Anda di halaman 1dari 66

Universitas Faletehan

GAMBARAN PROGRAM SAFETY PATROL DALAM


PENCEGAHAN PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE
ACTION) PADA KARYAWAN PRODUKSI DI PT. MULTI
KENCANA NIAGATAMA CIKANDE SERANG-BANTEN
TAHUN 2022

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT

ADIM GUNAWAN
2018031003

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG-BANTEN
MARET 2022
Universitas Faletehan

GAMBARAN PROGRAM SAFETY PATROL DALAM


PENCEGAHAN PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE
ACTION) PADA KARYAWAN PRODUKSI DI PT. MULTI
KENCANA NIAGATAMA CIKANDE SERANG-BANTEN
TAHUN 2022

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN


MASYARAKAT

ADIM GUNAWAN
2018031003

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU


KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG-BANTEN
MARET 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat ini diajukan oleh :


Nama : Adim Gunawan
NIM : 2018031003
Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat
Pembimbing Utama : Hj. Dini Daningrum, SKM., MKM
Pembimbing Lapangan :.Dwi Martono Susilo
Judul : Gambaran Program Safety Patrol Dalam
Pencegahan perilaku Tidak Aman
(Unsafe
Action) Pada Karyawan Produksi Di PT.
Multi Kencana Niagatama Cikande Serang
Banten Tahun 2022

Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim Pembimbing Praktikum


Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Faletehan.

TIM PEMBIMBING

Pembimbing Utama : ( )
Pembimbing Lapangan : ( )

Ditetapkan di : Serang
Tanggal : Maret 2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat yang disusun oleh :

Nama : Adim Gunawan


NIM : 2018031003
Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat
Judul : Gambaran Program Safety Patrol Dalam Pencegahan
Perilaku Tidak Aman ( Unsafe Action ) Pada Karyawan
Produksi Di PT. Multi Kencana Niagatama Cikande
Tahun 2022

Telah disetujui untuk dipresentasikan di hadapan Tim Pembimbing Praktikum


Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat Ilmu Kesehatan
Universitas Faletehan.

Serang, 03 Maret 2022


Pembimbing Utama,

Hj. Dini Daningrum, SKM,. MKM


NIK: 05. 02. 062
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Adim Gunawan

Tempat/tanggal lahir : Serang, 31-01-2000

Agama : Islam
Status : Belum menikah

Alamat : Kav. Cibeton Indah RT 17 RW 01 Pelamunan

Serang, Banten
Pendidikan : - TK Mandiri

- SD Negeri Pancuran
- SMP Peradaban Serang

- MA Negeri 1 Kota

Pekerjaan :-
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita kepada kehadirat sang kuasa Illahi robbi swt,karena
dengan rahmat dan karunianya kita masih bisa menjalani aktifitas dengan
normal,alhamdulillah dengan ridho Illahi robbi penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat yang berjudul “GAMBARAN
PROGRAM SAFETY PATROL DALAM PENCEGAHAN PERILAKU
TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA KARYAWAN PRODUKSI DI
PT. MULTI KENCANA NIAGATAMA CIKANDE SERANG-BANTEN
TAHUN 2022”. Dalam menyusun laporan ini, penulis telah banyak mendapatkan
bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Andiko Nugraha Kusuma, SKM., MKM, selaku Rektor Universitas


Faletehan Serang.
2. Bapak Ners. H. Asra, S.Kep, M.Kep, selaku Dekan Fakultas ilmu Kesehatan
Universitas Faletehan.
3. bu Hj. Nurce Arifianti, SKM, M.KM, selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Universitas Faletehan.
4. Ibu sari suriani , SKM,. MKM selaku Koordinator Praktikum Kesehatan
Masyarakat Universitas Faletehan.
5. Hj, Dini Daningrum, SKM,. MKM selaku Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dan masukan untuk terselesaikannya laporan ini.
6. PT. Multi Kencana Niagatama yang telah memfasilitasi penulis sehingga dapat
melaksanakan Praktikum Kesehatan Masyarakat.
7. Bapak Dwi martono Susilo selaku pembimbing lapangan yang telah
membimbing dan juga memberi masukan positif kepada penulis.
8. Bapak simon selaku Manager & recruitment yang telah memfasilitasi penulis
sehingga dapat melaksanakan Praktikum Kesehatan Masyarakat.
9. Semua pihak yang turut membantu dalam menyusun laporan ini khususnya
HSE Departement, yang telah memfasilitasi dan membimbing serta memberi
masukan positif kepada penulis penulis sehingga dapat melaksanakan
Praktikum Kesehatan Masyarakat.
10. Orang tua, keluarga, serta saudara yang telah memberikan do’a
11. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat
Universitas Faletehan angkatan 2018
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan dalam menyelesaikan laporan ini.
13. Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran guna perbaikan laporan dimasa yang akan datang.

Serang, Maret 2022

Penulis
ABSTRAK

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Universitas Faletehan
Laporan Praktikum, Maret 2022

Adim Gunawan

Gambaran Program Safety Patrol Dalam Pencegahan Perilaku Tidak Aman


(Unsafe Action) Pada Karyawan Produksi Di PT. Multi Kencana Niagatama
Cikande Serang-Banten Tahun 2022.

Secara umum, kecelakaan kerja terjadi bukan hanya karena mesin yang
berbahaya, tetapi seringkali karena korban kecelakaan (human error). Program
keselamatan dan kesehatan kerja akan menurunkan angka kecelakaan kerja, salah
satunya melalui pemeriksaan K3 di lingkungan kerja. Dalam sistem manajemen
K3 (SMK3) PP No. 50/MEN/2012, kegiatan pemeriksaan keselamatan merupakan
bagian dari pelaksanaan unsur pemeriksaan dan pengujian, dan tujuan utamanya
adalah untuk memastikan penerapan sistem manajemen K3 dalam operasional
sehari-hari. perusahaan, tanpa terkecuali. Tujuan dari magang ini adalah untuk
memahami gambaran program patroli keselamatan pada karyawan produksi untuk
mencegah tindakan tidak aman (Unsafe Action). Di PT. Multi Kencana
Niagatama Cikande Serang-Banten 2022, akan diadakan mulai 1-30 Maret 2022,
menggunakan data sekunder perusahaan dan observasi secara langsung. Hasil dari
praktikum kesehatan masyarakat ini yaitu berdasarkan data-
KATA PENGANTAR

ABSTRAK........................................................................................................ vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum................................................................................. 3
1. Tujuan Umum................................................................................... 3
2. Tujuan Khusus.................................................................................. 3
C. Manfaat Praktium................................................................................. 3
D. Waktu dan Tempat Praktikum.............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5


A. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3).............................................. 5
1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja................................. 5
2. Tujuan (K3)...................................................................................... 5
3. Kecelakaan Kerja.............................................................................. 6
4. Konsep Kecelakaan Kerja................................................................. 7
B. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja...................................................... 8
C. Safety Patrol......................................................................................... 9
D. Perilaku................................................................................................. 10
1. Pengertian Perilaku........................................................................... 10
2. Jenis Perilaku.................................................................................... 10
3. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku.............................................. 10
4 .Perilaku Pekerja ............................................................................... 11
E. Kebijakan PT. Multi Kencana Niagatama............................................ 11
F. Metode Pelaksanaan Safety Patrol ...................................................... 13
G. Hasil Pelaksanaan Safety Patrol.......................................................... 14
H. Sumber Daya Manusia K3 Di PT. Multi Kencana Niagatama………. 15
I. Monitoring Dan Evaluasi Program…………………………………… 16

BAB III GAMBARAN UMUM PT. MULTI KENCANA NIAGATAMA..27


A. Sejarah Perusahaan PT. Multi Kencana Niagatama............................. 27
B. Visi & Misi........................................................................................... 28
C. Data Geografi........................................................................................ 28
D. Company Profile................................................................................... 29
E. Company History.................................................................................. 29
F. Company Awards................................................................................. 29
G. Struktur Organisasi............................................................................... 32
H. Bagan Struktur Organisasi.................................................................... 33
I. Jenis Produk Yang Dihasilkan.............................................................. 33
J. Gambaran Program K3 Di PT Multi Kencana Niagatama................... 34
BAB IV HASIL PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT............. 44
A. Kebijakan Safety Patrol pada karyawan PT MKN............................... 44
B. Metode Pelaksanaan Safety Patrol........................................................ 45
C. Hasil Pelaksanaan Safety Patrol........................................................... 45
D. Sumber Daya Manusia ......................................................................... 47
E. Monitoring Dan Evaluasi……………………………………………...48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 49


A. Kesimpulan........................................................................................... 49
B. Saran .................................................................................................... 49

DAFTAR REFERENSI
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kegiatan Praktikum Harian Di PT. Multi Kencana


Niagatama……………….
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Distributing Powet

Gambar 3.2 Low Voltage Power

Gambar 3.3 Medium Voltage Power

Gambar 3.4 High Voltage Power

Gambar 4.1 Karyawan Tidak Memakai APD Lengkap

Gambar 4.2 Tidak Ada Safety Sign Pada Mesin

Gambar 4.3 Ada Benda Yang Mengahalangi Yellow Line


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Absensi kegiatan


Lampiran 2. Kebijakan
Lampiran 3. Lembar pernyataan pembimbing lapangan
Lampiran 4. Formulir pengajuan judul
Lampiran 5. Checklist Safety Patrol
Lampiran 6. Kegiatan checklist Inpeksi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri di Indonesia saat ini semakin maju tetapi


perkembangan itu belum diimbangi dengan kesadaran untuk memahami dan
melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara benar supaya
untuk mencegah kecelakaan yang sering terjadi di tempat kerja. K3
merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan K3 maka para pihak
diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.
Sehinggadiharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja,
dan tingkat kesehatan yang tinggi (Sucipto, 2014).

Era globalisasi saat ini, peningkatan teknologi dan industrialisasi di


perusahaan sering disertai dengan meningkatnya resiko dan bahaya di tempat
kerja. Adanya potensi bahaya di tempat kerja yang sewaktu-waktu terjadi
dapat menimbulkan kecelakaan. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor
terpenting selain bahan baku dan juga modal untuk menghasilkan produksi.
Perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa aspek salah satunya pelindungan
keselamatan. Perlindungan keselamatan merupakan salah satu upaya yang
dilakukan perusahaan melindungi tenaga kerja secara aman dalam melakukan
pekerjaanya sehari-hari serta dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
(Dwi Ari K, 2017).

Umumnya, kecelakaan kerja terjadi tidak hanya dikarenakan mesin yang


membahayakan, namun sering kali kecelakaan yang terjadi dikarenakan orang
yang menjadi korban kecelakaan (human error). Kecelakaan kerja juga suatu
kejadian yang tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga yang dapat
menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda, atau property maupun
korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau yang
berkaitan dengannya (Tarwaka, 2012). ). Penyebab kecelakaan kerja
disebabkan langsung oleh perilaku tidak aman (unsafe action) dan kondisi
tidak aman (unsafe condition) sehingga menyebabkan terhentinya suatu
kegiatan operasional terhadap manusia maupun terhadap alat (Simanjuntak &
Abdullah, 2018).

Data dari International Labour Organization (ILO) 2,78 juta pekerja


meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Sekitar 2,4 juta (86,3 persen) dari kematian ini dikarenakan penyakit akibat
kerja, sementara lebih dari 380.000 (13,7 persen) dikarenakan kecelakaan
kerja. Setiap tahun, ada hampir seribu kali lebih banyak kecelakaan kerja non-
fatal dibandingkan kecelakaan kerja fatal. Kecelakaan nonfatal diperkirakan
dialami 374 juta pekerja setiap tahun, dan banyak dari kecelakaan ini
memiliki konsekuensi yang serius terhadap kapasitas penghasilan para
pekerja (ILO, 2018). Menurut data laporan BPJS Ketenagakerjaan Angka
kecelakaan kerja tahun 2018 menunjukkan tren yang meningkat, pada tahun
2017 angka kecelakaan kerja yang dilaporkan sebanyak 123.041 kasus,
sementara itu sepanjang tahun 2018 mencapai 173.105 kasus dengan nominal
santunan yang dibayarkan mencapai Rp.1,2 Triliyun. Selain itu, data
kecelakaan kerja di Indonesia terjadi 147.000 kasus kecelakaan kerja atau
40.273 kasus setiap hari. (BPJS Ketenagakerjaan, 2018).

Menurut Rijuna (2006) program K3 adalah suatu sistem yang dirancang


untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personel ditempat kerja
agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja
dengan mematuhi atau taat pada hukum dan aturan K3. Program keselamatan
dan kesehatan kerja akan memperbaiki angka kecelakaan kerja salah satunya
melalui inspksi K3 di lingkungan kerja. Di dalam Sistem Manajemen K3
(SMK3) sesuai PP No.50/MEN/2012, kegiatan safety patrol merupakan
bagian dari implementasi elemen inspeksi dan pengujian, yang pada
pokoknya bertujuan menjamin terlaksananya sistem manajemen K3 di dalam
kegiatan operasional sehari-hari di seluruh bagian perusahaan tanpa kecuali.
Kegiatan operasional safety patrol di perusahaan berpedoman kepada rencana
mutu K3L yang sudah dibuat oleh masing-masing unit kerja.
PT. Multi Kencana Niagatama didirikan pada Tahun 1997, berlokasi di
Desa Nyompok kecamatan Kopo - Kabupaten Serang – Banten, Indonesia
dengan memproduksi Kabel Listrik mulai dari Kabel Listrik Tegangan
Rendah, Penghantar Telanjang, hingga Kabel Listrik Tegangan Menengah

sampai dengan 36KV, tidak lepas dari potensi bahaya. Potensi bahaya
tersebut dapat berupa bahaya bahan-bahan kimia yang digunakan dalam
proses produksi. Didalam produksinya setiap karyawan kontak langsung
dengan alat-alat yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Dari kegiatan
Praktikum Kesehatan Masyarakat ini diharapkan dapat diperoleh Gambaran
Program Safety Patrol Dalam Pencegahan Perilaku Tidak Aman (Unsafe
Action) Pada Karyawan Produksi di PT. Multi Kencana Niagatama Cikande
Serang-Banten Tahun 2022.

B. Tujuan Praktikum

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Program Safety Patrol Dalam


Pencegahan Perilaku Tidak Aman (Unsafe Action) Pada Karyawan
Produksi di PT. Multi Kencana Niagatama Cikande Serang-Banten Tahun
2022.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Kebijakan Safety Patrol Pada Karyawan di PT.


Multi Kencana Niagatama Cikande Serang-Banten Tahun 2022.
b. Untuk mengetahui gambaran perencanaan program safety patrol di PT.
Multi Kencana Niagatama Cikande tahun 2022.
c. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program safety patrol di PT.
Multi Kencana Niagatama Cikande tahun 2022.
d. Untuk mengetahui gambaran sarana dan prasarana program safety
patrol di PT. Multi Kencana Niagatama Cikande tahun 2022.
e. Untuk mengetahui gambaran sumber daya manusia yang berkaitan
dengan program safety patrol di PT. Multi Kencana Niagatama Cikande
tahun 2022.
f. Untuk mengetahui gambaran hasil monitoring dan evaluasi program
safety patrol di PT. Multi Kencana Niagatama Cikande tahun 2022

C. Manfaat Praktikum

1. Bagi Mahasiswa

a. Dapat menerapkan keilmuan Kesehatan dan Keselamatan kerja dan


mengaplikasikan antara teori yang diperoleh dari bangku kuliah ke
dalam lingkungan kerja PT. Multi Kencana Niagatama.
b. Menambah Pengetahuan di bidang Kesehatan dan Keselamatan kerja
yang dapat dipelajari di lingkungan kerja PT. Multi Kencana
Niagatama.
c. Memperoleh kesempatan bekerja sama dengan profesi lain yang ada
di PT. Multi Kencana Niagatama.
d. Memperoleh pengalaman bekerja sesuai dengan topik yang akan di
teliti di PT. Multi Kencana Niagatama.
c. Dapat menambah wawasan mengenai dunia industri dan
meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja.

2. Bagi Fakultas

a. Terbinanya kerja sama dengan institusi perguruan tinggi dengan


perusahaan terkait
b. Meningkatkan kualitas pendidikan dan melibatkan tenaga terampil dan
tenaga lapangan dalam kegiatan magang
c. Memperoleh masukan yang positif untuk dapat ditetapkan dalam
program magang selanjutnya

3. Bagi PT. Multi Kencana Niagatama

a. Terjalinnya kerja sama dengan pihak institusi pendidikan dalam


kaitannya meningkatkan sumber daya manusia.
b. Perusahaan dapat melibatkan mahasiswa magang dalam pelaksanaan
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan kerja
perusahaan.
c. Memperoleh masukan positif tentang program K3 yang dapat
dijadikan acuan dalam pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja
perusahaan.
d. Laporan magang dapat menjadi referensi dan masukan terhadap
kebijakan perusahaan mengenai K3.

D. Waktu Dan Tempat Praktikum

Kegiatan praktikum kesehatan masyarakat ini dilaksanakan di PT. Multi


Kencana Niagatama. Dengan ikut melakukan kegiatan kerja dan mempelajari
data-data sekunder. Kegiatan praktikum ini berlangsung selama 5 hari jam
kerja dalam satu minggu mengikuti hari kerja instasi tempat magang yaitu
dari hari Senin s/d Jumat pukul 08.00-16.00 WIB terhitung mulai 1 maret - 30
maret 2021. Data yang diambil yaitu data sekunder yang diperoleh dari
laporan instansi dan data primer melalui wawancara langsung kepada staf PT.
Multi Kencana Niagatama Modern Cikande Serang Tahun 2022.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menurut International Labour Organization (ILO), Keselamatan dan
kesehatan kerja didefinisikan sebagai sebuah ilmu untuk mengantisipasi,
merekognisi, mengevaluasi dan mengendalikan bahaya yang muncul dari
tempat kerja yang dapat merusak kesehatan serta kesejahteraan para
pekerja, masyarakat dan lingkungan secara umum (ILO, 2018).

ISO 45001:2018 mendefinisikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi atau akan mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan karyawan tetap, pekerja kontrak, dan tamu
yang berada di tempat kerja. Undang – Undang No. 1 Tahun 1970
merupakan perundangan tentang keselamatan dan Kesehatan kerja dan
bertujuan untuk mengatur pengelolaan perusahaan dalam menerapkan
protocol keselamatan di tempat kerja.

Selain itu, menurut Sucipto keselamatan dan kesehatan kerja adalah


suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur (Sucipto, 2014).

2. Tujuan K3

Menurut (Buntarto, 2015) tujuan dari keselamatan kerja adalah


menjamin kesempurnaan dan kesehatan jasamani dan rohani tenaga kerja
serta hasil karya dan budayanya. Selain itu Tujuan utama pelaksanaan K3
menurut (Sujoso A D, 2012) ada dua. Pertama, menciptakan lingkungan
kerja yang selamat dengan melakukan penilaian secara kualitatif dan
kuantitatif. Kedua, menciptakan kondisi yang sehat bagi karyawan,
keluarga dan masyarakat sekitarnya melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Penilaian lingkungan kerja secara kualitatif
meliputi lingkungan kerja fisik, kimia, biologis dan psikologi ergonomi.
Sedangkan secara kuantitatif, penilaian lingkungan kerja dengan parameter
yang telah ditentukan dan dibandingkan dengan nilai standar yang ada.

Beberapa pedoman standar yang sering digunakan bersumber dari


Kementerian Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi dan Standar
Nasional Indonesia. Sedangkan beberapa parameter lingkungan kerja yang
belum ada standar nasional masih mengacu standar yang dikeluarkan oleh
NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health) dan
ACGIH (American Conference of Govermental and Industrial Hygienist).
Promosi kesehatan di tempat kerja menurut WHO adalah berbagai
kebijakan dan aktifitas di tempat kerja yang dirancang untuk membantu
pekerja dan perusahaan di semua level untuk memperbaiki dan
meningkatkan kesejahteraan dengan melibatkan partisipasi pekerja,
manajemen dan stakeholder lainnya. Promosi K3 bisa juga diartikan
sebagai suatu usaha merubah perilaku seseorang dalam hal ini pekerja
untuk bertindak ke arah yang diinginkan oleh promosi itu.

3. Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak


diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak
terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan
(Sucipto, 2014)

a. Klasifikasi Kecelakaan Kerja

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) kecelakaan


kerja diklasifikasikan berdasarkan 4 macam penggolongan yaitu :

1) Menurut jenis kecelakaan, seperti terjatuh, tertimpa benda,


tertumbuk atau terkena benda-benda, terjepit oleh benda, gerakan-
gerakan melebihi kemampuan, pengaruh suhu tinggi, terkena arus
listrik, dan sebagainya.
2) Menurut penyebabnya, seperti akibat dari mesin, bahan-bahan
zat-zat berbahaya dan lingkungan kerja.

3) Menurut sifat luka atau kelainan, seperti patah tulang, dislokasi


(keseleo), memar dan luka bakar, dan sebagainya.
4) Menurut letak kelaianan atau luka ditubuh misalnya kepala, leher,
perut, dan sebagainya.

4. Konsep Kecelakaan Kerja

Menurut Heinrich 1972 dalam (Tarwaka, 2008) mengemukakan suatu


teori sebab akibat terjadinya kecelakaan yang selanjutnya dikenal dengan
“Teori Domino”. Dari lima faktor penyebab yang secara berurutan dan
berdiri sejajar antara faktor satu dengan yang lainnya. Kelima faktor
tersebut adalah:
a. Domino kebiasaan.
b. Domino kesalahan.
c. Domino tindakan dan kondisi tidak aman.
d. Domino kecelakaan.
e. Domino cidera.

Selanjutnya, untuk mencegah terjadinya kecelakaan adalah cukup


dengan membuang salah satu kartu domino atau memutuskan rangkaian
mata rantai domino tersebut. Berdasarkan teori dari Heinrich tersebut, Bird
dan Germain dalam (Tarwaka, 2008) memodifikasi teori domino dengan
merefleksikan ke dalam hubungan manajemen secara langsung dengan
sebab akibat kerugian kecelakaan. Model penyebab kerugian melibatkan
lima faktor penyebab secara berentetan. Kelima faktor dimaksud adalah:

a. Kurangnya Pengawasan
Bird dan Germain 1986 dalam (Tarwaka, 2008) menyebutkan kurangnya
pengawasan merupakan urutan pertama menuju suatu kejadian yang
mengakibatkan kerugian. Pengawasan dalam hal ini ialah salah satu dari
empat fungsi manajemen yaitu : planning (perencanaan), organizing,
(pengorganisasian), leading (kepemimpinan), dan controlling
(pengendalian). Teori domino yang pertama akan jatuh karena kelemahan
pengawas dan pihak manajemen yang tidak merencanakan dan
mengorganisasi pekerja dengan benar serta tidak mengarahkan para
pekerjanya untuk terampil dalam melaksanakan pekerjaannya. Kurangnya
pengendalian dapat disebabkan karena faktor:
1) Program yang tidak memadai (Inadequate Program)
Hal ini disebabkan terlalu sedikitnya program yang diterapkan di tempat
kerja atau karena terlalu banyak kegiatan-kegiatan program. Kegiatan
program yang penting bervariasi dengan lingkup, sifat, dan jenis
perusahaan.
2) Standar program yang tidak layak (Inadequate Standard Program )
Guna mematuhi pelaksanaan kegiatan manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja yang baik perusahaan harus membuat suatu
program keselamatan dan kesehatan kerja, menetapkan standar
yang digunakan dan melakukan pemantauan pelaksanaan program
tersebut.
3) Standar yang tidak layak (Inadequate to Standard)
Faktor yang menyebabkan kurangnya standar yang diterapkan tidak
cukup spesifik dan tidak cukup jelas serta kurang tingginya standar yang
diterapkan.
b. Penyebab Dasar
Bird dan Germain dalam (Tarwaka, 2008) menyebutkan penyebab dasar
adalah penyebab nyata yang melatarbelakangi penyebab langsung yang
mendasari terjadinya kecelakaan, terdiri dari :
1) Faktor Personla (Personal Factor) yang meliputi :

a) Kurangnya pengetahuan.

b) Kurangnya keterampilan

c) Kurangnya kemampuan fisik dan mental

d) Kurangnya motivasi

e) Stress fisik dan mental

2) Faktor Pekerjaan (Job Factor) yaitu meliputi :


a) Kepemimpinan dan kepengawasan yang tidak memadai

b) Engineering kurang memadai

c) Maintenance kurang memadai

d) Alat dan peralatan kurang memadai

e) Pembelian barang kurang memadai

f) Standar kerja kurang memadai

c. Penyebab Kontak (Immediate Causes)


Bird dan Germain dalam Tarwaka 2008 menyebutkan tindakan
tidak aman dan kondisi tidak aman yang secara langsung
menyebabkan kecelakaan yang biasanya dapat dilihat dan dirasakan.
Penyebab langsung tersebut berupa :

1) Tindakan tidak aman (Unsafe Act)


Yaitu pelanggaran terhadap tata cara kerja yang aman sehingga dapat
menimbulkan peluang akan terjadinya kecelakaan, misalnya:
a) Mengoperasikan peralatan tanpa wewenang.

b) Mengoperasikan mesin/peralatan/kendaraan dengan


kecepatan tidak layak.
c) Berada dalam pengaruh obat-obatan terlarang dan alkohol.

d) Gagal mengikuti prosedur kerja.

e) Melepas alat pengaman.

f) Membuat alat pengaman tidak berfungsi.

g) Tidak memakai alat pelindung diri.

h) Menggunakan peralatan yang sudah rusak.

i) Posisi kerja yang salah.

j) Pengangkutan yang tidak layak.

k) Bersenda gurau di waktu kerja.

l) Kegagalan untuk memperingatkan.


Menurut penelitian dan penyeledikan-penyelidikan ternyata faktor
manusia dalam timbulnya kecelakaan sangat penting. Selalu
ditemui dari hasil hasil penelitian, bahwa 80-85% kecelakaan
disebabkan oleh unsafe action (Anizar, 2009) dalam (Kusumarini,
2017).

2) Kondisi tidak aman (Unsafe Condition)

Kondisi fisik yang membahayakan dan langsung membuka


terhadap kecelakaan. Keadaan tidak aman tersebut antara lain:
a) Peralatan atau material yang rusak.

b) Pelindung atau pembatas yang tidak layak.

c) Alat pelindung diri yang kurang sesuai.

d) Sistem peringatan tanda bahaya yang kurang berfungsi.

e) Kebersihan dan tata ruang tempat kerja tidak layak.

f) Kondisi lingkungan kerja mengandung debu, gas, asap, atau


uap yang melebihi NAB (Nilai Ambang Batas).
g) Intensitas kebisingan yang melebihi NAB.

h) Paparan radiasi.

i) Temperatur ruang kerja terlalu tinggi atau rendah.

j) Penerangan yang kurang atau berlebihan.

k) Ventilasi yang kurang.

l) Bahaya kebakaran dan peledakan.

m)Tindakan yang terbatas atau berlebihan.

d. Insiden

Bird dan Germain dalam Tarwaka (2008) menyebutkan insiden


terjadi karena adanya kontak energi atau bahan-bahan berbahaya.
Kecelakaan tersebut dapat berupa:
1) Terbentur/menabrak suatu benda.
2) Terbentur/tertabrak benda/alat yang bergerak.

3) Jatuh ke tingkat yang lebih rendah.

4) Jatuh pada tingkat yang sama (tergelincir, tersandung, terpeleset).

5) Terjepit diantara dua benda.

6) Terjepit ke dalam alat/benda yang berputar.

7) Kontak dengan listrik, panas, dingin, radiasi, bahan beracun.

B. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja

Secara umum, terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh faktor fisik dan
manusia, misalnya kondisi-kondisi lingkungan pekerja yang tidak aman,
lantai licin, pencahayaan kurang, silau, dan sebagainya. Sedangkan faktor
manusia, misalnya perilaku pekerja yang tidak memenuhi keselamatan,
karena kelengahan, rasa kantuk, kelelahan, dan sebagainya. Berbagai
kecelakaan kerja yang terjadi menunjukkan bahwa faktor manusia menjadi
penyebab terbesar (Buntarto, 2015). Menurut (Sucipto, 2014) bahwa
kecelakaan kerja disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. Faktor pekerjaan
a. Jam kerja

Jam kerja bekerja termasuk waktu istirahat dan lamanya bekerja.

b. Pergeseran waktu

Pergeseran waktu dari pagi, siang dan malam dapat


mempengaruhi terjadinya peningkatan kecelakaan kerja.
2. Faktor Manusia (human factor)

a. Umur pekerja

b. Pengalaman bekerja

c. Tingkat Pendidikan dan keterampilan

d. Lama bekerja
e. Kelelahan
Secara umum penyebab kecelakaan ada 2 yaitu faktor manusia
(unsafe action) dan faktor lingkungan (unsafe condition) (Anizar,
2009) dalam (Sudrajat, 2017)

C. Safety Patrol

1. Pengertian Safety Patrol

Safety Patrol merupakan kegiatan inspeksi yaitu dengan melakukan


keliling di setiap area di perusahaan untuk mencari keadaan yang tidak sesuai
dengan standar dan temuan tersebut akan dibuat laporan untuk selanjutnya
dipresentasikan.

Kegiatan safety patrol tidak dilakukan individu melainkan dilaksanakan


bersama tim yang telah ditunjuk oleh management. Safety patrol dilakukan
oleh sekitar 10 orang, apabila ada temuan maka temuan tersebut harus
didiskusikan terlebih dahulu apakah keadaan tersebut memang tidak sesuai
dengan standar.

Safety Patrol adalah salah satu alat mengontrol/pengawasan untuk


memastikan apakah standar yang sudah ada telah dilaksanakan atau belum,
biasanya team patrol datang ke lapangan untuk mengecek kinerja K3.

2. Tujuan Safety Patrol

Menurut Bird & Germain (1986) bahwa inspeksi atau safety patrol adalah
suatu cara terbaik untuk menemukan masalah- masalah dan menilai risikonya
sebelum kerugian atau kecelakaan dan penyakit akibat kerja benar-benar terjadi.
Program inspeksi/safety patrol harus dilakukan secara terstruktur danmempunyai
beberapa tujuan umum, seperti:
a. Mengidentifikasi masalah-masalah yang potensial yang tidak
terantisipasi selama proses desain ataupun selama analisis tugas-
tugas/pekerjaan.
b. Mengidentifikasi defisiensi atau ketidakfungsian mesin-mesin dan
peralatan kerja.
c. Mengidentifikasi kondisi lingkungan kerja dan tindakan-tindakan
tidak aman atau tidak sesuai dengan prosedur kerja.
d. Mengidentifikasi pengaruh dan perubahan proses produksi atau
perubahan material.
e. Mengidentifikasi tindakan korektif yang kurang tepat yang dapat
menimbulkan masalah lain di tempat kerja.
f. Menyediakan informasi K3 untuk bahan evaluasi diri bagi
manajemen perusahaan.
g. Mendemonstrasikan komitmen manajemen melalui tindakan nyata
dalam bidang K3 di tempat kerja

3. Jenis Safety Patrol

a. Safety Departement Patrol (Daily Safety Patrol)

Safety Departement Patrol (Daily Safety Patrol) adalah patrol


safety yang dilakukan oleh SHE departemen yang terdiri dari satu
atau dua tim.One Weekly Safety Patrol

b. One Weekly Safety Patro

adalah patrol safety yang dilakukan rutin setiap satu minggu


sekali yang dilakukan oleh semua safety man dari setiap
subilakukan adalah review report daily safety patrol yang
dilakukan oleh SHE dan melakukan patrol dengan tema- tema
khusus. One Weekly Safety Patrol ini dikoordinatori oleh staf yang
berfungsi untuk menetapkan jadwal patrol dan mengkoordinir
pelaksanaannya. Pelaksanaan One Weekly Safety Patrol ini
berdurasi maksimal satu jam.

c. Division Safety Meeting


Division Safety Meeting adalah safety patrol yang dilakukan
oleh divisi masing-masing yang dilakukan bulanan yang
terintegrasi dengan Division Safety. Division Safety Meeting ini
terdiri dari Manager dan Supervisior dan dikoordinatori oleh Safety
Officer. Kelengkapan yang diperlukansaat Division Safety Meeting
adalah safety tag dan laporan temuan (Ardina, 2012).

4. Tugas Safety Dalam Kegiatan Safety Patrol.

a. Mencatat masalah yang menyimpang dari standar K3 yang


ditemukan saat inspeksi.
b. Menindak lanjuti penyimpangan tersebut dengan laporan
ketidak sesuaian.
c. Mendistribusikan penyimpangan tersebut kepada pihak terkait
(paling lambat 60 menit setelah inspeksi K3).
d. Monitorinng pelaksanaan perbaikan, Dalam melaksanakan safety
patrol perlu diperhatikan hal-hal yang perlu dilakukan pengecekan
sehingga dapat terfokus dalam mencari hal-hal yang tidak sesuai
dengan standar. Adapun item yang perlu dilakukan pengecekan
adalah seluruh aspek safety di tempat kerja yang meliputi:
1. Potensi bahaya orang dan lingkungan (unsafe action dan
unsafe condition).
2. Potensi bahaya mesin (safety equipment and safety device).
3. Kelengkapan APD.
Beberapa tahap safety patrol yang efektif apabila
penerapannya sudah dilaksanakan:
a. Melibatkan semua manajemen terutama para pimpinan
(kepala bagian).
b. Membuat jadwal yang konsisten misalnya 1 bulan sekali.
c. Jangan mencari kesalahan pada saat safety patrol.
d. Lakukan komunikasi dua arah buat pertanyaan yang
memuat dirinya
Menjawab, Lakukan evaluasi dengan mereka
pada saat pertemuan safety.
e. Beri sangsi bagi yang melanggar dan beri
penghargaan bagi yang disiplin.
f. Siapkan peralatan visual dan kamera untuk mendukung
kegiatan.

D. Perilaku

1. Pengertian Perilaku

Perilaku merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta


interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku adalah suatu kegiatan atau
aktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan (Notoatmodjo,
2014). Sedangkan menurut (Wawan, 2011) Perilaku merupakan suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku adalah kumpulan berbagai
faktor yang saling berinteraksi.

2. Jenis Perilaku

Menurut teori skinner yang dikenal dengan teori stimulus-organisme-


respons (SOR) yang dikutip oleh (Notoatmodjo, 2014). Perilaku manusia
dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

a. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup terjadi jika respon terhadap stimulus


tersebut masih belum dapat diminati oleh orang lain (dari luar)
secara jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk
perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan, sikap terhadap
stimulus bersangkutan.

b. Perilaku terbuka (overt behavior)


Perilaku terbuka terjadi jika respon terhadap stimulus
tersebut berupa tindakan atau praktik yang dapat diminati oleh
orang lain dari luar secara jelas. Respon seseorang stimulus
tersebut sudah dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang menurut


(Notoatmodjo, 2014) antara lain :
a. Faktor Genetik atau Endogen
Faktor genetik atau keturunan merupakan konsep
dasar terjadinya perilaku seseorang.
b. DNA merupakan warisan biologis dari kedua orangtuanya yang di
wariskan kepada generasi penerusnya.
c. Sifat kepribadian agar mudah dipahami menurut para ahli
digolongkan menjadi dua aspek yaitu aspek jasmani (fisik) dan
aspek psikologi (kejiwaan)
d. Kecerdasan adalah suatu kemampuan manusia dalam
menghadapai dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara
cepat dan efektif.
e. Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang
sedikit sekali tergantung kepada latihan mengenai hal
kemampuan tersebut.

f. Faktor Sosio Psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor internal yang sangat


besar pengaruhnya terhadap terjadinya perilaku. Faktor psikologis
tersebut yaitu:

g. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk berfikir, berpersepi,
dan bertindak. Sikap mengandung aspek penilaian atau evaluatif
terhadap objek dan mempunyai 3 komponen yaitu :
1. Komponen koginitif adalah aspek intelektual yang
berkaitan dengan apa yang diketahui manusia
2. Komponen afektif adalah aspek emosional yang berkaitan
dengan penilaian apa yang diketahui manusia.
3. Komponen konatif adalah aspek visional yang
berhubungan dengan kecenderungan atau kemampuan
bertindak.

h. Emosi
Emosi menunjukan keguncangan organisme yang disertai
oleh gejala- gejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis.

i. Kepercayaan
Kepercayaan adalah keyakinan akan sesuatu hal benar atau
salah, keyakinan terbentuk oleh pengetahuan, kebutuhan, dan
kepentingan.

j. Kebiasaan
Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menatap,
berlangsung secata otomatis, dan tidak direncanakan.
k. Kemauan
Kemauan sebagai dorongan tindakan yang merupakan usaha
orang untuk mencapai tujuan.

l. Faktor Situasional

Faktor situasional adalah mencakup faktor lingkungan


dimana manusia itu bertempat tinggal, baik itu lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor tersebut
merupakan kondisi objektif di luar manusia yang mempengaruhi
perilakunya. Faktor ini meliputi :

1) Faktor ekologis
Faktor ekologis merupakan keadaan alam,
geografis, iklim, yang mempengaruhi perilaku
orang.
2) Faktor desain dan arsitektur
Struktur bangunan dan bentuk bangunan, pola
pemukiman dapat mempengaruhi perilaku
manusia yang berada di dalamnya.
3) Faktor temporal
Pengaruh waktu terhadap bioritme manusia
yang mempengaruhi perilakunya. Waktu pagi,
siang, sore, malam yang membawa pengaruh
sikap dan perilaku.
4) Suasana behavior
Tempat keramaian atau kerumunan massa
membawa pola perilaku manusia, perilaku orang
yang diwarnai oleh suasanan lingkungan
tersebut.
5) Faktor teknologi
Perkembangan teknologi termasuk teknologi informasi yang
disebut dengan internet membawa pengaruh bagi perilaku
seseorang.
6) Faktor Sosial
Peranan faktor sosial seperti umur, status pendidikan,
agama, status sosial berpengaruh terhadap perilaku
seseorang.

m. Perilaku Pekerja

Perilaku pekerja dibedakan menjadi 2, yaitu :

7) Perilaku Aman ( safe behavior )

Perilaku aman menurut Heinrich adalah tindakan atau


perbuatan dari seseorang atau beberapa orang karyawan yang
memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan terhadap
karyawan. Sedangkan menurut Bird dan Germain (1990) perilaku
aman adalah perilaku yang tidak dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan atau insiden. Jadi, perilaku aman adalah sebuah
perbuatan yang bertitik pada keselamatan pekerja dengan cara
berperilaku dan bertindak secara aman dan mengikuti prosedur
kerja yang aman.

8) Perilaku Tidak Aman ( unsafe action )


Perilaku tidak aman adalah suatu Tindakan pekerja yang
tidak mengguanakan alat keselamatan dalam bekerja,
melepas alat pengaman, atau bekerja sambil bergurau
yang dapat membahayakan dirinya sendiri ataupun orang
lain yang dapat berakhir dengan kecelakaan (Sudrajat,
2017). Menurut Heinrich dalam (Ramli, 2010)
mengemukakan bahwa tindakan tidak aman dari pekerja
seperti tindakan tidak mau menggunakan alat keselamatan
dalam bekerja, melepas alat pengaman atau bekerja
sambal bergurau, dan tindakan tersebut dapat
membahayakan dirinya atau orang lain yang dapat
berakhir dengan kecelakaan .

E. Kebijakan PT. Multi Kencana Niagatama

1. Sebagai perusahaan manufactur kabel listrik dalam kegiatannya


selalu berusaha untuk menghasilkan produk yang bermutu, dan
bekerja dengan konsisten disertai kolaborasi yang tinggi dengan
menjag libgkungan dan menerapkan, melindungi,
membudidayakan,keselamatan Kesehatan kerja bagi semua personil
dilingkungan perusahaan adalah komitmen manajemen.

2. Regulasi di PT. Multi Kencana Niagatama mengenai safety patrol


yaitu

a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.


b. Kebijakan Mutu
c. Kebijakan Lingkungan
d. Kebijakan K3
e. Kebijakan Larangan Menggunakan Ponsel
f. Kebijakan Larangan Merokok
F. Metode Pelaksanaan Safety patrol pada karyawan produksi di PT.
Multi Kencana Niagatama

1. Pelaksanaan Safety Patrol di PT. Asia Chemical Industry di


lakukan oleh petugas HSE seperti halnya petugas mengidentifikasi
kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
yang dalam potensi bahaya/berpotensi darurat. Safety Patrol di
lakukan dengan rutin setiap hari/setiap minggu. Bahkan tanpa di
sengaja ketika petugas HSE melihat potensi bahaya tetap termasuk
kedalam safety patrol, Langkah-langkah pelaksanaan safety patrol
adalah :

a. Siapkan dokumen
b. Melakukan safety patrol
c. Membuat laporan hasil yang telah ditemukan.
d. Menindak lanjuti ke department sesuai bagian.
e. Melakukan perbaikan sesuai tindakan.
f. Evaluasi perbaikan.

G. Hasil Pelaksanaan Safety patrol pada karyawan produksi di PT. Multi


Kencana Niagatama

1. Laporan safety patrol merupakan satu bagian dari suatu sistem


manajemen inspeksi. Laporan adalah suatu alat atau sarana yang
dapat digunakan sebagai bahan informasi dan komunikasi yang
efektif. Laporan safety patrol merupakan tindak lanjut dari hasil
lembar safety patrol dibuat oleh departemen HSE yang akan
diserahkan kepada Manager. Laporan tersebut membantu
penanggungjawab untuk mengambil keputusan yang lebih baik
tentang hal-hal yang berkaitan dengan inspeksi. Disamping itu,
laporan juga memberikan manfaat bagi pengembangan-
pengembangan program seperti untuk kontrol pembelian material,
pengembangan pelatihan, penyediaan APD dan desain tempat kerja.
Dokumentasi laporan akan memudahkan kegiatan safety patrol
terutama sebagai sumber informasi penting untuk identifikasi
masalah-masalah serupa dan memudahkan kegiatan safety patrol
berikutnya.

H. Sumber Daya Manusia K3 Di PT. Multi Kencana Niagatama

1. Sumber daya manusia merupakan tenaga kerja yang


melaksanakan program K3 di PT Multi Kencana Niagatama PT.
Multi Kencana Niagatama sebagai perusahaan dibidang
manufacture kabel listrik penghantar telanjang, tegangan Rendah,
tegangan menengah dan tegangan tinggi dalam kegiatannya selalu
berusaha untuk menghasilkan produk yang bermutu sesuai
persyaratan, Untuk jumlah karyawan di PT. Multi Kencana
Niagatama Terdiri dari department QHSE dan 5R sebanyak 2 orang
dan department IT 1 orang, department HR DAN IR 3 orang,
department GA 5 orang, departmeent PPIC 15 orang dan depetmenrt
QA 10 orang, departmrent E&M 19 orang dan department produksi
34 orang.

I. Monitoring dan Evaluasi program safety patrol di PT. Multi Kencana


Niagatama

1. Perusahaan menetapkan dan melaksanakan program safety


patrol, selanjutnya untuk mencapai sasaran harus dilakukan
pencatatan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan. Penyusunan
program safety patrol difokuskan pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan gangguan kesehatan serta pencegahan kecelakaan
yang dapat mengakibatkan kecelakaan personil dan cidera,
kehilangan kesempatan berproduksi, kerusakan peralatan dan
kerusakan/gangguan lingkungan dan juga diarahkan untuk
dapat memastikan bahwa seluruh personil mampu menghadapi
keadaan darurat.

Kemajuan program safety patrol ini dipantau secara setiap


hari/minggu guna dapat ditingkatkan secara berkesinambungan
sesuai dengan risiko yang telah teridentifikasi dan mengacu kepada
rekaman sebelumnya serta pencapaian sasaran safety patrol yang
lalu, Monitoring dan Evaluasi (MONEV) merupakan dua kegiatan
terpadu dalam rangka pengendalian suatu program. Meskipun
merupakan satu kesatuan kegiatan, monitoring dan evaluasi memiliki
fokus yang berbeda satu sama lain. Karena kegiatan ini
menggunakan metode pelatihan (workshop) maka bahan ini hanya
sebagai pengayaan yang telah dilengkapi informasi pokok mencakup
aspek-aspek penting dari Monitoring dan Eavaluasi (MONEV),
seperti pengertian, tujuan, fungsi, manfaat hingga proses
perbuatannya. Fungsi Monitoring dan Evaluasi Menurut Dunn (1981),
Monitoring mempunyai 5 fungsi, yaitu:

a. Ketaatan (complience). Monitoring menentukan apakah


tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti
standard an prosedur yang telah ditetapkan.
b. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah
sumber dan layanan yang diperuntukan bagi pihak tertentu
(target) telah mencapai mereka.
c. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi
yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial
masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan
sesudah periode waktu tertentu.
d. Penjelasan (explentation). Monitoring menghasilkan informasi
yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan
dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak
cocok.
e. Penilaian Evaluasi merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan
kegiatan Monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan
data yang disediakan melalui kegiatan monitoring. Dalam
merencanakan suatu kegiatan yang hendaknya evaluasi merupakan
bagian yang tak terpisahkan, sehingga tidak dapat terpisahkan,
sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi
diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian
tujuan.
1) Evaluasi berhubungan dengan hasil
informasi tentang nilai serta memberikan
gambaran tentang manfaat suatu kebijakan.
Istilah Evaluasi ini berdekatan dengan
penafsiran, pemberian angka, dan
penilaian. Evaluasi dapat menjawab
pertanyaan “Apa pertanyaan yang dibuat”
(William N Dunn: 2000)
2) Evaluasi bertujuan untuk mengetahui
apakah program itu mencapai sasaran yang
diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih
menekankan pada aspek hasil yang dicapai
(output).
3) Evaluasi baru bisa dilakukan jika program
itu telah berjalan setidaknya dalam satu
periode (tahapan), sesuai dengan tahapan
rancangan dan jenis program yang dibuat
dalam perencanaan dan dilaksanakan.
BAB III

GAMBARAN UMUM PT. MULTI KENCANA NIAGATAMA

A. Sejarah Perusahaan PT. Multi Kencana Niagatama

1. PT. Multi Kencana Niagatama didirikan pada Tahun 1997,


berlokasi di Desa Nyompok kecamatan Kopo - Kabupaten Serang -
Banten – Indonesia dengan memproduksi Kabel Listrik mulai dari
Kabel Listrik Tegangan Rendah, Penghantar Telanjang, hingga
Kabel Listrik Tegangan Menengah sampai dengan 36KV, Tahun
2017, Multi Kabel telah memulai proyek untuk memproduksi Kabel
Listrik Tegangan Tinggi sampai dengan 150 KV dengan total
investasi mencapai 120 Milyar dan diharapkan bisa jalan secara
komersial di Semester Pertama Tahun 2019.

PT. Multi Kencana Niagatama berusaha untuk selalu


mengembangkan produk dengan kualitas terbaik untuk pasar
Indonesia dan negara tetangga lainnya untuk lebih mempertahankan
posisi kami sebagai pemain kunci di pasar sektor tenaga listrik
global.

PT. Multi Kencana Niagatama juga selalu berupaya untuk


menjaga persentase TKDN dengan menggunakan bahan baku,
barang setengah jadi dan komponen utama lainnya dari Produsen
Lokal. Beberapa supplier lokal yang sudah bekerja sama dengan
perusahaan kami antara lain PT. INALUM, PT. Chandra Asri
Petrochemical, PT. Karya Sumiden Indonesia, CV. Buana Jasa
Bersama, PT. Central Pneumatik Indonesia, PT. Central
Satryaperdana, PT. Adi Raya Mandiri, PT. Adi Teknikatama, dll.

B. Visi Dan Misi PT. Multi kencana Niagatama

1. Visi
Menjadi produsen kabel terkemuka di Indonesia yang dikenal di
seluruh dunia

2. Misi
a. Untuk menyediakan produk dan layanan
berkualitas tinggi kepada pelanggan kami.
b. Memberikan harga yang kompetitif kepada
pelanggan kami dengan mengedepankan
efisiensi dan efektivitas dalam perusahaan.
c. Untuk terus meningkatkan proses produksi
kami sesuai dengan perkembangan teknologi
terkini.

3. Data Geografi

1. PT. Multi Kencana Niagatama Jl. Kopo Maja No.97, Ds


Nyompok, Kopo, Serang,Banten, Indonesia.

4. Sumber Daya Manusia

1. PT. Multi Kencana Niagatama sebagai perusahaan dibidang


manufacture kabel listrik penghantar telanjang, tegangan Rendah,
tegangan menengah dan tegangan tinggi dalam kegiatannya selalu
berusaha untuk menghasilkan produk yang bermutu sesuai
persyaratan.

Untuk jumlah karyawan di PT. Multi Kencana Niagatama


Terdiri dari department QHSE dan 5R sebanyak 2 orang dan
department IT 1 orang, department HR DAN IR 3 orang, department
GA 5 orang, departmeent PPIC 15 orang dan depetmenrt QA 10
orang, departmrent E&M 19 orang dan department produksi 34
orang.

5. Company Profile

1. Establish : 1997
Corporate status : Limited liability company
Business type : Manufacturing
Product code : AAC, AAC-S, ACSR,
BCC, NFA2X, NFA2X-T, NYA, NYM, NYFGbY,
NA2XSEYBY.
Product/Services : Alumunium, Tembaga,
PVC, HDPE,
Adhesive Type : PVC, HDPE, Armoring,
seal tape
Capacity : 6800m/years
President Directur : Diki Susanto
Employee : 89 person
Quality Control : In house
Address : Jl. Kopo Maja No.97, Ds
Nyompok, Kopo, Serang,Banten, Indonesia.
Website : https://multi-kabel.com

6. Company’s History

1997 : We Produce low voltage power cables, bare


conductors. Medium voltage power cables
(up to 36 kv) to high voltage power cables
(up to 150kv)
2002 : We are accredited with ISO 9002:1994 to practice QualitY
Management
System and upgraded to ISO 9001:2001 in June 2003.
2016 : Multi Kabel started the development of medium voltage
power cables up to
20kv to support the Government's 35,000 Megawatt
Electrification Program by investing in our 1st CCV Line
and PD Shielding Room Testing

2017 : With the exponential growth experienced by the company


finally
started its first high-voltage power cable production facility
with technical
support and cooperation from the Finnish cable machinery
company,
We are one of the few manufacturers that can produce
power cables up to 150kv and continue to be one of the
most reputable brands on the market.

7. Company’s Awards

Juli 2017 : Sertifikat SMK3


Juli 2018 : Sertifikat produk LMK
2018 : Pengahargaan P2K3 Tingkat Provinsi BANTEN
2021 : Serifikat IS0 45000:2018

8. Struktur Organisasi

1. PT. Multi Kencana Niagatama organisasi menjadi system sebuah


kelancaran perusahaan, diperlukan suatu struktur organisasi yang
jelas, baik koordinasi kedalam maupun organisasi keluar sehingga
perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu selain
diperlukan tenaga kerja yang handal, terampil, dan cekatan diperlukan
juga tenaga ahli yang memiliki pengalaman dalam alur proses
produksi, yang berfungsi untuk memberikan petunjuk pada
pengoprasian.

Organisasi PT. Multi kencana Niagatama dipimpin


oleh Direktur yang dibantu oleh Plan manajer, dan
dibawahi kepala-kepala department yaitu dari HRD, GA,
PPIC, Produksi,, QC&QE, QHSE 5R, E&M, tiap-tiap
bagian dilakukan pengaturan secara sistematik.
Bagan Sruktur Organisasi PT. Multi Kencana Niagatama

Direktur

Plant Manager

Asisten Plan Manajer

HRD M GA PPIC QHSE&5R PRODUKSI E&M


QC&QE

QHSE OFFICE

SAFETY PATROL
9. Jenis Produk Yang Dihasilkan Di PT. Multi Kencana Niagatama

1. Produk yang dihasilkan oleh PT. Multi Kencana Niagatama


yang berbahan alumunum, tembaga, PVC, HDPE yaitu berupa
kabel-kabel:

a. Produk kabel yang dihasilkan oleh PT. MKN yaitu distribution


power cables & transmission conductor ( disajikan pada gambar
3.1 ) dan low voltage power cable yang digunakan untuk
tegangan berkapasitas listrik rendah. dan ( disajikan pada
gambar 3.2 ) medium voltage power cable yang digunakan
untuk tegangan listrik berkapasitas sedang, dan ( disajikan pada
gambar 3.2 ) high voltage power cable yang digunakan untuk
tegangan berkapasitas listrik tinggi.
Gambar 3.1 distributin power cables

Sumber Company Profile PT. Multi Kencana Niagatama

Adhesive for automotive/motor industry.

Application : Kabel power & Transimisi


Conductor

component :
Alumunium, HDPE
Gambar 3.2 low voltage power cables

Sumber Company Profile PT. Multi Kencana Niagatama

Adhesive for automotive/motor industry

Application : Foam laminating, ABS/rubber


laminating

Main component : Tembaga,


PVC, Armouring
Gambar 3.3 Medium Voltage Power Cables

Sumber Company Profile PT. Multi Kencana Niagatama

Adhesive for automotive/motor industry


Application : Foam laminating, ABS/rubber
laminating
Main component : Tembaga,
Alumunium, PVC, HDPE, Seal tape,
Armoring
Gambar 3.4 High Voltage Power Cables

Sumber Company Profile PT. Multi Kencana Niagatama

Adhesive for automotive/motor industry


Application : Foam laminating, ABS/rubber
laminating
component : Tembaga,
HDPE, Timah
10. Gambaran Program K3 di PT. Multi Kencana Niagatama

1. PT. Multi Kencana Niagatama memiliki semboyan “Utamakan


Keselamatan,Karena Keselamatan Dimulai Dari Diri Kita Sendiri”. Yang
memiliki arti yakni menanamkan keselamatan kesehatan kerja dalam
segala bidang tanpa paksaan kepada karyawannya dengan Indikator
Zero Fatality dan memiliki program :

a. Keselamatan
b. Kesehatan
Ada pun program-program keselamatan kesehatan kerja di
PT.Multi Kencana Niagatama yaitu :
1) Keselamatan
 PT. Multi Kencana Niagatama memberikan induksi
untuk karyawan baru, visit tamu sebelum memasuki
area perusahaan untuk pengenalan dan meminimalisir
kecelakaan kerja.
 Pemberian PPE (Safety shoes, respirator, dll) berkala
untuk karyawan.
 Melakukan safety talk, safety meeting, safety induction,
dan safety patrol.
 Zona-zona terbatas dilarang keras memasuki jika tanpa
izin.

 Setiap pekerjaan beresiko karyawan dan vendor wajib


mengisi PTW (Permit To Work) dan menganalisa
tingkat resiko bahaya.
 Melakukan training internal untuk karyawan berkala (1
bulan sekali) fire, basic safety, chermical handling,
PPE, MSDS, dan PPGD.
 Melakukan STD (Simulasi Tanggap Darurat) 1 tahun
sekali.
2) Kesehatan

 PT. Multi Kencana Niagatama melakukan pemeriksaan


kesehatan (medical check up) berkala untuk karyawan
dengan periode 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun sekali,
untuk mencegah penyakit akibat Kerja (PAK) dengan
bekerja sama dengan rumah sakit, , dan klinik-klinik
terdekat untuk melakukan pemeriksaan berkala dan
mengambil tindakan jika terjadi keadaan darurat.
upaya ini untuk melindungi kesehatan karyawan di PT.
Multi Kencana Niagatama.
 PT. Multi Kencana Niagatama juga memberikan
vitamin, perminggu untuk menjaga kesehatan
karyawan PT. Multi Kencana Niagatama.
 Untuk karyawan yang teridentifikasi penyakit paru
(TBC) PT. Multi Kencana Niagatama memberikan cuti
panjang (berobat jalan) sampai pulih dengan jaminan
tidak ada pemotongan upah selama cuti panjang
(berobat jalan) yang tercantum di peraturan
perusahaan.
 Di masa pandemi corona ini, management PT. Multi
Kencana Niagatama melakukan protokol kesehatan
diantaranya pemeriksaan swab antigen 1 minggu
sekali untuk semua karyawan, pembatasan visit ke area
perusahaan, membuat pembatas di kantin karyawan,
membatasi area merokok, untuk karyawan wajib
menggunakan masker 3 ply di area perusahaan,
penyediaan antiseptic dan memperbanyak tempat
mencuci tangan.
 Untuk tamu (customer dan kontraktor) wajib
menunjukkan bukti surat keterangan swab antigen
dengan waktu kadaluarsa 4x24 jam.
BAB IV

HASIL PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT

A. Hasil Kegiatan Harian Praktikum Kesehatan Masyarakat

Tabel 4.1 Hasil Kegiatan Harian

Hari/Tanggal Kegiatan
Selasa Orientasi Pabrik
02-03-2022 Induction K3
Rabu Pengenalan Wilayah Pabrik
03-03-2022
Menempelkan Emblem Produksi
Apar
Kamis Inpeksi Mesin Produksi
04-03-2022
Jumat Safety Patrol
05-03-2022
Senin Inpeksi Apar
07-03-2022
Selasa Mengganti Apar
08-03-2022
Rabu Inpeksi
09-03-2022
Lingkungan
Kamis Membuat Laporan
10-03-2022 Magang
Jumat JSA
11-03-2022
Senin Work Permit
14-03-2022
System
Selasa Inpeksi
15-03-2022
Rabu Bikin Laporan
16-03-2022
Kamis Safety Patrol
17-03-2022
Jumat Checking Apar
18-03-2022
Senin Membuat Laporan
21-03-2022
Selasa Inpeksi Lingkungan
22-03-2022
Rabu
23-03-2022 Tinjau Limbah B3
Kamis Inpeksi
24-03-2022
Jumat JSA
25-03-2022
Senin Safety Patrol
28-03-2022
Selasa Membuat
29-03-2022
Laporan
Rabu Inpeksi Lingkungan
30-03-2022
Kamis Penutupan
31-03-2022

B. Kebijakan Safety Patrol Pada Karyawan di PT. Multi Kencana Niagatama

1. Kebijakan PT. Multi Kencana Niagatama yaitu ;

Sebagai perusahaan manufactur kabel listrik dalam kegiatannya


selalu berusaha untuk menghasilkan produk yang bermutu, dan
bekerja dengan konsisten disertai kolaborasi yang tinggi dengan
menjag lingkungan dan menerapkan, melindungi,
membudidayakan,keselamatan Kesehatan kerja bagi semua personil
dilingkungan perusahaan adalah komitmen manajemen.

2. Regulasi di PT. Multi Kencana Niagatama mengena safety patrol


yaitu :

a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan


Kerja.
b.Kebijakan Mutu
c. Kebijakan Lingkungan
d.Kebijakan K3
e. Kebijakan Larangan Menggunakan Ponsel Kebijakan Larangan
Merokok

C. Metode Pelaksanaan Safety patrol pada karyawan produksi di PT.


Multi Kencana Niagatama

1. Pelaksanaan Safety Patrol di PT. Multi Kencana Niagatama di


lakukan oleh petugas HSE seperti halnya petugas mengidentifikasi
kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
yang dalam potensi bahaya/berpotensi darurat. Safety Patrol di
lakukan dengan rutin setiap hari/setiap minggu. Bahkan tanpa di
sengaja ketika petugas HSE melihat potensi bahaya tetap termasuk
kedalam safety patrol. Langkah-langkah pelaksanaan safety patrol
adalah :
a. Siapkan dokumen
b. Melakukan safety patrol
c. Membuat laporan hasil yang telah ditemukan.
d. Menindak lanjuti ke department sesuai bagian.
e. Melakukan perbaikan sesuai tindakan.
f. Evaluasi perbaikan.

D. Hasil Pelaksanaan Safety patrol pada karyawan produksi di PT. Multi


Kencana Niagatama

1. Laporan safety patrol merupakan satu bagian dari suatu sistem


manajemen inspeksi. Laporan adalah suatu alat atau sarana yang
dapat digunakan sebagai bahan informasi dan komunikasi yang
efektif. Laporan safety patrol merupakan tindak lanjut dari hasil
lembar safety patrol dibuat oleh departemen HSE yang akan
diserahkan kepada Manager. Laporan tersebut membantu
penanggung jawab untuk mengambil keputusan yang lebih baik
tentang hal-hal yang berkaitan dengan inspeksi. Disamping itu,
laporan juga memberikan manfaat bagi pengembangan-
pengembangan program seperti untuk kontrol pembelian material,
pengembangan pelatihan, penyediaan APD dan desain tempat kerja.
Dokumentasi laporan akan memudahkan kegiatan safety patrol
terutama sebagai sumber informasi penting untuk identifikasi
masalah-masalah serupa dan memudahkan kegiatan safety patrol
berikutnya.

a. Pada gambar 3.5 adanya karyawan yang tidak memakai apd


lengkap yaitu memakai sarung tangan hanya sebelah dan tidak
memakai masker.
b. Pada gambar 3.6 tidak ada safety sign seperti “ awas hati-hati
alat berputar”
c. Pada gambar 3.7 terdapat benda yang menghalangi yellow line.
Gambar 4.1 karyawan tidak memakai APD lengkap, hal ini berpotensi dapat
berpotensi kecelakaan kerja dan PAK,karena adanya uapan bahan yang berzat
kimia.

Gambar 4.2 tidak ada safety sign khusus alat berputar hal ini salah suatu potensi
bahaya,karna orang bisa saja tidak melihat adanya aktifitas alat berputar ini dan
tersenggol.
Gambar 4.3 ada benda yang menghalangi yellow line,hal ini menyebabkan
karyawan susah untuk lewat dan bisa terbentur.

E. Sumber Daya Manusia K3 Di PT. Multi Kencana Niagatama

1. Sumber daya manusia merupakan tenaga kerja


yang melaksanakan program K3 di PT Multi
Kencana Niagatama PT. Multi Kencana Niagatama
sebagai perusahaan dibidang manufacture kabel
listrik penghantar telanjang, tegangan Rendah,
tegangan menengah dan tegangan tinggi dalam
kegiatannya selalu berusaha untuk menghasilkan
produk yang bermutu sesuai persyaratan, Untuk
jumlah karyawan di PT. Multi Kencana Niagatama
Terdiri dari department QHSE dan 5R sebanyak 2
orang dan department IT 1 orang, department HR
DAN IR 3 orang, department GA 5 orang,
departmeent PPIC 15 orang dan depetmenrt QA 10
orang, departmrent E&M 19 orang dan department
produksi 34 orang.
F. Monitoring dan Evaluasi program safety patrol di PT. Multi Kencana
Niagatama

1. Perusahaan menetapkan dan melaksanakan program safety


patrol, selanjutnya untuk mencapai sasaran harus dilakukan
pencatatan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan. Penyusunan
program safety patrol difokuskan pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan gangguan kesehatan serta pencegahan kecelakaan
yang dapat mengakibatkan kecelakaan personil dan cidera,
kehilangan kesempatan berproduksi, kerusakan peralatan dan
kerusakan/gangguan lingkungan dan juga diarahkan untuk
dapat memastikan bahwa seluruh personil mampu menghadapi
keadaan darurat.

Kemajuan program safety patrol ini dipantau secara setiap


hari/minggu guna dapat ditingkatkan secara berkesinambungan
sesuai dengan risiko yang telah teridentifikasi dan mengacu kepada
rekaman sebelumnya serta pencapaian sasaran safety patrol yang
lalu, Monitoring dan Evaluasi (MONEV) merupakan dua kegiatan
terpadu dalam rangka pengendalian suatu program. Meskipun
merupakan satu kesatuan kegiatan, monitoring dan evaluasi memiliki
fokus yang berbeda satu sama lain. Karena kegiatan ini
menggunakan metode pelatihan (workshop) maka bahan ini hanya
sebagai pengayaan yang telah dilengkapi informasi pokok mencakup
aspek-aspek penting dari Monitoring dan Eavaluasi (MONEV),
seperti pengertian, tujuan, fungsi, manfaat hingga proses
perbuatannya, Fungsi Monitoring dan Evaluasi Menurut Dunn
(1981), Monitoring mempunyai 4 fungsi, yaitu:

a. Ketaatan (complience). Monitoring menentukan apakah


tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti
standard an prosedur yang telah ditetapkan.
b. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah
sumber dan layanan yang diperuntukan bagi pihak tertentu
(target) telah mencapai mereka.
c. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi
yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial
masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah
periode waktu tertentu.
d. Penjelasan (explentation). Monitoring menghasilkan informasi
yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan
dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak
cocok.
e. Penilaian Evaluasi merupakan tahapan yang berkaitan erat
dengan kegiatan Monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat
menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan
monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan yang
hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan,
sehingga tidak dapat terpisahkan, sehingga dapat dikatakan
sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk
mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan.
f. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai
serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu kebijakan.
Istilah Evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian
angka, dan penilaian. Evaluasi dapat menjawab pertanyaan
“Apa pertanyaan yang dibuat” (William N Dunn: 2000).
g. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu
mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih
menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output).
h. Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan
setidaknya dalam satu periode (tahapan), sesuai dengan tahapan
rancangan dan jenis program yang dibuat dalam perencanaan
dan dilaksanakan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kebijakan safety patrol pada karyawan produksi di PT. Multi


Kencana Niagatama meliputi :
a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja.
b. Kebijakan Mutu
c. Kebijakan Lingkungan
d. Kebijakan K3
e. Kebijakan Larangan Menggunakan Ponsel
f. Kebijakan Larangan Merokok.

2. Pelaksanaan Safety Patrol di PT. Multi Kencana Niagatama di


lakukan oleh petugas HSE seperti halnya petugas mengidentifikasi
kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
yang dalam potensi bahaya/berpotensi darurat. Safety Patrol di
lakukan dengan rutin setiap hari/setiap minggu. Bahkan tanpa di
sengaja ketika petugas HSE melihat potensi bahaya tetap termasuk
kedalam safety patrol.

3. Hasil pelaksanaan program safety patrol sudah cukup baik


dengan adanya tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan dan sudah
mencapai tingkat keberhasilan karena dapat mengurangi angka
kecelakaan kerja dan mengurangi perilaku tidak aman dalam
bekerja.

4. Sumber Daya Manusia pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja


ini untuk melakukan program-program K3 yang ada di PT.Multi
Kencana Niagatama termasuk kegiatan program safety patrol ini
dilakukannya dengan petugas HSE.Pelaksanaan Safety Patrol di PT.
Multi Kencana Niagatama di lakukan oleh petugas HSE seperti
halnya petugas mengidentifikasi kondisi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup yang dalam potensi
bahaya/berpotensi darurat. Safety Patrol di lakukan dengan rutin
setiap hari/setiap minggu. Bahkan tanpa di sengaja ketika petugas
HSE melihat potensi

5. Monitoring dan Evaluasi program safety patrol di PT. Multi


Kencana Niagatama.

Perusahaan menetapkan dan melaksanakan program safety


patrol, selanjutnya untuk mencapai sasaran harus dilakukan
pencatatan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan. Penyusunan
program safety patrol difokuskan pada peningkatan kesehatan
dan pencegahan gangguan kesehatan serta pencegahan
kecelakaan yang dapat mengakibatkan kecelakaan personil dan
cidera, kehilangan kesempatan berproduksi, kerusakan peralatan dan
kerusakan/gangguan lingkungan dan juga diarahkan untuk
dapat memastikan bahwa seluruh personil mampu menghadapi
keadaan darurat.

B. Saran

1. Sebaiknya petugas meninjau ulang hasil inspeksi


sebelumnya.
2. Perlu diterapkannya pemantauan terhadap efektivitas
pelaksanaan tindakan perbaikan sementara terhadap
pelanggaran yang ditemukan saat pelaksanaan safety
patrol.
3. Perusahaan juga harus memberikan penyuluhan/promosi
K3 mengenai prosedur kerja, sebelum melaksanakan
pekerjaan berlangsung.
4. Dilakukan upaya edukasi terkait pengenalan K3 untuk
para pekerja sebagai upaya peningkatan softskill
pencegahan kecelakaan kerja.
.

Anda mungkin juga menyukai