KONSEP DASAR
A. Pengertian
2000).
Demam typoid dan demam paratypoid adalah infeksi akut usus halus
(Juwono, 1996).
Demam thypoid adalah infeksi demam sistemik akut yang nyata pada
2001)
1
B. Anatomi dan Fisiologi
Jejunum
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
2
zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang
tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Sistem
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
Villi usus halus terdiri dari : Pipa berotot (> 6 cm), pencernaan
3
a. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus
terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir
di ligamentum Treitz.
belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua
belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pancreas dan kantung
jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum
mengalirkan makanan.
adalah bagian dari usus halus, diantara usus dua belas jari
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah
4
Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan
mesenterium.
Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus
dalam bahasa inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Latin,
empedu.
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara
usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari
feses.
5
Usus besar terdiri dari : kolon asendens (kanan), kolon transversum,
gizi.
penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini
buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai
6
membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi
rongga abdomen).
sebuah ruangan yang berawal dari usus besar (setelah kolon sigmoid)
ditempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
sistem saraf
7
yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi
terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan
ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam
bahan limba keluar dari tubuh. Sebagian besar anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan
penutupan anus diatur oleh otot spinter. Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama
anus.
1. Etiologi
2. Predisposisi
iklim, tetapi banyak di jumlah di negara yang beriklim tropis. Hal ini
8
disebabkan karena penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan dan
D. Patofisiologi
aliran selanjutnya akan kedinding usus halus melalui aliran limfa ke kelenjar
tampak adanya gejala klinik (asimtomatik) seperti mual, muntah, tak enak
badan, nafsu makan menurun, pusing karena segera diserbu sel sistem
lekositopenia.
hipotalamus sehingga timbul gejala demam dan apabila demam tinggi tidak
9
E. Manifestasi Klinik
anoreksia dan demam, rasa tidak enak di perut dan nyeri di seluruh badan.
Minggu pertama keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut
pada umumnya yaitu : demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia,
mual, muntah, konstipasi /diare, perasaan tidak enak pada perut, batuk dan
epistaksis.
bradikardi relatif, lidah yang khas (kotor ditengah, tepi dan ujung merah dan
(Sarwono, 1996).
F. Penatalaksanaan
1. Perawatan
hari. Besar demam / kurang lebih selama 14 hari. Maksud tirah baring
10
2. Diet
Dimasa lalu penderita tifoid diberi bubur saring, kemudian bubur kasar
penderita tidak menyukai bubur saring karena tidak sesuai dengan selera
mereka. Karena mereka hanya makan sedikit dan ini berakibat keadaan
menjadi lama.
Makanan padat dini, yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa
(pantang sayuran dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman pada
penderita tifoid.
3. Obat
a. Kloramfenikol
Belum ada obat anti mikroba yang dapat menurunkan demam lebih
b. Tiamfenikol
11
tiamfenikol lebih jarang dari pada kloramfenikol. Dengan
hari.
dengan pasti.
f. Fluorokinolon
12
Obat-obat Simtomatik:
a. Antipiretika
b. Kortikosteroid
menjadi jernih dan suhu badan cepat turun sampai normal. Akan
G. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi dari demam thypoid menurut Rahmat Juwono
(1996), adalah:
peritonitis.
H. Pengkajian Fokus
1. Identitas
13
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
14
c. Pola aktifitas dan latihan
Pada pola reproduksi dan seksual pada pasien yang telah atau sudah
masalah penyakitnya.
masalah penyakitnya.
15
j. Pola Nilai Kepercayaan / Keyakinan
akan terganggu.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
anemia, mata cowong, bibir kering, lidah kotor ditepi dan ditengah
merah.
d. Sistem integumen
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan leukosit
thypoid,
16
jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada pada batas-batas
c. Biakan darah
Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam thypoid, tetapi
yang baik adalah pada saat demam tinggi yaitu pada saat
bakteremia berlangsung.
17
3) Vaksinasi dimasa lampau
d. Uji Widal
thypi dalam serum klien dengan thypoid juga terdapat pada orang
aglutinin yaitu :
18
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan H yang
antibodi
lanjut
19
selama 1 atau 2 tahun. Oleh sebab itu titer aglutinin H pada
diagnostik.
2) Faktor-faktor Teknis
20
Air dan makanan yang mengandung kuman Salmonela typhosa
Saluran pencernaan
usus halus.
Intervensi :
2
Rasional : Memberikan informasi tentang kebutuhan diet /
keefektifan therapi.
makan.
nutrisi penting.
2
Intervensi :
turgor kulit.
dehidrasi.
aktifitas.
d. Observasi perdarahan dan tes feses tiap hari untuk adanya darah samar.
anemia.
2
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri hilang /
berkurang.
Intervensi :
komplikasi.
3
Rasional : Memberatkan kembali perhatian, meningkatkan relaksasi
normal.
Intervensi :
d. Kolaborasi dengan ahli gizi pemberian diet tinggi serat tapi rendah
lemak.
3
e. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat pencahar.
mulas.
Intervensi :
diare.
3
6. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses peradangan pada
usus halus.
normal.
Intervensi :
indikasi.
letih.
3
Intervensi :
melakukan aktivitas.
/ penyambungan jaringan.
dijangkau.
diri.