STRATEGI KOMUNIKASI
Tahap orientasi
Penyaji : Assalamu’alaikum Ibu-ibu/Bapak-bapak
Peserta : Wa’alaikum salam
Penyaji : Bagaimana kabarnya pagi ini?
Semua peserta : Baik (beberapa orang menjawab sehat)
Penyaji : Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu-ibu/Bapak yang telah
meluangkan waktunya untuk datang ke balai desa ini dan
bertemu dengan kami
Penyaji : Perkenalkan nama saya ..............., biasa dipanggil .........
disini saya bersama dengan teman-teman saya.............kami
dari mahasiswa Keperawatan STIKes widya dharma husada Ibu-
ibu/Bapak.
Penyaji : Apakah Ibu-ibu/Bapak semua sudah saling kenal?
Peserta : Sudah dek....
Penyaji : Baiklah, kan semuanya udah saling kenal, sekarang kami juga
ingin mengenal Ibu-ibu/Bapak. Sekarang kita kenalan dulu ya
Bu. Dimulai dari Ibu yang di sebelah kanan saya. Silahkan
Bu, perkenalkan nama, nama panggilan, dan alamatnya.
Peserta : Setuju
Penyaji : Selama 30 menit ke depan, kami juga akan membantu Ibu-
ibu/Bapak dalam relaksasi nafas dalam tersebut
Fase kerja
Penyaji : Baik, sebelumnya ada tidak diantara Ibu / Bapak semua yang
ingin berbagi tentang pengalaman ataupun isi hati tentang
bencana banjir ini”?
Ibu 3 : Saya dek, saya sangat khawatir sekali sama keadaan kami ini
dek, sedih bagaimana nasib kami kedepannya nanti, rumah
saya tenggelam dan saya tidak tau bagaimana kondisinya,
anak saya sekarang sulit disuruh makan, saya stress dibuatnya
dek
Penyaji : Baiklah ibu, mari kita banyak berdo’a kepada Allah, yakin
bahwa disebalik musibah Allah telah menyiapkan hikmah
yang luar biasa, mari kita berprasangka baik kepada Allah,
dan renungkan kembali apa dari kita yang menyebabkan
bencana banjir ini, apakah itu kita selalu membuang sampah
sembarangan atau kita telah menebang hutan secara liar?,
sekarang mari kita lakukan hal-hal yang positif, mari kita
perbanyak interaksi sesama teman kita yang terkena musibah
disini, agar kita tidak merasa terlalu berat dalam menghadapi
semua ini, apakah ada ibu bapak disini yang kehilangan
keluarganya?
Bapak : Saya dek, saya belum bertemu dengan keluarga saya
Penyaji : Oke, mari selepas ini kita bantu Bapak / Ibu yang belum
menemukan keluarganya, kita bantu bersama-sama agar lebih
memudahkan.
Penyaji : Baiklah Bapak / Ibu semua mari kita melakukan terapi berupa
tekhnik relaksasi nafas dalam, yang mana fungsinya
merilekskan kondisi pikiran tubuh melalui relaksasi nafas dalam, Sebelumnya apakah
sudah ada diantara Ibu-ibu/Bapak yang pernah mencobakan teknik relaksasi nafas
dalam
Ibu-ibu/Bapak : Belum
Penyaji : Hm.. Baiklah, nanti kita akan latihan teknik relaksasi nafas
dalam Bagaimana kalau sebelum memulai acara ini. Kita
berdoa dulu?
Relaksasi nafas dalam merupakan metode yang efektif terutama pada pasien
yang mengalami nyeri kronis. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan
konsumsi oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot, yang
menghentikan siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot (McCaffery, 1998)
Fase terminasi
Penyaji : Bagaimana perasaan Ibu-Ibu/Bapak setelah membuat karya tadi?
Ibu 1 : Segar dek
Ibu 2 : Senang, dek.
Ibu 4 : Sering-sering aja kayak gini dek.
Penyaji : Nanti setelah ini ibu bisa memperlihatkan dan mengajarkan kepada
teman-teman ibu. Jika memungkinkan, Ibu bahkan bisa membentuk
kelompok untuk melakukan teknik relaksasi otot ini
Penyaji : Karena semua acara kita udah selesai,, kita akan menutup acara ini
dengan membacakan lafaz Alhamdulillah. Sampai ketemu lagi di
lain waktu. Kami berharap kedatangan kami ke sini memberi
manfaat bagi Ibu-Ibu/Bapak semua. Mohon Maaf Atas Semua
kesalahan. Saya tutup dengan Asslamualaikum. Wr.wb.
Peserta : Wa’alaikum salam.