Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TEORI MARJORY GORDON POLA FUNGSIONAL

Disusun oleh :
Kelompok 7

NUR FADILA FAUZIAH 210101031


NURUL KASANAH 210101032
NUR SYAFIQAH AYU 210171033
OCHVAN PANDU WICAKSONO 210101034
PINGKI BERLINDA FEBRIANTI 210101035

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES PAMENANG PARE
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat Nya kami
dapat menyusun makalah yang berisi tentang “Teori Marjory Gordon Pola Fungsonal”.

Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya kami kelompok 7 mengalami berbagai
masalah. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, kami kelompok 7 mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
perkuliahan, yaitu Naugrahaeni Firdausi,S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah membimbing kami dalam
proses penyusunan makalah ini.

Kami sebagai penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi
maupun penjelasan dari makalah ini, maka dari itu kami kelompok 7 meminta maaf jika makalah
kami masih banyak kekurangannya apabila ada kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini kami mengucapkan terima kasih.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya mata kuliah
Konsep Dasar Keperawatan nantinya.

Pare, 07 Januari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Biografi Marjory Gordon Marjory................................................................................5
B. Teori Marjory Gordon...................................................................................................5
BAB III PENUTUP......................................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFATAR PUSTAKA................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep adalah keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda, suatu
peristiwa atau fonomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide,
pandangan atau keyakinan. Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka
konsep atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala
atau fenomenafenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep
tersebut dengan maksud untuk menguraikan,menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fonomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai
pedoman dalam penelitian.
Ada 3 cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disipin ilmu lain yang relevan dengan
tujuan untuk mengintegrasikan teori- teori ini ke dalam ilmu keperawatan, menganalisa
situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik
keperawatan, serta menumbuh-kembangkan praktek keperawatan dan pendidikan
keperawatan. Pola atau konsep di definisikan seperti pembentukan tingkah laku yang
terjadi secara berangkai. (Gordon,1994,p.70).
“Pola Fungsional Kesehatan (cara Hidup) klien, apakah pribadi, keluarga atau
masyarakat, berkembang dari interaksi klien-lingkungan. Masing-masing pola adalah
penjabaran dari gabungan biopsikososial. Tidak satupun pola yang dapat dimengerti
tanpa mengetahui pola yang lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor
biologi, perkembangan, budaya, sosial dan spiritual” (Gordon.1994. p318).
Pola Fungsional Kesehatan dapat dikaji perkembangannya sejalan dengan
perubahan waktu. 11 pola fungsional kesehatan termasuk Persepsi kesehatan-managemen
Kesehatan, Nutrisi-metabolisme, eliminasi, aktivitas-latihan, istirahat-tidur. Persepsi
kognitif, konsep diri-persepsi diri, Hubungan-peran, seksual-reproduksi, Pola pertahanan
diri-toleransi, keyakinan dan nila. (Gordon,194, p.70).

B. Rumusan Masalah
1. Siapa Marjory Gordon ?
2. Apa teori Marjory Gordon ?

C. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Teori Dan Model
Keperawatan Menurut Marjory Gordon.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Marjory Gordon Marjory

Gordon merupakan ahli teori keperawatan


yang lahir di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat
pada 10 November 1931 dan tutup usia di
Massachusetts, Amerika Serikat pada 29 April
2015. Beliau merupakan Ahli teori keperawatn
dan profesor yang menciptakan teori penilaian
keperawatan yang dikenal sebagai pola
kesehatan fungsional Gordon. Gordon menjabat
sebagai presiden pertama Asosiasi Diagnosis
Keperawatan Amerika Utara pada tahun 1973
hingga 1988. Beliau telah menjadi anggota Akademi Keperawatan Amerika sejak
tahun 1977 dan ditetapkan sebagai Legenda Hidup Oleh organisasi yang sama pada
tahn 2009.
Marjory Gordon memulai karir keperawatannya di New York di Sekolah Perawat
Rumah Sakit Mount Sinai. Dia memperoleh gelar sarjana dan magister dari Hunter
College di City University of New York dan PhD dari Boston College. Beliau adalah
seorang profesor keperawatan emeritus di Bosto College di Chenust Hill,
Massachusetts. Dia adalah penulis empat buku, termasuk Manual of Nursing
Diagnosis , sekarang dalam edisi ketiga belas. Buku-bukunya muncul dalam sepuluh
bahasa yang berbeda, di empat puluh delapan negara dan enam benua. Dia telah
berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan bahasa keperawatan standar.
Pekerjaan Dr. Gordon dalam bidang ini memiliki implikasi untuk penelitian,
pendidikan, evaluasi kompetensi, dan pembentukan inti pengetahuan keperawatan
berdasarkan bukti. Bahasa ini juga akan membentuk dasar komponen keperawatan
dari catatan medis elektronik.

B. Teori Marjory Gordon


Marjory Gordon terkenal karena menciptakan model diagnostik keperawatan yang
dikenal sebagai pola fungsional. Ini terdiri dari daftar kegiatan dan perilaku yang
berkontribusi pada kesehatan dan kualitas hidup orang. Untuk memeriksa pasien, baik
pertanyaan dan kuesioner digunakan serta data objektif, diekstraksi dari pengamatan
oleh perawat. Marjory Gordon membedakan sebelas pola fungsional perilaku dalam
karyakaryanya. Teori keperawatan Marjori Gordon, diantaranya :

5
1. Pola persepsi kesehatan-manajemen kesehatan
Mendeskripsikan pola kesehatan dan kesejahteraan klien dan bagaimana
kesehatan dikelola. Termasuk persepsi individu tentang status kesehatan dan
relevansinya dengan kegiatan saat ini dan perencanaan masa depan. Juga termasuk
manajemen risiko kesehatan individu dan kesehatan umum perawatan perilaku,
seperti praktek-praktek keselamatan dan 3 kepatuhan terhadap promosi kegiatan
kesehatan mental dan fisik, resep medis atau perawat, dan tindak lanjut perawatan.
Pola pertama ini berupaya dengan beberapa pertanyaan menentukan tingkat
kepedulian kesehatan pada pasien, meneliti kebiasaan pasien dan tingkat
kesejahteraan pasien saat ini..
Pertanyaan tersebut menanyakan tentang kesehatan umum pasien, seperti misalnya,
waktu dia sakit selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, berupaya untuk
menyelidiki kemungkinan kebiasaan berbahaya dan bermanfaat dari orang tersebut,
seperti penggunaan alkohol atau tembakau, junk food, tingkat latihan kebiasaan dan
data lainnya..
Selain itu untuk memeriksa tingkat kesadaran diri yang dimiliki pasien terhadap
kebiasaan kesehatan pasien sendiri, klien sering ditanya tentang mengapa mereka
berpikir penyakit mereka saat ini terjadi, apakah klien telah mencoba melakukan
sesuatu untuk meningkatkan kesehatan mereka atau apakah mereka biasanya
mengikuti rekomendasi dokter mereka.
Contoh kasus Pola Persepsi Kesehatan seperti ketidaktahuan klien tentang
informasi dari penyakit yang dideritanya. Secara umum, hipertiroid ini adalah akibat
dari hiperaktifnya kelenjar tiroid dalam mamproduksi hormone tiroid. Penyakit ini
termasuk dalam autoimun yang menghasilkan antibody yang dapat meningkatkan
produksi hormone tiroid secara bebas. Kurangnya pengetahuan klien tentang
penyebab dan factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertiroid.

2. Pola nutrisi-metabolisme
Mendeskripsikan pola konsumsi makanan dan cairan berhubungan dengan
kebutuhan metabolisme dan pola petunjuk dari kebutuhan nutrisi. Termasuk pola
konsumsi makanan dan cairan individu: berapa kali makan sehari, jenis dan jumlah
konsumsi makanan dan cairan, preferensi makanan tertentu, dan penggunaan
suplemen nutrien atau vitamin. Menjelaskan pola menyusui dan pemberian makanan
bayi. Mencakup laporan dari setiap lesi kulit, kemampuan untuk menyembuhkan, dan
ukuran suhu tubuh, tinggi, dan berat badan.
Pola ini berfokus pada memeriksa jumlah nutrisi dan kalori yang dikonsumsi oleh
pasien dan hubungannya dengan jumlah harian yang dibutuhkan. Oleh karena itu, ada
beberapa pertanyaan umum yang biasa ditanyakan kepada pasien, seperti apa saja
yang pasien makan dan minum dalam sehari, apakah pasien kehilangan atau sedang
menambah berat badan, apakah pasien mengikuti diet tertentu. Pasien mungkin
ditanya tentang penggunaan suplemen atau vitamin, atau apakah pasien memiliki
masalah dengan selera makan baru-baru ini.
Contoh kasus Pola Nutrisi Metabolik sepetri kehilangan berat badan yang
mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak, kurus, makannya sering,
kehausan, mual dan muntah.

6
3. Pola eliminasi
Mendeskripsikan pola fungsi ekskresi ( bowel, perkemihan, dan kulit). Mencakup
keteraturan individu merasakan fungsi ekskretoris, penggunaan rutinitas atau
pencahar untuk eliminasi usus, dan setiap perubahan atau gangguan dalam pola
waktu, cara ekskresi, kualitas, atau kuantitas eliminasi. Juga termasuk adalah setiap
perangkat yang digunakan untuk mengontrol ekskresi.
Pola ketiga ini menyelidiki fungsi yang benar dari alat ekskresi tubuh dari urin,
keringat, dan fungsi usus. Berkat penggunaan pola ini, perawat dapat menemukan
kualitas, kuantitas, dan keteraturan dari tinja pasien. Sekali lagi, sebagian besar
pertanyaan dalam pola ini fokus pada riwayat pasien. Beberapa pertanyaan mungkin:
"Apakah Anda pernah mengalami masalah usus atau urin?" Atau "Pernahkah Anda
melihat perubahan besar dalam beberapa waktu terakhir?". Jika perlu, perawat juga
dapat meminta sampel urin atau feses untuk membuat diagnosis yang lebih lengkap.
Contoh kasus pola Eliminasi seperti urine dalam jumlah banyak, urin encer
berwarna pucat dan kuning, perubahan dalam feses ( diare ), sering buang air besar
dan terkadang diare, keringat berlebihan, berkeringat dingin.

4. Pola aktifitas-latihan
Mendeskripsikan pola latihan, aktifitas, waktu luang, dan rekreasi. Termasuk
kegiatan sehari-hari yang memerlukan pengeluaran energi, seperti kebersihan,
memasak, belanja, makan, bekerja, dan pemeliharaan rumah. Juga termasuk adalah
jenis, jumlah, dan kualitas olahraga, termasuk olahraga, yang menggambarkan pola
khas untuk individu. Penekanan pada kegiatan penting atau signifikan dan ada
pembatasan. Faktor-faktor yang mengganggu dengan keinginan atau kegiatan yang
diharapkan untuk individu (seperti defisit dan kompensasi neuromuskular, dypsnea,
angina, atau otot kram saat aktivitas, dan klasifikasi jantung/paru, jika sesuai) juga
termasuk.
Pola ini berfokus pada penyelidikan tingkat aktivitas fisik pasien, baik dalam
latihan yang dilakukannya secara sadar maupun selama tugas sehari-hari. Ia juga
mencoba untuk mengetahui lebih banyak tentang energi yang dimiliki subjek untuk
melakukan aktivitas sehari-hari
Contoh kasus Pola Aktivitas – Latihan seperti sensitivitas meningkat, otot lemah,
gangguan koordinasi, kelelahan berat, palpitasi, nyeri dada, Bicaranya cepat dan
parau, gangguan status mental dan perilaku, seperti: bingung, disorientasi, gelisah,
peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada tangan, tanpa
tujuan, beberapa bagian tersentak – sentak, hiperaktif refleks tendon dalam (RTD).
frekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis
tirotoksikosis), Jari tangan gemetar (tremor), Jantung berdebar cepat, denyut nadi
cepat, seringkali sampai lebih dari 100 kali per menit Rasa capai, Otot lemas,
terutama lengan atas dan paha, Ketidaktoleranan panas Pergerakanpergerakan usus
besar yang meningkat Gemetaran Kegelisahan; agitasi.

5. Pola tidur-istirahat
Mendeskripsikan pola tidur, istirahat, dan relaksasi. Termasuk pola periode tidur
dan istirahat / relaksasi selama 24 jam. Termasuk persepsi kualitas dan kuantitas tidur

7
dan istirahat, persepsi tingkat energi setelah tidur, dan setiap gangguan tidur.
Termasuk juga alat bantu untuk tidur seperti obat atau waktu malam, rutinitas yang
digunakan individu.
Pola kelima ini berfokus pada mempelajari pola tidur dan istirahat pasien.
Apakah pasien memiliki energi yang cukup setelah bangun? Apakah pasien biasanya
sulit tidur, pasien terlalu cepat bangun? atau apakah Apakah pasien tidur berjam-jam
yang diperlukan?
Jika perlu, pasien dapat menjalani studi tidur langsung untuk mendeteksi masalah
seperti apnea (Gangguan tidur yang berpotensi serius ketika napas berhenti dan
berlanjut berulang kali.).
Contoh kasus Pola Istirahat Dan Tidur seperti Insomnia sehingga sulit untuk
berkonsentrasi.

6. Pola kognitif-persepsi
Mendeskripsikan pola persepsi sensori dan pola kognitif. Termasuk kecukupan
model sensorik, seperti penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan, dan bau, dan
kompensasi atau prostesis yang saat ini digunakan. Laporan persepsi rasa sakit dan
bagaimana rasa sakit yang dikelola. Termasuk juga kemampuan fungsional kognitif
seperti bahasa, memori, penilaian, dan pengambilan keputusan.
Pola ini berupaya mengidentifikasi kemampuan pasien untuk memahami unsur-
unsur lingkungan mereka melalui panca indera, serta kemampuan mereka untuk
mengambil keputusan, mengikuti instruksi, berpikir secara logis dan menggunakan
memori..
Beberapa kesulitan paling umum yang terkait dengan pola ini adalah masalah
persepsi (seperti miopia atau tuli) atau kesulitan dalam bernalar dan menggunakan
informasi yang tersedia.
Contoh kasus Pola Kognitif Perseptual seperti Ada kekhawatiran karena pusing,
kesemutan, gangguan penglihatan, penglihatan ganda, gangguan koordinasi, Pikiran
sukar berkonsentrasi.

7. Pola persepsi diri dan konsep diri


Mendeskripsikan pola persepsi diri dan konsep diri (contoh, kenyamanan tubuh,
gambaran diri, keadaan perasaan). Termasuk sikap individu tentang diri, kemampuan
persepsi (kognitif, afektif, atau fisik), citra tubuh, identitas, pengertian umum dari
nilai, dan pola umum emosional. Postur tubuh dan gerakan, kontak mata, suara, dan
termasuk pola bicara.
Konsep diri dan persepsi diri berkaitan dengan cara kita memandang diri sendiri.
Apakah pasien percaya diri? Bagaimana pasien menggambarkan diri mereka?
Bagaimana perasaan pasin dengan tubuh pasien sendiri, dengan cara pasien berada
atau dengan emosi pasien? Apakah pasien merasa mengendalikan hidupnya sendiri?
Atau sebaliknya, apakah pasien berpikir bahwa mereka adalah budak keadaan.
Contoh kasus Pola Persesdi Diri seperti Gangguan citra diri akibat perubahan
struktur anatomi, mata besar (membelalak = exophthalmus), keluhan lain pada mata
(spt nyeri,peka cahaya,kelainan penglihatan dan conjunctivitis), kelenjar gondok
membesar (struma nodosa), kurus., kulit yang seperti beludru halus, rambut halus dan
tipis, Rambut rontok.

8
8. Pola peran-hubungan
Mendeskripsikan pola keterlibatan peran dan hubungan. Termasuk persepsi
individu dari peran utama dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
Kepuasan atau gangguan dalam keluarga, pekerjaan, atau hubungan sosial dan
mencakup tanggung jawab yang terkait dengan peran-peran ini.
Hubungan interpersonal adalah salah satu bagian terpenting dalam kehidupan
orang. Pola ini digunakan untuk menyelidiki hubungan pasien dengan orang-orang di
lingkungan mereka; Misalnya, bagaimana pasien bergaul dengan keluarga? Apakah
pasien sering merasa sendirian? Bagaimana pasien berhubungan dengan orang-orang
di lingkungan kerja atau belajar mereka??
Jika ada anggota keluarga atau teman, perawat juga dapat mengamati hubungan di
antara mereka untuk mendapatkan data objektif.
Contoh kasus Pola Peran-Hubungan seperti Nervus, tegang, gelisah, cemas,
mudah tersinggung. Bila bias menyesuaikan tidak akan menjadi masalah dalam
hubungannya dengan anggota keluarganya.

9. Pola seksualitas-reproduksi
Menjelaskan pola kepuasan atau ketidakpuasan dengan seksualitas;
menggambarkan pola reproduksi. Sertakan kepuasan yang dirasakan individu atau
laporan gangguan dalam seksualitasnya. Mencakup juga tahap reproduksi wanita
(premenopause atau pascamenopause) dan setiap masalah yang dirasakan.
Pola ini hanya boleh digunakan jika sesuai untuk usia pasien dan situasi tertentu.
Jika perawat berpikir perlu mengetahui lebih banyak tentang subjek, ia dapat
mengajukan pertanyaan berikut: Apakah psien biasanya berhubungan seks? Apakah
pasien puas dengan mereka? Atau sebaliknya, apakah pasien mengalami masalah apa
pun? Apakah pasien biasanya menggunakan beberapa jenis kontrasepsi?
Contoh kasus Pola Seksualitas – Reproduksi seperti penurunan libido,
hipomenore, amenore dan impoten, Haid menjadi tidak teratur dan sedikit, Kehamilan
sering berakhir dengan keguguran, Bola mata menonjol, dapat disertai dengan
penglihatan ganda (double vision).

10. Pola koping-toleransi stess


Menjelaskan pola koping umum dan efektivitas pola dalam hal toleransi stres.
Termasuk cadangan individu atau kapasitas untuk menolak tantangan untuk integritas
diri, cara penanganan stres, keluarga atau sistem pendukung lainnya, dan kemampuan
yang dirasakan untuk mengelola situasi penuh tekanan.
Pola ini bertanggung jawab untuk mempelajari tingkat stres pasien, memeriksa
cara mereka menghadapi situasi kehidupan yang rumit dan situasi sulit yang harus
mereka jalani belakangan ini..
Beberapa pertanyaan yang paling sering digunakan adalah: bagaimana pasien
mengatasi stres? Pernahkah pasien mengalami krisis atau perubahan besar dalam
setahun terakhir??
Contoh kasus Pola Koping – Toleransi stress seperti Mengalami stres yang berat
baik emosional maupun fisik. Emosi labil (euforia sedang sampai delirium), depresi.

9
11. Pola nilai-kepercayaan
Menjelaskan pola nilai-nilai, tujuan, atau keyakinan (termasuk spiritual) yang
memandu pilihan atau keputusan. Termasuk apa yang dianggapi penting dalam hidup,
kualitas hidup, dan setiap konflik yang dirasakan dalam nilai-nilai, keyakinan, atau
harapan yang terkait dengan kesehatan. Apakah pasien mencapai apa yang diusulkan
dalam hidup?
Apakah pasien memiliki rencana penting untuk masa depan? Apakah pasien
memiliki keyakinan yang membantunya mengatasi situasi yang rumit?
Pola ini bertanggung jawab untuk mempelajari cara pasien menghadapi
kehidupan dan berhubungan dengan dunia dan dirinya sendiri.
Contoh kasus Pola Nilai Kepercayaan seperti Tergantung pada kebiasaan, ajaran
dan aturan dari agama yang dianut oleh individu tersebut. Nervus, tegang, gelisah,
cemas.

Contoh aplikasi teori dalam keperawatan


1. Perubahan sensori / perceptual (penglihatan) yang berhubungan dengan: Kaji
ketajaman visual klien, kaji orientasi dan memori klien akhir-akhir
ini,obesrvasiperilaku klien, kaji ulang catatan medis dari kunjungan klinik.
2. Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan). Timbang berat badan klien,
tanyakan klien tentang perubahan berat badan yang direncanakan atau tidak
direncanakan, tanyakan klien tentang makanan yang disukai maupun tidak
disukai,inspeksi mukosa mulut klien, palpasi abdomen.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Marjory Gordon terkenal karena menciptakan model diagnostik keperawatan yang
dikenal sebagai pola fungsional. Ini terdiri dari daftar kegiatan dan perilaku yang
berkontribusi pada kesehatan dan kualitas hidup orang. Untuk memeriksa pasien, baik
pertanyaan dan kuesioner digunakan serta data objektif, diekstraksi dari pengamatan oleh
perawat.
Marjory ordon membedakan sebelas pola funsional perilaku dalam karya-karyanya,
antara lain :
1. Presepsi Kesehatan
2. Nutrisi metabolik
3. Eliminasi
4. Aktivitas – latihan
5. Istirahat-tidur
6. Kognitif perseptual
7. Konsep dri- presepsi diri
8. Peran dan hubungan
9. Reproduksi-seksualitas
10. Pertahanan diri
11. Keyakinan dan nilai

B. Saran
Sebagai seorang perawa, akan lebih baik jika kita lebih mengenal dan menghormati
Marjory Gordon yang telah yang menciptakan model diagnostik keperawatan. Karena beliau
kita dapat memeriksa pasien, dengan pertanyaan dan kuesioner yang digunakan untuk data
objektif, diekstraksi dari pengamatan oleh perawat.

11
DAFATAR PUSTAKA
Allen, V.C., 1987, Memahami Proses Keperawatan: Dengan Pendekatan Latihan, EGC, Jakarta

DeLaune C.S, dan Ladner K.P, 1998, Fundamentals of Nursing : Standard and Practice, Delmar

Publisher, Albany.

Kozier B, Erb G dan Blais K, 1992, concepts and Issues in Nursing Practice, Second Edition.

Addison – Wesley Nursing, Redwood City

Kozier B. Erb G, Blais K and Wilkinson.., 1995 Fundamentals of Nursing : Concepts, Process

and Practice, Fifth Edition, Addison – Wesley Nursing, Redwood City.

Naskah Akdemik...............

Taylor, M.C., dan Ralph, S.S., 2011. Diagnosis Keperawatan: dengan Rencana Asuhan, EGC,
Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai