Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

“PABRIK TEMPE”

Dosen Pengampu : Kristine Dareda, SKM. M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 5

1. Agung Nur Cahya Pamili 2101022


2. Norma Pobela 2101020
3. Juini Baware 2101026
4. Sri Intan Van Gobel 2101032

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segalarahmat ser
ta hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan keselamatan kesehatan kerja Pabrik tempe.

Kami menyadari dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada,namun atas segala d
ukungan, bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyele
saikan penyusunan makalah ini.

Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswi dan para pembaca.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
untuk perbaikan dan perkembangan selanjutnya.

Manado, 08 Juni 2023

Penyusun

Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk me
njamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada kh
ususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat
adil dan makmur, serta menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan
dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyara
kat dan lingkungan (Sucipto, 2014). Era globalisasi, K3 telah menjadi sebuah kebutuhan
dalam setiap bagian kerja baik yang berada dilapangan ataupun didalam ruangan. K3 ada
lah suatu bentuk usaha atau upaya bagi para pekerja untuk memperoleh jaminan atas kes
elamatan dan kesehatan kerja dalam melakukan pekerjaan yang dapat mengancam diriny
a baik berasal dari individu maupun lingkungan kerjanya. Dalam Undang-Undang Nomo
r 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 menyatakan bahwa upaya K3 harus diseleng
arakan disemua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya ke
sehatan. Rumah sakit dan klinik termasuk dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai a
ncaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya karyawan yang
bekerja, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung rumah sakit dan klinik (Yuwono
& Yuanita, 2015).

Menerapkan program K3 dalam lingkungan kerja dengan tujuan agar setiap tenaga kerja b
erhak untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan tenaga kerj
a dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau lingkungan kerja sangat dibutuhkan sehingga peker
ja merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga diharapkan dapat m
eningkatkan kepuasan kerja bagi pekerja, untuk dapat bekerja sebaik mungkin dan juga dapat
mendukung keberhasilan serta target dalam pekerjaan dapat tercapai (Saputra, 2012). Salah sat
u faktor yang dapat membentuk kepuasan kerja adalah adanya jaminan dan kondisi kerja yang
nyaman bagi anggota organisasi. Dan K3 merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaru
hi kepuasan kerja .
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Demografi/sejarah dari pabrik tempe?

2. Kapan tempat pabrik tempe didirikan?

3. Apakah ketika pabrik tempe ini berdiri mengacu pada undang-undang perlindungan
kerjaan yang mana?

4. Ada berapakah jumlah tenaga kerja?

5. Apakah tenaga kerja yang memasukkan lamaran di pabrik tempe mempunyai kartu
tanda kerja sebelum mendaftar di pabrik tempe tersebut?

6. Apakah jika sudah berkerja di pabrik tempe setiap karyawanan memiliki kartu
kerja?

7. Apakah dilakukan pemeriksaan awal pada tenaga kerja?

8. Apakah pernah terjadi kecelakaan kerja?

9. Apakah ada penanganan untuk masalah kecelakaan kerja?

10. Apa saja APD (alat pelindung diri) yang digunakan?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Demografi Pabrik Tempe

2.2 jelaskan Pertanyaan Dan Jawaban


1. Kapan tempat pabrik tempe didirikan?
Jawaban : Tanggal 5 maret 2022 di Jl. loreng, lingkugan 6, bailang, kec. bunaken,
kota manado, sulawesi utara.
2. Apakah ketika pabrik tempe berdiri mengacu pada undang-undang perlingan kerjaan
yang mana?

Jawaban : Tidak ada


3. Ada berapakah jumlah tenaga kerja ?
Jawaban : 3 orang
4. Apakah tenaga kerja yang memasukkan lamaran dipabrik tempe mempunyai kartu
tanda kerja sebelum mendaftar dipabrik tempe tersebut ?
Jawaban : Tidak ada
5. Apakah jika sudah bekerja dipabrik tempe setiap karyawan memiliki kartu kerja?
Jawaban : Tidak
6. Apakah dilakukan pemeriksaan awal pada tenaga kerja ?
Jawaban : Ada kemudian sebelum memulai bekerja karyawan wajib melakukan cuci
tangan dan memakai celemek serta sarung tangan.
7. Apakah pernah terjadi kecelakaan kerja?
Jawaban : Sejak pabrik di didirikan belum terjadi kecelakaan dalam bekerja.
8. Apakah ada penanganan untuk masalah kecelakaan kerja?
Jawaban : Tidak ada
9. Apa saja APD (alat perlindungan diri) yang digunakan?
Jawaban : Ada (celemek,sarung tangan)

Anda mungkin juga menyukai