Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PROJECT

UTS

METODOLOGI PENELITIAN

Dosen pengampu : Astri Mutiar.,MSN.

Disusun Oleh:

Nama : Vita Nurmala

Prodi / Kelas : S1 / 2B

NIM : 220086

Judul Penelitian :

Pengaruh Kegiatan Finger Painting Terhadap Perkembangan Kreativitas dan


Kemampuan Motorik Anak

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

PPNI JAWA BARAT

BANDUNG

2021 – 2022
1. Analisa Artikel Jurnal

Hasil Penelitian Sebelumnya

Penulis/ Judul/ Desain Intervensi Hasil Kekurangan


Tahun/ Negara Penelitian dan Penelitian
Sample Sebelumnya

Marwany./ Desain penelitian Penelitian ini Berdasarkan Berdasarkan


PENGARUH yang digunakan menggunakan dua hasil penelitian
KEGIATAN adalah “One variabel yaitu pengamatan sebelumnya
FINGER Groups Pre-test kegiatan finger sebelum dan oleh
PAINTING post-test Design” painting sebagai sesudah Rachmawati,
TERHADAP variabel bebas perlakuan maka Yeni dan Euis
Subjek penelitian
KREATIVITAS (independen) dan dapat Kurniati (2010)
ini adalah anak di
ANAK/ Volume 7, kreativitas anak disimpulkan terdapat
kelompok B1 TK
Nomor 1, Tahun sebagai variabel bahwa kegiatan kekurangan
Mantikulore
2021/ Indonesia terikat atau finger pinting yaitu Terdapat
Lasoani,
tergantung dapat satu anak yang
berjumlah 15
(dependen). mempengaruhi tingkat
anak yang terdiri
kreativitas anak kreativitasnya
dari 6 anak laki- Dengan cara hasil
di kelompok B1 tidak
laki dan 9 anak nilai thitung
TK Mantilulore mengalami
perempuan. dikonsultasikan
Lasoani perkembangan
dengan nilai ttabel pada
Inklusi: Anak Kecamatan Palu baik sebelum
taraf signifikansi 95%
mampu Timur Kota dan sesudah
(α = 0,05%) apabila
mengelola Palu. diberi kegiatan
thitung ≤ ttabel maka
keterampilan Berdasarkan finger painting.
hipotesis nol (H0)
tubuhnya hasil data Hal ini
ditolak atau jika thitung
termasuk perhitungan uji t disebabkan anak
≥ ttabel maka hipotesis
gerakan-gerakan di peroleh nilai tidak memiliki
alternatif (Ha)
yang mengontrol thitung ≥ ttabel minat dalam
diterima.
gerakan tubuh, (9.738 ≥ 1,761), melukis
gerakan halus dan Lalu berdasarkan dan nilai menggunakan
gerakan kasar, hasil wawancara yang signifikan 0,000 jari, anak
serta mampu dilakukan peneliti
menerima dengan ibu Sutrisna < 0,05. Maka merasa jijik
rangsangan selaku guru di kelas dapat menggunakan
sensorik BI TK Mantikulore disimpulkan jari tangan
Lasoani yang bahwa H0 secara langsung
Eksklusi:
mengatakan bahwa ditolak dan H₁ untuk melukis
Beberapa anak
kreativitas anak mulai diterima, yang sehingga pada
kurang
berkembang. Hal ini berarti terdapat saat kegiatan
mengembangkan
dapat dilihat pada saat pengaruh fiinger painting
kretivitasnya ,
anak melukis dengan kegiatan finger diterapkan anak
dan mengontrol
jari jika sebelumnya painting hanya menjadi
gerakan
anak masih sering terhadap penonton. N
tubuhnya.
bertanya dengan guru kreativitas anak
tentang warna apa di Kelompok B1
yang akan digunakan, TK Mantikulore
bentuk apa yang Lasoani
harus digunakan Kecamatan Palu
namun setelah Timur Kota
menggunakan Palu.
kegiatan finger
painting anak mampu
berinisiatif dalam
menggunakan warna,
anak sudah mampu
menggambar secara
detail, dan anak
mampu dan anak
mampu menggambar
lebih dari satu gambar
serta mampu
menceritakan gambar
yang anak buat. Maka
dari pernyataan
tersebut dapat
disimpulkan bahwa
kegiatan finger
painting dapat
menngkatkan
kreativitas anak di
kelompok B1 TK
Mantikulore Lasoani.

Nurjanah, N, Desain penelitian Pemberian kegiatan Dari hasil uji Berdasarkan


Surayaningsih, C, yang digunakan finger painting statistik bahwa penelitian
Putra, B./ adalah quasi dilakukan selama 6 positive ranks sebelumnya
PENGARUH eksperimen kali pertemuan. berjumlah 23 oleh Andrimeda
FINGER PAINTING dengan rancangan Teknik finger yang berarti (2012) terdapat
TERHADAP one group pretest painting atau melukis terjadi kekurangan
PERKEMBANGA - posttest. ini dilakukan dengan peningkatan yaitu Ada
N MOTORIK cara mengoleskan cat pada 23 dampak negatif
Sampel dalam
HALUS ANAK warna dengan responden, ties jangka panjang
penelitian ini
PRASEKOLAH DI menggunakan jari berjumlah 2 bagi anak yang
adalah anak usia
TK AT-TAQWA/ tangan diatas bidang yang berarti kurang
36-72 bulan
Vol. V No. 2 gambar. Batasan jari tidak ada mendapatkan
sebanyak 25
September 2017 yang digunakan peningkatan stimulasi dan
anak, dengan
adalah semua jari pada 2 mengalami
instrumen yang
tangan, telapak responden keterlambatan
digunakan adalah
tangan, sampai dikarenakan saat perkembangan
pemberian lembar
pergelangan tangan kegiatan pre test motorik oleh
observasi
yang dapat dilakukan hingga post test orang tuanya,
modifikasi KPSP
oleh anak untuk responden sehingga anak
dan Denver II.
menuangkan terlihat malu- kesulitan
Inklusi: Anak imajinasi melalui malu dan kurang bergabung
yang menjadi lukisan yang dibuat aktif sehingga dalam
sampel penelitian dengan jari jemari tidak dapat pertandingan
diharuskan sudah anak. Anak – anak memaksimalkan kelompok atau
bisa membaca, bebas kemampuannya, ikut
menulis, mengeskpresikan dan nilai p berpartisipasi
menggambar, dirinya dengan Value adalah
bermain lilin, melukis apa yang 0,001 (α < dalam kegiatan.
bermain puzzle, mereka pikirkan saat 0,05),dapat
menganyam, dan itu. disimpulkan
kegiatan bahwa ada
kerajinan tangan perbedaan yang
lainnya. signifikan
perkembangan
Eksklusi:
motorik anak
Observasi
usia pra sekolah
dilakukan
sebelum dan
terhadap 10 anak
setelah diberikan
kelas A dari total
kegiatan finger
keseluruhan 23
painting.
anak
menggunakan
instrumen lembar
observasi KPSP,
didapatkan ada 4
anak yang belum
bisa memegang
pensil/krayon
dengan sempurna
dan belum bisa
membuat garis
lurus, kemudian
ada 2 anak lain
yang belum bisa
membuat
lingkaran dan
menyambung
garis.

