Nama Kelompok :
Tahun 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala kuasa dan karunia
yang diberikan sehigga penulis dapat menyelesaikan Profesi Ners yang berjudul”
Ruang Unit Gawat Daruat di RS. Syarif Hidayatulloh”. Profesi Ners ini diajukan
bantuan berupa bimbingan, arahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada
Husada Tangerang
2. Ns. Riris Andriati, S.Kep., M.Kes Selaku Ketua STIKes Widya Dharma
Husada Tangerang
4. Siti Novy Romlah, SST., M.Epid Selaku Wakil Ketua 2 Bidang Akademik
5. Ida Listiana, SST, M.Kes Selaku Wakil Ketua 3 Bidang Akademik Stikes
6. Ns. Dewi Fitriani, S.Kep., M.Kep Selaku Ketua Studi s1 Keperawatan dan
1
7. Ns. Lukman Handoyo S.Kep Selaku Pembimbing Profesi Ners Yang Telah
kritik dan saran yang bersifat membangun guna memperbaikan laporan penelitian
ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I TINJAUAN TEORI......................................................................................4
A. KONSEP DASAR STROKE........................................................................4
1. Definisi......................................................................................................4
2. Etiologi......................................................................................................5
3. Klasifikasi.................................................................................................8
4. Manifestasi Klinis..................................................................................10
5. Patofisiologi............................................................................................11
6. Pathway..................................................................................................14
7. Komplikasi.............................................................................................15
8. Penatalaksanaan....................................................................................15
BAB II TINJAUAN TEORI KEPERAWATAN...................................................19
A. ASUHAN KEPERWATAN.......................................................................19
1. Pengkajian..............................................................................................19
2. Diagnosa.................................................................................................20
3. Teori Intervensi.....................................................................................22
4. Teori Implementasi...............................................................................26
5. Teori Evaluasi........................................................................................27
BAB III LAPORAN KASUS................................................................................29
A. Pengkajian Data Umum.............................................................................29
B. Pengkajian Data Dasar...............................................................................30
1. ANALISA DATA..........................................................................................33
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN...................................................................36
3. RENCANA KEPERAWATAN.....................................................................36
4. CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI...................................41
3
BAB IV SARAN DAN KESIMPULAN...............................................................44
A. KESIMPULAN...........................................................................................44
B. SARAN.........................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
4
BAB I
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Menurut Junaidi pada 2011 menjelaskan bahwa stroke merupakan penyakit atau
otak (National Stroke Association, 2012). Stroke juga bisa diartikan sebagai
Stroke dibagi menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik. Umumnya sekitar
50% kasus stroke hemoragik akan berujung kematian, sedangkan stroke iskemik
menuju otak. Penyebab arteri pecah tersebut misalnya tekanan darah yang
mendadak tinggi dan atau oleh stress psikis berat (Junaidi, 2011).
berdasarkan derajat risiko terjadinya stroke. Menurut Tarwoto (2013), 50- 70%
kasus stroke disebabkan karena hipertensi. Faktor lain nya seperti merokok,
5
6
sebagai faktor risiko utama yang makin meningkat di Indonesia yaitu sekitar
95%, maka para ahli epidemiologi meramalkan bahwa saat ini dan masa yang
akan datang sekitar 12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun
2. Etiologi
misalnya tekanan darah yang mendadak tinggi dan atau oleh stress psikis berat.
Peningkatan tekanan darah yang mendadak tinggi juga dapat disebabkan oleh
trauma kepala atau peningkatan tekanan lainnya, seperti mengedan, batuk keras,
arteri tersebut berdinding tipis berbentuk balon yang disebut aneurisma atau
Selain hal-hal yang disebutkan diatas, ada faktor-faktor lain yang menyebabkan
b. Faktor risiko pelaku Stroke sendiri bisa terjadi karena faktor risiko pelaku.
Pelaku menerapkan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Hal ini
terlihat pada :
1) Kebiasaan merokok
5) Suasana hati yang tidak nyaman, seperti sering marah tanpa alasan yang
jelas
termasuk aliran darah menuju otak. Gangguan aliran darah itu dapat
umumnya lebih kaku atau tidak lentur. Hal ini terjadi karena adanya
ke otak.
8
lingkar pinggang lebih dari 102 cm bagi pria dan 88 cm bagi wanita
aliran darah.
termasuk otak.
non-Afrika Karibia. Hal ini dipengaruhi juga oleh factor genetic dan
faktor lingkungan.
3. Klasifikasi
Penyebab yang paling sering dari PSA primer adalah robeknya aneurisma
Sebagian kasus PSA terjadi tanpa sebab dari luar tetapi sepertiga kasus
terkait dengan stress mental dan fisik. Kegiatan fisik yang menonjol
seperti : mengangkat beban, menekuk, batuk atau bersin yang terlalu keras,
mengejan dan hubungan intim (koitus) kadang bisa jadi penyebab (Junaidi,
2011).
Sebagian kasus PSA terjadi tanpa sebab dari luar tetapi sepertiga kasus
terkait dengan stress mental dan fisik. Kegiatan fisik yang menonjol
mengejan dan hubungan intim (koitus) kadang bisa jadi penyebab (Junaidi,
11
2011).
4. Manifestasi Klinis
Menurut Tarwoto (2013), manifestasi klinis stroke tergantung dari sisi atau
bagian mana yang terkena, rata-rata serangan, ukuran lesi dan adanya sirkulasi
kerusakan pada hemisfer kanan maka kelumpuhan otot pada sebelah kiri.
Pasien juga akan kehilangan kontrol otot vulenter dan sensorik sehingga
kerusakan pada area pusat bicara primer yang berada pada hemisfer kiri dan
12
biasanya terjadi pada stroke dengan gangguan pada arteri middle sebelah kiri.
Afasia dibagi menjadi 3 yaitu afasia motorik, sensorik dan afasia global.
Afasia motorik atau ekspresif terjadi jika area pada area Broca, yang terletak
pada lobus frontal otak. Pada afasia jenis ini pasien dapat memahami lawan
Wernicke, yang terletak pada lobus temporal. Pada afasia sensori pasien tidak
5. Patofisiologi
Otak merupakan bagian tubuh yang sangat sensisitif oksigen dan glukosa karena
jaringan otak tidak dapat menyimpan kelebihan oksigen dan glukosa seperti
halnya pada otot. Meskipun berat otak sekitar 2% dari seluruh badan, namun
menggunakan sekitar 25% suplay oksigen dan 70%glukosa. Jika aliran darah ke
otak terhambat maka akan terjadi iskemia dan terjadi gangguan metabolism otak
yang kemudian terjadi gangguan perfusi serebral. Area otak disekitar yang
lebih dari 30 detik pasien dapat mengalami tidak sadar dan dapat terjadi
kerusakan jaringan otak yang permanen jika aliran darah ke otak terganggu lebih
Untuk mempertahankan aliran darah ke otak maka tubuh akan melakukan dua
keseimbangan. Misalnya jika terjadi hipoksemia otak maka pembuluh darah otak
a. Mekanisme anastomis
karotis terbagi manejadi karotis interna dan karotis eksterna. Karotis interna
kiasma optikum menjadi arteri serebri anterior dan media. Karotis eksterna
jalan tembus dari tulang yang dibentuk oleh prosesus tranverse dari vertebra
servikal mulai dari c6 sampai dengan c1. Masuk ke ruang cranial melalui
lateral lobus temporal dan occipital. Meskipun arteri karotis interna dan
darah ke otak, tapi ke duanya disatukan oleh pembuluh dan anastomosis yang
arteri serebri media dan arteri serebri anterior dihubungkan oleh arteri
aliran darah dalam arteri komunikans hanyalah sedikit. Arteri ini merupakan
b. Mekanisme autoregulasi
Oksigen dan glukosa adalah dua elemen yang penting untuk metabolisme
serebral yang dipenuhi oleh aliran darah secara terus-menerus. Aliran darah
metabolism otak cepat terganggu. Sel otak akan mati dan terjadi perubahan
6. Pathway
Peningkatan TIK
Proses metabolisme dalam otak
terganggu
Nyeri Akut
Penurunan suplai darah
oksigen ke otak
Gg Mobilitas Fisik
7. Komplikasi
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan umum
dan reflex
2) Fase rehabilitasi
(ROM)
obstrukis akut.
4) Terapi obat-obatan
hari
Ascorbicum
kemudian
BAB II
A. ASUHAN KEPERWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan kegiatan menganalisis informasi, yang
dihasilkan dari pengkajian skrining untuk menilai suatu keadaan
normal atau abnormal, kemudian nantinya akan digunakan sebagai
pertimbangan dengan diagnosa keperawatan yang berfokus pada
masalah atau resiko. Pengkajian harus dilakukan dengan dua tahap
yaitu pengumpulan data (informasi subjektif maupun objektif) dan
peninjauan informasi riwayat pasien pada rekam medic (Nanda,
2018).
Pengkajian melibatkan beberapa langkah-langkah di antaranya yaitu
pengkajian skrining. 15 Dalam pengkajian skrining hal yang pertama
dilakukan adalah pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan
pengumpulan informasi tentang klien yang di lakukan secara
sistemastis. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu
wawancara (anamnesa), pengamatan (observasi), dan pemeriksaan
fisik (pshysical assessment). Langkah selanjutnya setelah
pengumpulan data yaitu lakukan analisis data dan pengelompokan
informasi. Selain itu, terdapat 14 jenis subkategori data yang harus
dikaji yakni respirasi, sirkulasi, nutrisi atau cairan, eliminasi, aktivitas
atau latihan, neurosensori, reproduksi atau seksualitas, nyeri atau
kenyamanan, integritas ego, pertumbuhan atau perkembangan,
kebersihan diri, penyuluhan atau pembelajaran, interaksi sosial, dan
keamanan atau proyeksi (Tim Pokja SDKI PPNI, 2017) . Adapun
Fokus pengkajian pada klien dengan Stroke Hemoragik menurut
Tarwoto (2013) yaitu:
20
21
1) Identitas Kien
Meliputi identitas klien (nama, umur, jenis kelamin, status, suku,
pekerjaan, alamat).
2) Keluhan Utama
2. Diagnosa
intracerebral.
hemiparese/hemiplagia.
lama.
upaya napas,
serebral.
(SDKI, Edisi 1)
23
3. Teori Intervensi
Kusuma, 2016).
B. Rencana keperawatan
Observasi
tekanan Vena)
24
2. Monitoring peningkatan TD
diindikasikan
Terapeutik
Edukasi
2. Nyeri akut
B. Rencana keperawatan
Observasi
nyeri
Terapeutik
bermain)
8. Fasilitas istirahat
Edukasi
nyeri
Kolaborasi
D. Rencana keperawatan
Observasi
memulai mobilisasi
Terapeutik
roda)
meningkatkan pergerakan
Edukasi
4. Teori Implementasi
asuhan keperawatan.
5. Teori Evaluasi
(Mubarak,dkk.,2011).
Wardani, 2013):
(Nurhayati, 2011)
a. Identitas Pasien
Nama : TN. H
Umur : 53 Thn
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
No. RM : 268791
b. Penanggung jawab
Nama : Ny. A
Pekerjaan : IRT
30
31
1.Primary Assesment
(ABCDE)
Airway :
Breathing :
Circulation
Disability :
Exposure :
2. Fokus Assesment
3. Sekunder Assesment
4. Pemeriksaan Fisik
ada peradangan
tanda infeksi.
lembab
Kekuatan Otot :
5 4
5 0
Co sp zp
Anti coflic 2x10 gr
Kalpex 3x500gr
RL 1
.
6. Data Penunjang
EKG
RONTGEN
CT SCAN
CEK LAB : DL + LED
1. ANALISA DATA
DO :
- K/u Lemah
- GCS 15
- E4M6V5
- TD:208/129
mmhg
- N : 68x/menit
- RR :
23x/menit
- S: 36,3 C
- Terdapat
hasil foto
rongten
tampak ada
pendarahan
cerebral
kanan
2. 15/10/2021 DS : Nyeri Akut Agen
- Pasien mengatakan (D.0077) Pencedera
nyeri dibagian Fisiologis
kepala belakang
DO : Stroke
- Pasien
tampak
meringis
- Skala Nyeri 5
(Sedang)
P : Nyeri terjadi tanpa
sebab yang jelas
Q :Nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk
R : Nyeri terasa di
abdomen kiri bawah
S :Skala nyeri 5
36
(Sedang)
T :Nyeri dirasakan
sewaktu-waktu
dengan durasi
yang tidak menentu
(5 – 10 menit.
- TD : 208 /129
mmHg
- N : 68x/menit
- Spo2 : 99 x/menit
- S : 36,3 °C
3. 15/10/2021 DS : Gangguan Penurunan
- Klien mengatakan Mobilitas Kendali Otot
sulit menggerakan Fisik
kaki sebelah kirinya (D.0054)
- Klien mengatakan
aktivitasnya selalu
dibantu oleh
keluarga
DO :
- Klien tampak sulit
menggerakan
kakinya
- Klien tampak
dibantu oleh
keluarganya
- Klien terpasang
infus
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. RENCANA KEPERAWATAN
5 Menyediakan
lingkungan yang
nyaman
6 Berikan posisi
semi fowler
7 Cegah terjadinya
tegang
Kolaborasi
8 Pemeberian obat
sesuai dengan
resep dokter
harus dilakukan
tegang rongten
Kolaborasi tampak ada
pendarahan
8 Memberikan obat cerebral
sesuai dengan resep
kanan
dokter
A : Masalah
belum teratasi
P : Intervensi
di hentikan,
dan dilanjutkan
di ruang rawat
inap
2. Nyeri Akut 15 Manajemen Nyeri (I.08238) S:
(D.0077) Oktober Observasi - Pasien
berhubungan 2021 mengatakan
1 Mengidentifikasi
dengan Agen 02.10 masih nyeri
lokasi,karakteristik,
Pencedera WIB dibagian kepala
durasi, frekuensi,
Fisiologis kualitas, intensitas belakang
(Stroke) nyeri O:
ditandai 2 Mengidentifikasi skala
dengan Pasien nyeri - Pasien
mengatakan 3 Mengidentifikasi tampak
nyeri dibagian respon nyeri non verbal meringis
kepala 4 Memonitor efek - Skala Nyeri
belakang samping penggunaan 4 (Sedang)
analgetik P : Nyeri terjadi
Terapetik tanpa sebab yang
jelas
5 Memfasilitasi istirahat Q :Nyeri terasa
dan tidur seperti tertusuk-tusuk
6 Mempertimbangkan
R : Nyeri terasa di
jenis dan sumber nyeri
abdomen kiri bawah
dalam pemilihan
strategi meredakan S :Skala nyeri 4
nyeri (Sedang)
Edukasi T :Nyeri dirasakan
sewaktu-waktu
7 Menjelaskan penyebab, dengan durasi
periode, dan pemicu yang tidak
nyeri menentu (5 – 10
8 Menganjurkan menit.
menggunakan analgetik
secara tepat - TD : 184 /144
Kolaborasi : mmHg
- N : 68x/menit
9 Menkolaborasi
42
A. KESIMPULAN
Kesimpulan umum dari hasil studi kasus ini yaitu: asuhan keperawatan
dari hasil studi kasus ini yaitu pengkajian di lakukan dengan menggunakan
format nyeri akut, sehingga ditemukan data tentang keluhan nyeri pada
43
44
B. SARAN
hemoragic.
2. Bagi Klien
4. Bagi Penulis
nyam pasien.
45
DAFTAR PUSTAKA
Aminoff, M.J., & Josephson, S.A. 2014. Aminoff’s Neurology and General
Medicine. Elsevier
Arum, S.P. 2015. Stroke kenali, cegah dan obati. Yogyakarta: EGC
Ghani, L., Mihardja, L.K., & Delima. 2015. Faktor Risiko Dominan
Penderita Stroke di Indonesia. Puslitbang Sumber Daya dan
Pelayanan Kesehatan. http://ejournal.litbang.depkes.go.id.
Diakses pada tanggal 15 Januari 2017 pukul 08.00 wib