STROKE HEMORAGIK
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami haturkan
sholawat dan salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan
kita ke zaman yang terang benderang.
Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat
prodi Sarjana Keperawatan tingkat III Stikes Karya Husada Kediri, makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber dan berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, penulis dengan tangan terbuka menerima kritik maupun saran
yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi menyempurnakan makalah ini.Akhir
kata kami berharap makalah “Makalah Kegawatdaruratan storke hemoragik” ini dapat
menjadi bahan informasi dan penunjang bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Stroke menurut word healt organization (WHO) adalah tanda-tanda klinis
yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak folal atau global.dengan gejala-
gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih.stroke merupakan salah satu
kegawatdaruratan di bidang neurologi yang memerlukan penanganan segera dan
komprehensif karena dapat menimbulkan kematian dan gejala sisa yang
mempengaruhi kualitas hidup penderita.stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara
mendadak(dalam beberapa detik)atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan
gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu sebagai hasil dari infark
cerebri(stroke iskemik)
Stroke hemoragik terjadi bila pembulu darah di otak pecah atau mengalami
kebocoran,sehingga terjadi pendarahan ke dalam otak.Bagian otak yang dipengaruhi
oleh pendarahan dapat menjadi rusak,dan darah dapat terakumulasi sehingga memberi
tekanan pada otak.jumlah pendarahan menentukan keparahan stroke (Parmet et
al,2004)
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengkajian pada pasien dengan diagnose stroke hemoragik?
2. Bagaimana analisa data pada pasien dengan diagnose stroke hemoragik?
3. Apa saja rencana keperawatan pada pasien dengan diagnose stroke
hemoragik?
4. Apa saja tindakan keperawatan pada pasien dengan diagnose stroke
hemoragik?
5. Bagaimana evaluasi keperawatan pada pasien dengan diagnose stroke
hemoragik?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnose stroke
hemoragik
C. Tujuan
Tujuan umum
Untuk mendiskripsikan gambaran asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien stroke
hemoragik yang disebabkan ada nya kebocoran pembuluh darah pada otak melalui
proses keperawatan.
Tujuan khusus
1. Melakukan pengkajian pada pasien dengan diagnose stroke hemoragik
2. Menegakkan analisa data pada pasien dengan diagnose stroke hemoragik
3. Menyusun rencana keperawatan pada pasien dengan diagnose stroke hemoragik
4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan diagnose stroke hemoragik
5. Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan diagnose stroke hemoragik
6. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnose stroke
hemoragik
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian
Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan adanya perdarahan intra
serebral atau perdarahan subarakhnoid. Tanda yang terjadi adalah penurunan kesadaran,
pernapasan cepat, nadicepat, gejala fokal berupa hemiplegi, pupil mengecil, kaku kuduk
(Wanhari, 2008).
Stroke hemoragik adalah kondisi pecahnya salah satu arteri dalam otak yang memicu
perdarahan di sekitar organ tersebut sehingga aliran darah pada sebagian otak berkurang atau
terputus. Tanpa pasokan oksigen yang dibawa sel darah, sel otak dapat cepat mati sehingga
fungsi otak dapat terganggu secara permanen.
2.2. Etiologi
Penyebab stroke hemoragik berbeda-beda, tergantung dari jenis stroke yang dialami.
Stroke Hemorigik terjadi Apabila pembuluh darah didalam otak mengalami pecah
atau kebocoran, sehingga menyebabkan terjadinya perdarahan didalam otak. Sehingga
perdarahan tersebut menyebabkan bagian otak yang terpengaruhi mengalami kerusakan dan
mengalami otak mengalami tekanan akibat perdarahan tersebut. Keparahan Stroke ditentukan
dari jumlah perdarahan.
Pecahanya Pembuluh darah ini menyebabkan darah masuk ke jaringan parenkim otak,
ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduannya. Perdarahan tersebut
mengakibatkan adanya terganggunya serabut saraf otak melalu tekanan pada struktur otak
dan juga hematom yang menyebabkan iskemi pada jaringan sekitar. Perdarahan tersebut juga
menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial yang akan menimbulkan herniasi
( Bergesernya jaringan otak dan cairan otak dari posisi normal ) dan penekanan pada batang
otak.
Hemorogik Serebral
Penambahan Massa
Edema TIK
Kompresi
Pada Serebrum
Ggn. Persepsi
Ggn. Pusat
Ggn. Fungsi sensori
Bicara
Motorik
Ggn Bicara Penglihatan , Peraba
Kelemahan
Pendengaran , Pengecapan
Anggota gerak
Disfasia
Gg. Disartria
Hemiplegi
Mobilitas Perubahan
Fisik Ggn. Nutrisi : Kurang
Komunikasi Dari Kebutuhan
Verbal
2.7. Penatalaksanaan
Menurut smeltzer dan Bare (2002), penatalaksanaan stroke dapat dibagi menjadi dua,
yaitu:
1) Phase Akut:
a. Pertahankan fungsi vital seperti : jalan nafas, pernafasan, oksignisasi dan sirkulasi.
b. Reperfusi dengan trombolityk atau vasodilation: Nimotop. Pemberian ini
diharapkan mencegah peristiwa trombolitik, emobolik.
c. Pencegahan peningkata TIK. Dengan meninggikan kepala 15º-30º menghindari
flexi dan rotasi kepala yang berelebihan, pemebrian dexamethason.
d. Mengurangi edema cerebral dengan diuretik.
e. Pasien ditempatkan pada posisi lateral atau semi telungkup dengan kepala tempat
tidur agak ditinggikan sampai tekanan vena serebral berkurang.
2.8. Pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke hemoragik, antara lain:
2.9. Komplikasi
1. Pengertian
ADL pasien antara lain mengkaji kebutuhan ADL pasien stroke yang bertujuan untuk
mengetahui perkembangan keadaan pasien sehingga dapat untuk menentukan rencana tindak
lanjut yang sesuai dengan keadaan pasien, membantu ADL pasien stroke sehingga pasien
dapat lebih mudah dalam melakukan ADL, serta mengajarkan kepada keluarga cara merawat
dan membantu ADL pasien stroke sehingga keluarga dapat membantu ADL pasien stroke dan
dapat melatih kemandirian pasien strok (Bulechek, 2008).
Pasien yang mengalami keterbatasan fisik akibat hemiplegi atau hemiparese, tidak
mampu memenuhi kebutuhan aktivitas perlu diberi latihan rentang gerak sesuai kondisi guna
memperbaiki kemampuan otot untuk berkontraksi ataupun relaksasi. Dengan memberikan
latihan yang ditingkatkan diharapkan bisa mendapat hasil yang lebih baik. Proses kontraksi
otot terjadi akibat dari interaksi antara actin dan myosin, sehingga otot mampu berkontraksi.
Otot bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian
tengahnya menggelembung (membesar), karena memendek maka tulang yang dilekati oleh
otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Keadaan ini dikenal dengan kekuatan otot. Strength
otot lengan atau kekuatan otot lengan merupakan sumber dasar dalam melakukan semua
kegiatan aktivitas kehidupan pasien.
Terkait hal tersebut maka diperlukan perawatan yang tepat untuk meningkatkan
kekuatan otot ekstremitas atas pada pasien stroke berupa latihan-latihan otot dan ekstrinsik
ekstremitas atas, seperti peregangan otot tangan (konvensional) dan menggunakan alat seperti
menggunakan bola karet bergerigi.
2. Tujuan
b. Prosedur
Berikan salam, perkenalkan diri dan identifikasi pasien dengan memeriksa identitas
pasien dengan cermat
Jelaskan prosedur pada pasien dan berikan kesempatan kepada pasien atau keluarga
pasien untuk bertanya dan menjawab seluruh pertanyaan.
Siapkan peralatan yang diperlukan
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
Posisikan pasien untuk duduk atau semi fowler jika memungkinkan
Kaji kekuatan otot tangan pasien sebelum dilakukan intervensi pada ekstremitas atas
dengan menggunakan
Melakukan latihan peregangan otot:
Latihan Peregangan Otot tangan (Aktif)
Latihan 1
(a) Angkat tangan yang lumpuh/lemah menggunakan tangan yang sehat keatas.
Latihan 2
(a) Angkat tangan yang lumpuh/lemah melewati dada kearah tangan yang sehat
Latihan 3
(a) Angkat tangan yang lumpuh/lemah menggunakan tangan yang sehat keatas
Latihan 5
(a) Pegang pergelangan tangan yang lumpuh/lemah menggunakan tangan yang sehat, angkat
keatas dada
Latihan 6
(a) Tekuk jari-jari yang lumpuh/lemah dengan tangan yang sehat kemudian luruskan, putar
ibu jari yang lemah menggunakan tangan yang sehat. Gerakan dihirung sampai 8 kali
b) Latihan Peregangan Otot tangan (Pasif)Dibantu oleh perawat, terapis atau penolong
(a) Tangan satu penolong memegang siku dan tangan lainnya memegang lengan
(b) Luruskan siku, naikkan dan turunkan lengan dengan siku tetap lurus
Gerakan menekuk dan meluruskan sikuPegangan lengan atas dengan lengan satu,
tangan lainnya menekuk dan meluruskan siku
Pegang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu, tangan lainnya
memutar ibu jari tangan.
Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk dan
meluruskan jari-jari tangan
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-rusnayusuf-7036-3-babii.pdf
diakses pada 07 Maret 2021
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2136/3/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA
%20STROKE.pdf diakses pada 07 Maret 20221 pukul 18.00
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/do
wnload/412/413&ved=2ahUKEwi2gZ7Dxp7vAhXZ7HMBHQYpDdMQFjABegQIFBAC&u
sg=AOvVaw2juXnouYbq9jYxcN717-Qr&cshid=1615134792068diakses pada 07 Maret
2021 pukul 15.00
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/apa-saja-
jenis-jenis-stroke diakses pada 07 Maret 2021 pukul 16.15