Anda di halaman 1dari 15

ANLISI SOP

PERSALINAN KALA
III & PRESEPSI
BIDAN TERHADAP
KONSEP ASUHAN
PERSALINAN KALA
III

U N I V E R S I T A S S T I K E P P P N I J AWA B A R A T
KELOMPOK V

1. Abdi yono (220045)


2. Ananditha zahra nugraha (220047)
3. Dena pasa pitri yani (220056)
4. Diny fryoktavia cahyandy (220057)
5. Siti pujiyanti hastuti (220082)
6. Wildan saepurohman (220087)
LATAR BELAKANG
Kala III merupakan salah satu fase atau tahapan persalinan yang
memiliki durasi relatif singkat, manajement Kala III dimulai sejak bayi
lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30
menit.
Intervensi minimal dapat meningkatkan kualitas asuhan persalinan dan
hal tersebut dapat dicapai dengan penerapan Midwifery model yang
menggunakan pendekatan holistik yang sesuai dengan filosofi bidang
dalam standar oprasional prosedur telah diterapkan pendoman bagi bidan
dalam menolong persalinan.
Manajement aktif Kala III Kateterisasi dan Exsplorasi uterus rutin
dilakukan oleh bidan pada semua persalinan normal sebagai bagian
asuhan persalinan Kala III
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MERAWAT KLIEN DALAM PERSALINAN KALA III

PENGERTIAN :
Mendampingi kien mulai kelahiran bayi dan berakhir dengan pelepasan
dan pengeluaran plasenta
TUJUAN :
Ø Meningkatkan kontraktifitas uterus
Ø Mempertahankan volume cairan sirkulasi
Ø Meningkatkan keamanan maternal dan bayi baru lahir
Ø Mendukung interaksi orang tua - bayi
PERSIAPAN KLIEN DAN LINGKUNGAN
1. Jaga privasi
2. Beri posisi yang nyaman
3. Fasilitasi inisiasi dini
PERSIAPAN ALAT
1. Sarung tangan
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Thermometer
5. Format pengkajian dan alat tulis
6. Kacamata
7. Masker
8. Celemek
9. Sepatu boot
10. Lampu sorot
11. Spuit 3 cc
12. Obat-obatan (oksitosin)
PROSEDUR PELAKSANAAN
• Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas,
minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar
lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan
tekanan dorso-kranial)
• Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar
5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
• Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat: Beri
dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
• Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
• Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
• Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
• Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir
• Bila terjadi perdarahan. lakukan plasenta manual.
• Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua
tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
MERAWAT KLIEN DALAM
PERSALINAN KALA III
• Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-
jari tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian
selaput yang tertinggal.
• Rangsangan taktil (masase) uterus
• Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase
dengan gerakan melingkar secara lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus teraba keras)
• Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi
setelah 15 detik melakukan rangsangan taktil/ masase.
• Perdarahan Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun
bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkah
plasenta ke dalam kantung plastik atau tempat khusus.
• Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
UNIT TERKAIT
• IGD
• Kamar Bersalin
ANALISI
Hasil Pencarian
• Mengenai hasil pencarian jurnal yang kelompok kami temukan
sehingga kami memilih jurnal ini untuk dianalisa dengan judul
(Presepsi Bidan Terhadap Konsep Asuhan Persalinan Kala III & Peran
IMD Terhadap Kala III Persalinan) dimana judul ini bersangkutan
dengan point yang kami cari dan menurut kami sesuai.
Ringkasan Hasil Pencarian
• Mengapa kita sampai memilih jurnal ini pada akhirnya, karena kami
sempat mencari beberapa jurnal yang didiskusikan tetapi tidak sesuai
dengan sop atau tidak selaras dengan video yang bersangkutan, maka
dari itu kami akhirnya menemukan salah satu jurnal yang menurut
kami sesuai dengan sop dan video tersebut
Penulis,Tahun dan Judul Tujuan Penelitian dan Hasil
Penelitian Metode Penelitian
Irdayanti Dwi izzati Metode : Jenis penelitian ini Hasil penelitian, peneliti
Budiono adalah deskriptif dengan memberi deskripsi lokasi
Gadis Meinar Sari (2021) menggunakan metode penelitian dan deskripsi
Presepsi Bidan Terhadap kualitatif. Pendekatan yang partisipan untuk memenuhi
Konsep Asuhan Persalinan digunakan yakni pendekatan standar fittingness.
Kala III fenomenologi. Confirmability dengan
Sampel: Subjek dalam menghindari atau
penelitian ini dinamakan mengurangi
partisipan. Jumlah partisipan kehadiran bias dalam
sebanyak 5 orang yang penelitian seperti
terpilih sesuai kriteria inklusi mengajukan
dan mewakili karakteristik pertanyaanterbuka,
umur, lama bekerja serta latar mengajukan pertanyaan
belakang pendidikan yang sederhana, menanyakan hal
berbeda. Jawaban partisipan, umum sebelum hal yang
tidak melakukan intervensi bersifat khusus
pada saat observasi dan data
dianalisis berdasarkan hasil
wawancara dan observasi
bukan asumsi peneliti.
Dyah Triwidyantari (2021) • Metode : Pengumpulan Ibu yang melaksanakan Inisisasi
Peran IMD Terhadap Kala III literatur dengan cara Menyusu Dini mengalami
Persalinan mengumpulkan jurnal yang pengeluaran plasenta lebih cepat
merukapan data sekunder. dibandingkan dengan yang tidak
Jurnal didapat dari internet dilakukan inisiasi menyusu dini
melalui Google Cendekia, rata- rata kurang lebih 5 menit
Research Gate & Pubmed. lebih cepat.
Hal tersebut sesuai dengan
• Sampel: Persalinan kala III penelitian yang dilakukan oleh
pada ibu yang dilakukan Prihatin dan Dewi Puspita
inisiasi menyusu dini selisih bahwa lama pengeluaran
waktu pada kelompok plasenta pada kelompok kontrol
kontrol dan intervensi yaitu 3 rata-rata 15 menit sedangkan
menit. pada kelompok intervensi
Menunjukkan bahwa lama mempunyai lama pengeluaran
persalinan kala III akan plasenta 9 menit.
semakin lebih singkat jika
dilakukan
inisiasi menyusu dini pada
ibu bersalin.
PEMBAHASAN
NO PERSAMAAN PERBEDAAN
1. Pada sop dan artikel dijelaskan bahwa setelah tali Perbedaan yang tidak sesuai dengan sop
pusat dipotong, dibersihkan agar tidak terlalu dalam beberapa jurnal yang kami cari ada
basah dengan cairan dan segera diletakkan diatas perbedaan dalam menjelaskan saja. Dalam sop
perut atau dada ibu, biarkan minimal 30 menit dijelaskan secara singkat sedangkan dalam
sampai 1 jam . jurnal dijelaskan mengenai hal yang
bersangkutan dengan persalinan kala III pada
ibu hamil ini.
2. Di dalam sop dan artikel dijelaskan bahwa Di dalam sop dijelaskan jika palsenta tidak
lakukan katerterisasi jika kandung kemih penuh terlepas dalam waktu 15 menit berikan
karena bisa mengakibatkan infeksi. oksitoksin,sedangkan di dalam jurnal dengan
pemberian ASI secara dini guna menghasilkan
oksitosin alamiah.
3. Jika terjadi pendarahan otot-otot rahim
berkontraksi dan plasenta mulai memisahkan diri
dari dinding rahim..
4. Penegangan tali pusat terkendali mencakup
menarik tali pusat ke bawah dengan sangat hati-
hati begitu rahim telah berkontraksi,
sambil secara bersamaan memberikan tekanan ke
atas pada rahim dengan mendorong perut sedikit
di atas tulang pinggang. Praktek ini membantu
dalam pemisahan plasenta dari rahim dan
pelepasannya.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA SOP DAN
VIDEO
N PERSAMAAN PERBEDAAN
O

1 Memberikan cairan oksitosin jika plasenta tidak Di video tidak disebutkan alat dan bahan yang
. keluar diperlukan saat kala III.
2 Penegangan tali pusat Di video diberitahu jika 30 menit setelah bayi
. lahir dan plasenta tidak keluar diberikan cairan
oksitosin, sementara di SOP diberi cairan
oksitosin setalah 15 menit bayi lahir dan plasenta
tidak keluar.

3 Melakukan masase uterus, hingga uterus Jika di SOP setelah 30 menit plasenta tidak
. berkontraksi dan fundus terasa keras keluar maka dirujuk, sementara di video tidak
disebutkan

4 Di video tidak dijelaskan mengenai penilaian


. perdarahan, sementara di SOP di jelaskan

5 Di video tidak dijelaskan mengenai evaluasi


. kemungkinan laserasi pada vagina dan perinium
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa


Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup diluar uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan
normal atau persalinan spontan adalah bila bayi lahir dengan letak
belakang kepala tanpa melalui alat- alat atau pertolongan istimewa
serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam
waktu kurang dari 24 jam ada pengaruh inisiasi menyusu dini
terhadap lama kala III persalinan.
Saat dilakukan inisiasi menyusu dini terdapat pelepasan hormon
oksitosin secara ilmiah, hal tersebut dapat mempercepat lamanya
persalinan kala III. Lama kala III persalinan terdapat selisih waktu 5
menit lebih cepat ibu dengan inisiasi menyusu dini dibandingkan
dengan ibu yang tidak inisiasi menyusu dini.
SARAN

Manajemen aktif persalinan kala tiga lebih superior dari manajemen


konservatif dalam mengurangi kehilangan darah dan risiko perdarahan
pasca persalinan. Bukti-bukti menunjukkan bahwa bila petugas
kesehatan melakukan manajemen aktif persalinan kala tiga maka akan
mengurangi kasus PPP (Perdarahan pasca persalinan) secara bermakna.
Mengandalkan faktor risiko untuk mengklasifikasi bumil dengan risiko
tinggi tidak mengurangi angka kematian karena PPP. Penilaian risiko
dapat menjurus kepada penanganan yang tidak perlu terhadap bumil
yang digolongkan sebagai “berisiko tinggi”, dan dapat merugikan bumil
maupun sistem kesehatan. Semua bumil harus didorong untuk
mempersiapkan kelahiran, siaga terhadap komplikasi, dan saat
persalinan harus ditolong oleh bidan yang mengerti tentang pencegahan
PPP.

Anda mungkin juga menyukai