Anda di halaman 1dari 29

Seminar Proposal Penelitian

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN


PEKERJA PADA PROSES SANDBLASTING DI PT. INDUSTRI KAPAL
INDONESIA (PERSERO) MAKASSAR TAHUN 2020

Ayunharira Ashary I
Pembimbing :
K011171516 Yahya Thamrin, SKM., M.Kes, MOHS, Ph.D
Dr. Lalu Muhammad Saleh, SKM., M.Kes

Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin
Tahun 2020
LATAR BELAKANG

Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan pada tahun


2000 terdapat 250 juta penduduk di seluruh dunia menderita
gangguan pendengaran dan 75-140 juta diantaranya terdapat di
asia tenggara. Indonesia termasuk negara dengan prevalensi
gangguan pendengaran yang cukup tinggi 4,6% (Waskito,
2008).

Perkembangan kecelakaan kerja di negara


berkembang sangat tinggi, termasuk Indonesia. Hal ini
disebabkan karena dunia industri di negara
berkembang masih lebih banyak menggunakan tenaga
manusia, sehingga pekerja lebih banyak terpapar oleh
potensi bahaya.
LATAR BELAKANG

Salah satu pekerjaan dengan resiko tinggi adalah pekerjaan


sandblasting yang berdasarkan data dari perusahaan memiliki
angka absen yang cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan
lingkungan kerja yang tidak nyaman seperti kebisingan yang
cukup tinggi dan iklim kerja yang sangat panas (Anggraeni,
2017).
Sandblasting merupakan proses penghalusan,
pembentukan dan pembersihan permukaan yang keras
dengan menembakkan partikel halus berkecepatan
tinggi kepermukaan menggunakan pasir jenis silica
(Setyaningsih, 2017).
Budiyati dan Pratiwi (2010) Rona Elfizah (2001) Waskito (2008)

Menyatakan bahwa diperkirakan Menyatakan bahwa ada hubungan Menyatakan bahwa proporsi gangguan

hampir 14 persen dari total tenaga usia, masa kerja, dan kedisiplinan pendengaran akibat bising dilaporkan

kerja negara industri terpapar penggunaan earplug terhadap cukup tinggi. Selain bisa menimbulkan

bising melebihi 90 dB dan gangguan pendengaran pada gangguan pendengaran, kebisingan juga

diperkirakan lebih dari 20 juta pekerja. bisa membawa dampak negative seperti

orang terpapar bising 85 dB atau gangguan tidur, kelelahan, efek pada

lebih pekerjaan.
PT. Industri Kapal Indonesia (persero) adalah
perusahaan galangan kapal milik pemerintahan
Indonesia yang berkantor pusat di makassar Sulawesi
selatan. PT. Industri Kapal Indonesia menjelaskan
mengenai kecelakaan kerja yang terjadi dapat
diketahui bahwa kecelakaan akibat kerja pada tahun
2004 sebanyak 3 orang, tahun 2005 sebanyak 1 orang,
tahun 2006 sebanyak 5 orang, tahun 2007 sebanyak 3
orang dan pada tahun 2008 sebanyak 2 orang, dengan
jenis kecelakaan seperti terjepit, luka lecet, terjatuh,
keseleo, batuk dan sakit mata, kemudian jenis
kecelakaan seperti terkena semburan pasir, tersengat
listrik, terkena letusan keras ban dialami oleh 4 orang
tenaga kerja pada tahun 2009 (Data sekunder PT IKI
dalam Kalsum, 2010)
Pada PT. Industri Kapal Indonesia, peneliti
menemukan data nilai kebisingan di area graving
dock sebesar 85-91 dB. Berdasarkan ketentuan Nilai
Ambang Batas (NAB) yang di tetapkan oleh
Pemerintas Republik Indonesia melalui Mentri
Ketenagakerjaan nilai intensitas kebisingan ini
tergolong tinggi dan perlu adanya observasi lanjutan
mengingat kebisingan menjadi faktor paling penting
terjadinya gangguan pendengaran pada pekerja.
Rumusan Masalah

Apa saja faktor yang berhubungan dengan gangguan pendengaran pekerja


pada proses sandblasting di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Kota
Makassar Tahun 2020?
Manfaat Penelitian

Manfaat Ilmiah Bagi tempat Bagi Peneliti


Penelitian
Hasil dari penelitian ini
dapat dijadikan sebagai Mengetahui pengaruh Hasil penelitian ini
salah satu sumber kebisingan di tempat dapat dijadikan sebagai
informasi, kajian ilmiah, kerja dan prosesnya pengalaman berharga
dan sebagai sarana atau dalam mempengaruhi dalam menambah
rujukan bagi peneliti status pendengaran wawasan tentang faktor
selanjutnya yang ingin pekerja. yang berhubungan
menggali lebih dalam dengan gangguan
mengenai faktor yang
pendengaran pekerja
berhubungan dengan
gangguan pendengaran
pekerja.
Tinjauan Umum tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Tinjauan Umum tentang Kebisingan

Tinjauan Umum tentang Gangguan Pendengaran


TINJAUAN
Tinjauan Umum tentang Umur
PUSTAKA Tinjauan Umum tentang Masa Kerja

Tinjauan Umum tentang Lama Kerja

Tinjauan Umum tentang Penggunaan APD

Tinjauan Umum tentang Kadar Bising


Kerangka Teori

Sumber : Sihar Tigor (2005), Hasibuana (2000), Suma’mur


(2009), Paziak (2000), dan Tarwaka (2014).
Kerangka
Konsep
Definisi Operasional
Umur Jenis Kelamin
 
Umur merupakan jumlah tahun lahir Jenis Kelamin yakni pembagian jenis
para pekerja di PT. IKI yang dihitung sejak seksual yang ditentukan secara biologis dan
tanggal lahir sampai dengan saat anatomis yang dinyatakan dalam jenis
pengambilan data dilakukan. Diukur kelamin laki-laki dan jenis kelamin
menggunakan wawancara langsung perempuan.
dengan kuesioner. Kriteria Objektif :
Kriteria Objektif : a. 1 : Jika berjenis kelamin laki-laki
a. Usia muda : Bila tenaga kerja berumur b. 2 : Jika berjenis kelamin perempuan
40 tahun
b. Usia tua : Bila tenaga kerja 40 tahun.
Definisi
Operasional
Riwayat Penyakit Masa Kerja
Riwayat penyakit adalah penyakit yang  
Masa Kerja yakni lamanya pekerja bekerja di
pernah atau sedang diderita oleh pekerja. sektir konstruksi secara terus menerus hingga
Kriteria Objektif : wawancara dilakukan dalam hitungan tahun.
a. Tidak ada : Jika pekerja tidak memiliki Alat ukur yang digunakan adalah Kuesioner.
riwayat penyakit Kriteria Objektif :
b. Ada : Jika pekerja memiliki riwayat a. Lama : Apabila pekerja telah bekerja selama
penyakit. b. Baru : Apabila pekerja telah bekerja selama
Definisi
Operasional
Lama Kerja Penggunaan APD
 
Lama Kerja yaitu karakteristik biografis Kepatuhan menggunakan APD dilihat dari
terakhir dalam konsep karakter individu yang seberapa sering pekerja menggunakan APD
sering dikaji.Dan hasilnya adalah ada selama bekerja di lokasi kerja. Alat ukur
hubungan senioritas dan produktivitas kerja yang digunakan adalah kuesioner dan
seorang pekerja. Alat ukur yang digunakan lembar ceklist observasi lapangan.
adalah kuesioner. Kriteria Objektif :
Kriteria Objektif : a. Memenuhi syarat : Jika pekerja
a. Baik : Apabila pekerja telah bekerja menggunakan APD secara lengkap sesuai
selama 6-10 jam/hari dengan SOP
b. Buruk : Apabila pekerja telah bekerja b. Tidak Memenuhi Syarat : Jika pekerja
selama tidak menggunakan APD secara lengkap
Definisi Operasional
Kadar Bising
Kadar
 
bising merupakan suatu ukuran dari tingkat bising yang
dihasilkan oleh alat atau mesin di lingkungan kerja. Alat yang
digunakan dalam mengukur intensitas kebisingan pada penelitian ini
yaitu Sound Level Meter dalam satuan decibel (dB).
Kriteria Objektif :
a. Tidak memenuhi syarat : Jika intensitas bising
b. Memenuhi syarat : Jika intensitas bising
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian
observasional analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan
mengapa fenomena kesehatan itu terjadi yang kemudian melakukan analisis
dinamika korelasi antar faktor resiko dan faktor efek..

Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di PT. Industri Kapal Indonesia
(Persero) Kota Makassar. Penelitian ini akan berlangsung pada bulan
Desember-Januari Tahun 2020.
Metode Penelitian
Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah 30 pekerja di bagian Graving Dock di PT.
Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar tahun 2020.

Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil menggunakan suatu Teknik
pengambilan sampel. Jumlah sampel yang akan diteliti diambil menggunakan
metode exhaustive sampling. Berdasarkan populasi yaitu sebanyak 30 orang,
maka keseluruhan populasi dijadikan sampel pada penelitian ini (total sampel).
Hipotesis Penelitian
Hipotesis
  Nol (H
a. Tidak ada hubungan umur pekerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja standblasting
di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
b. Tidak ada hubungan Jenis Kelamin pekerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja
standblasting di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
c. Tidak ada hubungan riwayat penyakit pekerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja
standblasting di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
d. Tidak ada hubungan masa kerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja standblasting di
PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
e. Tidak ada hubungan Lama Kerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja standblasting di
PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar
f. Tidak ada hubungan Penggunaan APD dengan gangguan pendengaran pada pekerja
standblasting di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
g. Tidak ada hubungan Kadar Bising dengan gangguan pendengaran pada pekerja standblasting
di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis
  Alternatif (H
a. Ada hubungan umur pekerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja standblasting di PT.
Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
b. Ada hubungan Jenis Kelamin pekerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja
standblasting di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
c. Ada hubungan riwayat penyakit pekerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja
standblasting di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
d. Ada hubungan masa kerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja standblasting di PT.
Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
e. Ada hubungan Lama Kerja dengan gangguan pendengaran pada pekerja standblasting di PT.
Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar
f. Ada hubungan Penggunaan APD dengan gangguan pendengaran pada pekerja standblasting di
PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
g. Ada hubungan Kadar Bising dengan gangguan pendengaran pada pekerja standblasting di PT.
Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
Pengumpulan Data
Data Primer :
Data Primer yakni data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui
perantara) dan data dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitii dengan
menggunakan kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan yang mencakup seluruh variable
penelitian dan juga dengan menggunakan metode observasi di PT. Industri Kapal Indonesia
(Persero) Makassar.

Data Sekunder :
Data sekunder yakni sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung atau
diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (perantara). Data sekunder diperoleh dari data dasar yang
ada di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar, catatan atau laporan yang telah disusun
sebagai arsip perusahaan.
Kuesioner

Alat Tulis
Instrumen
Kamera
Penelitian
Sound Level Meter

Audiometer
Editing

Coding

Entry Data
Pengolahan
Cleaning
Data
Skorsing

Pengolahan Data

Penyajian Data
Analisis Data

Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil


penelitian dengan menggunakan table distribusi frekuensi sehingga
menghasilkan distribusi dan persentase dari setiap variabel
independen (umur, jenis kelamin, riwayat penyakit, masa kerja, lama
kerja, penggunaan APD, kadar bising) dan variabel dependen
(gangguan pendengaran) yang dikehendaki dari tabel distribusi.
Analisis Data

Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan antara variabel


independen dengan variabel dependen menggunakan uji statistik
yang sesuai dengan skala data yang ada. Uji yang digunakan untuk
data kategori yaitu uji Chi Square. Chi Square dilakukan pada
variabel independen (Umur, jenis kelamin, riwayat penyakit, masa
kerja, lama kerja, penggunaan APD, kadar bising).
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai