Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL MAGANG

PENERAPAN SMK3 DALAM UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI


PT SURYA TOTO INDONESIA TBK
2016

Diajukan Oleh :
INTAN SRI MAWARNI
NIM : 2013-31-112

PEMINATAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pekerjaan yang ada
dan memperluas lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang terus bertambah serta
menginginkan tidak terjadinya kecelakaan kerja. Kemajuan teknologi telah mampu
meningkatkan produktivitas tanah, modal dan tenaga kerja. Oleh sebab itu produktifitas kerja
yang tinggi harus menjadi salah satu target dalam kegiatan industri saat ini. Inovasi dan
penemuan baru di bidang ilmu dan teknologi telah berhasil mendorong industrialisasi dan
memberikan kemudahan bagi tenaga kerja dalam melalukan pekerjaannya, dan telah berhasil
pula membuka lapangan kerja baru.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern membuat dunia industri
berlomba- lomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan skala
pengusahaan lebih besar dalam waktu relatif singkat. Hal ini dapat memicu perkembangan
industri secara cepat. Dengan adanya percepatan perkembang industri dapat memperbesar
resiko bahaya kecelakaan kerja yang terjadi dalam kegiatan perindustrian.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat menciptakan terwujudnya kesejahteraan
tenaga kerja yang lebihbaik . Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini mulai
ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan dengan cara penyuluhan dan
pembinaan yang baik agar mereka menyadari arti penting keselamatan kerja bagi dirinya
maupun untuk perusahaan. Apabila kecelakaan itu terjadi maka akan menimbulkan kerugian.
salah satuanya yaitu kerugian dari segi ekonomi adalah segala kerugian yang bisa dinilai
dengan uang, seperti rusaknya bangunan, peralatan, mesin, dan bahan, biaya pengobatan
perawatan atau santunan lain bagi tenaga kerja yang menderita sakit atau cidera, serta hari
kerja yang hilang karena operasional perusahaan terhenti. Sedangkan kerugian dari segi non
ekonomi dapat terjadi pada tenaga kerja baik menimbulkan kecacatan bahakan kematian
yang dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan industri itu sendiri.
Karena begitu pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja maka suatu perusahaan
wajib memberikan perlindungan atas keselamatan para pekerja dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional yang bertujuan
untuk menekan seminimal mungkin risiko timbulnya kecelakaan yang mungkin terjadi di
tempat kerja.
Masalah-masalah K3 itulah yang kemudian dikembangkan di dalam penanganan
bidang keselamatan dan kesehatan kerja dan pengadaan pengendalian potensi bahaya yang
mengikuti pendekatan sistem yaitu dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). Perbuatan tidak aman (unsafe act) maupun keadaan yang tidak aman
(unsafe condition) berakar lebih dalam daripada kecelakaan yang terlihat atau teralami.
Seandainya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja mengingatkan sedini mungkin
mengenai faktor bahaya dan risiko kecelakaan kerja serta mewajibkan penggunaan alat pelindung
yang sesuai dengan potensi bahaya yang ada di perusahaan maka para pekerja pun akan waspada
pada saat berada di lokasi berbahaya dan beresiko kecelakaan kerja tersebut. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi berasal dari Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tidak dilakukan dan diterapkan dengan baik.
Dalam UU No. 13 tahun 2003 pasal 87 ayat 1 tentang ketenagakerjaan dinyatakan bahwa
”Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”. Selanjutnya ketentuan
mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diatur dalam
Permenaker RI. No. Per. 05/MEN/1996 pasal 3 ayat 1 dan 2 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang menyatakan bahwa ”Setiap perusahaan yang
mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi
bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan
penyakit akibat kerja wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3)”.
Dengan adanya peraturan tersebut maka setidaknya tenaga kerja akan merasa aman
dalam melakukan pekerjaannya, sebab perusahaan sudah memperhatikan keselamatan dan
kesehatan kerja para tenaga kerjanya dan memberikan jaminan atas terjadinya kecelakaan
kerja serta penyakit akibat kerja. Maka dari itu motivasi dari perusahaan itu penting sehingga
produktivitas tenaga kerja akan meningkat.
PT. Surya Toto Indonesia Tbk, perusahaan milik negara yang bergerak di bidang
usaha pembuatan kramik tentu memiliki resiko keselamatan dan kesehatan yang tinggi.
Sehingga sebagai perusahaan yang strategis dan terus berkembang memiliki beban tanggung
jawab yang berat terhadap keselamatan dan kesehatan karyawannya. Penerapan aspek K3
yang konsisten dan secara berkesinambungan ditingkatkan adalah wujud komitmen nyata PT.
Surya Toto Indonesia Tbk. Komitmen nyata tersebut juga harus diikuti dengan adanya
penerapan SMK3. Perusahaan menyadari pentingnya penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna mendukung segi operasional serta untuk pemenuhan
tuntutan yang tinggi dari para pelanggan akan standar pengelolaan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Atas dasar landasan pemikiran diatas, penulis kemudian mengajukan proposal
magang dengan judul PENERAPAN SMK3 DALAM UPAYA PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA DI PT SURYA TOTO INDONESIA TBK

1.2 TUJUAN MAGANG


1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari magang ini adalah untuk mengetahui keberhasilan penerapan
SMK3 di PT. Surya Toto Indonesia Tbk sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja.
1.2.2. Tujuan Khusus
a) Diketahuinya gambaran umum PT. Surya Toto Indonesia Tbk
b) Diketahuinya gambaran penerapan SMK3 di PT.Surya Toto Indonesia Tbk
c) Diketahuinya potensi bahaya yang ada dilingkungan kerja PT. Surya Toto
Indonesia Tbk
d) Diketahuinya ruang lingkup kecelakaan kerja di PT. Surya Toto Indonesia Tbk
e) Diketahuinya gambaran proses kerja di PT. Surya Toto Indonesia Tbk

1.3 MANFAAT
1.3.1. Bagi mahasiswa
a) Dapat menerapkan keilmuan Kesehatan dan Keselamatan kerja dan
mengaplikasikan antara teori yang diperoleh dari bangku kuliah ke dalam
lingkungan kerja PT. Surya Toto Indonesia Tbk
b) Menambah Pengetahuan di bidang Kesehatan dan Keselamatan kerja yang dapat
dipelajari di lingkungan kerja PT. Surya Toto Indonesia Tbk
c) Memperoleh kesempatan bekerja sama dengan profesi lain yang ada di PT. Surya
Toto Indonesia Tbk
d) Memperoleh pengalaman bekerja sesuai dengan topik yang akan di teliti di PT.
Surya Toto Indonesia Tbk
e) Dapat menambah wawasan mengenai dunia industri dan meningkatkan
keterampilan serta keahlian praktek kerja.

1.3.2. Bagi Fakultas


a) Terbinanya kerja sama dengan institusi perguruan tinggi dengan perusahaan
terkait
b) Meningkatkan kualitas pendidikan dan melibatkan tenaga terampil dan tenaga
lapangan dalam kegiatan magang
c) Memperoleh masukan yang positif untuk dapat ditetapkan dalam program
magang selanjutnya

1.3.3. Bagi PT. Surya Toto Indonesia Tbk


a) Terjalinnya kerja sama dengan pihak institusi pendidikan dalam kaitannya
meningkatkan sumber daya manusia.

b) Perusahaan dapat melibatkan mahasiswa magang dalam pelaksanaan program


Kesehatan dan keselamatan Kerja di lingkungan kerja perusahaan

c) Memperoleh masukan positif tentang program K3 yang dapat dijadikan acuan


dalam pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan

d) Laporan magang dapat menjadi referensi dan masukan terhadap kebijakan


perusahaan mengenai K3
BAB II

2.1 RUANG LINGKUP

2.1.1 Tempat Pelaksanaan

Kegiatan magang ini akan dilaksanakan di Departemen Keselamatan, Kesehatan

Kerja, Lingkungan Hidup (K3LH) PT. Surya Toto Indonesia Tbk yang berlokasi di

Jl. MH. Thamrin Km 7 Pakulonan, Serpong

2.1.2 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan magang ini akan dilaksanakan minimal selama 22 hari kerja (dimulai 1

Agustus- 31 Agustus) dan dalam pelaksanaannya peserta magang hadir 5 hari

dalam seminggu dengan lama kerja 8 jam per hari.

2.1.3 Proses Kerja

Proses kerja peserta magang yaitu berupa:

a. Studi literatur: melakukan tinjauan pustaka untuk mencari standar atau

acuan seperti undang-undang, peraturan pemerintah, standar internasional

dan kebijakan global, serta kebijakan perusahaan.

b. Pencarian data meliputi,

a) Tinjauan dokumen: meninjau dokumen-dokumen perusahaan yang

berkiatan dengan topik magang

b) Observasi langsung ke lokasi kerja

c. Analisis data

d. Interpretasi data
e. Evaluasi dan pembuatan laporan

2.2 RENCANA KEGIATAN MAGANG

Berikut dibawah ini adalah detail dari rencana kegiatan magang.


No Kegiatan Minggu Ke-1

1 Memperkenalkan diri dengan pembimbing lapangan dan sebagian jajaran di


departemen HSE
2 Mempelajari standar K3 di departemen HSE
3 Mempelajari program K3 yang diterapkan diperusahaan magang
4 Ikut serta dalam kegiatan yang diselengarakan oleh departemen HSE
5 Orientasi dan pencatatan data tentang gambaran perusahaan

No Kegiatan Minggu Ke-2

1 Meminta data proses kegiatan di tiap departemen


2 Meminta data sistem manajemen K3
3 Meminta data kecelakaan kerja yaitu kebakaran dan peledakan
4 Meminta data gambaran pencegahan kecelakaan kerja
5 Evaluasi mingguan serta konsultasi dengan pembimbing lapangan serta
melengkapi data yang kurang

No Kegiatan Minggu Ke-3

1 Observasi ke tiap departemen yang ada untuk melihat proses produksi yang dapat
menimbulkan potensi kecelakaan
2. Mencari contoh hasil penilaian JSA (job safety analysis) dan laporan pemeriksaan
bahaya
3. Evaluasi mingguan serta konsultasi dengan pembimbing lapangan serta
melengkapi data yang kurang

No Kegiatan Minggu Ke-4

1 Mengecek peralatan safety yang ada guna mengetahui gambaran penggunaannya


di tempat kerja
2 Observasi kebagian penaggulangan bahaya darurat untuk mengetahui gambaran
tindakan penyelamatan dan evakuasi bila terjadi bencana
3 Evaluasi terakhir selama magang dan mencari data yang masih diperlukan

2.3 PENUTUP

Demikianlah proposal magang ini dibuat sebagai bentuk pelaksanaan studi akademik di
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu kesehatan Peminatan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Universitas Esa Unggul
Semoga magang yang akan dilaksanakan dapat menambah ilmu, keterampilan dan
wawasan dalam aplikasi ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Surya Toto Indonesia
Tbk. Dengan mengharapkan ridha Allah, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Amien

Anda mungkin juga menyukai