Anda di halaman 1dari 74

Universitas Faletehan

GAMBARAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


PADA PEKERJA DI PT. POLYPLEX FILM INDONESIA
CIKANDE SERANG – BANTEN TAHUN 2022

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT

SYIFA LOUFIYANTI
2018031120

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG – BANTEN
2022
Universitas Faletehan

GAMBARAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


PADA PEKERJA DI PT. POLYPLEX FILM INDONESIA
CIKANDE SERANG – BANTEN TAHUN 2022

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT

SYIFA LOUFIYANTI
2018031120

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

SERANG – BANTEN

2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat (Magang) ini diajukan oleh :

Nama : Syifa Loufiyanti


NIM : 2018031120
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Pembimbing Lapangan : Robin Jaenudin, S.SI
Judul Magang : Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Pada Pekerja di PT. Polyplex Film Indonesia
Cikande Serang – Banten Tahun 2022

Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim Pembimbing Praktikum


Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas
Faletehan.

TIM PEMBIMBING

Pembimbing Utama : Hj. Titin Nasiatin, SH., M.KM ( )

Pembimbing Lapangan : Robin Jaenudin, S.SI ( )

Ditetapkan di : Universitas Faletehan


Tanggal : 14 Maret 2022

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat (Magang) ini disusun oleh :

Nama : Syifa Loufiyanti


NIM : 2018031120
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Judul Magang : Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Pada Pekerja di PT. Polyplex Film Indonesia
Cikande Serang – Banten Tahun 2022

Telah disetujui dan dipresentasikan dihadapan Tim Pembimbing Praktikum


Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas
Faletehan.

Serang, 14 Maret 2022

Pembimbing utama,

Hj.Titin Nasiatin, SH., M.KM


NIK. 09.94.004

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Syifa Loufiyanti

Tempat/tanggal lahir : Cilegon, 27 Mei 2000

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Kav. Vila Citra Plamunan, Gang Yudistira, RT 05/RW 01

Kec.Kramatwatu, Serang-Banten

Pendidikan : SMA Negeri 3 Kota Serang

SMP Negeri 1 Kramatwatu

SD Negeri 1 Kramatwatu

Riwayat Pekerjaan :-

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena dengan
rahmat dan nikmat dari-Nya, Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Kesehatan Masyarakat yang berjudul “Gambaran Penggunan Alat Pelindung Diri
(APD) Pada Pekerja Polyplex Film indonesia Cikande Serang – Banten Tahun
2022”. Dalam menyusun laporan ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan
baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Andiko Nugraha Kusuma, S.KM., M.KM., selaku Rektor Universitas


Faletehan.
2. Bapak Ners. H. Asra, S.Kep., M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Faletehan.
3. Ibu Hj. Nurce Arifianti, S.KM., M.KM, selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Faletehan.
4. Ibu Hj. Titin Nasiatin, SH., M.KM, selaku Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dan masukan untuk menyelesaikan laporan magang
ini.
5. PT. Polyplex Film Indonesia Serang – Banten yang telah memfasilitasi penulis
sehingga dapat melaksanakan Praktikum Kesehatan Masyarakat
6. Bapak Robin Jaenudin, S.Si, selaku pembimbing lahan yang telah
memberikan bimbingan dan masukan untuk terselesaikannya laporan ini.
7. Bapak Mirza Maulidiandi, S.E., selaku pembimbing lahan yang telah
memberikan bimbingan dan masukan untuk terselesaikannya laporan ini
8. Orang tua yang selalu memberikan dukungan moril, material serta do’a yang
tak pernah terputus.
9. Titin, Tuti, Hada, Alya, Namira, Tiara, Acil, dan Fadli yang selalu menemani
magang dan teman bertukar pikir dalam penyusunan laporan ini.
10. Teman-teman seperjuangan PSKM angkatan 2018 yang semoga kita bisa lulus
bersama di tahun ini.

v
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah berperan dalam membantu proses penyusunan
laporan ini dari awal hingga akhir. laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna memperbaiki laporan
dimasa yang akan datang.

Serang, 14 Maret 2022

Penulis

vi
ABSTRAK

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Universitas Faletehan
Laporan Praktikum, Maret 2022

Syifa Loufiyanti

Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Polyplex


Film Indonesia Cikande Serang – Banten Tahun 2022

xiii + 12 halaman, 3 tabel, 19 gambar, 10 lampiran

Alat Pelindungsn Diri adalah alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja untuk
melindungi seluruh atau Sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan
potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(Tarwaka,2008). Kegiatan praktikum dilakukan di PT. Polyplex Film Indonesia
industri di Cikande Serang – Banten Tahun 2022 yang dilaksanakan selama satu
bulan pada tanggal 1 Februari 2022 sampai dengan 28 Februari 2022 yang
bertujuan untuk mengetahui Gambaran Penggunaan Alat Pelindungan Diri (APD)
pada Pekerja di PT. Polyplex Film Indonesia Cikande Serang – Banten. Hasil
praktikum ini dapat disimpulkan bahwa PT.Polyplex Film Indonesia telah
menerapkan kebijakan untuk penggunaan Alat Pelindungan Diri (APD) mengacu
pada Undang–Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pelaksanaan
penggunaan Alat Pelindung Diri semua pekerja menggunakan APD sesuai dengan
kebutuhan dan resiko pekerjaan, jenis Alat Pelindungan Diri yang digunakan
pekerja saat melakukan pekerjaan telah sesuai dengan potensi bahaya yang terjadi,
sarana dan prasarana Alat Pelindung Diri sudah cukup efektif, kegiatan
monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara pemeriksaan berkala pada pekerja
setiap 1 bulan sekali dan melakukan penggantian APD secara berkala.

Kata Kunci : Penggunaan, Alat Pelindung Diri, Pekerja

Daftar Bacaan : 8 buah (2008-2022)

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
PERNYATAAN PENGESAHAN................................................................. ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN............................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
ABSTRAK...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
KATA GAMBAR .......................................................................................... xi
KATA LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum Kesehatan Masyarakat........................................... 3
1. Tujuan Umum................................................................................ 3
2. Tujuan Khusus............................................................................... 3
C. Manfaat Praktikum Kesehatan Masyarakat......................................... 4
1. Bagi Universitas............................................................................. 4
2. Bagi PT. Polyplex Film Indonesia................................................. 4
3. Bagi Mahasiswa............................................................................. 4
D. Waktu dan Tempat Praktikum Kesehatan Masyarakat........................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 6
A. Alat Pelindung Diri.............................................................................. 6
B. Kebijakan Penggunaan APD................................................................ 8
C. Jenis APD............................................................................................. 11
D. Kecelakaan Kerja................................................................................. 17
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIKUM KESEHATAN
MASYARAKAT............................................................................................ 18
A. Sejarah Perusahaan.............................................................................. 18
B. Visi Dan Misi....................................................................................... 19
C. Data Geografi....................................................................................... 20
D. Keadaan Sosial Masyarakat................................................................. 20
E. Ketenagaan........................................................................................... 21
F. Profil Perusahaan................................................................................. 22
G. Struktur Organisasi.............................................................................. 23
H. Jenis Produk yang dilaksanakan.......................................................... 24
I. Gambaran Program K3 di PT.Polyplex Film Indonesia...................... 26

viii
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIKUM KESEHATAN
MASYARAKAT............................................................................................ 29
A. Hasil Kegiatan Harian Praktikum Kesehatan Masyarakat................... 29
B. Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja
di PT. Polyplex Film Indonesia............................................................ 30
1. Kebijakan Penggunaan APD di PT.Polyplex Film Indonesia....... 30
2. Pelaksanaan Penggunaan APD di PT. Polyplex Film Indonesia... 31
3. Jenis – Jenis Alat Pelindungan Diri di PT. Polyplex
Film indonesia................................................................................ 31
4. Sarana dan Prasarana Alat Perlindungan Diri di PT. Polyplex Film
Indonesia........................................................................................ 39
5. Monitoring dan Evaluasi penerapan penggunaan APD pada Pekerja
di PT. Polyplex Film Indonesia.......................................................... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 42
A. Kesimpulan.......................................................................................... 42
B. Saran.................................................................................................... 43

DAFTAR REFERENSI................................................................................. 45

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Penggunaan Tenaga Kerja................................................ 20


Tabel 3.2 Jenis Usaha...................................................................................... 28
Tabel 3.3 Hasil Kegiatan Harian...................................................................... 33

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi tahap Oprasional........................................... 34


