I
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : TYPOID DI RUANG
423 LT. 4 RAWAT INAP RS MEDIKA BSD
Disusun Oleh
Kelompok 4 :
Ellza Warokah
(211030230235)
Fardamean (
Helda Novita
Yansen (
Lutfia Safitri
(211030230245)
Sihabudin Aryan
Dani (
TAHUN 2021-2022
LAPORAN PENDAHULUAN
TYPOID
A. Pengertian
Demam Thypoid atau enteric fever adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada
pencernaan dan gangguan keasadaran. Demam Thypoid disebabkan oleh infeksi
salmonella typhi (Titik Lestari, 2016). Deman Thypoid adalah penyakit sistematik yang
diebabkan oleh bakteri ditandai dengan deman insidious yang berlangsung lama, sakit
kepala yang berat, badan lemah, anoreksia, bradikardi relative, splenomegali, pada
penderita kulit putih 25% di antaranya menunjukkan adanya “rose spot” pada tubuhnya,
batuk tidak produktif pada awal penyakit (Masriadi, 2016).
B. Anantomi danFisiologi
Sistem pencernaan /sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem
organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zatzat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi kedalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapatdicerna atau merupakan sisaproses tersebut dari tubuh. Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan dan juga meliputi organ - organ
yang terletak diluar saluran pencernaan yaitu: pankreas, hati dankandungempedu.
a. Mulut
Merupakan suaturongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada manusia.
Mulut biasanya terletak dikepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap yang berakhir dianus. Mulut merupakan jalan masuk untuk
sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi olehselaput lendir. Pengecapan
dirasakan oleh organ perasa yang terdapat dipermukaan lidah. Pengecapan relatif
sederhana, terdiri darimanis, asam, asin dan juga pahit. Penciuman dirasakan oleh
saraf olfaktorius di hidung dan juga lebih rumit, terdiri dari berbagaimacambau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecilyang lebih mudah dicerna.
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian- bagian dari makanan tersebut
dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludahjuga mengandung
antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan juga menyerang
bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara
otomatis.
b. Kerongkongan(Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut kedalam lambung. Makanan berjalan melalui
keronngkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Esofagus bertemu dengan
faring pada ruas ke-6 tulang belakang.Esofagus dibagi menjadi tiga bagian :
a) Bagian superior (sebagian besar adalah ototrangka).
b) Bagian tengah (campuran otot rangka dan otothalus).
c) Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otothalus).
c. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan juga berbentuk seperti kandang
keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu : kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk
kedalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang
bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya
kembali isi lambung kedalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmikuntuk mencampur makanan dengan enzim-
enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3zatpenting.
a) Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung darikerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini,bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
b) Asamklorida(HCl)
Lapisan usus halus meliputi, lapisan mukosa(sebelah kanan), lapisan otot melingkar
(Msirkuler), lapisan otot memanjang (M longitudinal) dan lapisan serosa (sebelah
luar). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari duodenum), usus
kosong (jejenum) dan usus penyerapan (ileum). Villi usushalus terdiri dari pipa
berotot (>6cm), pencernaan secara kimiawi, penyerapan makanan. Terbagi /usus 12
jari (duodenum), usus tengah (jejenum), usus penyerapan (ileum).
a) Usus dua belas jari(Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usushalus yang terletak
setelah lambung dan juga menghubungkannya ke usus kosong. (jejenum). Bagian
usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usushalus, dimulai dari
bulbo duodenale dan berakhirdiligamentumTreitz.
Bakteri didalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti
vitaminK. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam ususbesar.
Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air dan
terjadilahdiare.
b. Usus Buntu(sekum)
Usus buntu /sekum (Bahasa Latin : caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus
besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan juga beberapa jenis reptil.
Sebagian besar herbivore memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora ekslusif
memiliki yang kecil, yangsebagian /seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
c. Umbai Cacing(Appendix)
Umbai cacing /apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ
ini disebut apendisitis /radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat
menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah didalam rongga abdomen
/peritonitis (infeksi rongga abdomen). Dalam anatomi manusia, umbai cacing adalah
ujung buntu tabung yang menyambungdengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari
caecum pada tahap embrio.
Dalam orang dewasa, umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari
2 sampai 20 cm. walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing
bisa berbeda-beda diretrocaecal /dipinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di
peritoneum. Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organvestigial
(sisihan),sebagianyanglainpercayabahwaapendiksmempunyaifungsidalam
sistem limfatik. Operasi membuang umbaicacing dikenal sebagai appendiktomi.
d. Rektum danAnus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari usus besar (setelahkolon sigmoid)
dan berakhir dianus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpang ditempat yang lebih tinggi,
yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan juga tinja masuk ke
dalam rektum, makatimbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya
dinding rektum karena penumpukan material didalam rectum akan memicu sistem
sarafyang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.
DemamThypoidatau
Hipertermia entericfeveradalah penyakit infeksi akutyangTidaknapsu
diatas Suhu tubuh diatas normal
makan Defisitnutrisi
demam minggu,
gejala
lebih dari satu pada
gangguan
Lemas Intoleransi aktivitas
Nyeri perut
Nyeri akut pencernaan dan gangguan keasadaran.Demam Thypoid disebabkanoleh
infeksi salmonella typhi
A. PENGKAJIAN
Jam :10.00
Pengkajiantgl : 24/11/21 NO.RM 107530
TanggalMRS : 22/11/21 Dx. Masuk : Typoid
Ruang/Kelas 423 Dokter yang merawat : dr. AdiAyu
Nama : Tn.I
Identitas
perut sudah 1 hari nyeri hilang ketika istirahat dan minum obat , pasien mengatakan tidak napsu
makan
Riwayat penyakit saat ini : Pasien mengatakan demam naik turun sudah 2 hari, pasien mengatakan
nyeri perut sudah 1 hari hilang ketika istirahat dan minum obat, pasien mengatakan nyeri hilang
timbul seperti ditusuk – tusuk. Pasien mengatakan tidak napsu makan hanya makan 2x/sehari
hanya ½ porsi. Pasien tampak meringis kesakitan. Pasien mengeluh nyeri dengan skala nyeri 5.
Pasien telihat gelisah. Pasien mengatakan sulit tidur. Klien tampak mukosa bibir kering dan kulit
tampakkemerahan.
Penyakit yang pernah diderita : Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun
Penglihatan (mata)
Pupil : Isokor Anisokor Lain-lain :
Sclera/Konjungtiva : Anemis Ikterus Lain-lain :
Lain-lain :
Penginderaan
Pendengaran/Telinga : Normal
Gangguan pendengaran : YaTidak Jelaskan:
Lain-lain:
Penciuman (Hidung)
Bentuk : Normal Tidak Jelaskan :
Gangguan Penciuman : Ya Tidak Jelaskan :
Lain-lain
Masalah : Tidak ada
Kekuatanotot: 55
55
Kulit
Warna kulit : Ikterus Sianotik Kemerahan Pucat Hiperpigmentasi
Turgor: Baik Sedang Jelek
Odema: Ada Tidakada Lokasi
Luka Ada Tidakada Lokasi
Tandainfeksiluka Ada Tidakada Yang ditemukan :
kalor/dolor/tumor/Nyeri/Fungsiolesa
Lain-lain :
Laboratorium
Asering 900 cc
Cefxon 1gr
Topazol 40 mg
Ondan Vell 3 mg
Acfulsif 9 mg
Analtram Tablet
Esilgan 2 mg
B. ANALISADATA
No. Data Problem Etiologi
1. DS : Defisit nutrisi Faktor Psikologis
- Pasien mengatakan tidak napsu (D.0019)
makan
- Pasien mengatakan makan 2x/hari
hanya ½ porsi setiapmakan
- BB : 46kg
- TB : 164cm
- BB Ideal : 100 – 46 = 54 kg
DO :
- Membran mukosakering
- Keadaan umumsedang
- Kesadarancomposmentris
- Hasil pemeriksaan tanda vital:
- TD : 128/82 mmHg
- Nadi :105x/menit
- RR :20x/menit
- Suhu : 38,6°C
2. DS : Nyeri akut Agen cedera fisiologis
- Klien mengatakan nyeri perut sudah (D.0077)
1 hari nyeri hilang ketika istirahat
dan minumobat
- Hasil pemeriksaan nyeri :
- P : NyeriPerut
- Q : Nyeri seperti ditusuk – tusuk
- R : Nyeriperut
- S : Skala nyeri5
- T : Sudah 1hari
DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringiskesakitan
- Klien dengan skala nyeri 5
- Klien mengatakan semalam tidak
bisa tidur karena nyeriperut
- Keadaan umumsedang
- Kesadarancomposmentris
- Hasil pemeriksaan tanda vital:
- TD : 128/82 mmHg
- Nadi :105x/menit
- RR :20x/menit
- Suhu : 38,6°C
3. DS : Hipertermia Prosesnya penyakit
- Pasien mengatakan demam sudah 2 (D.0130)
hari
DO :
- Klien tampak kulit terasahangat
- Keadaan umumsedang
- Kesadarancomposmentris
- Hasil pemeriksaan tanda vital:
- TD : 128/82 mmHg
- Nadi :105x/menit
- RR :20x/menit
- Suhu : 38,6°C
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ditandai dengan berat badan
menurun, napsu makan menurun dan membrane mukosa kering(D.0019)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis ditandai dengan mengeluh
nyeri, gelisah, sulit tidur dan berfokus pada diri sendiri(D.0077)
3. Hipertermia berhubungan dnegan proses penyakitnya ditandai dengan suhu tubuh
diatas normal, kulit merah, takikardi(D.0130)
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. I
Ruang : 423
No.RM : 107530
Diagnosa Tujuan dan
Tanggal Intervensi
No Keperawatan Kriteria Hasil Rasional
dan jam (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1 23/11/2021 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi Untuk
10:00 (I.03119)
berhubungan tindakan meningkatkan
Observasi
dengan faktor keperawatan 3x24 napsu makan
1. Identifikasi statusnutrisi
psikologis jam status nutrisi pasien
2. Identifikasi makanan yang
ditandai dengan dapat membaik
disukai
berat badan dengan kriteria
3. Identifikasi kebutuhan
menurun, napsu hasil:
kalori dan jenisnutrient
makan menurun 1. Porsi makanan
4. Monitor asupanmakanan
dan membrane yang dihabiskan
5. Monitor beratbadan
mukosa kering meningkat
6. Monitor hasil
(D.0019) 1. Frekuensi
pemeriksaanlaboratorium
makanmembaik
Terapeutik
2. Nafsu makan
1. Lakukan oral hygiene,
membaik
sebelummakan
3. Membran
2. Sajikan makanan secara
mukosa
menarik dan suhu yang
membaik
sesuai
3. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggiprotein
4. Berikan suplemen
makanan
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk,
jikamampu
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelummakan
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yangdibutuhkan,
jika perlu
2 23/11/2021 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I.08238) Untuk
10:00
berhubungan tindakan Observasi mempercepat
dengan agen keperawatan 1. Identifikasi lokasi, proses
cedera selama 3x24 jam karakteristik, durasi, penyembuhan
fisiologis diharapkan frekuensi, kualitas, klien dengan
ditandai dengan masalah nyeri akut intensitasnyeri mengurangi
mengeluh dapat teratasi 2. Identifikasi skalanyeri tingkat nyeri.
nyeri, gelisah, dengan kriteria 3. Identifikasi faktor yang
sulit tidur dan hasil : memperberat dan
berfokus pada - Keluhan nyeri memperingannyeri
diri sendiri menurun 4. Monitor efek samping
(D.0077) - Meringis penggunaananalgetik
menurun Teraupetik
- Gelisahmenurun 1. Berikan tehnik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, tehnik
imajinasi terbimbing,
kompreshangat/dingin,
terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri (mis.
Suhu ruangan,
pencahayaan,kebisingan)
3. Fasilitas istirahat dantidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicunyeri
2. Jelaskan strategi
meredakannyeri
3. Anjurkan memonitor
nyeri secaramandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secaratepat
5. Ajarkan tehnik
nonfarmakologis untuk
menggurangi rasanyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jikaperlu