Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP KESEHATAN KERJA DAN KESELAMATAN KERJA


Mata Kuliah : K3
Dosen Pengampu : Hendrik Probo S, S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun oleh :

Izza Khilyatuz Zuhro ( 1440121023)


Jawara Vesar Pamungkas ( 1440121024 )

PRODI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RUSTIDA

KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Kesehatan &
Keselamatan Kerja tentang " Konsep Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja” sesuai
waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam tetap tercurah pada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan para pengikutnya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang
telah diberikan oleh berbagai pihak, baik moril maupun materil dalam proses pembuatan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran ataupun kritik yang membangun, sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

Banyuwangi, 15 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3
2.1 Pengertian Kesehatan & Keselamatan Kerja......................................................3
2.2 Objek Kesehatan Kerja.......................................................................................3
2.3 Fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja..........................................................4
2.4 Syarat Kesehatan & Keselamatan Kerja Berdasarkan Jenisnya.........................5
2.5 Alat Kesehatan dan Keselamatan Kerja..............................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
3.1 Simpulan.............................................................................................................9
3.2 Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang tidak akan
terlepas dari sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan
kesehatan kerja tidak hanya sangat penting bagi pekerja namun keselamatan dan
kesehatan kerja menentukan produktivitas suatu pekerjaan.
Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja. Berbagai faktor
yang menyebabkan kecelakan di tempat kerja diantaranya: kurangnya perawatan
terhadap perlengkapan kerja, peralatan kerja dan perlengkapan kerja yang tidak
tersedia ataupun tak layak pakai (Astuti et al., 2019).
Keselamatan dan kesehatan kerja yang berdampak positif terhadap
pekerjaan. Maka dari itu, keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya suatu
kewajiban yang harus di perhatikan oleh para pekerja, akan tetapi suatu kebutuhan
yang harus di penuhi oleh sistem pekerjaannya. Dengan kata lain keselamatan dan
kesehatan kerja bukan suatu kewajiban melainkan suatu kebutuhan bagi para
pekerja dan bagi bentuk kegiatan pekerjaan

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa itu pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada organisasi kerja ?
2. Apa saja objek Kesehatan dan Keselamatan Kerja ?
3. Apa saja fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja ?
4. Apa saja syarat dan peralatan Keselamatan Kerja?
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja.
b. Tujuan Khusus

1
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan
keselamatan kerja.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Objek
kesehatan dan kesehatan.
3. Mahasiswa mampu memahami Fungsi Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja
4. Mahasiswa mampu memahami syarat kesehatan dan Keselamatan
Kerja
5. Mahasiswa mampu memahami Alat Kesehatan dan Keselamatan
Kerja

A.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kesehatan & Keselamatan Kerja


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk
menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi
probabilitas kecelakaan kerja /penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan
demotivasi dan dan defisiensi produktivitas kerja. Kesehatan Kerja adalah suatu
kondisi Kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat
Kesehatan setinggi- tingginya, baik jasmani ,rohani maupun social, dengan usaha
pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan Kesehatan yang
disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.(Rifky
Setyarso, 2020)
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Menurut Peraturan Pemerintah 88
Tahun 2019, Kesehatan Kerja adalah Upaya yang ditujukan untuk melindungi
setiap orang yang berada ditempat kerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan (Astuti
et al., 2019).

2.2 Objek Kesehatan Kerja


Ruang lingkup atau bisa dikatakan dengan Objek sasaran yang biasa
digunakan dalam penerapan Sistem Manajemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja), Sasaran dari objek Kesehatan dan Keselamatan kerja itu sendiri dapat
diartikan dengan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
dengan melibatkan unsusr manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Bagi tenaga kerja maupun perusahaan pasti memiliki sasaran untuk
menerapkan sistem K3 ini pada perusahaan atau dirinya sendiri , sasaran tersebut
ialah:

3
1. Bagi Tenaga Kerja
Adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang yang bekerja dalam
lingkungan perusahaan, terlebih yang bergerak di bidang produksi khususnya,
dapat memahami arti pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja dalam
keseharian kerjanya untuk kepentingannya sendiri atau memang diminta untuk
menjaga hal-hal tersebut agar mampu meningkatkan kinerja dan mencegah
potensi kerugian bagi perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja.

2.3 Fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Fungsi dari Kesehatan kerja
a. Identifikasi dan Melakukan Penilaian terhadap resiko dari bahaya
kesehatan di tempat kerja
b. Memberikan saran terhadap perencanaan  dan pengorganisasian dan
praktek kerja termasuk desain tempat kerja
c. Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang kesehatan
kerja dan APD
d. Memantau  kesehatan para pekerja
e. Terlibat dalam proses rehabilitasi pekerja yang mengalami
sakit/kecelakaan kerja
f. Mengelola P3K dan tindakan darurat.
2. Fungsi dari Keselamatan Kerja
a. Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek yang dapat
membahayakan keselamatan para pekerja.
b. Membuat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan program
c. Menerapkan, mendokumentasikan dan menginformasikan rekan lainnya
dalam hal pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya
d. Ukur, periksa kembali  keefektifitas pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya. (Meliza, 2011)

4
2.4 Syarat Kesehatan & Keselamatan Kerja Berdasarkan Jenisnya
Syarat-syarat keselamatan kerja seperti pada Undang-undang No. 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja pasal 3 ayat 1 yaitu : (ILO, 2018)
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan penyelamatan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang membahayakan
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat-alat pelindungan diri pada pekerja
7. Mencegah atau mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban,debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan udara, cuaca, sinar
radiasi, kebisingan dan getaran
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik
maupun psikis, keracunan, infeksi, dan penularan
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10. Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang cukup
11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya
14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman dan
barang
15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan, dan
penyimpanan barang
17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

5
2.5 Alat Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Alat pelindung diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri
dan orang di sekelilingnya. Peraturan APD dibuat oleh pemerintah sebagai
pelaksanaan ketentuan undang-undang tentang keselamatan kerja ( Buntarto,
2015 :47). Dalam dunia industri alat pelindung diri sangat diperlukan untuk
menjaga keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Alat pelindung diri yang diberikan oleh pihak perusahaan harus
sesuai dengan standart nasional Indonesia (SNI) demi keselamatan dan
kesehatan para pekerjanya.

a. Macam Macam alat Pelindung Diri

1. Pakaian Pelindung

Pakaian pelindung merupakan pakaian yang harus dikenakan dalam


melakukan pekerjaan. Dalam pemakaiannya alat pelindung pria dan
wanita dibedakan. Sebagai contoh pakaian tenaga kerja pria yang
bekerja melayani mesin seharusnya berlengan pendek, tidak longgar
pada dada atau punngung, tidak terdapat lipatan-lipatan. Pakaian kerja
wanita sebaiknya memakai celana panjang, tutup kepala dan tidak
memakai perhiasan.

2. Pelindung Kepala

Pelindung kepala digunakan dalam dunia kerja bertujuan untuk


melindungi kepala dari bahaya pekerjaan yang ada. Bahaya yang dapat
terjadi yaitu kejatuhan benda tajam atau keras yang dapat menyebabkan
luka dan juga terpukul oleh benda-benda yang melayang di udara dan
percikan bahan-bahan kimia berbahaya. Topi pengaman dapat dibuat
dari berbagai bahan, misalnya plastik, serat gelas, dan lain-lain. Topi
pengaman yang dibuat dari plastik memppunyai beberapa keuntungan,

6
yaitu ringan, tahan terhadap benturan atau pukulan benda-benda keras
dan tidak menyalurkan listrik.

3. Pelindung Mata

Pelindung mata berfungsi untuk melindungi mata dari percikan korosif,


radiasi gelombang elektromagnetik, dan benturan atau pukulan benda
benda keras atau tajam. Dalam dunia industri mebel alat pelindung mata
digunakan untuk melindungi mata dari debu.

4. Alat Pelindung Telinga


Sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff) adalah jenis dari
alat pelindung telinga. Fungsinya untuk melindungi telinga dari kebisingan
atau tekanan yang disebabkan oleh bising terus-menerus atau dentuman alat
keras. 
5. Alat Pelindung Saluran Pernapasan

Alat ini berfungsi melindungi organ pernapasan dengan menyalurkan udara


bersih atau menyaring zat atau benda berbahaya, seperti mikroorganisme
(virus, bakteri, dan jamur), debu, kabut, uap, asap, dan gas kimia tertentu.
Dengan mengenakan alat pelindung saluran pernapasan, zat asing tidak
terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Jenis alat pelindung saluran pernapasan,
di antaranya:
a. Masker
b. Respirator
c. Tabung atau cartridge khusus untuk menyalurkan oksigen.
d. Tangki selam dan regulator, untuk pekerja di dalam air. 
6. Alat Pelindung Tangan

Sarung tangan adalah jenis alat pelindung tangan. Namun, sarung tangan ini
terbuat dari material khusus, tergantung pada kebutuhan dan pekerjaan. Ada
yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet, atau bahan khusus untuk
melindungi tangan dari zat kimia tertentu. 

7. Alat Pelindung Kaki

7
Kaki juga harus terlindungi dari benturan atau tertimpa berat, tertusuk benda
tajam, terkena cairan panas atau dingin dan bahan kimia berbahaya, serta
terpeleset karena permukaan lantai yang licin. Jenis yang digunakan berupa
sepatu karet (boots) dan safety shoes.

8. Pakaian Pelindung
Alat pelindung diri ini berfungsi melindungi tubuh dari suhu panas atau
dingin yang ekstrim, paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia,
uap panas, benturan, radiasi, gigitan atau sengatan binatang, serta infeksi
virus, jamur, dan bakteri. Jenis yang digunakan yaitu rompi (vests),
celemek (apron atau coveralls), jaket, dan pakaian terusan (one piece
coverall). 
9. Pelampung
Pekerja yang aktivitasnya di permukaan air memerlukan alat pelindung diri
ini supaya bisa mengambang dan tidak tenggelam. Jenis yang digunakan
yaitu life jacket atau life vest. 
Perlu diketahui, pastikan kamu mendapatkan alat pelindung diri sesuai
dengan pekerjaan yang dijalani (jika berbahaya). Dan ketika mendapat alat
pelindung diri untuk bekerja, wajib dikenakan agar keselamatan di tempat
kerja terjaga.

A.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif
terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan
tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini
adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja.

3.2 Saran
Dilihat dari fungsinya K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial.
Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang
lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.Praktek K3
(keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan
kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan
menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit

9
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2019). Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dalam Penggunaan APD pada Pekerja Pabrik Kelapa Sawit di PT.Tapian
Nadenggan. 3, 103–111.

Indah, Aryati. 2017. Evaluasi Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada
Proyek Bangunan Gedung Di Kabupaten Cirebon. UNNES JOURNAL. Vol.19
No.1:1-8. Semarang

Rifky Setyarso. (2020). Kesehatan dan Keselamatan Kerja itu Penting Rifky.
Kemenkeu.

10

Anda mungkin juga menyukai