Gambar 3.2 Pet Resin....................................................................................... 35
Gambar 3.3 Metalized PET Film...................................................................... 53
Gambar 3.4 Plain PET Film.............................................................................. 34
Gambar 3.5 BOPP Film.................................................................................... 35
Gambar 4.1 Safty Helmet................................................................................. 53
Gambar 4.2 Safety Shoes.................................................................................. 34
Gambar 4.3 Welding Hand Gloves................................................................... 35
Gambar 4.4 Chemical Resistant Gloves........................................................... 53
Gambar 4.5 Sarung Tangan Anti Panas Alumunium........................................ 34
Gambar 4.6 Kevlar Gloves............................................................................... 35
Gambar 4.7 Cut Resistant Gloves..................................................................... 53
Gambar 4.8 Full Body Hearness....................................................................... 34
Gambar 4.9 Face Shield.................................................................................... 35
Gambar 4.10 Apron and Uniform PT.Polyplex ................................................. 53
Gambar 4.11 Masker N95 ................................................................................. 34
Gambar 4.12 Masker Chemical.......................................................................... 35
Gambar 4.13 Safty Glasses................................................................................. 53
Gambar 4.14 Ear Plug......................................................................................... 34

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Magang………………………………. 46

Lampiran 2 Surat Perizinan Magang………………………………………. 47

Lampiran 3 Pernyataan Kesediaan Pembimbing Lapangan……………….. 48

Lampiran 4 Formulir Pengajuan Judul…………………………………….. 49

Lampiran 5 Lembar Kehadiran Mahasiswa……………………………….. 50

Lampiran 6 Catatan Harian Magang………………………………………. 51

Lampiran 7 Jadwal Selama Magang………………………………………. 52

Lampiran 8 Pembuatan Poster…………………………………………….. 53

Lampiran 9 Poster Penggunaan APD……………………………………… 54

Lampiran 10 Dokumentasi………………………………………………….. 55

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap aktifitas yang melibatkan factor manusia, mesin dan bahan yang
melalui proses tahapan produksi memiliki risiko dengan tingkat risiko berbeda
- beda yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat. Risiko
kecelakaan akibat kerja tersebut disebabkan karena adanya sumber – sumber
bahaya akibat dari aktifitas kerja di tempat kerja. Tenaga kerja merupakan
asset perusahaan yang sangat penting dalam proses produksi, sehingga perlu
diupayakan agar drajat Kesehatan tenaga kerja selalu dalam keadaan optimal.

Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan hal yang tidak akan terlepas dari
sistem ketenaga kerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan
Kesehatan kerja tidak hanya sangat penting bagi pekerja namun juga
menentukan produktivitas suatu pekerjaan. Keselamatan dan Kesehatan kerja
berdampak positif terhadap pekerjaan. Maka dari itu, keselamatan dan
Kesehatan kerja tidak hanya suatu kewajiban yang harus diperhatikan oleh
para pekerja, akan tetapi menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
sistem pekerjaannya. Dengan kata lain, keselamatan dan Kesehatan kerja
bukan suatu kewajiban melainkan suatu kebutuhan bagi para pekerja dan bagi
bentuk kegiatan pekerjaan.

Pengendalian faktor – faktor bahaya yang dilakukan untuk meminimalkan


bahkan menghilangkan potensi bahaya yang kemungkinan dapat
menimbulkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja adalah dengan cara
pengendalian teknis dan admministratif, tetapi banyak perusahaan yang
menolak untuk melaksanakan pengendalian tersebut dengan alasan biaya yang
mahal. Maka perusahaan tersebut mengupayakan dengan merekomendasikan
alat pelindungan diri (APD) sebagai tindakan proteksi dini terhadap bahaya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang timbul ditempat. Penggunaan alat

1
2

pelindung diri sebenarnya merupakan alternatif terakhir bagi pihak perusahaan


untuk melindungi tenaga kerjanya dari faktor dan potensi bahaya.

Bentuk perlindungan yang diberikan selain metode eliminasi, substitusi,


rekayasa teknik dan administrasi, jika semua usaha perlindungan atau tindakan
pencegahan belum dapat maksimal maka dapat diupayakan dengan
memberikan alat perlindungan diri bagi pekerja.

Menurut perkiraan International Labour Organization (ILO) 2,87 juta tenaga


kerja meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja. Sekitar 86,3% dari kematian ini diakibatkan oleh penyakit akibat kerja
dan 13,7% diakibatkan oleh kecelakaan kerja (Hamalainen,P., Takala, J &
Boon Kiat,2017). Data dari BPJS Ketenaga kerjaan pada tahun 2017 jumlah
angka kecelakaan kerja ditempat kerja sebanyak 123.041 kasus, dan pada
tahun 2018 mencapai 173.105 kasus. Angka ini menunjukan penningkatan
kecelakaan ditempat kerja ( BPJS Ketenaga kerjaan,2019).

PT Polyplex Film Indonesia Cikande Merupakan salah satu pabrik yang


berada di Kawasan industri di Cikande Serang-Banten yang memproduksi
damar buatan (resin sintetis) dan bahan baku plastic serta barang plastik
lembaran. Dalam kegiatan produksinya, perusahaan ini sangat membutuhkan
penerapan K3 seperti monitoring APD, Mejalankan Program K3 (Sosialisasi
Job Description, Sosialisasi Kebakaran dan Sosialisasi Tanggap Darurat), dan
Melakukan audit internal untuk evaluasai K3 setiap bulan.

Menurut Undang – Undang RI. NO. 13 Tahun 2003, menyatakan bahwa


mempekerjakan tenaga kerja berarti wajib memberikan perlindungan yang
mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan Kesehatan baik mental maupun
fisik tenaga kerja. Berbagai upaya dilakukan perusahaan untuk melindungi
seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja (Suma’mur, 2009).

Universitas Faletehan
3

Perusahaan yang menyediakan APD tidak menjamin setiap pekerja akan


menggunakan APD yang diberikan. Penggunaan APD tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang menjadi alasan pekerja untuk tidak
memakainya. Adapun faktor pendorong menurut Lewrence Green, 1980
dalam (Notoadmojo, 2007), yang dapat mempengaruhi penggunaan APD
antara lain pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai – nilai dan tradisi budaya.

B. Tujuan Praktikum

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada


Pekerja di PT Polyplex Film Indonesia Cikande Kabupaten Serang-Banten
Tahun 2022.

2. Tujuan Khusus

a. untuk mengetahui Kebijakan Alat Pelindung Diri (APD) pada


Pekerja di PT Polyplex Film Indonesia Cikande Kabupaten Serang-
Banten Tahun 2022.

b. Untuk mengetahui Pelaksanaan Penggunaan APD pada Pekerja PT


Polyplex Film Indonesia Cikande Kabupaten Serang-Banten Tahun
2022.
c. Untuk mengetahui Jenis-jenis Alat Pelindung Diri pada PT
Polyplex Film Indonesia Cikande Kabupaten Serang-Banten Tahun
2022.
d. Untuk mengetahui Sarana dan Prasarana Alat Pelindung Diri APD
Di PT Polyplex Film Indondesia Cikande Kabupaten Serang-Banten
Tahun 2022.
e. Untuk mengetahui monitoring evaluasi Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) pada Pekerja di PT Polyplex Film Indonesia Cikande
Kabupaten Serang-Banten Tahun 2022.

Universitas Faletehan
4

C. Manfaat Praktikum

1. Bagi Universitas Faletehan

a. Terbinanya kerja sama dengan pihak institusi perguruan tinggi dengan


perusahaan terkait.

b. Meningkatkan kualitas pendidikan dan melibatkan tenaga terampil dan


tenaga lapangan dalam kegiatan magang.

c. Memperoleh masukan yang positif untuk dapat ditetapkan dalam


program magang selanjutnya.

2. Bagi PT. Polyplex Film Indonesia Cikande Serang – Banten

a. Terjalinnya kerja sama dengan pihak institusi pendidikan dalam


kaitannya meningkatkan sumber daya manusia.

b. Intansi dapat melibatkkan mahasiswa magang dalam pelaksanaan


program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan kerja
perusahaan.

c. Memperoleh masukan positif tentang program K3 yang dapat dijadikan


acuan dalam pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan.

d. Laporan magang dapat menjadi referensi dan masukan terhadap


kebijakan perusahaan mengenai K3.

3. Bagi Mahasiswa

a. Dapat menerapakan keilmuan Keselamatan dan Kesehtan Kerja dan


mengaplikasikan antara teori yang diperoleh dari bangku kuliah ke
dalam lingkungan kerja pada Pekerja di PT Polyplex Film Indonesia
Cikande Kabupaten Serang-Banten Tahun 2022.

b. Menambah pengetahuan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja


yang dapat dipelajari di lingkungan pada Pekerja di PT Polyplex Film
Indonesia Cikande Kabupaten Serang-Banten Tahun 2022.

Universitas Faletehan
5

c. Memperoleh kesempatan bekerja sama dengan profesi lain yang ada


pada Pekerja di PT Polyplex Film Indonesia Cikande Kabupaten
Serang-Banten Tahun 2022.
d. Memperoleh pengalaman bekerja sesuai topik yang akan di teliti pada
Pekerja di PT Polyplex Film Indonesia Cikande Kabupaten Serang-
Banten Tahun 2022.
e. Menambah wawasan mengenai dunia industri dan meningkatkan
keterampilan serta keahlian praktik kerja

D. Waktu dan Tempat Praktikum

Kegiatan ini dilaksanakan pada PT. Polyplax Film Indonesia tahun 2022

selama kurang lebih 1 bulan di mulai pada tanggal 2 Februari sampai dengan

28 Februari 2022 dengan jam kerja mulai pukul 08.00 sampai dengan 15.00

WIB.

Universitas Faletehan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Perlindungan Diri adalah alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja

untuk melindungi seluruh atau Sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya

pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit

akibat kerja (Tarwaka,2008).

Menurut Budiono, Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang

digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari

adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja. APD tidak secara sempurna

dapat melindungi tubuhnya, tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan yang

mungkin terjadi. Pengendalian ini sebaiknya tetap dipadukan dan sebagai

pelengkap pengendalian teknis atau pengendalian administratif.

Sedangkan menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi nomor

PER.08/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung diri, Alat Pelindung Diri

selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan

untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh

tubuh dari potensi 11 12 bahaya di tempat kerja. Pengusaha wajib menyediakan

APD bagi pekerja/buruh di tempat kerja. 22 Dalam pasal 4 ayat satu pada

PER.08/MEN/VII/2010 disebutkan APD wajib digunakan di tempat kerja di

mana:

6
7

1) Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas,


peralatan atau instalasi yang berbahaya yang dapat menimbulkan
kecelakaan, kebakaran atau peledakan.

2) Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau


disimpan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, korosif,
beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu rendah

3) Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau


pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan
perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau
dimana dilakukan pekerjaan persiapan

4) Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan


hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan
lapangan kesehatan

5) Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan batu-batuan, gas, minyak,


panas bumi, atau mineral lainnya, baik di permukaan, di dalam bumi
maupun di dasar perairan

6) Dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan,


melalui terowongan, di permukaan air, dalam air maupun di udara

7) Dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok,


stasiun, bandar udara dan gudang

8) Dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air

9) Dilakukan pekerjaan pada ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan

10) Dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau
rendah

11) Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan,


terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau
terpelanting

Universitas Faletehan
8

12) Dilakukan pekerjaan dalam ruang terbatas tangki, sumur atau lubang

13) Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran

14) Dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah

15) Dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan telekomunikasi radio,


radar, televisi, atau telepon

16) Dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset yang


menggunakan alat teknis

17) Dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau


disalurkan listrik, gas, minyak atau air

18) Diselenggarakan rekreasi yang memakai peralatan, instalasi listrik atau


mekanik.

B. Kebijakan Penggunaan APD

Undang – Undang No. 25 Tahun 1997 tentang ketenaga kerjaan pasal 108

menyatakan bahwa “Setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas keselamatan dan Kesehatan kerja, moral dan kesusilaan,

perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai – nilai

agama”. Oleh karena itu upaya perlindungan terhadap pekerja akan bahaya

khususnya pada saat melaksanakan kegiatan atau proses di tempat kerja perlu

di lakukan oleh pihak manajemen perusahaan.

Salah satu upaya perlindungan terhadap tenaga kerja tersebut adalah dengan

penggunaan alat perlindungan diri (APD).

Universitas Faletehan
9

Penggunaan APD di tempat kerja telah diatur melalui Undang – Undang No. 1

Tahun 1970. Pasal – pasal yang mengatur tentang penggunaan APD adalah :

a) Undang – Undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

1. Pasal 3 ayat 1 sub f

Dengan peraturan perundang – undangan ditetapkan syarat – syarat


keselamatan kerja untuk memberi alat – alat pelindungan diri pada
para tenaga kerja.

2. Pasal 9 ayat 1

Pengurus diwajibkan menunjukka dan menjelaskan pada tiap tenaga


kerja baru tentang :

a. Kondisi – kondisi dan bahaya – bahaya serta yang timbul dalam


tempat kerja

b. Semua pengaman dan alat – alat pelindungan yang diharuskan


dalam tempat kerja.

c. Alat – alat pelindungan bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

d. Cara – cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan


pekerjaannya.

3. Pasal 9 ayat 2

Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan


setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat -
syarat tersebut di atas.

Universitas Faletehan
10

4. Pasal 9 ayat 3

Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga


kerja yang berada dibawah pimpinannya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan Kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan
pertama pada kecelakaan.

5. Pasal 12 sub c

Dengan peraturan perundang – undangan diatur kewajiban dan atau


hak tenaga kerja untuk menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan
dimana syarat Kesehatan dan keselamatan kerja serta alat – alat
perlindungan diri yang diwajibkan.

6. Pasal 12 sub e

Dengan peraturan perundang – undangan diatur kewajiban dan atau


hak tenaga kerja untuk menyatakan keberangkatan kerja pada
pekerjaan dimana syarat Kesehatan dan keselamatan kerja serta alat -
alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali
dalam hal – hal khusus ditentukan lain oleh pengawas dalam batas –
batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.

7. Pasal 13

Barang siapa yang memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan menaati


semua petunjuk Kesehatan kerja dan memakai alat – alat perlindungan
diri yang diwajibkan.

Universitas Faletehan
11

b) Permenaker trans No. PER-01/MEN/1981 tentang kewajiban melaporkan


penyakit akibat kerja

1. Pasal 4 ayat 3

Kewajiban pengurus menyediakan secara Cuma – Cuma alat


perlindungan diri yang diwajibkan penggunaanya bagi tenaga kerja
yang berada dibawah pimpinannya untuk pencegahan penyakit akibat
kerja.

2. Pasal 5 ayat 2

Tenaga kerja Harus memakai alat – alat perlindungan diri yang


diwajibkan untuk pencegahan penyakit akibat kerja.

C. Jenis Alat Pelindungan Diri

Berdasarkan fungsinya terdiri dari beberapa macam. Alat perlindungan diri


yang digunakan tenaga kerja sesuai dengan bagian tubuh yang dilindungi,
antara lain:

a) Alat Perlindungan Kepala

Digunakan untuk melindungi rambut terjerat oleh mesin yang berputar dan
untuk melindungi kepala dari terbentur benda tajam atau keras. Bahaya
kejatuhan benda atau terpukul benda yang melayang, percikan bahan kimia
korosif, panas sinar matahari. Jenis alat pelindung kepala antara lain :

1. Topi pelindung (Safety Helmets)

Topi Pelindung harus tahan terhadap pukulan, tidak mudah terbakar,


tahan terhadap perubahan iklim dan tidak menghantarkan arus listrik.
Topi pelindung dapat terbuat dari plastic serta gelas (fiberglass) maupul
metal. Topi pelindung dari bahan bakelite enak dipakai karena ringan.
Sedangkan topi pelindung baisanya dilengkapi dengan anyaman
penyangga yang berfungsi untuk menyerap keringat dan mengatur
pertukaran udara.

Universitas Faletehan
12

2. Tutup kepala (hair net)

Berfungsi untuk melindungan kepala dari debu atau kotoran. Tutup


kepala ini biasanya terbuat dari asbestos, kulit dan kain tahan air.

b) Alat Pelindung Mata

Jenis ini digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia
korosif, debu dan partikel – partikel kecil yang melayang di udara, gas atau
uap yang dapat menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang elektronik,
panas radiasi sinar matahari, pukulan atau benturan benda keras. Jenis alat
ini antara lain :

1. Kacamata (Spectacles)

Berfungsi untuk melindungi mata dari partikel – partikel kecil, debu


dan radiasi gelombang elektromagnetik.

2. Google

Berfungsi untuk melindungi mata dari gas, debu, uap dan percikan
larutan bahan kimia. Google biasanya terbuat dari plastic transparan
dengan lensa berlapis kobalt untuk bahaya radiasi gelombang
elektromagnetik mengion.

c) Alat Pelindung Telinga

Digunakan untuk mengurangi intensitas yang masuk kedalam telinga. Jenis


alat ini antara lain :

Universitas Faletehan
13

1. Sumbat Telinga (Ear Plug)

Terbuat dari kapas, plastic, karet alami dan bahan sintetis. Ear Plug
yang terbuat dari kapas, spon malam (wax) hanya dapat digunakan
sekali pakai (dispositeble). Sedangkan yang terbuat dari bahan plastic
yang dicetak dapat digunakan berulang kali. Faktor – faktor yang
mempengaruhi efektivitas alat pelindung sumbat telinga, antara lain :

• Kebocoran udara

• Peralatan gelombang suara melalui bahan alat pelindung

• Vibrasi alat itu sendiri

• Konduksi suara melalui tulang dan jaringan

2. Tutup Telinga (Ear Muff)

Alat pelindung jenis ini terdiri dari 2 buah tutup telinga dan sebuah
headband. Isi dari tutup telinga ini berupa cairan atau bisa yang
berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian untuk
waktu yang cukup lama, efektivitas Ear Muff dapat menurun karena
bantalannya menjadi mengeras dan mengerut sebagai akibat reaksi dari
bantalan dengan minyak dan keringat pada permukaan kulit. Alat ini
dapat mengurangi intensitas suara 30 dB(A) dan juga dapat melindungi
bagian luar telinga dari benturan benda keras atau percikan bahan api.

d) Alat Pelindung Pernafasan

Digunakan untuk melindungi pernafasan dari resiko paparan gas, uap, debu
atau udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau bersifat rangsangan.
Secara umum jenis alat pelindungan pernafasan yang banyak digunakan di
perusahaan, antara lain :

Universitas Faletehan
14

1. Masker

Digunakan untuk mengurangi paparan debu atau partikel – partikel


yang lebih besar untuk masuk ke dalam saluran pernafasan

2. Respirator

Digunakan untuk melindungi dari paparan debu, kabut, uap logam, asap
dan gas – gas berbahaya. Jenis – jenis respirator ini adalah :

• Chemical Respirator

Merupakan catridge respirator terkontaminasi gas dan uap dengan


toksisitas rendah. Catridge ini berisi adsorban dan karbon aktif,
arang dan silicagel. Sedangkan canister digunakan untuk
mengabsorbsi khlor dan gas atau uap zat organik.

• Mechanical Respirator

Alat pelindung ini berguna untuk menangkap partikel – partikel zat


padat, debu, kabut, uap logam dan asap. Respirator ini biasanya
dilengkapi dengan filter yang berfungsi untuk menangkap debu dan
kabut dengan kadar kontaminasi udara tidak terlalu tinggi atau
partikel yang tidak terlalu kecil. Filter pada respirator ini terbuat
dari fiberglass atau wol dan serat sintetis yang dilapisi dengan
mesin untuk memberi muatan pada partikel.

e) Alat Pelindung Tangan (Sarung Tangan)

Digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya dari benda tajam
atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak dengan arus
listrik. Sarung tangan terbuat dari karet untuk melindungi kontaminasi
terhadap bahan kimia dan arus listrik, sasrung tangan dari bahan kain atau
katun untuk melindungi kontak dengan panas dan dingin. Hal – hal yang
perlu dipertimbangan dalam pemilihan sarung tangan, sebagai berikut :

Universitas Faletehan
15

1. Potensi bahaya yang ada di tempat kerja, apakah berupa bahan kimia
korosif, benda panas, dingin, tajam atau benda keras.

2. Daya tahan bahan terhadap bahan kimia, seperti sarung tangan karet
alami tidak tepat pada paparan pelarut organik, karena karet alami larut
dalam pelarut organik.

3. Kepekaana objek yang digunakan, seperti pekerjaan yang halus dengan


memberikan benda – benda halus lebih tepat mennggunakan sarung
tangan yang tipis.

4. Bagian tangan yang dilindungi, apakah hanya bagian jari saja, tangan
atau sampai bagian lengan

f) Alat Pelindung Kaki

Digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari benda – benda
keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak dengan
arus listrik. Menurut jenis pekerjaan yang dilakukan spetu keselamatan
dibedakan menjadi :

1. Sepatu pengaman pada pengecoran baja. Sepatu ini terbuat dari bahan
kulit yang dilapisi krom atau asbes dan tingginya sekitar 35 cm. pada
pemakaian sepatu ini, celana dimasukkan ke dalam sepatu lalu
dikencangkan dengan tali pengikat

2. Sepatu pengaman pada pekerjaan yang mengandung bahaya peledak.


Sepatu ini tidak boleh memakai paku – paku yang dapat menimbulkan
percikan bunga api.

3. Sepatu pengaman untuk pekerjaan yang berhubungan dengan listrik.


Sepatu ini terbuat dari karet inti elektronik, tahan terhadap tegangan
listrik sebesar 10.000 volt selama 3 menit. Sepatu pengaman pada
pekerjaan bangunan konsentrasi. Sepatu ini terbuat dari bahan kulit
yang dilengkapi dengan baja pada ujung depannya.

Universitas Faletehan
16

g) Pakaian Pelindung

Digunakan untuk melindungi seluruh atau bagian tubuh dari percikan api,
suhu panas atau dingin, cairan bahan kimia. Oakaian pelindung dapat
berbentuk apron yang menutupi Sebagian tubuh pemakainya yaitu mulai
daerah dada sampai lutut atau overall yaitu menutupi seluruh bagian tubuh.
Apron dapat terbuat dari kain dril, kulit, plastic PVC/polyethylene, karet,
asbes atau kain yang dilapisi alumunium. Apron tidak boleh digunakan di
tempat – tempat kerja dimana terdapat mesin – mesin yang bertempur.

h) Sabuk pengaman keselamatan

Digunakan uuntuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh dari


ketinggian, seperti pekerjaan mendaki, memanjat dan pada pekerjaan
kontriksi bangunan. Prinsip pemeliharaan alat pelindung diri dapat
dilakukan dengan cara (Tarwaka,2014) :

1. Penjemuran di panas matahari untuk menghilangkan bau dan mencegah


timbulnya jamur dan bakteri.

2. Pencucian dengan air sabun untuk alat pelindung diri seperti safety
helmet, kacamata, ear plug yang terbuat dari karet, sarung tangan
kain/kulit/karet.

3. Penggantian catridge atau canister pada respirator setelah dipakai


beberapa kali

Agar alat pelindung diri tetap dapat digunakan secara baik, harus disimpan
pada tempat penyimpanan yang bebas debu, kotoran, dan tidak terlalu
lembab serta terhindar dari gigitan binatang. Penyimpanan harus diatur
sedemikian rupa sehingga mudah diambil dan dijangkau oleh pekerja dan
diupayakan disimpan di lemari khusus pelindung alat pelindung diri.

Universitas Faletehan
17

D. Kecelakaan Kerja
Berdasarkan Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No. 03 Tahun 1998.
Kecelakaan didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan
tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan harta benda.
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semua dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas
(Suma’mur,2003) Bahaya kecelakaan menurut (Suma’Mur,2013) diantara
adalah sebagai berikut :

1. Bahaya kebakaran yang diakaibatkan karena penggunaan bahan kapas,


minyak, solar, bensin, dan gas karbit.

2. Bahaya akibat sengatan arus listrik.

3. Bahaya peledakan yang diakibatkan karena penggunaan pesawat uap dan


pemakaian bejana bertekanan tinggi, misalkan tabung zat asam dan pesawat
karbit.

4. Bahaya yang terjadi akibat sambaran petir.

Universitas Faletehan
BAB III

GAMBARAN UMUM PT. POLYPLEX FILM INDONESIA CIKANDE

SERANG – BANTEN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Polyplex Films Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
usaha industri damar buatan (resin sintetis) dan bahan baku plastic serta barang
plastik lembaran.Hal ini berdasarkan Nomor Induk Berusaha (NIB)
8120116062566 Tanggal 26 Oktober 2018 dari dari Pemerintah Republik
Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Pelayanan OSS. Beralamat di jalan
modern industri XVIII Blok AN Nomor 07 KawasanIindustri Modern Desa
Nambo Udik Kecamatan Cikande Kabupaten Serang. PT. Polyplex Films
Indonesia telah mendapatkan persetujuan upaya pengelolaan lingkungan dan
upaya pemantauan lingkungan (UKL&UPL) dari Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Serang dengan Nomor 666.1/20/Penceg./DLH/2019 Tanggal 25
Februari 2019. Berdasarkan persetujuan UKL&UPL lingkup kegiatan PT.
Polyplex Films Indonesia antara lain jenis produksi PET Resin kapasitas
87.500 MT/tahun, Metalized PET Film kapasitas 7.500 ton/tahun dan Plain
PET Film kapasitas 48.000 ton/tahun. Berada dilahan seluas 54.400 m². PT.

Polyplex Films Indonesia seiring perjalan usaha direncanakan ada penambahan


luasan lahan dari 54.400 m² penambahan 17.200 m² menjadi 71.600 m².
Penambahan luasan lahan berdampingan atau menyatu/satu hamparan dengan
lahan lama. Lahan baru digunakan untuk mendukung penambahan satu jenis
produksi yaitu BOPP Film kapasitas 70.000 ton/tahun, sehingga ada 4 jenis
produksi di PT. Polyplex Films Indonesia.

PT. Polyplex Films Indonesia sudah melakukan pengelolaan dan pemantauan


lingkungan antara lain penghijauan dan perkerasan jalan didalam area
perusahaan, menyediakan dan memisahkan area parkir kendaraan didalam area
perusahaan, sudah memiliki ijin dan bangunan TPSL-B3, penggunaan WWTP
untuk limbah cair industri dan domestik, penggunaan blower, exhaust dan dust

18
19

collector didalam area produksi, penggunaan alat pelindung diri (APD) sesuai
resiko dan bahaya kerja, penggunaan pemadan api ringan (APAR) dan hydrant.

PT. Polyplex Films Indonesia sudah melakukan kegiatan tahap konstruksi


dilahan baru seluas 17.200 m², penambahan bangunan digunakan untuk jenis
produksi baru yaitu BOPP Film kapasitas 70.000 ton/tahun. Hal ini
dikarenakan PT. Polyplex Film Indonesia berada didalam Kawasan Industri
Modern Cikande. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal Nomor 17 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Surat
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 24 Tahun
2016 Tentang Penetapan Kawasan Industri Tertentu Untuk Kemudahan
Investasi Langsung Konstruksi. Kawasan Industri Modern Cikande masuk
dalam peraturan tersebut.

PT. Polyplex Films Indonesia berada didalam pengelolaan PT. Modern


Industrial Estate (MIE) sebagai pengelola kawasan industri yang telah memiliki
AMDAL Kawasan Industri dengan persetujuan Nomor
666/98/Penceg./BLH/2013 Tanggal 24 Desember 2013 dengan luasan lahan
kawasan industri seluas 1.000 ha meliputi Wilayah Desa Nambo Udik
Kecamatan Cikande dan Desa Babakan, Mender, Bandung, Pengawinan dan
Desa Blokang Kecamatan Bandung Kabupaten Serang

B. Visi dan Misi PT. Polyplex Film Indonesia Cikande Serang – Banten

1. Visi

Continuously grow and create value in all businesses and establish global
leadership in the plastic film business

“Terus tumbuh dan menciptakan nilai di semua bisnis dan membangun


kepemimpinan global dalam bisnis film plastic”

Universitas Faletehan
20

2. Misi
Creating Value for stakeholders (Investors, Customers, Employees,
Community) by delivering profitable value to customers and maximizing
their satisfaction.
“Menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan (investors, pelanggan,
karyawan, komunitas) dengan menyalurkan keuntungan ke pelanggan dan
memaksimalkan kepuasan mereka.”

C. Data Geografi PT. Polyplex Film Indonesia Cikande Serang – Banten

PT. Polyplex Film Indonesia, Kawasan Industri Modern Cikande, Jl. Raya Jkt
No.KM 68, Nambo Udik, Kec. Cikande, Kabupaten Serang, Banten 42186

D. Keadaan Sosial Masyarakat

Lokasi kegiatan PT. Polyplex Films Indonesia telah sesuai dengan


peruntukannya. PT. Polyplex Films Indonesia berada didalam Kawasan
Industri Modern Cikande pengembang PT. Modern Industrial Estate (MIE).
Beralamat dijalan modern industri XVII Blok AN Nomor 07 Desa Nambo
Udik Kecamatan Cikande Kabupaten Serang.

PT. Polyplex Films Indonesia sudah melakukan pembebasan lahan seluas


17.200 m² untuk penambahan bangunan baru yang digunakan untuk menunjang
penambahan jenis produksi dan kegiatan lainnya. Penambahan luasan lahan
baru berdampingan atau menyatu/satu hamparan dengan lahan lama seluas
54.400 m². PT. Polyplex Films Indonesia dengan ada penambahan luasan lahan
baru, maka luas lahan bertamabah menjadi 71.600 m² dengan status lahan
adalah hak guna bangunan (HGB). Lahan yang digunakan oleh PT. Polyplex
Films Indonesia berada didalam kawasan industri modern Cikande, dengan
demikian dampak dari dampak dari pembabasan lahan sudah tidak ada.

Universitas Faletehan
21

E. Ketenagaan

PT. Polyplex Films Indonesia memiliki karyawan 525 orang. Waktu


operasional/produksinya dari senin – jumat adalah 7 jam untuk hari sabtu 5 jam
per hari, jumlah jam kerja selama 6 hari kerja adalah 40 jam seminggu. Waktu
istirahat 60 menit dengan menggunakan 3 shift. Adapun rincian jam kerja
adalah sebagai berikut:

a) Hari kerja : Senin – Sabtu

• Jumlah jam kerja perhari dari Senin – Jumat : 7 Jam

• Khusus untuk hari sabtu 5 jam

• Total jam kerja 40 Jam / minggu

b) Jam Kerja 3 shift , Jam kerja efektif :


• Shift I : 07.00 – 15.00 wib
• Shift II : 15.00 – 23.00 wib
• Shift III : 23.00 – 07.00 wib Waktu Istirahat : 60 menit
Tabel 3.1 Rencana Penggunaan Tenaga Kerja

Klasifikasi Jenis Kelaimin Asal Tenaga Pendidikan


Pekerja
Pri
Wanita Jumlah WNI WNA SMP SMA PT
a

Manager 11 - 11 2 9 - - 11

Staff 58 11 69 69 - - - 69

Operator 371 45 416 416 - - 401 15

Scurity 12 - 12 12 - - 12 -

Cleaning
15 2 17 17 - - 17 -
Service

Jumlah 467 58 525 516 9 - 430 95

Universitas Faletehan
22

F. Profil Perusahaan

1. Nama perusahaan : PT. Polyplex Films Indonesia

2. Alamat Lokasi Kegiatan : Jalan modern industry XVII Nomor

07 Kawasan Industri Modern

Cikande Desa Nambo Udik

Kecamatan Cikande Kabupaten

Serang

3. Penanggung Jawab Perusahaan


a. Nama : Sanjay Kumar Jha
b. Jabatan : Direktur Operasional
4. Penanggung Jawab UKL – UPL
a. Departemen : EHS/ K3L
b. No Tlp / Fax : 0254 8408562
5. Jenis Usaha / Kegiatan : Industri buatan (resin sintetis) dan
Barang Plastik Lembaran
6. Status Lahan Usaha : Hak Guna Bangunan (HGB)
7. Status Permodalan : Penanaman Modal Asing
8. Batas – batas lahan
a. Utara : Jalan kawasan, tanah kosong dan
pemukiman berjarak ± 200 meter dari
pagar pabrik
b. Selatan : Lahan kosong kawasan dan PT. Yin
Hwa Indonesia (industri aksesoris sepatu)
c. Timur : Lahan kosong kawasan industri dan
pemukiman berjarak ± 250 meter dari
pagar pabrik

Universitas Faletehan
23

d. Barat : Lahan kosong kawasan industry

9. Lokasi Usaha/Kegiatan
a. Desa Cikande : Nambo Udik
b. Kecamatan : Cikande
c. Kabupaten : Serang

G. Struktur Organisasi PT. Polyplex Film Indonesia

Mengetahui Rencana Struktur Organisasi PT.Polyplex Film Indonesia

Universitas Faletehan
24

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Tahap Oprasional

H. Jenis Produk yang dihasilkan

Tabel 3.2 Jenis Usaha

No Uraian Kapasitas

1 Pet Resin 87.500 MT

2 Metalize Pet Film 7.500 Ton

3 Plain PET Film 48.000 Ton

4 BOPP Film 70.000 Ton

1. PET Resin
Polyethylene Terephthalate atau disingkat PET merupakan bahan kemasan
pangan yang memiliki kekuatan tarik (tensile strength) yang tinggi
sehingga memiliki stabilitas bentuk cukup baik dan cocok untuk kemasan
bentuk botol dan gelas, stabil terhadap benturan, dan ketahanan kimia yang
sangat baik terhadap air, alkohol dan pelarut. Plastik PET juga memiliki
permeabilitas gas oksigen yang paling rendah sehingga dapat memberikan
perlindungan yang baik terhadap produk pangan dari kerusakan oksidatif.
Kemasan plastik PET banyak digunakan untuk botol minuman, botol
minyak goreng, botol kecap, botol saus sambal, dan gelas plastik. (Indriani
et al., 2019)

Gambar 3.2 PET. Resin

Universitas Faletehan
25

Sumber: Produk PT. Polyplex Films Indonesia

2. Metalized PET Film


Metalized PET Film adalah film polimer yang dilapisi dengan lapisan tipis
logam, biasanya aluminium. Metalized PET Film berbentuk tampilan logam
mengkilap dari aluminium foil. Metalized PET Film sendiri banyak
digunakan untuk tujuan dekoratif dan kemasan makanan. (Metallised Film -
Wikipedia, n.d.)
Gambar 3.3 Metalize Film

Sumber: Produk PT. Polyplex Films Indonesia

2. Plain PET Film


Plain PET Film memiliki karakteristik produk yang baik dengan didukung
fitur dan properti dengan dimensi yang stabil dan dapat ditarik/lentur.
(Plain Film | Polyplex, n.d.)

Gambar 3.4 Plain PET Film

Universitas Faletehan
26

Sumber: Produk PT. Polyplex Films Indonesia

3. BOPP Film
BOPP Film merupakan film dengan sifat mekanik dan fisik yang baik.
BOPP merupakan bahan yang bening, fleksibel, transparan atau tembus
cahaya yang dihasilkan dari polimer polipropilen, resin polipropilen dan
termoplastik linier. BOPP Film tersedia secara komersial dalam berbagai
lebar, ketebalan dan sifat tergantung pada kegunaan yang akan dipilih
konsumen. (Bopp Film Manufacturers, n.d.)

Gambar 3.5 BOPP Film

Sumber: Produk PT. Polyplex Films Indonesia

I. Gambaran Program K3 di PT Polyplex Film Indonesia


Program Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) di PT. Polyplex
Films Indonesia adalah “Zero Accident, Zero Occupational illness, and Zero
Environment”.

Adapun untuk mencapai target Zero Accident, Zero Occupational illness, and
Zero Environment di PT. Polyplex Film Indonesia membuat beberapa program-
program K3L diantaranya:

Universitas Faletehan
27

a. Keselamatan
• Zero Accident and occupational illness meliputi Pemberikan pelatihan
EHS kepada karyawan baru, sering melakukan tinjauan risk assessment
di tiap departemen.
• Environment complaint from external meliputi pengecekan limbah air
domestik ke laboratorium external setiap bulannya, pengecekan
lingkungan kerja (udara, emisi, air limbah) ke laboratorium external
setiap triwulan, membuat report rutin terkait monitoring lingkungan
kerja ke kementrian lingkungan
• Achievement of legal compliances for health safety and environmental
meliputi pengecekan peraturan resmi perusahaan setiap bulannya dan
meninjau setiap peraturan baru (berkaitan dengan EHS)
• EHS Training Course (excluding new staffs induction training) meliputi
melakukan induksi terkait EHS Training sesuai jadwal yang ditetapkan
• To find unsafe actions or conditions meliputi safety inspection setiap
harinya, meninjau ulang pada safety meeting
• Emergency drill meliputi meninjau emergency response team,
menyediakan tindakan pertama dari first aid team, Membuat sistem
tanggap darurat
• PT. Polyplex Films Indonesia memberikan induksi untuk karyawan
baru, visit tamu sebelum memasuki area perusahaan untuk pengenalan
dan meminimalisir kecelakaan kerja.
• Pemberian PPE (Safety shoes, respirator, dll) berkala untuk karyawan.
• Melakukan safety inspection, safety meeting, safety induction, dan safety
patrol.
• Setiap pekerjaan beresiko karyawan dan vendor wajib mengisi Hot
Work Permit

Universitas Faletehan
28

• Pemisahan alat bekas pakai seperti isi cutter ke dalam holder box lalu
dikumpulkan dan dibuang vendor
• Melakukan training internal untuk karyawan berkala (3 bulan-6 Bulan
sekali) seperti Emergency Respond, basic safety, Cara Pertolongan
Pertama Kecelakan.
• Melakukan STD (Simulasi Tanggap Darurat) 6 bulan sekali.
b. Kesehatan
• PT. Polyplex Films Indonesia melakukan pemeriksaan kesehatan
(Medical Check Up) berkala untuk karyawan dengan periode 1 tahun
sekali, untuk mencegah Penyakit Akibat Kerja (PAK) dengan bekerja
sama dengan RS Biomed Lab, RS Kimia Farma, dan Klinik-klinik
terdekat untuk melakukan pemeriksaan berkala dan mengambil
tindakan jika terjadi keadaan darurat. Upaya ini untuk melindungi
kesehatan karyawan di PT. Polyplex Films Indonesia.
• PT. Polyplex Films Indonesia juga memberikan vitamin, madu dan
masker sebulan sekali untuk menjaga kesehatan karyawan PT. Polyplex
Films Indonesia.
• Untuk karyawan yang teridentifikasi penyakit paru (TBC) PT. Polyplex
Films Indonesia memberikan cuti panjang (berobat jalan) sampai pulih
dengan jaminan tidak ada pemotongan upah selama cuti panjang selama
6 bulan (berobat jalan) yang tercantum di peraturan perusahaan.
• Di masa pandemic corona ini, management PT. Polyplex Films
Indonesia melakukan reimburs Kesehatan pengecekan suhu seluruh
karyawan sebelum memasuki lokasi pabrik. Dan Ketika terjadi gejala,
maka perusahaan mewajibkan pekerjanya untuk swab mandiri dengan
system reimbus, pembatasan visit ke area perusahaan, membuat
pembatas di kantin karyawan, membatasi area merokok, untuk
karyawan wajib menggunakan masker 3 ply di area perusahaan, dan
penyediaan antiseptic.

Universitas Faletehan
29

BAB IV

HASIL PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT

A. Hasil Kegiatan Harian Praktikum Kesehatan Masyarakat

Kegiatan harian yang dilakukan selama melaksanakan Praktikum Kesehatan


Masyarakat (Magang) di PT. Polyplex Film Indonesia Cikande Serang –
Banten pada bulan Februari Tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Kegiatan Harian Praktikum Kesehatan Masyarakat di PT.


Polyplex Film Indonesia Cikande Serang – Banten Tahun 2022
Hari/Tanggal Kegiatan

Rabu  Perkenalan Perusahaan (Sejarah, Hasil Produksi,


02 Februari 2022 Kegiatan Safety dll)
 Safety Induction
Kamis  Pengecekan APAR
03 Februari 2022  Pengecekan Hydrant Box

Jumat  Pengecekan Kebisingan dan Pencahayaan


04 Februari 2022  Presentasi Kegiatan

Senin  Rekapitulasi Data Alat dan Mesin


07 Februari 2022  Pembuatan Laporan Magang

Selasa  Rekapitulasi Data Alat dan Mesin


08 Februari 2022  Presentasi Tugas Terkait Teori Segitiga Api serta
Kebisingan dan Pencahayaan
Rabu  Cek Lokasi Erema dan Metalis untuk Laporan
09 Februari 2022 Magang

Kamis  Melanjutkan Laporan Magang


10 Februari 2022  Presentasi Tugas Terkait Reksa Uji, Alat
Produksi dan Alat Angkut
Jumat  Presentasi Tugas Terkait FR, SR, CSMS, Aturan
11 Februari 2022 Mengenai Ketinggian dan Standar O2
 Safety Induction

Universitas Faletehan
30

Senin  Melanjutkan Laporan Magang


14 Februari 2022  Bimbingan dengan Pembimbing lahan
 Presentasi Tugas Mengenai TPS Limbah B3
Selasa  Pengecekan Limbah B3 dan Pengecekan TPS B3
15 Februari 2022

Rabu  Pengecekan Limbah B3


16 Februari 2022  Hadzardous Wastel
 Pengecekan Udara ambien
Kamis  Pengecekan Air Limbah Industri, Air Limbah
17 Februari 2022 Domestik, dan Air Bersih

Jumat  Pengecekan Emisi


18 Februari 2022  Chamical Strorage

Senin  Pengecekan Radioaktif


21 Februari 2022  Memahami Proses Air Limbah di PT. Polyplex
Film Indonesia (lokasi ETP)
Selasa  Safety Inspaction
22 Februari 2022  Melanjutkan Pembuatan Laporan

Rabu  Safety Inspaction


23 Februari 2022  Melanjutkan Pembuatan Laporan
 Mencari Bahan Tambahan Untuk Laporan
Kamis  Safety Inspaction
24 Februari 2022  Melanjutkan Pembuatan Laporan

Jumat  Merekap Kelengkapan APD


25 Februari 2022

B. Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di PT.


Polyplex Film Indonesia Cikande Serang – Banten Tahun 2002

1. Kebijakan Penggunaan APD di PT. Polyplex Film Indonesia

a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

b. Intruksi kerja alat pelindung diri di PT Polyplex Films Indonesia

c. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Safety Shoes, Helm,

Universitas Faletehan
31

Sarung Tangan, Kacamata safety, Masker (Masker medis, Masker


dust), uniform atau baju kerja. Penggunaan APD untuk karyawan
disesuikan dengan resiko dan bahaya kerja.

Universitas Faletehan
32

2. Pelaksanaan Penggunaan APD Pada Pekerja PT. Polyplex Film Indonesia

Pelaksanaan penggunaan APD pada pekerja di PT Polyplex Films Indonesia


mengacu pada Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
Undang-Undang No. 25 Tahun 1997 Tentang Ketenagakerjaan.
Permenakertrans No. PER-01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melaporkan
Penyakit Akibat Kerja.

APD yang wajib digunakan oleh seluruh pekerja yang memasuki lingkungan
kerja adalah sepatu pelindung (safety shoes), pelindung kepala (Safety helmet),
Baju lengan Panjang. Selain itu juga, pihak perusahaan juga menyediakan APD
untuk para tamu, terutama yang akan berkunjung ke lokasi kegiatan produksi.

Sedangkan untuk APD lainnya seperti kaca mata pelindung (safety googles),
pelindung telinga (earplug atau Earmuff), Sarung tangan, masker digunakan
menyesuaikan dengan bahaya pekerjaannya masing-masing. Alat pelindung
diri yang sudah dipakai dan sudah rusak/tidak layak digunakan akan disimpan
di ruang EHS atau di gudang kemudian akan diganti dengan alat pelindung diri
yang baru untuk digunkan pekerja yang disesuaikan dengan ketersediaan
jumlah barang di ruang EHS atau di Gudang.

3. Jenis – Jenis Alat Pelindung Diri PT. Polyplex Film Indonesia

1. Pelindung Kepala (Safty Helmet)


Pelindung kepala ini wajib di gunakan pada setiap orang yang melalukan
pekerjaan di lapangan , ini berguna untuk melindungi kepala dari benturan
dan tertimpa benda atau material yang jatuh dari atas atau ketinggian yang
sifatnya dapat membahayakan keselamatan orang tersebut. Helm ini
biasanya digunakan di area Gudang tempat penyimpanan (P&D, New
Warehouse) ataupun di area Chips Plant.

Universitas Faletehan
33

Gambar 4.1 Safety Helmet

Sumber : Departemen Safety PT. Polyplex Films Indonesia

2. Alat Pelindung Kaki (Safety Shoes)


Alat pelindung kaki harus di gunakan pada setiap pekerja yang ada di lokasi
kerja. Alat pelindung kaki (Safety Shoes) digunakan untuk melindungi kaki
dari benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas,
kontak dengan arus listrik.
Gambar 4.2 Safety Shoes

Sumber : Departemen Safety PT. Polyplex Films Indonesia

3. Alat Pelindung Tangan (Sarung Tangan)

Alat pelindung tangan digunakan pada setiap karyawan yang bekerja


dengan potensi bahaya yang dapat membuat tangan cidera, diantaranya
melakukan pekerjaan pemotongan plastic menggunakan cutter,
pemotongan kayu, dan pekerjaan dengan bahan kimia.

Sarung tangan yang digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya
dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin,
kontak dengan arus listrik.

Universitas Faletehan
34

Bahan pembuatan sarung tangan berbeda-beda sesuai dengan fungsinya,


seperti dari karet, kain, kulit dan lainnya, berikut beberapa sarung tangan
safety yang di gunakan di area kerja PT. Polyplex Films Indonesia.

• Welding Hand Gloves

Welding Hand Gloves adalah berfungsi untuk melindungi tangan dari


bahaya bahan panas, dingin, tajam atau kasar di lokasi PT Polyplex
Films Indonesia.

Gambar 4.3 Welding Hand Gloves

Sumber : Departemen Safety PT. Polyplex Films Indonesia

• Chemical Resistant Glove

Sarung tangan safety ini digunakan untuk pekerjaan penanganan bahan


kimia, seperti di area produksi dan di laboratorium

Gambar 4.4 Chemical Resistant Glove

Sumber : Departemen Safety PT. Polyplex Films Indonesia

Universitas Faletehan
35

• Sarung Tangan Anti Panas Almunium

Digunakan untuk pekerja yang bekerja di area yang membutuhkan


pelindung tangan dari suhu panas.

Gambar 4.5 Sarung Tangan Anti Panas Almunium

Sumber : Departemen Safety PT. Polyplex Films Indonesia

• Sarung tangan kain

Sarung tangan kain digunakan untuk Bahan ini melindungi tangan dari
benda yang dapat melukai dan membuat lecet tangan.

Gambar 4.6 Sarung tangan kain

Sumber : Departemen Safety PT. Polyplex Film Indonesia

Universitas Faletehan
36

• Cut Resistant Gloves

Gloves jenis ini adalah sarung tangan yang sering digunakan dalam
pekerjaan sehari-hari di PT. Polyplex Films Indonesia di karenakan
penggunaannya wajib di gunakan saat aktifitas penggunaan cutter
terutama di area produksi . Dengan formulasi nitrile pada materialnya
nya membuat sarung tangan ini tahan terhadap abrasi yang diakibatkan
oleh gesekan.

Gambar 4.7 Cut Resistant Gloves

Sumber : Departemen Safety PT. Polyplex Films Indonesia

• Full Body Harness

Alat Pelindung Diri (APD) ini berfungsi untuk melindungi pekerja dari
bahaya ketinggian biasanya di gunakan saat pekerja melakukan
kegiatan kerja di ketinggian.

Gambar 4.8 Full Body Hearness

Universitas Faletehan
37

Sumber : Departemen Safety PT. Polyplex Films Indonesia

• Face Shield
Perisai muka berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan
panas, percikan bahan kimia, dan benda lainnya, penggunaannya dapat
dipasang pada helm atau sudah satu paket dengan helm.

Digunakan pada beberapa aktifitas pekerjaan, seperti pekerjaan di area


yyang memiliki paparan panas, penanganan bahan kimia, pemotongan
menggunaan alat potong dan lainnya.

Gambar 4.9 Face Shield

Sumber : Departemen Safety PT.


Polyplex Films Indonesia

• Apron
Apron disediakan untuk beberapa
pekerjaan seperti penanganan bahan
kimia, pekerjaan yang menimbulkan percikan api dan panas.

Gambar 4.10 Apron

Universitas Faletehan
38

Sumber : Departemen Safety PT.


Polyplex Films Indonesia

• Masker N95
Masker N95 berfungsi sebagai alat pelindung bagian hidung dari
partikel – partikel zat padat, debu, kabut, uap logam dan asap yang ada
di tempat kerja. Biasanya digunakan untuk di area recycle plastic dan
pemotongan kayu.

Gambar 4.11 Masker N95

Sumber : Departemen Safety PT.


Polyplex Films Indonesia

• Masker Respirator

Universitas Faletehan
39

Masker Respirator berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat


bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (dari gas, bahan kimia,
dsb). Untuk filter yang digunakan pada masker di PT. Polyplex films
Indonesia adalah jenis filter gas Organic.

Gambar 4.12 Masker Chemical

Sumber : Departemen
Safety PT. Polyplex Films Indonesia

• Kacamata Safety (Safety Glasses)

Kacamata safety dari berbagai bahan berfungsi untuk melindungi mata.


APD ini digunakan untuk melindungi mata dari potensi bahaya seperti
terkena percikan bahan kimia, debu dan lainnya.

Gambar 4.13 Safety Glasses

Sumber : Departemen Safety PT. Polyplex Films Indonesia

Universitas Faletehan
40

• Pelindung Telinga (Ear Plug)

APD ini berfungsi sebagai melindungi alat pendengaran (telinga) dari


karyawan dari tingkat kebisingan yang melebihi nilai ambang batas (85
dba) di area kerja.

PT. Polyplex Films Indonesia telah menyiapkan Ear plug Disposable


Dispenser di setiap pintu masuk area kerja yang memiliki tingkat
kebisingan yang melebihi nilai ambang batas.

Gambar 4.14 Ear Plug

Sumber : Departemen Safety PT. Polyplex Films Indonesia

4. Sarana dan Prasarana Alat Pelindungan Diri (APD) di PT. Polyplex Film
Indonesia

PT Polyplex Films Indonesia mempunyai sarana dan prasarana APD Standar


adalah APD yang wajib digunakan oleh pekerja, kontraktor, tamu dan orang
lain yang memasuki area kerja disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan keadaan
di area tempat kerjanya.

Tujuan penentuan standar APD adalah untuk penyediaan Alat Keselamatan


Kerja bagi karyawan dengan spesifikasi dan jenis yang sesuai untuk bidang
pekerjaan yang akan dilakukan sesuai dengan undang-undang keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) yang berlaku. Dengan pemberlakuan standar bagi alat-alat
keselamatan kerja dan perlindungan diri, diharapkan akan menjadi suatu
parameter mengenai kelayakan produk tersebut apakah bisa digunakan dan

Universitas Faletehan
41

memenuhi persyaratan K3 atau tidak. Pemakaian Alat Pelindung Diri yang


sudah standar bisa menjadi ukuran mengenai tingkat keamanan, kenyamanan
untuk digunakan dalam bekerja.

PT. Polyplex Films Indonesia telah menentukan penggunaan APD untuk


karyawannya berbeda di setiap area kerjanya berdasarkan penialain resiko yang
sebelumnya telah di buat, diantaranya:

1. Area Kerja Chips Plant & Warehouse: Seragam Kerja, Safety Helmet,
Safety Shoes, Earplug

2. Area Kerja Films Plant Process: Seragam Kerja, Hairnet, Safety Shoes,
Earplug

3. Area Kerja Erema (Recycle): Seragam Kerja, Hairnet, Safety Shoes,


Earplug, Masker N95

4. Area Kerja WWTP (ETP): Seragam Kerja, Safety Helmet, Safety Shoes,
Earplug, Chemical Gloves & Chemical Mask

5. Untuk tamu dan kontraktor yang akan melakukan aktifitas di area proses,
maka di wajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri diantaranya:
Safety Helmet, Safety Shoes, Earplug dan Masker

6. Untuk penggunaan masker kain, di kondisi masih mewabahnya penyebaran


virus covid-19 di Indonesia bahakan di dunia, maka PT. Polyplex Films
Indonesia mewajibkan untuk karyawan, tamu, kontraktor yang berada
dilingkungan perusahaan untuk menggunakan masker kain.

Universitas Faletehan
42

5. Monitoring dan Evaluasi Penerapan Penggunaan APD Pada Pekerja PT.


Polyplex Film Indonesia Cikande Serang – Banten

Kegiatan monitoring dilakukan dengan adanya inspeksi rutin yang


dilaksanakan oleh tim dari Departemen EHS PT Polyplex Films Indonesia
untuk memastikan bahwa tidak ada pekerja yang tidak menggunakan APD
dengan benar dan sesuai kebutuhan, serta Memberikan Training kepada pekerja
di PT. Polyplex Films Indonesia. Sedangkan kegiatan evaluasi yang dilakukan
oleh tim dari Departemen EHS PT. Polyplex Films Indonesia adalah dengan
memberikan surat tilang jika pekerja masih tidak menggunakan APD yang
benar. Tim Departemen EHS melakukan pemeriksaan setiap 1 (satu) bulan
sekali dan melakukan penggantian APD apabila ada kerusakan dan juga secara
berkala (batas waktu pemakaian).

Universitas Faletehan
44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil praktikum yang telah diperoleh dan diuraikan pada bab sebelumnya
mengenai Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja di
PT Polyplex Film Indonesia Cikande Kabupaten Serang-Banten Tahun 2022,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang ditentukan di PT.


Polyplex Film Indonesia mengacu pada Undang-undang No. 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja. Perusahaan menyediakan APD untuk
semua pekerja.

2. Pelaksanaan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di PT. Polyplex Film


Indonesia semua pekerja menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan
kebutuhan dan sesuai dengan resiko pekerjaannya.

3. Jenis APD yang digunakan pekerja di PT. Polyplex Film Indonesia saat
melakukan pekerjaan telah sesuai dengan potensi bahaya yang terjadi dan
sesuai dengan jenis pekerjaannya.

4. Sarana dan Prasarana Alat Pelindung Diri APD Di PT Polyplex Film


Indondesia sudah cukup efektif, karena adanya penyediaan Alat
Keselamatan Kerja bagi kariyawan dengan spesifikasi dan jenis yang
sesuai untuk bidang pekerjaannya.

5. Kegiatan monitoring dan evaluasi penerapan penggunaan APD pada


pekerja di PT. Polyplex Film Indonesia dilakukan dengan baik oleh tim
Departemen EHS dengan melaksanakan pemeriksaan setiap 1 (satu)
bulan sekali dan melakukan penggantian APD secara berkala.
43

B. Saran

Hasil praktikum yang telah diperoleh dan diuraikan pada bab sebelumnya
mengenai Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja di
PT Polyplex Film Indonesia Cikande Kabupaten Serang-Banten Tahun 2022,
maka dapat di berikan saran sebagai berikut :

1. Untuk kebijakan Penggunaan APD seharusnya menggunakan beberapa


UU, bukan hanya menyediakan APD tetapi UU lainnya seperti PP No. 50
Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Managemen keselamatan dan
Kesehatan kerja, dan Pemenakertrans No.Per: 08/MEN/VII/2010 tentang
alat pelindung diri

2. Pelaksanaan Penggunaan APD yang berada di PT. Polyplex Film


Indonesia walaupun sudah sesuai dengan kebutuhan dan resiko
pekerjanya. Tetapi masih saja beberapa pekerja di sana yang tidak
Melaksanakan Penggunaan APD yang baik dan benar. Sebaiknya dengan
cara melakukan training mengenai Pelaksanaan Penggunaan APD,
dengan mengundang narasumber yang pernah mengalami kecelakaan
kerja karena tidak memakai APD, sehingga dapat meningkatkan
kesadaran pekerja akan pentingnya menggunakan APD saat bekerja.

3. Jenis APD yang berada di PT. Polyplex Film Indonesia sudah sesuai,
tetapi masih beberapa pekerja di sana yang tidak sesuai pemakaian jenis
APD nya, yang di mana harus menggunakan safety Helmet dan pekerja
tersebut menggunakan Hair Net. Sebaiknya Departemen EHS lebih tegas
lagi untuk mengingatkan para pekerjanya.

4. Sarana dan Prasarana APD di PT.Polyplex Film Indonesia sudah


memadai, tetapi untuk tempat penyimpanan APD harus lebih diperhatikan
kerapihan dan kebersihanya. Agar ketika mendata APD tidak begitu
susah.

5. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi penerapan penggunaan APD di


PT.Polyplex Film Indonesia sudah baik dalam pelaksanaan pemeriksaan
pekerja, inspeksi rutin, memberikan surat tilang dan penggantian APD,
44

tetapi dari pihak Departemen EHS masih kurang memberikan ketegasan


kepada pekerja, seperti pemberian surat tilang Departemen EHS kalah
argument dengan pekerja, sehingga pekerja melakukan seenaknnya.
Sebaiknya diterapkan rewards agar lebih disiplin dan memotivasi pekerja
pada saat pelaksanaan penggunaan APD yang sudah ada.
DAFTAR REFERENSI

BPJS Ketenagakerjaan (2019) 'Jumlah Kecelakaan Kerja Available


https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/23322/Angka-
KecelakaanKerja-Cenderung-Meningkat,-BPJS-Ketenagakerjaan-Bayar-
Santunan-Rp1,2-Triliun
Hamalainen, P., Takala, J., & Boon Kiat, T. (2017) (2017) Perkiraan Global
Kecelakaan Kerja Dan Penyakit Yang Berhubungan Dengan Kerja 2017.
In Kongres Dunia XXI Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Di Tempat
Kerja. singapura: Lembaga Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
Permenakertrans No. Per. 08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
Notoadmojo (2007) Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rieneksa Cipta
Suma'mur (2009) Hiegiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja Jakarta CV
Sagung Seto.
Suma’mur (2013) Higine Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta :
Sagung Seto
Tarwaka (2008) Keselamatan dan kesehatan kerja. Surakarta: Harapan Press.
Tarwaka (2014) Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3): Manajemen dan
Implementasi K3 Ditempat Kerja. Surakarta : Harapan Press.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, Tentang Peraturan Penggunaan Alat
Pelindung Diri
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Surat Permohonan Izin Magang
LAMPIRAN 2
Surat Perizinan Magang
LAMPIRAN 3
Pernyataan Kesediaan Pembimbing Lapangan
LAMPIRAN 4
Formulir Pengajuan Judul
LAMPIRAN 5
Lembar Kehadiran Mahasiswa
LAMPIRAN 6
Catatan Harian Magang
LAMPIRAN 7
Jadwal Selama Magang
LAMPIRAN 8
Pembuatan Poster
LAMPIRAN 9
Poster Penggunaan APD
LAMPIRAN 10
Dokumentasi

Pengecekan Emisi, Pengecekan Udara Ambien, Pengecekan Air (Air Limbah


Industri, Air limbah
Domestik, dan Air Bersih)
Meeting dengan Vendor

Penempelan Poster
Pengecekan Pencahayaan dan Kebisingan

Pengecekan Hydrant dan APAR


Chemical Storage

Photo Bersama

Anda mungkin juga menyukai