Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi petunjuk
dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah keperawatan dasar tentang “
Kebutuhan nutirisi” Penulis menyadari sepenuhnya bahwa susunan dan materi yang terkandung di
dalam makalah ini belumlah sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun selalu
penulis harapkan dengan senang hati dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Insya Allah makalah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang
Kebutuhan Nutrisi dalam Tubuh.

Walaikumsallam wr.wb

GORONTALO 3 APRIL 2017

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang....................................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 1

1. BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 2

2.1. Definisi nutrisi...........................................................................................................................2

2.2. Jenis Nutrisi............................................................................................................................. 3

2.3 Cara Pemberian Nutrisi............................................................................................................ 4

2.5. Kebutuhan Nutrisi sesuai tingkat perkembangan usia............................................................. 5

2.7. Masalah kebutuhan ................................................................................... ..............................6

2.8. Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi...................................................................... 7

BAB III PENUTUP........................................................................................................................ 8

3.1. Kesimpulan.............................................................................................................................. 9

3.2. Saran....................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu,
fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses
biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme
(pemecah). Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit
tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi
seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk
hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun
akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari

Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di dalamnya yaitu sistem pencernaan
yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai
usu halus bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas.

Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam
tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus
memperbanyak nutrisi

1.2 Rumusan Masalah


Penulisan makalah ini bertujuan untuk merumuskan penjelasan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Adapun penjelasan tersebut adalah:
1.

Apa pengertian nutrisi?


2. Apa saja jenis-jenis nutrisi?
3. Masalah apa saja yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi?
4. Bagaimana cara perencanaan makanan?
5. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada tingkat perkembangan?
6. Factor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi?
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan
(Soenarjo, 2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan
dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan
kebutuhan nutrisi. nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai
katalisator proses metabolisme tubuh.

Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6,
B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).

2.2 Jenis-Jenis Nutrien


Jenis-jenis Nutrien diantaranya adalah:
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
 Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari
glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh
sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
 Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
 Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna
oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume
feces.
b. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan
gliserol dengan asam-asam lemak
Fungsi lemak :
 sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan
9 kal/gr.
 Ikut serta membangun jaringan tubuh.
 Perlindungan.
 Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
 Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul
rasa lapar kembali segera setelah makan.
 Vitamin larut dalam lemak.
c. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur
nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-
enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh
usus.
Fungsi protein adalah:
 Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengausan yang normal.
 Protein menghasilkan jaringan baru.
 Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
 Protein sebagai sumber energi.
d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin yaitu:
 Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
 Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam
diet setiap harinya).
e. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting
dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada
jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak
dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Tiga fungsi mineral yaitu:
 Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
 Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh
Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
 Bahan dasar enzim dan protein.

2.3 Masalah Kebutuhan Nutrisi

Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas,
malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.

1. Kekurangan nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme.

Tanda klinis :

o Berat badan 10-20% dibawah normal


o Tinggi badan dibawah ideal

o Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar

o Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot

o Adanya penurunan albumin serum

o Adanya penurunan transferin

o Disfagia karena adanya kelainan persarafan

2. Kelebihan nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.

Tanda klinis :

o Berat badan lebih dari 10% berat ideal)

o Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)

o Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita

o Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton

Kemungkinan penyebab :

o Perubahan pola makan

o Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman

3. Obesitas

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan
normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan
kalori.

4. Malnutrisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler
atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang
dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane
mukosa, konjungtiva dan lain- lain.

5. Diabetes mellitus

Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya
hidup yang berlebihan.

7. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena
adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.

8. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara
berlebihan.

9. Anoreksia nervosa

Aneroksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai
dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, elergi, dan kelebihan
energi.

2.4 Cara Pemberian Nutrisi


1. Nutrisi Enteral
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam
lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun
dengan bantuan pompa mesin.
2 . Nurtisi Parental

Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh
darah tanpa melalui saluran pencernaaan, Nutrisi parenteral diberikan apabila usus tidak dipakai
karena suatu hal, misalnya: malformasi kongenital intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan distress
respirasi berat. Nutrisi parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi tidak dapat
mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan.

2.5 Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tingkat Perkembangan


1. Makanan Bayi
ASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan bayi hanya
perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi bersama¬sama makanan
mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa
memakan makanan orang dewasa.
Daftar Makanan Bayi
Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu
formula.
· Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya..
Dilanjutkan dengan sereal bayi sampai 18 bulan.
· Buah dan sayur dijus lunak, buah dn sayur yang sudah dimasak. Sayur dan buah bisa
diberikan 4 kali sehari termasuk jus.
· Daging dan sumber protein lain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur,
ikan, kacang, polong-polongan, keju. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.
2. Toodler dan Preschool
Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan :
· Susu, 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira setengah gelas.
· Daging, 2 kali atau lebih dalam 1 hari.
· Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1 potong roti
atau '/2 gelas bubur.
· Sayur dan buah-buahan, 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-kurangnya 1
kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran hijau/kuning.
3. Anak Sekolah
Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar yang
dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak preschool.
Contoh :
Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2 - 1
mangkok.
4. Adolesence
Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya
membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan memberikan
sayur dan buah.
5. Dewasa Muda
Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang keluar,
khususnya pada wanita hamil dan menyusui.
Wanita hamil dan menyusui membutuhkan :
· Protein
· Calsium dan fosfor
· Magnesium 150 mg/hari
· Besi
· Iodine 175 mg/hari
· Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan jaringan baru.
6. Midle Age Adult (Dewasa Tengah)
Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah lengkap dan
aktivitas berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas. Mereka sebaiknya
berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang dianjurkan makanan rendah lemak,
unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3 kali seminggu. Sayur, buah, sereal dan roti
kasar dapat memenuhi kebutuhan serat dan protein.
2.6 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
a. Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergiri dapat memengaruhi pola konsumsi
makan, hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi
kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, dapat
memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang merupakan
sumber protein yang baik dan murah, tidak digunakan dalam makanan sehari-hari, karena
masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi tempe dapat merendahkan derajat mereka.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat juga
memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang,
pepaya, bagi para gadis remaja.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya
variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh rat-zat gizi yang dibutuhkan secara
cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisi pada rcmaja karcna
asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, penyediaan makanan bergizi,
membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status gizi dipengaruhi oleh status
ekonomi.
f. Faktor fisologis
Kondisi fisiologis yang emmpngaruhi status nutrisi termasuk tingkat aktifitas, keadaan
penyakit,, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan, dan prosedur atau pengobatan
yang dilakukan. Bergantung pada tingat aktifitas, maka nutirisi dan kilokalori diperlukan
untuk meningkatkan, sehingga tingkat aktifitas akan meningkat, atau menurun. Beberapa
kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zat makanan tertentu, dan satu saat akan
meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan kebutuhan protein oleh karena protein
dieksresi oleh ginjal. Dengan demikian berbagai kondisi fisiologis akan meningkatkan
kebutuhan nutrisi. Penyakit-penyakit fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan
dan satu waktu makannya sedikit.
g.Alkohol
Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan dapat mempengaruhi setiap zat makanan dalam
tubuh, sebab alkohol akan mempercepat metabolisme dalam tubuh, meningkatnya
penggunaan zat makanan. Banyak pasien dengan ketergantungan alkohol dan tidak lagi
memperhatian makan..
h. Immobilitas
Klien yang kurang mobilitas menyebabkan nafsu makan kurang, dimana dapat meningkatkan
asupan yang tidak adekuat dan malnutrisi. Kurangnya nafsu makan difikirkan sebagai akibat
menurunnya basal metabolisma dan berkurangnya aktifitas fisik. Jika immobilisasi klien
tidak bergerak selama ditempat tidur, perlukaan akibat tekanan atau dekubitus akan terjadi.
Malnutrisi dan rendahnya kadar protein darah yang memiliki hubugan dengan meningkatnya
risiko perlukaan akibat tekanan. Kesimbangan diet yang baik, tinggi kalori, dan tingginya
kualitas protein, dapat disarankan untuk mencegah terjadinya dekubitus makanan.
i. Kanker
Nutrisi untuk kanker sama dengan HIV dan AIDS. Sebab pertumbuhan sel kanker yang cepat
memerlukan nutrisi yang meningkat pula. Oleh karena itu perlu direkomendasikan semua zat
makanan yang diperlukan. Bahkan pengobatan kanker (radiasi, pembedahan, kemoterapi)
menyebabkan penambahan kebutuhan nutrisi. Diet tinggi kalori dan tinggi protein harus
direkomendasikan. Tantangan pada klien yang menderita kanker adalah kadang-kadang tidak
merasa butuh untuk makan, dengan demikian diperlukan diet secara individual. Biasanya
nafsu makan pada klien kanker kuat pada pagi hari, oleh karena itu makan pagi perlu
mendapat perhatian, dengan sedikit porsi dan snack tambahan selama istirahat pada setiap
hari.
j .Luka bakar
Kebutuhan nutrisi dapat menyebabkan lamanya luka sembuh dan lamanya klien tinggal
dirumah sakit.
k. Pembedahan
Jelas akan terjadi gangguan pada klien yang mengalami pembedahan. Makan makanan cairan
pada makan malam hingga larut malam dbiasanya dilakukan pada klien sebelum
pembedahan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer
Konstantinides). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana
tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk
pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari
semua proses tubuh. Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan
Tingkat perkembangan Makanan Bayi ASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2
tahun hingga usia 4 bulan bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah
itu ASI diberi bersama¬sama makanan mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan
makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan orang dewasa.

Saran

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta: EGC

Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai