Disusun oleh :
1. Mutiara Humaidah Jannah ( 2007049 ) 8. Nurul Aeni (20070
2. Naila Kansa Iffah ( 2007050) 9. Pranita Widyastuti (20070
3. Naili sa'adah ( 2007051) 10. Puput Triwidatul Jannah (20070
4. Nila Sadevi Febriyanti ( 2007053 ) 11. Ramona Mitha Andryanti (20070
5. Nourma Janna Lailatul Fitri (2007055) 12. Reza Alfiani (20070
6. Nur Hidayah Khoiriyah (2007056) 13. Rizki Afrizal (2007071)
7. Nurmala Dia Safitri Siregar (2007058) 14. Sabrina Ziyan Saffanah (20070
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
mata kuliah “Sistem Informasi Manajemen Keperawatan”. Yang berjudul “Hambatan
Penerapan Teknologi Informasi dalam Praktek Pelayanan Keperawatan dan Penggunaan
Teknologi Informasi dalam Pembelajaran” ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen Keperawatan di program studi S1 Keperawatan pada
Universitas Widya Husada Semarang. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Arifianto,S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan.
COVER............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Identifikasi Masalah..............................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
A. Definisi Teknologi Informasi dan Komunikasi....................................................................6
B. Hambatan Penerapan Teknologi Informasi dalam Praktek Pelayanan Keperawatan...........6
C. Hambatan Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran....................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................................14
B. Saran...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi begitu cepat dan kemajuannya yang
begitu pesat tidak bisa dihindarkan. Perangkat teknologi seperti komputer, gadget seluler, dan
internet sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan menggunakan teknologi itu bukan
lagi barang mewah bagi kita, tetapi suatu keharusan. Perkembangan TIK yang cepat
berpengaruh besar terhadap semua bidang kehidupan manusia, termasuk di bidang kesehatan
dan bidang pendidikan.
Dalam bidang kesehatan sejak tahun 1980 peran Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam praktik keperawatan telah berkembang. Untuk sebagian besar perawat,
penggunaan TIK telah memberikan semangat baru melalui pengenalan catatan pasien
elektronik serta sumber daya klinis yang memerlukan penggunaan komputer bangsal atau
perangkat digital lainnya. Evaluasi teknologi informasi (TI) dalam keperawatan relevan
karena cepatnya implementasi sistem TI dalam perawatan kesehatan.
Dalam bidang pendidikan menurut Abidin (2016), dengan adanya inovasi pada TIK,
maka orang dengan cepat dapat belajar, dan penyampaian informasi menjadi lebih mudah.
Fungsi TIK itu lebih dari sekadar mentransfer materi pembelajaran ke lingkungan digital
karena mereka diharapkan dapat menyediakan komunikasi, kerja sama, dan meta-kognisi.
TIK merupakan salah satu kekuatan pendorong dalam menciptakan pendidikan yang
berkualitas tinggi. TIK dapat meningkatkan mutu pengajaran, pembelajaran dan manajemen
di sekolah dan sehingga membantu meningkatkan standar (Livingstone, 2012). Saat ini,
seiring dengan perkembangan dan kemajuannys, TIK mampu memberikan solusi dan
layanan baru untuk kegiatan pendidikan. TIK dapat menawarkan alat baru untuk
meningkatkan pengetahuan. Penggunaan TIK dalam pendidikan telah meningkatkan minat
peserta didik. Meskipun alat TIK semakin populer, banyak guru masih memiliki tantangan
untuk mengintegrasikan alat TIK dalam kegiatan pembelajaran (Nikolopoulou dan Gialamas,
2016).
Walaupun banyak sekali manfaat penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam
bidang kesehatan dan bidang pendidikan, akan tetapi teknologi informasi komunikasi dalam
bidang ini juga masih mengalami beberapa hambatan.
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan dan untuk memberi informasi tentang apa
yang dimaksud dengan apa itu teknologi informasi dan komunikasi dan juga mengetahui apa
saja hambatan penerapan teknologi informasi dalam praktek pelayanan keperawatan dan
penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan
teknologi secara umum merupakan semua teknologi yang saling berhubungan dan
pengambilan, pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, dan informasi. Perkembangan
teknologi informasi sangatlah besar terutama di negara kita semakin berkembang dengan
adanya teknologi.
Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien maupun data-
data administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit sehingga mengakibatkan :
Kendala utama dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang dihadapi guru di
sekolah adalah sarana dan prasarana pendukung yang terbatas. Sarana dan prasarana yang
dimaksud adalah komputer, laptop, dan infokus. Kendala berikutnya yang cukup tinggi
mempengaruhi guru memanfaatkan TIK dalam pembelajaran adalah ketersediaan
jaringan internet dan sinyal. Selanjutnya kendala berikutnya adalah ketersediaan listrik.
Pengetahuan teknis guru tentang teknologi informasi dan komunikasi yang terbatas
menjadi kendala berikutnya dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran di kelas.
Kemudian, ketakutan dan pertimbangan dampak negatif dari penggunaan alat berupa HP
dan laptop di sekolah menjadi kendala guru memanfaatkan TIK dalam pembelajaran di
kelas. Atas pertimbangan ketakutan penyalahgunaan alat TIK tersebut, sekolah
mengeluarkan kebijakan melarang guru membawa HP ke sekolah. Kendala terkecil
penghambat guru memanfaatkan TIK adalah terkait pengelolaan data.
Selain kukurangan tersebut, masih ada jenis kekurangan lainnya yang dikemukakan
oleh beberapa peneliti sebelumnya, seperti kurangnya waktu, kurangnya pelatihan TIK,
kurangnya kesempatan mengembang diri dan lain sebagainya. Tantangan yang paling
umum lainya dilaporkan oleh para guru, misalnya, kurangnya waktu mereka miliki.
Mereka tidak punya cukup waktu untuk merencanakan rencana pelajaran teknologi yang
luar biasa, atau menjelajahi berbagai aspek world wide web (www) atau perangkat lunak.
Sebagian guru berkomentar bahwa dibutuhkan lebih banyak waktu untuk merancang
proyek yang mencakup penggunaan teknologi baru daripada menyiapkan pelajaran untuk
mengajar dengan cara tradisional dengan buku dan lembar kerja.
1. Kurangya Dukungan
Para guru di sekolah menengah sering merasakan banyak tekanan dari para pemimpin
sekolah untuk menggunakan TIK dalam pengajaran mereka (Wikan dan Molster, 2011)[5].
Untuk memiliki integrasi TIK yang sukses dalam pengajaran, maka kepala sekolah perlu
memberikan dukungan yang tepat kepada para guru; pertama, mengintegrasikan penggunaan
TIK perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum dan guru harus memiliki rencana yang jelas
untuk menggunakan TIK dalam pengajaran. Kedua, kepemimpinan sekolah perlu memiliki
visi dan misi yang jelas untuk mengintegrasikan teknologi, dan memiliki rencana untuk
mewujudkannya dan berinvestasi dalam TIK untuk pembelajaran di
kelas. Ketiga, pemerintah perlu mengalokasikan investasi infrastruktur pendidikan yang
mendorong penggunaan TIK.
Sementara itu, terkait kurangnya ketersediaan jaringan, listrik dan sarana pendukung
lainnya, yang meliputi ketersediaan komputer, laptop dan infokus menjadi kendala
kurangnya perlengkapan (lack of equipment). Sebenarnya masalah jaringan bisa dimasukkan
dalam kategori kurangnya dukungan dari manajemen sekolah. Sekolah harusnya
menyediakan anggaran untuk mengadakan fasilitas internet di sekolah. Bila dikaitkan dengan
program gerakan literasi sekolah, indikator bahwa sekolah sudah menjalankan program
literasi digital adalah tersedianya fasilitas internet di sekolah.
2. Kurangnya Kepercayaan
Guru menghadapi banyak tantangan ketika mencoba untuk mengintegrasikan TIK
dalam pengajaran mereka dan beberapa di antaranya adalah pengetahuan, keterampilan,
kepercayaan, dan sikap mereka (Papanastasiou dan Angeli, 2008). Menurut
Papanastasiou dan Angeli (2008), kepercayaan dan sikap adalah faktor penting
bagaimana guru menggunakan TIK dalam kegiatan mengajar. Dengan demikian, sikap
guru terhadap TIK merupakan faktor penting ketika menerapkan TIK dalam pengajaran.
Bukti empiris untuk mengklaim bahwa kepercayaan guru tentang praktik mengajar
adalah penting dalam menjelaskan mengapa guru mengadopsi teknologi digital untuk
pengajaran. Ward dan Parr (2010) menunjukkan bahwa guru yang memahami manfaat
menggunakan teknologi digital untuk mengajar dan belajar lebih mungkin menggunakan
teknologi digital di sekolah. Menurut Basak dan Govender (2015), satu sikap yang
dimiliki para guru, di semua tingkatan, adalah kurangnya kepercayaan untuk
menggunakan TIK dalam pengajaran mereka. Banyak guru takut menggunakan TIK
dalam pengajaran mereka dan menjadi cemas ketika harus menggunakan pengetahuan
TIK mereka. Selain itu, banyak guru juga kurang pengetahuan tentang manfaat TIK
dalam pendidikan (Mirzajani et al., 2016). Jika mereka tidak memiliki pemahaman yang
baik tentang manfaat potensial menggunakan TIK dalam mengajar, mereka mungkin
tidak memiliki motivasi untuk mengintegrasikan TIK dengan kegiatan pengajaran.
3. Kurangnya Perlengkapan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Dalam pengunaan alat TIK diminta kepada penguna yang dibawah umur, harus ada
bimbingan dari orang tua dan siswa disekolah bimbingan dari guru.
2. Bagi para penguna yang lain gunakanlah sesuai dengan kegunaan nya masing masing.
3. Khusus bagi lembaga pendidik untuk dapat memblokir situs –situs yang tidak boleh
dibuka.
4. Bagi lembaga kesehatan gunakanlah TIK untuk menambah efisiensi baik waktu
ataupun yang lain dalam bekerja dan untuk meningkatkan produktifitas kerja serta
memajukan lembaga kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://beutifulnursingstikeskendalpsikiib.blogspot.com/2017/05/manfaat-dan-hambatan-
sik.html?m=1
https://lpmpsumsel.kemdikbud.go.id/site/blog/2020/06/17/hambatan-utama-penggunaan-
tik-dalam-pembelajaran-dan-strategi-mengatasinya/
https://makalah-update.blogspot.com/2012/11/makalah-teknologi-informasi-dan.html?
m=1
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203