Anda di halaman 1dari 18

A.

Learning Outcomes (LO)

Umum

Setelah menyelesaikan mata ajaran ini perseta didik diharapkan :

1. Memahami konsep dasar asuhan keperawataan kesehatan jiwa

pasien halusinasi.

2. Memahami pemeriksaan status mental pada pasien halusinasi.

3. Mampu menjelaskan strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi.

4. Mampu menyusun laporan asuhan keperawatan jiwa pada pasien

halusinasi.

Khusus

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang halusinasi.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor presdisposisi pasien halusinasi.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor presipitasi pasien halusianasi.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya halusinasi.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap halusinasi.

6. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis halusinasi.

7. Mahasiswa mampu menjelaskan gejala halusinasi pengelihatan,

pembicara inkoheren dan isi pikiran fobia.

8. Mahasiswa mampu menjelaskan terapi psikofarmaka pada pasien

halusinasi.

9. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang strategi pelaksanaan (SP)

tindakan keperawatan untuk pasien halusinasi.

10. Mahasiswa mampu menyusun laporan asuhan keperawatan jika pada

pasien halusinasi.

1
2

B. Latar Belakang Masalah

‘’AKU BUKAN PEMBUNUH’’

Tn.S(45 th) baru pertama kali dirawat di RSJ dan sudah dirawat selama 2

minggu dengan halusinasi. Ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarganya,

yaitu ayahnya hal yang mencetuskan pasien mengalami gangguan jiwa

adalah karena pasien sebulan yang lalu menyaksikan evaluasi korban

pembunuhan di tempat kerjanya. Keluarganya mengatakan sejak saat itu

sering mengguncapkan kalimat ’’Aku bukan pembunuh, jangan tangkap aku’’.

Saat ditanya oleh istrinya, pasien menjawab ada rombongan polisi yang akan

menangkapnya. Hasil pengkajian di RS didapatkan : pembicaraan inkoheren,

isi pikir : fobia. Paien mendaptkan terapi trihexylperidone 2mg 2x1 dan serquel

1x400 mg. Perawat sudah melakukan intervensi sampai dengan SP 3.

C. Proses diskusi

1. Key word/ kata kunci

a. Inkoheren

b. Fobia

2. Pokok permasalahan

a. Tn.S (45 th) baru pertama kali dirawat di RSJ dan sudah dirawat

selama 2 minggu dengan halusinasi. Ada riwayat gangguan jiwa

dalam keluarganya, yaitu ayahnya hal yang mencetuskan

pasien mengalami gangguan jiwa adalah karena pasien sebulan

yang lalu menyaksikan evaluasi korban pembunuhan di tempat

kerjanya. Keluarganya mengatakan sejak saat itu sering

mengguncapkan kalimat ’’Aku bukan pembunuh, jangan


3

tangkap aku’’. Saat ditanya oleh istrinya, pasien menjawab ada

rombongan polisi yang akan menangkapnya.

b. Hasil pengkajian di RS didapatkan : pembicaraan inkoheren, isi

pikir : fobia.

c. Paien mendaptkan terapi trihexylperidone 2mg 2x1 dan serquel

1x400 mg. Perawat sudah melakukan intervensi sampai dengan

SP 3.

D. Pertanyaan 5W+1H

Key word / kata kunci

1. Apa yang dimaksud dengan Inkoheren? (Yuyun)

Jawaban sementara :-

Jawaban pustaka : Inkoheren adalah gangguan dalam bentuk bicara,

sehingga satu kalimat pun sudah sukar ditangkap. ( Adi, 2010)

2. Apa yang dimaksud dengan Fobia ? (Murti)

Jawaban sementara :-

Jawaban pustaka : Adalah suatu ketakauatan yang tidak normal dan

tidak beralasan terhadap suatu objek atau situasi tertentu. ( Adi, 2010)

Pokok permasalahan 1

1. Jelaskan pengertian halusinasi? (Krisil)

Jawaban sementara : Sesuatu yang tidak ada dianggap ada.

Jawaban pustaka : Munculnya persepsi setelah melihat, mendengar,

menyentuh, merasakan, atau mencium sesuatu yang tidak benar-benar

ada. (Dalami, 2009)


4

2. Sebutkan faktor predisposisi dalam kasus? (Ruth)

Jawaban sementara : Ada keluarga gangguan jiwa.

Jawaban pustaka :

a. Secara teori faktor predisposisi adalah sebagai berikut :

1) Faktor yang mempengaruhi harga diri

Pengalaman masa kanak - kanak dapat merupakan factor

kontribusi pada gangguan atau masalah konsep diri. Meliputi

penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis,

kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab

personal, ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang

tidak realistis.

2) Faktor yang mempengaruhi penampilan peran

Adalah streotipik peran seks, tuntutan perankerja, dan harapan

peran kultural. Peran sesuai dengan jenis kelamin, konflik peran

dan peran yang tidak sesuai muncul dari factor biologis.

3) Faktor yang mempengaruhi identitas diri

Orang tua yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan

kurang percaya diri pada anak, teman sebaya merupakan factor

lain yang mempengaruhi identitas.Ketidak percayaan orang tua,

tekanan dari kelompok sebaya dan perubahan dalamstruktur

social.

4) Faktor tumbuh kembang

Pada dasarnya kemampuan hubungan sosisal berkembang

sesuai dengan tumbuh kembang individu mulai dari dalam

kandungan sampai dewasa lanjut. Untuk mengembangkan

hubungan social yang positif setiap tugas perkembangan harus

dilalui dengan sukses. Bila salah satu tugas perkembangan tidak


5

terpenuhi maka akan mengahambat tahap erkembangan

berikutnya. Kemampuan berperan serta dalam proses hubungan

diawali dengan kemampuan berperan serta dalam proses

hubungan diawali dengan kemampuan tergantung pada masa

bayi dan perkembangan pada masa dewasadengan kemampuan

saling ketergantungan.

5) Faktor sosial budaya

Nilai-nilai, norma-norma ,adat dan kebiasaan yang ada dan sudah

menjadi suatu budaya dalam masyarakat merupakan tantangan

antara budaya dan keadaan social dengan nilai-nilai yang dianut.

6) Faktor Biologis

Faktor biologis juga merupakan salah satu factor pendukung

terjadinya gangguan dalam hubungan social. Organ tubuh yang

jelas dapat mempengaruhi terjadinya gangguan hubungan social

adalah otak. Sebagai contoh : pada klienskizoprenia yang

mengalami masalah dalam hubungan social terdapat struktur yang

abnormal pada otak seperti atropiotak, perubahan ukuran dan sel-

sel dalam limbic dan daerah kortikal (Muhith, 2015).

b. faktor presdiposisi pada kasus adalah ada riwayat gangguan jiwa

dalam keluarganya yaitu ayah nya. hal yang mencetuskan pasien

mengalami gangguan jiwa adalah karena pasien sebulan yang lalu

menyaksikan evakuasi korban pembunuhan di tempat kerjanya.

3. Sebutkan faktor presipitasi dalam kasus? (Tata)

Jawaban sementara : Menyaksikan evakuasi korban pembunuhan di

tempat kerjanya

Jawaban pustaka :
6

a. Teori :

1) Faktor biologis

Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang

mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme

pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan

untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak

untuk diinterpretasikan.

2) Faktor stres lingkungan

Ambang toleransi terhadap setres yang ditentukan secara biologis

berinteraksi dengan stresor lingkungan untuk menentukan

terjadinya gangguan perilaku.

3) Faktor sumber koping

Sumber koping mempengaruhi individu dalam menanggapi

stressor. (Stuart, 2016)

b. Kasus : pasien sebulan yang lalu menyaksikan evakuasi korban

pembunuhan di tempat kerjanya, sejak saat itu pasien sering

menucapkan kalimat “aku bukan pembunuh, jangan tangkap aku”.

Saat ditanya oleh istrinya, pasien menjawab ada rombongan polisi

yang akan menangkapnya.

4. Sebutkan proses terjadinya halusinasi secara umum dan kasus? (Abinta)

Jawaban sementara : Trauma melihat pembunuhan.

Jawaban pustaka :

a. Faktor predisposisi : faktor risiko yang mempengaruhi jenis dan

jumlah sumber yang dapat digunakan individu untuk mengatasi

stress.
7

b. Stressor presipitasi : stimulus yang dipersepsikan oleh individu

sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan dan yang membutuhkan

energi ekstra untuk koping.

c. Penilaian terhadap stresor : evaluasi tentang makna stressor bagi

kesejahteraan individu yang didalamnya stresor memiliki arti,

intensitas, dan kepentingan.

d. Sumber koping : evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi

individu

e. Mekanisme koping : tiap upaya yang ditujukan untuk

penatalaksanaan stres, termasuk upaya penyelesaian masalah

langsung dan mekanisme pertahanan ego yang digunakan untuk

melindungi diri.

f. Rentang respon koping- rentang : respon manusia yang adaptif

sampai maladaptive.

g. Aktivitas tahap pengobatan : rentang fungsi keperawatan yang

berhubungan dengan tujuan pengobatan, pengkajian keperawatan,

intervensi keperawatan, dan hasil yang diharapkan.

(Stuart, 2007)

Menurut kasus : karna pasien menyaksikan evakuasi korban pembunuhan

di tempat kerjanya.

5. Sebutkan tahap halusinasi secara umum dan kasus? (Evik)

Jawaban sementara : -

Jawaban pustaka : Ada beberapa tahapan halusinasi menurut

Dalami, et all (2009), yakni :

a. Sleep Disorder adalah tahap awal halusinasi seseorang sebelum

muncul halusinasi.
8

b. Comforthing adalah tahap halusinasi menyenangkan (Cemas

Sedang)

c. Condemning adalah tahap halusinasi menjadi menjijikan (Cemas

Berat)

d. Controling adalah tahap pengalaman halusinasi yang berkuasa

(Cemas Berat).

e. Conquering adalah tahap halusinasi panik dan umumnya melebur

dalam halusinasi.

6. Sebutkan jenis-jenis halusinasi secara teori dan kasus? (Dessy)

Jawaban sementara :-

Jawaban pustaka :

Menurut literature :

1) Pendengaran (auditory) 70%

2) Pengelihatan (visual) 20%

3) Penghidu (olfactory)

4) Pengecapan (gustatory)

5) Perabaan (tactil)

6) Kinestetik

(Muhith, 2015).

Sedangkan pada kasus termasuk kedalam jenis halusinasi pengelihatan

karena pasien mengatakan ada rombongan polisi yang akan

menangkapnya

Pokok permasalahan 2

1. Apa saja gejala halusinasi pengelihatan? (Yuyun)

Jawaban sementara : -

Jawaban pustaka :
9

a. Wajah hampir tanpa ekspresi

b. Selalu gelisah

c. Pandangan mata liar atau bisa menatap nanar/kosongBisa ketawa

sendiri tanpa sebab

d. Bisa tiba tiba marah dan menyerang orang.

e. Pemurung.

f. Tidak fokus pada apa yang dikerjakan.

g. Tidak tertarik berkomunikasi dengan lingkungan, dan lebih asik

dengan dunianya.

(Muhith, 2015)

2. Apa saja macam macam isi pikiran halusinasi ? (Sapta)

Jawaban sementara : -

Jawaban pustaka :

a. Obsesif : Pikiran yang selalu muncul meski klien berusaha

menghilangkannya.

b. Phobia : Ketakutan yang pathologis / tidak logis terhadap obyek /

situasi tertentu.

c. Ekstasi : Kegembiraan yang luar biasa.

d. Fantasi : Isi pikiran tentang suatu keadaan atau kejadian yang

diinginkan.

e. Bunuh diri : Ide bunuh diri.

f. Ideas of reference : Pembicaraan orang lain, benda-benda atau

suatu kejadian yang dihubungkan dengan dirinya.

g. Pikiran magis : Keyakinan klien tentang kemampuannya

melakukan hal-hal yang mustahil / diluar kemampuannya.Alienasi

: Perasaan bahwa dirinya sudah menjadi lain, berbeda atau asing.


10

h. Rendah diri : Merendahkan atau menghina diri sendiri,

menyalahkan diri sendiri tentang suatu hal yang pernah atu tidak

pernah dilakukan.

i. Pesimisme : Mempunyai pandangan yang suram mengenai

banyak hal dalam hidupnya

j. Waham :

 Agama : Keyakinan terhadap suatu agama secara

berlebihan dan diucapkan secara berulang tetapi tidak

sesuai dengan kenyataan.

 Somatik : Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya

dan dikatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan

kenyataan.

 Kebesaran : Klien mempunyai keyakinan yang berlebihan

terhadap kemampuannya yang disampaikan secara

berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.

 Curiga : klien mempunyai keyakinan bahwa ada

seseorang atu kelompok yang berusaha merugikan atau

mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang

dan tidak sesuai dengan kenyataan

 Nihilistik : Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada

didunia atau meninggal yang dinyatakan secara berulang

yang tidak sesuai dengan kenyataan

 Kejaran : Yakin bahwa ada orang / kelompok yang

mengganggu, dimata-matai atau kejelekan sedang

dibicarakan orang banyak


11

 Dosa : Keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau

kesalahan yang besar yang tidak bisa diampuni

(Stuart, 2007)

Pokok permasalahan 3

1. Jelasakn strategi penatalaksanaan tindakan keperawatan pada pasien

halusinasi? (Ruth)

Jawaban sementara : SP1 sampai SP4

Jawaban pustaka :

a. SP 1 =

1) Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjdi, situasi pencetus,

perasaan, respon.

2) Jelaskan cara mengontrol halusinasi : menghardik, obat,

bercakap-cakap, melakukan kegiatan.

3) Latih cara mengontyol halusinasi dengan menghardik.

4) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.

b. SP 2 =

1) Evaluasi kegiatan menghardik, beri pujian.

2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar :

jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)

3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan

minum obat

c. SP 3 =

1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat, beri pujian.

2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat

terjadi halusinasi.
12

3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum

obat dan bercakap-cakap.

d. SP 4 =

1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat, dan bercakap-cakap

beri pujian.

2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan

harian (mulai 2 kegiatan).

3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik,

obat,bercakap-cakap dan kegiatan harian (Keliat, 2014)

2. Sebutkan penatalaksanaan non farmakologi pada pasien halusinasi?

(Tata)

Jawaban sementara : -

Jawaban pustaka :

a. Terapi aktivitas kelompok (TAK)

Terapi aktivitas kelompok yang sesuai dengan gangguan sensori.

b. Elektro convulsif therapy (ECT)

Merupakan pengobatan secara fisik menggunakan arus listrik dengan

kekuatan 75-100 volt, cara kerja belum diketahui secara jelas namun

dapat dikatakan bahwa terapi ini dapat memperpendek lamanya

serangan skizofrenia dan dapat mempermudah kontak dengan orang

lain.

(Kusumawati dan Hartono, 2010)

3. Apa kegunaan obat trihexyperrdone,mengapa pasien halusinasi diberi

obat tersebut? (Abinta)

Jawaban sementara : -

Jawaban pustaka : Obat ini tidak dapat menyembuhkan penyakit

Parkinson, tetapi dapat mengurangi gejala secara substansial.


13

Diperkirakan 50 hingga 75% orang dengan penyakit Parkinson akan

bereaksi positif dan mengalami peningkatan gejala 20 hingga 30%. Untuk

meningkatkan aktivitas terapeutik, trihexyphenidyl sering diberikan

bersamaan dengan levodopa , agen antimuskarinik atau antihistamin

lainnya (misalnya diphenhidramin ). Kontrak dikasi : hipersensitivitas.

(ISO, 2015).

4. Apa kegunaan obat serquel, megapa pasien halu diberi obat tersebut?

(Evik)

Jawaban sementara : -

Jawaban pustaka :

Fungsi :

a. Mengurangi halusinasi.

b. Meningkatkan konsentrasi.

c. Membantu untuk berpikir lebih jernih dan positif.

d. Mengatasi gugup.

e. Membuat tidur nyenyak.

Efek samping

a. Pusing, mengantuk, perasaan lelah.

b. Mulut kering, sakit tenggorokan.

c. Sakit perut, mual, muntah, sembelit.

d. Otot sangat kaku (rigid), berkeringat, kebingungan, detak jantung

cepat atau tidak rata, tremor.

e. Kesulitan menelan

f. Gerakan otot yang tidak dapat dikontrol

(ISO, 2015).

Alasan pasien di berikan obat serquel, karena pada pasien halusinasi

fungsi obat tersebut untuk mengurangi gangguan mental yang


14

menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau,

dan perubahan perilaku.

Pokok permasalahan 4

1. Buatlah pohon masalah pada kasus? (Desi)

Jawaban sementara :-

Jawaban pustaka :

Resiko Perilaku Kekerasan AKIBAT

Halusinasi CP

Isolasi Sosial PENYEBAB

2. Apa saja data fokus dari halusinasi? (Sapta)

Jawaban sementara :-

Jawaban pustaka :

Data Subjektif : (keluarga pasien mengatakan) :

 Tn. S (45th) baru pertama kali dirawat di RSJ dan sudah dirawat

selama 2 minggu.

 Ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarganya, yaitu ayahnya.

 Pencetus pasien terkena gangguan jiwa karena pasien sebulan

yang lalu menyaksikan evakuasi korban pembunuhan di tempat

kerjanya, sejak saat itu pasien sering mengucapkan kalimat " aku

bukan pembunuh".
15

 Saat ditanya oleh istrinya, pasien menjawab ada rombongan polisi

yang akan menangkapnya.

Data objektif :

 Pembicaraan inkoheren.

 Isi pikir fobia.

3. Apa saja Analisa data dari halusinasi? (Krisil)

Jawaban sementara :-

Jawaban pustaka :

DS :

 Pasien sering mengucapkan kalimat “Aku bukan pembunuh,

jangan tangkap aku”

 Pasien mengatakan ada rombongan polisi yang akan

menangkapnya.

DO :

 Pembicaraan inkoheren.

 Isi pikir : fobia.

Problem : Halusinasi

4. Apa saja daftar masalah? (Ruth)

Jawaban sementara : -

Jawaban pustaka : Halusinasi yang dibuktikan dengan

DS :
16

 Keluarga pasien mengatakan Tn. S (45th) baru pertama kali

dirawat di RSJ dan sudah dirawat selama 2 minggu, ada riwayat

gangguan jiwa dalam keluarganya, yaitu ayahnya..

 Pencetus pasien terkena gangguan jiwa karena pasien sebulan

yang lalu menyaksikan evakuasi korban pembunuhan di tempat

kerjanya, sejak saat itu pasien sering mengucapkan kalimat " aku

bukan pembunuh". Dan saat ditanya oleh istrinya, pasien

menjawab ada rombongan polisi yang akan menangkapnya.

DO : Pasien tampak pembicaraan inkoheren, isi pikir fobia.

5. Apa saja intervesi dari halusinasi? (Tata)

Jawaban sementara : -

Jawaban pustaka :

a. SP 1 :

1) identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjdi, situasi

pencetus, perasaan, respon.

2) Jelaskan cara mengontrol halusinasi : menghardik, obat,

bercakap-cakap, melakukan kegiatan.

3) Latih cara mengontyol halusinasi dengan menghardik.

4) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik

b. SP 2 :

1) Evaluasi kegiatan menghardik, beri pujian

2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar

: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat)

3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan

minum obat

c. SP 3:
17

1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat, beri pujian.

2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat

terjadi halusinasi.

3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik,

minum obat dan bercakap-cakap.

d. SP 4 ;

1) Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat, dan bercakap-cakap

beri pujian

2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan

harian (mulai 2 kegiatan)

3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, obat,

bercakap-cakap dan kegiatan harian

(Keliat, 2014)

6. Apa saja implementasi dan evaluasi ? (Abinta)

Jawaban sementara : -

Jawaban pustaka :

a. Implementasi

DS (Pasien mengatakan) :

 Pasien sering mengucapkan kalimat "aku bukan pembunuh

jangan tangkap aku"

 Rombongan polisi akan menangkapnya.

DO : Pasien tampak ketakutan, cemas, gelisah.

b. DX : Halusinasi

c. Terapi SP 3

1) Menganjurkan pasien bercakap-cakap dengan orang saat

halusinasi muncul.
18

2) Meminta klien untuk memperagakan cara bercakap-cakap seperti

yg dicontohkan.

3) Memberikan reinforment positif.

d. RTL SP 4

1) Menjelaskan penting aktifitas yg teratur untuk mengatasi

halusinasi.

2) Mendiskusikan aktifitas yg biasanya dilakukan pasien.

3) Melatih pasien aktivitas.

4) Meminta klien memperagakan yg di contohkan .

5) Menganjurkan klien menyusun jadwal aktivitas yg sudah dilatih.

6) Memberikan reinforment positif

e. Evaluasi

S : Pasien mengatakan "aku bukan pembunuh jangan tangkap aku"

O : Pasien tampak cemas, takut, gelisah.

A : Pasien belum mampu mengontrol halusinasi.

P : Lanjutkan aktivitas selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai