Pengkajian
Perkembangan psikososial pada usia kanak-kanak adalah proses
perkembangan kemampuan anak dalam mengembangkan
kemandirian dengan cara member kebebasan dan membiarkan anak
untuk mempelajari dunianya. Jika terlalu dilindungi atau
dikendalikan, anak akan merasa ragu-ragu dan malu untuk
melakukan aktivitasnya sehingga akan selalu bergantung pada
orang lain.
Tabel 1-4 menguraikan perilaku kanak-kanak yang menunjukkan
kemandirian dan ragu-ragu serta malu.
TABEL 1-4 Karakteristik perilaku kanak-kanak.
TUGAS
PERILAKU KANAK-KANAK
PERKEMBANGAN
Perkembangan yang Mengenal dan mengakui namanya
normal kemandirian Sering menggunakan kata-kata “jangan/tidak/nggak”
Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air, ketinggian, warna,
dan bentuk benda)
Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah, misalnya minum
sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri
Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain di luar keluarganya
Hanya sebentar mau berpisah dengan orang tua
Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Penyimpangan Tidak berani melakukan sesuatu/kegiatan
perkembangan ragu- Merasa takut melakukan sesuatu
ragu dan malu Merasa terpaksa dalam melakukan tindakan
Melakukan tindakan dengan ragu-ragu
• Diagnosis Keperawatan :
Potensial (normal) : Potensial meningkatkan mengembangkan kemandirian.
Risiko (penyimpangan) : Risiko penyimpangan mengembangkan ragu-ragu
dan malu.
• Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan untuk perkembangan pisiskosoial kanak-kanak
bertujuan:
1. Kanak-kanak mengembangkan kemandirian dalam melakukan kegiatan
sehari-hari
2. Kanak-kanak bekerja sama dan memperlihatkan kelebihan diri di antara
orang lain.
Tindakan keperawatan untuk perkembangan pisiskososial kanak-kanak
terdapat pada Tabel 1-5
Tugas perkembangan Tindakan keperawatan
Berikan perilaku yang ingin dilakukan kanak-kanak seperti mau mandi dan makan
Diskusikan kdengan keluarga mengenai cara yang akan digunakan keluarga untuk
menstimulasi kemandirian kanak-kanak.
Latih keluarga melakukan metode tersebut dan damping saat keluarga melakukannya
pada kanak-kanak.
Bersama keluarga susun tindakan yang akan dilakukan dalam melatih kemandirian
kanak-kanak.
Penyimpangan Motivasi dan bimbing kanak-kanak agar mau bergerak dan bergaul (sesuai
perkembangan: dengan keinginannya).
Ragu-ragu dan malu.
Damping kanak-kanak saat bermain atau melakukan kegiatan.
Contoh:
“Ita mau bermain boneka atau menggambar?”.
Berikan tugas yang sederhana dan mampu dilakukan sendiri (menyimpan mainan,
mengambil minum, mengambil baju, mengambil sepatu / sandal).
Berikan kepercayaan pada anak untuk melakukan tugas tertentu (yang dapat
dilakukannya).
Contoh :
- “ita memang biasa membuat rumah berantakan.”
Perkembangan yang Informasikan pada keluarga mengenal cara yang dapat dilakukan untuk
normal : kemandirian memfasilitasi kemandirian kanak-kanak.
( lanjutan ) Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin tahu kanak-kanak, seperti
bermain tanah, pasir , lilin, membuat mainan kertas mencampur warna,
menggunakan cat air, melihat barang / binatang / tanaman / orang yang menarik
perhatiannya dengan tetap menjaga keamanannya.
Berikan Berikan kebebasan pada kanak-kanak untuk melakukan sesuatu yang
diinginkan, tetapi tetap member batasan. Misalnya, membolehkan anak
memanjat dengan syarat ada yang mendampingi/mengawasi atau mengajarkan
cara agar tidak jatuh.
Sampaikan aturan umum yang dapat dimengerti oleh kanak-kanak, seperti
masuk rumah harus memberi salam, pamit jika akan pergi, ucapan terima
kasih, sopan santun, cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Gunakan kata larangan yang bersifat positif.
Contoh :
o “Main hujan-hujanan menyebabkan pilek.”
o “Jika rambut dan bajunya berantakan, Ita menjadi tidak cantik.”
- Berikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan kanak-kanak, seperti mau mandi
atau makan dahulu.
- Latih anak untuk mengerjakan kegiatan yang dapat dilakukan sendiri, seperti
memakai baju, kaus kaki, sikat gigi, mandi, makan.
Diskusikan dengan keluarga mengenai cara yang akan digunakan keluarga untuk
menstimulasi kemandirian kanak-kanak.
Latih keluarga melakukan metode tersebut dan damping saat keluarga
melakukannya pada kanak-kanak.
Bersama keluarga susun tindakan yang akan dilakukan dalam melatih
kemandirian kanak-kanak.
Penyimpangan Motivasi dan bombing kanak-kanak agar mau bergerak dan bergaul
perkembangan : Ragu-ragu (sesuai dengan keinginannya).
dan malu Damping kanak-kanak saat bermain atau melakukan kegiatan.
Ajak kanak-kanak bermain dan berbicara dengan kalimat pendek.
Contoh :
- “Ita mau bermain boneka atau menggambar?”
- “Adi akan bermain apa?”
Motivasi dan bombing kanak-kanak untuk makan, minum, memakai
baju, BAB, BAK sendiri.
Motivasi dan dorong kanak-kanak untuk bermain dengan anak lain.
Berikan pujian terhadap keberhasilan kanak-kanak.
SP 1-KELUARGA : MENJELASKAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL KANAK-
KANAK YANG NORMAL DAN MENYIMPANG SERTA CARA
MENSTIMULASIKAN
ORIENTASI
“Selamat pagi/siang/sore, Bapak/Ibu, Saya I, perawat dari puskesmas Meuraksa bagaimana
perasaan Bapak / Ibu hari ini? Nama Bapak/Ibu siapa? Biasa dipanggil apa? Bagaimana
kondisi kesehatan si kecil? Siapa namanya? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang perkembangan anak Bapak/Ibu, Usianya dua tahun ya, Pak/Bu? Berapa lama
Bapak/Ibu punya waktu? 30 menit? Dimana kita akan bicara? Diruangan ini saja? Baiklah,
kita akan berbincang-bincang kurang lebih selama 30 menit.
KERJA
“Bapak/Ibu, ini leaflet tentang perkembangan kanak-kanak. Mari kita lihat perkembangan
kanak-kanak yang normal dan menyimpang. Saya akan jelaskan satu per satu. Kemampuan
utama anak usia 1,5-3 tahun adalah mandiri artinya mampu melakukan kegiatan sendiri.
Anak akan tahu mana yang dapat dan boleh dilakukannya serta merasa percaya diri bahwa ia
mampu melakukannya sendiri. Jika B tidak mau diatur dan ingin mengerjakan sendiri, hal
itu normal Tugas kita adalah membantu anak mencapai kemampuan seperti yang tertulis
dileaflet ini. Selain itu, kita dapat melakukan permainan yang bersifat menggali rasa ingin
tahunya selama kegiatan tersebut aman bagi anak (misalnya, main pasir, main lilin),
memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan aktivitas yang diinginkannya dengan
tetap memberikan sedikit batasan (misalnya, anak diizinkan naik tangga, tetapi dijelaskan
agar tidak jatuh dan dijaga), melarang dengan kata-kata yang bersifat positif (misalnya,
“tangganya licin, nanti kalau naik, A bisa jatuh.” “Masih ingat, waktu kemarin hujan-
hujanan, A batuk dan pilek.”) “Apakah B sudah sama kemampuannya seperti yang tertulis
dileaflet itu Sebagian besar sudah? Bagus, Bapak/Ibu tinggal membantu supaya kemampuan
lain dapat tercapai. Anak yang tidak dapat mencapai kemampuan tersebut akan merasa
selalu ragu-ragu atau malu sehingga ia akan bergantung terus pada orang lain dan setelah
besar anak akan merasa minder.”
TERMINASI
“Nah, Bapak/Ibu, kita sudah berdiskusi tentang perkembangan kanak-kanak yang
normal dan menyimpang. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu sekarang? Adakah
manfaatnya? Apakah Bapak/Ibu masih ingat bagaimana cara merawat B supaya
berkembang lebih baik lagi? Betul sekali, Bagus, Bapak/Ibu sudah mengingat dengan
baik. Kalau begitu, Bapak/Ibu dapat mencoba beberapa cara yang belum Bapak/Ibu
lakukan selama ini dan pada pertemuan berikutnya ceritakan pada saya. Saya dapat
kesini lagi minggu depan, Pak/Bu, Adakah yang ingin Bapak/Ibu ketahui lagi dan dapat
kita diskusikan minggu depan? Kalau begitu, minggu depan kita akan mempraktekkan
cara-cara yang telah kita diskusikan pada anak Bapak/Ibu. Baiklah, saya permisi dulu,
Pak/Bu. Sampai jumpa.”
SP2-KELUARGA : MENDEMONSTRASIKAN DAN MELATIH
KELUARGA UNTUK MENSTIMULASI KEMANDIRIAN KANAK-KANAK
ORIENTASI
“Selamat pagi/siang/sore, Pak/Bu. Apakah sudah dicoba cara yang kita bicarakan
minggu lalu. Bagaimana hasilnya? Baiklah, hari ini kita akan mencoba
menstimulasi kemandirian anak Bapak/Ibu, B, Dapatkah saya bertemu dengan B?
Dimana kita akan bicara, Pak/Bu? Di teras ini saja? Baiklah, kita akan bicara selama
kurang lebih 30 m3nit ya.”
KERJA
“Selamat pagi, B sedang main apa? Mobil apa ini? Ambulans? Mobil ambulans
dipakai untuk apa ya? Wah, pintar sekali. Ambulans untuk membawa orang sakit?
Kalau ini apa? Kereta api? Yang paling depan ini apa? Keretanya mau berhenti
diman? Di rumah B? Bisa nggak? Rumah B harus ada relnya, kalau nggak,
keretanya nggak bisa jalan karena kereta tidak sama dengan roda mobil. Lihat nih,
bedanya roda kereta dan mobil. Sama nggak? Nih, ibu/kakak kasih tahu. Kereta itu
berhenti di stasiun supaya bensinnya bisa diisi lagi karena kereta juga pakai bensin.
Nah, B, Kakak mau ngomong dengan Bapak/Ibu dulu ya. B main lagi ya.” “Tadi
Bapak/Ibu sudah melihat cara menstimulasi kemandirian anak Bapak/Ibu dengan
bermain bersama, bukan hanya menyuruh bermain. Sekarang Bapak/Ibu coba
melakukannya. Bagus sekali, Pak/Bu. Petahankan cara Bapak/Ibu mengasuh B.
Semoga perkembangannya akan bagus.” “Tadi sudah diskusikan bersama cara
Bapak/Ibu memfasilitasi perkembangan anak Bapak/Ibu. Dari semua tindakan ini,
mana yang akan Bapak/Ibu pilih untuk mengembangkan kemandirian B? Dapatkah
Bapak/Ibu membuat jadwal kegiatannya? Bagus, kalau begitu.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita berbicara cara merawat B? Bagus
sekali. Coba ambil kembali leafletnya, Nah, cara-cara ini Bapak/Ibu lakukan lagi.
Jika ada masalah atau ada yang mau ditanyakan, dating saja kepuskesmas dan temui
saya. Nanti setelah ulang tahun B yang ke-3, saya akan dating lagi untuk
menjelaskan cara merawat anak usia 3-6 tahun. Sampai jumpa.”
EVALUASI
Evaluasi kemampuan anak dan keluarga dalam perkembangan psikososial dapat
dilihat pada Gambar 1-4 dan evaluasi kemampuan perawat dalam memfasilitasi
perkembangan psikososial kanak-kanak dapat dilihat pada Gambar 1-5
PENILAIAN KEMAMPUAN ANAK-ANAK DAN KELUARGA DALAM
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL KANAK-KANAK ( 18 BULAN – 3
TAHUN)
Petunjuk pengisian :
1. Beri tanda (√ ) jika anak dan keluarga menunjukkan perilaku
dibawah ini
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan survey
3. Jika prilaku dibawah ini tidak ditemukan. Tulis NA (not
appropriate)
NO PERILAKU TANGGAL
A ANAK 29-03 30-03
1 Mengenal dan menyebutkan
namanya
2 Bertindak sendiri dan tidak mau
diperintah
3 Mau berpisah dengan orang tua
dalam waktu yang singkat
( sebentar )
4 Banyak bertanya tentang
hal/benda yang asing baginya
5 Berinteraksi dengan orang lain
tanpa diperintah
6 Menunjukkan rasa suka dan
tidak suka Gambar 1-4. Penilaian kemampuan anak dan
keluarga dalam perkembangan psikososial
7 Mulai bermain dan kanak-kanak ( 18 bulan – 3 tahun )
berkomunikasi dengan anak lain
8 Meniru kegiatan keagamaan
yang dilakukan keluarga
B KELUARGA
1 Menyebutkan cara menstimulasi
perkembangan anak
2 Menentukan cara untuk menstimulasi
perkembangan anaknya
3 Memberikan mainan yang sesuai
dengan usia anak
4 Tidak menggunakan kata perintah saat
bicara, tetapi memberi alternatif untuk
memilih
5 Membuat aturan berprilaku yang baik
( makan, mandi, tidur, bermain,dll.)
6 Memuji keberhasilan yang dicapai
oleh anak
7 Memberi kesempatan anak untuk
melakukan permainan yang menggali
Petunjuk pengisian :
1. Tuliskan angka 1 jika perawat melakukan hal-hal dibawah ini dan
angka 0 jika perawat tidak melakukan hal-hal dibawah ini
2. Jika kemampuan dibawah ini tidak ditemukan, tulis tidak ditemukan.
NO KEMAMPUAN TANGGAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
A 1 1
KANAK-KANAK Penilai
SP1 1 1
1 Membina hubungan saling percaya 1 1
Mengajak anak bermain untuk mengenali
2 1 1
rasa ingin tahunya
Membimbing anak untuk mengeksplorasi
3 1 1
lingkungannya ( bermain tanah, pasir , air )
Membuat aturan perilaku yang masuk akal
4 1 1 Gambar 1-5. Penilaian kemampuan
bagi anak secara konsisten perawat dalam memfasilitasi
Memuji keberhasilan yang dicapai oleh perkembangan psikososial kanak-
5 1 1 kanak ( 18 bulan- 3 th )
anak
Nilai SP1
1 Menjelaskan perkembangan kanak-kanak
1 1
yang normal dan menyimpang
2 Menjelaskan cara memfasilitasi
perkembangan kanak-kanak yang normal 1 1
dan menyimpang
Nilai SP1
SP II
1 Mendemonstrasikan dan melatih cara
1 1
menstimulasi perkembangan yang normal
2 Menyusun rencana untuk menstimulasi
1 1
perkembangan anak
Nilai SP II
NILAI TOTAL SP
RATA-RATA
Dokumentasi :
Dokumentasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan sesuai dengan format dokumentasi
pengkajian, dokumentasi perencanaan, ( loihat standar NCP), dan dokumentasi
implementasi dan evaluasi ( lihat gambar 1-6 ).
E. EVALUASI
S : Ny. I mengatakan telah memahami penjelasan yang telah dijelaskan oleh perawat
O : Anak W tampak mulai melakukan kegiatan sendiri seperti penjelasan leaflet yang sudah
Perawat
dijelaskan oleh perawat
A : potensial meningkatkan mengembangkan kemandirian
CATATAN KEPERAWATAN DI KOMUNITAS ( CMHN )
( MENSTIMULASI )
A.IDENTITAS
Nama : _____wawan _______________________
Usia : ________2_ tahun _____________bulan
Jenis kelamin : L/P (coret yang tidak perlu )
Alamat : _______jalan sosiologi II___________________
____________________________
B.PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Uraikan karakteristik perilaku yang diperlihatkan kanak-kanak dengan memberi tanda √ pada
bagian ( ).
( √ ) mengenal dan mengakui namanya
( √ ) sering menggunakan kata “ jangan/tidak/nggak”
( √ ) bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
( √ ) hanya dalam waktu singkat ( sebentar ) mau berpisah dengan orang tua.
( √ ) bertanya tentang hal/benda yang asing baginya ( api, air, ketinggian, warna dan bentuk
benda ).
( √ ) mulai berinteraksi dengan orang lain tanpa diperintah
( √ ) menunjukkan rasa suka dan tidak suka
( √ ) mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya
( √ ) memahami kata-kata yang sering di ucapkan
( √ ) bicara dengan menggunakan kalimat yang terdiri atas 2, 3 kata
( √ ) mengikuti ritual keagamaan yang dilakukan keluarga
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Potensial ( normal ) : potensial meningkatkan mengembangkan kemandirian.
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tidak menggunakan kata yang memerintah, tetapi memberikan alternatif untuk memilih
2. Melatih anak untuk melakukan keguatan secara mandiri
3. Memberikan pujian terhadap keberhasilan yang dicapai anak
4. Tidak menakut-nakuti dengan kata-kata maupun perbuatan
5. Melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan ( sholat berjemaah, mengaji, berdoa, ke gereja,
dll).
E. EVALUASI
S : Ny. I mengatakan telah melatih dan menstimulasi anak untuk melakukan kegiatan secara
mandiri
O : Anak W tampak mulai melakukan kegiatan sendiri seperti minum dan makan sendiri, dan
berpakaian sendiri. Perawat
A : potensial meningkatkan mengembangkan kemandirian
P : perkembangan yang normal : kemandirian pada kanak-kanak
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL KANAK-
KANAK ( 18 BULAN- 3 TAHUN ) : KEMANDIRIAN VS RAGU-RAGU MALU
Toodler
Pada saat melakukan pengkajian pada warga di wilayah jl. Sosiologi II siteba. Saya
melakukan pengkajian pada anak w. Pada saat pengkajian didapatkan data sbb :
• Pada saat ditanya kepada Ny. I apakah anak mampu melakukan kegiatan sendiri, Ny. I
menjawab anak dapat melakukan kegiatannya sendiri seperti ia bisa makan sendiri
• Pada saat ditanya Ny.I apakah anak mampu melakukan aktivitas yang di inginkannya, Ny.I
menjawab anaknya sering bermain dengan mainannya seperti mobil-mobilan,dll.
Ny.I mengatakan kalau anak W. Tidak mudah bermain dengan orang lain kecuali ia sudah
kenal dan dekat dengan anak W, anak W tidak menangis saat dipisahkan sebentar dengan Ny.I,
saat menangis anak mudah dibujuk dan diam. Pada saat anak W. Diajak bicara oleh orang lain
atau orang asing langsung memalingkan wajah dan pergi jika ada orang yang dikenal
disekitarnya tetapi akan menangis ketika tidak ada orang yang dikenal disekitarnya dan pada
saat di ajak bermain anak W. Memperlihatkan wajah senang dan gembira.
Keluarga
Pada saat saya melakukan pengkajiann, saya dan keluarga mendiskuskusikan
tentang perkembangan normal dan abnormal pada anak W. Keluarga
mengatakan tidak ada yang abnormal pada anak W, anak W segera terdiam saat
berada dengan ibunya, keluarga juga memeluk ketika bayi menangis, keluarga
juga memberikan kebutuhan yang dibutuhkan anak W. Ketika lapar dan haus.
Ganti celana ketika basah, menjaga keamanan pada saat istirahat dan tidak
menakuti anak atau membohongi anak ketika akan pergi kepasar dan lain-lain,
selalu mengajak bicara saat bersama anak, menemani anak saat bermain dan
segera membawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat jika sakit.
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MEMFASILITASI
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL KANAK-KANAK ( 18 BULAN-3 TH)