Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PROGRAM KESEHATAN KERJA

“ Penyusunan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di suatu Industri “

Dosen Pembimbing :SRI DINANTA BERU GINTING, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok I

Nama Anggota :

MUHAMMAD ANDRIAN RISKI NIM : 2022204010035

TURHAMUN AWAWIN NIM : 2022204010043

MIFTAHUL ADHA NIM : 2022204010032

MUHAMMAD DEKA ARYAPUTRA NIM : 2022204010036

KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

TAHUN PEMBELAJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, baik itu
yang datang dari kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun kami menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua juga para sahabat. Terutama pertolongan dari Allah sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “ Penyusunan
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di suatu Industri “, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, serta berbagai buku.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa dan mahasiswi Politeknik
Negeri Lhokseumawe. kami menyadari bahwasanya makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu,kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
demi baiknya penulisan di masa yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah.............................................................................................................. 3

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan
keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan
pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang
dilakukan oleh pekerja tersebut dan resiko yang mungkin muncul dapat dihindari.
Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan
pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan
tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan
menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan
tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang
tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk
menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang
ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga
mental, emosional dan psikologi.
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara
umum diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi
yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi
tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia
internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global
karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja
yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga
kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu
memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat. Pelaksanaan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak
saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,

1
tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak
lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Begitu juga
dengan laboratorium yang merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian
ilmiah. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang
memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari
bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang
wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan
menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).
Keselamatan dan kesehatan kerja harus dikelola sebagaimana dengan aspek
lainnya dalam perusahaan seperti operasi, produksi, logistik, sumber daya manusia,
keuangan dan pemasaran. Aspek K3 tidak akan bisa berjalan seperti apa adanya tanpa
adanya intervensi dari manajemen berupa upaya terencana untuk mengelolanya.
Karena itu ahli K3 sejak awal tahun 1980an berupaya meyakinkan semua pihak
khususnya manajemen organisasi untuk menempatkan aspek K3 setara dengan unsur
lain dalam organisasi. Hal inilah yang mendorong lahirnya berbagai konsep mengenai
manajemen K3. Menurut Kepmenaker 05 tahun 1996, Sistem Manajemen K3
adalah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan/desain, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya
yang dibutuhkan, bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian,
dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur
sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu
banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja
seperti faktor manusia, lingkungan dan psikologis. Masih banyak perusahaan yang
tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja. Begitu banyak berita
kecelakaan kerja yang dapat kita saksikan. Dalam makalah ini kemudian akan dibahas
mengenai permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja serta bagaimana
mewujudkannya dalam keadaan yang nyata.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat di rumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian k3 (keselamatan dan kesehatan kerja) ?
2. Apa saja peraturan perundang-undangan k3 ?
3. Bagaimana implementasi keselamatan dan kesehatan kerja ?
4. Bagaimana isi dari program k3 ?
5. Apa prinsip-prinsip penyusunan program k3 ?
6. Apa saja tujuan program k3 pada industri ?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengertian, perpu, implementasi, program, prinsip-prinsip
penyusunan serta tujuan dari program k3.
b. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian k3 (keselamatan dan kesehatan kerja).
b. Untuk mengetahui peraturan perundang-undangan k3.
c. Untuk mengetahui implementasi keselamatan dan kesehatan kerja.
d. Untuk mengetahui program k3.
e. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penyusunan program k3.
f. Untuk mengetahui tujuan program k3 pada industri
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yakni, sebagai berikut :
a. Bagi Penyusun (Mahasiswa)
Dapat menambah pengetahuan penyusun mengenai penyusunan program
keselamatan dan kesehatan kerja (k3) di suatu industri.
b. Bagi Perusahaan/Industri
Dengan meningkatkan program k3 bagi pekerja yang ada diperusahaan atau
industri akan merasa lebih aman dan nyaman saat bekerja.
c. Bagi Pemerintah
Beberapa program yang dilaksanakan pemerintah dalam upaya mewujudkan
kesehatan dan keselamatan kerja diantaranya adalah Kebijakan, Hukum, dan
Peraturan serta penegakan hukum mengenai program k3.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk lebih
memahami tentang K3 berikut ini kita akan membahas pengertian, maksud dan tujuan
dari K3 (di rangkum dari berbagai sumber).
A. Pengertian K3
 Pengertian secara Filosofis
K3 merupakan suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budaya menuju masyarakat
adil dan makmur.
 Pengertian secara Keilmuan
Dalam ilmu pengetahuan dan penerapannya, K3 adalah usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran,
peledakan dan pencemaran lingkungan.
 Pengertian secara OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety
Assessment Series)
K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja dari tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor,
pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
 Pengertian Keselamatan Kerja
Setiap perusahaan atau industri memiliki tingkat resiko kecelakaan yang
berbeda-beda, namun setiap perusahaan selalu berusaha mencegah atau
menghindari resiko tersebut. Anwar Prabu Mangkunegara (2009: 161)
mengemukakan bahwa: “Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang
aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja”.
Pendapat lain dikemukakan oleh Daryanto (1993: 146), yang mengemukakan
bahwa: “Keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan, alat-alat kerja dan
perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya, sehingga perlu pada
waktu karyawan bekerja, topi, helm pengaman, sarung tangan, kaca mata
pengaman, masker pelindung muka” Dari penjelasan beberapa ahli, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa pengertian keselamatan adalah selamatnya

4
karyawan, alat produksi dan perusahaan serta lingkungannya dari kerusakan
dan penderitaan menurut UU No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja..
 Pengertian Kesehatan Kerja
Manusia sebagai sumber daya memiliki peran yang sangat penting di
perusahaan. Kehadiran manusia menjadi penting karena manusia tidak dapat
digantikan oleh kecanggihan mesin. Oleh sebab itu kesehatan manusia sudah
selayaknya diperhatikan agar tidak mengganggu proses produksi. Wahid Iqbal
Mubarak dan Nurul Chayatin (2009:101) mengemukakan bahwa: “sehat adalah
suatu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial,
bukan semata-mata bebas dari penyakit dan cacat atau kelemahan”. Sedangkan
Anwar Prabu Mangkunegara (2009:161), mengemukakan bahwa: “kesehatan
kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi
atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja”. Menurut Undang-
undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, “kesehatan adalah keadaaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial ekonomis. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal”. Sedangkan Suma’mur (1989:1)
mengemukakan bahwa: Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan atau kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja
atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya,
baik fisik, mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif,
terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerja dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-
penyakit umum.
B. Tujuan K3
Untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
lingkungan dengan memelihara dan melindungi kesehatan, keamanan dan
keselamatan tenaga kerja sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem
efisiensi dan produktivitas kerja.

Anda mungkin juga menyukai