Anda di halaman 1dari 18

A.

Pengertian
Gastroenteritisadalahperadanganpadalambung,ususkecildanusus
besardenganberbagaikondisipatologisdarisalurangastrointestinaldengan

manifestasi diare, dengan atau tanpa disertai muntah, serta ketidaknyamanan


abdomen (Muttaqin, 2011).

Gastroenteritis adalah muntah dan diare akibat infeksi atau peradangan


padadindingsaluranpencernaan,terutamalambungdanusus.Dimasyarakat luas,
gastroenteritislebihdikenaldenganistilahmuntaber(Nurarif&Kusuma,2015)

Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan berubahnya bentuk


tinja dengan intensitas buang air besar secara berlebihan lebih dari 3
kalidalamkurunwaktusatuhari(Prawati&Haqi,2019).Diareadalahkondisi

dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan
dapatberupaairsajadanfrekuensinyalebihsering(biasanyatigakaliatau
lebih) dalam satu hari (Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan, 2011)

B. AnatomiFisiologi

4
Sistem pencernaan /sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zatzat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi

kedalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat
dicernaataumerupakansisaprosestersebutdaritubuh.Saluranpencernaan
terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan dan juga meliputi organ
organ yang terletak diluar saluran pencernaan yaitu: pankreas, hati dan
kandung empedu.

1. Mulut

Merupakansuaturonggaterbukatempatmasuknyamakanandan

air pada manusia. Mulut biasanya terletak dikepala dan umumnya


merupakanbagianawaldarisistempencernaanlengkapyangberakhir
dianus. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian
dalam dari mulut dilapisi olehselaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh
organ perasa yang terdapat dipermukaan lidah. Pengecapan relatif
sederhana, terdiri darimanis, asam, asin dan juga pahit. Penciuman
dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan juga lebih rumit, terdiri dari
berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi
depan(incisivus)dandikunyaholehgigibelakang(molar,geraham),menjadi

bagian-bagian kecilyang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah


akanmembungkusbagianbagiandarimakanantersebutdenganenzim-
enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung
antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan juga
menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar
dan berlanjut secara otomatis.

2. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkonganadalahtabung(tube)berototpadavertebratayang

dilaluisewaktumakananmengalirdaribagianmulutkedalamlambung.

0
Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan
prosesperistaltik. Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang
belakang. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

a) Bagiansuperior(sebagianbesaradalahototrangka).
b) Bagiantengah(campuranototrangkadanotothalus).
c) Sertabagianinferior(terutamaterdiridari otot halus).
3. Lambung

Merupakanorganototberonggayangbesardanjugaberbentuk seperti
kandang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu:

a) Kardia.
b) Fundus.
c) Antrum.

Makanan masuk kedalam lambung dari kerongkongan melalui otot


berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam
keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung
kedalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan,
yang berkontraksisecararitmikuntuk mencampurmakanan dengan enzim-
enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:

a) Lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung darikerusakan oleh asam


lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini,bisa menyebabkan
kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung

b) Asamklorida(HCl)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangatasam, yang


diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung
yangtinggijugaberperansebagaipenghalangterhadapinfeksi

dengancaramembunuhberbagai bakteri.

3
c) Prekursorpepsin(enzimyangmemecahkanprotein)
4. UsusHalus(ususkecil)

Usus halus /usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak diantara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap kehati melalui
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan
air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna
protein, gula dan juga lemak. Lapisan usus halus meliputi, lapisan mukosa
(sebelah kanan), lapisan otot melingkar (Msirkuler), lapisan ototmemanjang
(M longitudinal) dan lapisan serosa (sebelah luar). Usus halus terdiri dari
tiga bagian yaitu usus dua belas jari duodenum), usus kosong (jejenum) dan
usus penyerapan (ileum). Villi usushalus terdiri dari pipa berotot (>6cm),
pencernaansecara kimiawi, penyerapanmakanan. Terbagi
/usus12jari (duodenum),usustengah(jejenum),ususpenyerapan(ileum).

a) UsusduabelasjariUsusduabelasjari(Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usushalus yang
terletak setelah lambung dan jugamenghubungkannyakeususkosong
(jejenum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian
terpendekdariusushalus,dimulaidaribulboduodenaledanberakhir

diligamentumTreitz. Usus duabelas jari merupakan organ


retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput

peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat
sembilan.Padaususduabelasjariterdapatduamuarasaluranyaitudari
pancreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa
Latin duodenumdigitorum, yang berarti dua belas jari. Lambung
melepaskan makanan kedalam usus duabelas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk kedalam
duodenummelaluisfingterpylorusdalamjumlahyangbisadicerna

2
oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal
kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
b) UsusKosong(jejenum)

Usus kosong atau jejenum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah


bagiandariusushalus,diantaraususduabelasjari(duodenum)dan
jugausus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh
usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong.Usus
kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan
mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus
dan juga terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari
usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari,
yakniberkurangnyakelenjarBrunner.Secarahitologispuladapat

dibedakan dengan usus penyerapan, yaitu sedikitnya selgoblet dan


plakPeyeri.Sedikitsulituntukmembedakanususkosongdanusus
penyerapansecaramakroskopis.
c) UsusPenyerapan(ileum)
Usus penyerapan /ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada
sistem pencernaan manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan
terletak setelah duodenum dan juga jejunum, dan dilanjutkan olehusus
buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau
sedikitbasa)danberfungsimenyerapvitaminB12danjugagaram-garam

empedu.
5. UsusBesar(Kolon)
Usus besar /kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntudan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar
terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens
(kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan rectum). Banyaknya bakteri
yang terdapat didalam ususbesar berfungsi mencerna makanan beberapa
bahan dan juga membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri
didalamususbesarjugaberfungsimembuatzat-zatpenting,seperti

vitaminK.Bakteriinipentinguntukfungsinormaldariusus.Beberapa

1
penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri
didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan
dikeluarkannya lendir dan air dan terjadilah diare.

6. UsusBuntu(sekum)
Ususbuntu/sekum(BahasaLatin:caecus,“buta”)dalamistilahanatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon
menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia,
burung,danjugabeberapajenisreptil.Sebagianbesarherbivorememiliki
sekumyangbesar,sedangkankarnivoraekslusifmemilikiyangkecil,yang
sebagian/seluruhnyadigantikanolehumbaicacing.
7. UmbaiCacing(Appendix)

Umbai cacing /apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi
pada organ ini disebut apendisitis /radang umbai cacing. Apendisitis yang
parahdapat menyebabkanapendiks pecahdan membentuknanah didalam
rongga abdomen /peritonitis (infeksi rongga abdomen). Dalam anatomi
manusia, umbai cacing adalah ujung buntu tabung yang menyambung
dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio.
Dalam orang dewasa, umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa
bervariasi dari 2 sampai 20 cm. walaupun lokasi apendiks selalu tetap,
lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda-beda diretrocaecal /dipinggang
(pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum. Banyak orang percaya
umbai cacing tidak berguna dan organvestigial (sisihan), sebagian yanglain
percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik. Operasi
membuang umbaicacing dikenal sebagai appendiktomi.

8. RektumdanAnus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari usus besar (setelahkolon
sigmoid) dan berakhir dianus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpangditempatyanglebihtinggi,yaitupadakolondesendens.Jika

7
kolon desendens penuh dan juga tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding
rektumkarenapenumpukanmaterialdidalamrectumakanmemicusistem

sarafyang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.


Jikadefekasitidakterjadi,seringkalimaterialakandikembalikankeususbesar,
dimana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi
untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi
bayi dan juga anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam
pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB. Anus merupakan
lubangdiujungsaluranpencernaan,dimanabahanlimbakeluardaritubuh.
Sebagianbesaranusterbentukdaripermukaantubuh(kulit)danjuga

sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan juga penutupan anus diatur
olehototspinter.Fesesdibuangdaritubuhmelaluiprosesdefekasi(buang
airbesar‖BAB),yangmerupakanfungsiutamaanus

C. Etiologi

MenurutArifMuttaqin(2011)danSuriadi(2010),penyebabdari
gastroenteritissangatberagam,antaralainsebagaiberikut:

1. Faktorinfeksi:
a. Infeksi berbagai macam bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi
makanan maupun air minum (enteropathogenic, escherichia
coli,salmonella, shigella, V.Cholera, dan clostridium).
b. Infeksi berbagai macam virus : enteroνirus, echoνiruses,
adenoνirus,dan rotaνirus. Penyebab diare terbanyak pada anak
adalah virus Rotaνirus.
c. Jamur:candida
d. Parasit(giardiaclamblia, amebiasis,crytosporidium dancyclospora)
2. Faktornoninfeksi/bukaninfeksi:
a. Alergimakanan,misalsusu,protein

7
b. Gangguanmetabolikataumalabsorbsi:penyakit
c. Iritasilangsungpadasaluranpencernaanolehmakanan
d. Obat-obatan : Antibiotik, Laksatif, Quinidine, Kolinergik, dan

Sorbital.
e. Penyakitusus:colitisulceratiνe,crohndisease,enterocolitis
f. Emosionalataustress
g. Obstruksiusus

D. ManifestasiKlinis

Menurut Sodikin (2011), Beberapa tanda dan gejala yang terjadi pada
kasus gastroenteritis, antara lain :

1. Bayiatauanakmenjadicengeng,rewel,gelisah
2. Suhubadanmeningkat
3. Nafsumakanberkurangatautidakada
4. Timbuldiare
5. Fesesmakincair,mungiknmengandungdarahdanataulender
6. Warnafeses berubahmenjadi kehijau-hijauankarena bercampurempedu.
7. Muntahbaiksebelummaupunsesudahdiare
8. Terdapat gejala dan tanda dehidrasi : ubun-ubun besar cekung pada bayi,
tonus otot dan turgor kulit berkurang, selaputlendir pada mulut dan bibir
terlihat kering
9. Beratbadan menurun,Pucat,lemah

E. Komplikasi
MenurutWijayaningsih(2013)beberapakomplikasidiare,diantaranya:

1. Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit yang dibagi menjadi:


Dehidrasi ringan,apabila terjadi kehilangan cairan < 5% BB
Dehidrasisedang,apabilaterjadikehilangancairan5-10%BB
Dehidrasiberat,apabilaterjadikehilangancairan>10-15%BB

=
2. Renjatan hipovolemik akibat menurunnya volume darah dan apabila
penurunan volume darah mencapai 15-25% maka akan menyebabkan
penurunan tekanan darah.

3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi,


perubahan pada elektro kardiagram).
4. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase
karena kerusakan vili mukosa, usus halus.
5. Kejangterutamapadadehidrasihipertonik.
6. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan

F. Patofisiologi
Gastroenteritis bisa disebabkan oleh 4 hal, yaitu faktor infeksi (bakteri,
virus,parasit),faktormalabsorbsi,faktormakanandanfaktorpsikologis.
Diarekarenainfeksi seperti bakteri, berawal dari makanan atau minuman yang
terkontaminasi dan tertelan masuk ke dalam saluran pencernaan. Sistem
pertahanan tubuh di lambung yaitu asam lambung, dapat membunuh bakteri
yang masuk ke dalam lambung, namun apabila jumlah bakteri terlalu banyak,
maka dapat lolos dan masuk ke duodenum kemudian berkembang biak. Pada
kebanyakan kasus gastroenteritis, organ tubuh yang diserang adalah usus.
Bakteri di dalam usus akan memproduksi enzim yang dapat mencairkan
lapisan lendir permukaan usus, sehingga bakteri dapat masuk ke dalam
membran epitel, dan akan mengeluarkan toksin yang dapat merangsangsekresi
cairan-cairan usus di bagian kripta villi dan menghambat absorbsi cairan.
Akibatnya volume cairan di dalam lumen usus meningkat yang
mengakibatkan dinding usus menggembung dan tegang, dan akan terjadi
hipemotilitas untuk menyalurkan cairan di usus besar. Apabila jumlah cairan
tersebut melebihi kapasitas absorbsi usus maka akan terjadi diare (Ngastiyah,
2011).

Diare yang disebabkan malabsorbsi makanan oleh usus terjadi karena

peningkatantekananosmotikdidalamronggausus.Peningkatantekanan

8
osmotik terjadi karena makanan atau zat di usus yang tidak dapat diserap.
Sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga
ususyangberlebihanakanmerangsangususuntukmengeluarkannyasehingga

terjadidiare(Ngastiyah, 2011).

Makanan beracun juga dapat menyebabkan diare apabila tertelan.


Makanan beracun di dalam usus akan menyebabkan iritasi mukosa usus dan
mengakibakan hiperperistaltik, sehingga terjadi penurunan absorbsi usus, dan
timbul diare. Peristaltik yang menurun juga dapat menyebabkan diare karena
bakteri tumbuh berlebihan (Ngastiyah, 2011).

Adanya iritasi mukosa usus dan peningkatan volume cairan di lumen


usus menyebabkan nyeri pada abdomen. Selain itu, nyeri abdomen atau kram

juga timbul karena metabolisme karbohidrat oleh bakteri di usus yang


menghasilkangasH2danCO2yangjugaakanmenimbulkankembungdan
flatus berlebihan. Biasanya pada keadaan ini juga akan timbul keluhan mual
muntah dan nafsu makan menurun. Hal ini dikarenakan terjadinya
ketidakseimbangan asam-basa dan elektrolit (Ngastiyah, 2011).

Kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan akan menyebabkan


dehidrasi, yang ditandai dengan penurunan berat badan, turgor kulit
berkurang, mata cekung, mukosa bibir dan mulut serta kulit tampak kering.
Tubuh yang kehilangan cairan dan elektrolit berlebihan, terjadi penurunan
volume cairan ekstrasel dan intrasel dan juga mengalami penurunan Na, Kdan
ion karbonat. Maka volume darah juga akan berkurang. Tubuh akan
mengalami gangguan sirkulasi, perfusi jaringan terganggu dan akhirnya dapat
menyebabkan syok hipovolemik dengan gejala denyut jantung meningkat,nadi
cepat dan lemah, penurunan tekanan darah , dan penurunan kesadaran. Akibat
lain dari kehilangan cairan tubuh yang berlebihan adalah terjadinya asidosis
metabolik dimana pasien akan pucat dan pernapasan menjadi cepat dan dalam,
(Ngastiyah, 2011).

4<
Faktor psikologis juga dapat menyebabkan diare. Kondisi psikologis
seperti stress, marah dan takut dapat merangsang kelenjar adrenalin di bawah
pengendaliansistempersarafansimpatisuntukmerangsangpengeluaran

hormon yang bekerja mengatur metabolisme tubuh. Sehingga bila terjadi stres
makametabolismemeningkatdalambentukpeningkatanmotilitasusus
(Ngastiyah,2011).

O.Patmway

lnfeksi

11
Gangguanpertukarangas

Kekuranganvolumecairan Resikosyokhipovolemi

Sumber:Nurarif&Kusuma,2015

M.PemeriksaanPenuniang
Menurut Nurarif & Kusuma (2015) pemeriksaan penunjang pada
diagnosmedisdiareadalah:
1. Pemeriksaandarahtepilengkap
2. Pemeriksaanurinelengkap

3. Pemeriksaantinjalengkapdanbiakantinjadaricolokdubur
4. Pemeriksaanbiakanempedubilademamtinggidandicurigaiinfeksi
sistemik
5. PemeriksaansediaandarahmalariasertaserologiHelicobacterJejuni sangat
dianjurkan
6. Duodenalintubation untukmengetahuikumanpenyebabsecara
kuantitatif dan kualitatif tentang pada diare kronik.
7. Pemeriksaan darah 5 darah perifer lengkap, analisis gas darah (GDA)&
elektrolit (Na, K, Ca, dan P serum yang diare disertaikejang)

8. Pemeriksaantinja
9. Pemeriksaananalisagasdarah
10. Pemeriksaankadarureumdankreatininuntukmengetahuifaalginjal
11. Pemeriksaan serum elektrolit terutama kadar natrium, kalium, calsium
dan fosfor (terutama pada penderita diare yang disertai kejang)
12. Pemeriksaan kadar glukosa darah bila terdapat tanda-
tandahipoglikemia
I. PenatalaksanaanMebis
MenurutDirektoratJenderalPengendalianPenyakitDanPenyehatan Lingkungan

(2011) program lima langkah tuntaskan diare yaitu:

12
1. RehidrasimenggunakanOralitosmolalitasrendah.
Oralit merupakan campuran garam elektrolit, seperti natrium
klorida(NaCl),kaliumklorida(KCl),dantrisodiumsitrathidrat,serta

glukosa anhidrat. Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit


dalam tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk
mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam elektrolit yang
diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh
sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang
terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus penderita
diare.
Sejak tahun 2004, WHO/UNICEF merekomendasikan Oralit
dengan osmolaritas rendah. Berdasarkan penelitian dengan Oralit

osmolaritasrendahdiberikankepadapenderitadiareakan:
a) Mengurangivolumetinjahingga25%
b) Mengurangimualmuntahhingga30%
c) Mengurangisecarabermaknapemberiancairanmelaluiintravenasampai
33%.
Aturanpemberianoralitmenurutbanyaknyacairanyanghilang,derajat dehidrasi
dapat dibagi berdasarkan :
a) Tidakadadehidrasi,bilaterjadipenurunanberatbadan2,5%
1) Umur<1tahun:¼-½gelassetiapkalianakmencret

2) Umur1‖4tahun:½-1gelassetiapkalianakmencret
3) Umurdiatas5Tahun:1‖1½gelassetiapkalianakmencret
b) Dehidrasi ringan bila terjadi penurunan berat badan 2,5%-5% Dosis
oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama 75 ml/ kgbb dan selanjutnya
diteruskan dengan pemberian oralit seperti diare tanpa dehidrasi
c) Dehidrasi berat bila terjadi penurunan berat badan 5-10% Penderita
diare yang tidak dapat minum harus segera dirujuk ke Puskesmas.
Untuk anak dibawah umur 2 tahun cairan harus diberikan dengan
sendokdengancara1sendoksetiap1sampai2menit.Pemberian

denganbotoltidakbolehdilakukan.Anakyanglebihbesardapat

13
minum langsung dari gelas. Bila terjadi muntah hentikan dulu selama
10 menit kemudian mulai lagi perlahan-lahan misalnya 1 sendok setiap
2-3menit.Pemberiancairaninidilanjutkansampaidengandiare

berhenti.
2. Zincdiberikanselama10hariberturut-turut
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk
kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan
menurun dalam jumlah besar ketika anak mengalami diare. Untuk
menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc
yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap
sehat. Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk
kesehatandanpertumbuhananak.Zincyangadadalamtubuhakan

menurun dalam jumlah besar ketika anak mengalami diare. Untuk


menggantikanzincyanghilangselamadiare,anakdapatdiberikanzinc
yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap
sehat.
Obat Zinc merupakan tablet dispersible yang larut dalam waktusekitar
30 detik. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut dengan dosis sebagai
berikut:
1) Balitaumur<6bulan:1/2tablet(10mg)/hari
2) Balitaumur≥6bulan:1tablet(20mg)/hari

3. PemberianMakan
Memberikan makanan selama diare kepada balita (usia 6 bulan keatas)
penderita diare akan membantu anak tetap kuat dan tumbuh serta
mencegah berkurangnya berat badan. Sering sekali balita yang terkena
diare jika tidak diberikan asupan makanan yang sesuai umur dan bergizi
akan menyebabkan anak kurang gizi. Bila anak kurang gizi akan
meningkatkan risiko anak terkena diare kembali. Oleh karena perlu
diperhatikan:

12
a) Bagiibuyangmenyusuibayinya,dukungibuagartetapmenyusui
bahkanmeningkatkanpemberianASIselamadiaredanselamamasa
penyembuhan (bayi 0‖24 bulan atau lebih).

b) Dukung ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi berusia 0- 6


bulan,jikabayinyasudahdiberikanmakananlainataususuformula
berikan konseling kepada ibu agar kembali menyusui eksklusif.
Dengan menyusu lebih sering maka produksi ASI akan meningkat dan
diberikan kepada bayi untuk mempercepat kesembuhan karena ASI
memiliki antibodi yang penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh
bayi.
c) Anak berusia 6 bulan ke atas, tingkatkan pemberian makan. Makanan
PendampingASI (MP ASI) sesuai umur pada bayi 6‖24bulandan

sejak balita berusia 1 tahun sudah dapat diberikan makanan keluarga


secara bertahap.
d) Setelah diare berhenti pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2
minggu untuk membantu pemulihan berat badan anak.
4. Antibiotik
Selektif Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi, seperti diare
berdarahatau diarekarena kolera,ataudiare dengandisertai penyakitlain.
Efek samping dari penggunaan antibiotik yang tidak rasional adalah
timbulnyagangguanfungsiginjal,hatidandiareyangdisebabkanoleh

antibiotik.
5. Nasihatkepadaorangtua/pengasuh
Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh tentang cara
pemberian Oralit, Zinc, ASI/makanan dan tanda-tanda untuk segera
membawa anaknya ke petugas kesehatan jika anak:
a) Buangairbesarcairlebihsering
b) Muntahberulang-ulang
c) Mengalamirasahausyangnyata
d) Makanatauminumsedikit

e) Demam

11
f) Tinjanyaberdarah
g) Tidakmembaikdalam3hari

I. Konsep AsumanKeperawatan
1. Pengkaiian
Pengkajian keperawatan merupakan dasar pemikiran dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
Pengkajian yang lengkap, dan sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi
yang ada pada klien sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa
keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
respon individu ( Olfah &Ghofur, 2016 ).
a.Anamnesa

1) Identitas penderita Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama,


pendidikan, pekerjaan,alamat,statusperkawinan, suku bangsa, nomor
register,tanggalmasukrumahsakitdandiagnosamedis.
2) Keluhan Utama Menggambarkan alasan seseorang masuk rumah sakit.
Pada umumnya keluhan utamanya yakni BAB lebih dari 3 kali sehari,
konsistensi encer, mual muntah, perut sakit. Untuk memperoleh
pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:
a) ProvokingIncident:apakahadaperistiwayangmenjadiyangmenjadi
faktor presipitasi nyeri.

b) Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau


digambarkan klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau
menusuk.
c) Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa
sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d) Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan
klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkanseberapa
jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya.
e) Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah

buruk pada malam hari atau siang hari.

17
3) RiwayatKesehatan
a) RiwayatKesehatanSekarang
BiasanyaklienmasukkeRSdengankeluhanutamaFrekuensi

BABmeningkatdenganbentukdankonsistensiyanglaindari
biasanyadapatcairdanberlendir/berdarahdandapatpuladisertai
gejalalainpanas,muntah,anoreksia,nausea,vomiting.
b) RiwayatKesehatanDahulu
Jika disebabkan infeksi parenteral (infeksi) diluar alat
pencernaan,OMA infeksi.
c) RiwayatKesehatanKeluarga
Ada pasien yang menderita alergi makanan (diare yang disebabkan
adalah alergi terhadap makanan).

d) ADL
Nutrisi:terjadianoreksia,mual,muntah
Eleminasi:BABlebihdari4x(bayi)/BABlebihdari3x(anak)
dapatcair,lendir,berdarahdanBAKfrekuensimenurun
Pesonalhygiene:iritasipadasekitarusus
Aktivitas : lemas dan mengantukIstirahat
tidur : bisa terganggu bisa tidak
e) Pemeriksaanfisik
Keadaanumum:kedaandehidrasiringan,kesadarankompos

mentiskeadaanlebihdarilanjut,apatis,somnolen, koma.
Sistemkardiovaskuler:peningkatanjantung,nadi,TDmenurun, nadi
kecil dan cepat serta meningkat suhu tubuh.
SistemRR:Pernafasancepat,dalamdanteratur
2. Sistem pencernaan : peningkatan frekuensi BAB dan
peningkatanperistaltik usus, kembung, distersi abdomen, tympani.
Sistemperkemihan:produksiurinemenurun(oliguri‖anuri)
Sistemintegumen:turgormenurun,panas,pucat,kapilerrefill
melambat, warna kemerahan/lecet (terutama sekitar anus)

17
Sistem muskuloskeletal : kejang bila panas meningkat, pada
hypoglikemi tremor/getar, hipokalemi, distensi abdomen.

3. AnalisaData
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Pasien mengatakan sesak Ketidakseimbangan Gangguan
napas ventilasi‖perfusi pertukaran gas
DO: Takikardia, penurunan / (D.0003)
peningkatan PCO2, bunyinapas
tambahan, gelisah
2 DS:Pasienmengeluhsering Prosesinfeksi Diare (D.0020)
BAB Kecemasan
DO:Defekasilebihdari3kai Terpaparkontaminan
dalam24jam,feseslembek

ataucair
3 DS : - Kehilangancairan Hipovolemia
DO : Frekuensi nadimeningkat, aktif (D.0023)
turgor kulit menurun, nadi Kekuranganintake
teraba lemah, volume urin cairan
menurun
4 DS:- Perubahan sirkulasi Gangguanintegritas
DO: Kerusakan jaringan dan Penurunanmobilitas kulit (D.0129)
lapisan kulit, muncul tanda Faktor mekanis
infeksi (gesekan)
5 DS:Pasienmengatakannyeri Ketidakmampuan Defisit nutrisi
abdomen, nafsu makan mengabsorpsinutrient (D.0019)
menurun
DO: Bising usus hiperaktif,
ototpenguyahlemah,membran
mukosa pucat, sariawan, diare
6 DS: Merasa bingung, khawatir Terpapar bahaya Ansietas(D.0080)
terhadapkondisiyangdihadapi lingkunga (polutan,
DO: Tampak gelisah, tegang kontaminan)
7 DS: Pasien mengatakan tidak Kekurangan volume Resikohipovolemia
nafsu makan minum cairan (D.0034)
DO:Mukosabibirkering

4. DiagosaKeperawatanYangMungkinMuncul

1=

Anda mungkin juga menyukai