Anda di halaman 1dari 6

ROLE PLAY KEPERAWATAN JIWA

Disusun Oleh :
Chinta Musfirah Kaila Zita Adia
Dena Pasa Pitri Yani Kristiyanti Rukhmana
Maulinda Rizki Pratiwi P. Reyna Nazela Oktiyana
Vita Nurmala Lusita Nur Hanifah
Sylvie Kartika Sari Hafid Nurochman Ibrahim
Atika Nur Vicry Abdi Yono
Diny Fryoktavia Cahyandi Siti Pujiyati Hastuti
Ina Hardiani Nesha Sabila
Julia Siska Anggraeni Fahmi Jaelani
Wildan Saepurahman Deva Ramdes Fitrianna
DIALOG KEPERAWATAN JIWA DALAM SITUASI BENCANA
ROLEPLAY

A. Peran
Mahasiswa :

Masyarakat : Warga sekitar cibadak


B. Naskah Role Play
Tanggal 20 November 2019, Banjir merendam ratusan rumah warga di Kota Garut tepatnya
didaerah cibadak akibatnya ratusan warga harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sepanjang Kamis sore
hingga Jumat pagi. Serta diperparah meluapnya sungai sekitar Satu kelompok relawan yang
terdiri dari mahasiswa keperawatan STIKes IMC Bintaro, datang ke Kecamatan cibadak
untuk memberikan Trauma Healing pada wanita dan lansia di salah satu desa di Kecamatan
cibadak ini, banyak terdapat lansia dengan bermacam-macam trauma (kehilangan rumah,
anak/cucu, istri/suami, keluarga).
1. Pelaksanaan Kegiatan
a. Topik : Trauma Healing pada korban pasca bencana : Wanita
dan Lansia korban pasca banjir.
b. Sasaran : Diskusi
c. Metode :
d. Media dan Alat : Speaker
e. Tempat : Balai Desa
f. Hari/Tanggal : Jum'at / 22 November 2017 : 09.00-09.30 Wib
g. Waktu :
2. Pengorganisasian
Struktur Pengorganisasian
a. Moderator : Devi Andriani
b. Penyaji : Desyana
c. Leader : Nilawati
d. Fasilitator : - Jinni Simamora
- Evi
- Niken Sulistya
- Suyati
- Nurul Asti
- Umatun Khasanah
Tugas Pengorganisasian
a. Leader
> Uraian tugas
- Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan
b. Fasilitator
> Uraian tugas
- Memotivasi dan memfasilitasi para masyarakat untuk bertanya
- Mengajak para audiens untuk menyampaikan luahan hati
- Meminimalkan gangguan dari luar yang menghambat lancamya kegiatan

STRATEGI KOMUNIKASI
Tahap orientasi
(Mahasiswa IMC akan melakukan penyuluhan trauma healing pasca bencana)
Leader : “ Assalamualaikum ibu-ibu/bapak-bapak”.
Peserta : "Wa'alaikum salam"
Leader :"Bagaimana kabarnya pagi ini?"
Semua Peserta :"Baik (beberapa orang menjawab sehat)...."
Leader :"Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu-ibu/Bapak yang telah meluangkan
waktunya untuk datang ke balai desa ini dan bertemu dengan kami"
Leader :ʺPerkenalkan nama saya....... biasa dipanggil........Teman saya yang berada
ditengah-tengah Ibu-ibu/Bapak sekalian yang berbaju..........namanya............. biasa
dipanggil............ dan yang pakai baju.......... namanya........ biasa dipanggil....... Kami bertiga
adalah mahasiswa Keperawatan STIKes Ppni Jawa Barat
Ibu-ibu/Bapak."

Fasilitator :"Salam kenal Ibu-ibu/Bapak"


Leader :"Apakah Ibu-ibu/Bapak semua sudah saling kenal?"
Peserta :"Sudah dek...."
Leader : "Baiklah, kan semuanya udah saling kenal, sekarang kami juga ingin
mengenal Ibu-ibu/Bapak. Sekarang kita kenalan dulu ya Bu. Dimulai dari Ibu
yang di sebelah kanan saya. Silahkan Bu, perkenalkan nama, nama
panggilan, dan.alamatnya."
(Masing-masing ibu memperkenalkan diri )
Leader :"Oke, semua ibu telah memperkenalkan diri, saya ulangi ya Bu. (Leader
menyebutkan nama masing-masing Ibu). Kami datang ke sini agar sejenak
melepaskan rasa sedih yang ibu alami pasca bencana yaitu dengan saling
berbagi kesedihan dan kami pun ingin sedikit menjelaskan bagaimana agar
hati kitabisa tegar menghadapi cobaan ini, dan kami juga ingin memberikan
terapi kepada Bapak Ibu semua yaitu berupa teknik relaksasi nafas alternatif,
gunanya merilekskan kondisi pikiran, tubuh dan membangkitkan motivasi
bapak/ibu sekalian. Bagaimana Ibu-ibu/Bapak?? Setuju??"
Peserta : "Setuju"
Leader : "Selama 30 menit ke depan, kami juga akan membantu Ibu ibu/Bapak dalam
relaksasi tersebut"
Fase kerja
(Leader mulai memberikan motivasi kepada para korban bencana untuk self talk dan
positive thinking)
Leader : "Baik, sebelumnya ada tidak diantara Ibu/Bapak semua yang ingin berbagi
tentang pengalaman ataupun isi hati tentang bencana banjir ini?
Ibu 3 : "Saya dek, saya sangat khawatir sekali sama keadaan kami ini dek, sedih
bagaimana nasib kami kedepannya nanti, rumah saya tenggelam dan saya tidak
tau bagaimana kondisinya, anak saya sekarang sulit disuruh makan, saya stress
dibuatnya dek".
Leader : "Baiklah ibu, mari kita banyak berdo'a kepada Allah, yakin bahwa disebalik
musibah Allah telah menyiapkan hikmah yang luar biasa, mari kita
berprasangka baik kepada Allah, dan renungkan kembali apa dari kita yang
menyebabkan bencana banjir ini, apakah itu kita selalu membuang sampah
sembarangan atau kita telah menebang hutan secara liar?, sekarang mari kita
lakukan hal-hal yang positif, mari kita perbanyak interaksi sesama teman kita
yang terkena musibah disini, agar kita tidak merasa terlalu berat dalam
menghadapi semua ini. apakah ada ibu bapak disini yang kehilangan
keluarganya?
Bapak : "saya dek, saya belum bertemu dengan keluarga saya"
Leader :"Oke, mari selepas ini kita bantu Bapak/Ibu yang belum menemukan
keluarganya, kita bantu bersama-sama agar lebih memudahkan,"
Leader : "Baiklah Bapak/Ibu semua mari kita mencoba percaya bahwa apa yang
terjadi kepada kita semua hari ini karena Allah tahu kita mampu. Sekararang
mari sama-sama katakana pada diri kita sendiri bahwa "Allah tahu kita mampu
dan Allah tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan kita". Hayuk kita
sama-sama mengucapkan dalam hati.
Peserta : (Peserta hening dan melakukan self talk dan positive thingking)
Leader : "baik selanjutnya kita akan melakukan terapi berupa tekhnik relaksasi otot,
yang mana fungsinya merilekskan kondisi pikiran tubuh melalui olah otot,
Sebelumnya apakah sudah ada diantara Ibu-ibu/Bapak yang pernah
mencobakan teknik relaksasi otot??"
Ibu-ibu/Bapak :"Belum"
Leader : Hm.. Baiklah, nanti kita akan latihan teknik relaksasi.Bagaimana kalau
sebelum memulai acara ini. Kita berdoa dulu?"
(Terdengar Musik klasik mengalun ditengah posko bencana banjir)
Baik kita mulai ya ibu-ibu sekalian :
1. Mari kita duduk dengan sikap nyaman
2. Letakkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan didahi
3. Tutup lubang hidung kanan dengan ibu jari
4. Tarik nafas pelan-pelan dari lubang hidung kiri
5. Tutup lubang hidung kiri dengan jari manis dan buka lubang hidung kanan bersamaan
6. Hembuskan nafas melalui lubang hidung kanan pelan-pelan
7. Tarik nafas pelan-pelan dari lubang hidung kanan
8. Tutup lubang kanan dan buka lubang hidung kiri bersamaan
9. Hembuskan nafas melalui hidung kiri
10. Teruskan putaran 5 kali. lalu dapat ditambah secara bertahap

Ini mengakhiri secara resmi prosedur relaksasi ini. Sekarang eksplorasi tubuh Ibu ibu/Bapak
dari kaki ke atas. Nah, sepertinya semua sudah santai sekarang. Tetaplah duduk (atau
berbaringlah) di sana, perhatikan pada rasa hangat yang dihasilkan oleh relaksasi ini. Tahan
keadaan ini (kira-kira 1 menit). Sekarang saya akan menghitung dari satu sampai lima. Saat
sampai hitungan ke lima saya ingin Ibu-ibu/Bapak membuka mata Ibu-ibu/Bapak dengan
perasaan sangat tenang ,santai dan sangat segar. Satu...merasa sangat tenang; Dua... sangat
tenang, sangat segar; Tiga... sangat segar; Empat...; dan Lima.
Fase terminasi
Leader :"Bagaimana perasaan Ibu-Ibu/Bapak setelah melakukan relaksasi tadi"?
Ibu 1 :"Lebih tenang dek"
Ibu 2 :Senang dek
Ibu 3 :"Alhamdulillah dek."
Leader : "Nanti setelah ini ibu bisa memperlihatkan dan mengajarkan kepada teman-
teman ibu. Jika memungkinkan, Ibu bahkan bisa membentuk kelompok untuk
melakukan teknik relaksasi ini"
Leader : "Karena semua acara kita udah selesai.. kita akan menutup acara ini dengan
membacakan lafaz Alhamdulillah. Sampai ketemu lagi di lain waktu. Kami
berharap kedatangan kami ke sini memberi manfaat bagi Ibu-Ibu/Bapak
semua. Mohon Maaf Atas Semua kesalahan. Saya tutup dengan
Asslamualaikum. Wr.wb."
Peserta : "Wa'alaikum salam."

Anda mungkin juga menyukai