Anda di halaman 1dari 12

PAPER SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Oleh

Agati Putri Hartono 170104190008

ADMINISTRASI KEUANGAN PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Budaya Kerja dan K3. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah pengetahuan tentang bagaimana pendapat kita akan
bagaimana pandangan kita terhadap sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja (smk3) di Indonesia dan isu yang berkaitan dengan smk3 di Indonesia seperti apa.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Mas Halimah, S.IP., M.Si. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
sangatlah penting untuk kesempurnaan makalah saya.

Bandung, 28 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………2
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 5
1.3 Tujuan dan Maksud………………………………………………………………………5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 6
2.1 Pengertian SMK3 ................................................................................................... 6
2.2 Tujuan SMK3.......................................................................................................... 6
2.3 Landasan Hukum SMK3…………………………………………………………………7
BAB 3 PEMBAHASAN………………………………………………………………………...8
3.1 Pandangan terhadap SMK3 di Indonesia……………………………………………..8
3.2 Penerapan SMK3 di Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta Cikampek 2………8
a. Komitmen & Kebijkan K3……………………………………………………………..8
b. Perencanaan K3 di proyek jalan tol Jakarta Cikampek 2 elevated………………8
c. Pelaksanaan Rencana K3 di proyek jalan tol Jakarta Cikampek 2 elevated……9
d. Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3 di proyek jalan tol JKT CKP 2 elevated….10
e. Tinjauan Ulang SMK3 di proyek jalan tol Jakarta Cikampek 2 elevated……….10
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………..11
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………11
4.2 Saran……………………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..12

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan bagian penting
dari bekerja di laboratorium, perusahaan atau tempat kerja. Pekerjaan apa pun
membawa risiko kegagalan yang disebabkan oleh perencanaan yang buruk,
pelaksanaan yang tidak akurat, atau konsekuensi yang tidak diinginkan. Salah satu
kecelakaan kerja yang dapat terjadi adalah kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja
memiliki efek kerugian berapapun jumlahnya. Oleh karena itu, kecelakaan selama
bekerja harus dicegah sedini mungkin untuk menghilangkan atau setidaknya
mengurangi dampaknya. Pada kenyataannya perlindungan terhadap pekerja industri
masih jauh dari yang diharapkan, mengingat masih banyaknya kecelakaan industri
dan potensi bahaya kerja yang dapat membahayakan pekerja. dapat melindungi
pekerja dari kecelakaan kerja dan menghindari kerugian yang besar terhadap
perusahaan. Salah satu sistem manajemen yang diterapkan adalah Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (selanjutnya disebut SMK3). Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) harus diterapkan di semua
tempat kerja, termasuk rumah sakit, yang memiliki risiko tinggi cedera dan sakit akibat
kerja. Kecelakaan kerja bagi tenaga kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Kekurangan sering menjadi penyebabnya kesadaran dan kualitas pekerja,
kurangnya keterampilan pekerja, dan rendahnya motivasi pekerja berbanding lurus
dengan tingkat stres kerja. Padahal, angka kecelakaan kerja di Indonesia masih
tergolong tinggidibandingkan dengan negara lain. Kecelakaan kerja semakin
meningkat dari tahun ke tahunterus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa industri
tersebut memiliki tingkat pengakuan yang tinggi di Indonesia. K3 industri tetap rendah
meskipun karyawan merupakan aset utama perusahaan. Sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja yang diterapkan diPerusahaan ditemukan memiliki
dampak positif yang signifikan pada pengurangan tingkat cedera kerja. Hal ini
dibuktikan dengan menurunnya angka kecelakaan kerja dan jumlah perusahaan yang
menerima Zero Accident Award semakin meningkat.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Pandangan terhadap system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
di indonesia
2. Apa penerapan SMK3 di proyek pembangunan jalan tol Jakarta – Cikampek
2 Elevated di PT.X

1.3 Tujuan dan Maksud


Tujuan saya membuat makalah ini agar kita tahu bahwa system manajemen
keselamatan dan Kesehatan kerja di indonesia apakah sudah baik dan efektif atau
masih belum mengimplementasi nya dengan baik.

Maksud
Untuk memberikan wawasan, pengetahuan, dan saran serta pandangan terhadap
smk3 di indonesia seperti apa dan penerapan di proyek jalan tol Jakarta –
Cikampek 2 Elevated di PT. X

5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian SMK3


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sistem
manajemen organisasi untuk pengembangan dan manajemen penerapan pedoman
keselamatan dan risiko kerja (OHSAS 18001:2007). Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sistem keseluruhan yang
berisi struktur organisasi, rencana, tanggung jawab, implementasi, prosedur, proses
dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan, menerapkan,
mengevaluasi dan memelihara kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja yang
terkait dengan manajemen risiko yang terkait dengan aktivitas kerja. Tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif (Permenaker No.05/MEN/1996). Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) merupakan faktor kunci dalam mencapai
tujuan proyek. Paradigma sistem keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) saat ini
adalah:
a. K3 merupakan kebutuhan bersama yang meliputi pengusaha, pengelola,
pemegang saham, pemasok, konsumen, pemerintah dan masyarakat.
b. K3 adalah hak asasi manusia bahwa setiap orang berhak untuk hidup sehat
dan aman.
c. K3 merupakan tantangan/tuntutan global yang meliputi efektivitas, efisiensi,
produktivitas, proteksi, dan risiko.
d. K3 adalah kewajiban hukum.
e. K3 adalah naluri manusia.

2.2 Tujuan SMK3


Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) membantu memberikan
pengetahuan dalam hal perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), terdapat tiga isu utama terjadinya
kecelakaan kerja. kejadian acak, situasi berbahaya, dan tindakan yang menyebabkan
kecelakaan kerja. (Moekijat 2010). Secara umum, sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja (SMK3) memiliki empat tujuan yaitu:

6
a. Melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja dan memastikan bahwa
mereka dapat menggunakan semua keterampilan mereka secara maksimal di
tempat kerja tanpa khawatir.
b. Perlindungan masyarakat sekitar, misalnya perlindungan dari bahaya
pencemaran, pencemaran air dan udara, kebisingan, dll.
c. Mengamankan aset produksi perusahaan yaitu barang, bahan dan peralatan
agar produksi dan alat produksi aman (safe) negara yang lebih tua yaitu
mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.
d. Proteksi kebakaran, Prediksi bahan kimia berbahaya, radiasi, dan bahaya kerja
lainnya.

2.3 Landasan Hukum SMK3


Seperti programnya, program kesehatan dan keselamatan kerja di ssebuah
perusahaan membutuhkan landasan hukum yang kuat. Ada beberapa dasar hukum
yang bisa di sebutkan dibawah ini yaitu:
a. Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja. No . Per-01/MEN/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan.
c. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang timbul
karena Hubungan Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
e. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan
f. Permen Pu No. 9 tahun 2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum.
g. Undang – undang No 19 tahun 1999 tentang Jasa Kontruksi.
h. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3

7
BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Pandangan terhadap SMK3 di Indonesia

Sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja sangatlah penting di perusahaan,


pabrik, dan tempat kerja lainnya, karena kalau tidak ada smk3 ini akan menimbulkan
korban yang tejadi tempat kerja. Menurut saya smk3 di indonesia masih kurang efektif
dikarenakan perusahaan masih mengimplementasikan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang berjalan dengan baik, sayangnya
masih ada yang mengalami kecelakaan saat bekerja itu berarti nyatanya perusahaan
belum memaksimalkan implementasi smk3 tersebut.

3.2 Penerapan SMK3 di proyek pembangunan jalan tol Jakarta - Cikampek 2


elevated

a. Komitmen & Kebijakan K3


Dengan kata lain, spanduk janji bersama yang ditandatangani oleh manajer
proyek dan semua orang yang terlibat dalam proyek ini. Jika kewajiban yang
ada belum terpenuhi dan masih ada kewajiban yang belum terpenuhi dalam
proyek maka akan dilakukan pelatihan ulang dan hal ini terkait dengan budaya
pekerja atau pembinaan K3 agar pekerja berjalan terus semaksimal mungkin.
di lingkungan kerja mereka. Dari hasil pengamatan checklist berdasarkan SK
No. 50/2012, SMK3 memiliki peringkat 98,076% untuk implementasi elemen
1 membuat dan memelihara komitmen, yang termasuk dalam kategori
peringkat tinggi. Menurut teori berdasarkan Keputusan Nomor 50 Tahun 2012,
kewajiban dan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja adalah keputusan,
keinginan dan pernyataan tertulis dari pengusaha atau pengelola dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan selama
pelaksanaan. K3 - Tinjauan awal persyaratan dilakukan dan proses konsultasi
dilakukan antara manajemen dan perwakilan karyawan.
b. Perencanaan K3 di proyek jalan tol Jakarta – Cikampek 2 elevated
Perencanaan K3 Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2

8
dilakukan dengan menyusun RK3L seluruh bagian dan memetakan bahaya
yang akan terjadi sebelum proyek dimulai. Informasi tentang ini diperoleh
secara empiris dengan mengadaptasi metode yang ada untuk aplikasi lebih
lanjut dalam proyek. Berdasarkan Keputusan No. 50 Tahun 2012 tentang
pelaksanaan SMK3, pengusaha harus mempertimbangkan hasil penilaian
awal, identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko saat
menyusun rencana keselamatan dan kesehatan kerja. , peraturan dan
persyaratan lain yang tersedia mengharuskan sumber daya. Anda juga harus
melibatkan ahli K3, komite pengarah K3, perwakilan karyawan, dan pemangku
kepentingan lainnya di perusahaan Anda saat mengembangkan rencana K3
Anda. Hasil observasi checklist berdasarkan SK Nomor 50 Tahun 2012
menilai derajat penerapan SMK3 untuk faktor manufaktur dan dokumentasi 2.
93,75% berada pada kategori Skor Baik. Menurut teori berdasarkan SK
Nomor 50 Tahun 2012, program K3 akan mengarah pada keberhasilan
pelaksanaan SMK3 dengan tujuan yang jelas dan terukur yang dilakukan
melalui identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengelolaan risiko.
c. Pelaksanaan Rencana K3 di proyek jalan tol Jakarta – cikampek 2
elevated di PT. X
Apabila terdapat salah satu program yang belum terlaksana maka dicari tahu
terlebih dahulu masalahnya di mana, apakah program ini tidak berjalan karena
tidak sesuai dengan aktual maka harus dilakukan modifikasi guna mencapai
keberhasilan program yang akan dilaksanakan. Dengan hasil observasi
checklist berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 penilaian
tingkat penerapan SMK3 pada elemen 4 pengendalian dokumen didapatkan
nilai persentase yang berjumlah 100%, elemen 5 pembelian dan pengendalian
produk yang berjumlah 100%, elemen 6 keamanan bekerja berdasarkan
SMK3 yang berjumlah 96,95%, elemen 9 pengelolaan material dan Menurut
teori berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 bahwa
pelaksanaan rencana K3 yang telah disusun meliputi kegiatan pendukung,
identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko, yang dilakukan
dengan menyediakan sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi serta

9
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. perencanaan dilakukan
melalui pengerahan semua sumber daya yang ada, serta melakukan berbagai
program dan langkah-langkah pendukung guna mencapai keberhasilan.
d. Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3 di Proyek jalan tol Jakarta –
Cikampek 2 elevated di PT. X
Pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek 2 dilakukan secara berkala,
dan berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa sebanyak 4
kecelakaan kerja terjadi akibat jatuh, roda gigi, benda terjepit, dan jari patah.
diberikan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012
tentang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Hasil checklist observasi berdasarkan SK No. 50 Tahun 2012
Asesmen.
e. Tinjauan Ulang SMK3 di Proyek jalan tol Jakarta – Cikampek 2 elevated
di PT. X
Berdasarkan hasil kajian kajian SMK3, Proyek Pembangunan Jalan Tol Tol
Jakarta-Cikampek 2 dilaksanakan dengan melakukan kegiatan advokasi
secara rutin. Program mana yang sedang berjalan dan mana yang tidak,
apakah program tersebut benar-benar tepat, dan apakah program tersebut
harus dijalankan. Dari hasil pemeriksaan yang ada, penyimpangan dari
keadaan terdeteksi dan dikirim kembali ke P2K3, dibahas dalam rapat dan
diperbaiki dalam jangka waktu hingga satu minggu tergantung tahapannya.
Berdasarkan temuan tersebut dapat dikatakan telah sesuai dengan
Permenkes No. 50 Tahun 2012. Evaluasi tingkat pelaksanaan SMK3 untuk
unsur berdasarkan hasil checklist observasi berdasarkan Peraturan Kabinet
Nomor 50 Tahun 2012 Pengumpulan dan penggunaan 100%-elemen proporsi
dari 10 tes SMK3 yang diperoleh mencapai 91,66%, menempatkan mereka
dalam kategori bermutu tinggi.

10
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Implementasi SMK3 di Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek 2
Elevated, Pelibatan dan Kebijakan K3, Rencana K3, Implementasi Rencana K3,
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja, Validasi Manajemen dan Variabel Studi
Peningkatan dapat disimpulkan. Dalam menerapkan sistem manajemen, K3 sesuai
dengan SK No. 50 Tahun 2012.
4.2 Saran
PT. X khususnya Proyek Pembangunan Jalan Tol Tol Jakarta-Cikampek 2 akan terus
mempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan SMK3.

11
DAFTAR PUSTAKA

Herlinawati, H., & Zulfikar, A. S. (2020). Analisis Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Smk3). Jurnal Kesehatan, 8(1), 895–906.
https://doi.org/10.38165/jk.v8i1.94

Srisantyorini, T., & Safitriana, R. (2020). Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan


dan Kesehatan Kerja pada Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated. Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan, 16(2), 151–163.

Ansori. (2015). Bab II Tinjauan Pustaka. Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 3(April), 49–58.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan

Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Keria. Indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai