Anda di halaman 1dari 14

KESEHATAN KERJA

A. Learning Outcomes (LO)


Umum
Setelah menyelesaikan mata ajaran ini diharapkan mahasiswa mampu menguasai
teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktek keperawatan pada
kelompok khusus yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok.
Khusus
Setelah menyelesaikan mata ajaran ini diharapkan mahasisa mampu :
1. Menjelaskan tentang konsep keselamatan kerja.
2. Menjelaskan peran tim K3 dalam lingkungan perusahaan.
3. Menjelaskan perlunya APD untuk memenuhi kesehatan pekerja.
4. Menjelaskan posisi ergonomi saat bekerja.
5. Menjelaskan penanganan pekerja yang mengalami masalah kesehatan akibat
kerja.

B. Latar Belakang Masaalah


KESEHATAN KERJA
Perusahaan Yasuke merupakan perusahaan kontraktor bangunan. Perusahaan ini
cukup dipercaya oleh masyarakat pengguna karena kualitas bangunan yang cukup
baik. Pemilik perusahaan sangat memperhatikan keselamatan para pekerjanya dan
sudah dibentuk tim K3. Perusahaan memenuhi kebutuhan APD bagi para pekerja
dengan harapan semua pekerja dapat bekerja dengan optimal dan selalu aman.
Sering kali pemilik perusahaan mengingatkan para pekerja untuk selalu
memperhatikan posisi ergonomi saat bekerja. Saat ada pekerja yang mengalami
masalah kesehatan akibat kerja, perusahaan memberikan fasilitas bagi pekerja
tersebut untuk mendapatkan pengobatan yang semestinya.

C. Proses Diskusi
1. Tuliskan kata-kata sulit/Key Word
a. K3
b. APD
c. ergonomi

2. Tuliskan Pokok Permasalahan


a. Perusahaan Yasuke merupakan perusahaan kontraktor bangunan.
Perusahaan ini cukup dipercaya oleh masyarakat pengguna karena kualitas
bangunan yang cukup baik. Pemilik perusahaan sangat memperhatikan
keselamatan para pekerjanya dan sudah dibentuk tim K3.
b. Perusahaan memenuhi kebutuhan APD bagi para pekerja dengan harapan
semua pekerja dapat bekerja dengan optimal dan selalu aman. Sering kali
pemilik perusahaan mengingatkan para pekerja untuk selalu memperhatikan
posisi ergonomi saat bekerja.
c. Saat ada pekerja yang mengalami masalah kesehatan akibat kerja,
perusahaan memberikan fasilitas bagi pekerja tersebut untuk mendapatkan
pengobatan yang semestinya.

3. Tuliskan Pertanyaan terkait dengan masalah yang belum anda ketahui.


Gunakan prinsip pertanyaan 5 W 1 H
a. Pokok Permasalahan 1
1) Apa itu konsep keselamatan kerja ?
2) Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan K3 ?
3) Apa manfaat dari K3 ?
4) Apa tujuan dari K3 ?
5) Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi K3 ?
6) Apa saja ruang lingkup dalam K3 ?
7) Apa saja macam bahaya akibat kerja ?
8) Apa saja penyebab dalam kecelakaan kerja ?
9) Apa tujuan pemerintah membuat peraturan K3 ?
10) Apa saja peran K3 dalam lingkup perusahaan ?
b. Pokok Permasalahan 2
1) Apa saja macam-macam APD yang harus ada di perusahaan ?
2) Apa saja tujuan penggunaan APD ?
3) Apa saja manfaat penggunaan APD ?
4) Bagaimana posisi ergonomi saat bekera yang benar ?
c. Pokok Permasalahan 3
1) Bagaimana alur memberikan fasilitas kesehatan bagi pekerja ?
2) Bagaimana penanganan pekerja yang mengalami masalah kesehatan
akibat kerja ?
3) Bagaimana usaha untuk mencapai keselamatan kerja ?
d. Asuhan Keperawatan
1) Diagnosa yang dapat muncul dari K3
2) Perencanaan dari K3
4. Tuliskan Jawaban Sementara Penyebab Masalah Muncul
a. Key Word
1) K3
Jawab Sementara : Keselamatan Kesehatan Kerja
2) APD
Jawab Sementara : Alat Pelindung Diri
3) ergonomi
Jawab Sementara : posisi saat bekerja
b. Pokok Permasalahan 1
1) Apa itu konsep keselamatan kerja ?
Jawab Sementara : APD harus lengkap
2) Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan K3 ?
Jawab Sementara : APD untuk diri sendiri harus benar
3) Apa manfaat dari K3 ?
Jawab Sementara : agar terhindar dari kecelakaan kerja
4) Apa tujuan dari K3 ?
Jawab Sementara : terhindar dari bahaya
5) Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi K3 ?
Jawab Sementara : letak Geografis
6) Apa saja ruang lingkup dalam K3 ?
Jawab Sementara : sekolah, perusahaan, rumah sakit
7) Apa saja macam bahaya akibat kerja ?
Jawab Sementara : kebakaran, longsor
8) Apa saja penyebab dalam kecelakaan kerja ?
Jawab Sementara :human eror
9) Apa tujuan pemerintah membuat peraturan K3 ?
Jawab Sementara : meminimalkan kecelakaan saat bekerja
10) Apa saja peran K3 dalam lingkup perusahaan ?
Jawab Sementara : -
c. Pokok Permasalahan 2
1) Apa saja macam-macam APD yang harus ada di perusahaan ?
Jawab Sementara : helm
2) Apa saja tujuan penggunaan APD ?
Jawab Sementara : agar terhindar dari bahaya saat bekerja
3) Apa saja manfaat penggunaan APD ?
Jawab Sementara : agar terhindar dari penyakit dan kecelakaan saat
bekerja
4) Bagaimana posisi ergonomi saat bekerja yang benar ?
Jawab Sementara : duduk tegak, saat mengangkat barang menggunakan
SOP yang benar
d. Pokok Permasalahan 3
1) Bagaimana alur memberikan fasilitas kesehatan bagi pekerja ?
Jawab Sementara : -
2) Bagaimana penanganan pekerja yang mengalami masalah kesehatan
akibat kerja ?
Jawab Sementara : siapkan P3 dan langsung dibawa ke klinik
3) Bagaimana usaha untuk mencapai keselamatan kerja ?
Jawab Sementara :membentuk tim K3
e. Asuhan Keperawatan
1) Diagnosa yang dapat muncul dari K3
Jawab Sementara : -
2) Perencanaan dari K3
Jawab Sementara : -

5. Tuliskan Tujuan Pembelajaran yang Akan Dicapai Oleh Kelompok (Kognitif


dan Psikomotor)
Umum
Setelah menyelesaikan mata ajaran ini diharapkan mahasiswa mampu
menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktek
keperawatan pada kelompok khusus yang dilakukan secara mandiri atau
berkelompok.
Khusus
Setelah menyelesaikan mata ajaran ini diharapkan mahasisa mampu :
1. Menjelaskan tentang konsep keselamatan kerja.
2. Menjelaskan peran tim K3 dalam lingkungan perusahaan.
3. Menjelaskan perlunya APD untuk memenuhi kesehatan pekerja.
4. Menjelaskan posisi ergonomi saat bekerja.
5. Menjelaskan penanganan pekerja yang mengalami masalah kesehatan
akibat kerja.

6. Tuliskan Jawaban Anda sesuai dengan Hasil Penelusuran


Pustaka/Bertanya ke Pakar
a. Key Word
1) K3 ANDINI
Jawab : K3 adalah smua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain. (
Larasati, 2018 : 213 )
2) APD ANDINI
Jawab : Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib
digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. ( Larasati,
2018 : 216 )
3) Ergonomi WIDYA
Jawab : Ergonomi berasal dari kata : ‘ergon’ = kerja, ‘nomos’ = peraturan
/ hukum, jadi Ergonomi dapat diartikan sebagai ilmu aturan tentang kerja.
“Ergonomi adalah : ilmu serta penerapannya yang berusaha
menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya
dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-
tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin “( Larasati,
2018 : 225 )
b. Pokok Permasalahan 1
1) Apa itu konsep keselamatan kerja ? UPIK
Jawab :
Kecelakaan
a) Tidak direncanakan (unplanned)
b) Terjadinya tiba-tiba (suddenly)
c) Menghentikan proses yang direncanakan
d) Tidak dinginkan (undesired)
e) Mengakibatkan
(1) Meninggal
(2) Penyakit akibat kerja
(3) Cidera
(4) Kerusakan asset
(5) Kerusakan lingkungan
(6) Peningkatan liabilitas (Irzal, 2016)
2) Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan K3 ? WISNU
Jawab :
a) jangan ceroboh ketika bekerja

b) lengkapi diri dengan alat alaat keselamatan kerja

c) selalu tanggap keadaan


d) selalu memerikasa alat kerja (Poerwanto, 2009)

3) Apa manfaat dari K3 ? WIDYA


Jawab :
a) Terkurangnya angka kematian pekerja
b) Terbina kesehatan fisik dan mental pekerja
c) Terjadi kelancaran produksi dan bertambahnya efisiensi kerja
d) Tercegah penyakit menular ( Larasati, 2018 : 213 )
4) Apa tujuan dari K3 ? HANDRI
Jawab :
a) Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam
melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan kinerja.

b) Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.

c) Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan


efisien.

d) Mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan


sejahtera, sehingga akan tercapai ; suasana lingkungan kerja yang
aman, sehat, dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat
fisik, mental, sosial, dan bebas kecelakaan (Poerwanto, 2009)

5) Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi K3 ? ELLY


Jawab :
a) kondisi pekerja, yang di maksud kondisi pekerja yaitu keadaan
pekerja saat memasuki lapangan kerja sudah siap, tidak mengidam
penyakit/sakit, keadaan tidak lelah.

b) pelayanan kesehatan pekerja yaitu mana kala ada salah satu pekerja
yang sedang sakit saat bekerja atau terdapat pekerja yang
mengalami musibah saat bekerja mendapat pelayanan kesehatan
dari pihak perusahaan.

c) lingkungan pekerja, yaitu manakala keadaan lingkungan yang tidak


memestikan seperti kerusakan mesin yang tidak diketahui tanpa
pengecekan mesin kerja terlebih dahulu, atau keadaan pencemaran
yang terdapat di dalam pabrik sehingga mengganggu kesehatan
pekerja
d) faktor tindakan pekerja yaitu mana kala pekerja melakukan
kesalahan sendiri tanpa di sengaja ataupun di sengaja. (Irzal, 2016)

6) Apa saja ruang lingkup dalam K3 ? KRISSILIA


Jawab :
a) Lingkungan Kerja: adalah lokasi dimana para pekerja melakukan
aktifitas bekerja. Kondisi lingkungan kerja harus memadai (suhu,
ventilasi, penerangan, situasi) untuk meminimalisir potensi terjadinya
kecelakaan atau penyakit.
b) Alat Kerja dan Bahan : adalah semua alat kerja dan bahan yang
dibutuhkan suatu perusahaan untuk memproduksi barang/ jasa. Alat-
alat kerja dan bahan merupakan penentu dalam proses produksi,
tentunya kelengkapan dan kondisi alat kerja dan bahan harus
diperhatikan.

c) Metode Kerja : merupakan standar cara kerja yang harus dilakukan


oleh pekerja agar tujuan pekerjaan tersebut tercapai secara efektif
dan efisien, serta keselamatan dan kesehatan kerja terjaga dengan
baik. Misalnya, pengetahuan tentang cara mengoperasikan mesin
dan juga alat pelindung diri yang sesuai standar. (Mondy, 2010)

7) Apa saja macam bahaya akibat kerja ? KORI


Jawab :
a) Bahaya Mekanik (Biomechaical hazards) : merupakan bahaya yang
berasal dari benda-benda bergerak, benda-benda tajam, benda yang
berukuran lebih besar dan berat yang dapat menimbulkan risiko
pada pekerja seperti tersayat, tertusuk, terjepit, terhimpit, terpotong,
tertabrak dan sebagainya.

b) Bahaya Fisik (Physical hazards) : merupakan hazard yang berasal


dari segala energi yang jumlahnya lebih besar dari kemampuan diri
pekerja menerimanya. Energi berlebih ini banyak berasal dari alat-
alat kerja yang ada disekitan tempat kita bekerja. Contohnya bising
yang dapat berasal dari penggunaan alat bersuara tinggi (seperti
speaker, mesin las, bahkan suara knalpot yang sudah dimodifikasi
juga termasuk dalam bahaya fisik), sehingga nantinya pekerja
tersebut berpotensi terjadi tuli; getaran yang dapat berasal dari
benda bergetaran tinggi seperti mesin pembolong jalan, truk-truk
besar,dsb, dimana dapat berpotensi kemandulan pada pria,
rusaknya jaringan syaraf tepi, bahkan hingga lumpuh; energi listrik,
radiasi ion dan non-ion, suhu ekstrim, dan sebagainya.

c) Bahaya Kimia (Chemical hazards) : merupakan bahaya yang berasal


dari bahan-bahan kimia, baik yang berbentuk padat, cair, maupun
gas. Contohnya merkuri, alkohol dan turunannya, timbal, dll (intinya
semua bahan kimia yang ada di tabel periodik. Masih ingat kan?..).
Potensi risiko gangguan yang dapat muncul pada kesehatan dan
keselamatan pekerja bervariasi sesuai dengan jenis bahan kimia
yang terpajan pada diri pekerja, seperti merkuri dapat berisiko
rusaknya syaraf bahkan hingga ke otak sehingga lama-kelamaan
tubuh menjadi selalu bergetar tanpa henti (seperti fenomena kasus
itai-itai di Jepang). Bahaya dan risiko dari semua bahan kimia ini
dapat dilihat penjelasannya di MSDS (material safety data sheet)
yang selalu tercantum disemua kemasan bahan kimia tsb. Risiko dari
penggunaan bahan kimia ini tidak hanya pada kesehatan saja tetapi
juga kecelakaan seperti ledakan, kebakaran, dll

d) Bahaya Biologi (Biological hazards) : merupakan bahaya yang


berasal dari hewan-hewan atau mikroorganisme tak kasat mata yang
berada disekitaran tempat kerja dan dapat masuk kedalam tubuh
tanpa kita ketahui sehingga banyak penanganannya dilakukan
setelah pekerja terinfeksi. Contoh: bisa ular, berbagai macam virus
dan bakteri, dll

e) Bahaya Psikososial (Psychosocial hazards) : beberapa ahli


menyebutnya sebagai bahaya dalam pengorganisasian pekerjaan,
merupakan bahaya yang berasal dari konflik batin dengan
lingkungan yang ada di tempat kerja, baik itu dengan rekan kerja
maupun dengan fasilitas yang ada dilingkungan kerja dimana
krmudian dapat membuat seseorang mengalami stress hingga efek-
efek buruk lainnya dari stress. Contohnya: aksi bullying, kata-kata
kasar dari rekan kerja, tekanan dan himpitan pekerjaan, deadline
pekerjaan yang tidak masuk akal, persaingan kerja tidak sehat,
kerjaan yang monoton, jenjang karir tidak bagus, alat bantu kerja
yang tidak memadai, dll
f) Bahaya Ergonomi (Ergonomic Hazards): merupakan bahaya yang
berasal dari adanya ketidaksesuaian desain kerja (job, task,
environtment) dengan kapasitas tubuh pekerja sehingga
menimbulkan rasa tidak nyaman di tubuh, pegal-pegal, sakit pada
otot, tulang dan sendi, dll. Contohnya, gerakan repetitif (berulang-
ulang) seperti membungkuk-berdiri-membungkuk, durasi dan
frekuensi bekerja melebihi batas, bekerja dengan postur tubuh yang
janggal seperti berputar di area pinggang, menunduk, pekerjaan
yang mebutuhkan menjangkau terlalu tinggi, mengangkat beban
berat, statis duduk dipan komputer dalam waktu lama, dll (Djatmiko,
2016)

8) Apa saja penyebab dalam kecelakaan kerja ? ABINTA


Jawab :
a) Keadaan Tempat Lingkungan Kerja

(1) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya


kurang diperhitungkan keamanannya.

(2) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.

(3) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

b) Pengaturan Udara
(1) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang
kotor, berdebu, dan berbau tidak enak).
(2) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
c) Pengaturan Penerangan
(1) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
(2) Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang.
d) Pemakaian Peralatan Kerja
(1) Pengamanan peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
(2) Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengamanan yang baik.
e) Kondisi Fisik dan Mental Pegawai
(1) Stamina pegawai yang tidak stabil.
(2) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang
rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah,
motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh, kurang
cermat, dan kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas
kerja terutama fasilitas kerja yang membawa risiko bahaya (Adi,
2012)
9) Apa tujuan pemerintah membuat peraturan K3 ? VEGA
Jawab :
a) Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam
melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan kinerja.

b) Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.

c) Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan


efisien (Harington, 2010)

10) Apa saja peran K3 dalam lingkup perusahaan ? UPIK


Jawab :
a) Masing-masing tenaga kerja memiliki hak untuk mendapatkan
perlindungan atas kesehatan dan keselamatan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi
b) Semua orang yang berada dilingkungan kerja perlu dijamin
keselamatannya
c) Semua sumber produksi harus digunakan secara efisien dan aman
d) Harus ada tindakan antisipatif dari perusahaan sebagai upaya untuk
mengurangi risiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(Poerwanto, 2009)
c. Pokok Permasalahan 2
1) Apa saja macam-macam APD yang harus ada di perusahaan ? WISNU
Jawab :
a) Helm Pengaman (Safety Helmet)

b) Penutup Telinga (Ear Muffs)

c) Penyumbat Telinga (Ear Plug)

d) Kacamata Pengaman (Safety Glasses)

e) MaskerRespiratorPelindung Wajah (Face Shield)

f) Tali Pengaman (Safety Harness)

g) Sabuk Pengaman (Safety Belt)


h) Sarung Tangan (Gloves)

i) Sepatu Karet (Boots)

j) Sepatu Pengaman (Safety Shoes)

k) Jas Hujan (Raincoat)

l) Pelampung Rompi Safety Wearpack atau Coverall (Irzal, 2016)

2) Apa saja tujuan penggunaan APD ? HANDRI


Jawab :
a) Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.

b) Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.

c) Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

d) Mencegah penularan penyakit (Adi, 2012)

3) Apa saja manfaat penggunaan APD ? ELLY


Jawab :
a) untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja

b) Mengurangi resiko akibat kecelakaan (Irzal, 2016)

4) Bagaimana posisi ergonomi saat bekerja yang benar ? KRISSILIA


Jawab :
a) Usahakan pekerjaan terlihat dengan kepala dan badan tegak, kepala
agak ke depan.

b) Usahakan benda yang akan Anda jangkau berada maksimal 15 cm di


atas landasan kerja.

c) Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur turun dan


naik (Mondy, 2010)

d. Pokok Permasalahan 3
1) Bagaimana alur memberikan fasilitas kesehatan bagi pekerja ? KORI
Jawab :
a) Peserta harus ke PPK I (Puskesmas)
b) Apabila perlu rujukan karena indikasi medis, maka peserta akan
dirujuk kePPK II (Rumah Sakit)

c) Pada keadaan gawat darurat peserta dapat langsung ke PPK II


(RumahSakit)

d) Apabila peserta perlu rawat inap, maka peserta harus dapat


menunjukkankartu/bukti kepesertaan Jamkesda dalam waktu 2 x 24
jam hari kerja

e) Yang menentukan kapan peserta harus dirujuk adalah dokter


yangmemeriksa

f) Yang menentukan keadaaan gawat darurat adalah dokter yang


memeriksa (kriteria gawat darurat sesuai Juknis Jamkesda) (UU No
24. 2011)

2) Bagaimana penanganan pekerja yang mengalami masalah kesehatan


akibat kerja ? ABINTA
Jawab : Pelaporan Kecelakaan Kerja Karyawan : setiap perusahaan
memiliki kewajiban untuk melaporkan setiap kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja yang menimpa karyawan kepada BPJS
Ketenagakerjaan. Selain itu juga wajib dilaporkan pada dinas yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat. Pelaporan
harus dilakukan tidak lebih dari 2 kali 24 jam sejak terjadinya kecelakaan
sebagai laporan tapah I. Selanjutnya pihak perusahaan harus
melaporkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang menimpa
karyawan kepada BPJS Ketenagakerjaan dan dinas terkait tidak lebih
dari 2 kali 24 jam sejak karyawan dinyatakan sembuh, cacat, atau
meninggal dunia sebagai laporan tahap II. Laporan tersebut harus
berdasarkan surat keterangan dokter yang menerangkan bahwa:
a) Keadaan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) karyawan yang
bersangkutan telah berakhir.
b) Karyawan yang bersangkutan mengalami cacat total tetap, cacat
sebagian anatomis, cacat sebagian fungsi.
c) karyawan yang bersangkutan meninggal dunia.
d) Pengajuan Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (Djatmiko, 2016)

3) Bagaimana usaha untuk mencapai keselamatan kerja ? VEGA


Jawab :

a) Analisis Bahaya Pekerjaan (Job Hazard Analysis) : adalah suatu


proses untuk mempelajari dan menganalisa suatu jenis pekerjaan
kemudian membagi pekerjaan tersebut ke dalam langkah langkah
menghilangkan bahaya yang mungkin terjadi.

b) Risk Management : dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan


kerugian/kehilangan (waktu, produktivitas, dan lain-lain) yang
berkaitan dengan program keselamatan dan penanganan hukum

c) Safety Engineer : memberikan pelatihan, memberdayakan


supervisor/manager agar mampu mengantisipasi/melihat adanya
situasi kurang ‘aman’ dan menghilangkannya

d) Ergonomika :adalah suatu studi mengenai hubungan antara manusia


dengan pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus
dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta lingkungan
kerjanya. (Mondy, 2009)

e. Asuhan Keperawatan
1) Diagnosa yang dapat muncul dari K3 UPIK
Jawab :
a) Ketidak efektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan
terpajan asap
b) Nyeri akut yang berhubungan dengan agen cidera fisik (Djatmiko,
2016)
2) Perencanaan dari K3! WISNU
Jawab :
a) Noc 1 : Status pernafasan : kepatenan jalan nafas
Noc 2 : Status pernafasan : pertukaran gas
Nic 1 :
Manajemen jalan nafas
Monitor pernafasan
Nic 2 :
Manajemen jalan nafas
Terapi Oksigen
b) Noc :control nyeri
Nic : manajemen nyeri
pemberian analgetik

Anda mungkin juga menyukai