Anda di halaman 1dari 14

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem
organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat
gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan
yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar
saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Gambar 1: Sistem Pencernaan

A. Mulut

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut
biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh
selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh
saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar,
geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah
akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan
mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang
memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar
dan berlanjut secara otomatis.

Gbr 2 : Anatomi Mulut

B. Tenggorokan ( Faring)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani
yaitu Pharynk.

Skema melintang mulut, hidung, faring, dan laring

Gambar 3 :Skema melintang mulut, hidung, faring, dan laring


Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, didepan ruas tulang belakang

Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama
koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang
disebut ismus fausium

Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media =
bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan
laring.

Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan
sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring
dengan laring

C. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan
mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan
menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso –
“membawa”, dan έφαγον, phagus – “memakan”).

Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.

Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

Ø bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

Ø bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

Ø serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

Gambar 4 : Bagan posisi esofagus pada manusia, dilihat dari belakang

Bagan posisi esofagus pada manusia, dilihat dari belakang

D. Lambung

Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.

Terdiri dari 3 bagian yaitu

Ø Kardia.
Ø Fundus.

Ø Antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter),
yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya
kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :

* Lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada
lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak
lambung.

* Asam klorida (HCl)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap
infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

* Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

Gambar 5 : Anatomi Lambung

E. Usus halus (usus kecil)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung
dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap
ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air
(yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ),
lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar )

Gambar 6 : Antomi Usus

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum),
dan usus penyerapan (ileum).

1. Usus dua belas jari (Duodenum)


Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung
dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian
terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh
selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada
usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama
duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan
bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus
dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal
kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Usus dua belas jari (duodenum)

Gambar 8 : Usus dua belas jari (duodenum)

2. Usus Kosong (jejenum)

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus
halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia
dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus
kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari,
yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus
penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus
kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.

Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti
aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.

Gambar 9 : Diagram usus halus dan usus besar

Diagram usus halus (terlabel small intestine)

3. Usus Penyerapan (illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan
manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan
berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

Gambar 10 :Ileum dan organ-organ yang berhubungan


Diagram ileum dan organ-organ yang berhubungan

F. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

Usus besar terdiri dari :

* Kolon asendens (kanan)


* Kolon transversum
* Kolon desendens (kiri)
* Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi.

Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri
ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan
gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Gambar 10 : Anatomi Usus Besar

G. Usus Buntu (sekum)

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.
Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora
memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang
sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

H. Umbai Cacing (Appendix)

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini
disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan
apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga
abdomen).

Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau
hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing
berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks
selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang
(pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang
lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.

Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.

I. Rektum dan anus

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal
dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di
tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja
masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya
dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang
lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan
dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi
(buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

Gambar 11 : Anatomi Rektum & Anus

J. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak
pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

* Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan


* Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam
darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan
dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
Gambar 12 : Potongan depan perut, menunjukkan pankreas dan duodenum
Potongan depan perut, menunjukkan pankreas dan duodenum.

K. Hati

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai
fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam
tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga
memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati
biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang
kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena
yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi
menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat
gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

Gambar 12 : Hati

Hati adalah organ yang terbesar di dalam badan manusia.

L. Kandung empedu

Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada
manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan
karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ
ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

· Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

· Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Kanker Tak Bisa Tumbuh dalam Darah Ber-pH Basa
17/10/2009 Yuliatul Maghfiroh Beri komentar Lihat komentar

Tiga puluh tahun yang lalu, Mr. Zhang bekerja di Departemen


Penjualan Umum, PT Taipei Brewery. Beliau telah mengikuti ujian seleksi untuk melanjutkan
pendidikan di luar negeri, dan beliau lulus dengan nilai tertinggi. Kasihan, sebelum beliau
berangkat dilakukan pemeriksaan kesehatannya di rumah sakit umum dan ditemukan tumor
ganas di dalam paru-parunya, sebesar kepalan tangan seorang anak. Dengan demikian, harapan
melanjutkan pendidikan di luar negeri pupus. Mr. Zhang merasa sangat kecewa. Dia menduga
bahwa hasil pemeriksaan itu mungkin bisa salah. Jadi dia lalu pergi ke rumah sakit lain untuk
memeriksakan kembali tetapi hasil pemeriksaan kali ini pun positif juga. Maka Mr. Zhang, yang
masih muda, putus harapan setelah dikonfirmasi bahwa dia benar-benar terkena penyakit kanker
paru-paru. Dia pun menelpon beberapa kali kepada Mr. Wei, teman sekelasnya, yang bertugas
sebagai sekretaris Walikota Daerah Huangsun, Pemerintah Wilayah Taidong.

Setelah mendengar berita sedih dari Mr. Zhang, kemudian Mr. Wei pun langsung berangkat ke
Taipei pada hari Minggu menemuinya. Mr. Zhang, dengan putus harapan dan sangat pesimis,
memberitahukan Mr. Wei hal penyakit yang buruk itu dengan panjang lebar, dan meminta
temannya membantu mengurus hal-hal pribadinya jika dia meninggal dunia. Mr. Wei lalu
teringat teman baiknya, Dr. Lu, yang memimpin Rumah Sakit Maijie pada tahun 1949-55. Beliau
adalah seorang peneliti dan spesialis penyakit kanker. Dia minta Mr. Zhang menjumpai Dr. Lu
untuk perobatan dengan segera. Pada awalnya Mr. Zhang tidak mau berkonsultasi dengan dokter
lagi karena hasil pemeriksaan baru akan menambah kesengsaraan untuknya. Tetapi Mr. Wei
sudah buat janji dengan Dr. Lu. Jadi Mr. Zhang pun merasa wajib menemui Dr. Lu didampingi
Mr. Wei.

Waktu bertemu, Dr. Lu berkata, “Mr. Wei adalah teman baik saya. Boleh dikatakan perkenalan
ini merupakan satu pertemuan yang sangat baik. Saya mau bertanya kenapa penyakit kanker
adalah yang mematikan?” Mr. Zhang dan Mr. Wei tidak bisa menjawab. Dr. Lu
menjelaskan,”Sampai saat ini hanya ada 2 cara yang digunakan untuk mengobati penyakit
kanker. Yang pertama harus menghilangkan (mematikan) bibit penyakit kanker. Yang kedua
meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit kanker. Nah, walaupun Cobalt 60 atau obat-
obatan lain digunakan, mengherankan sekali, sebelum sel kanker mati, obat-obatan itu terlebih
dahulu mematikan sel yang sehat. Kemudian apapun gizi atau suplemen yang dimakan, sel
kanker dengan cepat mengabsorsi gizi atau suplemen tersebut sebelum sel sehat mengabsorsinya.
Ini mengakibatkan sel kanker berkembang cepat dalam tubuh. Dengan demikian, boleh
dikatakan kedua cara pengobatan ini akan gagal dan menyebabkan kematian.” Dr. Lu
meneruskan, “manusia adalah makhluk yang paling cerdas dan telah sukses mengantar
angkasawan ke bulan. Kenapa tidak ada seorang pun yang bertanya kedua cara pengobatan
penyakit kanker tersebut yang gagal dan menyebabkan kematian dan tidak mengusahakan
dengan cara pengobatan yang ke 3? Waktu saya buat penelitian klinis di Rumah Sakit Majie, ada
banyak kesempatan untuk saya berkerja sama dengan kolega yang sering membantu saya.
Pendapat saya dari hasil pemeriksaan tersebut bahwa darah pasien kanker menujukkan 100%
pHnya asam.

Ternyata rahib dan Buddha yang tinggal di lingkungan alam dan hanya makan sayur selama
hidupnya, darah mereka rata-rata dalam kondisi darah ber-pH basa yang rendah dan tidak ada
satu pun diantara mereka dideteksi penyakit kanker. Dengan demikian, saya berani berpendapat
dalam kondisi darah ber-pH basa yang rendah, sel kanker tidak akan tumbuh ataupun
berkembang.

Mr. Zhang, saya sarankan bahwa mulai sekarang kamu mengurangi makanan daging dan
mengkonsumsi makanan sayur-sayuran. Kamu bisa makan ganggang hijau dan sup kenari.
Mengubah kondisi tubuh dan mencoba serius cara hidup di dalam lingkungan alam. Jika kamu
hidup dalam 5 tahun ini, kamu sudah aman. Kamu akan bernasib baik.”

Mr. Zhang mengikuti nasehat Dr. Lu dengan serius untuk merubah kebiasaan pola makan. Setiap
hari dia makan ganggang hijau, minum sup kenari dan hal itu membuat dia mampu melakukan
olahraga yang cukup. Satu tahun kemudian, dia melakukan pemeriksaan kesehatannya di rumah
sakit yang sama. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor kanker tidak bertambah besar
tetapi semakin mengecil. Ini adalah satu keajaiban untuk staf rumah sakit yang memeriksa dia.
Lima tahun kemudian, tumor kanker hampir hilang seluruhnya. Sekarang sudah hampir 40 tahun,
kesehatan Mr. Zhang benar-benar sudah normal dan kehidupannya sangat menyenangkan.

Setelah kasus Mr. Zhang, Pak Chen Tianshou, seorang mantan Kepala Administrasi Umum di
Rumah Sakit Provinsi Taidong, juga didiagnosa terkena penyakit kanker paru-paru. Saat
diketahui Mr. Wei, dia menceritakan kepada Pak Chen apa yang terjadi kepada Mr. Zhang. Pak
Chen pun mengikuti rekomendasi Dr. Lu untuk merubah pola makan sama seperti yang
dilakukan oleh Mr. Zhang. Dan akhirnya, Pak Chen pun sembuh dari penyakit kanker.

Pada saat itu, Dr. Lu dan keluarganya sudah migrasi ke Amerika. Waktu dia pulang ke Taiwan
dan bertemu Mr. Wei, diberitakan kabar kesembuhan Mr. Zhang dan Pak Chen. Mr. Wei
mengusulkan kepada Dr. Lu supaya Mr. Zhang dan Pak Chen melapor sendiri tentang
kesembuhannya. Diharap Dr. Lu bisa menerbitkan satu pelaporan mengenai metode
penyembuhan penyakit kanker dengan merubah pola makan. Dengan rendah hati, Dr. Lu
menjawab,”saya sudah usia tua dan tidak ada catatan klinis dua kasus ini. Beritahukan saja
kepada teman-teman dan famili, dan jika mereka setuju, mereka dapat menyampaikan juga
kepada orang lain.”

Siapa pun harus menjaga sendiri kesehatannya dan juga mau peduli dengan kesehatan orang lain.
Sebanyak 85% pasien penyakit kanker, darahnya
menunjukkan ber-pH asam yang tinggi di dalam tubuhnya. Darah orang sehat dinyatakan dengan
ber-pH basa yang rendah, yaitu pHnya 7.35 – 7.45. Darah bayi juga begitu, dalam kondisi ber-
pH basa yang rendah. Dengan bertambahnya usia, maka orang dewasa darahnya menjadi lebih
ber pH asam tinggi secara alami.

Menurut penelitian yang dilakukan terhadap sample darah 600 orang pasien penyakit kanker ,
sebanyak 85% diantara mereka menunjukkan ber-pH asam yang tinggi. Bagaimana menjaga agar
darah ber-pH basa rendah adalah langkah yang pertama untuk menghindari penyakit kanker.

Kondisi darah ber-pH asam mengakibatkan hal-hal berikut:

 Kulit tidak bersinar.


 Penyakit kaki karena kutu air.
 Cepat merasa lelah setelah olahraga ringan dan mengantuk setelah naik bis.
 Setelah naik turun tangga terengah-engah.
 Gemuk dengan perut buncit.
 Lamban bergerak dan lesu.

Mengapa kondisi darah dalam tubuh bisa berubah menjadi ber-pH asam?

1. Terlalu banyak meminum susu dan memakan mentega dan keju.

a. Daging, makanan seperti susu, mentega, keju, telur, daging sapi, daging babi asin, dll adalah
makanan yang ber-pH asam.

b. Terlalu banyak makanan ber-pH asam akan menyebabkan pH darah asam dan kental, sehingga
peredaran darah tidak lancar ke ujung pembuluh darah, mengakibatkan kaki/lutut dingin, bahu
berat dan susah tidur.

c. Untuk orang-orang muda boleh mengkomsumsi daging dengan porsi yang wajar tetapi untuk
orang-orang tua, agar mengkomsumsi sayur-sayuran dan ikan dengan porsi kecil.

2. Kehidupan tidak teratur menyebabkan kondisi fisik tubuh dengan darah ber-pH asam.

a. Kehidupan tidak teratur menyebabkan tekanan terhadap fisik dan mental.

b. Menurut statistik, orang yang terlambat tidur kemungkinannya mengalami penyakit kanker 5
kali lebih besar dibanding dengan orang yang tidur tepat waktu.

c. Manusia pada dasarnya adalah hidup secara teratur di dunia ini. Tidak boleh mengakumulasi
tidur dalam waktu yang lama dan memakan makanan dalam jumlah yang banyak dan tidak
mungkin hidup menantang ritme alam.

d. Organ-organ dalam tubuh manusia dikontrol oleh syaraf otonom. Pada siang hari adalah
aktivitas utama dari syaraf simpatik dan pada waktu malam hanya syaraf para-simpatik yang
berfungsi. Jika aturan ini terganggu dan diputarbalikkan, maka akan menghadapi semua jenis
penyakit.

3. Tensi naik mengakibatkan emosi.

a. Tekanan sosial.

b. Tekanan mental atau yang berkaitan dengan pekerjaan.

c. Untuk orang yang menderita tekanan mental, kemungkinan bisa mengakibatkan kematian. Ini
adalah sindrom fungsi korteks adrenalin tidak sempurna.

4. Tekanan fisik.

Sebelum operasi, perlu memeriksa apakah korteks ginjal berfungsi secara normal. Jika korteks
adrenalin bocor atau tekanan yang diakibatkan oleh operasi melebihi kemampuan korteks
adrenalin maka akan mengakibatkan kematian atau dampak yang berlawanan.

Organ Tubuh Manusia Bagian Dalam

Tenggorok

Dalam anatomi, tenggorok adalah bagian dari leher yang terdiri dari faring dan laring.
Tenggorok memiliki sebuah selaput otot yang dinamakan epiglottis yang berfungsi untuk
memisahkan esofagus dari trakea dan mencegah makanan dan minuman untuk masuk ke saluran
pernapasan. Tenggorok itu terdiri dari 2 bagian:

1. Jalan makan (keronggongan): Orofaring, hipofaring dan esofagus


2. Jalan napas (tenggorok): Faring, laring dan trakea

Jantung

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah
lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ
yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem
urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan
air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut
nefrologi.

Hati

Hati adalah sebuah organ dalam vertebrata, termasuk manusia. Organ ini memainkan peran penting
dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen,
sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam
pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik
dari kata Yunani untuk hati, hepar.

Paru-paru

Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem
peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar
oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal"
atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang
berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin pulmones untuk paru-
paru.

Limpa

Limpa adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi
dan berfungsi menghancurkan sel darah merah tua. Organ ini dianggap merupakan salah satu
pusat kegiatan pada sistem retikuloendotelium. Awalnya, peranan limpa tidak dimengerti dengan
jelas. Tapi, akhir-akhir ini, ditemukan bahwa ketidakhadiran limpa dapat mendorong timbulnya
beberapa jenis infeksi.
Lambung

Lambung adalah organ tubuh setelah kerongkongan yang berfungsi untuk menghancurkan atau
mencerna makanan yang ditelan dan menyerap sari atau nutrisi makanan yang penting bagi
tubuh. Pada hewan memamah biak, makanan di lambung dicampur dengan enzim-enzim
pencernaan, kemudian dikeluarkan kembali ke mulut untuk dikunyah sekali lagi. Fungsi
lambung sebagai fungsi motoris adalah: "Fungsi reservoir, menyimpan makanan sampai
makanan tersebut sedikit demi sedikit dicerna dan bergerak pada saluran cerna, memecah
makanan menjadi halus. Dan mencampurkan dengan getah lambung melalui kontraksi otot.

Usus

Usus adalah bagian dari sistem pencernaan yang bermula dari lambung hingga anus. Pada
manusia dan mamalia lain, usus terdiri dari dua bagian: usus kecil dan usus besar (kolon). Pada
manusia, usus kecil terbagi lagi menjadi duodenum, jejunum, dan ileum, sedangkan usus besar
terbagi menjadi cecum, kolon, dan rektum.

Usus besar

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak
(ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan
rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan
"kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri".

Usus halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum),
usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua
muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Usus dua belas jari

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di
ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh
selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan.
Fungsi Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus.
Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas
jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot.

Urin

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin
sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju
kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Fungsi utama urin adalah untuk
membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.

Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal ini berkaitan dengan
kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga
urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing
yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir tidak berbau ketika keluar dari
tubuh. Hanya saja, beberapa saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri akan mengkontaminasi
urin dan mengubah zat-zat di dalam urin dan menghasilkan bau yang khas, terutama bau amonia
yang dihasilkan dari urea. Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita
dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan
mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.

Empedu

Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan, yang
disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Pada beberapa spesies, empedu
disimpan di kantung empedu dan dilepaskan ke usus dua belas jari untuk membantu proses
pencernaan.

Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim
pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior
perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Anda mungkin juga menyukai