Magfuroh, P./ Penelitian ini Peneliti mengambil Hasil penelitian Berdasarkan


PENGARUH menggunakan 10 anak secara acak menunjukkan penelitian
FINGER metode pra- dari 47 anak, hampir sebelumnya
PAINTING eksperiment didapatkan 6 (60%) seluruhnya anak oleh Astria,
TERHADAP design dengan anak normal dan 4 memiliki Sulastri, &
PERKEMBANGA pendekatan one- (40%) suspek yang perkembangan Magta (2015).
N MOTORIK group pra-post menandakan masih motorik halus terdapat
HALUS ANAK test design dan adanya normal setelah kekurangan
USIA prosedur analisis perkembangan diberikan finger yaitu Ada yang
PRASEKOLAH DI statistic motorik halus anak painting, dengan masih dirasakan
TK SARTIKA I menggunakan Uji yang tidak sesuai nilai p = 0,001 kurang dalam
SUMURGENUK Wilcoxon Sign dengan usia dimana p < 0,05 meng
KECAMATAN Rank Test dengan pertumbuhan. maka, hal 36-43 koordinasikan
BABAT tingkat H1 diterima mata dan tangan
Kegiatan yang
LAMONGAN/ Vol. kemaknaan p < artinya ada dengan benar.
dilakukan adalah
10, No. 1, Februari 0,05 pengaruh finger Dalam kegiatan
bermain puzzle,
2017/ Indonesia menggunakan painting anak masih
memotong, membuat
program SPSS terhadap terlihat lemas
cerita gambar tempel,
16.0. perkembangan menggerakkan
menempel gambar,
motorik halus antara ibu jari
Sample penelitian menjahit,
anak usia dan telunjuk,
adalah seluruh menggambar/menulis,
prasekolah di cara
anak prasekolah menghitung,
TK Sartika I menggunting
di TK Sartika I membuat gambar
Sumurgenuk juga belum
Sumurgenuk tempel, mencampur
Kecamatan begitu benar,
Kecamatan Babat warna, dan
Babat dan anak juga
Lamongan menggambar dengan
Lamongan. kurang bisa
sebanyak 47 jari / finger painting.
Melihat hasil dalam
anak.
penelitian di atas mengontrol
Inklusi: Anak hendaknya para koordinasi
diharapkan telah pendidik anak tangan dan
mampu usia prasekolah mata, tangan
menguasai dapat anakanak masih
keterampilan menjadikan terlihat lemas
yang seperti kegiatan finger
menggunakan painting sebagai dan kaku
gunting dengan metode untuk
baik meskipun mengembangka
belum lurus n dan
dalam meningkatkan
menggunting, perkembangan
mengikat tali motorik halus
sepatu, mewarnai anak.
dengan rapi, dan
lain-lain sesuai
dengan
perkembangan
motorik halus
yang harus
dicapainya

Eksklusi: Ada
beberapa anak
yang masih
kurang yaitu dari
22 anak sebagian
besar belum
mampu untuk
mengerakkan jari
tangan dengan
luwes maupun
kemampuan
untuk
menggengam dan
memegang benda
dengan baik.

Hasibuan, R/ Penelitian ini Observasi dilakukan Ada pengaruh Penelitian di TK


PENGARUH menggunakan untuk melihat secara secara bersama- dominan
BERMAIN metode penelitian langsung dan sama bermain menggunakan
OUTDOOR DAN eksperimen memperoleh data outdoor dan strategi
KEGIATAN desain Pretest– tentang aktivitas anak kegiatan finger konvensional
FINGER Posttest Control dan guru dalam painting dan paradigma
PAINTING Group Design. mengembangkan terhadap lama, segala
TERHADAP Teknik kreativitas yang kreativitas anak kegiatan
KREATIVITAS pengumpulan dimiliki oleh anak TK Dari hasil uji pembelajaran
ANAK USIA DINI/ datanya melalui lembar di atas terpusat pada
Volume 1 Nomor 1 menggunakan observasi. Terlebih menggunakan guru sedangkan
Tahun 2016/ observasi dan dahulu kelompok teknik analisis anak tidak
Indonesia dokumentasi. eksperimen dan varian dengan df dilibatkan
kelompok kontrol = 1 dan taraf secara langsung
Sample penelitian
diberikan perlakuan signifikansi α = untuk ambil
adalah anak
awal berupa kegiatan 0,05 diperoleh bagian
sejumlah 62 anak
menggambar bebas nilai koefisien F beraktivitas.
dari TK Tunas
dengan krayon dan = 2,778 dan sig.
Harapan I
tempat bermain = 0,101,
Tunggunjagir 31
indoor untuk menunjukkan
anak sebagai
mengetahui keadaan taraf signifikansi
Kelompok
awal di setiap di atas α = 0,05.
Kontrol, TK
kelompok tersebut. Dengan
Mekarsari
Setelah itu, diberikan demikian hasil
Sukosari 16 anak
perlakuan penelitian uji menolak Ho
sebagai
berupa bermain dan menerima
Kelompok
outdoor dan kegiatan Ha. Jadi dalam
Eksperimen TK
finger painting penelitian ini
Putra Harapan
kepada kelompok dapat
Rumpuk 15 anak
eksperimen kemudian disimpulkan
sebagai
dilakukan bahwa ada
Kelompok
pengukuran. Untuk pengaruh secara
Eksperimen.
kelompok kontrol bersama-sama
Inklusi: tidak diberikan bermain outdoor
Kreativitas perlakuan bermain dan kegiatan
dikembangkan outdoor dan kegiatan finger painting
pada anak usia 5- finger painting terhadap
6 tahun yang kemudian dilakukan kreativitas anak
memang sangat pengukuran. TK.
aktif dalam
bergerak dan
memerlukan
berbagai stimulasi
positif.

Eksklusi: Anak
yang tidak aktif
sehingga
pengetahuannya
tidak dapat
diperoleh, dan
sering
mengalihkan
perhatian dari
orang lain.

2. Project Rasional / Signifikasi dengan Research Gap


a. Mengapa dengan finger painting?
Karena jari-jari anak bergerak dan bergesekan dengan cat dan media lukisnya,
mengembangkan dan mengenal berbagai warna dan bentuk, meningkatkan daya
imajinasi dan kreativitas anak, meningkatkan koordinasi mata dan tangan, melatih
konsentrasi, serta dapat dijadikan sebagai media mengekspresikan emosi anak.
b. Tujuan umum :
Untuk mengetahui pengaruh finger painting terhadap perkembangan motorik
halus anak
c. Tujuan khusus :
- Untuk mengoptimalkan perkembangan motorik halus melalui pemberian
stimulasi sejak dini.
- Untuk mengembangkan dan meningkatkan perkembangan motorik halus anak
dengan imajinasi mereka.
- Untuk meningkatkan keterampilan anak dalam melakukan kegiatan-kegiatan
yang menuntut gerakan motorik halus.
- Untuk mengembangkan kretivitas anak, mengembangkan kemampuan dalam
menggambarkan karya-karya kreatif.
d. Research Gap :
Berdasarkan penelitian sebelumnya, ada yang menggunakan kelompok
intervensi dan kontrol menyebutkan walaupun kegiatan ini cukup efektif untuk
meningkatkan perkembangan motorik halus anak, tetapi ternyata terdapat
beberapa anak yang tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah diberi intervensi.
Karena banyak anak yang masih malu – malu, kurang koordinasi saraf motorik
halusnya, dan kurang membuka diri juga bradaptasi dengan teman – temannya.
Maka dengan penelitian yang saya lakukan saya akan mencoba bagaimana
cara agar finger painting ini sangat efektif pada anak yang sedang dalam fase aktif
– aktif nya dan perhatiannya tidak teralihkan. Seperti dengan cara menyediakan
gambar yang sangat menarik perhatian, dengan warna – warna ceria, dan juga saat
anak melukis anak akan sembari mendengarkan musik ceria agar suasana hati
mereka ikut ceria.

3. Tujuan Penelitian
Untuk membantu perkembangan motorik halus anak – anak usia dini yang
diperoleh dari belajar dan berlatih. Dengan ungkapan lain, kemampuan motorik halus
ialah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot
kecil serta koordinasi mata dan tangan. Selain mengembangkan kemampuan motorik,
kegiatan finger painting ini juga dapat membantu anak untuk mengekspresikan
perasaan mereka melalui gambar yang mereka lukis dengan tangan mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai