Disusun Oleh :
Nur Septiyan Endaryanti
071222041
Fisiologi sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
1. Mulut
Mulut merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut
merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut
merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh
selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan sederhana terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh
saraf olfaktorius di hidung, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh
gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-
bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-
bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan
menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara
otomatis.
2. Tenggorokan ( Faring)
3. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus.
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus
dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian
tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot
halus).
4. Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar, yang terdiri dari tiga bagian yaitu
kardia, fundus dan antrium. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi
secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi
lambung menghasilkan 3 zat penting :
a. Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan
pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya
tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang
terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan
usus halus terdiri dari lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar, lapisan otot
memanjang dan lapisan serosa. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir
di ligamentum treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak
terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal
berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu
dari pankreas dan kantung empedu. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua
belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk
ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus
halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia ileum memiliki panjang sekitar 2- 4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan
8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garamgaram
empedu.
Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama
organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon asendens (kanan),
kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan
dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat
zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam
usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air,
dan terjadilah diare.
Usus buntu atau sekum adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta
bagian kolon menanjak dari usus besar.
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ
ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan
apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi
rongga abdomen). Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang
dewasa, umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm.
Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di
retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
9. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu
pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar) yang merupakan fungsi utama anus.
10. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas
jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu asini yang berfungsi menghasilkan enzim-
enzim pencernaan dan pulau pankreas yang berfungsi menghasilkan hormon.
11. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini berperan
penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk
penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Zat-zat gizi dari
makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil
(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang
lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi
menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati
melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat
gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml
empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung
empedu adalah sekitar 7- 10 cm dan berwarna hijau gelap (bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya). Organ ini terhubungkan dengan
hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu
membantu pencernaan dan penyerapan lemak serta bererperan dalam pembuangan limbah
tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah
merah dan kelebihan kolesterol.
B. DEFINISI
Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan proses
tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti
protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut kurang
terpenuhi, maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat (Hidayat, 2006).
Nutrisi berfungsi menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerak dan fungsi fisik, sebagai
bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh dan sebagai pelindung
dan pengatur suhu tubuh (Tarwoto & Wartonah, 2006). Nutrisi adalah elemen yang
dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai
nutrisi, seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral (A. P. Potter & Perry,
2010).
Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan proses
tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti
protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut kurang
terpenuhi, maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat (Hidayat, 2006).
Nutrisi berfungsi menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerak dan fungsi fisik, sebagai
bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh dan sebagai pelindung
dan pengatur suhu tubuh (Tarwoto & Wartonah, 2006).
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi
didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan
mineral (A. P. Potter & Perry, 2010).
Pengertian Nutrisi merupakan prose pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Hidayat, A. Aziz
Alimul, 2015). Nutrisi adalah zat- zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kessehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan- bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan- bahan tersebut untuk
aktivita penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto dan Wartonah, 2010).
Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses
dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahanbahan penting dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi yang tidak seimbang dalam tubuh ada yang diakibatkan
karena kekurangan nutrisi dan kelebihan nutrisi. Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu
proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam
berespons terhadap stresor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan
dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di
dalam tubuh merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan
dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh (Aziz Alimul,
2015).
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi pola
konsumsi makan.Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasisehingga dapat
terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2. Prasangka
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
memengaruhi status gizi.Misalnya di beberapa daerah, terdapatlarangan makan pisang dan
papaya bagi para gadis remaja.Padahal, makanantersebut merupakan sumber vitamin yang
sangat baik.Ada pula larangan makanikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat
mengakibatkan cacingan, padahalikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi
anak-anak.
4. Kesukaan
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena penyediaanmakanan
bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.Oleh karena itu,masyarakat dengan
kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampumencukupi kebutuhan gizi keluargannya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah
Definisi : akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan jenis
kelamin.
Penyebab
2. Defisit nutrisi
Penyebab :
Penyebab :
Asupan enteral
Intoleransi makanan
Imobilisasi
Makanan kontaminan
Malnutrisi
Pembedahan
Efek agen farmakologis
Proses penuaan
Kecemasan
4. Hipervolemia
Penyebab :
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi adalah
sebagai berikut :
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu
memberikan makan/nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhikebutuhan nutrisi pasien
dan membangkitkan selera makan pada pasien.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
http://eprints.umm.ac.id/41760/3/jiptummpp-gdl-noniknurpr-47196-3-babii.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-sukmaayuwi-6299-2-babii.pdf