam memilih intervensi yang mendukung kesejahteraan spiritual klien berguna ketika mempertimbangkan pilihan terbaik bagi klien dengan tipe kondisi atau masalah yang sama, integrasikan pengetahuan yang dikumpulkan dari pengkajian dan pengetahuan terkait dengan sumber daya dan terapi yang tersedia dalam pelayanan spiritual untuk mengembangkan rencana perawatan individual untuk mengatur pelayanan klien dan untuk menunjukkan bagaimana diagnosis medis klien, data pengkajian, dan diagnosis keperawatan dihubungkan. a. Tujuan dan Hasil Rencana perawatan spiritual melibatkan tujuan yang bersifat individual dan realistis bersama dengan hasil yang relevan. Penting bagi perawat dan klien untuk berkolaborasi bersama dalam menentukan tujuan dan memilih intervensi yang berhubungan. Untuk menentukan tujuan yang realistis, perawat harus mengetahui klien dengan baik. Contoh tujuan dan hasil akan dihubungkan seperti berikut ini. Klien akan memperbaiki keharmonisan personal dan hubungan dengan anggota sistem pendukung. Klien akan mengungkapkan penerimaan terhadap penyakitnya Klien melaporkan kemampuan bergantung pada dukungan anggota keluarga Klien memulai interaksi soial dengan keluarga dan teman b. Intervensi NIC Peningkatan Koping : membantu pasien untuk beradaptasi dengan stressor, perubahan, atau ancaman yang dialami klien dan mengganggu pemenuhan tuntutan dan peran dalam kehidupan. Dukungan Membuat Keputusan : memberikan informasi dan dukungan untuk pasien yang membuat keputusan terkait perawatan kesehatan. Perawatan Menjelang Ajal : meningkatkan kenyamanan fisik dan kedamaian psikologis pada tahap akhir hidup. Dukungan Emosi: memberi ketenangan penerimaan, dan dukungan saat stress. Penumbuhan Harapan : memfasilitasi perkembangan sikap positif pada situasi tertentu Peningkatan Sosialitasi : memfasilitasi kemampuan orang lain untuk berinteraksi dengan orang lain. Fasilitasi Pertumbuhan Spiritual : memfasilitasi pertumbuhan kapasitas pasien untuk mengidentifikasi, berhubungan dengan, dan memmanggil sumber makna, tujuan kenyamanan, kekuatan, dan harapan dalam kehidupan mereka. Klarifikasi Nilai : membantu orang lain mengklarifikasi nilai yang mereka anut untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang efektif b. Menentukan Prioritas Pelayanan spiritual bersifat sangat pribadi. Hubungan perawat dengan klien memperbilehkan perawat memahami prioritas klien. Ketika membangun sebuah rencana yang telah disetujui secara manual dengan klien, klien akan dapat menentukan apa yang terpenting. Prioritas spiritual tidak harus mengorbankan prioritas perawatan fisik. c. Perawatan Kolaborasi Jika klien menganut suatu agama formal, libatkan anggota seminari atau anggota gereja, candi, masjid, atau sinagoge dalam rencana perawatan. Dalam lingkungan rumah sakit, departemen pelayanan pastoral akan menjadi sumber daya yang berguna. Profesi tersebut memberikan pemahaman tentang bagaimana dan kapan waktu terbaik untuk memberikan dukungan bagi klien dan keluarganya. Selain itu, orang-orang terdekat, seperti pasangan hidup, saudara kandung, orang tua, dan teman harus terlibat dalam perawatan klien selama diperlukan. Hal ini berarti bahwa perawat belajar dari pengkajian bahwa indivisu atau kelompok telah membentuk hubungan dengan klien. Individu terkadang menjadi terlibat dalam semua tingkat perencanaan perawat. 4. Implementasi Promosi Kesehatan Membangun Kehadiran Mendukung Suatu Hubungan Pemulihan Perawatan Akut Sistem pendukung Terapi Diet Dukungan Ritual Keagamaan Pelayanan Pemulihan dan Berkelanjutan Doa Meditasi Dukungan pada Individu yang Berduka Cita 5. Evaluasi Proses mencapai kesehatan spiritual merupakan tujuan seumur hidup. Dalam mengevaluasi hasil, bandingkan tingkat spiritual klien dengan perilaku dan persepsi yang tercantum dalam pengkajian keperawatan. Data evaluasi terkait dengan kesehatan spiritual biasanya bersifat subjektif. Hasil yang berhasil menunjukkan perkembangan peningkatan atau pemulihan rasa keterhubungan dengan keluarga klien; pemeliharaan, pembeharuan, atau pembentukan kembali pemahaman tentang tujuan hidup, dan, untuk beberapa, kepercayaan pada makhluk atau kekuatan tertinggi. Ketika hasil tidak terpenuhi, ajukan pertanyaan untuk menentukan pelayanan lanjutan yang sesuai. Contoh pertanyaan antara lain adalah sebagai berikut. Apakah anda merasa perlu untuk memaafkan seseorang atau dimaafkan oleh seseorang? Aktivitas spiritual apa, seperti berdoa atau meditasi, yang lebih membantu anda? Apakah anda senang juka saya mengajak teman, anggota keluarga, atau seseorang dari pelayanan keagamaan untuk datang berbicara dengan anda? Apa yang dapat saya lakukan untuk membantu anda agar merasa lebih tenang? Terkadang individu perlu untuk mengizinkan dirinya untuk merasakan harapan ketika mereka mengalami kejadian yang sulit. Apa yang dapat anda lakukan untuk membolehkan diri anda untuk merasakan harapan lagi?